B. MATERI PEMBELAJARAN
Untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator di atas di tetapkan materi pembelajaran
sebagai berikut :
1. Ilmu Pengetahuan Alam.
1. Benda yang dapat di rubah bentuk ( contoh: tanah liat atau plastisin )
2. Mendemontrasikan perubahan bentuk benda di setelah di beri gaya.
2. Matematika.
1. Menentukan dan menyebutkan sifat-sifat bangun ruang sederhana.
2. Menggambar bangun ruang sederhana.
3. Mengindentifikasikan benda-benda di sekitar sesuai dengan bangun ruang yang di
pelajari.
3. Bahasa Indonesia.
1. Menyusun sebuah karangan tentang perubahan bentuk suatu benda menjadi sebuah
bangun ruang akibat gaya dengan menggunakan bahasa dan ejaan yang
disempurnakan.
C. STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran terpadu ini di uraikan dalam tahap-tahap kegiatan persiapan,
pembukaan, inti dan penutup :
1. Kegiatan persiapan/pra pembelajaran
Guru mempersiapkan segala sesuatu yang akan mendukung pelaksanaan proses
pembelajaran tepadu seperti: mengatur ruangan, menyiapkan alat/media pembelajaran
yang akan di gunakan atau sebagainya.
Kegiatan pembukaan:
1. Siswa di kondisikan ke dalam situasi belajar yang kondusif.
2. Guru menyampaikan secara lisan dan menuliskan di papan tulis materi yang akan di
pelajari dan di lanjutkan dengan menjelaskan kemampuan-kemampuan yang di
harapkan dapat di capai siswa setelah pertemuan pembelajaran berakhir.
3. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang harus di lakukan siswa selama
pembelajaran berlangsung.
4. Guru melakukan apersepsi dengan mengulas pelajaran yang lalu.
Kegiatan inti.
1. Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4
orang.
2. Setiap kelompok siswa di minta melakukan percobaan mengubah bentuk benda yang
telah disediakan ( tanah liat/plastisin ) dengan menggunakan tarikan atau dorongan.
3. Salah seorang siswa dari masing-masing kelompok menunjukkan hasil yang telah di
buat oleh kelompoknya, di lanjutkan Tanya jawab.
4. Guru memperlihatkan suatu benda yang berbentuk bangun ruang ( kubus ) yang
terbuat dari plastisin dan meminta masing-masing kelompok siswa untuk mengamati
benda tersebut dan selanjutnya siswa di minta untuk mendemontrasikan sendiri
membuat sebuah bangun ruang lainnya, serta menentukan sifat-sifat dari bangun
ruang tersebut.
5. Selanjutnya salah seorang siswa dari masing-masing kelompok menggambarkan
bangun ruang sederhana berdasarkan sifat bangun ruang yang telah di pelajari di
papan tulis.
6. Kegiatan selanjutnya, setiap kelompok di minta untuk mengamati keadaan sekitar
sekolah dan mengindentifikasi benda-benda yang sesuai dengan bangun ruang yang
di pelajari.
7. Masing-masing kelompok di minta untuk menyusun sebuah karangan tentang
kegiatan percobaan yang baru saja berlangsung.
Kegiatan penutup.
1. Siswa di bimbing untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah di bahas dalam
pertemuan ini.
2. Tindak lanjut dengan memberikan anjuran untuk melakukan kembali percobaan
tadi di rumah.
D. ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Plastisin atau tanah liat.
2. Benda-benda yang ada di lingkungan sekitar sekolah.
E. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Prosedur penilaian
1. Penilaian proses di lakukan untuk melihat kerja sama siswa dalam kelompok.
2. Penilaian akhir ( post-tes )
Jenis dan bentuk tes
1. Tes tulisan bentuk uraian terbatas di lakukan pada akhir pembelajaran.
2. Tes lisan di lakukan pada awal dan sesudah pembelajaran.
3. Tes kinerja ( performance test ) di lakukan pada saat pembelajaran berlangsung untuk
mengukur kemampuan : a). Dalam mengubah plastisin menjadi sebuah bangun ruang,
b). Ketepatan menentukan sifat-sifat bangun ruang, c). Ketepatan mengamati benda di
sekitar lingkungan sekolah, d). Ketepatan dan kerapian dalam menyusun sebuah
karangan dengan menggunakan bahasa dan ejaan yang disempurnakan.
Alat penilaian.
1. Lembar Soal, terlampir.
2. Lembar Kerja Siswa (LKS), terlampir
F. SUMBER RUJUKAN
1. Anggota IKAPI, Jelajah IPA, untuk Kelas IV SD, Yudhistira, tahun 2006
2. Tri Handoko, Terampil Matematika, untuk Kelas IV SD, Yudhistira, tahun 2006
3. Muh. Darisman,S.Pd dan Sumaryati Dimyati,S.Pd, Mari belajar Bahasa Indonesia,
untuk Kelas IV SD, Yudhistira, tahun 2006
Pengertian Gaya
Sederhananya, gaya adalah segala bentuk interaksi yang dapat mempengaruhi kondisi dari
suatu benda. Saat bermain ayunan, tentu kita membutuhkan orang lain yang mendorong kita.
