“KEPRIBADIAN KONSUMEN”
OLEH
KELOMPOK IV :
(PEMASARAN C PAGI)
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah nya,
kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KEPRIBADIAN
KONSUMEN” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu I Gusti
Ayu Imbayani, SE.,MM pada program studi Manajemen mata kuliah Perilaku Konsumen.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Perilaku
Konsumen bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu I Gusti Ayu Imbayani, SE.,MM selaku
dosen Pemasaran Konsumen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Kelompok kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kelompok kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian
Kepribadian atau personalitas terdiri atas karakter psikologi yang menentukan dan
mencerminkan bagaimana seseorang berpikir dan bertindak. Hal yang perlu ditekankan
dari karakter psikologi ini adalah bahwa setiap individu memiliki kualitas, atribut, faktor
dan cara bertindak yang berbeda dengan individu lainnya. Dalam dunia bisnis kepribadian
individu dapat mempengaruhi pilihan individu tersebut terhadap keragaman produk.
Pengaruh tersebut dapat muncul ketika bagaimana konsumen merespon seorang marketer
dalam mempromosikan produknya, serta kapan, dimana dan bagaimana seorang konsumen
mengkonsumsi produk tersebut.
B. Sifat-sifat kepribadian
2
Secara umum kepribadian setiap individu seringkali bersifat konsisten dan
berlangsung lama atau abadi. Keduanya tentunya sangatlah penting bagi seorang marketer
untuk dapat menjelaskan dan memprediksi perilaku konsumen tersebut. Seorang marketer
tentunya tidak dapat merubah kepribadian konsumen untuk dapat mengkonsumsi
produknya namun apabila respon kepribadian dari konsumen tertentu dapat diketahui maka
sang marketer dapat dengan mudah mensiasati secara tepat pendekatan yang diperlukan
bagi target konsumen tersebut.
Berikut merupakan beberapa teori mengenai kepribadian terbaik serta yang paling banyak
digunakan dalam studi mengenai hubungan antara perilaku konsumen dengan kepribadian
:
A. Teori Freud
Dasar pemikiran dari Teori Freud bahwa ketidaksadaran akan kebutuhan dan gairah
terutama kepada hal seksual dan gairah lainnya merupakan hal yang berdasar pada
motivasi dan kepribadian individu. Freud mengatakan bahwa dalam kepribadian manusia
terdapat tiga sistem yang saling berinteraksi yaitu:
● Id merupakan pusat dari kebutuhan psikologi yang mendasar seperti rasa haus,
lapar, dan seksual yang masih primitif dimana setiap individu yang hendak
mendapatkan kepuasan tersebut tidak memperhatikan arti spesifik dari kepuasan
tersebut.
● Superego berperan sebagai pembatas setiap individu saat hendak mendapat
kepuasan sehingga kepuasan yang dimaksud dapat diterima secara sosial oleh
3
masyarakat luas. Superego juga dapat disebut hal yang membatasi poin pertama
atau id.
● Ego merupakan kesadaran bagi individu serta berfungsi sebagai penyeimbang
antara kebutuhan kompulsif dari sistem id dengan tekanan sosial dari sistem
superego.
● Individu yang rela dan tunduk, merupakan individual yang mendekat pada
banyak orang dan konsisten mencari celah untuk disukai, diinginkan, dan
diapresiasi.
● Individu yang agresif, merupakan individual yang cenderung kontra pada
banyak orang dan cenderung hendak menonjolkan diri serta hendak dikagumi
● Individu yang terlepas, merupakan individual yang menjauh dari banyak orang
dan selalu mencari kebebasan diri dan kemandirian.
C. Teori Trait
Teori ini berfokus pada karakteristik psikologi yang disebut “Trait”. Trait
merupakan karakteristik personal yang dapat membedakan satu individu dengan individu
lainnya. Ahli yang memprakarsai teori ini menggunakan uji kepribadian yang sedemikian
rupa untuk dapat mengetahui perbedaan individu yang dimaksud dari segi tinggi atau
rendahnya tingkat skor yang didapat pada trait tertentu. Tes kepribadian tersebut biasanya
mengukur dan melibatkan trait seperti tingkat inovasi (apakah konsumen receptif pada hal
baru), materialisme (hubungan konsumen dengan materi duniawi) dan etnosentrisme
(kemungkinan konsumen menolak atau menerima produk asing).
Para ahli menemukan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik personal atau
trait dengan tingkat konsumsi bermacam produk secara luas ketimbang merk tertentu.
Pengetahuan yang demikian tentunya sangat berguna bagi para marketer. pengetahuan
4
tersebut dapat memudahkan seorang marketer mengkategorisasi konsumen secara efektif
serta dapat menciptakan promosi yang menargetkan secara spesifik kategori konsumen
tertentu.
5
produknya dengan sikap yang telah ada daripada berusaha untuk mengubah sikap
konsumen, karena untuk merubah sikap dibutuhkan biaya yang besar.
2.4 Kepribadian Merk dan Contoh Arti Citra Diri
● Personifikasi merek
Personifikasi merek yaitu berusaha menuangkan kembali persepsi konsumen
mengenai sifat-sifat produk atau jasa "karakter manusia". banyak konsumen yang
menyatakan perasaan diri mereka mengenai produk atau merek menurut
kepribadian yang mereka kenal. Mr. Coffee, merek alat pembuat kopi yang populer
dan menetes secara otomatis menggambarkan hubungan konsumen merek. Para
konsumen menyebut Mr. Coffee seolah-olah produk tersebut adalah seseorang.
Jadi Mr. Coffee dipandang sebagai seseorang yang dapat diandalkan, bersahabat,
efisien, cerdas, dan hebat. Ada lima dimensi yang menentukan kepribadian merek
yaitu ketulusan, kegairahan,kemampuan, kecanggihan, dan kekuatan, dan segi-segi
kepribadian yang mengalir dari tiap dimensi seperti ketulusan hati, keberanian,
cerdas, dan luwes. Kerangka ini cenderung menampung berbagai kepribadian
merek yang dikejar oleh berbagai produk konsumen.
● Kepribadian produk dan Gender
Kepribadian ini sering melengkapi produk atau merek dengan gender. Pemberian
gender sebagai bagian dari gambaran kepribadian produk sesuai sekali dengan
realitas pasar bahwa produk dan jasa, pada umumnya dipandang oleh konsumen
mempunyai gender. Misalnya kopi dan pasta gigi merupakan produk maskulin,
sedangkan sabun mandi dan shampo dipandang sebagai produk feminin.
● Kepribadian dan Warna
Kepribadian dan warna Konsumen tidak hanya mengaitkan sifat-sifat kepribadian
ke produk dan asa tetapi mereka juga cenderung menghubungkan berbagai faktor
kepribadian ke berbagai warna khusus. Contohnya, coca cola dihubungkan dengan
merah yang mengandung arti kegembiraan. Kuning dihubungkan dengan sesuatu
yang baru, dan hitam sering mengandung arti kecanggihan. Kombinasi hitam dan
putih menunjukkan bahwa produk dibuat dengan teliti, berteknologi tinggi, dan
desainnya canggih. Nike menggunakan warna hitam, putih, dan sedikit merah
6
untuk berbagai model sepatu olahraganya yang terpilih yang secara tidak langsung
menyatakan " Sepatu Olahraga berkinerja tinggi". Untuk mengungkapkan
pandangan tersebut, para peneliti menggunakan berbagai macam teknik
pengukuran kualitatif, seperti observasi, kelompok fokus wawancara yang
mendalam, dan teknik proyektif.
Contohnya :
a. Levi's : dapat diandalkan
b. Volvo sebagai keamanan
c. Nike sebagai atlet dalam diri kita
● Citra Diri
Citra diri merupakan persepsi mengenai diri. Pada dasarnya konsumen berusaha
menggambarkan diri mereka kedalam berbagai pilihan merek mereka. Setiap
individu mempunyai cita diri yang dirasakan sebagai satu orang tertentu dengan
sifat-sifat kebiasaan, kepemilikan barang, hubungan dan cara berperilaku tertentu.
Para konsumen sering berusaha memelihara, meningkatkan, mengubah atau
memperluas citra diri mereka dengan membeli produk dan jasa dan berbelanja di
toko toko yang mereka rasa sesuai dengan citra diri mereka yang relevan dan
dengan menghindari produk dan toko yang tidak relevan.
7
2.5 Mengkaji Perbedaan Citra Diri Aktual dengan Citra Diri Ideal
A. Citra Diri Aktual
Citra diri ideal (Ideal self-image) didefinisikan bagaimana konsumen ingin melihat
dirinya sendiri. Ideal self-image congruity (kesesuaian citra diri ideal) sebagai tingkat
kesesuaian antara citra diri ideal pembeli dan citra toko. Ideal self image mendorong
perilaku hanya untuk memenuhi kebutuhan harga diri. Seseorang memiliki citra ideal
tentang dirinya, dan akan mewujudkan citra ideal tersebut dengan cara berlangganan pada
toko atau outlet yang sesuai dengan citra dirinya, dengan melakukan hal tersebut akan
meningkatkan harga diri mereka. Misalkan ketika melihat seseorang dengan kelas pekerja
berlangganan pada toko kelas atas kemungkinan orang tersebut memiliki citra ideal sebagai
orang kelas atas. Berlangganan pada toko kelas atas membantu orang kelas pekerja
mendekati citra ideal miliknya yakni menjadi kelas atas. Artinya, berlangganan pada toko
yang sesuai dengan citra ideal seseorang akan membantu mereka merasa nyaman dengan
dirinya dan akan bersikap positif pada toko tersebut (sirgy et.al., 2000).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Schiffman, Leon G., & Wisenblit, Joseph L. . (2015). Consumer Behavior. England:
Pearson Education Limited
Abdul Ghoni Tri Bodroastuti.The Influence Of Factor Of Cultural, Social, Personality
And Psychology On Customer Behavior Studies
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian (Bandung: Rosda, 2007), 1.