PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang dibentuk oleh subsistem
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sub-sub sistem tersebut saling
berinterelasi satu dengan yang lainnya, jika satu subsistem bermasalah maka
akan mempengaruhi subsistem yang lainnya dan pembelajaran pun tudak
akan berjalan dengan baik. Untuk menjadikan pembelajaran berkualitas maka
guru dihadapkan pada tantangan bagaimana mengelola sub-sub sistem
tersebut agar saling mendukung dan pada akhirnya dapat memfasilitasi
pembelajaran yang menyenangkan bagi anak dan anakpun menjadi suka
belajar.
Kurikulum paud menjadi pedoman dalam perencanaan pembelajaran
baik yang berkenaan dengan upaya pembinaan, pembimbingan, dan
pengasuhan anak usia dini. Guru menjabarkan kurikulum kedalam program-
program operasional yang menggambarkan upaya menstimulasi anak untuk
mewujudkan capaian-capaian pembelajaran anak usia dini. Di dalam
implementasinya selain dipedomani oleh kurikulum, pembelajaran juga
dipengaruhi oleh banyak faktor, misalkan suasana kelas, profesionalisme
guru, sarana, sosial budaya masyarakat, dan waktu.
Dalam membuat perencanaan pembelajaran, guru hendaklah
memperhatikan beberapa hal, yaitu; (1) mampu mengembangkan TPP dari
semua aspek perkembangan kedalam sejumlah indikator pencapaian, (2)
mempelajari sejumlah tema yang dapat menjadi payung sejumlah indikator
capaian perkembangan sesuai dengan kondisi lingkungan anak, (3) cermat
mengidentifikasi permainan yang menantang anak usia dini, (4) mendesain
evaluasi yang mengacu pada pengembangan potensi anak, (5) mampu
mengemas poin 1 sampai ke 4 ke dalam rencana pembelajaran baik untuk
program tahunan, semester, mingguan, maupun harian.
Namun dalam membuat perencanaan pembelajaran, terdapat
beberapa kendala, antara lain; (1) umumnya kualifikasi guru PAUD bukan
1
dari ke-PAUD-an; (2) harapan sebagian besar orang tua tidak sejalan dengan
filosofi pendidikan untuk anak usia dini; (3) sejumlah lembaga PAUD
didominasi oleh kepentingan personal yang tidak memihak pada kepentingan
anak sebagai sasaran didik. Secara empirik sering sekali ditemukan guru
memposisikan anak usia dini tidak ubahnya seperti anak yang belajar di
jenjang menengah, perannya sebagai pendengar dan pelaksana tugas. Guru
memposisikan gurunya sebagai pengajar yang mengembangkan pembelajaran
secara akademik.
Seiring dengan lahirnya kurikulum nasional 2013 PAUD, maka
diharapkan akan menuntun guru untuk meningkatkan profesionalismenya
melalui upaya memperluas wawasan, memperbaiki pola pikir, dan mendalami
kajian-kajian ke-PAUD-an yang akhirnya akan bermuara pada pengembangan
kurikulum dalam perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebbutuhan
anak usia dini.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran?
2. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran PAUD?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari perencanaan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui maksud dari perencanaan pembelajaran PAUD.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2. Memenuhi Kebutuhan Belajar Anak
Selain memperhatikan tahapan perkembangan anak, rencana
pembelajaran juga harus memenuhi kebutuhan belajar anak secara individu
karena setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Meskipun pada
umumnya anak pada kelompok usia tertentu ada dalam tahap
perkembangan yang sama tetapi pada kenyataannya setiap anak memiliki
kekhasan masing-masing. Oleh karena itu dalam menyusun rencana
pembelajaran perlu juga memperhatikan kekhasan anak secara individu.
3. Menyeluruh
Rencana pembelajaran yang disusun harus meliputi semua aspek
perkembangan: fisik motorik, kognitif, sosial-emosional, nilai agama dan
moral, bahasa, dan seni sebagai satu kesatuan kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan.
4. Operasional
a. Tujuan jelas dan dapat diukur
Perencanaan yang dibuat harus berisi tujuan yang jelas dan ingin
dicapai dalam tujuan pembelajaran.
b. Dapat dilaksanakan
Perencanaan disusun sebagai acuan perencanaan pembelajaran, karena
itu penyusunan perencanaan pembelajaran harus dipastikan dapat
diterapkan dalam pembelajaran yang menyenangkan bagi anak.
5. Mengoptimalkan Potensi Lingkungan
Salah satu tujuan PAUD adalah mengembangkan kemampuan anak
dalam mengenal lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain anak diharapkan
peka terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Anak dapat melihat
lingkungan sekitar sebagai pusat sumber belajar sebagai potensi yang
harus dioptimalkan dan sebagai wahana yang harus dijaga kelestariannya.
Karena itu pengembangan rencana belajar untuk PAUD harus berakar
pada lingkungan di sekitar anak. Lingkungan yang dimaksud disini adalah
lingkungan fisik dan lingkungan non-fisik. Lingkungan fisik yakni orang
yang ada di sekitar anak, serta lingkungan non-fisik yakni adat, budaya,
nilai-nilai keagamaan, seni, bahasa, dan lain-lain.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan perencanaan pembelajaran di PAUD sangat penting untuk
menentukan arah dari proses pembelajaran agar tercapainya tujuan yang
diinginkan.
B. Saran
Kesalahan dalam penyusunan laporan serta penyajian materi tidak dapat
dipungkiri lagi, atas dasar itulah saran dan kritikan sangatlah dibutuhkan demi
perbaikan ke depannya.
5
Daftar Pustaka
6
MAKALAH
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PIAUD
Disusun Oleh :
ROZANA
7
KATA PENGANTAR
Wassalamu’alaikum wr. wb ..
Kalianda, Februari 2023
Penulis
i8i
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
iii
9