Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA TN. S DENGAN ASAM URAT


DI DESA MEKAR SARI

PENGKAJIAN KELUARGA
HARI / TANGGAL : Rabu, 09 Maret 2022
A. DATA UMUM
1. Nama kepala keluarga : Tn. S
2. Alamat : Desa Mekar Sari
3. Pekerjaan kepala keluarga : Petani
4. Pendidikan kepala keluarga : SD
5. Komposisi keluarga
No Nama JK Hub dgn Umur Pddkn Imunisasi K
anggota klg et
klg
BCG DPT Polio Campak Hep B
1. Tn. S Lk Ayah 55 SD √ √ √ √ √
2. Tn. M Lk Anak 30 SMA √ √ √ √ √
3. Ny. P Pr Istri 49 SD √ √ √ √ v
4. Ny. J Pr Menantu 28 SMA √ √ √ √ √
5. An. V Pr Anak 7 Masih √ √ √ √ √
SD

Genogram

Keterangan:
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Pasien atau klien
: Perempuan
: Garis pernikahan
: Garis Keturunan
- - - - - : Tinggal dalam satu rumah
6. Tipe keluarga
Keluarga Tn.S merupakan tipe keluarga Extended family (keluarga besar) yang terdiri dari
ayah, ibu, anak, kakek dan nenek.
7. Suku bangsa
Keluarga Tn. S adalah asli suku jawa
8. Agama
Keyakinan yang dianut keluarga Tn. S adalah islam. Tidak ada perbedaan agama diantara
anggota keluarga. Tn. S selalu menjalankan sholat 5 waktu. Jarak rumah Tn.s dengan masjid
dekat.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga Tn.S Rp. 2.000.000 perbulan dan dalam keluarga Tn.S istri dan Tn. S
bekerja sebagai petani. anak Tn.S bekerja sebagai petani dan menantu Tn.S bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Ny. P dan Ny. J menggunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan,
peralatan mandi, dan alat habis pakai (sabu, sikat gigi, pasta gigi dan lain-lain) Rp 1.500.000
perbulan. Ny. J juga menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan sekolah anaknya yaitu Rp.
300.000 perbulan
10. Aktifitas rekreasi keluarga
Setiap hari keluarga Tn. S berkumpul bersama dengan menonton Tv dan kadang-kadang Tn. M
dan Ny. J mengajak An. V pergi kerumah neneknya dan kadang-kadang menginap.

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahapan perkembangan keluarga Tn. S adlah tahap perkembangan usia pertengahan dimana
anak pertama sudah menikah dan tinggal bersama Tn. S dalam satu rumah serta anak yang
kedua sudah menikah dan meninggalkan rumah
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
keluarga memenuhi tahap usia perkembangan usia pertengahan dengan mempunyai banyak
waktu dan kebebasan mengolah minat sosial dlam waktu snatai, memulihkan hubungan antara
generasi muda tua. Hubungan Ny. P dan Tn. S tampak harmonis dan akrab, hubungan dengan
anak dan menantu cucu serta tangga skitar juga baik,. Mas tua klien dan Ny. P digunakan untuk
merawat ladang dan menanami singkong.
13. Riwayat keluarga inti
Ny. P mengatakan bahwa 6 bulan yang lalu Tn. S mengeluh skait pada persendian, dan jari-jari
tangan. Setelah 2 kali di periksakan kebidan dan Tn. S tida k ada perubahan klien memijatkan
badannya dan kemudian lutut klien tampak agak bengkak dan klien agak kesulitan saat
berjalan.
14. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. S menagtakan di dalam keluarganya tidak ada yag memiliki riwayat penyakit DM,
Hipertensi, hepatitis, asam urat dan penyakit keturunan lainnya.
DATA LINGKUNGAN STRUKTUR KELUARGA
15. Karakteristik rumah
Luas bangunan rumah yang ditempati 32 M2, terdiri dari 4 kamar tidur, satu ruang tamu, satu
dapur, satu kamar mandi. Sinar matahari masuk melalui pintu, jendela dan ventilasi. Jumlah
jendela depan ada 2 buah, denganukuran 2 x 75cm, pintu depan satu buah, sumber air dari
sumur yang digunakan untuk mandi dan masak. Keluarga biasanya menggunakan kompor gas
untuk memasak. Tembok rumah terbuat dari batako, lantai terbuat dari kramik, atap terbuat dari
genting, kamar mandi tampak bersih, tempat cuci piring tampak bersih, rumah tampak bersih
dan rapi.

