Anda di halaman 1dari 4

Metabolisme bilitubin

Pembentukan empedu oleh hati dan fungsi garam empe-

du dalam pencernaan serta proses absorpsi dalam saluran

pencernaan telah dibicarakan di Bab 64 dan 65. Selain

itu, banyak zat diekskresi ke dalam empedu dan kemu-

dian dikeluarkan ke dalam feses. Salah satunya adalah

pigmen bilirubin yang berwarna kuning-kehijauan. Bi-

lirubin merupakan hasil akhir pemecahan hemoglobin

yang penting, seperti yang dinyatakan di Bab 32. Na-

mun, bilirubin juga merupakan sltatlt alat yang sangat

bernilai dalam mendiagnosis penyakit darah hemolitik

dan berbagai tipe penyakit hati. Oleh sebab itu, sambil

melihat Gambar 70-2, ikutilah penielasan berikut.

Singkatnya, bila sel darah merah sudah habis masa

hidupnya (rata-rata 120 hari) dan menladi terlalu rapuh

untuk bertahan dalam sistem sirkulasi, membran selnya

pecah dan hemoglobin yang lepas difagositosis oleh.ia-

ringan makrofag (disebut juga sistem retikuloendoteli-

al) di seluruh tubuh. Flemoglobin pertama kali dipecah

menjadi globin dan heme, dan cincin heme dibuka untuk

memberikan (l) besi bebas yang ditranspor ke dalam

darah oleh transferin, dan (2) rantai lurus dari empat inti
pirol yaitu substrat yang nantinya akan dibentuk menja-

di pigmen empedu. Pigmen peftama yang dibentuk ada-

lah biliverdin, tetapi pigmen ini dengan cepat direduksi

menjadi bilirubin bebas. yang secara beftahap dilepas-

kan dari makrolag ke dalam plasma. Bilirubin bebas

dengan segera bergabung sangat kuat dengan albumin

plasma dan ditranspor dalam kombinasi ini melalui da-

rah dan cairan interstisial. Sekalipun berikatan dengan

protein' plasn.ra, bilirubin ini masih disebut "bilirubin

bebas" untuk membedakannya dari "bilirubin terkon;u-

gasi" yang akan dibicarakan nanti.

Dalam beberapa jam, bilirubin bebas diabsorbsi

melalui membran sel hati. Sewaktu memasuki sel hati,

bilirubin dilepaskan dari albumin plasma dan segera se-

telah itu kira-kira 80 persen dikonjugasi dengan asam

glukuronat untuk membentuk bilirubin glukuronida,

kira-kira I 0 persen berkonjugasi dengan sulfat memben-

tuk bilirubin sulfut, dan sekitar l0 persen berkonjugasi

dengan berbagai zat lainnva. Dalarn bentuk ini, bilirubin

dikeh"rarkan melalui proses transpor aktif ke dalam ka-


nalikuli empedu dan kemudian masuk ke usus.

Pembenlukon don Nosib Urobilinogen. Sekali

berada di dalam usus, kira-kira setengah dari bilirubin

"konjugasi" diubah oleh kerja bakteri nenjadi urobili-

nogenyang mudah larut. Beberapa urobilinogen direab-

sorbsi melalui mukosa usus kembali ke dalarn darah.

Sebagian besarnya diekskresikan kembali oleh hati ke

dalam usus, tetapi kira-kira 5 persen diekskresikan oleh

ginjal ke dalam urin. Setelah terpapar dengan udara

dalam urin, urobilinogen teroksidasi rnenjadi urobilin,.

sedangkan, di dalam feses, urobilinogen diubah dan

dioksidasi menjacli sterkobilin. Hubungan antara bili-

rubin dan produk bilirubin yang lain ditunjukkan pada

Gambar 70-2.

lkterus-Bilirubin Berlebihan

pada Cairan Ekstrasel

"lkterus" adalah per.varnaan jaringan tubuh menjadi

kekuning-kuningan, rneliputi kekuning-kuningan pada

kulit dan jaringan dalam. Penyebab umum ikterus ada-

lah adanya sejumlah besar bilirubin dalam cairan eks-

trasel, baik bilirubin bebas atau bilirubin terkonjugasi.

Konsentrasi bilirubin plasma normal, meliputi hampir

seluruhnya bentuk bebas, rata- rata 0,5 mg/dl plasma.


Pada keadaan abnormal tertentu, nilainya dapat me-

ningkat sampai 40 mg/dl, dan banyak dari bilirubin ini

menjadi tipe koniugasi. Kulit biasanya mulai tampak

kuning bila konsentrasinya meningkat kira-kira trga kali

normal-yaitu, di atas 1,5 mg/dl.

906-907 guyton ng hall john – fisiologi dasar

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Ed 5th. Jakarta:
InternaPublishing; 2009. 515-516p

Anda mungkin juga menyukai