Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
E. Komputer
Penggunaan teknologi salah satunya adalah komputer di tempat kerja memberikan
pengaruh terhadap peningkatan efektifitas waktu kerja. Penggunaan computer akan
memberikan kemudahan dalam melakukan pekerjaan karena computer mampu
menyimpan data dan memunculkannya kembali di saat diperlukan.
Dalam dokumen asuhan keperawatan melalui sistem komputer meliputi pengkajian,
perumusan diagnosis keperawatan, perencanaan intervensi keperawatan, pelaksanaan
asuhan keperawatan, catatan perkembangan klien, evaluasi, sistem pembayaran,
discharge planning, dan access data dari profesi lain seperti dokter, farmasi, radiologi dan
lainnya. Perkembangan teknologi mampu meningkatkan kualitas pencatatan melalui
komputer.
Penggunaan perangkat lunak sebagai media dalam melakukan dokumentasi sangat
beragam. Pada intinya perangkat lunak tersebut menyediakan layanan informasi
berkesinambungan dari berbagai profesi kesehatan yang terintegrasi dalam pelayanan
kesehatan dirumah sakit. Informasi tersebut dapat dibaca oleh masing-masing profesi
sehingga dapat meningkatkan sistem kolaborasi antar profesi.
Dokumentasi asuhan keperawatan melalui komputer yaitu pencatatan yang dilakukan
oleh perawat dengan menggunakan perangkat komputer. Perangkat tersebut tentunya
sudah disediakan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan. Pemasukan data
dilakukan setiap saat sehingga perkembangan data pasien dapat terekam secara kontinyu
dan komprehensif. (Dawn Gapko, 2005).
Program perangkat lunak memungkinkan perawat untuk dengan cepat memasukkan
data pengkajian spesifik dan informasi lainnya secara otomatis. Lembaga akreditasi
seperti JCAHO (Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations)
menguraikan pedoman tentang informasi yang harus didokumentasikan. Di bawah sistem
pembayaran prospektif, rumah sakit dibayar sejumlah uang oleh Medicare untuk setiap
diagnosis- related group (DRG). Segala sesuatu yang dilakukan untuk klien harus
didokumentasikan dalam catatan medis. Jika dokumentasi tidak lengkap, institusi
pelayanan kesehatan tidak akan mendapatkan ganti pembayaran biayanya.
Dokumentasi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang
dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagiindividu yang berwenang. Catatan
medis harus mendeskripsikan tentang status dan kebutuhan klien yang komprehensif,
juga layanan yang diberikan untuk perawatan klien. Dokumentasi yang baik
mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan tetapi juga membuktikan pertanggung
gugatan setiap anggota tim perawatan dalam memberikan perawatan.
Kualitas dokumentasi secara konstan berada dibawah tinjauan manajer perawat
sesuai dengan upaya mereka untuk menemukan cara untuk membantu perawat
memperbaiki pencatatan informasi. Dokumentasi harus mengikuti standart yang
ditetapkan oleh JCAHO untuk mempertahankan akreditasi institusional, untuk
mengurangi pertanggungjawaban, dan untuk menyesuaiakan kebutuhan pelayanan
keperawatan.
Perawat yang secara langsung terlibat dalam perawatan klien sering mengalami
kesulitan dalam mendokumentasikan secara menyeluruh perawatan klien mereka.
Kurangnya waktu, perasaan bahwa tidak akan ada orang yang membaca catatan,
duplikasi berlebihan, dan kekawatiran mengenai ketidak berartian informasi dalam
catatan hanya beberapa kekawatiran perawat yang dimiliki mengenai dokumentasi.
JCAHO (1996) menganjurkan rencana perawatan multi disiplin. Secara keseluruhan,
penelitian cermat terhadap pengggunaan dan nilai rencana perawatan harus dikritik oleh
praktisi perawat. Hasil penelitian akan menjadi format rencana perawatan yang tersedia
sebagai alat positif dalam pendokumentasian perawatan klien. Komputer digunakan
dalam fasilitas perawatan kesehatan dalam berbagai cara. Teknologi yang ada sangat
tidak terbatas, dan masa mendatang menjanjikan potensi yangsangat besar sekali karena
dampak komputerisasi dalam sistem pelayanan perawatan kesehatan.
Perawat sejak dulu telah menjadi pengguna utama sistem komputerisasi. Namun
demikian kecenderungan terbaru adalah bahwa perawat harus didorong dan
diperbolehkan untuk menggunakan dokumentasi terkomputerisasi untuk meningkatkan
kinerja profesional mereka. Ada banyak keuntungan dari dokumentasi terkomputerisasi.
Sistem dokumentasi baru yang sekarang tersedia dapat mengurangi perawat dari tugas-
tugas administratif dan pemantauan berulang dan meningkatkan waktu yang tersedia
untuk memberikan perawatan langsung kepada klien.
Program perangkat lunak memungkinkan perawat untuk dengan cepat memasukkan
data pengkajian spesifik sekali waktu, dan informasi secara otomatis telah ditranfer
menjadi bentuk laporan yang berbeda. Komputer juga membantu mengurangi kesalahan,
menstandardkan rencana asuhan keperawatan, meningkatkan kepuasan dan produktivitas
keperawatan, dan mendokumentasikan semua bidang perawatan klien (Dawn Gapko,
2005) .
Sebagai ganti menulis catatan perawatan yang bertele-tele, perawat dapat memilih
pilihan pada layar yang secara otomatis membentuk catatan komprehensif tentang
peristiwa. Keuntungan lain dari komputerisasi dokumentasi adalah upaya meningkatkan
perbaikan kualitas.
Menurut (Dawn Gapko, 2005) memenuhi standard JCAHO lebih ditingkatkan
dengan dokumentasi komputerisasi karena perencanaan asuhan telah distandardisasi
dalam komputer.
Komputer dapat dinyatakan sebagai sebuah benda yang terdiri atas “Hardware” dan
“Sofware”, dimana penggunaannya saat ini tidak terbatas pada penggunaan di kantor atau
tempat kerja tapi juga di rumah (Capron & Johnson,2002). Secara umum komputer
mempunyai 3 karakteristik dasar, yaitu:
1. Cepat, mampu menyajikan dan menampilkan data yang diperlukan secara cepat
2. Dapat diandalkan karena ketika kita membutuhkan suatu data kita hanya tinggal
menekan tombol dan seluruh data yang dibutuhkan akan muncul
3. Kemampuan menyimpan data dalam jumlah besar dimana data bisa dimunculkan
secara efisien.
Selanjutnya ketiga karakteristik diatas akan didukung dengan manfaat yang besar
dimana dengan komputer produktivitas kerja meningkat, pengambilan keputusan akan
cepat dilakukan dan pengurangan biaya kerja bisa ditekan. ( Capron & Johnson, 2002)
B. Saran
Diharapakan kepada pembaca atau mahasiswa dapat memahami lebih luas tentang
penerapan sistem dokumentasi manual dan elektronik karena banyak sekali manfaat yang
didapatkan untuk membuat dokumentasi dari asuhan keperawatan serta saran dan kritik
yang baik demi membangun keberhasilan dan kelengkapan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA