Anda di halaman 1dari 14

PAPER

PEMBERIAN PELATIHAN SERTA KETERAMPILAN DALAM MENINGKATKAN


EKONOMI MASYARAKAT

(Studi Kasus Pada Kabupaten Cianjur Pasca Gempa)

Disusun Oleh :

FARHAN FIRDAUS

211061201092

DOSEN PENGAMPU :

DR. Anwar Rahim, SE. MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS SUMATERA BARAT

PARIAMAN

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Sebagai pencipta dan pemelihara alam
semesta yang telah memberi kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “PEMBERIAN PELATIHAN SERTA KETERAMPILAN DALAM
MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT ”

Makalah ini kami susun untuk memberikan sebuah pengetahuan kepada para pembaca. Dalam
proses penyelesaian makalah penelitian ini, penulis merasa kesulitan karena keterbatasan ilmu
yang dimiliki, namun berkat bimbingan, arahan, dan saran, maka makalah ini dapat terselesaikan
untuk memenuhi tugas yang telah diberikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih
kepada pihak terkait yang telah membantu dalam penyusunan makalah. Kami juga
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik
lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf sebesar-
besarnya. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Sungai limau, 14 Desember 2022

( Farhan Firdaus )

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………. 4

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………. 4


B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………… 5
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………… 5

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………. 6

A. Pelatihan keterampilan ……………………………………………………………………. 6


B. Meningkatkan ekonomi masyarakat ……………………………………………………... 8

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………… 13

Kesimpulan …………………………………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………… 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi merupakan dua sisi kehidupan ekonomi yang erat
hubungan nya yang saling mempengaruhi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan
ekonomi, dan sebaliknya peertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekinomi.
Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Oleh
karna itu banyak orang yang sering menganggap bahwa pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi adalah sama. Namun demikian pada dasar nya dalam ilmu ekonomi hal ini dapat di
bedakan.
Ketersediaan lapangan atau kesempatan kerja baru untuk mengatasi permasalahan
ketenagakerjaan, yakni pengangguran merupakan salah satu target yang harus dicapai dalam
pembangunan ekonomi nasional maupun daerah. Pertumbuhan pengangguran tersebut secara
langsung menimbulkan kesulitan bagi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya,
karena membuat sumber daya terbuang percuma, dan pendapatan masyarakat berkurang.
Sementara itu adanya keterbatasan pendidikan dan keterampilan, berakibat pada rendahnya
produktivitas tenaga kerja dan menjadi kendala bagi pengangguran untuk memasuki dunia
kerja. Keadaan seperti itu menimbulkan tekanan ekonomi yang mempengaruhi emosi
masyarakat maupun kehidupan rumah tangga sehingga akan mengurangi kesejahteraan
masyarakat (Budi, 2001: 4).
Terkait dengan hal itu, diselenggarakan pembangunan ketenagakerjaan atas asas
keterpaduan dan kemitraan, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan. Menurut UU tersebut, salah satu tujuan pembangunan
ketenagakerjaan adalah untuk memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara
optimal dan manusiawi, serta menciptakan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga
kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah (Hariyadi, 2009: 3).
Berdasarkan upaya mencapai tujuan pembangunan ketenagakerjaan dan mengurangi tingkat
pengangguran di berbagai daerah, pemerintah pusat dengan kewenangan yang dimiliki, turut
berperan serta mengatasi permasalahan tersebut. Bantuan tersebut diberikan melalui Tugas

4
Pembantuan (TP) dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dengan pembiayaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Permasalahan pasca gempa di kabupaten cianjur merupakan bencana yang sangat besar dan
banyak menelan korban, karena gempa ini ekonomi masyarakat di daerah itu menjadi menurun
pesat oleh karena itu upaya untuk penanggulangan bencana yang terjadi di kabupaten cianjur
kita melaksanakan program pelatihan keterampilan untuk pengusaha dan masyarakat yang
terkena bencana. Langkah tersebut sebagai upaya pembaharuan di bidang tenaga kerja agar
meningkatkan ekonomi masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Institusi yang
diberikan kewenangan untuk melaksanakan tugas pembantuan penanggulangan bencana yang
ada di kabupaten cianjur , Kewenangan untuk melaksanakan pelatihan tersebut telah tertera
dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP. 88/MEN/1997 tanggal 20 Mei 1997
terdiri dari pelatihan keterampilan institusional, non institusional, dan swadana. Keseluruhan
program pelatihan keterampilan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan
keahlian para pencari kerja untuk dilatih di berbagai bidang kejuruan agar menjadi tenaga kerja
yang terampil, berkompeten, dan produktif.
A. Rumusan Masalah
Berdasarka latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka masalah
pokonya yang diangkat oleh penulis adalah sebagai berikut.
1. Apa saja pelatihan keterampilan untuk masyarakat cianjur ?
2. Bagaimana cara meningkatkan ekonomi masyarakat cianjur ?
B. Tujuan Penenlitian
1. Untuk mengetahui hasil pelatihan keterampilan ekonomi masyarakat
2. Agar mengetahui peningkatan ekonomi masyarakat yang terkena bencana gempa cianjur
C. Manfaat penelitian
Hasil penelitian yang dilaksanakan ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
terkait :
1. Sebagai bahan referensi untuk kajian yang lebih mendalam sekaligus sebagai acuan dalam
menetapkan masalah
2. Bagi penulis sendiri , sebagai tugas individu mata kuliah ekonomi pembangunan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelatihan keterampilan
1. Pengertian

