Anda di halaman 1dari 4

Putu Dea Anggita Yanti

1502174131
KM-41-PIL-A-GAB

The 5 Stage of Crisis: Covid-19 Virus in Indonesia

Detection
Fase deteksi ini awalnya dimulai dengan mencatat tanda-tanda atau dorongan peringatan
dari krisis yang terjadi. Tetapi, beberapa krisis justru tidak memiliki tanda peringatan yang nyata.
Maka dari itu, suatu organisasi harus memperhatikan tanda-tanda peringatan dan melakukan
upaya untuk menghentikan krisis pada tahap ini sebelum berkembang menjadi krisis besar.
Berhubungan dengan fase deteksi, Covid-19 atau yang biasa dikenal dengan sebutan Virus
Corona menurut suara.com sampai dengan tanggal 10 Februari 2020 Indonesia menjadi perhatian
karena hingga saat ini, belum melaporkan adanya kasus Virus Corona Wuhan positif. Padahal,
penyakit ini telah menginfeksi lebih dari 40.000 orang di dunia, dan menewaskan hingga 910
orang. Sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI, dr. Achmad Yurianto berseloroh,
baiknya masyarakat tidak kecewa dengan posisi Indonesia yang masih zero positif Virus Novel
Corona.
Di Jakarta, Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa proses deteksi virus
sebenarnya sudah bisa dilakukan. Hanya saja, hasil yang dikeluarkan akan memakan waktu
berhari-hari. Kini Kementerian Kesehatan bersama tiga institusi yang terlibat dalam
pendeteksian virus corona di Indonesia, mengklaim bahwa Indonesia memiliki dua metode
mendeteksi virus yang memiliki nama sementara 2019-nCoV tersebut. Metode pertama yang
digunakan untuk mendeteksi Virus Corona adalah sequencing virus menggunakan Pan Corona.
Pan Corona meurpakan reagen untuk memeriksa apakah ini Virus Corona atau bukan.
Sendainya hasil sequencing pan Virus Corona menunjukan hasil positif, maka tindakan
selanjutnya adalah kembali melakukan sequencing atau mengurut specimen apakah sesuai
dengan sampel virus 2019-nCoV yang sudah didapatkan Pemerintah Indonesia dari Atlanta.
Kemudian, metode kedua adalah PCR Virus atau Polymerase Chain Reaction. Metode yang
sama telah digunakan oleh Singapura dan Australia. Jika sequencing atau pengurutan pan corona
memerlukan waktu berhari-hari, maka metode PCR berlangsung lebih cepat dan hasilnya dapat
keluar di hari yang sama. Kedua metode tersebut yang kemudian digunakan oleh Indonesia
sebagai cara untuk mendeteksi Virus Corona di Indonesia.
Crisis Prevention/Preparation
Pada fase ini, yang dilakukan berkaitan dengan menindaklanjuti krisis yang terjadi,
dengan cara memulai pelatihan keselamatan. Dilansir melalui news.ac.id Saito turut memberikan
saran terkait tindakan preventif penyebaran Virus Corona. Contoh sederhananya adalah
penggunaan masker dan rutin membersihkan tangan. “Mungkin banyak orang yang merasa
terlindungi dengan mengenakan masker. Sebenarnya, masker biasa yang tersedia di pasaran tidak
seratus persen efektif untuk melindungi dari virus karena virus masih dapat masuk. Selain itu,
pengguna harus tahu bagaimana cara mengenakan dan melepas masker dengan benar. Jika Anda
mengenakan masker biasa, bagian luarnya masih dapat terpapar virus. Maka, untuk melepasnya,
jangan sentuh maskernya, tetapi copotlah masker melalui talinya. Lalu jika sudah, langsung
buang dan jangan menyentuh lembaran maskernya,” jelas Saito.
Contoh lain yang dilakukan oleh pemerintah terkait tindakan preventif menangani Virus
Corona yakni, mengeluarkan putusan agar setiap tempat umum yang kerap didatangi oleh
pengunjung maka sebelum masuk wajib dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan pengunjung
dianjurkan untuk menyemprotkan hand sanitizer. Hal ini dilakukan tentu saja untuk mengatasi
serta mengurangi penyebaran virus. Pemerintah dan stakeholder juga kerap memberikan
