Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Audit Terhadap Siklus Produksi: Pengujian Substantif


Terhadap Saldo Sediaan”

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Saddam Fatur Rahman C 301 21 110


Ayu Wulandari Djamalu C 301 21 132
Fillah Adila Rahmat C 301 21 150
Moh. Yusran Panjili C 301 21 152

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Tuhan yang Maha Esa, karena kesempatan yang
diberikan sehingga dapat memberikan hasil pemaparan tiap kelompok mingguan
dalam bentuk makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari ibu selaku dosen saya sangat saya harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini saya
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang telah memberikan tugas dan
petunjuk pada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Diucapkan banyak Terima Kasih atas partisipasi dan juga waktu yang
diluangkan Bapak selaku Dosen Pengampuh mata kuliah Audit II untuk membaca
makalah ini.

Palu, 23 Maret 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan ..................................................1
BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................3
2.1 Deskripsi Sediaan.................................................................................3
2.2 Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Sediaan..........3
2.3 Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Sediaan...................................5
2.4 Program Pengujian Substantif Terhadap Sediaan.................................5
BAB III : PENUTUP......................................................................................13
3.1 Kesimpulan...........................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................iii

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Audit terhadap siklus produksi dilakukan untuk memastikan bahwa proses
produksi yang dilakukan oleh perusahaan sudah dilakukan dengan efektif dan
efisien. Salah satu tahapan dalam audit terhadap siklus produksi adalah
pengujian substantif terhadap saldo sediaan atau inventory.
Saldo sediaan merupakan jumlah barang atau produk yang dimiliki oleh
perusahaan pada akhir periode akuntansi. Pengujian substantif terhadap saldo
sediaan bertujuan untuk memastikan bahwa jumlah sediaan yang dilaporkan
oleh perusahaan benar, dan juga untuk memastikan bahwa nilai sediaan yang
dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan nilai sebenarnya.
Pengujian substantif yang dilakukan terhadap saldo sediaan dapat
mencakup penghitungan fisik sediaan, pemeriksaan dokumen pengiriman dan
penerimaan barang, serta pemeriksaan harga dan kondisi barang. Dalam
melakukan pengujian substantif terhadap saldo sediaan, auditor harus
memperhatikan beberapa hal, antara lain:
1) Keberadaan dan kelengkapan dokumen pengiriman dan
penerimaan barang.
2) Keakuratan dan keabsahan harga sediaan.
3) Keberadaan dan keadaan fisik sediaan.
4) Keberadaan dan keabsahan hak kepemilikan atas sediaan.
5) Kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.
Dengan melakukan pengujian substantif terhadap saldo sediaan, auditor
dapat memastikan bahwa perusahaan memiliki sistem kontrol yang efektif
dalam pengelolaan sediaan dan dapat membantu perusahaan untuk
mengidentifikasi masalah atau ketidaksesuaian dalam pengelolaan sediaan
sehingga dapat diambil tindakan perbaikan yang diperlukan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan Deskripi Siklus Sediaan.

1
2. jelaskan seorang auditor lebih memperhatikan persediaan selama audit.
3. Bagaimana prinsip akutansi berterima umum dalam penyajian sediaan
dalam neraca.
4. Bagaimana Tujuan pengujian substantif terhadap sediaan.
5. Bagaimana Pengujian terhadap saldo akun rinci

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Deskripsi Siklus Sediaan.
2. Untuk Mengetahui karakter seorang Auditor lebih memperhatikan
persediaan selama Audit
3. Untuk Mengetahui Prinsip Akutansi berterima umum dalam penyajian
sediaan dalam neraca
4. Untuk Mengetahui Tujuan pengujian Subnstantif terhadap Sediaan
5. Untuk Mengetahui melakukan pengujian terhadap Saldo Akun Rinci

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1 Deskripsi Sediaan

Persediaan adalah komponen aset yang disimpan dalam gudang dengan


maksud untuk dijual dalam kegiatan usaha normal atau barang yang akan
dikonsumsi selama pemrosesan produk.

