Anda di halaman 1dari 21

Diskusi 6

1. carilah sebuah abstrak penelitian, beri tanda bagian abstrak yang baik/ tepat dan bagian yang
kurang/ lemah

2. ungkapkan penilaian terhadap kelebihan dan kelemahan abstrak pilihan anda

3. kirim abstrak yang telah diberi tanda bagian yang baik dan bagian yang kurang/ lemah beserta
penilaian anda

Jawab :

ABSTRAK

Model problem solving adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik dihadapkan
pada suatu kondisi bermasalah. Model problem solving merupakan model pembelajaran yang
mengedepankan keberanian siswa dalam menghadapi suatu persoalan yang dihadapinya.
Penelitian ini bertujuan untuk Untuk (a) Mengetahui aktifitas siswa pada mata pelajaran IPS
dengan penerapan model problem solving di kelas V MIN Rukoh Kota Banda Aceh. (b) Untuk
mengetahui aktifitas guru pada mata pelajaran IPS dengan penerapan model problem solving di
kelas V MIN Rukoh Kota Banda Aceh. (c) Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
penerapan model problem solving pada siswa kelas V MIN Rukoh Kota Banda Aceh pada mata
pelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Data hasil penelitian
diperoleh dengan menggunakan (1) lembar observasi aktivitas guru dan siswa dan (2) tes.
Kemudian data ini dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian yang
diperoleh adalah (1) aktifitas guru meningkat dari 85,71% pada siklus pertama menjadi 95,23%
pada siklus II, (2) aktifitas siswa meningkat dari 76,19% pada siklus pertama menjadi 91,67%,
(3) hasil tes pada siklus siklus pertama 66,67% meningkat menjadi 88,89% pada siklus ke II.
Oleh demikian, proses pembelajaran harus ditingkatkan dengan mengembangkan model
pembelajaran yang tepat, agar hasil belajar siswa tercapai secara efektif.

Kekurangan (bewarna merah)

1. bahasa yang digunakan bertele- tele, Pada kalimat pertama dan kedua pengertian problem
solving mempunyai arti yang sama. Pada bagian pengertian problem solving cukup
menggunakan pengertian pada kalimat ke-2 yaitu Model problem solving merupakan model
pembelajaran yang mengedepankan keberanian siswa dalam menghadapi suatu persoalan.
Kalimat tersebut sudah cukup mewakili penjelasan apa itu problem solving.

2. Komponen abstrak kurang variatif, abstrak diatas tidak dituliskan secara jelas apa yang
melatar belakangi permasalahan dalam penelitian tersebut. Seharusnya isi abstrak perlu
mejelaskan secara singkat apa saja yang melatar belakangi masalah dan mengapa penelitian
tersebut dilakukan.

3. Tidak terdapat kata kunci yang merupakan salah satu struktur utama dalam sebuah abstrak
karena kata kunci sebagai cerminan konsep utama penelitian yang digunakan sebagai tujuan
indeksasi

4. kesalahan penulisan dan kosakata yang tidak tepat, dalam penelitian tentu saja akhir dari
proses penelitian merupakan publikasi karya penelitian jadi fatal jika dalam suatu abstrak yang
merupakan komponen penting dalam penelitian terdapat kesalahan penulisan. Seperti contoh
abstrak diatas kata siklus siklus, dan Untuk untuk tidak seharusnya berulang.

5. dalam tujuan abstrak diatas kata kata yang digunakan tidek efektif, seharusnya tujuan bisa
digabung menjadi mengetahui aktifitas siswa dan guru pada mata pelajaran IPS dengan
penerapan model problem solving di kelas V MIN Rukoh Kota Banda Aceh.

6. data hasil penelitian abstrak diatas menggunakan metode tes, namun metode tes diatas tidak
dijelaskan menggunakan metode tes yang seperti apa.

Kelebihan

1. Bahasa yang digunakan mudah dipahami

2. Abstrak diatas sudah jelas padat dan jelas, penulisan informasi yang tidak penting tidak ada
terdapat did alam abstrak tersebut

3. Struktur abstrak sudah tepat terdapat ringkasan latar belakang, isi materi, metode penelitian
beserta penutup.
Diskusi 6

1.. How would you explain the difference between a cover letter and a CV?

2. why are CVs important for job seekers and what information should a job applicant include in
a CV

3. You are a fresh graduate and saw a job vacancy/opening on a website for a librarian at an
internasional school. Write a cover letter in english stating

-who you are

- the position you are applying to

- where you found the opening/ vacancy

- your interest in the position

- reasons why you are a good fit to the position and

- thank you for the time to consider you

Answer :

1. A CV

- CV contains complete and concise information regarding the chronology of personal data,
academic background, as well as one’s a achievements and experiences

- CV use bullet points for easy understanding

- A CV spesifies an applicant’s qualifications comprehensively

- structure wise, a cv is usually written in two pages and may extend depending on an applican’t
skill and experiences

A Cover Letter

- cover letter are written in paragraphs and sentences

-A cover letter only provides a brief explanation of why the candidate best fits a position

- Structure wise, a cover letter typically take one whole page


- A cover letter is part of a job application letter whose purpose is to complement your
curriculum vitae or resume

2. CV form an integral part of the recruitment processes of most organizations. Regardless of


your professional and educational background, presenting them to a potential employer can have
a significant impact on your chances of getting a job interview. he term CV and resume are quite
similar in meaning, with the main distinction usually being that a resume is shorter and less
detailed. Common sections to include in a CV are:

1. Header, Most job candidates start their CVs with a header that includes their name, followed
by contact details. It usually helps to write your name using a large, bold font and center it on the
page.

2. Work History, CVs typically include a section that describes your professional history  If you
have an extensive work history, it may help to only include job experiences that are relevant to
the role you're applying for.

3. Education, If your CV is for an academic position, you can place your educational history
above your work history, as it's likely most relevant. In most other situations, your educational
history is a list of your highest educational qualifications, particularly those relevant to the role
you're applying for. You can list your educational experiences in reverse chronological order,
along with the name of your credential, the educational facility you attended, and the year of
graduation.

4. Relevant skills, This section usually consists of hard skills, which are specific to a certain role,
and soft skills, which are universally useful. When listing your skills, it may help to reread the
job ad and identify the skills that the hiring organization is seeking from candidates.

5. Other sections, Some roles may require additional sections besides the ones mentioned above
Being part of professional clubs, guilds, or associations may indicate your standing within a
profession, so you might create a section for your professional memberships when relevant.

Farah Hanifah
Mondoteko Village No.23
Karawang, West Java
Tel: 0832156732
E-mail :farahhanifa02@gmail.com

Jakarta Intercultural School,


Jl. Terogong Raya No. 33 Cilandak
South Jakarta, 12430

Dear Mr. Muhammad Atta,


I am thrilled to be writing to you to apply for the librarian position that Jakarta Intercultural
School is advertising on LinkedIn.
As a librarian position is around ordering books, journals, and other resources,
cataloguing and keeping track of library materials, making sure all users can access
library resources, etc I grew into an effective leader and communicator as
president of the Bogor High school Debate Team and I have strong IT skills and
familiarity with the use of databases and the internet, naturally I have Good
communication skills and the ability to work with people from a range of
backgrounds and with a range of needs.
I have no doubt that I can apply my Japanese language skills and my other abilities
in managing the requirements required as a librarian. Please contact me for an
interview at 0832156732 or farahanifa02@gmail.com
Sincerely,
Farah Hanifa
Diskusi 6

1. Menurut analisis saudara, permasalahan apa yang sering timbul akibat pengadaan tanah untuk
kepentingan umum!

Jawab : sengketa pengadaan tanah selalu menuai kontra dari beberapa pihak yang merasa
dirugikan akibatnya menghambat pembangunan infrastruktur tak jarang sebuah proyek menjadi
mangkrak hingga bertahun- tahun. Pengadaan tanah yang dilakukan pemerintah guna
kepentingan umum ini harus memerlukan persetujuan dari pihak yang berhak permasalahan
muncul karena pihak yang berhak tidak bersedia melepaskan hak tanah tersebut. Berikut
berbagai macam permasalahan yang senantiasa menimbulkan polemik dalam pengadaan tanah :

1. Masyarakat pemilik tanah menuntut nilai ganti rugi lebih tinggi dari harga pasaran

2. Permasalahan penentuan harga jual tanah dimana nilai jual objek pajak (NJOP) sebagai
patokan perhitungan ganti rugi, banyak pihak panitia pengadaan tanah yang menyalahgunakan
penggunaan NJOP diluar perpajakan. Hal tersebut boleh dibilang merupakan bentuk
penyimpangan dari tujuan utamanya. Penyimpangan ini berpotensi melahirkan kejahatan
struktural dan pelanggran hak asasi para pemilik tanah

3. Penyusunan dokumen perencanaan yang tidak mempresentasikan rencana kegiatan yang ingin
dilaksanakan serta ketidakjelasan maksud dan tujuan pengadaan tanah yang akan dilaksanakan.

4. keberatan masyarakat sekitar biasanya tidak hanya tentang uang ganti rugi saja namun
kadangkala pihak pengadaan tanah tidak melakukan analisis dampak lingkungan serta perkiraan
dampak sosial yang kadang diabaikan ini membuat masyarakat marah karena pihak pemerintah
dinilai sangat egois.

5. Permasalahan yang lain dan dirasa juga krusial adalah perkiraan nilai ganti rugi maupun waktu
pemberian ganti kerugian yang mengalami kemunduran dari tenggang waktu yang telah
disepakati.

