Askep Keluarga Asam Urat
Askep Keluarga Asam Urat
PENGKAJIAN KELUARGA
HARI / TANGGAL : Rabu, 09 Maret 2022
A. DATA UMUM
1. Nama kepala keluarga : Tn. S
2. Alamat : Desa Mekar Sari
3. Pekerjaan kepala keluarga : Petani
4. Pendidikan kepala keluarga : SD
5. Komposisi keluarga
No Nama JK Hub dgn Umur Pddkn Imunisasi K
anggota klg et
klg
BCG DPT Polio Campak Hep B
1. Tn. S Lk Ayah 55 SD √ √ √ √ √
2. Tn. M Lk Anak 30 SMA √ √ √ √ √
3. Ny. P Pr Istri 49 SD √ √ √ √ v
4. Ny. J Pr Menantu 28 SMA √ √ √ √ √
5. An. V Pr Anak 7 Masih √ √ √ √ √
SD
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Pasien atau klien
: Perempuan
: Garis pernikahan
: Garis Keturunan
- - - - - : Tinggal dalam satu rumah
6. Tipe keluarga
Keluarga Tn.S merupakan tipe keluarga Extended family (keluarga besar) yang terdiri dari
ayah, ibu, anak, kakek dan nenek.
7. Suku bangsa
Keluarga Tn. S adalah asli suku jawa
8. Agama
Keyakinan yang dianut keluarga Tn. S adalah islam. Tidak ada perbedaan agama diantara
anggota keluarga. Tn. S selalu menjalankan sholat 5 waktu. Jarak rumah Tn.s dengan masjid
dekat.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga Tn.S Rp. 2.000.000 perbulan dan dalam keluarga Tn.S istri dan Tn. S
bekerja sebagai petani. anak Tn.S bekerja sebagai petani dan menantu Tn.S bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Ny. P dan Ny. J menggunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan,
peralatan mandi, dan alat habis pakai (sabu, sikat gigi, pasta gigi dan lain-lain) Rp 1.500.000
perbulan. Ny. J juga menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan sekolah anaknya yaitu Rp.
300.000 perbulan
10. Aktifitas rekreasi keluarga
Setiap hari keluarga Tn. S berkumpul bersama dengan menonton Tv dan kadang-kadang Tn. M
dan Ny. J mengajak An. V pergi kerumah neneknya dan kadang-kadang menginap.
Denah rumah
6 7 8 Keterangan :
1. warung atau toko 2. ruang tamu 7. dapur
5 3,4, 5, 6. kamar tidur 8. kamar mandi
2 4
3
1
C. STRUKTUR KELUARGA
20. Pola komunikasi keluarga
Bahasa yang digunakan antar anggota keluarga dan masyarakat sekitar dalam sehari-hari adalah
menggunakan bahasa jawa.
21. Struktur kekuatan keluarga
Sumber pengambilan keputusan adalah Tn. S dan apabila ada masalah selalu didiskusikan
bersama dan Tn. S sebagai kepala keluarga dan kakek bagi An. V selalu memberikan nasihat
kepada Tn. M dan Ny. J serta istri Tn. S agar selalu menjaga hubungan yang baik dengan orang
lain serta bersosialisasi yang baik dengan masayarakat .
22. Struktur peran (formal dan informal)
Peran formal :
Tn. S : berperan sebagai ayah, kakek, kepala keluarga, serta suami
Ny. P : berperan sebagai nenek, istri, serta ibu
Tn. M : berperan sebagai anak, ayah, suami dan kepala keluarga
Ny. J : berperan sebagai istri, ibu, serta menantu
An. V: berperan sebagai anak serta cucu
Peran formal :
Tn. S : berperan sebagai pencari nafkah, pendorong, pengharmonis, penasihat, koordinat
keluarga
Ny. P : berperan sebagai pengharmonis, perawat keluarga, pendamai, serta pendorong
Tn. M : berperan sebagai pencari nafkah, pendorong, pengharmonis, penasihat, koordinat
keluarga
Ny. J : berperan sebagai pendorong, pengharmonis, perawat keluarga, pendamai.
An. V: berperan sebagai pendamai, pengharmonis, penghibur.
23. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn.S menganut norma dan nilai seuai dengan ajaran agama yang dianutnya dan
norma-norma yang berlaku di lingkungan. keluarga mengatakan tidak ada norma yang
bertentangan dengan kesehatn.
D. FUNGSI KELUARGA
24. Fungsi afektif
Keluarga Tn. S menunjukan sikap dan perassan saling memiliki, saling memberi perhatian dan
kasih sayang serta keluarga Tn. S bersosialisasi dan berkumpul dengan keluarga sekitar dengan
baik.
25. Fungsi sosial
Interaksi atau hubungan antar anggota keluarga baik. Tn. M bersosialisasi dengan orang lain
disekitar rumah baik, norma dan budaya yang berlaku dalam keluarga juga sesuai dengan
norma dan nilai di masyarakat setempat.
26. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal maslah
Ny. P dan Ny. J mengat keluargaakan bahwa Tn. s mengalami sakit pada daerah persendian
atau asm urat.
Ny. J mengatakan setelah periksa di bidan tidak ada perubahan Tn. S memijatkan tubuhnya.
Ny. J mengatakan tidak mengetahui bahaya dari pijat tersebut.
Ny. J dan P belum mengetahui cara untuk mengobati asam urat selain dari tenaga kesehatan.
b. Merawat anggota kleuarga yang sakit
Ny. J dan Ny. P mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit mereka melakukan
perwatan sebisanya dan semampunya. Misal memberikan obat diapotik dan mengolesi lutut
dan area jari tangan klien menggunakan balsem. Dirasa rasa nyeri yang dirasakan Tn. s tidak
bisa ditahan keluarga langsung dibawa ke tenaga kesehatan.
c. Mengambil keputiusan mengenai tindakan kesehatan yang dapat mengatasi maslah
kesehatan
Ny. J mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit selain dibelikan obat diapotik
langsung diperiksa di bidan
d. Memodifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah kesehatan
Ny. J mengatakan tidak memiliki tanaman obat keluarga.
e. Memanfatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi maslah kesehatan
Ny. J mengatakan jarang jarang memeriksakan anggota keluarganya kepuskesmas
melainkan memerksakan ke bidan jika ada naggota keluarga yang sakit dan dalamkeluarga
Tn. S yang memiliki jaminan kesehatan BPJS hanya Tn. M dan Tn. J serta An. V, sedangkan
Tn. S dan Ny. P tidak memiliki jaminan kesehatan.
27. Fungsi reproduksi
Keluarga Ny. P dan Tn. S memiliki 2 anak dan keduanya sudah menikah dan anak yang
terakhir sudah meninggalkan rumah. Ny. J sudah tidak KB dan sebelumnya KB suntik tiap 3
bulan sedangkan Ny. P sudah tidak menstruasi atau menaupose.
28. Fungsi ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Tn. S dan Ny. P bekerja sebagai petani dan Ny. J
sebagai ibu rumah tangga dan Tn. M sebgai petani.
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tn S
Vital sign
Suhu : 368C
Nadi : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 120/ 80 mmHg
head to toe
a. Lingkar kepala : bentuk kepala mesocepal, warna rambut merah, tidak terdapat benjolan,
kulit kepala tampak bersih;
b. Mata : simetris kanan kiri, tidak ada secret, konjungtiva tampak merah muda, sklera putih.
c. Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada secret, tidak ada pembesaran
polip.
d. Mulut : membrane mukosa bibir tampak kering, lidah tampak bersih tidak ada stomatitis.
e. Telinga : simetris, tidak ada nyeri pada daun telinga, tidak ada benjolan, tidak terdapat
serumen telinga tampak bersih.
f. Tengkuk : simetris, tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
distensi vena jugularis
g. Dada
Inspeksi : simetris, dada tampak datar, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan,
pergerakan dinding dada simetris.
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan.
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes
Auskultasi : paru-paru vesikuler, irama nafas teratur, jantung tidak ada suara tambahan
h. Jantung
Inspeksi : tak tampak ictus cordis
Palpasi : letak IC pada medial linia miklavikularis sinistra
Perkusi : posisi jantung dalam batas normal, tidak ada pelebaran.
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 lub dub, tidak ada suara tambahan
i. Paru
Inspeksi : pengembanagan kedua lapang dada simetris, irama nafas teratur, kedalaman
pernafasan 1 : 2, RR 20 x / menit.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, getaran pada kedua paru sama
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
j. Perut
Inspeksi : tidak terdapat lesii atau masa, tidak terdapat perubahan warna kulit.
Palpasi : supel, tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi
pelebaran pada hepar dan empedu, tidak terdapat massa, tugor kulit elastic.
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltic usus 8 x / menit,
k. Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang , tidak ada nyeri gerak.
l. Genetalia : Jenis kelamin laki – laki, tidak ada kelainan, tidak ada oedem, tidak ada lesi
m. Ekstremitas : tampak bengkak pada lutut kanan, tampak kemerahan, tampak tofus pada lutut
kanan, kapiler/capillary refill time (CRT) : < 2 detik.
n. Kulit : tugor kulit elastis, tidak terdapat luka ataupun lesi serta eritema pada kulit,
kulit tampak kemerahan pada lutut kanan.
2. Ny. P
Vital sign
Suhu : 365C
Nadi : 85x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 130/ 90 mmHg
head to toe
a. Lingkar kepala : bentuk kepala mesocepal, warna rambut merah, tidak terdapat benjolan, kulit
kepala tampak bersih;
b. Mata : simetris kanan kiri, tidak ada secret, konjungtiva tampak merah muda, sklera putih.
c. Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada secret, tidak ada pembesaran
polip.
d. Mulut : membrane mukosa bibir tampak kering, lidah tampak bersih tidak ada stomatitis.
e. Telinga : simetris, tidak ada nyeri pada daun telinga, tidak ada benjolan, tidak terdapat
serumen telinga tampak bersih.
f. Tengkuk : simetris, tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
distensi vena jugularis
g. Dada
Inspeksi : simetris, dada tampak datar, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan,
pergerakan dinding dada simetris.
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan.
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes
Auskultasi : paru-paru vesikuler, irama nafas teratur, jantung tidak ada suara tambahan
h. Jantung
Inspeksi : tak tampak ictus cordis
Palpasi : letak IC pada medial linia miklavikularis sinistra
Perkusi : posisi jantung dalam batas normal, tidak ada pelebaran.
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 lub dub, tidak ada suara tambahan
i. Paru
Inspeksi : pengembanagan kedua lapang dada simetris, irama nafas teratur, kedalaman
pernafasan 1 : 2, RR 20 x / menit.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, getaran pada kedua paru sama
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
j. Perut
Inspeksi : tidak terdapat lesii atau masa, tidak terdapat perubahan warna kulit.
Palpasi : supel, tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi
pelebaran pada hepar dan empedu, tidak terdapat massa, tugor kulit elastic.
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltic usus 8 x / menit,
k. Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang , tidak ada nyeri gerak.
l. Genetalia : Jenis kelamin laki – laki, tidak ada kelainan, tidak ada oedem, tidak ada lesi
m. Ekstremitas : tidak ada luka atau lesi, tidak ada edema, tidak ada kemerahan, kedua kaki
bergerak bebas, kapiler/capillary refill time (CRT) : < 2 detik.
n. Kulit : tugor kulit elastis, tidak terdapat luka ataupun lesi serta eritema pada kulit
3. Tn M
Vital sign
Suhu : 362C
Nadi : 76 x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 110/ 80 mmHg
head to toe
o. Lingkar kepala : bentuk kepala mesocepal, warna rambut merah, tidak terdapat benjolan, kulit
kepala tampak bersih;
p. Mata : simetris kanan kiri, tidak ada secret, konjungtiva tampak merah muda, sklera putih.
q. Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada secret, tidak ada pembesaran
polip.
r. Mulut : membrane mukosa bibir tampak kering, lidah tampak bersih tidak ada stomatitis.
s. Telinga : simetris, tidak ada nyeri pada daun telinga, tidak ada benjolan, tidak terdapat
serumen telinga tampak bersih.
t. Tengkuk : simetris, tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
distensi vena jugularis
u. Dada
Inspeksi : simetris, dada tampak datar, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan,
pergerakan dinding dada simetris.
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan.
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes
Auskultasi : paru-paru vesikuler, irama nafas teratur, jantung tidak ada suara tambahan
v. Jantung
Inspeksi : tak tampak ictus cordis
Palpasi : letak IC pada medial linia miklavikularis sinistra
Perkusi : posisi jantung dalam batas normal, tidak ada pelebaran.
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 lub dub, tidak ada suara tambahan
w. Paru
Inspeksi : pengembanagan kedua lapang dada simetris, irama nafas teratur, kedalaman
pernafasan 1 : 2, RR 20 x / menit.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, getaran pada kedua paru sama
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
x. Perut
Inspeksi : tidak terdapat lesii atau masa, tidak terdapat perubahan warna kulit.
Palpasi : supel, tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi
pelebaran pada hepar dan empedu, tidak terdapat massa, tugor kulit elastic.
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltic usus 8 x / menit,
y. Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang , tidak ada nyeri gerak.
z. Genetalia : Jenis kelamin laki – laki, tidak ada kelainan, tidak ada oedem, tidak ada lesi
aa.Ekstremitas : tidak ada luka atau lesi, tidak ada edema, tidak ada kemerahan, kedua kaki
bergerak bebas, kapiler/capillary refill time (CRT) : < 2 detik.
bb. Kulit : tugor kulit elastis, tidak terdapat luka ataupun lesi serta eritema pada
kulit
4. Ny. J
Vital sign
Suhu : 36C
Nadi : 94 x / menit
RR : 18 x / menit
TD : 120/ 70 mmHg
head to toe
a. Lingkar kepala : bentuk kepala mesocepal, warna rambut merah, tidak terdapat benjolan, kulit
kepala tampak bersih;
b. Mata : simetris kanan kiri, tidak ada secret, konjungtiva tampak merah muda, sklera putih.
c. Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada secret, tidak ada pembesaran
polip.
d. Mulut : membrane mukosa bibir tampak kering, lidah tampak bersih tidak ada stomatitis.
e. Telinga : simetris, tidak ada nyeri pada daun telinga, tidak ada benjolan, tidak terdapat
serumen telinga tampak bersih.
f. Tengkuk : simetris, tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
distensi vena jugularis
g. Dada
Inspeksi : simetris, dada tampak datar, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan,
pergerakan dinding dada simetris.
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan.
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes
Auskultasi : paru-paru vesikuler, irama nafas teratur, jantung tidak ada suara tambahan
h. Jantung
Inspeksi : tak tampak ictus cordis
Palpasi : letak IC pada medial linia miklavikularis sinistra
Perkusi : posisi jantung dalam batas normal, tidak ada pelebaran.
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 lub dub, tidak ada suara tambahan
i. Paru
Inspeksi : pengembanagan kedua lapang dada simetris, irama nafas teratur, kedalaman
pernafasan 1 : 2, RR 20 x / menit.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, getaran pada kedua paru sama
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
j. Perut
Inspeksi : tidak terdapat lesii atau masa, tidak terdapat perubahan warna kulit.
Palpasi : supel, tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi
pelebaran pada hepar dan empedu, tidak terdapat massa, tugor kulit elastic.
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltic usus 8 x / menit,
k. Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang , tidak ada nyeri gerak.
l. Genetalia : Jenis kelamin laki – laki, tidak ada kelainan, tidak ada oedem, tidak ada lesi
m. Ekstremitas : tidak ada luka atau lesi, tidak ada edema, tidak ada kemerahan, kedua kaki
bergerak bebas, kapiler/capillary refill time (CRT) : < 2 detik.
n. Kulit : tugor kulit elastis, tidak terdapat luka ataupun lesi serta eritema pada kulit
5. An. V
Vital sign
Suhu : 365C
Nadi : 98x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 90/ 60 mmHg
head to toe
a. Lingkar kepala : bentuk kepala mesocepal, warna rambut merah, tidak terdapat benjolan, kulit
kepala tampak bersih;
b. Mata : simetris kanan kiri, tidak ada secret, konjungtiva tampak merah muda, sklera putih.
c. Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada secret, tidak ada pembesaran
polip.
d. Mulut : membrane mukosa bibir tampak kering, lidah tampak bersih tidak ada
stomatitis.
e. Telinga : simetris, tidak ada nyeri pada daun telinga, tidak ada benjolan, tidak terdapat
serumen telinga tampak bersih.
f. Tengkuk : simetris, tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
terdapat distensi vena jugularis
g. Dada
Inspeksi : simetris, dada tampak datar, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan,
pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan.
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnesAuskultasi : paru-paru vesikuler, irama nafas
teratur, jantung tidak ada suara tambahan
h. Jantung
Inspeksi : tak tampak ictus cordis
Palpasi : letak IC pada medial linia miklavikularis sinistra
Perkusi : posisi jantung dalam batas normal, tidak ada pelebaran.
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 lub dub, tidak ada suara tambahan
i. Paru
Inspeksi : pengembanagan kedua lapang dada simetris, irama nafas teratur, kedalaman
pernafasan 1 : 2, RR 20 x / menit.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, getaran pada kedua paru sama
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
j. Perut
Inspeksi : tidak terdapat lesii atau masa, tidak terdapat perubahan warna kulit.
Palpasi : supel, tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi
pelebaran pada hepar dan empedu, tidak terdapat massa, tugor kulit elastic.
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltic usus 8 x / menit,
k. Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang , tidak ada nyeri gerak.
l. Genetalia : Jenis kelamin laki – laki, tidak ada kelainan, tidak ada oedem, tidak ada lesi
m. Ekstremitas : tidak ada luka atau lesi, tidak ada edema, tidak ada kemerahan, kedua kaki
bergerak bebas, kapiler/capillary refill time (CRT) : < 2 detik.
n. Kulit : tugor kulit elastis, tidak terdapat luka ataupun lesi serta eritema pada
kulit
G. HARAPAN KELUARGA
Ny. P dan Ny. J berharap keluarga selalu dalam keadaan sehat dan berharap agar Tn. S sembuh dan
mau berobat atau memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan secara rutin dan tenaga kesehatan
mampu memberikan pelayanann yang baik dan tepat pada siapa saja yang mambutuhkan pelayanan
kesehatan serta jangan membeda=bedkan dalam mamberikan pelayanan antara masyarakat kaya dan
miskin.
Do : - TTV
Suhu : 368C
Nadi : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 120/ 80 mmHg
- nyeri sekal 4
- Tn S tampak meringis kesakitan saat
nyeri terasa
- Tn S mengatakan kalu nyeri dirasa
sudah tidak kuat baru dibawa ke
puskesmas dengan paksaan keluarga
- keluarga mengatakan belum
mengetahui tentang cara mengatasi
nyeri Tn. S
- keluarga mengatakan bengkak pada
lutut klien tampak kemerahan muncul
setelah di pijit
2.
Ketidakmampuan Ketidakefektifan
DS: - Tn S mengatakan belum menegtahui
keluarga dalam manajemen
tentang asam urat
merawat anggota kesehatan
- Tn S mengatakan sakitnya sudah 1
keluarga yang sakit
tahun
- Tn S menegtahui makanan tantangan
asam urat Cuma kacang-kacangan,
tape dan tahu
- Keluarga mengatakan belum
mengetahui cara menurunkan dan
mengobati asma urat dengan obat
tradisional
Jumlah
23/3
sakit rasa nyeri Setelah dilakukan 3 kali Afektif Kleuarga mampu meberikan - berikan support
kunjungan keluarga Tn motivasi kekuatan serta sistem untuk
S dapat memutuskan semangat kepada Tn S untuk mentolelir nyeri
tindakan yang tepat mengurangi nyeri secara
- libatkan orang
untuk menangani nyeri alami
terdekat klien
(keluarga) dalam
support sistem
2 Kamis Ketidakefektifan Setelah Setelah dilakukan 3 kali Kognitif Klien dan keluarga dapat - gali pengetahuan
16/7/2020 manajemen dilakukan kunjungan keluarga Tn mengetahui tentang asam tentang asam urat
kesehtan pada tindakan S dapat mengenali urat dan diit asam urat - tentukan gaya
keperawatan masalah asam urat
Tn. S keluarga hidup dan prilaku
diharapkan
Tn. S saat ini pada
keluarga Tn
berhubungan individu dan
S khususnya
dengan keluarga
Tn S dapat
Ketidakmampua mengetahui - berikan informasi
n keluarga tentang asm pendidikan
dalam merawat urat, diit kesehtan mengenai
asam urat,
anggota asam urat
dan
keluarga yang
penanganan Setelah dilakukan 3 kali Afektif Kleuarga mampu meberikan - Dukung harapan
sakit
asam urat kunjungan keluarga Tn dorongan dan semangat yang realistis
S dapat memutuskan kepada Tn S untuk - Tingkatkan
tindakan yang tepat menangani asam urat
hubungan saling
untuk menangani asam
percaya dengan
urat
keluarga
3. Memberikan DS :
informasi atau
pendidikan Keluarga Tn S mengatakan bersedia untuk di berikan
kesehtan penyuluhan untuk mengurangi nyeri dan diajari kompres
mengenai nyeri jahe
dan manajemen DO :
tehnik
nonfarmakologis Keluarga dan Tn S tampak kooperatif
dalam Klien tampak dikompres jahe pada lutut kanan klien
mengurangi Keluarga dapat menyebabkan nyeri asam urat
nyeri
1 Kamis 1. mengkaji ulang Ds: P : Tn S mengatakan nyeri timbul akibat asam urat
16/7/2020 nyeri Q : Tn S mengatakan nyeri tersa linu-linu pada daerah
persendian jauh berkurang
R : Nyeri terasa pada lutut kanan dan pada jari-jari tangan
S : Nyeri skala 1
T : nyeri hilang timbul dan tidak bertambah saat
digunakan aktivitas
2. Kamis
Ketidakefektifan manajemen S :
16/7/2020
kesehtan pada Tn. S keluarga Tn. Pasien mengatakan nyeri pada
persendian berkurang
S berhubungan dengan
Tn S mengatakan bersedia untuk minum
Ketidakmampuan keluarga dalam obat tradisional dipekarangan rumah
merawat anggota keluarga yang
sakit O:
Tampak tanaman jahe, kunyit, lida
buaya, dan daun slam di pekarangan
rumah Tn S
keluarga dan Tn S tampak bisa
menjelaskan langkah-langkah merebus
daun salam (10-15 lembar daun salm
direbus dalam 3 gelas air dijadikan satu
gelas)
keluarga dan Tn S bisa menjelaskan
tanda gejala, penyebab, diit, dan akibat
dari asam urat.