Anda di halaman 1dari 13

BAB II

HIPOTESA DAN LANGKAH PENGUJIAN


Dr. Muh. Basirun Al Ummah, MKes.

I. Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, dan melakukan pengujian hipotesis

II. Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan, mahasiswa dapat:
1. Memahami dan menjelaskan definisi hipotesa
2. Menyusun hipotesa nihil atau 0
3. Menyusun Hipotesa alternatif atau Ha
4. Menjelaskan jenis-jenis hipotesa
5. Menjelaskan langkah pengujian statistik

َ‫اِتَّبِع ُۡوا َم ۤا اُ ۡن ِز َل اِلَ ۡي ُكمۡ ِّم ۡن َّربِّ ُكمۡ َواَل تَتَّبِع ُۡوا ِم ۡن ُد ۡونِ ٖۤه اَ ۡولِيَٓا َ‌ء ؕ قَلِ ۡياًل َّما تَ َذ َّكر ُۡون‬

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti
selain Dia sebagai pemimpin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran (QS. Al
A’raf: 3).

1
DAFTAR ISI
BAB II.............................................................................................................................................1
HIPOTESA DAN LANGKAH PENGUJIAN.................................................................................1
A. Definisi Hipotesa...............................................................................................................2
B. Pertimbangan dalam Merumuskan Hipoptesa.................................................................3
C. Jenis-Jenis Hipotesa..........................................................................................................3
D. Cara Merumuskan Hipotesa..............................................................................................4
E. Daerah Penerimaan hipotesa.............................................................................................4
F. Hipotesis Statistik.................................................................................................................6
G. Jenis hipotesis statistik......................................................................................................6
1. Hipotesis kausalitas.......................................................................................................6
2. Hipotesis asosiatif..........................................................................................................6
3. Hipotesis komparatif.....................................................................................................7
H. Langkah Pengujian............................................................................................................7
1. Merumuskan hipotesis...................................................................................................7
2. Menetapkan taraf nyata Penerimaan....................................................................................8
3. Membuat kriteria uji............................................................................................................8
5. Penarikan kesimpulan..........................................................................................................8
I. contoh Langkah Pengujian Statistik.....................................................................................9

A. Definisi Hipotesa

Hipotesa adalah kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya.


Kebenaran di dalam ilmu pengetahuan bersifat tidak mutlak sehingga waktu yang
berbeda kemungkinan mempunyai arti yang berbeda. Kebenaran saat ini adalah hasil
dari pemikiran, pendapat umum, penelitian dahulu yang pada akhirnya kebenaran

itu dapat digugurkan. Sheldon M. Ross (2017), Hipotesis statistik adalah suatu
pernyataan tentang sifat suatu populasi yang sering dinyatakan dalam parameter
populasi. Dictionary of Statistical Terms; Hipotesis statistik adalah sebuah
pernyataan tentang parameter atau distribusi dari probabilitas untuk suatu populasi
yang telah ditentukan, atau dapat dikatakan sebagai mekanisme probabilistik yang
diharapkan untuk menghasilkan pengamatan

2
Hipotesa dapat berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran
suatu teori. Jika hipotesa sudah diuji dan membuktikan kebenaranya, maka hipotesa
tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesa diturunkan dari suatu teori yang
sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori
baru.
Hipoptesa dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang
akan kita teliti. Misalnya seorang peneliti akan melakukan penelitian mengenai
masalah penyakit hipertensi dan merokok maka agar dapat menurunkan hipotes
yang baik, sebaiknya yang bersangkutan membaca teori mengenai hipertensi dan
masalah rokok.
Fungsi hipotesa menurut Menurut Prof. Dr. S. Nasution ialah sbb: 1) untuk
menguji kebenaran suatu teori, 2) memberikan gagasan baru untuk mengembangkan
suatu teori dan 3) memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang
sedang dipelajari.
Hipotesis statistik adalah suatu pernyataan operasional dalam penelitian
kuantitatif yang diterjemahkan dalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan
alat ukur yang dikehendaki oleh peneliti. Hipotesis statistik bisa berupa dua hal,
yaitu penjelasan sementara atau prediksi tentang suatu hal yang akan diteliti.
Hipotesis statistik tersebut harus berkaitan dengan aspek-aspek keseluruhan data
yang digunakan. 

B. Pertimbangan dalam Merumuskan Hipoptesa


Dalam merumuskan hipotesa peneliti perlu pertimbangan-pertimbangan
diantaranya:
1) Hipotesis dimaksudkan untuk penelitian kuantitatif dan Variabel penelitian
lebih dari satu.
2) Harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda.
3) Mempelajari teori sesuai dengan bahasan penelitian
4) Mampu menjawab tujuan penelitian
5) Memperhatikan hipotesis mayor dan minor
6) Menenentukan hipotesis penelitian; Ha=H1= Ada hubungan/ perbedaan/
pengaruh

3
C. Jenis-Jenis Hipotesa

Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi 2:


1. Hipotesa penelitian/ kerja atau Hipotesa Alternatif .
Hipotesa penelitian yang merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu
masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesa ini peneliti mengaggap benar
hipotesanya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian
hipotesa dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan
penelitian.
Hipotesa ini diberi tanda H1 atau H(a) .
Misalnya:
H(a) atau H1 : Ada hubungan antara merokok dengan kejadian hipertensi.
2. Hipotesa nol

Hipotesa nol merupakan hipotesa kemungkinan jawaban lain dari hasil penelitian
yang ada. Hipotesis ini dimaksudkan merumuskan hipotesa tidak semata-mata
berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa
hipotesa penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan
data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan hipotesa pembanding yang bersifat
obyektif dan netral atau secara teknis disebut hipotesa nol (H0).
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesa penelitian
karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesa
penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan
penelitian.
Hipotesis nol (H0) dibangun atas dasar bahwa segala sesuatu tidak dapat divonis sebelum
dibuktikan secara empiris. Beberapa dalil dalam literatur Islam yang menyatakan hal yang sama
diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Asal/Prinsip
Contoh:
Hipotesa nol = H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang
stress.

4
D. Cara Merumuskan Hipotesa
Langkah-langkah dalam merumuskan hipotesa ialah dengan tahapan sebagai
berikut:
1. perhatikan tujuan penelitian
2. rumuskan hipotesa alternatif (Ha
Ha= Ada hubungan antara etika dengan praktek klinik keperawatan.
3. rumuskan hipotesis nol (H0)
H0= tidak ada hubungan antara etika dengan praktek klinik keperawatan.

E. Daerah Penerimaan hipotesa


Pengujian satu arah dan dua arah
Pengujian arah ada 2 :
1. Pengujian satu arah (one tailed)
2. dan dua arah (two tailed).

Kesimpulan suatu hipotesis adalah diterima atau ditolak

5
Penerimaan pengujian signifikansi tergantung dari peneliti dalam menentukan
besarnya kesalahan dalam pengujian, besar kesalahan dalam pengujian dapat
ditentukan sebagai berikut:
Tabel 1. Penentuan besarnya kesalahan dan level signifikansi
No Besar kesalahan Kebenaran data (%) Level sig. one Level sig. two
data (%) tile tile
10 90 0.10 0.10 (-/+)
5 95 0.05 0.05 (-/+)
1 99 0.01 0.01 (-/+)
0.5 99.5 0.005 0.005 (-/+)
Sumber.

Contoh Hipotesis penelitiannya yaitu:

1) Hipotesis 1, standar derajat kesalahan adalah 5% dengan two tiled

a. Ho1= Tidak ada pengaruh organizational justice terhadap empathy.

b. Ha1= Ada pengaruh pada organizational justice terhadap empathy.

Ketentuan penerimaan dan penolakan adalah sebagai berikut;

a) Nilai CR ≥ 1,967 atau p ≥ 0.05 berarti Ho1 diterima, berdasarkan hasil analisis

tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel organizational justice tidak ada

berpengaruh positif signifikan terhadap empathy.

b) Sebaliknya nilai CR ≤ 1,967 atau p ≤ 0.05 berarti Ho1 ditolak, berdasarkan hasil

analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel organizational justice ada

berpengaruh positif signifikan terhadap empathy.

2) Hipotesis 2, standar derajat kesalahan adalah 5% dengan one tiled

6
H0: Tidak ada pengaruh antara konsumsi rokok terhadap kanker paru-paru
H1: Ada pengaruh antara konsumsi rokok terhadap kanker paru-paru

F. Hipotesis Statistik

Terdapat beberapa hal yang menjadi perbedaan hipotesis penelitian dan hipotesis statistik
perbedaan tersebut adalah sebagai berikut. Hipotesis penelitian adalah dugaan sementara atas
suatu hal yang berbentuk pernyataan. Sedangkan hipotesis statistik adalah dugaan sementara atas
kumpulan data statistik dari penelitian, berupa angka/ data--- Ho=0. Ha ≠ 0

G. Jenis hipotesis statistik

Setelah membahas mengenai apa itu hipotesis statistik, berikut adalah jenis hipotesis statistik
yang dapat kita terapkan dalam penelitian.
1. Hipotesis kausalitas

Hipotesis kausalitas adalah dugaan sementara terhadap adanya hubungan sebab-akibat antara
variabel-variabel yang diteliti.
Contoh hipotesis kausalitas adalah ;
Penelitian mengenai dampak rokok bagi kesehatan paru-paru. Jadi, rumusan masalahnya adalah

“Adakah pengaruh konsumsi rokok terhadap kanker paru-paru?”

Hipotesis penelitiannya yaitu:


H0: Tidak ada pengaruh antara konsumsi rokok terhadap kanker paru-paru
H1: Ada pengaruh antara konsumsi rokok terhadap kanker paru-paru

2. Hipotesis asosiatif

Contoh hipotesis asosiatif adalah dugaan sementara antara variabel penelitian di mana terdapat
perkiraan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki hubungan atau berasosiasi. Contoh rumusan

7
masalahnya yaitu, “Apakah ada hubungan antara penggunaan game online dan nilai rapor pada
siswa?”

Maka kemungkinan hipotesis dari rumusan masalah tersebut adalah:

H0: Tidak ada hubungan antara penggunaan game online dan nilai rapor pada siswa
H1: Ada hubungan antara penggunaan game online dan nilai rapor pada siswa

3. Hipotesis komparatif
Cara membuat hipotesis komparatif adalah dengan merumuskan dugaan sementara yang bersifat
perbandingan pada variabel-variabel penelitian.

Contoh hipotesis statistik ;

Ho: tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan laboratorium Serum Iron sebelum dan sesudah terapi
haemodialisa
Ha1: ada perbedaan hasil pemeriksaan laboratorium Serum Iron sebelum dan sesudah terapi
haemodialisa.

H. Langkah Pengujian

Cara melakukan pengujian hipotesis dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut;

1. Merumuskan hipotesis
Merumuskan hipotesis berguna untuk memperjelas batasan penelitian yang dilakukan. Langkah
iini merupakan penentuan dalam pemilihan jenis uji statistic.

Terdapat dua jenis hipotesis, yaitu:


a. H0 (H-nol) yang berarti hipotesis ditolak.
Contoh dari H0 adalah pernyataan di bawah ini.
H0: Tidak ada hubungan antara penggunaan game online dan nilai rapor pada siswa

8
b. H1 (H-satu) atau Ha (H-alternatif) yang berarti hipotesis diterima.
H1/Ha: Ada hubungan antara penggunaan game online dan nilai rapor pada siswa

2. Menetapkan taraf nyata Penerimaan


Cara yang kedua adalah menetapkan taraf nyata/ penerimaan (Tabel 1.1) yang disebut dengan
signifikansi atau “sig”. Taraf nyata adalah batas toleransi kesalahan yang dinyatakan dalam
bentuk persentase. Taraf nyata dapat bernilai 1%, 5% atau 10%. Besaran taraf nyata dinyatakan
dalam bentuk α.

Tabel 1.1 toleransi kesalahan dan level sig.


No Besar kesalahan Kebenaran data (%) Level sig. one Level sig. two
data (%) tile tile
10 90 0.10 0.10 (-/+)
5 95 0.05 0.05 (-/+)
1 99 0.01 0.01 (-/+)
0.5 99.5 0.005 0.005 (-/+)

3. Membuat kriteria uji


Setelah menentukan taraf nyata serta merumuskan hipotesis, selanjutnya kita akan memutuskan
apakah akan menolak atau menerima hipotesis tersebut.
Penerimaan H0 terjadi ketika hasil uji statistik berada di luar nilai kritis. Sedangkan penolakan
H0 adalah ketika hasil uji statistik berada di dalam nilai kritis.
4. Menentukan nilai uji statistik
Uji statistik merupakan upaya atau perhitungan guna memperkirakan seberapa representatifnya
nilai sampel terhadap keseluruhan populasi.
5. Penarikan kesimpulan
Cara membuat hipotesis statistik terakhir adalah penarikan kesimpulan. Apabila telah diketahui
hal-hal sebagaimana di atas, Anda tinggal mencocokkannya dengan kriteria pengujian.

Sig. ≤ 0.05 berarti di terima,---- ada hubungan

9
Correlations

persepsi komitmen
persepsi Pearson Correlation 1 -.149

Sig. (2-tailed) .432

N 30 30

komitmen Pearson Correlation -.149 1

Sig. (2-tailed) .432

N 30 30

Dari table korelasi hasil sig. 0.432-------- tidak hubungan

I. contoh Langkah Pengujian Statistik

1. langkah 1. Judul Penelitian: Perbedaan kadar kalsium dan kadar CA15-3 dalam darah
pada pre dan post operasi kanker payudara

2. langkah 2. Tujuan khusus


1) Mengetahui hubungan kadar calcium terhadap operasi kanker payudara

2) Mengetahui kadar CA 15-3 terhadap operasi kanker payudara

3) Mengetahui perbedaan kadar calcium sebelum dan sesudah operasi kanker payudara

4) Mengetahui perbedaan kadar CA 15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker

payudara

3. langkah 3. Hipotesis:

Hipotesis Penelitian ini adalah:

1) HO1: Tidak ada hubungan antara kadar kalsium operasi kanker Payudara

HA1: Ada hubungan antara kadar kalsium dengan operasi kanker Payudara

10
2) HO2: Tidak ada hubungan antara kadar CA15-3 dengan operasi kanker Payudara

HA2: Ada hubungan antara kadar CA15-3 dengan operasi kanker Payudara

3) HO1: Tidak ada perbedaan antara kadar Kalsium sebelum dan sesudah operasi

kanker Payudara

HA1: Ada perbedaan antara kadar Kalsium sebelum dan sesudah operasi kanker

Payudara

4) HO2: Tidak ada perbedaan antara kadar CA15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker

Payudara

HA2: Ada perbedaan antara kadar CA15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker

Payudara

4. Langkah 4. Membuat keputusan dan alasan pemilihan alat uji statistik;

Rasional:

Dilihat dari judul --> tujuan  Hipotesis; maka jenis penelitian ini adalah
komparatif dengan kelompok berpasangan (sebelum dan sesudah operasi) sehingga alat
ujinya adalah Paired T Test.

5. Langkah 5. Analisis Penelitian

Seluruh data yang diperoleh akan dicatat dan ditabulasi, data yang diperoleh dianalisa secara

statistik dengan menggunakan program SPSS. Analisis penelitian dilakukan sebagai berikut;

1. Analisis univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi kadar kalsium dan distribusi kadar

CA15-3 dalam darah pada penderita kanker payudara akan disajikan dalam bentuk table

frekuensi dan persentase.

2. Analisis bivariat

11
Analisis penelitian yang digunakan adalah Paired T-Test merupakan uji parametrik yang

dapat digunakan pada dua data berpasangan, yaitu kelompok kadar kalsium dan CA 15-3

sebelum dan sesudah operasi kanker payudara. Tujuan dari uji ini adalah untuk melihat

hubungan dan perbedaan rata-rata antara dua sampel yang saling berpasangan atau

berhubungan. Data penelitian dalam penelitian ini adalah numerik dan numerik sehingga dapat

menggunakan uji Paired T- test dan mengharuskan distribusi normal.

6. Langkah 6. Pengujian normalitas data yang dilakukan adalah;

1) Pengujian normalitas data, data kadar kalsium dalam darah diuji dengan uji

kolmogorov smirnov untuk melihat distribusi dan homogenitasnya. Asumsi

penilaian adalah ;

a. Apabila nilainya > 0,05 maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi

normalitas.

b. Apabila nilai hasil uji ≤ 0,05 maka distribusi data dinyatakan tidak memenuhi

asumsi normalitas

2) Setelah hasil uji uji kolmogorov smirnov menunjukan hasil memenuhi asumsi

normalitas maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis.

7. Langkah 7. Pengujian statistik

1) Menguji hipothesis perbedaan kadar kalsium dalam darah sebelum dan sesudah

operasi digunakan uji Paired T- test. Kemungkinan hasil pengujian sebagai berikut;

a. Apabila nilai sig ≤ 0,05 berarti; Ho ditolak dan menerima Ha yaitu ada perbedaan

antara kadar Kalsium sebelum dan sesudah operasi kanker Payudara

b. Apabila nilai sig > 0,05 berarti; Ho diterima dan menolak Ha yaitu tidak ada

perbedaan antara kadar Kalsium sebelum dan sesudah operasi kanker Payudara

12
2) Menguji hipothesis perbedaan kadar CA15-3 dalam darah sebelum dan sesudah

tindakan operasi digunakan uji Paired T- test. Kemungkinan hasil pengujian sebagai

berikut;

a. Apabila nilai sig ≤ 0,05 berarti; Ho ditolak dan menerima Ha yaitu ada perbedaan

antara kadar kadar CA15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker Payudara

b. Apabila nilai sig > 0,05 berarti; Ho diterima dan menolak Ha yaitu tidak ada

perbedaan antara kadar kadar CA15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker

Payudara

8. Langkah 8. Interpretasi hasil pengujian

1) Hipothesis perbedaan kadar kalsium dalam darah sebelum dan sesudah operasi

digunakan uji Paired T- test. Kemungkinan hasil pengujian sebagai berikut;

a. Apabila nilai sig ≤ 0,05 berarti; Ho ditolak dan menerima Ha yaitu ada perbedaan

antara kadar Kalsium sebelum dan sesudah operasi kanker Payudara

b. Apabila nilai sig > 0,05 berarti; Ho diterima dan menolak Ha yaitu tidak ada

perbedaan antara kadar Kalsium sebelum dan sesudah operasi kanker Payudara

2) Hipothesis perbedaan kadar CA15-3 dalam darah sebelum dan sesudah tindakan

operasi digunakan uji Paired T- test. Kemungkinan hasil pengujian sebagai berikut;

a. Apabila nilai sig ≤ 0,05 berarti; Ho ditolak dan menerima Ha yaitu ada perbedaan

antara kadar kadar CA15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker Payudara

b. Apabila nilai sig > 0,05 berarti; Ho diterima dan menolak Ha yaitu tidak ada

perbedaan antara kadar kadar CA15-3 sebelum dan sesudah operasi kanker

Payudara

13

Anda mungkin juga menyukai