Anda di halaman 1dari 7

DRAMA SINGKAT

KERAJAAN SANGAT JAUH

Kelompok 6

1. Alexander Crispo
2. Ayu Hanafathi Ramogan
3. Fruly Natasya
4. Juliansyah
5. M. Farid

Guru Pembimbing : Alvian Sidi, S. Pd

SMA NEGERI 7 PRABUMULIH


TAHUN AJARAN 2022/2023
KERAJAAN SANGAT JAUH

Tokoh :

 Raja

 Putri Alfan

 Putri Silla

 Pengawal

 Pangeran

Narator:

Suatu hari hari di negri yang sangat-sangat jauh, berdiri kerajaan yang sangat luas
bernama Kerajaan Sangat Jauh. Kerajaan dipimpin oleh raja yang arif, bijaksana, dan
adil. Raja memiliki dua orang putri bernama Putri Silla dan Putri Alfan. Suatu hari raja
mendapati seorang tamu dari kerajaan seberang. Tamu itu adalah Pangeran Suko.

Pengawal         : Yang mulia seseorang ingin bertemu dengan anda.

Raja                 : Suruh dia masuk.

Suko                : Yang Mulia Raja, kedatangan saya kemari tidak lain adalah
untuk mempersunting salah seorang dari putri paduka.

Raja                 : Siapakah kamu?

Suko                : Kasih  tau tidak ya ?

Raja                 : Kalau tidak di kasih tau nanti saya pukul kamu.

Suko                : becanda Paduka, saya Pangeran Suko dari negeri seberang.

Raja                 : Ohh.....

Suko                : Jadi gimana Paduka?

Raja                 : Ok. Pengawal !!

Pengawal         : Iya paduka?


Raja                 : Perkenalkan ini Pangeran Suko, Pangeran Suko ini  pengawal setia
kerajaan. Pengawal tolong panggilkan tuan putri.

Pengawal          : Baik yang mulia.

Narator:

Pengawal  memanggil Tuan Putri.

Pengawal         : Tuan putri yang cantik, raja memanggil kalian.

Sillla                : Mengapa raja memanggil kami?

Pengawal         : Mana saya tau tuan putri, memang saya bapaknya.

Silla                 : Kurang ajar kamu.

Alfan               : Sudah sudah jangan bertengkar, nanti raja marah lagi kalau menunggu
lama.

Pengawal         : Maaf  Tuan Putri.

(Mereka bertiga berjalan menuju aula istana.)

Raja                 : Ini dia putri-putriku, mana diantaranya yang ingin kau persunting
pangeran?

Suko                : Sabar paduka, saya juga belum mengenal tuan putri. Ijinkan saya tinggal
beberapa saat di istana yang megah ini, agar dapat saling mengenal
dengan tuan putri.

Raja                 : Baiklah Kau kuijinkan.

Pengawal         : Silahkan pangeran, ikuti saya, saya akan mengantar anda ke kamar.

(Pengawal mengantarkan pangeran ke kamarnya.)

Narator:

Saat makan malam tiba seluruh anggota kerajaan menuju ruang makan. Putri, pangeran,
serta pengawal sudah duduk di meja makan sambil menunggu paduka raja.

(Paduka Raja memasuki ruang makan)

Pengawal         : Yang mulia silahkan duduk.

Raja                 : Terima kasih pengawal . Aku akan mengumumkan pewaris tahta


kerajaan.

Sillla                : Pastinya aku yang akan jadi Ratu. Aku kan anak pertama.
Raja                 : Sebenarnya adikmu lah yang akan menjadi Ratu.

Silla                 : Apa !!!! kenapa dia. Kan aku yang anak pertama kenapa dia yang jadi
Ratunya.

Alfan               : Iya ayah kenapa aku yang jadi Ratunya. Bukankah kakak yang lebih
berhak jadi Ratunya. Lagi pula aku juga tak mengharapkan posisi itu.
Biar kakak saja yang jadi Ratunya.

Raja                 : Aku lihat adikmu lebih pantas menjadi Ratu. Dia lebih adil dan tenang
dalam menghadapi masalah.

Silla                 : Aku tak terima ini!!! 

(sambil menggebrak meja dan meninggalkan ruang makan)

Narator:

Suasana menjadi kacau, seluruh anggota kerajaan meninggalkan ruang makan. Raja dan
Putri Alfan masuk ke kamarnya begitu juga pangeran. Pengawal berkeliling kerajaan
untuk memeriksa keadaan. Secara tidak sengaja saat melewati kamar pangeran, Pengawal
mendengar percakapan pangeran di telepon. Kesokan harinya semua orang berkumpul di
aula kerajaan. Pangeran akan menyampaikan siapa yang akan dipilihnya.

Raja                 : Pangeran siapakah yang akan kamu pilih.

Suko                : Aku memilih Putri Alfan.

(Putri Silla terlihat kecewa atas keputusan pangeran)

Raja                 : Bagaimana Putri apakah kamu menerimanya??

Alfan               : Akan kupikirkan dulu ayah. Aku tidak yakin.

Raja                 : Baiklah pertimbangkan dulu. Besok katakan keputusanmu.

Silla                 : Huahhh!!! 

(Berjalan meniggalkan aula)


                                          
Narator:

Waktu makan malam hampir tiba. Pangeran Suko datang lebih awal. Dia mengendap-
endap ke dapur dan menaruh suatu cairan kemakanan raja. Kemudian ke meja makan
mengikuti lainnya duduk untuk makan bersama.

Raja                 : Ayo kita makan. (Raja memakan makanannya)

Raja                 : Ahrrggg... (sambil terjatuh)


Silla & Alfan   : Ayaaaaah !!!! (kaget)

Pengawal         : Paduka Raja !! (kaget)

Suko                : Kenapa ini bisa terjadi ?!

Alfan               : Aku tidak tahu, setelah Ayah makan tiba-tiba Ayah langsung tak
sadarkan diri !

Pengawal         : Kita harus segera mengobati Raja sebelum terlambat.

Narator:

Hingga beberapa minggu Raja masih dalam keadaan tak sadarkan diri. Pangeran Suko
pun mulai melakukan rencana buruknya.

Alfan               : Gawat !!! keadaan rakyat saat ini sangat memprihatinkan, banyak terjadi
kekacauan ditambah    lagi masalah ekonomi di kerajaan. Pengawal
bagaimana  ini ? kau yang dari dulu juga sebagai penasihat Kerajaan ini
seharusnya dapat mengatasinya.

Pengawal         : Tuan putri saran saya...(belum selesai pengawal bicara pangeran


langsung memotong ucapanya)

Suko                : Sebaiknya segera mengganti raja baru untuk memimpin kerajaan kembali
dan mengatasi semua kekacauan.

Pengawal         : Tuan Putri Alfan, ini saatnya anda menggantikan raja.

Silla                 : Ha !! tidak bisa. Kepimpinan Raja akan diganti jika Ayah sudah
memutuskanya.

Pengawal         : Heh bilang saja kalau Putri Silla tidak terima jika Putri Alfan menjadi
ratu.

Silla                 : Diam kau pengawal  menyebalkan, aku hanya khawatir jika adikku nanti
tidak mampu mengatasi kerajaan saat ini

Pengawal         : Memangnya putri Silla mampu mengatasi masalah ? Bermain dakon saja
selalu kalah.

Silla                 : diam  !

Alfan               : Bagaimana jika Pangeran Suko saja yang menggantikan ayah ?

Pengawal         : Tidak bisa ! alangkah baiknya jika tuan Putri saja yang menggantikanya.
Lagi pula dia orang luar yang tidak ada sangkut pautnya dengan kerajaan
kita.
Alfan               : Aku percaya padanya. Dia adalah sosok raja yang kita cari. Sementara itu
aku akan pergi mencari obat untuk penyembuhan ayah.

Silla                 : Kau akan pergi kemana ?

Alfan               : Ke Jonggol. Ya ke hutan lah.

Pengawal         : Tidak tuan putri terlalu bahaya jika anda pergi kesana, aku akan
menemani mu

Alfan               : Tak apa, biar aku saja yang pergi. Aku akan segera kembali.

Suko                : Biar aku temani Tuan Putri.

Pengawal         : Apa tidak sebaiknya aku saja yang menemani Tuan Putri.

Alfan               : Tidak. Biar Pangeran saja yang menemaniku.

Narator:

Putri Alfan segera berkemas untuk perjalanan ke hutan di temani Pangeran Suko.
Pengawal tidak tinggal diam, Pengawal berencana mengikuti mereka karena tidak yakin
dengan keselamatan Putri Alfan.

Suko                : Ayo Tuan Putri kita segera berangkat.

Alfan               : Baiklah.

(setelah pangeran dan putri tidak terlihat pengawal mulai berjalan mengikuti mereka)

Narator:

Akhirnya mereka berdua sampai di hutan.

Suko                : Akhirnya tinggal kita berdua.

Alfan               : Apa yang kau maksud Pangeran?

Suko                : Aku akan segera membunuhmu.

Alfan               : Apa yang kau inginkan Pangeran. Apa salahku padamu.

Suko                : Kau tidak punya salah kepadaku, hanya saja itu sudah takdir kamu untuk
masuk jebakanku.

Alfan               : Mengapa Pangeran ??? Mengapa ???

Suko                : Aku aka membunuhmu, kemudian kukatakan pada kerajaan kalau kau
diserang binatang buas di hutan. Lalu aku akan menikah dengan Putri
Silla. Aku akan membunuhnya seperti aku meracuni raja. Lalu aku akan
menjadi Raja dari kerajaan Sangat Jauh.

Alfan               : Jadi kamu yang telah membuat ayah sakit. BIADAB Kau Pangeran!!!.

Suko                : Matilah Kau. (menebas pedang ke Putri Alfan)

Pengawal         : Tidak secepat itu (sambil menangkis pedang Pangeran Suko)

Alfan               : Pengawal???.

Pengawal         : Aku mengikuti kalian. Ternyata benar kau memiliki niat buruk. Rasakan
ini. (menebas kaki Pangeran Suko)

Suko                : Ahhrrrgg…. (sambil menjatuhkan pedang dan memegang kakinya yang


terluka)

Pengawal         : Kau tidak apa-apa Tuan Putri?

Alfan               : Aku tidak apa-apa. Terima kasih Pengawal. Kau memang pahlawanku.

Pengawal         : Itu sudah kewajiban saya. Kubawa Kau ke penjara. (sambil menyeret
Pangeran)
                    
Narator:

Merekapun kembali kekerajaan dan mendapati raja telah meninggal. Pangeran dipenjara
dan menjadi aib yang besar bagi kerajaan negri sebrang.

Alfan               : Ayah... kenapa kau pergi meniggalkan kami.

Silla                 : Apa yang sebenarnya terjadi., ayah meninggal malah keluyuran. Kamu
sangat tidak berguna jadi Pengawal.

Pengawal         : Maafkan Saya. Begini Putri, Pangeran Suko telah membuat skenario
pembunuhan raja dan ingin menguasai kerajaan.

Suko                : menjadi manusia bijak haruslah berbakat dalam membuat scenario.


hahahaha

Silla                 : pantas saja kamu bertopeng baik selama ini, aku memang curiga dari
semenjak kamu datang. Gara-gara kamu ayah jadi meniggal. Hukum dia
penjara seumur hidup dan Pergilah wahai pangeran BIADAB!!!

Pangeran pun diseret pengawal ke penjara.

Anda mungkin juga menyukai