OLEH:
1. MOH. KHARIS BADRULMUNIR (2231384510129)
2. M. KHUSNAL FAUZI (2231384510126)
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul:
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
kami telah berupayadengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai denganbaik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati
menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………… ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang……………………………………………………….. 4
B. Rumusan masalah……………………………………………………. 5
C. Tujuan penulisan……………………………………………………... 5
BAB II : PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya, Pendidikan dalam perspektif Islam berupaya untuk
mengembangkan seluruh potensi peserta didik seoptimal mungkin, baik dari
aspek jasmani maupun aspek rohani.1Pendidikan pada bangsa ini telah terjadi
dikotomi, yakni antara pendidikan umum dan pendidikan Islam. Dua hal ini
telah menjadikan suatu problem tersendiri dalam dunia pendidikan. Sebab,
salah satu sisi yang mengatasnamakan pendidikan Islam adalah sebuah
pendidikan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang beragama Islam,
nama lembaganya adalah lembaga pendidikan Islam, dan materinya
didominasi oleh ajaran-ajaran Islam dari al-Qur'an dan Hadis yang merupakan
landasan Islam. Jika demikian akan bermunculan pula yang dinamakan
pendidikan Kristen, pendidikan Hindu dan lain-lain, bahkan bisa saja terjadi
pendidikan komunis, pendidikan Atheis dan lain sebagainya.
Secara filosofis materi pendidikan agama Islam sangat terkait dengan
pedoman hidup manusia, tujuan hidup manusia dan tujuan pendidikan secara
universal. Hal ini sejalan dengan pendapat Muhammad Munir Mursiy, bahwa
Pendidikan Islam mengantarkan manusia untuk merealisasikan kebahagiaan
dunia dan akhirat, juga meningkatkan takwa kepada Allah swt., meningkatkan
kemampuan dan peranan manusia dalam memakmurkan bumi ini serta
menguatkan tali persaudaraan sesama muslim.2
Masalah yang muncul adalah adanya kesenjangan antara relevansi
(kesesuaian) pemilikan pengetahuan, keterampilan dan sikap lulusan suatu
sekolah dengan kebutuhan masyarakat (kebutuhan tenaga kerja). Menurut data
Balitbang Depdiknas 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah
dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah
ketenagakerjaan tersendiri. 3 Hal tersebut juga dapat dilihat dengan
meningkatnya jumlah pertumbuhan pengangguran di Indonesia. Sering
didapatkan lulusan SLTA yang menganggur, bahkan tidak jarang pula
didapatkan para sarjana yang menganggur.
1
Samsul Nisar, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam (Cet. 1; Jakarta: Gaya Media Pratama,
2001), h. vii
2
Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam; Mendesain Insan yang Hakiki dan Mengintip Muslimah dalam
Sejarahnya (Cet. 1; Makassar: CV. Berkah Utami, 2002), h. 20
3
http://eeeemboh.blogspot.com/2010/12/c-masalah-relevansi-pendidikan.html (27 Maret 2012)
4
Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia
kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang fungsional terhadap
keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.Oleh
karena itu dalam kajian makalah ini, lebih menekankan kepada ruang lingkup,
relevansi, dan ontologi materi pendidikan Islam.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka permasalahan yang akan menjadi pembahasan dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana pengertian materi pendidikan Islam dan ruang lingkup
pembahasannya?
2. Bagaimana relevansi materi pendidikan Islam dengan pembinaan peserta
didik dan dunia kerja?
C. TUJUAN PENULISAN
Dalam pembahasan makalah ini, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk:
a. Memahami pengertian dan ruang lingkup materi pendidikan Islam
b. Mengetahui relevansi materi pendidikan Islam dengan pembinaan peserta
didik dan dunia kerja
5
BAB Ⅱ
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Materi Pendidikan Islam
4
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Cet, 4; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), h. 16
5
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Cet. 8; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),
h. 53
6
Hamdani Ihsan dkk., Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2007), h. 133
7
Moh. Chudlori Umar, http://fahdamjad.Files.wordpres.com/pendidikan-islam-kontemporer.pdf (28 Maret
2012)
6
rasional; perasaan dan indra.8karena itu, materi pendidikan Islam hendaknya
mencakup pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik; aspek spiritual,
intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah dan bahasa, baik secara individual maupun
kolektif serta mendorong semua aspek tersebut berkembang ke arah kebaikan
dan kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan muslim terletak pada
perwujudan ketundukan yang sempurna kepada Allah, baik secara pribadi,
komunitas, maupun seluruh umat manusia.
8
Samsul Nizar, Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran Hamka Tentang Pendidikan Islam.
(Cet. 1; Jakarta: Kencana, 2008), h. 119.
9
Ahmad Tafsir, op. cit., h. 60
7
Islam pada masa kanak-kanak adalah mengajarkan al-Qur’an, sebab
meresapkan al-Qur’an di dalam hati akan memperkuat iman. Oleh karena itu,
al-Qur’an menjadi dasar pengajaran yang patut didahulukan sebelum
mengembangkan kemampuan-kemampuan lain.10 Sejalan dengan hal tersebut,
al-Ghazali mengemukakan bahwa sebaiknya peserta didik diajarkan al-
Qur’an, sejarah kehidupan orang-orang besar, hukum-hukum agama, dan
sajak-sajak.11 Dengan tetap selalu berlandaskan pada al-Qur’an dan al-Sunnah.
Materi pendidikan hendaknya dirancang sedemikian rupa dan tentunya materi
tersebut hendaknya mengacu kepada tercapainya kebahagiaan hidup di dunia
maupun di akhirat.12
10
Umar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Falsafatut Tarbiyyah Al-Islamiyah, diterjemahkan oleh Hasan
Langgulung dengan judul Falsafah Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h. 497.
11
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Cet. 1; Jakarta: Ciputat pers, 2002), h. 30
12
Adi Sasono, Solusi Islam atas Problematika Umat Ekonomi, Pendidikan dan Dakwah (Cet.1; Jakarta:
Gema Insani Press, 1998), h. 93
13
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisiplner
Edisi Revisi (Cet. 2; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 139.
14
Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat (Cet. 7; Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2008), h.58
8
berilmu pengetahuan akan mampu mengenal Allah sesuai dengan prinsip-
prinsip pendekatan disiplin keilmuannya masing-masing. Semuanya akan
mengalir ke arah yang maha Esa sebagai sumber segala ilmu.
1. Tauhid
Materi yang berkenaan dengan tauhid ini bisa dilihat dalam nasehat
Luqman al-Hakim dalam QS. Luqman/31:13.
ۡۡع ِظيۡ ٌم ِ ۡۡالۡلُقۡمۡن ِِۡلۡبۡ ِنهۡۡوهوۡ َي ِع ُظهۡۡيۡب نَ َّى َِۡلۡتُشۡ ِركۡۡبِاللۡ ِهۡ ِان
َ الشۡر َكۡلَظُلۡ ٌم
ِ
ُ َُ َ ُ َ َاذۡۡق
Terjemahnya:
15
Umar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, op. cit., h. 493.
16
Departemen Agama RI, op. cit., h. 413.
9
dalam hati masih terdapat suatu keikhlasan yang tidak tulus dalam
menyembah Allah, maka perbuatan tersebut termasuk perbuatan syirik.
2. Akhlak
3. Ibadah
ۡ ك ِۡمنۡۡ َۡعۡزِم
ۡۡاِلُُم ۡوِر ِ ۡ فۡوانۡهۡع ِنۡالۡمنۡ َك ِرۡواصۡبِرۡۡعلۡىۡماۡۡاَصاب
َ ِكؕۡا َّنۡذۡل
َََ َ َ ِ ِ
َ ُ َ َ َ ۡواۡ ُمرۡۡبالۡ َمعۡ ُرۡو َّ يۡبُ نَ َّىۡاَقِ ِم
َ َۡالصلۡوة
Terjemahnya:
17
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam ( Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 351.
18
Barsihannor, Belajar dari Luqman al-Hakim (Cet.1; Yogyakarta: Kota Kembang, 2009), h. 53.
19
Departeman Agama RI, op.cit., h. 413.
10
diri kepada kehendak Allah dan ketentuan Allah swt. untuk memperoleh
ridha-Nya (mardhatillah).20
4. Mu’amalah
20
Muh. Ruddin Emang, Pendidikan Agama Islam (Cet.1; Makassar: Yayasan Fatiya, 2002), h. 7.
21
Puskur Balitbang Depdiknas, Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulun Mata Pelajaran Pendidikan
Agama (Jakarta: Balitbang Depdiknas, 2007), h. 3.
11
akhlakul karimah. Kemudian di lingkungan pendidikan formal adalah
pengembangan kognitif, psikomotorik, dan sosial-intrapersonal. sedangkan
di lingkungan pendidikan masyarakat adalah pengembangan dalam bentuk
implementatif dari berbagai aspek. Selain itu, dapat pula dipahami bahwa
jelas materi pendidikan Islam mempunyai peran penting dalam upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan. Apalagi dengan tujuan pendidikan Islam yang
begitu kompleks, peserta didik tidak hanya memiliki kemampuan secara
afektif, kognitif maupun psikomotorik, tetapi dalam dirinya harus tertanam
sikap dan pribadi yang berakhlakul karimah.
B. Relevansi Materi Pendidikan Islam dengan pembinaan Peserta Didik dan Dunia
Kerja
22
Samsul Nizar, op. cit., h. 189.
12
atasnya. Masalah relevansi juga dapat diketahui dari banyaknya lulusan dari
satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang
belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja.
5. Menarik minat; materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat
memotivasi peserta didik untuk mempelajari lebih lanjut, menumbuhkan
23
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi dan Implementasi (Cet. 9; Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2005), h. 7.
13
rasa ingin tahu sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan
sendiri kemampuan mereka.24
24
Pengaruhnya terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum. (Cet.1; Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2010),
h. 111Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran
14
Jadi, salah satu fungsi dari manajemen kurikulum adalah meningkatkan
relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik
maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola secara
efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar. Pada jenjang pendidikan
dasar, masalah relevansi ini, terutama ditujukan agar para lulusan mampu
mengisi berbagai jenis lapangan kerja yang ada dimasyarakat sesuai dengan
keterampilan yang dimilikinya. Dengan demikian, bekal pengetahuan dan
keterampilan harus sejak dini dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat dan
lingkungan, serta dikelola dengan sebaik-baiknya.
15
Bab Ⅲ
Penutup
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan jawaban atas masalah pokok yang diajukan dalam makalah
ini, dikemukakan sebagai berikut:
16
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Cet. 8; Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2008.
_____________. Filsafat Umum; Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.
Adi Sasono. Solusi Islam atas Problematika Umat Ekonomi, Pendidikan dan
Dakwah. Cet.1; Jakarta: Gema Insani Press, 1998.
Amsal Bakhtiar. Filsafat Ilmu. Cet.10; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
Armai Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Cet. 1; Jakarta:
Ciputat pers, 2002.
Daud Ali, Mohammad. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Hamdani Ihsan, dkk. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2007.
Muh. Ruddin Emang. Pendidikan Agama Islam. Cet.1; Makassar: Yayasan Fatiya,
2002.
17
Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Cet. 4; Jakarta: PT. Bumi Aksar,
2003.
18