Nah kegiatan “mendorong ayunan”, merupakan contoh gaya. Nama gayanya, adalah gaya
dorong.
Tapi, kira-kira apa saja ya pengaruh gaya terhadap kondisi benda?
Pengaruh Gaya terhadap Benda
Dalam ilmu fisika, ada 5 pengaruh gaya terhadap benda:
Untuk mengetahui pengaruh apa saja yang diakibatkan gaya kepada benda, yuk kita berjalan-
jalan sebentar sambil berimajinasi. Jadi, siapkan imajinasimu ya!
Gaya Menggerakkan Benda Diam
Pertama, bayangkan kamu dan ayahmu sedang di garasi rumah. Kalian hendak pergi piknik ke
taman kota nih. Sayangnya, bensin mobil habis. Akhirnya, ayahmu mendorong mobil tersebut
sampai pom bensin yang ada di seberang rumahmu. Nah, kegiatan memberikan gaya berupa
“mendorong mobil” dari yang semula “diam” di garasi ke pom bensin itu berarti, gaya dapat
menggerakkan benda yang diam.
Gaya dorong membuat mobil yang semula diam menjadi bergerak (sumber: shutterstock.com)
Gaya Menghentikan Benda Bergerak
Setelah mengisi bensin, kamu dan ayahmu melanjutkan perjalanan. Saat bertemu lampu
merah, ayahmu menginjak pedal rem, sehingga mobil berhenti. Itu artinya, gaya yang
diberikan dari kaki kepada pedal rem akan membuat sebuah benda yang sebelumnya bergerak
menjadi berhenti.
Gaya Mengubah Kecepatan Benda
Tidak hanya menghentikan gerakan benda saja, dengan memberikan suatu gaya pada benda,
kita juga bisa mengubah kecepatan gerak benda itu, lho. Ketika ayahmu mengendarai mobil,
injakan kaki pada pedal gas akan memberikan gaya kepada gerakan roda di bawah. Semakin
dalam injakan pedal gas tersebut, tentu akan meningkatkan kecepatan si mobil, kan. Artinya,
gaya dapat mengubah kecepatan suatu benda.
Gaya Mengubah Arah Gerak Benda
Kamu dan ayahmu masih di jalanan lengang. Dia terus menginjak pedal gas. Mobil dalam
kecepatan tinggi. Tiba-tiba di depan ada seekor anak kucing melintas. Ayahmu lantas
memutar setir ke kanan dengan cepat. Apa yang terjadi ketika setir mobil diputar? Setirnya
copot? hehe. Bukan, setirnya bukan copot, kok. Kan bukan mur. Ayahmu memberikan gaya
berupa “memutar setir mobil ke kanan”, yang membuat mobil tersebut akan berbelok ke arah
kanan. Itu artinya, gerakan mobil yang semula lurus, akan “berubah” akibat adanya gaya dari
putaran setir oleh ayahmu.
Lampiran 2
LEMBAR KERJA SISWA
Tema : Bangun Ruang
Nama kelompok :
Anggota kelompok :
1.
2.
3.
4.
Isilah kolom-kolom yang kosong dibawah ini!
NAMA GAMBAR SIFAT-SIFAT
NO BANGUN RUANG BANGUNG RUANG BANGUN RUANG
1 Kubus Sisi = …
Rusuk = …
Titik sudut = …
2 Balok Sisi = …
Rusuk = …
Titik sudut = …
3 Prisma segitiga Sisi = …
Rusuk = …
Titik sudut = …
KUNCI JAWABAN
1. Gaya adalah tarikan atau dorongan yang mempengaruhi keadaan suatu benda.
2. a. Mobil yang menabrak tiang akan penyok karena adanya gaya pada mobil tersebut
mengenai tiang.
b. Kayu besar di belah dengan kapak menjadi kayu-kayu kecil karena adanya gaya.
c. Pegas atau per akan berubah bentuk jika di kenai gaya, baik gaya tarik maupun gaya
dorong.
3. Kubus, balok, silinder, prisma segi lima, prisma segi tiga.
4) Kubus mempunyai sifat-sifat : – terdiri dari 6 sisi
– terdiri dari 12 rusuk
– terdiri dari 8 titik sudut
5)
LAMPIRAN 3
LEMBAR EVALUASI SDN 1 SUKAHURIP
KUNCI JAWABAN
1 C
2 A
3 C
4 B
5 A
6
7
8
9
10
Keterangan :
I. Pilihan Ganda
Jawaban benar nilai : 1
Jawaban salah nilai : 0
III.Uraian
Jawaban benar nilai : 3
Jawaban mendekati benar nilai : 2
Jawaban salah nilai : 1
Tidak ada jawaban nilai : 0