KTI Inda (3
KTI Inda (3
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
2.1 Rumusan masalah Masalah.................................................................3
3.1 Tujuan....................................................................................................3
4.1 Manfaat..................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5
2.1 Konsep asuhan keperawatan pada anak dengan gastrenteritis.......5
2.1.1 Pengkajian keperawatan.................................................................5
2.1.2 Diagnosa Kperawatan...................................................................11
2.1.3 Intervensi keperawatan.................................................................12
2.1.4 Implementasi keperawatan............................................................14
2.1.5 Evaluasi.........................................................................................14
2.2 Konsep Teori Gastrointeritis.............................................................15
2.2.1 Pengertian.....................................................................................15
2.2.2 Etiologi..........................................................................................15
2.2.3 Tanda Dan Gejala.........................................................................15
2.2.4 Patofisiologi Gastrointeritis............................................................16
2.2.5 Komplikasi.....................................................................................18
2.2.6 Pemeriksaan Laboratorium............................................................18
2.2.7 Penatalaksanaan...........................................................................19
2.3 Kebutuhan cairan dan elektrolit........................................................20
2.3.1 Pengertian cairan dan elektrolit.....................................................20
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit 21
2.3.3 SPO pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit...............................22
BAB III................................................................................................................ 25
METODE STUDI KASUS...................................................................................25
3.1 Rancangan Studi kasus........................................................................25
3.2 Subjek penelitian...................................................................................25
3.3. Fokus Studi Kasus................................................................................26
3.4 Definisi oprasional................................................................................26
3.5. Tempat dan Waktu Studi Kasus............................................................26
3.6.1 pengumpulan data...............................................................................27
3.7. Penyajian Data.......................................................................................27
3.8. Etika Studi Kasus..................................................................................27
BAB 4................................................................................................................. 30
HASIL STUDI KASUS........................................................................................30
4.1 Hasil Studi Kasus..................................................................................30
4.2 Pembahasan..........................................................................................42
4.3 Keterbatasan.........................................................................................45
BAB V................................................................................................................ 46
PENUTUP.......................................................................................................... 46
4.1 Kesimpulan............................................................................................46
4.2. Saran......................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................48
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia, hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka
Gastroenteritis dapat diartikan sebagai suatu kondisi (BAB) yang tidak normal
yaitu lebih dari 3 kali sehari, konsisten tinja encer dapat disertai atau tanpa
disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada
lambung dan usus Pada anak sering terserang penyakit yang dikarenakan
system kekebalan tubuhnya yang belum matang atau kuat untuk menahan
bakteri maupun kuman yang masuk kedalam tubuhnya. Salah satu penyakit yang
sering menyerang anak adalah penyakit pada system pencernaan yang salah
rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di
berbagai cairan tubuh, cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut)
dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
1
2
disebapkan ion jika berada dalam larutan. cairan dan elektrolit masuk kedalam
tubuh melalui maknan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan distribusi
satu dengan yang lainya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh
akibat dehidrasi pada ribuan anak yang menderita gastroentrointeritis. Upaya yng
masyarakat lain yang bersifat formal maupun nonn formal. Hal ini dilaksanakan
maupun di puskesmas (IDAL, 2008). Petugas kesehatan dalam hal ini perawat
memegang peran penting dalam menangani masalah yang terjadi pada pasien
sangat diperlukan.
3
Gastroenteritis diderita 66 juta orang di dunia. Dan setiap tahun 1,5 juta balita
dapat diturunkan dengan program dehidrasi atau terapi cairan namun angka
kesakitannya masih tetap tinggi. Di dunia, terdapat 1,7 miliar kasus Gastrointeritis
gastroenteritis pada anak masih menempati urutan tertingi angka kesakitan dan
kematian, sebanyak, 2.113 kasus.(Profil Dinkes Kab. Malra, 2019). Data yang di
dapatkan dari ruang anak RSHK Langgur tahun, 2019 sebanyak 31 kasus,
dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit di ruang anak RSHK Langgur
3.1 Tujuan
Tujuan dari studi kasus ini adalah mengambarkan asuhan keperawatan
4.1 Manfaat
4.1.1 Bagi RSHK Langgur
mengalami gastroenteritis.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengumpulan data
5
6
a. Identitas klien
pasien
c. Keluhan Utama
lebih dari 4 kali baik disertai atau tanpa dengan muntah, tinja
yang sama
h. Riwayat Alergi
a. Nutrisi
1) Makanan
b. Eliminasi
d. Pola aktivitas
3. Pemeriksaan fisik
menurun
2) Kesadaran : Composmetis
4) Nadi : 80-90x?m
pernafasan
tangan kiri, dua jari kiri memisahkan dinding anus kanan dan kiri,
Interpretasi :
a. BB<sentil ke 10 : defisit
presentase
buruk
konstitusional
11) Kepala : ubun-ubun tak teraba cakung karena sudah menutup pada
12) Mata : Ama yang diare tanpa dehidrasi, bentuk kelopak matanya
cekung
sinus.
15) Mulut
lambat/tidak.
melihat bentuk dan ukuran dada, warna kulit warna kulit diarea
punggung atas.
19) Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bisa mengalami
masalah klien baik actual maupun potensial yang didapat dari status
1. Hipovolomia
2. Defisit nutrisi
gastroenteritis diantaranya
lingkungan
2. batasi waktu
tidursiang
3. fasilitasi
menghilangkan
stress
4. tetapkan jadwal
tidur
2.1.5 Evaluasi
a. Hipovolemia
b. Defisit nutrisi
air besar dengan konsisteni lembek atau cair bahkan dapat berupa air
saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih )
tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat) kandungan air
tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200g atau 200ml/24jm.
tersebut dapat atau tanpa di sertai lender dan darah . Jadi diare dapat
diartikan suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih
dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapatdi sertai
atau tanpa di sertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya
2.2.2 Etiologi
ada, kemudian BAB. Fases makin cair mengandung darah atau lendir
Akibat seringnya defikasi anus dan area sekitarnya menjdi lecet karena
sifat feses makin lama makin asam, hal ini terjadi akibat banyaknya
asam laktat yang dihasilkan dari pemecahan laktosa yang tidak dapat
diaborsi oleh usus. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah
ubun besar cekung pada bayi, tonus otot dan turgor kulit berkurang,
asidosis metabolic
metabolic hipokalemia).
bertambah)
c) Hipoglikemia
2.2.5 Komplikasi
Menurut (Ida 2018) Bila tidak segera ditangani maka akan terjadi
b) Renjatan hipovolemik
d) Hipoglikemia
18
dilakukan :
1) Pemeriksaan Laboratorium
2) Pemeriksaan Tinja
4) pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet
dinistest
6) Pemeriksaan Darah
2.2.7 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan :
19
1. Tindaksn mandiri
1) Oralit
3) Pemberian minum
2. tindakan kolaboratif
1) Terapi intravena
(Darmadi,2010)
pencernaan gastrointestinal
1) Ginjal
2) Kulit
demam.
3) Paru- paru
4) Gastrointestinal
kehilangan cairan
tinggi.
d) Gaya hidup
22
seluruh arah.
aktifitas fisik yang berlebihan. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk
a) Tahap persiapan
2) Persiapan perawat
a. Memperkenalkan diri
b) Persiapan lingkungan
1) Meja
3) Sendok
e) Tahap pelaksanaan
1) Cuci tangan
respon pasien
f) Tahap terminasi
3) Membersihkan peralatan
orlit
6) Cuci tangan
g) Tahap evaluasi
3) Cuci tangan
24
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi olh
25
26
langgur
3.4.1 Asuhan keperawatan adalah asuhan yang dibuat oleh perawat untuk
keperawatan.
3.4.3 Anak adalah seseorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa
Langgur
dalam kuisioner dan alat ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan
anak Berjumlah 8 orang terdiri dari PNS 5 orang dan pegawai Honor
4.1.2. Pengkajian
Tabel 4.1
Hasil pengkajian pada anak dengan penyakit gastroenteritis dalam
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit di ruang anak RSHK Langgur
NO IDENTITAS PASIEN 1 PASIEN 2
1. IDENTITAS
a. Biodata Pasien
Nama An.A F An. S W
Jenis kelamin Laki-laki Laki-laki
Umur 5 tahun 8 bulan
Agama Katolik Katolik
Suku/Bangsa Kei Kei
Pendidikan
Tanggal masuk RS 20-10-2022(6.40 wit) 27-10-2022 (8.19 wit)
Tanggal pengkajian 20-10-2022(9.15 wit) 27-10-2022(10.30 wit)
No. RM
Alamat Ohoi faan Langgur
b. Penanggung jawab
Nama Ny. S F Ny.D.W
Umur 39 40
Jenis kelamin Perempuan Perempuan
Agama Katolik Katolik
Pekerjaan Ibu rumah tangga Pegawai negeri sipil
Hub. Dengan pasien Ibu kandung Ibu kandung
Alamat Oho faan Langgur
30
31
c.identitas Saudara
Kandung 1. Johan (14) 1. Buce (13 thn)
2. Vona (7 thn)
2 RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan
sekarang
b.Riwayat penyakit
dahulu:
a. Prenatal care
a. Ibu memeriksakan
kehamilannya
setiap minggu di puskesmas puskesmas
b. Riwayat terkena
radiasi
c. Riwayat berat tidak tidak
badan selama
hamil
b. Natal 70 kg
a. Tempat melahirkan 65 kg
b. Jenis persalinan
Rs Hati kudus langgur RSU Karel Sadsutubun
c. Penolong
Langgur
persalinan
Normal Normal
c. Post natal
Bidan Bidan
a. Kondi sibayi
APGAR
8 8
c.Riwayat Kesehatan
keluarga:
1. Apakah di dalam
Keluarga Ada
Riwayat Penyakit Tidak Tidak
menular/keturunan/
kronis
2. Apakah ada riwayat
alergi dalam keluarga
Tidak
32
Tidak
3. Gambarkan
genogram 3 generasi
AYAH IBU
IBU AYAH
Ket: Ket:
: Laki-laki : Laki-laki
: perempuan : perempuan
: Meninggal : Meninggal
: pasien : pasien
a. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan 13 Kg 6,6 kg
2. Tinggi badan 115 cm 73 cm
3. Waktu tumbuh gigi 6 bulan 7 bulan
4. Jumlah gigi 20 buah 2 buah
b. Perkembangan Tiap tahap Usia
anak saat
1. Berguling 8 bulan 8 bulan
2. Duduk : 9 bulan
3. Merangkak 9 bulan
4. Berdiri 11 bulan
5. Berjalan 1 tahun
6. Senyum kepada orang lain 1 bulan
pertama kali :
7. Bicara pertama kali 8 bulan
8. Berpakaian tanpa bantuan 8 bulan
3 tahun
4 Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI Ya Tidak
B. Pemberiansusu formula Ya Ya
1. Alasan pemberian - Menambah
kebutuhan karena
ibunya seorang
guru
5 Aktivitas sehari-hari
33
A. Nutrisi
1. Selera makan teratur teratur
Sebelum Sakit teratur teratur
Saat Sakit Kurang teratur Kurang teratur
B. Cairan
1. Jenis minuman
Sebelum Sakit air putih Asi, susu formula
Saat Sakit air putih Asi, susu formula
2. Frekuensi minum Asi, susu formula
Sebelum Sakit 3x1 6x1
Saat Sakit 2x1 3x1
C. Eliminasi (BAB)
1. Tempat pembuangan Wc/toilet Pempres
Sebelum Sakit Wc/toilet Pempres
2. Frekuensi (waktu)
Sebelum Sakit
2x1 5x1
Saat Sakit
4x1 6x1
3. Konsistensi
Sebelum Sakit
Saat Sakit Padat cair
D. IstirahatTtidur encer Cair
1. Jam tidur
Siang 10 jam/hari 13 jam/hari
malam 2 jam 3 jam
2. Pola tidur 8 jam 10 jam
3. Kebiasaan sebelum Teratur Teratur
tidur Menonton tv Bermain
4. Kesulitan tidur Tidak Tidak
E. Personal Hygiene
1. Mandi 3x1/hari 3x1/hari
Sebelum Sakit 3x1/hari 3x1/hari
Saat Sakit 1x1/hari 1x1/hari
2. Cuci rambut 1x1 /hari 1x1 /hari
Sebelum Sakit 1x1 /hari 1x1 /hari
Saat Sakit 1x1 /hari 1x1 /hari
3. Gunting rambut 1x /bulan -
Sebelum Sakit 1x /bulan -
Saat Sakit 1x /bulan -
4. Gosok gigi 3x1/hari -
Sebelum Sakit 3x1/hari -
Saat Sakit 1x1/hari -
6 PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum Lemas Lemas
2. Kesadaran Compos mentis Compos mentis
3. Tanda-tanda vital
a. Denyut nadi 120 x/ menit 130 x/ menit
b. Suhu 38,20c 38,50c
c. Pernafasan 25 x/menit 27 x/menit
4. Berat badan 13 Kg 7,6 kg
5. Tinggi badan 115 cm 73 cm
6. Kepala Bersih Bersih
7. Wajah Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan
8. Mata Kunjingtiva anemis Kunjingtiva anemis
34
4.1.3.Analisa Data
Tabel 4.2
Analisa data pada pada anak dengan penyakit gastroenteritis dalam
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit di ruang anak RSHK Langgur
Klien Data Masalah Etiologii
1 Data subjektif :
Data Ojektif :
Wajah pasien tampak pucat
Turgor kulit menurun
Keadaan umum : compomentis
TTV
Suhu : 38,20c
Respirasi : 25 x/menit
Nadi : 120 x/ menit
2 Data subjektif
Ibu pasien mengatakan pasien muntah 2
kali dan bibir pasien kering badan pasien
teraba hangat
Kehilangan
Data Objektif hipovolemia cairan aktif
Turgor kulit menurun
Wajah tampak pucat
TTV
Suhu : 38,50c
Respirasi : 27 x/menit
35
4.1.4.Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.3
Diagnosa Keperawatan pada anak dengan penyakit gastroenteritis dalam
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit di ruang anak RSHK Langgur
Klien 1 dan klien 2
4.1.5.Intervensi Keperawatan
Tabel 4.4
Intervensi Keperawatan pada anak dengan penyakit gastroenteritis dalam
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit di ruang anak RSHK Langgur
SDKI SLKI SIKI
4.1.6.Implementasi Keperawatan
36
Tabel 4.5
Implementasi Keperawatan pada anak dengan penyakit gastroenteritis dalam
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit di ruang anak RSHK Langgur
No Pasein Hari/Tgl/ Implementasi Nama/
Jam TTD
1 Kamis 1. Periksa tanda dan gejala
20-10- hipovolemia (frekuensi nadi,turgor
2022 kulit menurun, membrane mukosa Inda
10.00 kering, volume urine menurun,
haus dan lemah) pasien BAB 3 kali
Pasien 1 sehari dan feses cair
An.A F Hasil:pasien mengeluh haus,
merasa lemah,mulut terasa
kering, suhu tubuh meningkat
S: 38,20c
N: 120 x/menit
P: 25 x/menit
10.15
2. Monitor intake dan output cairan
Hasil:klien mendengarkan
penjelasan yang di berikan
dan ibu klien memahami
anjuran yang diberikan yaitu
memberikan klien minum
sedikit tapi sering, klien
terpasag infus NaCl 18 tpm
10.30 indah
3. menghitung kebutuhan cairan
Hasil:ibu pasien mengetahui
kebutuhan cairan yang harus
dipenuhi yaitu 1700mL air
putih perhari
Jumat
21-10-
2022 1. Berikan posisi modififed
08.15 Trendelembung
Hasil:pasien mau melakukanya
08.30 inda
2. Berikan asupan cairan oral
Hasil:pasien mau meminum
minuman yan di berikan dan
ibu pasien membantu
09.15 melakukanya
3. Kolaborasi pemberian cairan IV
isotonis(NaCL,RL)
Hasil:ibu pasien mengerti akan
kebutuhan cairan tubuh
anaknya dan pasien
mendengarkan denan baik
Sabtu indah
22-10- 1. Periksa tanda dan gejala
37
meningkat Indah
S: 38,50c
N: 130 x/ menit
11.15 P: 27 x/menit
2. Monitor intake dan output cairan Indah
Hasil:ibu pasien mendengarkan
penjelasan yang di berikan
dan ibu klien memahami
anjuran yang diberikan yaitu
memberikan klien minum indah
sedikit tapi sering, klien
terpasag infus NaCl 20 tpm
11.30 indah
3. menghitung kebutuhan cairan
Hasil:ibu pasien mengetahui
bebutuhan cairan yang harus
dipenuhi yaitu 800 mL air
indah
putih perhari
Jumat
28-10-
1. Berikan posisi modififed indah
2022
10.00 Trendelembung
Hasil:ibu pasien mau membantu
melakukanya
10.15
2. Berikan asupan cairan oral
Hasil:ibu pasien mau membantu
pasien meminum minuman
yan di berikan Indah
10.30 3. Kolaborasi pemberian cairan IV
isotonis(NaCL,RL)
Hasil:ibu pasien mengerti akan
kebutuhan cairan tubuh
anaknya dan pasien Indah
mendengarkan denan baik
Indah
Sabtu 1. Periksa tanda dan gejala
29-10- hipovolemia (frekuensi nadi,turgor
2022
10.00 2. kulit menurun, membrane mukosa
kering, volume urine menurun, indah
haus dan lemah)
Hasil:pasien sudah tidak mengeluh
haus, sudah tidak merasa
lemas,suhu tubuh menurun
S: 36,50c
N: 105 x/menit
P: 22 x/menit
10.15
39
Tabel 4.6
Evaluasi Keperawatan pada anak dengan penyakit gastroenteritis dalam
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit di ruang anak RSHK Langgur
Klien Hari/Tgl/Jam Evaluasi (SOAP) Nama/TTd
Pasien Kamis 20-10- S:klien mengatakan sudah
1 2022 bertenaga dan ibu klien
09.15 mengatakan klien sudah bisa Indah
merasa lebih baik karena suda
banyak cairan yang masuk ke
tubuh
An.A F O : -Ttv
Nadi : 120x/m,
Suhu: 36,80c
Jumat 21-10- RR: 31x/m
2022 -Feses encer
09.30 indah
A :Tujuan belum berhasil
P :lanjutkan intervensi pemberian
minum per oral
A :Tujuan berhasil
P :intervensi di hentikan
Kamis 27-10- S:ibu pasien mengatakan pasien Indah
2022 sudah tidak rewel lagi pasien
Pasien 2 09.30 sudah kembali bermain
O : asupan cairan meningkat,
An. S W Dehidrasi menurun, tekanan
arteri rata-rata membaik
-Ttv
Nadi : 124x/m
RR : 27x/m
Suhu: 36,60c
- Feses encer indah
A :Tujuan belum berhasil
P :lanjutkan intervensi
Ttv
Nadi : 110x/m
RR : 31x/m
Suhu : 360c
42
A :Tujuan berhasil
P :intervensi di hentikan
4.2 Pembahasan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada 2 klien melalui
pendekatan proses keperawatan yang meliputi penkajian, menekankan
diagnosa keperawatan,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, maka
pada bab ini peneliti akan membahas mengenai kesenjangan antara teori
dengan kenyataan yang di temukan dalam Asuhan Keperawatan pada
anak dengan penyakit gastroenteritis dalam pemenuhan kebutuhan cairan
dan elektrolit di ruang anak RSHK Langgur yang di laksanakan pada 27-30
Oktober 2022 yang dapat di uraikan sebagai berikut.
4.2.1 Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang peneliti laksanakan pada kedua
klien yaitu klien 1 An.A F dan klien 2 An.S W keluhan utama pada
kedua klien yaitu merasa lemas, merasa haus dan peningkatan suhu
tubuh pasien 1 38,20c buang air besar 3 kali cair/encer pada pasien 2
peningkatan suhu tubuh 38,50c buang air besar 2 kali cair/encer
4. Hipovolomia
5. Defisit nutrisi
6. Gangguan pola tidur
Dalam melakukan analisa data dan menentukan diagnosa
keperawatan pada kedua klien peneliti menemukan diagnosa
keperawatan yaitu Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan
cairan aktif di tandai dengan frekuensi nadi meningkat,turgor kulit
menurun
gula garam, motivasi klien untuk banyak minum air putih dan
Kaji dan pantau tanda dan gejala dehidrasi dan intake output cairan,
4.3 Keterbatasan
Peneliti selama melakukan penelitian, peneliti selalu mengalami
kesulitan dalam pencarian referensi penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk
referensi 10 tahun terakhir, dan pada saat ingin melakukan penelitian lebih
cepat peneliti terhambat karena kasus yang diteliti belum ada pada saat
peneliti turun ke tempat penelitian. Namun peneliti tidak putus asa akhirnya
peneliti bisa mendapatkan referensi dan mendapat kasus yang ingin diteliti
sehingga dapat membantu dan mendukung peneliti dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penatalaksanaan yang di lakukan pada
pasien anak dengan penyakit gastroenteritis dalam pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit di ruang anak RSHK Langgur pada tanggal
27-30 oktober 2022, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut.
4.1.1 Pengkajian
Berdasarkan penelitian yang peneliti laksanakan pada kedua pasien
yaitu pasien 1 dan pasien 2 di dapatkan keluhan utama pada kedua
pasien memiliki kesamaan yaitu, lemas
4.1.2 Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang muncul pada kedua klien penelitian
yaitu Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif di
tandai dengan frekuensi nadi meningkat,turgor kulit menurun
4.1.3 Intervensi
Intervensi keperawatan yang di susun dalam mengatasi
permasalahan pasien 1 dan pasien 2 adalah melakukan menajemen
hipovolemia pada pasien gastrointeritis RS Hati Kudus Langgur
4.1.4 Implementasi
Implementasi keperawatan yang di lakukan sesuai dengan intervensi
yang di susun yakni Periksa tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi
nadi,turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, volume urine
menurun, haus dan lemah), dan Monitor intake dan output cairan
4.1.5 Evaluasi
Setelah melakukan implementasi keperawatan selama tiga hari,
evaluasi yang diperoleh dari kedua pasien adalah masalah
kekurangan cairan dan elektrolit teratasi
4.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, adapun saran yang
dapat diberikan oleh peneliti sebagai berikut :