6. pihak yang terdampak tidak dilibatkan di dalam sosialisasi proyek pengadaan tanah, sehingga
ketika kegiatan pengadaan tanah ini berjalan pada tahap pelaksanaan, pihak yang terdampak
tersebut memprotes kegiatan pengadaan tanah yang dilaksanakan.
7. Terkait dengan masalah yang secara langsung berhubungan dengan tugas dan fungsi BPN pun
sering kali dijumpai di dalam pengadaan tanah. Sebagai contoh adalah masalah penyiapan berkas
terkait dengan pelepasan hak untuk mendapatkan ganti rugi. Banyak di lapangan keadaan yang
secara faktual terjadi, yaitu ketidaklengkapan berkas yang harus dilampirkan.

8. Masalah obyek bidang tanah yang akan dibebaskan masih terikat dengan hutang di bank.
Biasanya bank tetap tidak mau melepaskan jaminan tersebut, sehingga pada akhirnya
dikonsinyasi.
Diskusi 6

1. menurut anda, apakah kualitas penegak hukum Indonesia sudah baik? Bagaimana cara yang
harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM untuk penegak hukum?

Jawab :

Penegak hukum di Indonesia saat ini masih belum optimal, lemahnya penegakan hukum di
Indonesia disebabkan karena aparat penegak hukum itu sendiri dikarenakan penegak hukum
bukan melaksanakan fungsinya justru malah melakukan pelanggaran hukum. Hukum yang
berlaku saat ini terdapat perbedaan dalam kelas- kelas sosial Bagirakyat dalam stratifikasi sosial
keatas jelas mendapat perlakuan yang tidak sama daripada masyarakat yang memiliki stratifikasi
sosial kebawah. masyarakat yang dalam keluarganyamempunyai kedudukan atau jabatan lebih
tinggi memiliki perlakuan yang Istimewa atau kehormatan tersendiri daripada warga yang
berasal dari latar belakang keluarga kalangan biasa atau tidak mempunyai kedudukan atau
jabatan posisi pada masyarakat. artinya disini kedudukan hukum yang berlaku terdapat sebuah
pertanda bahwa perlakuan bagi pelanggar aturan dari aparat penegak aturan terjadi ketidakadilan.
Upaya pemerintah untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) guna mengantisipasi
perkembangan dunia global termasuk di dalam bidang penegakan hukum yang memerlukan
SDM dengan kualifikasi mumpuni pada era disrupsi saat ini. Upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan SDM penegak hukum yakni :

1. Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi hukum yang nantinya dapat memenuhi standar
kompetensi hukum agar lulusannya memiliki
(knowledge), kemampuan (ability), keterampilan (skill) yang nantinya Indonesia
memiliki penegak hukum yang berkualitas dan berintegritas tinggi.
2. Perlu dilakukan perbaikan–perbaikan sistem perekrutan dan promosi aparat penegak
hukum, pendidikan dan pelatihan, serta mekanisme pengawasan yang lebih memberikan
peran serta yang besar kepada masyarakat terhadap perilaku aparat penegak hukum.
3. Serta Mengupayakan peningkatan kesejahteraan aparat penegak hukum yang sesuai
dengan pemenuhan kebutuhan hidup.
4. Meningkatkan pengawasan dalam proses peradilan secara transparan untuk memudahkan
partisipasi masyarakat dalam rangka pengawasan dan pembenahan terhadap sistem
manajemen dan administrasi peradilan secara terpadu.
Diskusi 6

1. bagaimana konsep integrasi antara ilmu pengetauhan, teknolohi dan seni?

Jawab :

Konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni adalah tentang menggabungkan


elemen-elemen dari ketiga bidang tersebut untuk menciptakan pemahaman yang lebih dalam,
solusi yang inovatif, dan pengalaman yang luas. Ini melibatkan
menggabungkan pengetahuan ilmiah dan teknologi dengan kekreatifan dan ekspresi artistik
untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Integrasi ini penting karena
menghubungkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni memungkinkan kolaborasi dan perspektif
yang berbeda untuk saling memperkaya.

Sains dan teknologi memberikan dasar pengetahuan yang kuat dan alat-alat yang inovatif untuk


memahami dan memecahkan masalah dunia nyata. Seni memberikan dimensi emosional, kreatif,
dan manusiawi yang memperkaya pengalaman kita dan menginspirasi inovasi yang
berkelanjutan.

contoh bagaimana konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dapat


diterapkan:

1. Seni dan ilmu pengetahuan:

Melalui seni, kita dapat menggambarkan konsep ilmiah secara visual atau audiovisual,


memvisualisasikan data kompleks, atau menggambarkan fenomena alam yang sulit dipahami.

Contohnya adalah pameran museum yang menggabungkan seni visual


dengan ilmu pengetahuan alam untuk mengajarkan konsep-konsep ilmiah dengan cara yang
menarik.

2. Seni dan teknologi:

Seni dapat menggunakan teknologi modern untuk menciptakan karya yang interaktif,


menggabungkan elemen virtual dan fisik, atau menggambarkan realitas augmented atau virtual.

Contoh-contoh ini dapat ditemukan dalam seni digital, instalasi seni interaktif, atau pertunjukan


multimedia yang menggabungkan elemen visual, audio, dan interaktif.

3. Ilmu pengetahuan dan teknologi:

Ilmu pengetahuan dan teknologi saling berkaitan erat, dan integrasi antara keduanya


memungkinkan inovasi yang signifikan.
Misalnya, penggunaan teknologi dalam penelitian ilmiah memungkinkan pengumpulan data
yang lebih efisien, pemrosesan data yang canggih, dan simulasi yang kompleks.

Teknologi juga dapat digunakan dalam pengembangan alat ilmiah yang baru atau untuk
menciptakan teknologi yang terinspirasi oleh konsep ilmiah.

4. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam pendidikan:

Integrasi ketiga bidang ini juga dapat diterapkan dalam pendidikan untuk meningkatkan
pemahaman dan keterlibatan siswa. Pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering,
Arts, and Mathematics) adalah contoh yang menggabungkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan matematika dalam pembelajaran yang holistik dan terintegrasi. Pendekatan ini membantu
kita untuk mengembangkan keterampilan kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah yang
diperlukan dalam dunia yang terus berkembang.

5. Seni, teknologi, dan ilmu pengetahuan lingkungan:

Integrasi ketiga bidang ini dapat diterapkan dalam konteks lingkungan dan keberlanjutan.
Seni dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan isu-isu lingkungan, meningkatkan
kesadaran publik, dan memotivasi tindakan positif. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dampak lingkungan dan solusi yang inovatif
untuk masalah lingkungan.

Integrasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni memiliki potensi besar untuk menciptakan


pemahaman yang lebih luas, solusi yang inovatif, dan pengalaman yang berarti. Dengan
memadukan pengetahuan dan keahlian dari ketiga bidang ini, kita dapat menghadapi tantangan
kompleks dan mencapai hasil yang lebih baik dalam berbagai bidang kehidupan.

Sumber:

1. "Persimpangan Sains, Teknologi, dan Seni." NSF,

www.nsf.gov/news/special_reports/science_nation/steam.jsp.

2. "Menjembatani Kesenjangan: Persimpangan Seni, Sains, dan Teknologi." Sekolah Baru,

www.newschool.edu/parsons/bfa-art-media-technology/.

3. "Seni, Sains, dan Teknologi Bekerja Sama." Arts Council England,

www.artscouncil.org.uk/sites/default/files/downloadfile/Art_science_and_technology_working_t

ogether.pdf.
4. "Mengintegrasikan Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika (STEAM)." Akademi

Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional, www.nap.edu/read/18984/chapter/1.

2 bagaimana pandangan islam terhadap perkembangan teknologi

Jawab :

Pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi sangat relevan dalam konteks masyarakat


Muslim.Islam memandang teknologi sebagai alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kehidupan manusia dan memajukan peradaban.

Di dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang memberikan dukungan dan dorongan terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Salah satunya, Surah Al-Baqarah (2:164):

َّ َ‫اس َو َما َأنزَ َل هَّللا ُ ِمن‬


‫ َما ِء ِمن‬V ‫الس‬ َ َّ‫ك الَّتِي تَجْ ِري فِي ْالبَحْ ِر بِ َما يَنفَ ُع الن‬ِ ‫ار َو ْالفُ ْل‬
ِ َ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ِ ‫اختِاَل‬ْ ‫ض َو‬ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫ِإ َّن فِي خَ ْل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
‫وْ ٍم‬Vَ‫ت لِّق‬ ِ ْ‫ َما ِء َواَأْلر‬V‫الس‬
ٍ ‫ا‬VVَ‫ض آَل ي‬ َّ َ‫ َّخ ِر بَ ْين‬V‫ب ْال ُم َس‬ َّ ‫اح َو‬V
ِ ‫ َحا‬V‫الس‬ ِ Vَ‫يف الرِّ ي‬
ِ ‫ ِر‬V‫َص‬ ْ ‫ ِّل دَابَّ ٍة َوت‬V‫ث فِيهَا ِمن ُك‬ َّ َ‫ض بَ ْع َد َموْ تِهَا َوب‬َ ْ‫َّما ٍء فََأحْ يَا بِ ِه اَأْلر‬
َ‫يَ ْعقِلُون‬

"Ketahuilah, dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar
di laut membawa barang-barang yang bermanfaat bagi manusia, serta apa yang Allah turunkan
dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati dan Dia sebarkan di
bumi itu segala jenis hewan, serta pengisaran angin dan awan yang tunduk serta bergergerak
antara langit dan bumi, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memahami.

Ayat ini menunjukkan bahwa dalam ciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda kebesaran
Allah yang menuntun manusia untuk berpikir dan memahami. Pergantian malam dan siang,
kapal yang berlayar di laut, air yang turun dari langit untuk menghidupkan bumi yang mati, serta
fenomena alam lainnya adalah contoh-contoh yang menginspirasi manusia untuk mempelajari
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Poin yang mencerminkan pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi:


1. Pemanfaatan dan Kemanfaatan:

Islam mendorong pemanfaatan teknologi untuk tujuan yang baik dan bermanfaat bagi umat


manusia. Prinsip "maslahah" dalam Islam menekankan pentingnya memperoleh manfaat dan
menghindari kerusakan dalam segala hal, termasuk dalam pengembangan dan
penggunaan teknologi. Teknologi yang digunakan untuk memperbaiki kehidupan, meningkatkan
efisiensi, atau memecahkan masalah manusia secara umum dianggap baik dan dianjurkan.

2. Pengembangan Ilmu Pengetahuan:

Islam mendorong umatnya untuk mencari pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun ilmu
pengetahuan dunia. Islam mengajarkan pentingnya penelitian, pengamatan, dan penemuan untuk
memahami alam semesta dan memperoleh keuntungan bagi manusia. Oleh karena itu,
umat Islam diberi dorongan untuk berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai bagian dari tanggung jawab keagamaan mereka.

3. Etika dan Keadilan:

Islam menekankan pentingnya etika dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi.


Teknologi harus digunakan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip etika dan nilai-
nilai Islam, seperti keadilan, kesetaraan, kebaikan, dan keberlanjutan. Islam juga menekankan
perlunya memastikan bahwa teknologi tidak disalahgunakan atau digunakan untuk tujuan yang
merugikan.

4. Tanggung Jawab Lingkungan:

Islam mendorong umatnya untuk menjadi khalifah (pengawas) di bumi. Dalam


konteks perkembangan teknologi, ini mencakup tanggung jawab untuk memelihara dan menjaga
lingkungan. Islam mengajarkan bahwa manusia harus menggunakan teknologi dengan cara yang
bertanggung jawab terhadap alam dan makhluk hidup lainnya. Pengembangan teknologi yang
ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta penggunaan teknologi untuk menjaga dan
melestarikan sumber daya alam, merupakan nilai-nilai yang ditekankan dalam pandangan Islam.

5. Perkembangan Ekonomi dan Kesejahteraan:


Islam mengakui pentingnya perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Teknologi dapat menjadi salah satu faktor yang mendukung perkembangan ekonomi dengan
meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi. Namun, Islam juga menekankan pentingnya
memastikan bahwa manfaat dari perkembangan teknologi tersebut didistribusikan secara adil di
masyarakat dan tidak menimbulkan kesenjangan sosial yang merugikan.

6. Keadilan dan Kemanusiaan:

Dalam perkembangan teknologi, Islam menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai


keadilan dan kemanusiaan. Teknologi tidak boleh digunakan untuk merugikan atau
mengeksploitasi manusia. Penerapan teknologi harus menghormati martabat manusia, menjaga
privasi, dan menghindari dampak negatif pada hak asasi manusia.

7. Pendekatan Ijtihad dan Kreativitas:

Islam mendorong umatnya untuk melakukan ijtihad, yaitu penafsiran dan aplikasi kreatif dari
prinsip-prinsip Islam dalam situasi kontemporer. Dalam konteks perkembangan teknologi, ini
berarti bahwa umat Islam diberi kebebasan untuk mengembangkan inovasi teknologi baru yang
sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan
etika yang diakui dalam Islam.

Sumber-sumber:

1. Khan, Irfan A. "Perspektif Islam tentang Sains dan Teknologi." Islam dan Sains: Perspektif
Sejarah dan Kontemporer, diedit oleh Muzaffar Iqbal dkk., 2010, hlm. 73-89.

2. Esposito, John L. "Sains, Teknologi, dan Kedokteran di Masyarakat Muslim." The Oxford
Handbook of Islam and Politics, diedit oleh John L. Esposito dan Emad El-Din Shahin, Oxford
University Press, 2013, hlm. 498-515.
3. Ahmad, Sadek. "Teknologi dalam Masyarakat Islam." Wiley Blackwell Companion to
Religion and Technology, diedit oleh Rachel Wagner dan Braden Molhoek, Wiley, 2020, hlm.
363-376.

3. Coba anda jelaskan pengertian berpikir ilmiah


Jawaban :
Berpikir ilmiah adalah suatu pendekatan atau proses mental yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan, memahami fenomena alam, dan mencari jawaban yang objektif melalui
metode ilmiah yang teruji. Ini melibatkan penggunaan logika, observasi, pengumpulan data,
analisis, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan berdasarkan bukti yang obyektif. Ciri
utama dari berpikir ilmiah adalah berdasarkan pada pemahaman bahwa pengetahuan yang valid
dapat dicapai melalui observasi dan penelitian yang sistematis.

Berpikir ilmiah melibatkan beberapa tahapan, seperti merumuskan pertanyaan atau masalah,


merancang eksperimen atau penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun
kesimpulan yang didukung oleh bukti-bukti yang ditemukan. Penting untuk mencatat
bahwa berpikir ilmiah juga melibatkan kemampuan untuk mempertanyakan asumsi, mengakui
ketidakpastian, mengidentifikasi batasan pengetahuan, dan selalu terbuka terhadap revisi atau
perubahan teori berdasarkan bukti baru yang ditemukan. Pemahaman berpikir ilmiah penting
dalam pengembangan pengetahuan dan kemajuan ilmiah, serta dalam pengambilan keputusan
berdasarkan bukti dan rasionalitas.
Dalam Islam, berpikir ilmiah dilihat sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan dan
pemahaman yang benar tentang alam semesta dan makhluk ciptaan Allah. Islam mendorong
penggunaan akal, observasi, dan penelitian yang sistematis untuk mencapai pengetahuan yang
akurat.

Poin yang mencerminkan pengertian berpikir ilmiah menurut Islam:

1. Penghormatan terhadap Keciptaan Allah:

Islam mengajarkan bahwa alam semesta dan segala isinya merupakan bukti kekuasaan dan
kebijaksanaan Allah. Dalam konteks berpikir ilmiah, ini berarti menghormati ciptaan Allah dan
mempelajarinya dengan cara yang cermat dan obyektif.

2. Penekanan pada Pengetahuan:

Islam menekankan pentingnya pencarian pengetahuan dalam segala bidang, termasuk ilmu
pengetahuan dunia. Al-Quran sering mengajak manusia untuk merenungkan alam semesta,
mengamati tanda-tanda kebesaran Allah, dan mencari pengetahuan tentang berbagai fenomena.
Islam mendorong penggunaan akal, observasi, dan penelitian untuk memperoleh pengetahuan
yang benar.

3. Akhlak dan Keadilan:

Islam menekankan bahwa berpikir ilmiah harus dilakukan dengan akhlak yang baik dan


keadilan. Ilmu pengetahuan dan penelitian tidak boleh digunakan untuk merugikan atau
mengeksploitasi manusia atau lingkungan. Berpikir ilmiah dalam Islam juga melibatkan
tanggung jawab etis untuk menggunakan pengetahuan dan teknologi dengan cara yang sesuai
dengan nilai-nilai agama.

4. Integrasi Pengetahuan:
Dalam pandangan Islam, pengetahuan tidak terfragmentasi, tetapi saling terkait dan saling
melengkapi. Oleh karena itu, berpikir ilmiah dalam Islam melibatkan integrasi antara
pengetahuan agama dan pengetahuan dunia. Pengetahuan tentang alam semesta dilihat sebagai
jalan untuk lebih mengenal keagungan dan kebijaksanaan Allah. Pemahaman
tentang berpikir ilmiah menurut Islam dapat membemberikan dasar yang kuat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian dalam kerangka Islam.Hal ini juga dapat
memperkaya perspektif dan pendekatan yang digunakan dalam berpikir ilmiah, dengan
mempertimbangkan nilai-nilai etis dan spiritual yang diakui dalam Islam.

Pentingnya berpikir ilmiah dalam konteks Islam adalah untuk memperoleh pengetahuan yang


benar, memahami dan menghormati ciptaan Allah, serta menggunakan pengetahuan dan
teknologi dengan tanggung jawab dan etika yang sesuai dengan ajaran agama.

Sumber-sumber:

1. Nasr, S.H. (2006). Sains Islam: Studi Bergambar. Buku Kebijaksanaan Dunia.

2. Sardar, Z. (1998). Masa Depan Islam: Bentuk Gagasan yang Akan Datang. Mansell

Publishing Limited.

3. Ludin, A.R. (2016). Islam dan Lingkungan: Teori dan Praktek. Routledge.

4. Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih


Kokohnya keyakinan yang menentukan sikap keagamaan secara tradisional.
Bagaimana strategi untuk mengantisipasi kendala tersebut, jelaskan.

Jawaban:

Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yang berkaitan dengan keyakinan yang


menentukan sikap keagamaan secara tradisional, dapat menjadi tantangan dalam
mempromosikan dan mengembangkan berpikir ilmiah yang obyektif dan terbuka.

Strategi yang dapat digunakan untuk mengantisipasi kendala tersebut:

1. Pendidikan dan Pemberdayaan:

Meningkatkan pendidikan yang mendukung berpikir ilmiah yang kritis dan terbuka. Ini


melibatkan pengembangan kurikulum yang mendorong pemahaman ilmiah yang kuat, pelatihan
guru yang kompeten dalam berpikir ilmiah, dan penyediaan sumber daya yang memadai untuk
mendukung pembelajaran ilmiah yang efektif.
Pemberdayaan masyarakat dalam hal pengetahuan dan keterampilan ilmiah juga penting agar
masyarakat dapat melibatkan diri secara aktif dalam proses ilmiah.

2. Dialog antara Agama dan Sains:

Membangun dialog konstruktif antara agama dan sains untuk memahami dan mengatasi
perbedaan yang mungkin muncul. Ini melibatkan para ulama, ilmuwan, dan pemikir yang
bekerja sama untuk menjembatani kesenjangan antara keyakinan keagamaan dan
pengetahuan ilmiah, serta menunjukkan bahwa keduanya dapat saling melengkapi.

3. Penelitian dan Penyebaran Pengetahuan:

Mendorong penelitian ilmiah yang berkaitan dengan agama, kepercayaan, dan masyarakat


di Indonesia. Penelitian ini dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana agama dan sains
dapat berinteraksi secara harmonis.Selain itu, penting untuk menyebarkan
pengetahuan ilmiah dengan cara yang dapat diakses oleh masyarakat luas, seperti melalui media
massa, seminar, dan kegiatan publik lainnya.

4. Kesadaran dan Pendidikan Masyarakat:

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya berpikir ilmiah dan memahami


manfaatnya dalam mengembangkan pengetahuan dan kemajuan sosial. Ini dapat dilakukan
melalui program pendidikan masyarakat, kampanye sosial, dan penggunaan media sosial untuk
menyebarkan informasi yang akurat dan ilmiah.

5. Mendorong Kolaborasi Interdisipliner:

Menggalang kerjasama antara ilmuwan, agamawan, dan pemangku kepentingan lainnya dari
berbagai disiplin ilmu untuk mendorong dialog, saling belajar, dan pemahaman yang lebih baik
antara agama dan sains. Ini dapat dilakukan melalui konferensi, seminar, lokakarya, dan proyek
penelitian yang melibatkan berbagai disiplin ilmu.

6. Menyediakan Ruang Diskusi Terbuka:

Membuka ruang diskusi dan dialog yang aman dan terbuka bagi individu untuk berbagi
pemikiran, ide, dan perspektif mereka tentang agama dan sains. Ini dapat dilakukan melalui
forum diskusi publik, kelompok studi, dan platform online yang memfasilitasi pertukaran
gagasan.

7. Mengatasi Stereotip dan Prasangka:

Mengatasi stereotip dan prasangka yang mungkin ada terkait dengan berpikir ilmiah dan agama.
Ini melibatkan edukasi yang tepat dan pengkajian lebih lanjut tentang hubungan antara agama
dan sains, serta melibatkan pemimpin agama dalam mempromosikan pemahaman yang inklusif
dan terbuka terhadap ilmu pengetahuan.
8. Mendorong Inovasi dan Teknologi Berbasis Ilmiah:

Mendorong pengembangan inovasi dan teknologi berbasis ilmiah yang dapat memberikan


manfaat bagi masyarakat. Ini melibatkan dukungan pemerintah, investasi dalam riset dan
pengembangan, serta kolaborasi antara ilmuwan, industri, dan masyarakat dalam pemanfaatan
teknologi untuk kemajuan sosial dan ekonomi.

9. Melibatkan Pemuda: Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan berpikir ilmiah yang


ditujukan untuk pemuda.

Ini dapat dilakukan melalui pelatihan berpikir kritis, pengajaran ilmiah yang aktif dan interaktif,


serta memberikan kesempatan bagi pemuda untuk terlibat dalam penelitian dan proyek ilmiah.
Penerapan strategi untuk mengantisipasi kendala berpikir ilmiah di Indonesia memerlukan upaya
kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, ulama, ilmuwan, dan
masyarakat secara luas. Dengan mengadopsi strategi ini, diharapkan dapat
mengatasi kendala berpikir ilmiah di Indonesia dan mendorong perkembangan pemikiran
yang ilmiah yang inklusif, terbuka, dan berbasis bukti.

Melalui pendidikan yang berkualitas, dialog antara agama dan sains, kolaborasi interdisipliner,
dan pemberdayaan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung
perkembangan berpikir ilmiah di Indonesia. Penting untuk diingat bahwa
implementasi strategi ini membutuhkan kerja keras, kesabaran, dan komitmen yang kuat dari
semua pihak terlibat. Dalam mengatasi kendala berpikir ilmiah, penting juga untuk menghormati
kebebasan beragama dan menghargai keberagaman pandangan dalam masyarakat.

Sumber

1. Khozin, M. (2017). Berpikir Ilmiah dalam Islam: Kontribusi Muslim Indonesia. Jurnal Ilmu


Sosial dan Ilmu Politik, 20(1), 11-28.

2. Afrianty, D., & Barker, J. (2017). Mengatasi Kesenjangan Antara Agama dan Sains: Peran
Musyawarah Bioetika Islam. Jurnal Agama dan Kesehatan, 56(4), 1374-1389.

3. Misbah, M., Raharjo, T.J., & Rohman, A. (2019). Mengembangkan Literasi Ilmiah Melalui

Integrasi Sains-Agama: Studi Kasus di Sekolah Islam Indonesia. Jurnal Penelitian dalam

Pengajaran Sains, 56(9), 1201-1231.


Diskusi 6

1. apakah hakim dapat mengisi kekosongan hukum dan penafsiran hukum atau interpretasi
hukum? Sertakan alasan dan dasar hukumnya

Jawab : Dalam sistem hukum di Indonesia, hakim memiliki peran penting dalam


mengisi kekosongan hukum dan melakukan penafsiran atau interpretasi hukum. Hal ini diatur
dalam Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (UU Kekuasaan
Kehakiman) dan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pedoman
Penyelesaian Perkara di Pengadilan.

Pada dasarnya, hakim memiliki tugas dan wewenang untuk memutuskan perkara yang diajukan
kepadanya berdasarkan hukum yang berlaku. Namun, jika terdapat kekosongan hukum atau
ketidakjelasan dalam suatu kasus yang dihadapinya, hakim dapat melakukan
pengisian kekosongan hukum dan penafsiran atau interpretasi hukum. Hal ini disebut juga
sebagai "yurisprudensi" atau pembentukan hukum oleh hakim. Dasar hukum yang mengatur hal
ini adalah Pasal 4 ayat (1) UU Kekuasaan Kehakiman yang menyatakan bahwa kekuasaan
kehakiman dilaksanakan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya dalam
pengadilan umum, administrasi negara, dan agama.

Hakim memiliki wewenang yang independen untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara
yang diajukan kepadanya. Sementara itu, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019
mengatur tentang prosedur penyelesaian perkara di pengadilan. Pasal 6 Peraturan tersebut
menyatakan bahwa hakim dalam memutus perkara harus berpedoman pada hukum yang berlaku.

Namun, jika terdapat kekosongan hukum, hakim dapat menggunakan prinsip keadilan,


kemanfaatan, kemaslahatan, dan nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat untuk
mengisi kekosongan tersebut. Dalam praktiknya,
pengisian kekosongan hukum dan penafsiran hukum oleh hakim harus didasarkan pada argumen
dan alasan yang jelas, logis, dan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang berlaku.

Keputusan hakim yang mengisi kekosongan hukum dan melakukan penafsiran hukum ini juga


dapat menjadi preseden atau dasar untuk perkara serupa di masa depan. Dalam melaksanakan
pengisian kekosongan hukum dan penafsiran hukum, hakim harus memperhatikan prinsip-
prinsip hukum yang menjadi dasar sistem hukum di Indonesia.

Beberapa prinsip hukum yang relevan dalam konteks ini antara lain:

1. Prinsip Legalitas:

Hakim harus memastikan bahwa pengisian kekosongan hukum dan penafsiran hukum yang


dilakukan didasarkan pada hukum yang berlaku secara sah dan mengikat. Hakim tidak boleh
membuat atau mengubah hukum sesuai kehendaknya sendiri, melainkan harus mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang ada.

2. Prinsip Keadilan:

Pengisian kekosongan hukum dan penafsiran hukum yang dilakukan oleh hakim harus


berlandaskan pada prinsip keadilan. Hakim harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak
yang terlibat dalam perkara dan memastikan keputusannya sesuai dengan rasa keadilan yang
berlaku dalam masyarakat.

3. Prinsip Kemaslahatan:

Hakim harus mengedepankan kemaslahatan umum dalam


pengisian kekosongan hukum dan penafsiran hukum.Keputusan yang diambil harus mampu
memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas dan memperkuat sistem hukum secara
keseluruhan.

4. Prinsip Preseden:

Keputusan hakim yang mengisi kekosongan hukum dan melakukan penafsiran hukum dapat


menjadi preseden atau dasar untuk perkara serupa di masa depan. Prinsip ini memastikan
konsistensi dan kepastian hukum dalam penyelesaian perkara. Pada praktiknya, hakim dapat
mengacu pada putusan-putusan sebelumnya, pendapat pakar hukum, pertimbangan moral dan
etika, serta norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Selain itu, hakim juga dapat
melakukan komparasi terhadap hukum yang berlaku di negara lain yang memiliki permasalahan
serupa.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pengisian kekosongan hukum dan penafsiran hukum yang


dilakukan oleh hakim harus tetap mempertimbangkan batasan-batasan yang ditetapkan oleh
undang-undang dan prinsip-prinsip hukum yang telah disepakati. Hakim tidak boleh secara
sembarangan mengubah atau melanggar ketentuan hukum yang berlaku.
Pengisian kekosongan hukum dan penafsiran hukum oleh hakim juga dapat menjadi objek
peninjauan melalui proses banding atau kasasi, di mana pengadilan tingkat lebih tinggi akan
menguji keputusan hakim tersebut untuk memastikan keabsahan dan kepatuhan
terhadap hukum yang berlaku.

Sumber:

1. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

2. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian Perkara di
Pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai