Anda di halaman 1dari 9

PERANCANGAN METODE KERJA UNTUK MENGURANGI

HUMAN ERROR DENGAN METODE HEART PADA PROSES


PRODUKSI TAS SLEMPANG WANITA
(STUDI KASUS UD. HOMINDUSTRITAS)

Disusun oleh :
CEMPAKA PUTRI FEBRIANTI
210421100039

Program Studi Teknik Industri


Jurusan Teknik Industri dan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Trunojoyo Madura
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

Bab satu pendahuluan yang berisikan latar belakang penelitian, rumusan


masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, asumsi, manfaat penelitiaan, dan
sistematika penelitian.
1.1 Latar Belakang
UMKM adalah usaha produktif yang memiliki perorangan dan transaksinya
memenuhi kriteria usaha mikro. peraturan perundang-undangan no. 20 tahun 2008
membedakan kriteria UMKM secara individual, termasuk usaha mikro, kecil dan
menengah (Saifuddin, 2022). Keberadaan UMKM di Kabupaten Sidoarjo cukup
berkembang pesat, terutama di wilayah Tanggulangin. Tanggulangin merupakan
salah satu Kecamatan yang memiliki potensi dalam perkembangan industri tas,
dikarenakan bahan baku sangat mudah didapatkan. UMKM yang akan menjadi
obyek penelitian oleh penulis adalah UD. Homindustritas yang berlokasi di desa
Kalisampurno Rt 20 Rw 05 Kecamatan Tanggulangin. UD. Homindustritas
bergerak dalam sektor industri tas, lebih tepatnya tas slempang wanita. Setiap
bulannya UD. Homindustritas memproduksi tas slempang wanita untuk dikirim
ke beberapa agen konsumen dengan menerapkan sistem make to order, dimana tas
wanita akan di produksi sesuai dengan kuantitas permintaan konsumen.
Tas adalah salah satu alat efektif untuk membawa barang bawaan. Selain
untuk menyimpan barang, tas juga menjadi bagian penting dalam dunia fashion.
Dimulai dari bentuk tas dan bahan tas yang membuat tas menjadi bagian yang
semakin penting dalam dunia fashion. Jumlah jenis-jenis saku dan bahan yang
dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Memperhatikan bahan tas adalah
hal penting karena untuk menilai keawetan dan kualitas tas (Ramadhan, 2021).
Industri tas pada saat ini tidak hanya dihasilkan oleh perusahaan besar, tetapi juga
beberapa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang turut memproduksi tas.
Hal ini juga turut membantu dalam perkembangan perekonomian masyarakat di
sekitar wilayah UMKM tersebut dan mengurangi angka pengangguran.
Tabel 1.1 Perbandingan Data Produksi Tas Wanita pada saat dan setelah Pandemi
COVID-19

Jumlah Produk Jumlah Produk


Bulan Bulan
yang Dihasilkan yang Dihasilkan
(Saat Pandemi) (Setelah Pandemi)
(Unit) (Unit)
Agustus 2021 2300 Agustus 2022 2000
September 2021 2400 September 2022 1900
Oktober 2021 2200 Oktober 2022 1500
November 2021 2000 November 2022 1700
Desember 2021 2100 Desember 2022 2000

(Sumber: UD. Homindustritas)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui terjadi penurunan pada produksi tas
wanita pada setelah pandemi Covid-19 dan terjadi kenaikan saat pandemi Covid-
19. Pada saat pandemi Covid-19, jumlah produk tas wanita yang dihasilkan dapat
mencapai 2400 unit pada bulan September 2021, sedangkan pada bulan
September 2022 setelah pandemi menjadi 1900 unit. Penurunan produk yang
dihasilkan tentunya tidak lepas dari kinerja operator, dimana operator memiliki
peranan penting terkait keberlangsungan proses produksi dan juga kualitas produk
yang dihasilkan. Tetapi operator juga memiliki keterbatasan, sehingga ketika
melakukan aktivitasnya juga dapat melakukan kesalahan (human error) yang
dapat menjadi penyebab munculnya pemborosan (waste). Adapun pemborosan
(waste) yang dimaksud berupa kecacatan produk (defect) dimana UD.
Hominsustritas tidak melakukan pembukuan, sehingga peneliti melakukan
observasi ke lapangan atau mengamati langsung proses produksi selama tiga hari
khusus untuk mendapatkan data terjadinya waste di UD. Homindustritas.
Tabel 1.2 Jumlah Waste Selama tiga hari

Jenis Waste
Jumlah
Hari Potongan tidak
Jahitan kurang rapi Waste
sesuai ukuran
Kamis 12 20 22
Jum’at 20 15 35
Sabtu 8 12 20
Total 40 47 77

(Sumber: UD. Homindustritas)

Berdasarkan hasil observasi awal, dapat diketahui dari Tabel 1.2 terdapat dua
jenis pemborosan (waste) berupa cacat produk (defect) yang sering terjadi di UD.
Homindustritas, yaitu hasil pemotongan tidak sesuai ukuran yang berasal dari
departemen pemotongan berjumlah 40 unit setiap tiga hari nya dan jahitan yang
kurang rapi yang berasal dari departemen penjahitan yang berjumlah 47 unit
setiap tiga hari nya, Sehingga apabila kedua cacat produk (defect) terjadi secara
terus menerus, maka jika dilakukan rework akan menimbulkan biaya tambahan
yang menyebabkan merugikan pihak UD. Homindustritas seperti hal nya pada
cacat produk (defect) hasil pemotongan tidak sesuai ukuran. Analisa awal
penyebab terjadinya pemborosan (waste) ini adalah human error atau karena
kesalahan pada operator saat proses produksi berlangsung.
Penyebab utama timbulnya pemborosan (waste) berupa cacat produk (defect)
hasil pemotongan tidak sesuai ukuran yaitu operator seringkali memotong bahan
secara bersamaan dan ditumpuk dengan maksud agar mempercepat proses
pemotongan, tetapi hasil yang didapatkan ternyata menjadi tidak maksimal.
Penyebab lainnya yaitu masih menggunakan cara manual dengan cutter, sehingga
proses pemotongan menjadi kurang maksimal. Berdasarkan penyebab yang telah
dijelaskan terdapat keterkaitan satu sama lain, dan pemotongan merupakan proses
awal dari produksi tas wanita di UD. Homindustritas, sehingga dapat berdampak
pada proses yang selanjutnya. Berikut ini merupakan contoh human error
penyebab terjadinya cacat produk (defect) hasil pemotongan tidak sesuai ukuran.
Gambar 1.1 Human Error Hasil Pemotongan Tidak Sesuai Ukuran

Penyebab utama yang sama juga terjadi pada jahitan yang kurang rapi seperti
pola tas tidak digambar, sehingga terkadang menyusahkan operator pada saat
menjahit. Penyebab lainnya yaitu proses penjahitan tidak dilakukan oleh operator
yang sama, sehingga sering terjadi kesalahan saat set up mesin. Berdasarkan
penyebab tersebut maka berpengaruh pada hasil jahitan. Berikut ini merupakan
contoh human error penyebab terjadinya cacat produk (defect) jahitan yang
kurang rapi.

Gambar 1.2 Human Error Jahitan Kurang Rapi

Oleh karena latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan analisa human
error pada proses produksi tas wanita dengan menggunakan metode HEART
(Human Error Assesment and Reduction Technique). Metode HEART dilakukan
untuk mengetahui pengaruh utama dalam kinerja manusia yang menjadi penyebab
kesalahan sehingga dapat diketahui probabilitas kegagalan operator dalam
melakukan pekerjaan. Alasan menggunakan metode tersebut dikarenakan metode
ini mempunyai level akurasi yang baik pada saat digunakan dalam mengukur
human error, karena perhitungan nya akan mendapatkan nilai Human Error
Probability (HEP), sehingga dapat dilakukan pencegahan dengan prioritas yang
sesuai dengan probabilitas munculnya human error yang terjadi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas permasalahan yang akan
dibahas adalah :
1. Bagaimana penerapan metode HEART pada UD. Homindustritas ?
2. Apa saja task yang menyebabkan terjadinya human error berdasarkan nilai
Human Error Probability (HEP) ?
3. Bagaimana perancangan metode kerja yang sesuai guna meminimalisir
terjadinya human error pada proses produksi tas wanita di UD.
Homindustritas?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui sejauh mana penerapan metode HEART pada UD.
Homindustritas.
2. Mengetahui task Penyebab terjadinya human error berdasarkan nilai Human
Error Probability.
3. Mengetahui perancangan metode kerja yang sesuai guna meminimalisir
terjadinya human error pada proses produksi tas wanita di UD.
Homindustritas.

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Bagi UMKM
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk membantu UD.
Homindustritas dalam menganalisis dan meminimalisir kemungkinan human
error yang terjadi.
2. Bagi Peneliti
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang
diperoleh selama perkuliahan dengan penerapan di UMKM.

1.5 Batasan Penelitian


Adapun batasan penelitian yaitu :
1. Penelitian hanya dilakukan pada bagian produksi tas slempang wanita di
UD. Homindustritas.
2. Penelitian tidak memperhitungkan aspek biaya.
3. Objek penelitian menerapkan sistem make to order.

1.6 Asumsi Penelitian


asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian yaitu
1. Pekerja bagian produksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
2. Proses produksi berjalan dengan normal dan tidak terjadi perubahan secara
signifikan selama penelitian berlangsung

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dibagi dalam lima bab berbeda diantaranya :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab satu pendahuluan ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian,manfaat, batasan penelitian , asumsi, dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab dua tinjauan pustaka berisi tentang study literatur yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
produktivitas, human eror, metode HTA, metode HEART.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab tiga metodologi penelitian berisi tentang jenis penelitian, objek
penelitian, waktu dan tempat penelitian, jenis dan tipe data, peralatan penelitian,
tahap pengambilan data, dan flowchart penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab empat hasil penelitian dan pembahasan penelitian berisi tentang hasil
dari penelitian dan pembahsan dalam bentuk pengolahan data dan menganalisis
hasil pengolahan data.
BAB V PENUTUP
Bab lima penutup berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pengolahan data dan menjawab rumusan masalah beserta tujuan serta terdapat
saran untuk penelitian lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Ramadhan, S., & Ramadhan, A. (2021). Tinjauan Teknik Pembuatan Tas Yang
menggunakan material Batok Kelapa. Narada : Jurnal Desain Dan Seni,
8(3), 291.

Saifuddin, S., & Zulaeha, S. (2022). Mitigasi Risiko Drop selling Pada Pelaku
UMKM Menggunakan e-commerce (Studi Kasus: UMKM Kampoeng
snack). Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 19(1), 56–65

Anda mungkin juga menyukai