Auditor biasanya lebih memperhatikan persediaan selama audit karena alasan


berikut:

1) Secara umum, persediaan merupakan bagian signifikan dari aktiva lancar


yang dapat dimanipulasi dan merupakan tempat terjadinya kesalahan
besar.
2) Harga pokok penjualan (juga dikenal sebagai harga pokok penjualan)
secara langsung dipengaruhi oleh jumlah nilai persediaan, yang pada
gilirannya berdampak pada perhitungan laba tahun berjalan.
3) Jika dibandingkan dengan verifikasi sebagian besar komponen laporan
keuangan lainnya, tugas memverifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai
persediaan lebih kompleks dan menantang.
4) Preparat sering disimpan di berbagai lokasi, sehingga sulit untuk
memantau dan menghitungnya secara fisik.
5) Auditor mengalami kesulitan dalam melaksanakan audit karena berbagai
macam persiapan.

2.2 Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Sediaan Dalam


Neraca
Adapun prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian sediaan dalam
neraca, sebagai berikut.

1) Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower


of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam
menentukan kos sediaan.

3
2) Jika sediaan dinyatakan pada kosnya,nilai pasarnya pada tanggal
neraca,harus dicantumkan dalam tanda kurung,dan jika sediaan diturunkan
nilainya pada harga pasarnya,kosnya harus dicantumkan dalam tanda
kurung.Kos pengganti kini (current replacement cost) harus dicantumkan
dalam laporan keuangan untuk sediaan yang kosnya ditentukan
berdasarkan metode masuk terakhir,keluar pertama.

3) Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba


tahun yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor
harus menyatakan perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip
akuntansi berterima umum dalam laporan audit.

4) Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan
digadaikan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.

5) Jika jumlahnya material,sediaan dalam perusahaan manufaktur harus


dikelompokan menurut kelompok utama berikut ini:sediaan produk
jadi,sediaan produk dalam proses dan sediaan bahan baku.Penyajian
kelompok sediaan tersebut dalam neraca berdasarkan urutan likuiditasnya.

6) Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan,jika


jumlahnya material atau bersifat luar biasa.

4
7) Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunya harga sediaan setelah
tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang
ditahan.Cadangan ini tidak boleh dikurangkan dari sediaan,namun harus
disajikan sebagai pengurang akun laba Ditahan.

2.3 Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Sediaan


 Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan sediaan.
 Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan
keterjadiaan transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
 Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan
yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang
disajiakan di neraca.
 Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.
 Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.

Kertas kerja Tgl pelaksan


Prosedur audit pelaksan aan
aan
Prosedur Audit Awal
1. Lakukan prosedur awal atas saldo akun sediaan
yang akan diuji lebih lanjut
a. Unsut saldo sediaan yang tercantum di
neraca ke saldo akun sediaan yang
bersangkutan di buku besar.
b. Hitung kembali saldo akun sediaan di buku
besar
c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa
dalam jumlah dan sumber posting dalam
akun.
Prosedur Analitik
2. Lakukan prosedur analitik
a. Hitung ratio berikut ini:
(1).Tingkat perputaran sediaan
(2).Ratio laba bersih dengan sediaan
(3).Ratio sediaan dengan volume penjualan
yang diharapkan
Pengujian Terhadap Transaksi Rinci
3. Melalui pengujian,lakukan pemeriksaan atas
dokumen pendukung transaksi yang dicatat dalam
akun sediaan.
4. Lakukan pengujian pisah batas transaksi yang

5
berkaitan dengan sediaan.
Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci
5. Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik
sediaan.
6. Konfirmasi sediaan yang berada di tangan pihak
luar.
7. Periksa perjanjian konsinyasi
Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan
8. Bandingkan penyajian sediaan dengan prinsip
akuntansi berterima umum.
a. Periksa klasifikasi sediaan di neraca
b. Periksa pengungkapan yang bersangkutan
dengan sediaan.
Sediaan dan Cadangan Depresiasinya
c. Lakukan analitycal review terhadap sediaan.

2.4 Program Pengujian Substantif Terhadap Sediaan


Prosedur Audit Pendahuluan Sebelum menunjukkan apakah saldo persediaan
hak gadai cocok dengan persediaan sebenarnya, auditor merekonsiliasi informasi
persediaan neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.
Saat menyiapkan neraca, auditor melakukan lima prosedur audit berikut:
1) Tautkan saldo akun inventaris yang relevan di buku besar ke saldo
inventaris yang ditampilkan di neraca.
2) Hitung ulang saldo akun persediaan buku besar.
3) Hubungkan saldo awal akun persediaan dengan kertas kerja tahun
sebelumnya.
4) Ikuti debet dan kredit akun persediaan ke jurnal yang sesuai.
5) Dalam buku besar, rekonsiliasi buku besar persediaan dengan akun
pengendalian persediaan.
Prosedur Analitis Ini adalah pemeriksaan menyeluruh atas kewajaran
penyusunan neraca. Auditor menghitung berbagai rasio terkait persiapan
selama prosedur ini.

6
Ratio Formula
1. Tingkat perputaran sediaan
Sediaan produk jadi Kos produksi yang dijual ÷ rerata saldo sediaan produk jadi
Sediaan produk dalam proses Kos produksi ÷ rerata saldo sediaan produk dalam proses
Sediaan bahan baku Biaya bahan baku ÷ rerata saldo sediaan bahan baku
Sediaan barang dagangan Kos produk yang dijual ÷ rerata saldo sediaan barang
dagangan
2. Ratio sediaan denggan kativa Sediaan ÷ Aktiva lancar
lancar
3. Ratio laba bruto dengan hasil Laba bruto ÷ hasil penjualan bersih
penjualan

Pengujian terhadap Transaksi Rinci


Keandalan saldo sediaan sangat ditentukan ole keterjadian transaksi berikut ini
yang didebit dan dikreditkan ke dalam akun piutang usaha :
1. Transaksi pembelian
2. Transaksi penjualan
3. Transaksi pemakaian

Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci


Untuk membuktikan asersi :
a. Keberadaan dan keterjadian
b. Kelengkapan
c. Penilaian sediaan
Prosedur audit yang ditempuh oleh auditor dalam melaksanakan pengamatan
terhadap penhitungan fisik sediaan adalah :
a. Memeriksa instruksi tertulis mengenai penghitungan fisik sediaan
b. Melakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang
dillakukan klien

7
Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca
Atas dasar 7 prinsip akuntansi berterima umum, auditor melakukan verifikasi
penyajian sediaan di neraca dengan cara :
a. Memeriksa klasifikasi sediaan di neraca
b. Memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan
c. Melakukan analytical review terhadap sediaan

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Persediaan adalah komponen aset yang disimpan dalam gudang dengan


maksud untuk dijual dalam kegiatan usaha normal atau barang yang akan
dikonsumsi selama pemrosesan produk.
Prosedur Audit Pendahuluan Sebelum menunjukkan apakah saldo
persediaan hak gadai cocok dengan persediaan sebenarnya, auditor
merekonsiliasi informasi persediaan neraca dengan catatan akuntansi yang
mendukungnya.
Saat menyiapkan neraca, auditor melakukan lima prosedur audit berikut:
1) Tautkan saldo akun inventaris yang relevan di buku besar ke saldo
inventaris yang ditampilkan di neraca.
2) Hitung ulang saldo akun persediaan buku besar.
3) Hubungkan saldo awal akun persediaan dengan kertas kerja tahun
sebelumnya.
4) Ikuti debet dan kredit akun persediaan ke jurnal yang sesuai.
5) Dalam buku besar, rekonsiliasi buku besar persediaan dengan akun
pengendalian persediaan.
Prosedur Analitis Ini adalah pemeriksaan menyeluruh atas kewajaran
penyusunan neraca. Auditor menghitung berbagai rasio terkait persiapan
selama prosedur ini.

9
3.2 Saran

Demikian makalah ini kami susun dengan segala kemampuan dan


keterbatasan kami. Maka dari itu, kritik dan saran selalu kami tunggu demi
perbaikan. Dan semoga makalah ini mudah dipahami dan bermanfaat di masa
yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Satriatama Pandu, Ellya. 2022. “Audit production cycle : Penjelasan lengkap”.

https://eliapandusatriatama.web.ugm.ac.id/2022/11/06/audit-production-cycle-
penjelasanlengkap/#:~:text=A.%20Audit%20Siklus%20Produksi,diproduksi
%20ditranfer%20ke%20barang%20jadi. Diakses pada 16 Maret 2023.

Dewi Krisna, Reni. 2011. “Siklus Produksi”.


https://www.academia.edu/8556118/Siklus_Produksi. Diakses pad. 16 Maret
2023.

10

Anda mungkin juga menyukai