himbauan berupa langkah-langkah untuk menangani penyebaran Virus Corona yaitu dengan
cara, rajin mencuci tangan, hindari sentuhan fisik dengan orang lain, selalu menggunakan masker
ketika beraktifitas di luar ruangan, dan jangan lupa menyediakan hand sanitizer. Tidak hanya itu,
pemerintah juga banyak memberikan himbauan melalui media-media yang dapat dengan mudah
diakses oleh masyarakat dengan tujuan masyarakat lebih siap dan siaga dalam menghadapi Virus
Corona.
Containment
Fase ketiga ini berhubungan dengan upaya untuk membatasi durasi krisis atau agar tidak
menyebar ke area lain yang mempengaruhi organisasi. Social distancing merupakan salah satu
upaya yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran wabah
seperti Virus Corona ini. Sebagaimana diketahui, virus Corona telah ditetapkan menjadi pandemi
oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Virus ini menyebar ke berbagai negara tanpa pandang
bulu. Di Indonesia sendiri, jumlah sementara kasus Corona mencapai 174 kasus.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta warga tetap tenang tapi waspada. Guna
menghambat penularan virus via interaksi, Jokowi juga mengimbau warga bekerja hingga ibadah
di rumah. Selain itu tagar dirumah aja sudah menjadi sebuah himbauan yang tertanam pada
masyarakat. Sejak pertama kali tagar tersebut muncul Twitter, banyak masyarakat yang lebih
aware dan memilih untuk tinggal dirumah selama 14 hari kedepan untuk membantu dalam
mengurangi penyebaran Virus Corona.
Recovery
Fase pemulihan melibatkan upaya untuk mengembalikan perusahaan ke bisnis seperti
biasa serta memulihkan kepercayaan publik. Dalam kasus Virus Corona Indonesia, upaya yang
akan dilakukan oleh pemerintah ketika keadaan mulai membaik dan stabil antara lain
bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam pemerintahan maupun swasta untuk
memulihkan keadaan dan memberitahukan bahwa Indonesia tetap aman untuk dikunjungi.
Learning
Pada fase ini merupakan fase yang digunakan sebagai pembelajaran bagi yang menjadi
korban krisis. Hal ini juga terkait dengan evaluasi untuk kedepannya agar kejadian serupa tidak
terulang dan jika terulang maka dapat dilakukan penanganan dengan cepat. Pada kasus Virus
Corona ini yang dapat dijadikan pembelajaran untuk kedepannya ialah, bekerja sama dengan
negara lain: yang dimaksud dengan hal ini ialah, setiap negara harus bekerja sama dalam
menangani virus pandemik ini. Pemerintah di setiap negara harus bersikap terbuka dan saling
membantu dalam menangani kasus ini. Kemudian, pemerintah Indonesia juga harus
memperbaiki respon medis agar lebih cepat medeteksi dan menangulangi pasien yang terjangkit
Virus Corona, dengan begitu penyebaran virus ini dapat diminimalisir.
Tidak hanya pemerintah yang harus belajar dari krisis ini, namun masyarakat juga.
Pelajaran yang dapat diambil adalah masyarakat harus bersikap open-minded dan jangan terlalu
panik dalam menghadapi krisis (Virus Corona). Memiliki pemikiran terbuka disini dimaksudkan,
bahwa masyarakat harus bisa membedakan mana hoax dan berita asli, dengan begitu maka
masyarakat akan lebih siap menghadapi Virus Corona. Jika pemerintah dan masyarakat
Indonesia dapat bekerjasama dengan baik dalam menghadapi krisis Virus Corona maka
kedepannya Indonesia akan lebih siap dan siaga dalam menangani krisis yang lebih besar.

SUMBER:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/02/174500465/begini-media-media-asing-kritisi-
kasus-pertama-virus-corona-di-indonesia-
https://www.suara.com/health/2020/02/10/194746/dua-metode-ini-jadi-cara-indonesia-deteksi-
virus-corona-apakah-akurat
https://news.act.id/berita/pwj-dan-act-bahas-pencegahan-penyebaran-virus-corona

Anda mungkin juga menyukai