Rosyid Unbraw 30 Sep 2022 Ooe
Rosyid Unbraw 30 Sep 2022 Ooe
PROPOSAL TESIS
Oleh:
ROSYID
NIM:
Nama : Rosyid
NIM :
DIsetujui:
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Diketahui:
Fakultas Peternakan
Program Studi Magister Ilmu Ternak
Puji syukur kehadirat kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal tesis dengan judul “Resilience Usaha Peternakan Sapi Perah Untuk
Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. (Studi Kasus Di Rejang Lebong, Bengkulu)". Penulis juga
sangat berterima kasih kepada yang terhormat:
1.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN..................................................................ii
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................................................IV
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................v
DAFTAR SIMBOL SINGKATAN DAN ISTILAH..........................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................4
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu......................................................................................................4
2.2 Rejang Lebong, Bengkulu......................................................................................................6
2.3 Resilience Usaha....................................................................................................................6
2.4 Usaha Peternakan Sapi Perah.................................................................................................6
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN...............................................................................9
3.1 Kerangka Pikir........................................................................................................................9
3.2 Pertanyaan Penelitian............................................................................................................10
BAB IV MATERI DAN METODE PENELITIAN.........................................................................11
4.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian...............................................................................................11
4.2 Metode Penelitian.................................................................................................................11
4.3 Teknik Pengumpulan Data....................................................................................................11
4.4 Jenis dan Sumber Data..........................................................................................................11
4.5 Analisis Data........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................14
iii
DAFTAR SINGKATAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Namun bukan berati peternakan sapi perah tak
mempunyai kendala, beberapa kendala yang dihadapi peternak sapi perah diantaranya kurangnya
modal, jumlah ternak, dan kurangnya pengetahuan peternak dalam memenejemen usaha ternak sapi
perah seperti pemerahan, pemberian pakan, sanitasi, dan pencegahan penyakit (Afrizal, dkk., 2020).
Kendala tersebut harus diantisipasi terutama di zaman sekarang yang sudah maju seperti di era
revolusi 4.0.
Revolusi Industri 4.0 atau dikenal dengan Era Disrupsi. Oleh karena itu, dunia usaha perlu
mengantisipasi tantangan era ini melalui kompetensi 4C. Communication pemenuhan proses interaksi
sosial, Collaboration menjalin kerjasama, Critical Thinking membangun tradisi pemikiran kritis
dan Creativity mendorong proses kreatif. Perluasan usaha ternak sapi perah diperkirakan bisa
meningkatkan SDM peternak. Salah satu bentuk perluasan usaha yaitu dengan meningkatnya adopsi
teknologi, informasi, dan komunikasi (Mardiana dan Irianto, 2011).
Adopsi teknologi pada level yang rendah dapat meningkatkan produktivitas. Hal tersebut
terjadi pada organisasi atau perusahaan yang memiliki sumber daya melimpah, dan mungkin akan
berakibat pada penurunan kualitas SDM peternak sapi perah ketika adopsi teknologi dilakukan pada
level yang tinggi. SDM peternak sapi perah meiliki peranan penting karena merupakan individu yang
bekerja sebagai penggerak, sehingga sapi perah tersebut dapat menghasilkan (memproduksi) susu. Era
industri 4.0 secara sistem mengutamakan komputerisasi pabrik diperkirakan akan memberikan efek
domino pada perluasan usaha ternak sapi perah, baik dari segi peluang dan resikonya. Efek domino
pada penelitian ini bertujuan untuk menemukan akibat yang disebabkan dari pengaruh dinamika
kelompok, konteks kerentanan, dan pengembangan usaha ternak sapi perah. Tujuan penelitian ini yaitu
menemukan faktor peluang dan ancaman usaha ternak sapi perah di era revolusi industri 4.0.
Pada era revolusi 4.0 diharapkan para peternak sapi perah lokal bisa mengikuti perkembangan
informasi dan teknologi peternakan sapi perah terkini di Indonesia dan dunia pada umumnya.
Kemampuan beradaptasi inilah yang menjadi komponen penting yang harus dimiliki oleh masyarakat
untuk menuju resiliensi. Menurut Jordan dan Javernick-Will (2012) resiliensi merupakan potensi yang
dimiliki dalam menghadapi pengaruh yang ditimbulkan dari suatu bencana serta upaya mengatasi
pengaruh bencana tersebut, untuk kemudian pulih seperti kondisi sebelumnya dengan cepat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul Resilience
Usaha Peternakan Sapi Perah Untuk Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. (Studi Kasus Di Rejang
Lebong, Bengkulu)". Melalui penelitian ini dapat diketahui bagaimana resilience usaha peternakan
sapi perah yang di lakukan di Rejang Lebong Bengkulu dalam menghadapi era revolusi.
2
1.4 Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka didapatkan manfaat
sebagai berikut :
1. Memberikan informasi dan kajian ilmiah bagi pembaca tentang resilience usaha peternakan sapi
perah
2. Memberikan informasi dan kajian ilmiah bagi pembaca tentang usaha peternakan sapi perah untuk
menghadapi era revolusi industri 4.0
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
disarankan untuk diteruskan dan ditingkatkan kapasitasnya. BULOG belum efektif melakukan
pengelolaan komoditas jagung dan kedelai nasional.
Purwaningsih, dkk. (2021), melakukan penelitian dengan judul karakteristik peternak sapi
potong berbasis media sosial pada era revolusi industri 4.0. Tujuan penelitian untuk mempelajari
hubungan karakteristik peternak meliputi tingkat pendidikan peternak, umur peternak, dan lama
beternak dengan tingkat penggunaan media sosial pada peternak sapi potong di kecamatan bawang
kabupaten banjarnegara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan sasaran
peternak sapi potong yang tergabung dan masih aktif dalam kelompok ternak. Teknik penentuan
sampel disetiap wilayah dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
pendidikan peternak dengan tingkat penggunaan media sosial. Tidak ada hubungan yang signifikan
antara umur peternak dengan penggunaan media sosial. Tidak ada hubungan yang signifikan antara
lama beternak dengan penggunaan media sosial.
5
Populasi sapi PFH di Indonesia tergolong cukup banyak karena sapi PFH mampu
memproduksi susu sapi hingga ± 10 liter/hari dengan pemerahan sebanyak dua kali sehari biasanya
pada pagi hari dan sore hari (Firman, 2010). Air susu yang dihasilkan oleh sapi perah ini memiliki
komposisi air sebesar 87,90%, bahan kering 12,10% yang terdiri dari lemak 3,45% dan bahan kering
tanpa lemak sebesar 8,65% (Laryska, dkk., 2013). Tujuan-tujuan tertentu dilakukan oleh peternak
rakyat untuk memperoleh keuntungan. Pemeliharaan sapi PFH ini biasanya ditujukan untuk
menghasilkan anak jantan yang digemukkan, sedangkan untuk anak sapi betina yang berkualitas bagus
digunakan untuk pemanfaatan susunya (Utomo, dkk., 2010).
Usaha ternak sapi perah ini menjadi salah satu sumber pendapatan dan lapangan kerja bagi
warga. Meski kondisi geografis dan populasi sapi perah yang mendukung, produksi susu sapi di
Indonesia masih dikatakan dalam golongan rendah. Hal ini disebabkan karena lebih dari 90% usaha
sapi perah yang dilaksanakan oleh peternak rakyat masih dalam skala kecil dan menggunakan sistem
pemeliharaan konvensional atau tradisional, sehingga tingkat efisiensi dan efektivitas produksinya
rendah (Astuti, dkk., 2010). Tujuan dilakukannya usaha ternak sapi perah dari sisi peternak adalah
memperoleh keuntungan dari susu yang dihasilkan, penjualan pedet dan penjualan sapi yang sudah
tidak produktif (Taslim, 2011).
6
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
7
Peternakan Sapi Perah Di Rejang Lebong, Bengkulu
8
BAB IV
MATERI DAN METODE PENELITIAN
9
strategis perusahaan. (Total bobot pada faktor internal harus berjumlah 1, hal yang sama
dengan total bobot pada faktor eksternal juga harus berjumlah 1).
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk faktor yang bersifat positif (kekuatan dan peluang)
dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 3 (baik) dengan
membandingkan dengan rata-rata industry atau dengan pesaing utama. Sedangkan pada
faktor yang bersifat negatif (kelemahan dan ancaman), jika kelemahan perusahaan besar
sekali dibandingkan dengan rata-rata industry, nilainya adalah 1, jika kelemahan tidak
terlalu besar bisa diisi dengana nilai 2.
4. Mengkalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pad kolom 3 untuk memperoleh nilai
skor pada kolom 4.
5. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan
pada faktor internal dan eksternal.
Pembobotan SWOT dilakukan oleh peneliti setelah melakukan semua pengambilan data,
setelah menganalisis resiliensi usaha dan setelah melakukan wawancara mendalam kepada para
peternak usaha sapi perah dan setelah observasi lapangan ke lokasi peternakan sapi perah di Desa
Rejang Lebong, Bengkulu. Nilai dari pembobotan tersebut nantinya digunakan untuk mentukan letak
kudran dalam diagram analisis SWOT. Nilai X didapat dengan melakukan pengurangan total skor
kekuatan dengan kelemahan. Nilai Y didapat dengan melakukan pengurangan total skor peluang
dengan ancaman. Letak kuadran akan menggambarkan kondisi yang sedang dihadapi dalam strategi
resiliensi usaha peternakan sapi perah.
Adapun diagram analisis SWOT tergambar seperti di bawah ini:
10
Tabel 2. Matriks SWOT
11
DAFTAR PUSTAKA
Afrizzal, M. Y., Budiraharjo, K., dan Roessali, W. 2020. Kontribusi Usahatani Sapi Perah Terhadap
Penerimaan Rumah Tangga Pada Kelompok Tani Ternak Pangudi Mulyo Di Kecamatan
Gunungpati, Kota Semarang. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 27(2), 163-171.
Amam, A., Harsita, P. A., dan Soetriono, S. 2019. Efek Domino Industri 4.0: Peluang Dan Ancaman
Usaha Ternak Sapi Perah. UNEJ E-Proceeding
Astuti, M., Widiati, R., dan Suranindyah, Y. Y. 2010. Efisiensi Produksi Usaha Sapi Perah Rakyat
(Studi Kasus pada Peternak Anggota Koperasi Usaha Peternakan dan Pemerahan Sapi Perah
Kaliurang, Sleman, Yogyakarta) (Production Efficiency of Smallholder Dairy Cattle Farming
(Case Study on The Farmer Members of. Buletin Peternakan, 34(1), 64-69.
Djam’an, Satori dan Aan, Komariah. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif, Cetakan Ke-6. Bandung:
Cv Alfabeta
Drath, R, & Horch, A. 2014. Industrie 4.0: Hit or hype? [industry forum]. IEEE industrial electronic
magazine.8(2), pp.56-58.
Firman, A. 2010. Agribisnis Sapi perah. Bandung: Widya.
Hendriani, W. 2018. Resiliensi Psikologis. 1rd Ed. Jakarta Timur: Prenadamedia Group.
Herman, M., Tobias, P., and Boris, O. 2015. Design Principles for Industrie 4.0 Scenario: A
Literature Riview. Dortmund: Technische Universitat Dortmund.
Tribratabkl Bengkulu. 2022. 702 Ekor sapi di Rejang Lebong Sembuh PMK. 20 Juli. Diakses: 16
Agustus 2022. https://tribratanews.bengkulu.polri.go.id/702-ekor-sapi-di-rejang-lebong-
sembuh-pmk/
Topan, Mohammad Ali. 2019. Sebut Revolusi Industri 4.0 Peternak Sapi Perah Perlu Edukasi Program
Kemitraan. 21 Oktober. Diakses: 16 Agustus 2022.
Https://Wartaekonomi.Co.Id/Read252633/Sebut-Revolusi-Industri-40-Peternak-Sapi-Perah-
Perlu-Edukasi-Program-Kemitraan Diakses 16 Agustus 2022
Diskominfo Rejang Lebong. 2022. Profil Daerah Sejarah, Aspek Geografi, Demografi, dan Lambang
Daerah Kabupaten Rejang Lebong. Diakses 5 Agustus 2022.
https://www.rejanglebongkab.go.id/profil-daerah/
Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian. 2020. Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2020. Jakarta: Kementerian
Pertanian.
Jordan, E., and Javernick-Will, A. 2012. Measuring Community Resilience and Recovery: A Content
Analysis Of Indicators. In Construction Research Congress 2012: Construction Challenges In
A Flat World (Pp. 2190–2199). Tib University Library
Laryska.N dan Nurhajati T. 2013. Peningkatan kadar lemak susu sapi perah dengan pemberian pakan
konsentrat komersial dibandingkan dengan ampas tahu. Agroveteriner. 3, 79 – 87
Mariyani, S., Pandjaitan, N. K., and Sihaloho, M. 2019. Resilience of Rainfed Lowland Farming
Communities on the Threat of Food Insecurity due to Climate Change (A Case in South
Lampung). Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 7(3), 236-251.
Matondang, R. H., Talib, C., dan Herawati, T. 2012. Prospek pengembangan sapi perah di luar Pulau
Jawa mendukung swasembada susu di Indonesia. Wartazoa, 22(4), 161-168..
Merkel, A. 2014. Speech by Federal Chancellor Angela Merkel to the OECD Conference.
https://www.bundesregierung.de/Content/EN/Reden/2014/2014-02-19- oecd-merkel-
paris_en.html Diakses: 5 Agustus 2022
Mulyani, N, S. 2011. Resiliensi Daya Tahan Menghadapi Trauma Kehidupan. Medan: Usu Press.
12
Nurtini, S., dan UM, M. A. 2018. Profil peternakan sapi perah rakyat di Indonesia. UGM PRESS.
Purwaningsih, H., Setianto, N. A., & Pangesti, E. 2021. Karakteristik Peternak Sapi Potong Berbasis
Media Sosial Pada Era Revolusi Industri 4.0. In Prosiding Seminar Teknologi Agribisnis
Peternakan (Stap) Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Vol. 8, pp. 592-601).
Roellyana, S., & Listiyandini, R. A. 2016. Peranan Optimisme Terhadap Resiliensi Pada Mahasiswa
Tingkat Akhir Yang Mengerjakan Skripsi. Prosiding Konferensi Nasional Peneliti Muda
Psikologi Indonesia, 1(1), 29-37
Schlechtendahl, J., Keinert, M., Kretschmer, F., Lechler, A., et.al. 2015. Making existing production
systems Industry 4.0-ready. Production Engineering, 9(1), 143-148.
Septianti, K. S., Ariningsih, E., & Saliem, H. P. 2020. Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah
Rakyat di Era New Normal Baru. In Prosiding Seminar Teknologi dan Agribisnis Peternakan:
Prospek Peternakan di Era Neew Normal Baru Pasca Pandemi COVID-19 isbn (pp. 978-602).
Suartana, I. W., Yasa, G. W., Setyari, N. P. W., et.al. 2020. Resiliensi Bisnis Badan Usaha Milik Desa
Pada Era Pandemi: Sebuah Pendekatan Studi Kasus. Matrik: Jurnal Manajemen, Strategi
Bisnis dan Kewirausahaan, 253-263.
Taslim. 2011. Pengaruh Faktor Produksi Susu Usaha Ternak Sapi Perah Melalui Pendekatan Analisis
Jalur di Jawa Barat. Jurnal Ilmu Ternak. 10(1): 52-56.
Utomo, B. 2020. Tantangan Dan Peran Bulog Di Era Industri 4.0. The Chalenges And Role Of Bulog
In The Industry 4.0 Era.Jurnal Pangan, 29(1), 71-86.
Utomo, B., dan Pertiwi, M. D. 2010. Tampilan produksi susu sapi perah yang mendapat perbaikan
manajeman pemeliharaan. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture, 25(1), 21-25.
Widi, T., S., M. 2018. Current Situation And Future Prospects For Beff Cattle Production In
Indonesia- A Review. Asian-Australian Journal Of Animal Ciences 31 (7) 976-983. Doi:
10.5713/Ajas.18.0233 5 Agustus 2022
Widiati, R., Adiarto, A., and Hertanto, B. S. 2012. Profitability Of Smallholder Dairy Farms Based On
The Performance Of Lactating Cows And Fresh Milk Market Prices At Lowland Areas Of
Yogyakarta. Journal Of The Indonesian Tropical Animal Agriculture, 37(2), 132-138.
Yulia, Y., Baga, L. M., dan Tinaprilla, N. 2015. Peran dan strategi pengembangan subsektor
peternakan dalam pembangunan Kabupaten Agam Sumatera Barat. Jurnal Agribisnis
Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness), 3(2), 159-176.
https://media.neliti.com/media/publications/73528-id-peran-danstrategi pengembangan-
subsekto.pdf diakses 5 agustus 2022
13
PEDOMAN WAWANCARA
14