BAB Hipotesis Dan Langkah Pengujian Statistik
BAB Hipotesis Dan Langkah Pengujian Statistik
I. Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, dan melakukan pengujian hipotesis
II. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan definisi hipotesa
2. Menyusun hipotesa nihil atau 0
3. Menyusun Hipotesa alternatif atau Ha
4. Menjelaskan jenis-jenis hipotesa
5. Menjelaskan langkah pengujian statistik
َاِتَّبِع ُۡوا َم ۤا اُ ۡن ِز َل اِلَ ۡي ُكمۡ ِّم ۡن َّربِّ ُكمۡ َواَل تَتَّبِع ُۡوا ِم ۡن ُد ۡونِ ٖۤه اَ ۡولِيَٓا َء ؕ قَلِ ۡياًل َّما تَ َذ َّكر ُۡون
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti
selain Dia sebagai pemimpin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran (QS. Al
A’raf: 3).
1
DAFTAR ISI
BAB II.............................................................................................................................................1
HIPOTESA DAN LANGKAH PENGUJIAN.................................................................................1
A. Definisi Hipotesa...............................................................................................................2
B. Pertimbangan dalam Merumuskan Hipoptesa.................................................................3
C. Jenis-Jenis Hipotesa..........................................................................................................3
D. Cara Merumuskan Hipotesa..............................................................................................4
E. Daerah Penerimaan hipotesa.............................................................................................4
F. Hipotesis Statistik.................................................................................................................6
G. Jenis hipotesis statistik......................................................................................................6
1. Hipotesis kausalitas.......................................................................................................6
2. Hipotesis asosiatif..........................................................................................................6
3. Hipotesis komparatif.....................................................................................................7
H. Langkah Pengujian............................................................................................................7
1. Merumuskan hipotesis...................................................................................................7
2. Menetapkan taraf nyata Penerimaan....................................................................................8
3. Membuat kriteria uji............................................................................................................8
5. Penarikan kesimpulan..........................................................................................................8
I. contoh Langkah Pengujian Statistik.....................................................................................9
A. Definisi Hipotesa
itu dapat digugurkan. Sheldon M. Ross (2017), Hipotesis statistik adalah suatu
pernyataan tentang sifat suatu populasi yang sering dinyatakan dalam parameter
populasi. Dictionary of Statistical Terms; Hipotesis statistik adalah sebuah
pernyataan tentang parameter atau distribusi dari probabilitas untuk suatu populasi
yang telah ditentukan, atau dapat dikatakan sebagai mekanisme probabilistik yang
diharapkan untuk menghasilkan pengamatan
2
Hipotesa dapat berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran
suatu teori. Jika hipotesa sudah diuji dan membuktikan kebenaranya, maka hipotesa
tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesa diturunkan dari suatu teori yang
sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori
baru.
Hipoptesa dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang
akan kita teliti. Misalnya seorang peneliti akan melakukan penelitian mengenai
masalah penyakit hipertensi dan merokok maka agar dapat menurunkan hipotes
yang baik, sebaiknya yang bersangkutan membaca teori mengenai hipertensi dan
masalah rokok.
Fungsi hipotesa menurut Menurut Prof. Dr. S. Nasution ialah sbb: 1) untuk
menguji kebenaran suatu teori, 2) memberikan gagasan baru untuk mengembangkan
suatu teori dan 3) memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang
sedang dipelajari.
Hipotesis statistik adalah suatu pernyataan operasional dalam penelitian
kuantitatif yang diterjemahkan dalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan
alat ukur yang dikehendaki oleh peneliti. Hipotesis statistik bisa berupa dua hal,
yaitu penjelasan sementara atau prediksi tentang suatu hal yang akan diteliti.
Hipotesis statistik tersebut harus berkaitan dengan aspek-aspek keseluruhan data
yang digunakan.
3
C. Jenis-Jenis Hipotesa
Hipotesa nol merupakan hipotesa kemungkinan jawaban lain dari hasil penelitian
yang ada. Hipotesis ini dimaksudkan merumuskan hipotesa tidak semata-mata
berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa
hipotesa penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan
data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan hipotesa pembanding yang bersifat
obyektif dan netral atau secara teknis disebut hipotesa nol (H0).
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesa penelitian
karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesa
penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan
penelitian.
Hipotesis nol (H0) dibangun atas dasar bahwa segala sesuatu tidak dapat divonis sebelum
dibuktikan secara empiris. Beberapa dalil dalam literatur Islam yang menyatakan hal yang sama
diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Asal/Prinsip
Contoh:
Hipotesa nol = H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang
stress.
4
D. Cara Merumuskan Hipotesa
Langkah-langkah dalam merumuskan hipotesa ialah dengan tahapan sebagai
berikut:
1. perhatikan tujuan penelitian
2. rumuskan hipotesa alternatif (Ha
Ha= Ada hubungan antara etika dengan praktek klinik keperawatan.
3. rumuskan hipotesis nol (H0)
H0= tidak ada hubungan antara etika dengan praktek klinik keperawatan.
5
Penerimaan pengujian signifikansi tergantung dari peneliti dalam menentukan
besarnya kesalahan dalam pengujian, besar kesalahan dalam pengujian dapat
ditentukan sebagai berikut:
Tabel 1. Penentuan besarnya kesalahan dan level signifikansi
No Besar kesalahan Kebenaran data (%) Level sig. one Level sig. two
data (%) tile tile
10 90 0.10 0.10 (-/+)
5 95 0.05 0.05 (-/+)
1 99 0.01 0.01 (-/+)
0.5 99.5 0.005 0.005 (-/+)
Sumber.
a) Nilai CR ≥ 1,967 atau p ≥ 0.05 berarti Ho1 diterima, berdasarkan hasil analisis
b) Sebaliknya nilai CR ≤ 1,967 atau p ≤ 0.05 berarti Ho1 ditolak, berdasarkan hasil
6
H0: Tidak ada pengaruh antara konsumsi rokok terhadap kanker paru-paru
H1: Ada pengaruh antara konsumsi rokok terhadap kanker paru-paru
F. Hipotesis Statistik
Terdapat beberapa hal yang menjadi perbedaan hipotesis penelitian dan hipotesis statistik
perbedaan tersebut adalah sebagai berikut. Hipotesis penelitian adalah dugaan sementara atas
suatu hal yang berbentuk pernyataan. Sedangkan hipotesis statistik adalah dugaan sementara atas
kumpulan data statistik dari penelitian, berupa angka/ data--- Ho=0. Ha ≠ 0
Setelah membahas mengenai apa itu hipotesis statistik, berikut adalah jenis hipotesis statistik
yang dapat kita terapkan dalam penelitian.
1. Hipotesis kausalitas
Hipotesis kausalitas adalah dugaan sementara terhadap adanya hubungan sebab-akibat antara
variabel-variabel yang diteliti.
Contoh hipotesis kausalitas adalah ;
Penelitian mengenai dampak rokok bagi kesehatan paru-paru. Jadi, rumusan masalahnya adalah
2. Hipotesis asosiatif
Contoh hipotesis asosiatif adalah dugaan sementara antara variabel penelitian di mana terdapat
perkiraan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki hubungan atau berasosiasi. Contoh rumusan
7
masalahnya yaitu, “Apakah ada hubungan antara penggunaan game online dan nilai rapor pada
siswa?”
H0: Tidak ada hubungan antara penggunaan game online dan nilai rapor pada siswa
H1: Ada hubungan antara penggunaan game online dan nilai rapor pada siswa
3. Hipotesis komparatif
Cara membuat hipotesis komparatif adalah dengan merumuskan dugaan sementara yang bersifat
perbandingan pada variabel-variabel penelitian.
Ho: tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan laboratorium Serum Iron sebelum dan sesudah terapi
haemodialisa
Ha1: ada perbedaan hasil pemeriksaan laboratorium Serum Iron sebelum dan sesudah terapi
haemodialisa.
H. Langkah Pengujian
Cara melakukan pengujian hipotesis dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut;
1. Merumuskan hipotesis
Merumuskan hipotesis berguna untuk memperjelas batasan penelitian yang dilakukan. Langkah
iini merupakan penentuan dalam pemilihan jenis uji statistic.
8
b. H1 (H-satu) atau Ha (H-alternatif) yang berarti hipotesis diterima.
H1/Ha: Ada hubungan antara penggunaan game online dan nilai rapor pada siswa
9
Correlations
persepsi komitmen
persepsi Pearson Correlation 1 -.149
N 30 30
N 30 30
1. langkah 1. Judul Penelitian: Perbedaan kadar kalsium dan kadar CA15-3 dalam darah
pada pre dan post operasi kanker payudara
3) Mengetahui perbedaan kadar calcium sebelum dan sesudah operasi kanker payudara
payudara
3. langkah 3. Hipotesis:
1) HO1: Tidak ada hubungan antara kadar kalsium operasi kanker Payudara
HA1: Ada hubungan antara kadar kalsium dengan operasi kanker Payudara
10
2) HO2: Tidak ada hubungan antara kadar CA15-3 dengan operasi kanker Payudara
HA2: Ada hubungan antara kadar CA15-3 dengan operasi kanker Payudara
3) HO1: Tidak ada perbedaan antara kadar Kalsium sebelum dan sesudah operasi
kanker Payudara
HA1: Ada perbedaan antara kadar Kalsium sebelum dan sesudah operasi kanker
Payudara
4) HO2: Tidak ada perbedaan antara kadar CA15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker
Payudara
HA2: Ada perbedaan antara kadar CA15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker
Payudara
Rasional:
Dilihat dari judul --> tujuan Hipotesis; maka jenis penelitian ini adalah
komparatif dengan kelompok berpasangan (sebelum dan sesudah operasi) sehingga alat
ujinya adalah Paired T Test.
Seluruh data yang diperoleh akan dicatat dan ditabulasi, data yang diperoleh dianalisa secara
statistik dengan menggunakan program SPSS. Analisis penelitian dilakukan sebagai berikut;
1. Analisis univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi kadar kalsium dan distribusi kadar
CA15-3 dalam darah pada penderita kanker payudara akan disajikan dalam bentuk table
2. Analisis bivariat
11
Analisis penelitian yang digunakan adalah Paired T-Test merupakan uji parametrik yang
dapat digunakan pada dua data berpasangan, yaitu kelompok kadar kalsium dan CA 15-3
sebelum dan sesudah operasi kanker payudara. Tujuan dari uji ini adalah untuk melihat
hubungan dan perbedaan rata-rata antara dua sampel yang saling berpasangan atau
berhubungan. Data penelitian dalam penelitian ini adalah numerik dan numerik sehingga dapat
1) Pengujian normalitas data, data kadar kalsium dalam darah diuji dengan uji
penilaian adalah ;
a. Apabila nilainya > 0,05 maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi
normalitas.
b. Apabila nilai hasil uji ≤ 0,05 maka distribusi data dinyatakan tidak memenuhi
asumsi normalitas
2) Setelah hasil uji uji kolmogorov smirnov menunjukan hasil memenuhi asumsi
1) Menguji hipothesis perbedaan kadar kalsium dalam darah sebelum dan sesudah
operasi digunakan uji Paired T- test. Kemungkinan hasil pengujian sebagai berikut;
a. Apabila nilai sig ≤ 0,05 berarti; Ho ditolak dan menerima Ha yaitu ada perbedaan
b. Apabila nilai sig > 0,05 berarti; Ho diterima dan menolak Ha yaitu tidak ada
perbedaan antara kadar Kalsium sebelum dan sesudah operasi kanker Payudara
12
2) Menguji hipothesis perbedaan kadar CA15-3 dalam darah sebelum dan sesudah
tindakan operasi digunakan uji Paired T- test. Kemungkinan hasil pengujian sebagai
berikut;
a. Apabila nilai sig ≤ 0,05 berarti; Ho ditolak dan menerima Ha yaitu ada perbedaan
antara kadar kadar CA15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker Payudara
b. Apabila nilai sig > 0,05 berarti; Ho diterima dan menolak Ha yaitu tidak ada
perbedaan antara kadar kadar CA15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker
Payudara
1) Hipothesis perbedaan kadar kalsium dalam darah sebelum dan sesudah operasi
a. Apabila nilai sig ≤ 0,05 berarti; Ho ditolak dan menerima Ha yaitu ada perbedaan
b. Apabila nilai sig > 0,05 berarti; Ho diterima dan menolak Ha yaitu tidak ada
perbedaan antara kadar Kalsium sebelum dan sesudah operasi kanker Payudara
2) Hipothesis perbedaan kadar CA15-3 dalam darah sebelum dan sesudah tindakan
operasi digunakan uji Paired T- test. Kemungkinan hasil pengujian sebagai berikut;
a. Apabila nilai sig ≤ 0,05 berarti; Ho ditolak dan menerima Ha yaitu ada perbedaan
antara kadar kadar CA15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker Payudara
b. Apabila nilai sig > 0,05 berarti; Ho diterima dan menolak Ha yaitu tidak ada
perbedaan antara kadar kadar CA15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker
Payudara
13