Denah rumah
6 7 8 Keterangan :
1. warung atau toko 2. ruang tamu 7. dapur
5 3,4, 5, 6. kamar tidur 8. kamar mandi
2 4

3
1

16. Karakteristik tetangga dan komunitas


Keluarga Tn s hidup di lingkungan tempat tinggal pedesaan. sebagian besar dari tetangga di
lingkungan tempat tinggal Tn S asli penduduk desa tersebut dan berasal dari jawa. Bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa. Interaksi dengan warga paling bnyak dilakukan pada
malam hari.
17. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn S mengatakan tidak pernah pindah sejak menikah
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn S mengatakan bahwa keluarga juga ikut dalam perkumpulan masyarakat. Ny. P sering
mengikuti acara arisan dan Ny. J sering mengikuti posyandu. Tn S dan Tn M juga mengikuti
perkumpulan yasinan.
19. Sistem pendukung keluarga
Fasilitas fisik : Puskesmas, posyandu, klinik
Fasilitas psikologi : kenyamanan, keamanan, dukungan dari anggota keluarga baik
Fasilitas sosial : Dukungan dari tetangga atau masyarakat sekitar

C. STRUKTUR KELUARGA
20. Pola komunikasi keluarga
Bahasa yang digunakan antar anggota keluarga dan masyarakat sekitar dalam sehari-hari adalah
menggunakan bahasa jawa.
21. Struktur kekuatan keluarga
Sumber pengambilan keputusan adalah Tn. S dan apabila ada masalah selalu didiskusikan
bersama dan Tn. S sebagai kepala keluarga dan kakek bagi An. V selalu memberikan nasihat
kepada Tn. M dan Ny. J serta istri Tn. S agar selalu menjaga hubungan yang baik dengan orang
lain serta bersosialisasi yang baik dengan masayarakat .
22. Struktur peran (formal dan informal)
Peran formal :
Tn. S : berperan sebagai ayah, kakek, kepala keluarga, serta suami
Ny. P : berperan sebagai nenek, istri, serta ibu
Tn. M : berperan sebagai anak, ayah, suami dan kepala keluarga
Ny. J : berperan sebagai istri, ibu, serta menantu
An. V: berperan sebagai anak serta cucu
Peran formal :
Tn. S : berperan sebagai pencari nafkah, pendorong, pengharmonis, penasihat, koordinat
keluarga
Ny. P : berperan sebagai pengharmonis, perawat keluarga, pendamai, serta pendorong
Tn. M : berperan sebagai pencari nafkah, pendorong, pengharmonis, penasihat, koordinat
keluarga
Ny. J : berperan sebagai pendorong, pengharmonis, perawat keluarga, pendamai.
An. V: berperan sebagai pendamai, pengharmonis, penghibur.
23. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn.S menganut norma dan nilai seuai dengan ajaran agama yang dianutnya dan
norma-norma yang berlaku di lingkungan. keluarga mengatakan tidak ada norma yang
bertentangan dengan kesehatn.

D. FUNGSI KELUARGA
24. Fungsi afektif
Keluarga Tn. S menunjukan sikap dan perassan saling memiliki, saling memberi perhatian dan
kasih sayang serta keluarga Tn. S bersosialisasi dan berkumpul dengan keluarga sekitar dengan
baik.
25. Fungsi sosial
Interaksi atau hubungan antar anggota keluarga baik. Tn. M bersosialisasi dengan orang lain
disekitar rumah baik, norma dan budaya yang berlaku dalam keluarga juga sesuai dengan
norma dan nilai di masyarakat setempat.
26. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal maslah
Ny. P dan Ny. J mengat keluargaakan bahwa Tn. s mengalami sakit pada daerah persendian
atau asm urat.
Ny. J mengatakan setelah periksa di bidan tidak ada perubahan Tn. S memijatkan tubuhnya.
Ny. J mengatakan tidak mengetahui bahaya dari pijat tersebut.
Ny. J dan P belum mengetahui cara untuk mengobati asam urat selain dari tenaga kesehatan.
b. Merawat anggota kleuarga yang sakit
Ny. J dan Ny. P mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit mereka melakukan
perwatan sebisanya dan semampunya. Misal memberikan obat diapotik dan mengolesi lutut
dan area jari tangan klien menggunakan balsem. Dirasa rasa nyeri yang dirasakan Tn. s tidak
bisa ditahan keluarga langsung dibawa ke tenaga kesehatan.
c. Mengambil keputiusan mengenai tindakan kesehatan yang dapat mengatasi maslah
kesehatan
Ny. J mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit selain dibelikan obat diapotik
langsung diperiksa di bidan
d. Memodifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah kesehatan
Ny. J mengatakan tidak memiliki tanaman obat keluarga.
e. Memanfatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi maslah kesehatan
Ny. J mengatakan jarang jarang memeriksakan anggota keluarganya kepuskesmas
melainkan memerksakan ke bidan jika ada naggota keluarga yang sakit dan dalamkeluarga
Tn. S yang memiliki jaminan kesehatan BPJS hanya Tn. M dan Tn. J serta An. V, sedangkan
Tn. S dan Ny. P tidak memiliki jaminan kesehatan.
27. Fungsi reproduksi
Keluarga Ny. P dan Tn. S memiliki 2 anak dan keduanya sudah menikah dan anak yang
terakhir sudah meninggalkan rumah. Ny. J sudah tidak KB dan sebelumnya KB suntik tiap 3
bulan sedangkan Ny. P sudah tidak menstruasi atau menaupose.
28. Fungsi ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Tn. S dan Ny. P bekerja sebagai petani dan Ny. J
sebagai ibu rumah tangga dan Tn. M sebgai petani.

E. STRESS DAN KOPING KELUARGA

29. Stres jangka pendek dan panjang


a. Stres jangka pendek
Ny. J mengatakan n. s atau anggota keluarga yang sakit dengan membelikan obat diapotik da
memeriksakan kebidan.
b. Stres jangka panjang
Ny. J mengatakan 1 tahun pernah memeriksakan Tn. S ke bidan dan puskesmas dan
didiagnosa asm urat
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga Tn. S terutama Ny. P dan Ny. J berusaha tenang dan sabar setiapkali mendapat
masalah dalam keluarga khususnya masalah kesehatan.
31. Strategi koping yang digunakan
keluarga mampu mneghadapi maslah secara kontruktif. keluarga selalu menyelesaikan
maslalah dengan baik.
32. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam keluarga Tn. S tidak ada ada kecemasan dalam menghadapi maslah

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tn S
Vital sign
Suhu : 368C
Nadi : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 120/ 80 mmHg
head to toe
a. Lingkar kepala : bentuk kepala mesocepal, warna rambut merah, tidak terdapat benjolan,
kulit kepala tampak bersih;
b. Mata : simetris kanan kiri, tidak ada secret, konjungtiva tampak merah muda, sklera putih.
c. Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada secret, tidak ada pembesaran
polip.
d. Mulut : membrane mukosa bibir tampak kering, lidah tampak bersih tidak ada stomatitis.
e. Telinga : simetris, tidak ada nyeri pada daun telinga, tidak ada benjolan, tidak terdapat
serumen telinga tampak bersih.
f. Tengkuk : simetris, tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
distensi vena jugularis
g. Dada
Inspeksi : simetris, dada tampak datar, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan,
pergerakan dinding dada simetris.
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan.
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes
Auskultasi : paru-paru vesikuler, irama nafas teratur, jantung tidak ada suara tambahan
h. Jantung
Inspeksi : tak tampak ictus cordis
Palpasi : letak IC pada medial linia miklavikularis sinistra
Perkusi : posisi jantung dalam batas normal, tidak ada pelebaran.
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 lub dub, tidak ada suara tambahan
i. Paru
Inspeksi : pengembanagan kedua lapang dada simetris, irama nafas teratur, kedalaman
pernafasan 1 : 2, RR 20 x / menit.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, getaran pada kedua paru sama
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
j. Perut
Inspeksi : tidak terdapat lesii atau masa, tidak terdapat perubahan warna kulit.
Palpasi : supel, tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi
pelebaran pada hepar dan empedu, tidak terdapat massa, tugor kulit elastic.
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltic usus 8 x / menit,
k. Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang , tidak ada nyeri gerak.
l. Genetalia : Jenis kelamin laki – laki, tidak ada kelainan, tidak ada oedem, tidak ada lesi
m. Ekstremitas : tampak bengkak pada lutut kanan, tampak kemerahan, tampak tofus pada lutut
kanan, kapiler/capillary refill time (CRT) : < 2 detik.
n. Kulit : tugor kulit elastis, tidak terdapat luka ataupun lesi serta eritema pada kulit,
kulit tampak kemerahan pada lutut kanan.

2. Ny. P
Vital sign
Suhu : 365C
Nadi : 85x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 130/ 90 mmHg
head to toe
a. Lingkar kepala : bentuk kepala mesocepal, warna rambut merah, tidak terdapat benjolan, kulit
kepala tampak bersih;
b. Mata : simetris kanan kiri, tidak ada secret, konjungtiva tampak merah muda, sklera putih.
c. Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada secret, tidak ada pembesaran
polip.
d. Mulut : membrane mukosa bibir tampak kering, lidah tampak bersih tidak ada stomatitis.
e. Telinga : simetris, tidak ada nyeri pada daun telinga, tidak ada benjolan, tidak terdapat
serumen telinga tampak bersih.
f. Tengkuk : simetris, tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
distensi vena jugularis
g. Dada
Inspeksi : simetris, dada tampak datar, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan,
pergerakan dinding dada simetris.
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan.
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes
Auskultasi : paru-paru vesikuler, irama nafas teratur, jantung tidak ada suara tambahan
h. Jantung
Inspeksi : tak tampak ictus cordis
Palpasi : letak IC pada medial linia miklavikularis sinistra
Perkusi : posisi jantung dalam batas normal, tidak ada pelebaran.
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 lub dub, tidak ada suara tambahan
i. Paru
Inspeksi : pengembanagan kedua lapang dada simetris, irama nafas teratur, kedalaman
pernafasan 1 : 2, RR 20 x / menit.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, getaran pada kedua paru sama
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
j. Perut
Inspeksi : tidak terdapat lesii atau masa, tidak terdapat perubahan warna kulit.
Palpasi : supel, tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi
pelebaran pada hepar dan empedu, tidak terdapat massa, tugor kulit elastic.
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltic usus 8 x / menit,
k. Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang , tidak ada nyeri gerak.
l. Genetalia : Jenis kelamin laki – laki, tidak ada kelainan, tidak ada oedem, tidak ada lesi
m. Ekstremitas : tidak ada luka atau lesi, tidak ada edema, tidak ada kemerahan, kedua kaki
bergerak bebas, kapiler/capillary refill time (CRT) : < 2 detik.
n. Kulit : tugor kulit elastis, tidak terdapat luka ataupun lesi serta eritema pada kulit

3. Tn M
Vital sign
Suhu : 362C
Nadi : 76 x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 110/ 80 mmHg
head to toe
o. Lingkar kepala : bentuk kepala mesocepal, warna rambut merah, tidak terdapat benjolan, kulit
kepala tampak bersih;
p. Mata : simetris kanan kiri, tidak ada secret, konjungtiva tampak merah muda, sklera putih.
q. Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada secret, tidak ada pembesaran
polip.
r. Mulut : membrane mukosa bibir tampak kering, lidah tampak bersih tidak ada stomatitis.
s. Telinga : simetris, tidak ada nyeri pada daun telinga, tidak ada benjolan, tidak terdapat
serumen telinga tampak bersih.
t. Tengkuk : simetris, tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
distensi vena jugularis
u. Dada
Inspeksi : simetris, dada tampak datar, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan,
pergerakan dinding dada simetris.
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan.
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes
Auskultasi : paru-paru vesikuler, irama nafas teratur, jantung tidak ada suara tambahan
v. Jantung
Inspeksi : tak tampak ictus cordis
Palpasi : letak IC pada medial linia miklavikularis sinistra
Perkusi : posisi jantung dalam batas normal, tidak ada pelebaran.
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 lub dub, tidak ada suara tambahan
w. Paru
Inspeksi : pengembanagan kedua lapang dada simetris, irama nafas teratur, kedalaman
pernafasan 1 : 2, RR 20 x / menit.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, getaran pada kedua paru sama
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
x. Perut
Inspeksi : tidak terdapat lesii atau masa, tidak terdapat perubahan warna kulit.
Palpasi : supel, tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi
pelebaran pada hepar dan empedu, tidak terdapat massa, tugor kulit elastic.
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltic usus 8 x / menit,
y. Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang , tidak ada nyeri gerak.
z. Genetalia : Jenis kelamin laki – laki, tidak ada kelainan, tidak ada oedem, tidak ada lesi
aa.Ekstremitas : tidak ada luka atau lesi, tidak ada edema, tidak ada kemerahan, kedua kaki
bergerak bebas, kapiler/capillary refill time (CRT) : < 2 detik.
bb. Kulit : tugor kulit elastis, tidak terdapat luka ataupun lesi serta eritema pada
kulit
4. Ny. J
Vital sign
Suhu : 36C
Nadi : 94 x / menit
RR : 18 x / menit
TD : 120/ 70 mmHg
head to toe
a. Lingkar kepala : bentuk kepala mesocepal, warna rambut merah, tidak terdapat benjolan, kulit
kepala tampak bersih;
b. Mata : simetris kanan kiri, tidak ada secret, konjungtiva tampak merah muda, sklera putih.
c. Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada secret, tidak ada pembesaran
polip.
d. Mulut : membrane mukosa bibir tampak kering, lidah tampak bersih tidak ada stomatitis.
e. Telinga : simetris, tidak ada nyeri pada daun telinga, tidak ada benjolan, tidak terdapat
serumen telinga tampak bersih.
f. Tengkuk : simetris, tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
distensi vena jugularis
g. Dada
Inspeksi : simetris, dada tampak datar, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan,
pergerakan dinding dada simetris.
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan.
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes
Auskultasi : paru-paru vesikuler, irama nafas teratur, jantung tidak ada suara tambahan
h. Jantung
Inspeksi : tak tampak ictus cordis
Palpasi : letak IC pada medial linia miklavikularis sinistra
Perkusi : posisi jantung dalam batas normal, tidak ada pelebaran.
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 lub dub, tidak ada suara tambahan
i. Paru
Inspeksi : pengembanagan kedua lapang dada simetris, irama nafas teratur, kedalaman
pernafasan 1 : 2, RR 20 x / menit.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, getaran pada kedua paru sama
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
j. Perut
Inspeksi : tidak terdapat lesii atau masa, tidak terdapat perubahan warna kulit.
Palpasi : supel, tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi
pelebaran pada hepar dan empedu, tidak terdapat massa, tugor kulit elastic.
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltic usus 8 x / menit,
k. Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang , tidak ada nyeri gerak.
l. Genetalia : Jenis kelamin laki – laki, tidak ada kelainan, tidak ada oedem, tidak ada lesi
m. Ekstremitas : tidak ada luka atau lesi, tidak ada edema, tidak ada kemerahan, kedua kaki
bergerak bebas, kapiler/capillary refill time (CRT) : < 2 detik.
n. Kulit : tugor kulit elastis, tidak terdapat luka ataupun lesi serta eritema pada kulit

5. An. V
Vital sign
Suhu : 365C
Nadi : 98x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 90/ 60 mmHg
head to toe
a. Lingkar kepala : bentuk kepala mesocepal, warna rambut merah, tidak terdapat benjolan, kulit
kepala tampak bersih;
b. Mata : simetris kanan kiri, tidak ada secret, konjungtiva tampak merah muda, sklera putih.
c. Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada secret, tidak ada pembesaran
polip.
d. Mulut : membrane mukosa bibir tampak kering, lidah tampak bersih tidak ada
stomatitis.
e. Telinga : simetris, tidak ada nyeri pada daun telinga, tidak ada benjolan, tidak terdapat
serumen telinga tampak bersih.
f. Tengkuk : simetris, tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
terdapat distensi vena jugularis
g. Dada
Inspeksi : simetris, dada tampak datar, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan,
pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan.
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnesAuskultasi : paru-paru vesikuler, irama nafas
teratur, jantung tidak ada suara tambahan
h. Jantung
Inspeksi : tak tampak ictus cordis
Palpasi : letak IC pada medial linia miklavikularis sinistra
Perkusi : posisi jantung dalam batas normal, tidak ada pelebaran.
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 lub dub, tidak ada suara tambahan
i. Paru
Inspeksi : pengembanagan kedua lapang dada simetris, irama nafas teratur, kedalaman
pernafasan 1 : 2, RR 20 x / menit.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, getaran pada kedua paru sama
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
j. Perut
Inspeksi : tidak terdapat lesii atau masa, tidak terdapat perubahan warna kulit.
Palpasi : supel, tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi
pelebaran pada hepar dan empedu, tidak terdapat massa, tugor kulit elastic.
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltic usus 8 x / menit,
k. Punggung : tidak ada kelainan tulang belakang , tidak ada nyeri gerak.
l. Genetalia : Jenis kelamin laki – laki, tidak ada kelainan, tidak ada oedem, tidak ada lesi
m. Ekstremitas : tidak ada luka atau lesi, tidak ada edema, tidak ada kemerahan, kedua kaki
bergerak bebas, kapiler/capillary refill time (CRT) : < 2 detik.
n. Kulit : tugor kulit elastis, tidak terdapat luka ataupun lesi serta eritema pada
kulit

G. HARAPAN KELUARGA
Ny. P dan Ny. J berharap keluarga selalu dalam keadaan sehat dan berharap agar Tn. S sembuh dan
mau berobat atau memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan secara rutin dan tenaga kesehatan
mampu memberikan pelayanann yang baik dan tepat pada siapa saja yang mambutuhkan pelayanan
kesehatan serta jangan membeda=bedkan dalam mamberikan pelayanan antara masyarakat kaya dan
miskin.

II. ANALISA DATA


No Analisa data Etiologi Masalah
1. Ds :- Tn. S belum mengetahui cara mengatasi Ketidakmampuan Nyeri akut
nyeri jika lutut dan jari tangannya keluarga dalam
terasa nyeri merawat anggota
- Tn. S mengatakan jika lutut dan jari keluarga yang sakit
tanganya merasa nyeri hanya diolesi
balsam dan kadang-kadang dipijit
- P : Tn S mengatakan nyeri timbul
akibat asam urat
Q : Tn S mengatakan nyeri tersa linu-
linu pada daerah persendian
R : Nyeri terasa pada lutut kanan dan
pada jari-jari tangan
S : Nyeri skala 4
T : nyeri hilang timbul dan nyeri
bertambah saat digunakan aktivitas

Do : - TTV
Suhu : 368C
Nadi : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 120/ 80 mmHg
- nyeri sekal 4
- Tn S tampak meringis kesakitan saat
nyeri terasa
- Tn S mengatakan kalu nyeri dirasa
sudah tidak kuat baru dibawa ke
puskesmas dengan paksaan keluarga
- keluarga mengatakan belum
mengetahui tentang cara mengatasi
nyeri Tn. S
- keluarga mengatakan bengkak pada
lutut klien tampak kemerahan muncul
setelah di pijit
2.
Ketidakmampuan Ketidakefektifan
DS: - Tn S mengatakan belum menegtahui
keluarga dalam manajemen
tentang asam urat
merawat anggota kesehatan
- Tn S mengatakan sakitnya sudah 1
keluarga yang sakit
tahun
- Tn S menegtahui makanan tantangan
asam urat Cuma kacang-kacangan,
tape dan tahu
- Keluarga mengatakan belum
mengetahui cara menurunkan dan
mengobati asma urat dengan obat
tradisional

DO: - Tn S dan kleuaraga tidak patuh tentang


diit asam urat kadang-kadang tempe,
tahu, serta kadang-kacangan masih
dimakan
- keluarga tidak mengetahui cara
merawat Tn S
- Keluarga tidak mengetahui dpak dari
penyakit Tn. S
- keluarga tidak mengetaui tanda dan
gejala dari asam urat
- keluarga tidak dapat mengubah
prilaku hidup Tn S
- keluarga Tn S tidak mengetahui cara
menurunkan dan mengobati asam urat
dengan obat tradisional
- Tidak terdapat tanam-tanaman obat-
obatan keluarga di lingkungan
pekarangan rumah Tn s

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH


1. Nyeri akut pada Tn. S keluarga Tn. S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 Sifat masalah merupakan tidak atau kurang
=1 sehat jika Tn. S tidak segera ditangani akan
beresiko terjadi nyeri kronis

Kemungkinan masalah untuk diubah mudah


2. Kemungkinan 2 2 1/2 x 2 karena keluarga Tn. S mengetahui cara untuk
masalah untuk =2 mengurangi nyeri dengan mengolesi balsem
diubah
Potensial maslah dapat dicegahcukup karen
Tn. S mengeluh nyeri pada lutut dan jari-jari
2 1 2/3 x 1 tangan keluarga merawat dengan
3. Potensi masalah = 2/3 menggunakan balsem
untuk dicegah
Menonjolnya maslah harus segera ditangani
karena akan berakibat fatal
2 1 2/2x 1
4. Menonjolnya =1
masala
h
Jumlah
42/3

2. Ketidakefektifan manajemen kesehtan pada Tn. S keluarga Tn. S berhubungan dengan


Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah 2 1 2/3 x 1 Sifat masalah ancaman kesehatan jika Tn. S terus
= 2/3 menerus tidak mematuhi diit maka akan beresiko
untuk terjadi kekambuhan penyakit asm urat

Kemungkinan masalah untuk diubah sebagian


2 2 2/2 x 1 karena Tn. S yang masih belum bisa mematuhi
2. Kemungkinan =1 diit asam urat dan tidak mengetahui cara
masalah untuk mengatasinya
diubah
Potensial maslah dapat dicegah rendah karen Tn.
S mengalami asam urat dan sudah menjadi tofus
1 1 1/3 x 1 pada lutut kanan
= 1/3
3. Potensi masalah
Menonjolnya maslah harus segera ditangani
untuk dicegah
karena akan berakibat fatal
2 1 2/2x 1
=1
4. Menonjolnya
masalah

Jumlah
23/3

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Nyeri akut pada Tn. S keluarga Tn. S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit
2. Ketidakefektifan manajemen kesehtan pada Tn. S keluarga Tn. S berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
IV. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan
No Hari/tgl Dx. Kep Tujuan Tujuan Khusus Kriteria Standar Intervensi
Umum
1. Rabu Nyeri akut pada Setelah Setelah dilakukan 3 kali Kognitif Klien dan keluarga dapat - kaji nyeri
15/7/2020 Tn. S keluarga dilakukan kunjungan keluarga Tn mengetahui tentang nyeri dan - gali
Tn. S tindakan S dapat mengenali cara pelaksanaan nyeri pengetahuantentan
berhubungan keperawatan masalah nyeri pada Tn
g nyeri
dengan diharapkan S
- berikan informasi
Ketidakmampuan keluarga Tn
pendidikan
keluarga dalam S khususnya
kesehtan mengenai
merawat anggota Tn S dapat
keluarga yang mengurangi
nyeri

sakit rasa nyeri Setelah dilakukan 3 kali Afektif Kleuarga mampu meberikan - berikan support
kunjungan keluarga Tn motivasi kekuatan serta sistem untuk
S dapat memutuskan semangat kepada Tn S untuk mentolelir nyeri
tindakan yang tepat mengurangi nyeri secara
- libatkan orang
untuk menangani nyeri alami
terdekat klien
(keluarga) dalam
support sistem

Setelah dilakukan 3 kali Psikomot - keluarga mampu - ajarkan tehnik


kunjungan keluarga Tn or mendemonstrasikan relaksasi dan
S dapat merawat langkah-langkah
anggota keluarga yang mengurangi nyeri distraksi
nyeri asam urat, - keluarga dapat - ajarkan tehnik
melakukan kunjungan memanfaatkan fasilitas nonfarmakologi
ke fasilitas kesehatan kesehatanuntuk
dalam
dalam perawatan nyeri pengobatan dan perawatan
penatalaksanaan
asam urat, dapat nyeri asam urat
nyeri
memodifikasi - keluarga dapat
- anjurkan keluarga
lingkungan untuk memanfaatkan lingkungan
penanaman obat untuk ditanami obat
untuk pergi

tradisional untuk tradisional untuk kelayanan


mengurangi nyeri asam mengurangi nyeri asam kesehatan
urat urat - menyediatan
tanaman untuk
obat-obatan dan
gizi bagi keluarga

2 Kamis Ketidakefektifan Setelah Setelah dilakukan 3 kali Kognitif Klien dan keluarga dapat - gali pengetahuan
16/7/2020 manajemen dilakukan kunjungan keluarga Tn mengetahui tentang asam tentang asam urat
kesehtan pada tindakan S dapat mengenali urat dan diit asam urat - tentukan gaya
keperawatan masalah asam urat
Tn. S keluarga hidup dan prilaku
diharapkan
Tn. S saat ini pada
keluarga Tn
berhubungan individu dan
S khususnya
dengan keluarga
Tn S dapat
Ketidakmampua mengetahui - berikan informasi
n keluarga tentang asm pendidikan
dalam merawat urat, diit kesehtan mengenai
asam urat,
anggota asam urat
dan
keluarga yang
penanganan Setelah dilakukan 3 kali Afektif Kleuarga mampu meberikan - Dukung harapan
sakit
asam urat kunjungan keluarga Tn dorongan dan semangat yang realistis
S dapat memutuskan kepada Tn S untuk - Tingkatkan
tindakan yang tepat menangani asam urat
hubungan saling
untuk menangani asam
percaya dengan
urat
keluarga

Setelah dilakukan 3 kali Psikomot - keluarga dapat - anjurkan keluarga


kunjungan keluarga Tn or memanfaatkan fasilitas untuk pergi
S dapat merawat kesehatan untuk kelayanan kesehatan
anggota keluarga pemeriksaan kadar asam - Tentukan
dengan asam urat, urat kemampuan pasien
melakukan kunjungan - keluarga mampu untuk mengobati diri
ke fasilitas kesehatan mendemonstrasikan dan sendiri dengan cara
dalam perawatan nyeri menerapkancara yang tepat
asam urat, dapat menurunkan kadar asam - ajarkan keluarga dan
memodifikasi urat dengan obat pasien untuk
lingkungan untuk tradisional mengenal metode
penanaman obat - keluarga dapat pemberian obat
tradisional untuk memanfaatkan lingkungan tradisional yang
menurunkan kadar asam untuk ditanami obat sesuai dan menanam
urat tradisional untuk obat tradisional
menurunkan kadar asam
urat
V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF
No Hari/Tgl Implementasi Evaluasi formatif Paraf
1. Kamis 1. Mengkaji nyeri DS :
16/7/2020  Tn S mengatakan nyeri timbul akibat asam urat
 Tn S mengatakan nyeri tersa linu-linu pada daerah
persendian
 Nyeri terasa pada lutut kanan dan pada jari-jari tangan
 Nyeri hilang timbul dan nyeri bertambah saat digunakan
aktivitas
DO :
 Skala nyeri 4
 Tampak meringis saat nyeri tersa
 Tampak bengkak kemerahan pada lutut kanan
 TTV
Suhu : 368C
Nadi : 88 x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 110/ 70 mmHg
DS :
2. Menggali
pengetahuan  Tn S dan keluarga tidak mengetahui tentang nyeri
klien tentang
nyeri DO :
 Keluarga dan Tn S mengatakan tidak mengetahui nyeri
 Keluarga mengatakan jika nyeri hanya diolesi balsam

3. Memberikan DS :
informasi atau
pendidikan  Keluarga Tn S mengatakan bersedia untuk di berikan
kesehtan penyuluhan untuk mengurangi nyeri dan diajari kompres
mengenai nyeri jahe
dan manajemen DO :
tehnik
nonfarmakologis  Keluarga dan Tn S tampak kooperatif
dalam  Klien tampak dikompres jahe pada lutut kanan klien
mengurangi  Keluarga dapat menyebabkan nyeri asam urat
nyeri

1. Kamis 1. Mengkaji ulang DS :


nyeri
16/7/2020  Tn S mengatakan nyeri timbul akibat asam urat
 Tn S mengatakan nyeri tersa linu-linu pada daerah
persendian berkurang
 Nyeri terasa pada lutut kanan dan pada jari-jari tangan
 Nyeri hilang timbul dan nyeri bertambah saat digunakan
aktivitas
DO
 Skala nyeri 3
 Tampak meringis saat nyeri tersa
 Tampak bengkak kemerahan pada lutut kanan berkurang
 TTV
Suhu : 363C
Nadi : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 110/ 70 mmHg
2. Mengajarkan DS :
tehnik relaksasi
Tn S mengatakan bersedia untuk diajarkan rileksasi nafas
dan distraksi
untuk dalam
mengurangi
nyeri DO :
 Tn S Tamapak kooperatif
3. Melibatkan  Keluarga tampak memperhatiak perawat dalam
keluarga untuk mengajarkan rileksasi nafas dalam
support sistem
DS: keluarga Tn S mengatakan bersedia untuk menemani
klien ketika nyeri Tn S kambuh
DO: - keluarga tampak disamping klien
4. menganjurkan - keluarga tampak mengak bicara Tn S supaya tidak
keluarga untuk measkan nyeri
menanam
Ds: keluarga Tn S mengatakan bersedia untuk menanam jahe
tanaman obat-
dipekarangan rumah
obatan
DO: - keluarga tampak menanam jahe dipekarangan rumah
- tampak tanaman dipekarangan rumah seperti jahe,
kunyit, lidah buaya, dan daun salam

Ds: Tn S mengatakan asam urat adalah linu atau nyeri pada


sendi
1. menggali
DO:- Tn S tampak menjawab pertanyaan tentang pengertian
pengetahuan
asm urat
klien tentang
- Tn S dan keluarga tidak mengerti apa penyebab, tanda
asam urat
gejala dan akibat dari asm urat bila tidak ditangani
2. Senin - Tn S menyebutkan makanan yang tidak diperbolehkan
16/7/2020 seperti tempe, tahu, dan kacang-kacangan

Ds: Tn S mengatakan bersedia untuk diberikan penyuluhan


tentang asm aurat
DO:- Tn S dan keluarga tampak menyimak dan
mamperhatikan apa yang dijelaskan oleh perawat
- Keluarga tampak menanyakan akibat apa bila tidak
diobati
2. memberikan
- keluarga tampak menyebutkan penyebab asam urat
informasi atau
(berat badan berlebih, minum alkohol)
pendidikan
- Tn S dapat menyebutkan tanda gejala dan akibat dari
kesehatan
asm urat (nyeri persendian, kemerahan, demam)
mengenai asam
urat Ds: Tn S dan keluarga mengatakan tidak mengetahui obat
tradisional yang dapat menurunkan dan mengurangi kadar
asam urat
3. mengajarkan
DO:- Tn S dan keluarga tampak menanyakan oba apa yang
kepada pasien
dapat menurunkan kadar asam urat
dan keluarga
mengenai obat - Keluarga tampak memperhatikan cara merebus daun
tradicional yang salam untuk asm urat
sesuai - keluarga dan klien dapat menyebutkan langkah-
langkah merebus daun salam (10-15 lembar daun salm
direbus dalam 3 gelas air dijadikan satu gelas)
- pasien tampak menanyakan jika daun salam yang
direbus sore hari di ganti yang baru diperboleh kan
- perawat tampak menjawab pertanyaan boleh dan itu
lebih baik

1 Kamis 1. mengkaji ulang Ds: P : Tn S mengatakan nyeri timbul akibat asam urat
16/7/2020 nyeri Q : Tn S mengatakan nyeri tersa linu-linu pada daerah
persendian jauh berkurang
R : Nyeri terasa pada lutut kanan dan pada jari-jari tangan
S : Nyeri skala 1
T : nyeri hilang timbul dan tidak bertambah saat
digunakan aktivitas

DO: Skala nyeri 1


- Tampak meringis saat nyeri tersa
- Bengkak pada lutut kanan tampak mengecil
kemerahan sudah tidak ada
- TTV
Suhu : 365C
Nadi : 82 x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 110/ 80 mmHg

VI. CATATAN PERKEMBANGAN


No Hari/Tgl Dx. Keperawatan Evaluasi sumatif Paraf
1 Kamis Nyeri akut pada Tn. S keluarga S :
Tn. S berhubungan dengan
16/7/2020  Pasien mengatakan nyeri pada
Ketidakmampuan keluarga dalam
persendian
merawat anggota keluarga yang
sakit  Tn S mengatakan nyeri timbul akibat
asam urat
 Tn S mengatakan nyeri tersa linu-linu
pada daerah persendian
 Nyeri terasa pada lutut kanan dan pada
jari-jari tangan
 nyeri hilang timbul dan nyeri bertambah
saat digunakan aktivitas
O:
 Skala nyeri 4
 tampak meringis saat nyeri tersa
 tampak bengkak kemerahan pada lutut
kanan
 lutut kanan tampak dikompres jahe
 keluarga dan Tn S tampak kooperatif
 keluarga tampak menyebutkan penyebab
nyeri dari asm urat
 TTV
Suhu : 368C
Nadi : 85 x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 130/ 70 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P :Lanjutkan intervensi
1. Mengkaji kembali nyeri
2. Mengkaji kembali pengetahuan
tentang nyeri

1. Kamis Nyeri akut pada Tn. S keluarga S :


Tn. S berhubungan dengan
16/7/2020
Ketidakmampuan keluarga dalam  Pasien mengatakan nyeri pada
persendian berkurang
merawat anggota keluarga yang
sakit  Tn S mengatakan nyeri timbul akibat
asam urat
 Tn S mengatakan nyeri tersa linu-linu
pada daerah persendian berkurang
 Nyeri terasa pada lutut kanan dan pada
jari-jari tangan
 Nyeri hilang timbul dan nyeri bertambah
saat digunakan aktivitas
O:
 Skala nyeri 3
 kadang – kadang tampak meringis saat
nyeri tersa
 tampak bengkak kemerahan pada lutut
kanan berkurang
 pasien tampak rileksasi dan distraksi saat
nyeri
 keluarga tampak disamping Tn S
 keluarga tampak menyebutkan langkah-
langkah kompres jahe untuk mengurangi
nyeri
 TTV
Suhu : 364C
Nadi : 87x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 120/ 80 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P :Lanjutkan intervensi
1. mengkaji kembali nyeri

2. Kamis
Ketidakefektifan manajemen S :
16/7/2020
kesehtan pada Tn. S keluarga Tn.  Pasien mengatakan nyeri pada
persendian berkurang
S berhubungan dengan
 Tn S mengatakan bersedia untuk minum
Ketidakmampuan keluarga dalam obat tradisional dipekarangan rumah
merawat anggota keluarga yang
sakit O:
 Tampak tanaman jahe, kunyit, lida
buaya, dan daun slam di pekarangan
rumah Tn S
 keluarga dan Tn S tampak bisa
menjelaskan langkah-langkah merebus
daun salam (10-15 lembar daun salm
direbus dalam 3 gelas air dijadikan satu
gelas)
 keluarga dan Tn S bisa menjelaskan
tanda gejala, penyebab, diit, dan akibat
dari asam urat.

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
1. Anjurkan keluarga untuk memberikan
dukungan kepada Tn S dalam
kepatuhan diit asam urat
2. Anjurkan keluarga untuk membawa
Tn S ke pelayanan kesehatan untuk
memantau kadar asam urat Tn S

1. Kamis Nyeri akut pada Tn. S keluarga S :


Tn. S berhubungan dengan
16/7/2020  Pasien mengatakan nyeri pada
Ketidakmampuan keluarga dalam
persendian hilang timbul
merawat anggota keluarga yang
sakit  Tn S mengatakan nyeri timbul akibat
asam urat
 Tn S mengatakan nyeri tersa linu-linu
pada daerah persendian jauh berkurang
 Nyeri terasa pada lutut kanan dan pada
jari-jari tangan
 Nyeri hilang timbul dan nyeri bertambah
saat digunakan aktivitas
O:
 Skala nyeri 1
 Tn. S tampak tenang
 tampak bengkak di lutut kanan menegecil
dan tidak ada kemerahan keluarga dan
Tn S tampak kooperatif
 pasien tampak rileksasi dan distraksi saat
nyeri
 TTV
Suhu : 36C
Nadi : 84x / menit
RR : 20 x / menit
TD : 110/ 70 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P :Lanjutkan intervensi
1. Monitor nyeri

Anda mungkin juga menyukai