Peningkatan, pengembangan, dan pembentukan tenaga kerja yang terampil dilakukan


melalui upaya pembinaan, pendidikan dan pelatihan, ketiga hal tersebut saling terkait, namun
pada hakikatnya pelatihan mengandung unsur pembinaan dan pendidikan. Menurut Oemar
Hamalik (2005: 10), pelatihan merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian tindakan
atau upaya yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga
kerja yang dilakukan oleh tenaga kerja profesional kepelatihan dalam suatu waktu, dengan
tujuan meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna
meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi.

Pelatihan keterampilan identik dengan pelatihan kerja, karena di dalamnya melatih sumber
daya manusia menjadi lebih baik dari sebelumnya. Menurut Sagir (1989: 40), latihan kerja
adalah sub sistem dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Apabila pendidikan formal lebih
menekankan kepada pembentukan dan pengembangan kepribadian, bakat, sikap, mental,
pengetahuan, kecerdasan, daya analisis dan kreativitas, maka latihan kerja menekankan pada
keterampilan yang disebut profesionalisme. Latihan memang harus selalu berkaitan dengan
dunia kerja dan persyaratan kerja, oleh karena itu latihan kerja akan lebih bersifat fleksibel
dibanding pendidikan formal. Latihan kerja akan terus diperlukan karena dunia kerja dan
persyaratan kerja terus berkembang dan berubah dengan cepat.

Pelatihan bertujuan mempersiapkan dan membina tenga kerja, baik struktural maupun
fungsional, yang memiliki kemampuan dalam profesinya, kemampuan melaksanakan loyalitas,
kemampuan melaksanakan dedikasi dan kemampuan berdisiplin yang baik. Kemampuan
profesional mengandung aspek kemampuan keahlian pekerjaan, kemasyarakatan, dan
kepribadian agar lebih berdaya guna dan berhasil guna (Hamalik, 2005: 16). Menurut
Bernardin & Russell (dalam Gomes 2003: 199), program pelatihan mempunyai tiga tahap
aktivitas yang mencakup :

6
a. Penilaian kebutuhan pelatihan (need Assesment), yang tujuannya adalah mengumpulkan
informasi untuk menentukan dibutuhkan atau tidaknya program pelatihan.
b. Pengembangan program pelatihan (development), bertujuan untuk merancang lingkungan
pelatihan dan metode-metode pelatihan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan pelatihan.
c. Evaluasi program pelatihan (evaluation,) yang mempunyai tujuan untuk menguji dan
menilai apakah program-program pelatihan yang telah dijalani, secara efektif mampu
mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menurut Hamalik (2005: 35-36) dan Gomes (2003: 206-208), pelaksanaan


program pelatihan meliputi unsur-unsur sebagai berikut :

` 2. Tujuan pelatihan

Dalam merencanakan pendidikan dan latihan hal pertama yang harus diperhatikan adalah
penentuan tujuan. Adanya tujuan pendidikan dan pelatihan membuat kegiatannya dapat
terarah, apakah pendidikan dan pelatihan tersebut bertujuan peningkatan pengetahuan,
keterampilan atau ada tujuan lain.

Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok


perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering
terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.

Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat


terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada
masyarakat miskin (pro-poor).

Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi,

lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok peduli lainnya untuk
mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan. Meningkatnya keberadaan dan
kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat dala
menanggulangi kemiskinan di wilayahnya.

Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan
budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal.

Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi
dalam pemberdayaan masyarakat

7
Ruang lingkup kegiatan PNPM Mandiri pada dasarnya terbuka bagi semua kegiatan
penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat, meliputi:

Penyediaan dan perbaikan prasarana atau sarana lingkungan pemukiman, sosial dan ekonomi
secara kegiatan padat karya.

Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk
mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang lebih besar diberikan
bagi kaum perempuan untuk memanfaatkan dana bergulir ini.

Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama yang bertujuan
mempercepat pencapaian target MDGs.

Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah lokal melalui penyadaran kritis, pelatihan
ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta penerapan tata pemerintahan
yang baik

1. Memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, sikap, dan pola pikir berwirausaha melalui
kursus dan pelatihan kepada peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan DU/DI dan atau
pasar.

2. Memotivasi dan menciptakan rintisan usaha baru serta pendampingan untuk dapat
berkembang dan mampu bermitra dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)/dunia
usaha, permodalan, dan pemasaran serta instansi terkait.

Bagi mereka yang mengikuti program PKW, nantinya diharapkan bisa tumbuh sikap mental
wirausaha dalam mengelola diri dan lingkungan, serta untuk bekal berwirasusaha.

B. Meningkatkan Ekonomi Masyarakat


1. Pengertian ekonomi masyarakat

Peningkatan berarti kemajuan, perubahan, perbaikan. Sedangkan perekonomian mempunyai


kata dasar “Oikos” yang berarti rumah tangga dan “Nomos” yang berarti aturan jadi ekonomi
mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam satu rumah
tangga.Jadi, ekonomi berarti ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian
barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan, perindustrian dan perdagangan).Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan perekonomian merupakan suatu
perbaikan kondisi dari perekonomian yang lemah menjadi perekonomian yang lebih baik atau
mengalami kemajuan dari sebelumnya.

8
Peningkatan Ekonomi Masyarakat adalah cara atau usaha yang dilakukan oleh Masyarakat
dalam mengatur perekonomian rumah tangga untuk menjadi lebih baik dengan tujuan dapat
memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

1) Pemberdayaan Potensi Masyarakat dalam Meningkatkan Ekonomi,

2) Pemberdayaan Potensi Masyarakat dalam Meningkatkan Ekonomi ditinjau dari Perspektif


Ekonomi Syariah.

Strategi Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

Ekonomi kerakyatan adalah sebuah perekonomian yang dimiliki oleh rakyat kecil dan
didominasi oleh sebagian besar bangsa Indonesia. Mengembangkan ekonomi kerakyatan
berartimengembangkan sistem ekonomi yang berasas dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Membangun ekonomi rakyat harus meningkatkan kemampuan masyarakat dengan cara
mengembangkan dan mendominasikan potensinya, atau memberdayakannya. Upaya
pengerahan sumber daya untuk mengembangkan potensi ekonomi rakyat ini akan
meningkatkan produktivitas rakyat, sehingga baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya
alam di sekitar rakyat dapat ditingkatkan produktivitasnya. Ada beberapa langkah atau strategi
yang harus diperhatikan dalam merealisasikan atau mengembangkan ekonomi kerakyatan agar
tujuan tersebut terlaksana dengan baik yaitu:

a. Melakukan identifikasi terhadap perilaku ekonomi, seperti koperasi, usaha kecil, petani dan
kelompok tani mengenai potensi dan pengembangan usahanya.

b. Melakukan program pembinaan terhadap pelaku-pelaku tersebut melalui program


pendamping.

c. Program pendidikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan mereka pada saat mengembangkan
usaha.

d. Melakukan koordinasi dan evaluasi kepada yang terlibat dalam proses pembinaan, baik
pembinaan terhadap permodalan, SDM, pasar, informasi pasar, maupun penerapan teknologi.

9
Prinsip-prinsip Ekonomi Kerakyatan

Secara umum para pakar ekonomi belum menyebutkan suatu prinsip yang utuh yang
menyangkut dengan ekonomi rakyat. Akan tetapi tertuang dalam UUD 1945 terutama pasal 33
adalah:

a. Prinsip kekeluargaan, bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan. Prinsip ini merupakan acuan semua badan usaha baik BUMN, BUMS dan
BUMD

b. Prinsip keadilan, pelaksanaan ekonomi kerakyatan harus bisa mewujudkan keadilan dalam
masyarakat. Sistem ini diharapkan dapat memberikan peluang yang sama kepada semua anak
bangsa baik itu konsumen, pengusaha, maupun sebagai tenaga kerja.

c. Prinsip pemerataan pendapatan, masyarakat sebagai konsumen dan pelaku ekonomi harus
merasakan pemerataan pendapatan.

d.Prinsip keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat. Kegiatan


ekonomi harus mampu mewujudkan adanya sinergi antara kepentingan individu dengan
kepentingan masyarakat.

e. Prinsip kerjasama atau jaringan, dalam prinsip ini para pelaku ekonomi harus saling
membantu dan bekerja sama, denganbekerjasama tentu berbagai kegiatan usaha kecil akan
menjadi kuat dan besar.

Jenis-jenis ekonomi masyarakat

Kegiatan ekonomi masyarakat merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat. Berbagai


jenis kegiatan ekonomi dilakukan masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa.

Dengan kegiatan ekonomi tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam kegiatan
ekonomi terdiri dari kegiatan produksi dan konsumsi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBB), produksi adalah proses mengeluarkan hasil atau penghasilan.

Di Indonesia kegiatan ekonomi masyarakat beragam, ada yang bersifat agarasi dan non
agrasi, berikut jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat :

10
PERTANIAN

Pertanian merupakan kegiatan produksi yang menggunakan tanah sebagai faktor utama.
Hasilnya tersebut adalah bahan makanan. Hasil yang diperoleh itu seperti padi, jagung, kacang,
kedelai, sagu, atau umbi-umbian. Pertanian banyak menjadi mata pencaharian bagi masyarakat
diindonesia.

PERKEBUNAN

Dikutip situs Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Litbang Pertanian),


perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah atau
media tumbuhan lainnya.

Kemudian mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut. Lahan
perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas.

PETERNAKAN

Perternakan merupakan kegiatan usaha dengan cara memelihara hewan, kemudian


mengambil hasilnya dan dijual. Hasil peternakan itu seperti telur ayam, daging ayam, daging
kambing dan lainnya

PERDAGANGAN

Perdagangan merupakan kegiatan uasaha yang menyalurkan barang produksi dari produsen
ke konsumen. Barang yang dijual beda-beda , bias dari hasil pertananian, perikanan dan
perkebunan

PERTAMBANGAN

Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan
bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi.

11
JASA

Jasa merupakan kegiatan yang memberikan layanan atau jasa. Contohnya seperti transportasi
atau parawisata.

Undang-Undang dan peraturan tentang UKM31

a. UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil

b. PP No. 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan

c. PP No. 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil

d. Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah

e. Keppres No. 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang Dicadangkan Untuk Usaha
Kecil dan Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka Untuk Usaha Menengah atau Besar Dengan
syarat kementrian.

12
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Peningkatan Ekonomi Masyarakat adalah cara atau usaha yang dilakukan oleh Masyarakat
dalam mengatur perekonomian rumah tangga untuk menjadi lebih baik dengan tujuan dapat
memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1)
Pemberdayaan Potensi Masyarakat dalam Meningkatkan Ekonomi, 2) Pemberdayaan Potensi
Masyarakat dalam Meningkatkan Ekonomi ditinjau dari Perspektif Ekonomi Syariah.

Pemberdayaan Potensi Masyarakat adalah pertumbuhan populasi jumlah penduduk yang


semakin meningkat, semakin banyak orang yang mencari sumber penghidupan dari sumber
yang sama misalnya menjadi petani dan sektor jasa di luar pertanian. Masyarakat cianjur
kebanyakan melakukan kegiatan dagangan kecil-kecilan dengan membuka warung di bawah
rumahnya, Adapun Program yang dilakukan Pemerintah setempat yaitu Program Penyuluhan
Langsung, Program Simpan Pinjam, Program Pertemuan Rutin, Program BumDes (Dana Desa)

Pemberdayaan Potensi Mansyarakat dalam Perspektif Ekonomi Syariah pada dasarnya dalam
menjalankan sebuah usaha atau bisnis perlu adanya strategi ekonomi Syariah untuk menjadikan
kunci keberhasilan dalam usaha tersebut. Islam melarang umatnya berbuat zalim terhadap
orang lain, tetapi mendukung penggunaan semua cara secara adil dan jujur dalam mendapatkan
harta kekayaan. Berdasarkan Prinsip-prinsip Ekonomi Islam dalam Pemberdayaan Ekonomi
yaitu Prinsip Tauhid, Prinsip Bekerja dan Produktifitas, Prinsip Ta’awun (tolong menolong).

13
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uny.ac.id/18666/3/3.%20Bab%20I.pdf

https://fatkhan.web.id/pengertian-pelatihan-keterampilan/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/19/194500969/jenis-jenis-kegiatan-ekonomi-
masyarakat?page=all

http://etheses.iainkediri.ac.id/2685/3/931313513%20bab2.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai