Anda di halaman 1dari 4

1.

Diketahui:
K = 9% x $100 = $9
YTM1 = 7%
YTM2 = 8%
R = $100
Ditanya :
a. P ?
b. YTM ?
c. Ekspektasi pasar dari harga obligasi yang akan dijual pada tahun depan?

Jawab :

k k+R
a. P = ( 1+YTM ) + ( 1+YTM ) ²

$9 $ 9+$ 100
= ( 1+ 0.07 ) + ( 1+0.08 ) ²

= $8,4 + $93,44
= $101,84

($ 100−$ 101,84)
$ 9+
2
b. YTM = ($ 100+$ 101,84) x 100%
2
9 $−0,92
= $ 100,92 x 100%
= 0,08 x 100%
= 8%

NJT ₂
c. NO = (1+YTM )²
NJT ₂
$100 = (1+0,08) ²
NJT ₂
$100 = 1,1664
NJT₂ = $116,64

Jadi, sesuai ekspektasi pasar tahun depan, maka perkiraan harga jual obligasi
tahun depan adalah $116,64

2. Diketahui :
K = 12% x $100 = $12
R = $100
P1 = $94,34
P2 = $84,99
n = 2 th
Ditanya :
a. YTM 1 tahun sampai YTM 2 tahun ?
b. Harga obligasi tahun ke 2 ?
c. Nilai YTM atas kupon obligasi 2 tahun ?

Jawab :

a. YTM 1 tahun tanpa kupon

$ 100
$94,34 =
(1+YTM )

$94,34 (1+YTM) = $100


$ 100
(1+YTM) =
$ 94,34
YTM = 1,059 – 1
YTM = 0,059
YTM = 5,9%

YTM 2 tahun tanpa kupon

$ 100
$84,99 =
(1+YTM )²

$84,99 (1+YTM)² = $100


$ 100
(1+YTM)² =
$ 84,99
1 +YTM = √ 1,176
YTM = 0,84
YTM = 8,4 %

k k+R
P = ( 1+YTM ) + ( 1+YTM ) ²
$ 12 $ 12+ $ 100
= ( 1+0,59 ) + ( 1+ 0,84 ) ²
= $11,33 + $33,08
= $44,41
k k+R
b. P = ( 1+YTM ) + ( 1+YTM ) ²

$ 12 $ 12+ $ 100
= ( 1+0,59 ) + ( 1+ 0,84 ) ²

= $11,33 + $33,08
= $44,41

c. YTM = $ 12+ ¿ ¿ x 100%


$ 12+7,505
= x 100%
92,495

19,505
= x 100%
92,495
= 21,08 %

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Obligasi

Pengaruh negatif dan signifikan antara nilai suku bunga SBI terhadap harga obligasi, dimana dari nilai
signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05 dan memiliki
arah koefisien regresi yang negative yaitu sebesar -0,567. Sesuai dengan arah koefisiennya yang
negative maka hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga SBI maka
akan mengakibatkan penurunan harga obligasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Jogiyanto (2010:176)
yang menyatakan bahwa hubungan antara tingkat suku bunga dengan harga obligasi adalah
negative. Apabila tingkat suku bunga meningkat maka akan lebih menguntungkan berinvestasi pada
deposito, sehingga harga obligasi dipasar akan mengalami penurunan.

Kupon Terhadap Harga Obligasi

Dalam penelitian berhasil menemukan pengaruh positif dan signifikan antara kupon terhadap harga
obligasi. Dimana nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05, dan
memiliki arah koefisien regresi yang positif yaitu sebesar 0,722. Sesuai dengan arah koefisiennya
yang positif maka hal ini menunjukkan bahwa semakin besar kupon yang diberikan maka harga
obligasi semakin meningkat juga. Hal ini sesuai dengan pendapatnya Rahardjo (2003) menyatakan
bahwa kupon yang tinggi akan memberikan yield yang tinggi juga maka semakin tinggi kupon
tersebut harga obligasi akan cenderung semakin meningkat, dan sebaliknya, jika kupon obligasi
rendah maka akan memberikan yield yang rendah pula sehingga semakin rendah kupon tersebut
harga obligasi juga akan cenderung menurun.
Ekak dan Abundanti (2013) dalam hasil analisis penelitiannya bahwa kupon tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan harga obligasi berperingkat rendah, namun berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perubahan harga obligasi berperingkat tinggi. Penelitian selanjutnya yang
mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Damena, dkk (2013) yang
menemukan hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukan bahwa variabel bebas coupon
berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga obligasi adalah positif. Dan penelitian yang
dilakukan oleh Achmad dan Setiawan (2007) yang menyatakan bahwa kupon secara bersamaan
memiliki hubungan yang signifikan harga obligasi walaupun dalam tingkat rendah.

Pengaruh Maturity Terhadap Harga Obligasi

Dalam sebuah penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif antara
likuiditas dengan harga obligasi. Dimana nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 dan lebih
kecil dari 0,05, dan memiliki arah koefisien regresi yang positif yaitu sebesar 0,196. Hasil ini tidak
sejalan dengan hipotesis 4 dan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ekak dan Abundanti (2013)
dalam hasil analisis penelitiannya bahwa Jangka waktu jatuh tempo berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap perubahan harga obligasi berperingkat rendah, namun tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan harga obligasi berperingkat tinggi.

Berdasarkan analisis data hal ini disebabkan karena seri obligasi yang menjadi sampel rata-rata sisa
umur obligasinya masih lama/panjang sehingga harga obligasi cenderung naik/tinggi. Berbanding
balik apabila sisa umur obligasinya pendek maka harga akan mendekati angka nominal 100
(cenderung turun). Sehingga dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada variable
maturity berpengaruh positif terhadap harga obligasi yang berarti jika semakin panjang maturity
(sisa umur obligasi) maka harga obligasi semakin tinggi, dan sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai