Anda di halaman 1dari 107

HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP

KECEMASAN IBU HAMIL DALAM


MENERIMA VAKSINASI COVID 19
DI PUSKESMAS GUNUNG SARI
KABUPATEN CIREBON

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

OLEH:

NITA SAGITA
NIM. 20810083

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM SARJANA DAN PROGRAM
PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP KECEMASAN


IBU HAMIL DALAM MENERIMA VAKSINASI COVID 19
DI PUSKESMAS GUNUNG SARI
KABUPATEN CIREBON

Oleh:

NITA SAGITA
NIM. 20810083

TELAH DISETUJUI UNTUK MENGIKUTI UJIAN SKRIPSI


PADA TANGGAL 10 FEBRUARI 2022

KOMISI PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Selasih Putri Isnawati Hadi Eka Vicky Yulivantina, S.S.T., M.Keb


S.Tr.Keb.M.Tr.Keb NIK. 42.120793.02
NIK. 02.220870.2

i
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP KECEMASAN


IBU HAMIL DALAM MENERIMA VAKSINASI COVID 19
DI PUSKESMAS GUNUNG SARI
KABUPATEN CIREBON

Oleh:

NITA SAGITA
NIM. 20810083

Telah diujikan pada tanggal..................oleh tim penguji Skripsi Program Studi


Kebidanan Program Sarjana STIKES Guna Bangsa Yogyakarta.

Yogyakarta, 2022

Mengetahui,

Penguji I

Rizka
NIDN. 05.061188.01

Pembimbing I Pembimbing II

Selasih Putri Isnawati Hadi Eka Vicky Yulivantina, S.S.T., M.Keb


S.Tr.Keb.M.Tr.keb NIK. 42.120793.02
NIK. 02.220870.2

ii
SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP KECEMASAN


IBU HAMIL DALAM MENERIMA VAKSINASI COVID 19
DI PUSKESMAS GUNUNG SARI
KABUPATEN CIREBON

Nama Mahasiswa : Nita Sagita

Nim : 20810083

Program Sudi : S1 Kebidanan

Komisi Penguji

Ketua penguji : selasih Putri Isnawati Hadi S.Tr.Keb.M.Tr.Keb

Penguji I : Tri Budi Rahayu, S.ST., M.Kes

Penguji II : Eka Vicky Yulivantina, S.S.T., M.Keb

Tanggal Ujian : ...............Maret 2022

iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,

di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam

sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur plagiat, saya bersedia skripsi ini dibatalkan, serta diproses sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2013,

pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)

Yogyakarta,................2022

Mahasiswa

Nita Sagita
Nim. 20810083

iv
RIWAYAT HIDUP

Nama : Nita Sagita


Tempat dan tanggal lahir : Cirebon,
Agama : Islam
Status : Kawin
No Hp : 085864856524
Alamat : Gunung Sari Cirebon

Riwayat Pendidikan :
SD : SD Playangan tahun lulus 2006
SMP : MTs An Nashuhah 2009
SMA : MAN 3 Cirebon Buntet Pesantren tahun
lulus 2013
DIII Kebidanan : Poltekes BPH Cirebon
S1 Kebidanan : STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

v
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP KECEMASAN
IBU HAMIL DALAM MENERIMA VAKSINASI COVID 19
DI PUSKESMAS GUNUNG SARI
KABUPATEN CIREBON

Nita Sagita1, Indah Fitri Agustina2, Eka Vicky Yulivantina3

Program Studi Kebidanan Program Sarjana STIKES Guna Bangsa


Yogyakarta
Email: nita sagita@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang: Covid-19 merupakan sebuah pandemi di dunia, di mana ada 634.835 kasus
dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia. Di Indonesia 1.528 kasus dengan positif Covid-
19 dan 136 kasus kematian. Di Jawa Barat kematian ibu hamil sampai dengan tanggal 23
Agustus 2021 sebanyak 691 orang dan yang meninggal diakibatkan Covid-19 sebanyak 300
orang . Upaya pemerintah untuk penanggulangan kasus Covid 19 tidak hanya dari sisi
penerapan protokol kesehatan, tetapi intervensi dengan vaksinasi sebagai upaya pencegahan
dan pengendalian COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan terhadap
kecemasan ibu hamil dalam menerima vaksinasi covid 19 di Puskesmas Gunung Sari
Kabupaten Cirebon.
Metode Penelitian: Desain Penelitian : jenis penelitian kuantitatif dengan metoda deskriptif
korelasional. Populasi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon
sebanyak 107 orang. Jumlah sampel 107 orang. Tekhnik sampling yaitu total sampling.
Hasil Penelitian: Hasil uji statistic dengan menggunakan Chi Square diperoleh nilai p value
0,000, lebih kecil dari nilai ∝(0,000<0,05) maka H0 ditolak
Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan terhadap kecemasan ibu hamil dalam menerima
vaksinasi covid 19 di wilayah Puskesmas Gunungsari Kabupaten Cirebon.

Kata kunci : Pengetahuan, kecemasan, vaksinasi Covid 19

vi
RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE ON PREGNANT
MOTHER'S ANXIETY IN RECEIVING THE COVID
19 VACCINATION AT THE GUNUNG SARI
PUSKESMAS, CIREBON REGENCY

Nita Sagita1, Indah Fitri Agustina2, Eka Vicky Yulivantina3

Midwifery Study Program STIKES Guna Nation Yogyakarta Undergraduate


Program
Email: nita sagita@gmail.com

ABSTRACT
Background: Covid-19 is a global pandemic, where there are 634,835 cases and 33,106 deaths
worldwide. In Indonesia 1,528 positive cases of Covid-19 and 136 deaths. In West Java, the deaths
of pregnant women as of August 23, 2021 were 691 people and 300 people died due to Covid-19.
The government's efforts to deal with Covid-19 cases are not only in terms of implementing health
protocols, but also interventions with vaccinations as an effort to prevent and control COVID-19.
The purpose of this study was to determine the relationship between the anxiety of pregnant
women in receiving the covid 19 vaccination at the Gunung Sari Health Center, Cirebon Regency.
Research Methods: Research Design: this type of quantitative research with descriptive
correlational method. The population of pregnant women in the working area of the Gunung Sari
Health Center, Cirebon Regency is 107 people. The number of samples is 107 people. The
sampling technique is total sampling.
Research Results: The results of statistical tests using Chi Square obtained a p value of 0.000,
smaller than the value of (0.000 <0.05) then H0 is rejected
Conclusion: There is a relationship between knowledge and anxiety of pregnant women in
receiving the covid 19 vaccination in the Gunungsari Public Health Center, Cirebon Regency.

Keywords: Knowledge, anxiety, Covid 19 vaccination

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas

berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“ Hubungan Pengetahuan Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menerima

Vaksinasi Covid 19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari Kabupaten

Cirebon.” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program

Studi Kebidanan Program Sarjana Kebidanan STIKES Guna Banga Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini bisa terselesaikan berkat adanya bantuan dari semua

pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Dr. dr. R. Soerjo Hadijono, SpOG(K), DTRM & B(Ch), selaku ketua

STIKES Guna Bangsa Yogyakarta.

2. Selasih Putri Isnawati Hadi, S.Tr.Keb., M.Tr.Keb selaku ketua Program Studi

Kebidanan Program Sarjana STIKES Guna Bangsa Yogyakarta.

3. Indah Fitri Agustina, S.S.T., M.Kes selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan sampai terselesaikannya skripsi ini.

4. Eka Vicky Yulivantina, S.S.T., M.Keb selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan sampai terselesaikannya skripsi ini.

5. Seluruh dosen Program Studi Kebidanan Program Sarjana STIKES Guna

Bangsa Yogyakarta yang telah memberikan masukan untuk kesempurnaan

skripsi skripsi ini.

viii
6. Rekan mahasiswa sarjana kebidanan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta dan

semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi

ini.

Semoga budi baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan

balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan profesi serta masyarakat pada umumnya. Aamin

Yogyakarta, 2022

Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... ii
DAFTAR PENGUJI SIDANG.................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN............................................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................ vi
DAFTAR ISI............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 4
C. Tujuan................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian................................................................ 5
E. Ruang Lingkup Penelitian.................................................... 6
F. Keaslian Penelitian............................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar....................................................................... 16
1. Kehamilan..................................................................... 16
2. Pengetahuan.................................................................. 22
3. Kecemasan.................................................................... 31
4. Vaksinasi Covid 19....................................................... 42
B. Kerangka Teori..................................................................... 48
C. Kerangka Konsep................................................................. 49
D. Hipotesis............................................................................... 50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian.................................................................. 52
B. Populasi dan Sampel Penelitian........................................... 52
C. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 54
D. Variabel Penelitian............................................................... 54
E. Definisi Oprasional............................................................... 55
F. Instrumen Penelitian............................................................. 56
G. Alur/Tahap Pengumpulan Data............................................ 56
H. Validitas dan Reliabilitas...................................................... 57
I. Pengolahan dan Analisa Data............................................... 58
J. Etika Penelitian..................................................................... 61
K. Jadwal Penelitian.................................................................. 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
A. Hasil Penelitian...................................................................... 64
B. Analisa Data........................................................................... 68
BAB V PEMBAHASAN
A. Karakteristik Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Gunung Sari
Kabupaten Cirebon................................................................ 70

x
B. Hubungan Pengetahuan Terhadap Kecemasan Ibu Hamil
Dalam Menerima Vaksinasi Covid 19 Di Wilayah Puskesmas
Gunung Sari Kabupaten Cirebon........................................... 77
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................ 81
B. Saran...................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRA

xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Permohonan menjadi responden
Lampiran 2 : Persetujuan responden/Informed concent
Lampiran 3 : Kisi-kisi kuesioner pengetahuan responden
Lampiran 6 : Lembar kuesioner, lembar ceklist
Lampiran 6 : Kunci jawaban kuesioner pengetahuan
Lampiran 7 : Lembar ceklist Hubungan Pengetahuan Terhadap Kecemasan Ibu
Hamil Dalam Menerima Vaksinasi Covid 19 di wilayah kerja
Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon.
Lampiran 8 : Lembar konsul pembimbing I
Lampiran 9 : Lembar konsul pembimbing II

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat Indonesia dan dunia dihebohkan dengan wabah virus

corona jenis baru (Novel Corona Virus/nCoV) yang secara resmi saat ini

disebut sebagai Covid-19 (corona virus disease that wasdiscovered in

2019) (WHO, 2020). Virus ini termasuk dalam keluarga besar Corona

Virus (CoV) (Sheng, 2020).

Kasus Covid-19 berawal dari Desember 2019 dengan

ditemukannya pneumonia misterius yang pertama kali dilaporkan di

Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Sumber penularan kasus ini dikaitkan

dengan pasar ikan di Wuhan. Tanggal 18 Desember sampai dengan

29 Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute

Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Sejak 31 Desember 2019 sampai

dengan 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan

dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Covid-19 merupakan sebuah pandemi

di dunia, di mana ada 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di

seluruh dunia (WHO, 2021).

Berdasarkan data Direktorat Kesehatan Keluarga per 14 September 2021

tercatat adanya kenaikan jumlah Kematian Ibu dan Bayi yang terjadi saat

pandemi COVID-19 yaitu sebanyak 1086 ibu meninggal dunia dengan hasil

pemeriksaan swab PCR/antigen positif. Sementara dari data Pusdatin, jumlah

bayi meninggal yang dengan hasil swab/PCR positif tercatat sebanyak 302 orang.

Di Jawa Barat kematian ibu hamil sampai dengan tanggal 23 Agustus

1
2

2021 sebanyak 691 orang dan yang meninggal diakibatkan Covid-19

sebanyak 300 orang (Dinkes Jawa Barat, 2021). Di Kabupaten Cirebon

jumlah kematian ibu hamil akibat Covid-19 sebanyak 21 kasus sedangkan

di Puskesmas Gunung Sari kematian ibu hamil akibat Covid 19 yaitu

1 kasus ( dr Teti, 2021).

Jenis baru corona virus yang belum pernah diidentifikasi

sebelumnya pada manusia dapat menyebabkan pneumonia, sindrom

pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian yang telah dinyatakan

sebagai bencana non alam berupa wabah atau pandemi maupun sebagai

kedaruratan kesehatan masyarakat. Ibu hamil merupakan golongan yang

rentan terinfeksi virus Covid 19. Adanya peningkatan kasus ibu hamil

dengan Covid-19 merupakan masalah bagi semua baik di Indonesia

maupun dunia (Kemenkes RI, 2021).

Merespon persoalan tersebut, Kementerian Kesehatan bersama

pihak terkait melakukan koordinasi untuk meningkatkan pelayanan sistem

kesehatan demi menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi termasuk saat

pandemi COVID-19. Saat ini Kemenkes terus memperkuat kapasitas dan

kapabilitas fasilitas pelayanan kesehatan agar mampu menangani

permasalahan-permasalahan yang dihadapi pasien sesegera mungkin, juga

didorong agar mampu melakukan deteksi dini terhadap adanya potensi

gangguan atau kelainan pada kesehatan ibu hamil, memperkuat upaya

promotif preventif, dan turut memberdayakan masyarakat

(Kemenkes, 2021).
3

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2021), juga telah

mengeluarkan panduan bagi masyarakat tentang pencegahan dan isolasi mandiri

bagi ibu hamil dan bayi baru lahir serta penerapan protokol kesehatan. Selain

itu juga diadakannya program vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil yang

dimulai pada bulan Agustus 2021. Vaksinasi Covid-19 penting diberikan

kepada ibu hamil, karena selain bermanfaat bagi ibu, juga bagi janin yang

dikandungnya (Kadinkes Jawa Barat, 2021). Namun, pemberian vaksin

masih menjadi dilema bagi sebagian kalangan ibu hamil. Rumor tentang

efek samping seperti, keguguran dan gangguan kesuburan inilah yang

menjadi penyebab sebagain orang menghindari penerimaan vaksinisasi

bagi ibu hamil (Rifa, 2021).

Jumlah ibu hamil yang sudah divaksinasi dosis 1 di Jawa Barat

tahun (2021), sebanyak 3.419 orang dan divaksinasi dosis 2 sebanyak 12

orang. Ibu hamil yang mendapat vaksinasi tentunya perlu akselerasi dalam

pelaksanaan vaksinasi yang bertujuan untuk memberikan perlindungan

kekebalan kepada ibu hamil. Untuk percepatan vaksinasi diperlukan

adanya partisipasi dari semua sektor pemerintah, swasta, organisasi

masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bisa bersama-sama

menggerakkan ibu hamil untuk divaksinasi ke tempat pelayanan vaksin

terdekat (Kemenkes RI, 2021).

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap penerimaan vaksinasi

covid 19 yaitu usia, status kesehatan, nilai budaya dan spiritual,

pendidikan, respon koping, dukungan sosial, tahap perkembangan,

pengalaman masa lalu dan pengetahuan (Rifa, 2021).


4

Ketidaktahuan dapat menyebabkan munculnya kecemasan dan

pengetahuan dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang akan terjadi.

Menurut Wiwin (2020) dengan judul penelitian “Hubungan Pengetahuan

dan Sikap Tentang Covid 19 Dengan Perilaku Ibu Hamil Dalam

Melakukan Kunjungan Kehamilan Di Polindes Dumajah Kecamatan

Tanah Merah” dengan hasil penelitiannya bahwa ada hubungan

pengetahuan dan sikap tentang Covid 19 dengan perilaku ibu hamil dalam

melakukan kunjungan kehamilan di Polindes Dumajah, Kecamatan Tanah

Merah.

Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Gunung Sari

Kabupaten Cirebon jumlah ibu hamil trimester II dan III dari bulan

Juni 2021 sampai dengan bulan Desember 2021, yaitu 108 orang. Dari

108 orang didapatkan sekitar 60% mengatakan takut di vaksinasi karena

takut buat perkembangan janinnya, sedangkan 20 % mereka menyatakan

bersedia di vaksinasi kalau hal tersebut ada manfaatnya bagi ibu dan janin

yang di kandungnya dan 20% lagi mau di vaksinasi karena sebagai salah

satu syarat untuk menerima bantuan dari pemerintah.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian “Hubungan Pengetahuan Terhadap Kecemasan Ibu

Hamil Dalam Menerima Vaksinasi Covid 19 Di Wilayah Kerja Puskesmas

Gunung Sari Kabupaten Cirebon.”


5

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada

hubungan pengetahuan terhadap kecemasan ibu hamil dalam menerima

vaksinasi Covid 19 di Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan terhadap

kecemasan ibu hamil dalam menerima vaksinasi Covid 19 di

Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik ibu hamil di Puskesmas Gunung Sari

Kabupaten Cirebon

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang vaksinasi Covid

19 di Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon.

c. Mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil dalam menerima

vaksinasi Covid 19 di Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon.

d. Mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap kecemasan ibu hamil

dalam menerima vaksinasi covid 19 di Puskesmas Gunung Sari

Kabupaten Cirebon.

D. Manfaat

Hasil Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun secara praktis.


6

1. Teoritis

Bahan masukan dan informasi bagi pengembangan ilmu

kebidanan tentang manfaat vaksinasi Covid 19 bagi ibu hamil.

2. Praktis

a. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis

tentang manfaat vaksinasi Covid 19 bagi ibu hamil, nantinya bisa

memberikan pendidikan kesehatan bagi ibu hamil dalam rangka

meningkatkan pengetahuan tentang manfaat vaksinasi Covid 19,

sehingga ibu hamil tidak ragu lagi untuk menerima vaksinasi

Covid 19.

b. Bagi Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon

Bisa mensosialisasikan manfaat vaksinasi Covid 19

kepada ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas

Gunung Sari Kabupaten Cirebon, dan diharapkan nantinya

dengan kesadaran sendiri semua ibu hamil mau divaksinasi

Covid 19 tanpa adanya paksaan dari pihak lain.

c. Bagi STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Dapat memberikan informasi ilmiah kepada mahasiswa

tentang manfaat vaksinasi Covid 19 bagi ibu hamil sehingga

mahasiswa bisa mensosialisasikannya dengan memberikan

pendidikan kesehatan pada ibu hamil, yang diharapkan nantinya

ibu hamil tidak ragu lagi untuk menerima vaksinasi Covid 19.
7

d. Bagi Responden

Menambah wawasan dan pengetahuan bagi ibu hamil

tentang manfaat vaksinasi Covid 19 sehingga mereka tidak ragu

lagi untuk menerima vaksinasi Covid 19, untuk kesehatan ibu dan

bayinya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Gunung Sari Kabupaten

Cirebon.

2. Ruang Lingkup Waktu

Pengajuan judul sampai dengan revisi dan acc skripsi dari

mulai bulan Juni 2021 sampai dengan bulan Januari 2022 di

Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon.

3. Ruang Lingkup Sasaran

Semua ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Gunung

Sari Kabupaten Cirebon

4. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi dalam penelitian ini adalah kehamilan,

pengetahuan, kecemasan dan vaksinasi Covid 19 dengan tujuan untuk

mengetahui hubungan pengetahuan terhadap kecemasan dalam

menerima vaksinasi Covid 19 di Puskesmas Gunung Sari Kabupaten

Cirebon.
8

F. Keaslian Penelitian

Peneliti Judul Metoda Variabel Hasil Penelitian Hasil Penelitian


Penelitian Penelitian Penelitian Persamaan Perbedaan
Rosidah Pemberian Dengan Variabel Masih belum Salah satu Jenis penelitian
Rifa Aulia Vaksinasi Covid mencari jurnal- independennya adanya data variabel kuantitatif
Aripiani 19 Bagi Ibu jurnal terkait Vaksinasi Covid konkret tentang penelitiannya dengan metoda
Aulia Ridla Hamil Pada pemberian 19 dan variabel keamanan virus vaksinasi Covid deskriptif
Fauzi (2021) Masa Pandemi vaksinisasi dependennya Covid-19, 19 korelasional
Covid-19 bagi Ibu hamil meskipun
ibu hamil demikian
dengan kata pemberian vaksin
kunci Covid-19
(pregnancy, dilakukan untuk
Vaccines, pencegahan dan
Covid-19, perlindungan bagi
SARS-CoV-2) ibu hamil.Perlu
pada bulan dilakukan lagi
agustus penelitian dan uji
klinis yang
memberikan data
konkret terkait
keamanannya.

Yurissetiowati Tingkat Metode dalam Variabel Hasil studi Salah satu Jenis penelitian
Namsyah Baso pengetahuan, penulisan independen : literatur melalui Variabel kuantitatif
sikap dan artikel ini Pengetahuan, database independen dengan metoda
Jurnal Inovasi kunjungan adalah tinjauan sikap dan ditemukan pengetahuan deskriptif
Penelitian kehami Pada Ibu literatur yang variabel sebanyak 433 korelasional
9

Hamil Selama terdapat dalam independennya artikel. Jumlah Variabel


(2021) Pandemi Covid database jurnal kunjungan artikel terpilih dependennya
19 kesehatan yang kehamilan Pada sesuai dengan tentang
Vol 2 No 6: trindeks di ibu hamil kriteria inklusi vaksinasi Covid
Nopember 2021 google Selama Covid terdapat 3 artikel. 19
schoolar serta 19 Kesimpulan dari
P-ISSN :2722- penelusuran literature review
9475 melalui ini adalah Ibu
website resmi. hamil di beberapa
E:ISSN 2722- Artikel dipilih wilayah Indonesia
9467 dengan kriteria sebagian besar
free full text mempunyai
dan open tingkat
access pengetahuan yang
baik tentang
Covid-19, dan
sebagian besar
ibu hamil
bersikap yang
positif tentang
Covid-19, serta
ibu hamil tersebut
sebagian besar
tidak melakukan
kunjungan rutin
kehamilan di
fasilitas
pelayanan
kesehatan.
Dukungan dari
10

petugas
kesehatan, suami,
dan keluarga
untuk melakukan
kunjungan
kehamilan sangat
diperlukan
sebagai upaya
deteksi dini
komplikasi pada
kehamilan
sehingga
diharapkan ibu
dan bayi bisa
sehat dan selamat.
Rosmala Dewi Pengetahuan Metode Variabel Hasil penelitian Jenis penelitian Variabel
dan Sikap Ibu penelitian ini independen menunjukkan kuantitatif dependennya
Retno Widowati Hamil Trimester menggunakan Pengetahuan bahwa dari 64 dengan metoda vaksinasi Covid
III terhadap pendekatan dan sikap ibu responden, yang deskriptif 19
Triana Indrayani Pencegahan cross hamil trimester melakukan korelasional
(2020) Covid-19 sectional. III dan variabel pencegahan
Populasi dalam dependennya Covid-19 dengan
p-ISSN: 2083- penelitian ini pencegahan baik sebanyak Salah satu
0840|e-ISSN: adalah 64 ibu Covid 19 (56,3%) variabel
2622- hamil di Kota responden, independennya
5905Volume 12, Bandung sebanyak (62,5%) sama tentang
Nomor 2, dengan sampel responden pengetahuan
Desember 2020 ibu hamil yang berpengetahuan
berkunjung baik dan
memeriksakan sebanyak (51,6%)
11

kehamilannya memiliki sikap


di Klinik Casa positif terhadap
Medika. pencegahan
Instrumen Covid-19.
penelitian Terdapat
berupa hubungan
kuesioner yang signifikan antara
disebarkan pengetahuan
melalui online. dengan
Pertanyaan pencegahan
meliputi 25 Covid-19 pada
pertanyaan ibu hamil. Sikap
pengetahuan, tidak
12 pertanyaan menunjukkan
sikap dan 10 hubungan yang
pertanyaan signifikan dengan
perilaku perilaku
pencegahan. pencegahan
Semua Covid-19.
pertanyaan
pada kuesioner
telah diuji
validitas dan
reliabilitasnya.
Wiwin Setiorini, Hubungan Desain Variabel Ada hubungan Salah satu Jenis penelitian
Iin Setiawati, Pengetahuan penelitian independen : pengetahuan dan variabel kuantitatif
S.Keb Bd. dan Sikap adalah pengetahuan dan sikap tentang indepennya dengan metoda
M.Kes. Tentang Covid penelitian sikap Covid 19 dengan sama tentang deskriptif
(2021) 19 Dengan analitik dengan Variabel perilaku ibu hamil pengetahuan korelasional
Perilaku Ibu pendekatan dependennya : dalam melakukan
12

Hamil Dalam cross sectional. perilaku kunjungan Variabel


Melakukan Variabel kunjungan kehamilan di dependennya :
Kunjungan independent Polindes vaksinasi Covid
Kehamilan Di yaitu sikap ibu Dumajah, 19
Polindes tentang Kecamatan Tanah
Dumajah kunjungan Merah
Kecamatan kehamilan,
Tanah Merah variabel
dependent
yaitu sikap ibu
tentang
kunjungan
kehamilan.
Pengumpulan
data
menggunakan
kuesioner.
Populasi dan
sampel pada
penelitian ini
adalah semua
ibu hamil di
desa Dumajah
sebanyak 30
orang dan
dianalisis
menggunakan
analisis
korelasi rank
spearman
13

untuk uji
statistik
pertama dan
uji Fisher’s
exact test
untuk uji
statistik ke dua
dengan tingkat
kesalahan
0,05.

Agustı ́n COVID-19 and We searched Variabel This Variabel Jenis penelitian


CiapponiID1, pregnancy: An literature independen : comprehensive independen kuantitatif
Ariel Bardach1, umbrella review databases and covid 19 dan overview supports pengetahuan dengan metoda
Daniel Comande of clinical COVID-19 variabel that pregnant deskriptif
́ ID1, Mabel presentation, research independen women with korelasional
Berrueta1, vertical websites from pregnancy COVID-19 may
Fernando transmission, January to be at Variabel
J. Argento1, and maternal Octo- increased risk of dependen
Federico and perinatal ber 2020. We adverse vaksinasi Covid
Rodriguez outcomes selected pregnancy and 19
Cairoli1, Natalia relevant SRs birth outcomes
Zamora1, reporting and low risk of
Victoria Santa adequate congenital
Marı ́a1, search transmission.
Xu Xiong2, strategy, data
Sabra Zaraa3, synthesis,
Agustina risk of bias
Mazzoni1, assessment,
Pierre Buekens2 and/or
14

individual
(2021). description of
included
studies
describing
COVID-
19 and
pregnancy
outcomes. Pair
of reviewers
independently
selected
studies
through
COVIDENCE
web-software,
performed the
data
extraction, and
assessed its
quality
through
the AMSTAR-2
tool.
Discrepancies
were resolved
by consensus.
Each SR’s
results were
synthesized
15

and for the


most recent,
relevant,
comprehensive
, and with the
highest quality,
by predefined
criteria, we
presented
GRADE
evidence tables
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar

1) Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang

berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi (pematangan sel)

lalu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma)

terjadilah pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian

bernidasi (penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta

dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai

aterm (Manuaba, dkk., 2012).

Pada umumnya kehamilan yang normal akan

berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi

sehat, cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang

tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui

sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem

penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil

akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu

pelayanan / asuhan antenatal merupakan cara penting untuk

memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan

mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Manuaba, 2012).


17

Sungguh sangat ideal bila tiap wanita hamil mau

memeriksakan diri ketika haidnya terlamba sekurang-

kurangnya satu bulan. Keuntungannya adalah bahwa kelainan

atau komplikasi yang mungkin terjadi pada kehamilan dapat

terdeteksi secara dini, sebelum berpengaruh tidak baik terhadap

kehamilan tersebut (Manuaba, 2012).

b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2011), tanda dan gejala

kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1) Tanda Tidak Pasti Kehamilan

a) Amenorea (tidak dapat haid)

Gejala ini sangat penting karena umumnya

wanita hamil tidak dapat haid lagi. Dengan

diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir

supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran

tanggal persalinan akan terjadi. Rumus menghitung

umur kehamilan(Mc Donald)

Tinggi fundus (cm) = /bulan (3,5)

Contoh : tinggi fundus 24 cm maka umur kehamilan

= 24/3,5 = 6,8 bulan = 27 minggu


18

b) Mual dan muntah

Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama

kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Sering

terjadi pada pagi hari disebut morning sickness

c) Mengidam

Sering terjadi pada bulan-bulan pertama

kehamilan, akan tetapi menghilang dengan makin

tuanya kehamilan.

d) Pingsan

Bila berada pada tempat-tempat ramai yang

sesak dan padat. Biasanya hilang sesudah kehamilan

16 minggu.

e) Anoreksia (tidak ada selera makan)

Hanya berlangsung pada triwulan pertama

kehamilan, tetapi setelah itu nafsu makan timbul

lagi.

f) Mamae menjadi tegang dan membesar.

Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon

estrogen dan progesteron yang merangsang duktus

dan alveoli payudara.

g) Miksi sering

Sering buang air kecil disebabkan karena

kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai

membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan


19

kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini

kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala

janin.

h) Konstipasi atau obstipasi

Ini terjadi karena tonus otot usus menurun

yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid yang

dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

i) Pigmentasi (perubahan warna kulit)

Pada areola mamae, genital, cloasma, linea

alba yang berwarna lebih tegas, melebar dan

bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah.

j) Epulis

Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi

berdarah). Sering terjadi pada triwulan pertama.

k) Varises (pemekaran vena-vena)

Karena pengaruh hormon estrogen dan

progesteron terjadi penampakan pembuluh darah

vena. Penampakan pembuluh darah itu terjadi

disekitar genitalia eksterna, kaki dan payudara.

2) Tanda Kemungkinan Kehamilan

a) Perut membesar

Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat

diraba dari luar dan mulai pembesaran perut.


20

b) Uterus membesar

Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan

konsistensi dari rahim. Pada pemeriksaan dalam

dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya

makin lama makin bundar.

c) Tanda Hegar

Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah

menjadi lunak, terutama daerah istmus. Pada

minggu-minggu pertama istmus uteri mengalami

hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi istmus

pada triwulan pertama mengakibatkan istmus

menjadi panjang dan lebih lunak.

d) Tanda Chadwick

Perubahan warna menjadi kebiruan atau

keunguan pada vulva, vagina, dan serviks.

Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh

hormon estrogen.

e) Tanda Piscaseck

Uterus mengalami pembesaran, kadang–

kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur

bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini

menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan

hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.


21

f) Tanda Braxton Hicks

Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi.

Tanda khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada

keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada

kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda

Braxton hicks tidak ditemukan.

g) Teraba ballotemen

Merupakan fenomena bandul atau pantulan

balik. Ini adalah tanda adanya janin di dalam uterus.

h) Reaksi kehamilan positif

Cara khas yang dipakai dengan menentukan

adanya human Chorionic Gonadotropin (HCG) pada

kehamilan muda adalah air kencing pertama pada

pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu

menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.

3) Tanda Pasti Kehamilan

a) Gerakan janin dalam rahim

Pada primigravida bisa dirasakan ketika

kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan pada

multigravida di usia 16 minggu.

b) Denyut jantung janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan

menggunakan alat fetal electro cardiograf (misalnya


22

dopler) maupun dengan stetoskop leanec, DJJ baru

dapat didengar pada usia 18-20 minggu.

(1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec

(2) Dicatat dan didengar dengan alat doppler

(3) Dicatat dengan feto elektro cardiogram

(4) Dilihat pada ultrasonografi.

c) Bagian-bagian Janin

Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin

(kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan

dan kaki) dapat diraba dengan jelas  pada usia

kehamilan lebih tua (trimester terakhir). Bagian

janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi

menggunakan USG.

d) Kerangka Janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto

rontgen maupun USG (Hani, 2011).

c. Klasifikasi Usia Kehamilan

Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017), kehamilan

dibagi menjadi :

1) Kehamilan Trimester I (1-12 minggu)

2) Kehamilan Trimester II (13−27 minggu)

3) Kehamilan Trimester III (28−40 minggu)


23

2) Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang

diketahui/kepandaian (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan peginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo P. D., 2010).

Pengetahuan adalah struktur organisasi pengetahuan

yang biasanya merupakan suatu fakta prosedur dimana jika

dilakukan akan memenuhi kinerjanya (Gordon, 2012).

Pengetahuan merupakan ingatan atas bahan – bahan yang telah

dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat

kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal – hal yang

terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan

ingatan akan keterangan yang sesuai (Ngatimin, 2012).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut (Anderson & Krathwohl, 2010), pengetahuan

tercakup dalam 6 tingkatan doamain kognitif, yaitu :


24

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam

pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)

sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu”

merupakan tingkatpengetahuan yang paling rendah. Kata

kerja untuk mengukur orang tahu tentang apa yang

dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan

untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap

objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan

sebagai aplikasi atau pengguanaan hukum – hukum, rumus,


25

metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk

menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen –

komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi

dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti

dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian – bagian di dalam

suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain

sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi – formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitam dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi

atau objek. Penilaian – penilaian itu didasarkan pada suatu

kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria

yang telah ada.


26

c. Cara Mendapatkan Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo S., 2010) cara memperoleh

pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1) Cara Tradisional

a) Cara Coba Salah (Trial and error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya

kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya

peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila

menghadapi persoalan atau masalah, upaya

pemecahannya dilakukan dengan coba – coba saja,

cara coba – coba ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan

apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan

ketiga gagal dicoba kemunginan keempat dan

seterusnya, sampai masalah tersebut dapat

terpecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut

metode trial ( coba ) dan error ( gagal atau salah ).

b) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari – hari,

banyak sekali kebiasaan – kebiasaan dan tradisi yang

dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukannya tersebut baik atau tidak.


27

Kebiasaan–kebiasaan seperti ini biasanya diwariskan

turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya.

Kebiasaan seperti ini tidak hanya terjadi pada

masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi

pada masyarakat modern.

c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, yang

bermakna bahwa pengalaman itu merupakan sumber

pengetahuan untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun

dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

pada masa lalu.

d) Melalui Jalan Pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan

manusia telah menggunakan pikirannya melalui

induksi atau deduksi. Induksi merupakan

proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan – pernyataan khusus ke pernyataan yang

bersifat umum. Deduksi merupakan pembuatan


28

kesimpulan dari pernyataan umum ke pernyataan

khusus.

2) Cara Modern

Cara baru atau cara modern dalam memperoleh

pengetahuan lebih sistematis, logis dan alamiah. Cara ini

disebut “metode penelitian ilmiah” atau lebih populer

disebut metodologi penelitian yaitu dengan

mengembangkan metode berpikir 27 induktif.

Mula – mula mengadakan pengamatan langsung

terhadap gejala – gejala alam atau kemasyarakatan

kemudian hasilnya dikumpulkan dan diklasifikasikan

akhirnya diambil kesimpulan umum.

d. Jenis pengetahuan

1) Pengetahuan implisit

Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang

masih tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan

berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata, seperti

keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Pengetahuan

implisit sering kali berisi kebiasaan dan budaya bahkan

bisa tidak disadari (Notoadmojo, 2010).

2) Pengetahuan eksplisit

Pengetahuan eksplisist adalah pengetahuan yang telah

didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata,


29

bisa dalam wujud perilaku kesehatan. Pengetahuan nyata

di deskripi jika dalam tindakan-tindakan yang

berhubungan dengan kesehatan (Notoadmojo, 2010).

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

(Notoadmojo, 2010)

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam

dan di luar sekolah (baik formal maupun non formal),

berlangsung seumur hidup. Pendidikan adalah sebuah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

seseorang, makin mudah orang tersebut untuk menerima

informasi baik dari orang lain maupun media massa.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan

pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan

pendidikan tinggi, orang tersebut akan semakin luas pula

pengetahuannya. Namun, perlu ditekankan bahwa

seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak

berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan


30

tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan

tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

2) Informasi/media massa

Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu

teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,

memanipulasi, mengumumkan, menganalisis, dan

menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu (Undang-

Undang Teknologi Informasi).

Informasi dapat dijumpai dalam kehidupan

sehari-hari, yang diperoleh dari data dan pengamatan

terhadap dunia di sekitar kita, serta diteruskan melalui

komunikasi. Biasanya informasi dapat mencakup data,

teks, gambar, suara, kode, program ataupun tidak, yang

akan di respon sebagai pengetahuan oleh

setiap individu.

3) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan

dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang

diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi

pada masa lalu.


31

4) Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia, maka akan semakin

berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,

sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin

membaik.

f. Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2010), pengukuran dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang diukur dari subjek penelitian atau responden.

Kategori tingkat pengetahuan seseorang menjadi tiga tingkatan

yang didasarkan pada nilai persentase yaitu :

a) Tingkat pengetahuan kategori Baik jika nilainya ≥ 75%.

b) Tingkat pengetahuan kategori Cukup jika nilainya 56-

74%.

c) Tingkat pengetahuan kategori Kurang jika nilainya <

55%.

Dalam membuat kategori tingkat pengetahuan bisa juga

dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu masyarakat

umum sebagai responden dan petugas kesehatan sebagai

responden. Apabila yang diteliti adalah masyarakat umum

maka:
32

a) Tingkat pengetahuan kategori Baik jika nilainya > 50%.

b) Tingkat pengetahuan kategori Kurang Baik jika nilainya

≤ 50%.

Namun, jika yang diteliti adalah petugas kesehatan,

maka presentasenya sebagai berikut :

a) Tingkat pengetahuan kategori Baik jika nilainya > 75%.

b) Tingkat pengetahuan kategori Kurang Baik jika nilainya

≤ 75%

3) Kecemasan

a. Definisi

Kecemasan adalah perasaan yang tidak jelas tentang

keprihatinan dan kekhawatiran karena adanya ancaman pada

sistem nilai atau pola keamanan seseorang. Individu mungkin

dapat mengidentifikasi situasi terhadap ancaman, tetapi pada

kenyataannya ancaman terhadap diri berkaitan dengan

perasaan khawatir dan keprihatinan yang terlibat di dalam

situasi. Situasi tersebut adalah sumber dari kecemasan, tetapi

bukan ancaman itu sendiri (Carpenito, 2010).

Kecemasan dapat juga diartikan sebagai rasa khawatir

dan takut yang tidak jelas sebabnya dan merupakan kekuatan

yang besar dalam menggerakkan tingkah laku, baik tingkah


33

laku yang normal maupun yang menyimpang

(Carpenito, 2010).

Menurut Herdman di dalam Nanda (2014), kecemasan

merupakan perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang

sama disertai respons autonom (sumber sering kali tidak

spesifik atau tidak diketahui oleh individu), perasaan takut

yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini

merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan

individu akan adanya bahaya dan memampukan individu

untuk bertindak menghadapi ancaman.

b. Faktor-faktor penyebab kecemasan

Kecemasan sering kali berkembang selama jangka

waktu dan sebagian besar tergantung pada seluruh pengalaman

hidup seseorang. Peristiwa-peristiwa atau situasi khusus dapat

mempercepat munculnya serangan kecemasan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan pada

umumnya seperti lingkungan yang meliputi fisik dan sosial,

kepercayaan diri serta informasi. Lingkungan fisik seperti

ketenangan disertai lingkungan sosial yang diwarnai dengan

persahabatan, keramahtamahan dan kasih saying akan

mengurangi kecemasan (Agita, 2012).

Kurangnya kepercayaan diri pada individu dan

informasi yang diterima dapat meningkatkan kecemasan


34

(Luthfa, 2008). Secara psikologis, kecemasan tersebut

merupakan pengembangan negatif dari berbagi masalah yang

muncul sebelumnya dan semakin menguat pada remaja karena

tiga hal berikut (Al-Mighwar, 2010) :

1) Kurangnya pengetahuan sehingga kurang mampu

menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan

perkembangannya serta tidak mampu menerima apa

yang dialaminya.

2) Kurangnya dukungan dari orang tua, teman sebaya atau

lingkungan masyarakat disekitarnya.

3) Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan berbagai

tekanan yang ada

Menurut Stuart (2010), faktor yang mempengaruhi

respon kecemasan adalah :

1) Usia

Usia dapat mempengaruhi psikologi individu.

Semakin tinggi usia seseorang maka semakin baik

tingkat kematangan emosionalnya serta kemampuan

dalam menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupan.

1) Status kesehatan jiwa dan fisik

Kelelahan fisik dan adanya suatu penyakit dapat

menurunkan mekanisme pertahanan alami dalam tubuh

seseorang.
35

1) Nilai-nilai budaya dan spiritual

Budaya dan spiritual akan mempengaruhi cara

berpikir seseorang. Religiusitas yang tinggi dapat

menjadikan seseorang berpandangan positif terhadap

masalah yang dihadapinya.

2) Pendidikan

Tingkat pendidikan yang rendah akan

menyebabkan individu mudah mengalami kecemasan.

Semakin tingkat pendidikannya tinggi akan

mempengaruhi kemampuan berpikirnya.

3) Respon koping

Mekanisme koping digunakan individu ketika

mengalami kecemasan. Ketidakmampuan dalam

mengatasi kecemasan secara konstruktif sebagai

penyebab tersedianya perilaku patologis.

4) Dukungan sosial

Dukungan sosial dan lingkungan sebagai sumber

koping, dimana kehadiran orang lain dapat membantu

mengurangi kecemasan dan lingkungan yang

mempengaruhi area berpikir seseorang.

5) Tahap perkembangan

Pada tahap perkembangan tertentu terdapat

jumlah dan intensitas stresor yang berbeda, sehingga


36

resiko terjadinya stres pada tiap perkembangan berbeda.

Individu akan membentuk kemampuan adaptasi yang

semakin baik terhadap suatu stresor.

6) Pengalaman masa lalu

Pengalaman di masa lalu dapat mempengaruhi

kemampuan seseorang dalam menghadapi stresor yang

sama.

7) Pengetahuan

Ketidaktahuan dapat menyebabkan munculnya

kecemasan dan pengetahuan dapat digunakan untuk

mengatasi masalah yang akan terjadi.

c. Tingkat kecemasan

1) Kecemasan ringan

Kecemasan ringan berhubungan dengan

ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan

menyebabkan seseorang menjadi waspada dan

meningkatkan persepsinya. Kecemasan ringan dapat

memotivasi belajar dan menghasilkan

pertumbuhan dan kreativitas. Manifestasi yang muncul

pada tingkat ini adalah kelelahan, iritabel, persepsi

meningkat, kesadaran tinggi, mampu untuk belajar,

motivasi meningkat, dan tingkah laku yang sesuai situasi

(Stuart, 2010).
37

2) Kecemasan sedang

Kecemasan sedang memungkinkan seseorang

memusatkan pada masalah yang penting dan

mengesampingkan yang lain sehingga seseorang

mengalami perhatian yang selektif, namun dapat

melakukan sesuatu yang terarah.

Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini adalah

kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantung,

pernapasan meningkat, ketegangan otot meningkat,

bicara cepat dengan volume tinggi, persepsi menyempit,

mampu untuk belajar namun tidak optimal, kemampuan

konsentrasi menurun, perhatian selektif dan terfokus

pada rangsangan yang tidak menambah ansietas,

mudah tersinggung, tidak sabar, mudah lupa, marah dan

menangis (Stuart, 2010).

3) Kecemasan berat

Kecemasan berat sangat mengurangi persepsi

seseorang. Seseorang dalam kecemasan berat cenderung

untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan

spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal yang lain.

Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk

dapat memusatkan perhatiannya. Manifestasi yang

muncul seperti mengeluh pusing, sakit kepala, nausea,


38

tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare,

persepsi menyempit, tidak bisa belajar secara efektif,

berfokus pada diri sendiri, keinginan untuk

menghilangkan kecemasan tinggi, perasaan tidak

berdaya, bingung, dan disorientasi (Stuart, 2010).

4) Tingkat panik

Panik berhubungan dengan terperangah,

ketakutan, dan teror karena mengalami kendala. Orang

yang sedang panik tidak mampu melakukan sesuatu

walaupun dengan pengarahan. Tanda dan gejala yang

terjadi pada keadaan ini adalah susah bernafas, dilatasi

pupil, pucat, pembicaraan inkoheren, tidak dapat

merespons terhadap perintah yang sederhana, berteriak,

menjerit, mengalami halusinasi dan delusi (Stuart, 2010).

d. Tanda dan gejala kecemasan

Adapun tanda dan gejala kecemasan mulai dari tingkat

ringan sampai berat yaitu takut, gelisah, kurangnya kontak

mata, fokus terhadap dirinya sendiri, kesulitan dalam

berkonsentrasi, peningkatan pernafasan dan jantung, serta

nafsu makan berkurang. Sedangkan tanda dan gejala pada

tingkat panik yaitu sesak nafas, nyeri atau rasa tidak nyaman

pada dada, pusing, mengalami panas dingin atau demam,


39

berkeringat, menggigil, melakukan sesuatu yang tidak

terkontrol, gelisah dan mual (Townsend, 2010).

Gejala lain yang dikeluhkan oleh orang yang

mengalami gangguan kecemasan antara lain cemas, khawatir,

firasat yang buruk, rasa takut, banyak pikiran, mudah

tersinggung, merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah

terkejut, takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak

orang, gangguan pada pola tidur, mimpi-mimpi yang

menegangkan, gangguan daya ingat dan keluhan

somatik (rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran

berdenging, gangguan pencernaan dan perkemihan

(Hawari, 2010).

e. Tingkat kecemasan

Tingkat kecemasan seseorang dapat diukur dengan

menggunakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

yang sudah dikembangkan oleh kelompok Psikiatri Biologi

Jakarta (KPBJ) dalam bentuk Anxiety Analog Scale (AAS).

Validitas AAS sudah diukur oleh Yul Iskandar pada tahun

2010 dalam penelitiannya yang mendapat korelasi yang cukup

dengan HRS A (r = 0,57 – 0,84).

Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat

kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS

(Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan


40

pengukuran kecemasan yang didasarkan pada munculnya

symptom pada individu yang mengalami kecemasan.

Menurut skala HARS terdapat 14 syptoms yang nampak pada

individu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang

diobservasi diberi 5 tingkatan skor antara 0 (Nol Present)

sampai dengan 4 (severe).

Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959,

yang diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah

menjadi standar dalam pengukuran kecemasan terutama pada

penelitian trial clinic. Skala HARS telah dibuktikan memiliki

validitas dan reliabilitas cukup tinggi untuk melakukan

pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93

dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran

kecemasan dengan menggunakan skala HARS akan diperoleh

hasil yang valid dan reliable. Skala HARS (Hamilton Anxiety

Rating Scale) yang dikutip Nursalam (2011) penilaian

kecemasan terdiri dan 14 item, meliputi:

1) Perasaan Cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri,

mudah tersinggung.

2) Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah

terganggu dan lesu

3) Ketakutan: takut terhadap gelap, terhadap orang asing,

bila tinggal sendiri dan takut pada binatang besar


41

4) Gangguan tidur: sukar memulai tidur, terbangun pada

malam hari, tidur tidak pulas dan mimpi buruk

5) Gangguan kecerdasan: penurunan daya ingat, mudah

lupa dan sulit

6) Konsentrasi

Perasaan depresi: hilangnya minat, berkurangnya

kesenangan pada hobi, sedih, perasaan tidak

menyenangkan sepanjang hari.

7) Gejala somatik: nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan

gigi, suara tidak stabil dan kedutan otot.

8) Gejala sensorik: perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan

kabur, muka merah dan pucat serta merasa lema

9) Gejala kardiovaskuler: takikardi, nyeri di dada, denyut

nadi mengeras dan detak jantung hilang sekejap.

10) Gejala pernapasan: rasa tertekan di dada, perasaan

tercekik, sering menarik napas panjang dan merasa napas

pendek

11) Gejala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat

badan menurun, mual dan muntah, nyeri lambung

sebelum dan sesudah makan, perasaan panas di perut.

12) Gejala urogenital: sering kencing, tidak dapat menahan

kencing, aminorea, ereksi lemah atau impotensi.


42

13) Gejala vegetatif: mulut kering, mudah berkeringat, muka

merah, bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala.

14) Perilaku sewaktu wawancara: gelisah, jari-jari gemetar,

mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot

meningkat dan napas pendekdan cepat. Cara penilaian

kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan

kategori:

0 = tidak ada gejala sama sekali

1 = Satu dari gejala yang ada

2 = Sedang/ separuh dari gejala yang ada

3 = berat/lebih dari ½ gejala yang ada

4 = sangat berat semua gejala ada

Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah

nilai skor dan item 1- 14 dengan hasil:

a) Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan

b) Skor 7 – 14 = kecemasan ringan.

c) Skur 15 – 27 = kecemasan sedang.

d) Skor lebih dari 27 = kecemasan

2) Vaksinasi Covid 19

a. Definisi Vaksin Covid-19

Vaksin merupakan produk biologi yang mengandung

antigen yang jika diberikan kepada manusia akan secara aktif

mengembangkan kekebalan khusus terhadap penyakit tertentu


43

(Komite Penanganan Covid 19, 2020). Berbagai negara

termasuk Indonesia, sedang mengembangkan vaksin yang

sangat cocok untuk pencegahan infeksi SARS-CoV-2 pada

berbagai platform, yaitu vaksin virus yang dilemahkan, vaksin

hidup dilemahkan, vaksin vektor virus, vaksin asam nukleat,

seperti virus. Vaksin (vaksin mirip virus) dan vaksin subunit

protein.

Tujuan dengan dibuatnya vaksin ialah untuk

mengurangi penyebaran Covid-19, menurunkan angka

kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai imunitas

kelompok dan melindungi masyarakat dari Covid-19, sehingga

dapat menjaga produktivitas sosial dan ekonomi

(Kemenkes RI Dirjen P2P, 2020).

Menurut Menteri Kesehatan vaksin Covid-19 memiliki

tiga manfaat. Termasuk di dalamnya adalah menambah

kekebalan setiap orang yang divaksinasi secara langsung, jika

jumlah penduduk yang divaksinasi banyak, maka sistem

kekebalan penduduk akan memberikan perlindungan bagi

mereka yang belum divaksinasi atau belum menjadi populasi

sasaran vaksin (Yudho Winanto, 2020).

b. Jenis-Jenis Vaksin Covid-19

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (2021)

mengatakan, bahwa pemerintah sudah menetapkan ada 6 jenis


44

vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia

(Kemenkes RI, 2020), di antaranya ialah :

1) Vaksin Merah Putih

Vaksin merah putih tersebut merupakan hasil

kerjasama BUMN PT Bio Farma (Persero) dengan

Lembaga Eijkman. Pemerintah berharap vaksin merah

putih selesai pada akhir 2021.Bio Farma juga bekerja

sama dengan perusahaan vaksin China Sinovac Biotech.

2) Astra Zeneca

Pengujian yang dilakukan oleh Astra Zeneca dan

Oxford University menunjukkan bahwa efisiensi rata-

rata produksi vaksin virus corona adalah 70%. Saat ini,

uji coba masih berlanjut pada 20.000 relawan. Vaksin

Astra Zeneca dianggap mudah untuk dikeluarkan karena

tidak perlu disimpan pada suhumyang sangat dingin.

3) China National Pharmaceutical Group Corporation

(Sinopharm) Perusahaan Grup Farmasi Nasional China.

Meskipun tahap pengujian terakhir belum selesai,

di Cina, sekitar 1 juta orang telah divaksinasi

berdasarkan izin penggunaan darurat. Sebelum

Sinopharm terbukti benar-benar sukses, itu hanya

digunakan untuk pejabat China, pekerja keliling dan

pelajar. Pada September 2020, Uni Emirat Arab adalah


45

negara pertama di luar China yang menyetujui

penggunaan vaksin tersebut.

4) Moderna

Moderna mengklaim tingkat efektif produksi

vaksinnya adalah 94,5%. Di penghujung November,

Moderna mengaku telah mengajukan permohonan

penggunaan darurat vaksin Covid-19 ke badan regulasi

di Amerika Serikat dan Eropa. Moderna yakin

bahwa vaksinnya memenuhi persyaratan penggunaan

darurat yang ditetapkan oleh Food and Drug

Administration (FDA) AS.

5) Pfizer Inc and BioNTech

Vaksin Pfizer dan BioNTech telah menyarankan

BPOM di Amerika Serikat dan Eropa untuk segera

menggunakan vaksin m virus korona mereka. Dalam uji

coba terakhir pada 18 November 2020, mereka

mengklaim bahwa 95% vaksin tersebut efektif melawan

virus corona dan tidak ada bahaya keamanan.

6) Sinovac Biotech Ltd

Saat ini, CoronaVac sedang memasuki uji coba

fase 3. Sinovac sedang menguji vaksinnya di Brasil,

Indonesia dan Bangladesh. Seperti yang ditunjukkan

pada hasil awal pada monyet yang dipublikasikan di


46

jurnal Science, antibodi yang dihasilkan oleh vaksin

tersebut dapat menetralkan 10 strain Sars-coV-2.

c. Faktor Penting Dalam Vaksinasi Massal

Menurut (Yuningsih, 2020) menyebutkan bahwa ada

beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam vaksinasi

massal yang akan datang, yaitu :

1) Pertama

Dari semua perspektif kehidupan, perlu adanya

sosialisasi tentang pentingnya vaksinasi secara besar-

besaran.Vaksinasi merupakan cara paling efektif untuk

mencegah penyakit dan bahaya pandemi Covid-19.

Upaya sosialisasi melibatkan seluruh pemangku

kepentingan, termasuk Majelis Ulama Indonesia,

mengenai isu vaksin halal dalam keadaan

darurat yang membahayakan nyawa manusia. Oleh

karena itu, MUI dapat memobilisasi umat beragama di

daerahnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi

masyarakat setempat.

Sosialisasi juga melibatkan seluruh elemen

masyarakat, pengelola lokal, sekolah, dll. Sosialisasi

juga melibatkan semua media massa dan media sosial,

karena banyak media yang salah dalam memberitakan

bahwa vaksin dan obat Covid-19 itu sama meski


47

berbeda. Tujuan vaksin adalah untuk mencegah

penyakit, sedangkan tujuan pengobatan adalah untuk

menyembuhkan setelah terinfeksi.

2) Kedua

Pendekatan kelompok anti-vaksin. Sebagaimana

kegiatan imunisasi beberapa penyakit menular

sebelumnya yang telah membawa banyak pro dan kontra

terhadap kehalalan dan menimbulkan banyak kelompok

anti vaksinasi, vaksinasi Covid-19 mengharuskan

pemangku kepentingan untuk mengadopsi

strategi promosi kesehatan seperti advokasi, dukungan

sosial, dan pemberdayaan masyarakat.

3) Ketiga

Vaksinasi skala besar didukung oleh sumber daya

yang kuat (seperti kepastian regulasi); koordinasi antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah; sumber

pendanaan meliputi kebijakan yang menghapus vaksinasi

skala besar atau mengharuskan orang untuk membayar

vaksin, melatih staf medis, swadaya Proses produksi

Sarana dan prasarana yang telah mendukung manajemen

rantai pasok vaksin terbaik sejak awal akan dialokasikan

untuk vaksin yang disuntikkan ke masyarakat.


48

4) Keempat

Mengawasi pelaksanaan vaksinasi skala besar di

semua wilayah, seperti pemantauan ketersediaan vaksin,

kualitas vaksin, penggunaan anggaran, dan risiko

kesehatan akibat pemberian vaksin. Ini karena efektivitas

vaksin bervariasi dari orang ke orang. Kemungkinan

vaksin palsu dan vaksin rusak akibat proses

penyimpanan dan pada saat pendistribusian vaksin juga

harus dipantau

d. Kesedian Masyarakat Untuk Melakukan Vaksinasi Covid-19

Dalam hal ini dengan adanya dorongan oleh orang tua,

toko masyarakat, perilaku teman sebaya yang menjadi panutan

(Purnomo and Gayatri, 2017).

e. Keamanan Vaksin Covid-19

Keamanan Vaksin Covid-19, menurut Sofiantin Yulia

(2020) menyebutkan bahwa vaksin yang dinyatakan aman jika

tidak terdapat efek samping. Keamanan vaksin bisa dilihat

pada laporan uji klinis fase 1 dan 2. Jika bukti hasil uji klinis

fase 1 dan 2 tidak baik, maka uj klinis fase 3 tidak dapat

dilaksanakan. Mereka yang mendapatkan vaksin

Covid-19 jauh lebih sedikit untuk mengalami sakit

dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan vaksin

plasebo (kosong) (Yulia Sofiatin, 2020).


49

B. Kerangka Teori

1. Dukungan
Keluarga Vaksinasi
Kecemasan
2. Tidak mampu Covid 19
Menyesuaikan
diri
Divaksin
1. Usia
2. Informasi
Pengetahuan Tidak
3. Pengalaman
4. Pendidikan divaksin

Gambar 2.1
Kerangka Teori
(Notoatmodjo (2010), Al-Mighwar (2010), Kemenkes RI (2020),
Rifa (2020))

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuaan adalah

pendidikan, informasi/media masa, pengalaman dan usia

(Notoatmodjo, 2010). Faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan adalah

pengetahunnya kurang, tidak adanya dukungan keluarga, ketidakmampuan

penyesuaian diri (Al-Mighwar, 2010).

Adanya kecemasan, seseorang sulit untuk menerima sesuatu hal

yang baru. Seperti halnya dengan adanya anjuran ibu hamil untuk

divaksinasi covid 19, tentunya hal ini menimbulkan keraguan. Vaksinasi

adalah strategi umum untuk mengontrol, menghilangkan, memberantas,

atau menahan penyakit (seperti strategi imunisasi massal). Coronavirus

merupakan virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm

(Kemenkes RI, 2020). Pemberian vaksin masih menjadi dilema bagi


50

sebagian kalangan ibu hamil. Rumor tentang efek samping seperti,

keguguran dan gangguan kesuburan inilah yang menjadi penyebab

sebagain orang menghindari penerimaan vaksinisasi bagi ibu hamil

(Rifa, 2021).

C. Kerangka Konsep

Kecemasan Ibu
Pengetahuan
Hamil dalam
Menerima Vaksinasi
Covid 19

1. Usia
2. Informasi
3. Pengalaman
4. Pendidikan

Keterangan :

= diteliti

= tidak diteliti

= mempengaruhi

Gambar 2.2
Kerangka Konsep

Pengetahuan berhubungan dengan kecemasan. Kurangnya

pengetahuan ibu hamil tentang vaksinasi Covid 19 bisa menimbulkan

kecemasan ibu hamil dalam menerima vaksinasi Covid 19. Disamping

pengetahuan yang kurang, dukungan keluarga dan ketidakmampuan diri

dalam menyesuaikan dapat menimbulkan kecemasan untuk menerima hal


51

yang baru, yang belum diketahui akan manfaatnya bagi ibu hamil seperti

halnya dalam penerimaan vaksinasi Covid 19.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara pada permasalahan penelitian.

Hipotesis ini akan bertahan hingga hasil terbukti melalui data yang

terkumpul (Arikunto, 2010). Dari kajian yang telah disebutkan maka

hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. H0 :

Tidak ada hubungan pengetahuan terhadap kecemasan ibu

hamil dalam menerima vaksinasi Covid 19 di Puskesmas Gunung

Sari Kabupaten Cirebon

2. H1 :

Ada hubungan pengetahuan terhadap kecemasan ibu hamil

dalam menerima vaksinasi Covid 19 di Puskesmas Gunung Sari

Kabupaten Cirebon
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif

menggunakan studi desain cross sectional. Pendekatan cross sectional

study atau potong lintang merupakan studi epidemiologi yang mengukur

faktor risiko dan dampaknya yang dapat diteliti pada waktu yang sama

(Checkoway Harvey, et al, 2010).

Dalam penelitian ini dilakukan pada periode tertentu dan

pengambilan sampel dilakukan dalam satu waktu yang serentak, tidak ada

pengulangan dalam pengambilan sampel data, dimana responden dalam

penelitian ini hanya mendapat satu kali untuk menjadi responden. Data

yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dari data primer yang

dianalisis, selanjutnya dapat digunakan untuk mengetahui “Hubungan

Pengetahuan Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menerima Vaksinasi

Covid 19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon.”

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugyono (2010), populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas subjek dan objek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti


53

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester II dan III

dari bulan Juni 2021 sampai dengan bulan Desember 2021 yaitu

sebanyak 108 orang.

2. Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta

karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi. Jika populasi

tersebut besar, para peneliti tentunya tidak mungkin untuk

mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut oleh

karena beberapa kendala yang akan dihadapkan nantinya seperti

keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka dalam hal ini perlunya

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Selanjutnya,

apa yang dipelajari dari sampel akan mendapatkan kesimpulan yang

nantinya diberlakukan dengan populasi. Oleh karena itu sampel

yang didapatkan dari populasi memang harus benar-benar

representatif (mewakili) (Sugiyono, 2016).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total

sampling. Total sampling adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel

(Sugiyono, 2014).

Maka sampel dalam peneilitian yang berjudul “Hubungan

Pengetahuan Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menerima


54

Vaksinasi Covid 19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari

Kabupaten Cirebon adalah sebanyak 107 orang.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian akan dilaksanakan di Puskesmas Gunung Sari

Kabupaten Cirebon.

2. Waktu Penelitian

Pengajuan judul sampai dengan revisi dan acc skripsi dari

bulan Juni 2021 sampai dengan bulan April 2022. Penelitian

dilaksanakan pada bulan Februari 2022 di Puskesmas Gunung Sari

Kabupaten Cirebon.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau

ukuran yang memiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu

konsep penelitian tertentu (Notoatmodjo, 2018).

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independen

Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah

pengetahuan
55

2. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecemasan ibu

hamil dalam penerimaan vaksinasi Covid 19.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Salah satu kunci keberhasilan

penelitian, selain perencanaan yang matang, adalah penggunaan definisi

operasional dalam mengukur konsep dan variabel penelitian yang kita

pelajari atau istilah yang kita gunakan dalam dokumen penelitian kita.

Maka definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut

No Variabel Definisi Alat Ukur Kategori Skala


Operasio
nal
1 Independen

Pengetahuan Kemampu Kuesioner 1.Baik Ordinal


an 76%-100 %
responden 2.Cukup
pemahama 56% -75 %
n ibu 3.Kurang
tentang < 56 %
sesuatu
objek.

2 Dependen
56

a. Kecemasan Suatu Ceklist Tidak cemas Ordinal


keadaan- 20-40
keadaan
sesaat Kecemasan
pada diri ringan :
individu 41-60
dalam
menghada Kecemasan
pi situasi sedang :
yang 61-80
dirasakan
sebagai Kecemasan
kecenderu berat:
ngan yang 81-100
relatif
menetap
dan
sebagai
suatu
proses
kognitif
emosional
yang
kompleks.
b. Vaksinasi Salah satu Kuesioner 1. Bersedia Nomina
Covid 19 upaya divaksinasi
pemerinta 2. Tidak l
h untuk bersedia
penanggul divaksinasi
angan
Covid 19
yaitu
dengan
memberik
an vaksin
Covid 19
yaitu
produk
biologi
yang
mengandu
ng antigen
yang jika
diberikan
kepada
manusia
57

akan
secara
aktif
mengemba
ngkan
kekebalan
khusus
terhadap
penyakit
Covid 19

F. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

kuesioner. Lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui identitas

responden, dan lembar ceklist untuk mengetahui kecemasan ibu hamil

dalam menerima vaksinasi covid 19 di Puskesmas Gunung Sari Kabupaten

Cirebon.

G. Alur/Tahap Pengumpulan Data

Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Melakukan studi pendahuluan

2. Mengurus surat perijinan dan persetujuan dari pihak STIKES Guna

Bangsa Yogyakarta

3. Membuat skripsi penelitian

4. Mengajukan etika penelitian ke Lembaga Resmi/ Komisi Etik

Penelitian

5. Mengajukan perijinan penelitian ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Cirebon
58

6. Mengajukan informed consent kepada responden

7. Membuat kuesioner dan lembar ceklist terkait variabel yang diteliti.

8. Menjelaskan cara pengisian kuesioner pada responden

9. Membagikan kuesioner kepada responden

10. Mengisi lembar kuesioner tentang identitas responden, pengisian

lembar ceklist untuk mengetahui kecemasan ibu hamil dalam

penerimaan vaksinasi Covid 19

11. Melakukan pengolahan data

12. Melakukan penyusunan laporan skripsi.

H. Validitas dan Reliabilitas

Menurut Saifuddin Azwar (2014), validitas mengacu sejauh mana

akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya.

Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur

yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat

ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat keajegan

(konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk

menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan

pada situasi yang berbeda-beda.

Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas,

karena cukup dengan pengisian kuesioner kesiapan vaksinasi covid 19

sekali saja.
59

I. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan computer

yang sebelumnya dilakukan langkah-langkah pengolahan data sebagai

berikut:

a) Editing

Editing adalah proses pengecekan kelengkapan data

sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi

dengan segera oleh peneliti.

b) Coding

Coding adalah suatu tindakan atau usaha untuk melakukan

pemberian kode atau angka untuk memudahkan pengolahan data.

c) Tabulating

Pada tahap ini data dikelompokan sesuai dengan tujuan

penelitian kemudian data dipindahkn ke dalam master table

selanjutnya disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan

tabel silang.

d) Entry Data

Pada tahap ini data dimasukan ke dalam program

computer SPSS untuk dianalisa dalam bentuk tabel dan narasi.

e) Cleaning Data
60

Pada tahap ini pemeriksaan kembali data-data yang telah

dimasukan ke dalam program computer.

2. Analisa Data

Data yang terkumpul dalam penelitian akan dicek dengan:

a. Analisa Univariat

Menurut Notoatmodjo (2010) analisa univariat adalah

analisa yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Analisa univariat digunakan

untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi. Berdasarkan

tabel tersebut variabel-variabel yang akan diteliti kemudian

dianalisis secara deskriptif dengan menguraikannya secara rinci.

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan tingkat

pengetahuan dan kecemasan ibu hamil dalam penerimaan vaksinasi

Covid 19 di wilayah kerja Puskesmas Gunung Sari Kabupaten

Cirebon.

Rumus yang digunakan yaitu :

f
X= x 100%
n

Keterangan :

X = hasil presentase

f = frekuensi hasil pencapaian

n = Total seluruh observasi

Data yang diperoleh dan dimasukan kedalam tabel distribusi

frekuensi, kemudian mencari rata-rata perbedaan antara mean


61

dengan nilai masing-masing observasi dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

V(S2) = ∑ (x-x)
n- 1
Keterangan :

V= Varian

∑= Jumlah

x = titik tengah

x= rata-rata mean

n= jumlah subjek (data)

b. Analisa Bivariat

Analisa ini dilakukan untuk mencari hubungan antara dua

variabel yaitu variabel independent dan variabel dependent yang

diduga mempunyai hubungan melalui analisa bivariat.

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan

rumus Chi Square karena variabel independen dan dependen yang

terdiri dari skala ordinal dan nominal. Maka rumus yang digunakan

adalah:

X2 = (fo – fh)2
Keterangan : fh

fo = frekuensi yang diamati

fh = frekuensi yang diharapakn


62

Dari perhitungan ini Ha akan diterima jika hasil dari X2

perhitungan lebih besar dari harga X2 dalam tabe

J. Etika Penelitian

Menurut Astrida (2016), penelitian terhadap manusia sebagai

partisipan penelitian membutuhkan ketaatan dalam mengaplikasikan

prinsip‐ prinsip dasar etika penelitian. Untuk itu perlu diberikan beberapa

pedoman etika penelitian sebagai berikut :

1. Informed Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan

dari informed consent adalah supaya subjek mengerti maksud, tujuan

penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden

tidak bersedia maka peneliti jangan memaksa tetapi harus

menghormatinya.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentality)
63

Masalah ini merupakan etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik infomasi maupun masalah lainnya.

K. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dari mulai pengajuan judul sampai dengan revisi

dan acc skripsi dimulai dari bulan Juni 2021 sampai dengan bulan April

2022. Untuk rangkaian kegiatan dicantumkan dalam jadwal penelitian ,

terlampir.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA


64

Penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Terhadap Kecemasan

Ibu Hamil Dalam Menerima Vaksin Covid 19 Di Wilayah Puskesmas Gunung

Sari Kabupaten Cirebon,” dengan hasil penelitian dan analisa data sebagai berikut:

A. Analisa Univariate

Karakteristik ibu hamil di wilayah Puskesmas Gunung Sari

Kabupaten Cirebon terdiri dari umur, usia kehamilan, gravida, paritas,

tingkat pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan kecemasan.

1. Umur

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Ibu Hamil
Di Wilayah Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon

Karakteristik Frekuensi Presentase (%)


Usia
< 20 tahun/>35 11 10,9
tahun
20-35 tahun 96 89,7
Total 107 100,0
Sumber : Hasil Penelitian 2022

Berdasarkan tabel di atas umur ibu hamil di wilayah

Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon paling banyak usia 20-35

tahun sebanyak 96 orang (89,7%).

2. Usia Kehamilan

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Usia Kehamilan
Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari
Kabupaten Cirebon

Usia Kehamilan Frekuensi Persentase (%)


Trimester I 1 0,9
65

Trimester II 67 62,6
Trimester III 39 36,4
Total 107 100,0
Sumber : Hasil Penelitian 2022

Berdasarkan tabel di atas usia kehamilan ibu hamil di wilayah

Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon paling banyak pada

kategori trimester II sebanyak 67 orang (62,6%).

3. Gravida

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Gravida Ibu Hamil Di
Wilayah Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon

Gravida Frekuensi Persentase (%)


Multigravida 107 100,0
Total 107 100,0
Sumber : Hasil Penelitian 2022

Berdasarkan tabel di atas gravida ibu hamil di wilayah

Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon semuanya ada pada

kategori 2-4 anak sebanyak 107 orang (100%).

4. Paritas

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Karakteristik Paritas Ibu Hamil Di
Wilayah
Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon

Paritas Frekuensi Presentase


Multipara 107 100,0
Total 107 100,0
Sumber : Hasil Penelitian 2022
66

Berdasarkan tabel di atas paritas ibu hamil di wilayah

Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon semuanya ada pada

kategori multipara sebanyak 107 orang (100%)

5. Pendidikan

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Karakteristik Tingkat Pendidikan
Ibu Hamil
Di Wilayah Puskesmas Gunung Sari Kabupaten
Cirebon

Pendidikan Frekuensi Presentase (%)


SD/SMP 75 70,1
SMA/SMK 30 28,0
D3/PT 2 1,9
Total 107 100,0
Sumber : Hasil Penelitian 2022

Berdasarkan tabel di atas tingkat pendidikan ibu hamil di

wilayah Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon paling banyak

lulusan SD/SMP sebanyak 75 orang (70,1%).

6. Pekerjaan

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Karakteristik Pekerjaan Ibu Hamil Di
Wilayah Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon
67

Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)


IRT 15 14,0
Wiraswasta 92 86,0
Total 107 100,0
Sumber : Hasil Penelitian 2022

Berdasarkan tabel di atas ibu hamil di wilayah Puskesmas

Gunung Sari Kabupaten Cirebon paling banyak bekerja sebagai

wiraswasta sebanyak 92 orang (86,0%).

7. Pengetahuan

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Karakteristik Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Di Wilayah Puskesmas Gunung Sari
Kabupaten Cirebon

Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)


Baik 37 34,6
Cukup 45 42,0
Kurang 25 23,4
Total 107 100,0
Sumber : Hasil Penelitian 2022

Berdasarkan tabel di atas ibu hamil di wilayah Puskesmas

Gunung Sari Kabupaten Cirebon paling banyak tingkat

pengetahuannya cukup sebanyak 45 orang (42,0%).

8. Kecemasan

Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Karakteristik Kecemasan Ibu Hamil Di
Wilayah Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon
68

Kecemasan Frekuensi Presentase (%)


Tidak Cemas 13 12,1
Cemas Ringan 31 29,0
Cemas Sedang 53 49,5
Cemas Berat 10 9,3
Total 107 100,0
Sumber : Hasil Penelitian 2022

Berdasarkan tabel di atas ibu hamil di wilayah Puskesmas

Gunung Sari Kabupaten Cirebon paling banyak mengalami tingkat

tingkat kecemasan sedang sebanyak 53 orang (49,5%).

B. Analisa Bivariate

1. Hubungan Pengetahuan Dengan Kecemasan Ibu Hamil Dalam

Menerima Vaksinasi Covid 19 Di Wilayah Puskesmas Gunung

Sari Kabupaten Cirebon.


Tabel 4.9
Hubungan Pengetahuan Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menerima Vaksinasi Covid 19 Di Wilayah Puskesmas
Gunung Sari Kabupaten Cirebon

Kecemasan P value

Tidak Cemas Cemas Ringan Cemas Sedang Cemas Berat Total


Kategori
Pengetahuan Baik 11 29,7 20 54,1 5 13,5 1 2,7 37 100
0,000
Cukup 1 2,2 9 20,0 32 71,1 3 6,7 45 100
Kurang 1 4,0 2 8,0 16 64,0 6 24,0 25 100
Total 13 12,1 31 29,0 53 49,5 10 9,3 107 100
Sumber : Hasil Penelitian 2022

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa ibu hamil dengan pengetahuan baik paling banyak mengalami tingkat

kecemasan ringan sebanyak 20 orang (54,1%), pengetahuan cukup paling banyak mengalami kecemasan sedang sebanyak 32

orang (71,1%), pengetahuan kurang paling banyak mengalami tingkat kecemasan sedang sebanyak 16 orang ( 64,0%).

Hasil uji statistic dengan menggunakan Chi Square diperoleh nilai p value 0,000, lebih kecil dari nilai ∝(0,000<0,05)

maka H0 ditolak yang artinya bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap kecemasan ibu hamil dalam menerima vaksinasi

covid 19 di wilayah Puskesmas Gunungsari Kabupaten Cirebon.


BAB V

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Ibu Hamil

1. Umur

Dari hasil penelitian didapatkan data karakteristik ibu hamil

berdasarkan umur di wilayah Puskesmas Gunung Sari Kabupaten

Cirebon, nilai tertinggi ada pada kategori 20-35 tahun sebanyak

96 (89,7%).

Kriteria umur yaitu beresiko dan tidak beresiko. Umur <20

tahun atau >35 tahun adalah umur beresiko untuk hamil dan

melahirkan, dimana usia < 20 tahun alat-alat kandungannya belum

matang, belum siap untuk hamil, begitu juga umur > 35 tahun

dikatakan beresiko karena pada usia ini, alat-alat kandungannya

sudah mulai kaku sehingga berpotensi resiko bagi ibu baik pada

saat hamil maupun melahirkan. Usia akan mempengaruhi daya

tangkap, pola pikir seseorang dalam menerima sesuatu yang baru,

Dengan semakin bertambahnya umur, maka tentunya semakin

berkembang pula daya tangkap dan pola pikir seseorang, sehingga

pengetahuan yang diperolehnya semakin diterima dengan baik.


71

2. Usia Kehamilan

Usia kehamilan ibu hamil di wilayah Puskesmas Gunung

Sari Kecamatan Cirebon nilai tertinggi ada pada kategori

trimester II (67%).

Usia kehamilan trimester II yaitu dari mulai usia 13 minggu

sampai dengan usia kehamilan 28 minggu. Untuk vaksinasi ibu

hamil sebaiknya pada usia kehamilan trimester ke II dan ke III.

Sesuai dengan surat edaran dari Kemenkes nomor

HK.02.02/1/2007/2021, tentang vaksinasi covid 19 bagi ibu hamil

dengan penyesuain skrining dalam pelaksanaan vaksinasi covid 19.

Pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil ini menggunakan 3

jenis vaksin yaitu vaksin covid 19 platform nRNA Pfizer dan

moderna serta vaksinasi platform inactivated virus Sinovac, sesuai

ketersediaan. Pemberian dosis pertama vaksinasi dimulai pada

Trimester II kehamilan dan untuk pemberian dosis kedua dilakukan

sesuai dengan interval dari jenis vaksin (Kemenkes RI, 2021).

3. Paritas

Paritas ibu hamil di wilayah Puskesmas Gunung Sari

semuanya ada pada kategori multipara sebanyak 107 orang

(100%).

Jumlah anak yang lebih dari satu mengakibatkan ibu

mempunyai kesibukan tersendiri di samping mengurus rumah

tangganya, fokus ke anak dalam mendidik pertumbuhan dan


72

perkembangan pada anak menyebabkan waktu ibu tersita untuk

menyelesaikan peran dalam rumah tangganya. Hal ini bisa

merupakan salah satu faktor ibu tidak bisa menerima layanan

kesehatan karena sibuk dengan perannya. Kecemasan ibu akan

penerimaan vaksin covid 19 juga bisa disebabkan karena faktor

jumlah anaknya juga karena takut ada efek samping dari vaksin

sehingga ibu tidak bisa melakukan perannya dalam rumah tangga

seperti halnya mengurus anak-anaknya.

Primipara adalah yang baru pertama melahirkan.

Pengalaman primipara masih kurang dibandingkan dengan

multipara. Multipara dengan pengalamannya akan resiko yang

ditimbulkan jika menderita sakit, menyebabkan mereka mencari

upaya untuk mengatasi hal tersebut. Beda lagi dengan primipara

yang mungkin masih banyak ketakutan dan kecemasan dan

keraguan atas hal atau sesuatu yang baru. Misalkan adanya

program vaksinasi covid 19 bagi ibu hamil, mereka kebanyakan

cemas akan dampak dari vaksinasi covid tersebut karena salah satu

dari jenis vaksin misalnya setelah di vaksinasi badan ibu menjadi

panas, pegal-pegal dan muntah. Mungkin sebaiknya dalam hal ini

adanya upaya dari pihak petugas kesehatan untuk memberikan

penyuluhan akan tujuan, manfaat vaksinasi dan efek samping yang

mungkin timbul setelah pemberian. Dan juga dalam media-media

sebaiknya lebih dijelaskan lagi keuntungan dan kerugian dari


73

vaksinasi covid 19, dengan demikian mungkin bisa merubah sikap

ibu hamil sehingga tidak cemas lagi untuk menerima vaksinasi

covid 19.

4. Pendidikan

Tingkat pendidikan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas

Gunung Sari Kabupaten Cirebon paling banyak lulusan SD/SMP

sebanyak 75 orang (70,1%).

Tingkat pendidikan seseorang akan menentukan tingkat

pengetahuan seseorang untuk menerima sesuatu yang baru, seperti

tentang vaksinasi covid 19. Dengan latar belakang tingkat dasar

SD/SMP mungkin mereka merasa cemas untuk menerima

vaksinasi, mengingat kerugian yang akan ditimbulkan setelah

vaksinasi. Tapi untuk mereka yang tingkat pendidikannya lebih

tinggi, tingkat pengetahuan mereka juga akan bertambah dan

semakin memahami akan keuntungannya bagi ibu hamil bila

mendapatkan vaksinasi covid 19, yaitu keuntungan bagi ibu dan

janinya, mengingat pada saat pandemi ada beberapa kasus ibu

hamil dengan covid 19.

Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2012) bahwa

pendidikan adalah suatu proses dalam merubah sikap dan tingkah

laku seseorang atau kelompok dan juga suatu upaya

mendewasakan seseorang melalui cara pengajaran dan berbagai

pelatihan. Pendidikan akan mempengaruhi suatu proses belajar,


74

semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah seseorang

dalam menerima informasi baik dari orang lain maupun media

lainnya.

5. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas

Gunung Sari Kabupaten Cirebon sebagian besar tingkat

pengetahuannya baik sebanyak 37 orang (34,6%).

Pengetahuan adalah segala hal atau segala sesuatu yang

diketahui/kepandaian (KBBI, 2012). Pengetahuan adalah hasil dari

yang dia tahu dan ini akan terjadi setelah seseorang melakukan

penginderaan terhadap sesuatu obyek tertentu. Penginderaan akan

terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indera tentang

penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan perabaan.

Sebagian besar dari pengetahuan manusia akan diperoleh melalui

penglihatan dan pendengaran (Notoatmodjo P. D., 2012).

Pengetahuan erat sekali dalam kaitannya dengan pendidikan

yang ditempuh seseorang, dengan lulusan pendidikan tinggi,

seseorang akan mempunyai pengetahuan yang semakin luas.

Tetapi , perlu kita ditekankan bahwa seseorang dengan

berpendidikan rendah tidak berarti juga pengetahuannya rendah.

Cara seseorang dalam neningkatkan pengetahuannya tidak selalu

diperoleh dengan pendidikan formal, namun

dapat diperoleh juga dengan menempuh pendidikan non formal.


75

Dalam pengukuran tingkat pengetahuan seseorang menurut

Arikunto (2012), dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

diukur dari subjek penelitian atau responden.

Adanya pandemi covid 19, pemerintah mengambil

kebijakan untuk program vaksinasi covid 19 bagi masyarakat

Indonesia, termasuk ibu hamil. Dengan adanya ini, tentunya

merupakan sesuatu hal yang baru bagi ibu hamil. Sebelum

penerimaan vaksinasi tentunya ibu hamil yang berpengetahuan

baik akan akan menacari beberapa informasi tentang keuntungan

dan kerugian menerima vaksinasi.

Seseorang dengan pengetahuan baik tentunya akan

menerima baik sesuatu hal yang baru ini dengan beberapa

pertimbangan untuk memenuhi kesehatannya. Begitu pula

seseorang dengan pengetahuan yang cukup tidak menutup

kemungkinan mereka juga adanya keinginan untuk mendapatkan

derajat kesehatannya, mungkin dari beberapa pengalaman

sebelumnya yang menjadi pelajaran dalam hidupnya sehingga

seseorang dengan pengetahuan cukup mau menerima vaksinasi

covid 19 , dengan melihatnya beberapa kasus ibu hamil pada masa

pandemi covid 19.

Adanya kasus ibu hamil yang mengalami covid 19 yang

mengakibatkan kesakitan dan kematian baik di Indonesia maupaun


76

di negara-negara lain di dunia seseorang dengan pengetahuan

kurang pun tentunya akan mencari beberapa upaya demi

menyelamatkan hidupnya, meskipun hal ini didukung dengan

adanya peran media, peran ptugas kesehtatan untuk memberikan

hal yang jelas tentang keuntungan dan kerugian jika tidak mau

menerima vaksinasi covid 19. Meskipun terdapat perbedaan tingkat

pengetahuan seseorang namun seseorang tentunya mempunyai

tujuan yang sama untuk menyelamtkan hidupnya.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat

pengetahuaan seseorang dalam menerima vaksinasi covid 19

adalah tingkat pendidikan seseorang , informasi yang diperoleh

baik dari media masa, internet, adanya peran petugas kesehatan,

pengalaman seseorang dan faktor umur (Notoatmodjo, 2012).

6. Kecemasan

Tingkat kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas

Gunung Sari Kabupaten Cirebon paling banyak pada tingkat

kecemasan sedang sebanyak 53 orang (49,5%).

Kecemasan yaitu suatu perasaan yang kurang atau tidak

jelas dengan keprihatinan dan kekhawatiran akan adanya ancaman

pada sistem sesuatu nilai atau keamanan bagi seseorang.

Seseorang bisa mengidentifikasi suatu situasi yang mengancam,

terhadap keselamatan hidupnya berkaitan dengan adanya perasaan

khawatir dan prihatin yang terlibat di dalam situasi. Makan situasi


77

tersebut dapat dikatakan sumbernya dari kecemasan, tetapi bukan

ancaman itu sendiri (Carpenito, 2012).

Kecemasan dapat juga kita artikan adalah rasa

kekhawatiran dan ketakutan yang belum jelas sebabnya dan

merupakan suatu kekuatan yang besar dalam menggerakkan

tingkah laku seseorang, baik tingkah laku yang normal maupun

yang menyimpang (Carpenito, 2012).

Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu

dan sebagian besar tergantung pada seluruh pengalaman hidup

seseorang. Peristiwa-peristiwa atau situasi khusus dapat

mempercepat munculnya serangan kecemasan.

Kurangnya pengetahuan dan kepercayaan diri pada individu

dan informasi yang diterima dapat meningkatkan kecemasan

(Luthfa, 2012). Kurangnya pengetahuan bisa mempengaruhi

kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan

pertumbuhan dan perkembangannya serta tidak mampu menerima

apa yang dialaminya (Rifa, 2021)

B. Hubungan Pengetahuan Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Dalam

Menerima Vaksinasi Covid 19 Di Wilayah Puskesmas Gunung Sari

Kabupaten Cirebon.

Hasil uji statistic dengan menggunakan Chi Square diperoleh nilai

p value 0,000, lebih kecil dari nilai ∝(0,000<0,05) maka H0 ditolak yang
78

artinya bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap kecemasan ibu hamil

dalam menerima vaksinasi covid 19 di wilayah Puskesmas Gunungsari

Kabupaten Cirebon.

Menurut Herdman di dalam Nanda (2014), kecemasan adalah

suatu perasaan yang tidak nyaman atau khawatir yang disertai dengan

adanya respons autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak

diketahui oleh individu), adanya perasaan takut yang bisa disebabkan oleh

antisipasi terhadap bahaya. Tentunya hal ini adalah isyarat dalam

kewaspadaan akan adanya bahaya yang mengancam dan memampukan

individu untuk bertindak dalam menghadapi ancaman tersebut.

Menurur Al Mighwar (2010) dalam Rifa (2021) faktor-faktor yang

bisa menimbulkan kecemasan diantaranya adalah tingkat pengetahunnya

kurang, keluarga yang kurang mendukung, ketidakmampuan individu

dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan sesuatu hal yang baru

Adanya kecemasan, setiap orang tentunya merasa sulit untuk

menerima sesuatu hal yang dianggap baru. Seperti adanya anjuran ibu

hamil untuk divaksinasi covid 19, tentunya hal ini menimbulkan keraguan

bagi ibu hamil akan keuntungan dan kerugiannya. Vaksinasi adalah

strategi umum untuk mengontrol, menghilangkan, memberantas, atau

menahan penyakit (seperti strategi imunisasi massal). Coronavirus

merupakan virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm

(Kemenkes RI, 2020).


79

Pemberian vaksin covid 19 tentunya masih menjadi dilema bagi

sebagian kalangan ibu hamil di Indonesia. Rumor tentang efek samping

yang bisa ditimbulkan setelah vaksinasi covid 19 seperti, keguguran dan

gangguan kesuburan inilah yang menjadi penyebab sebagain orang

menghindari penerimaan vaksinisasi bagi ibu hamil (Rifa, 2021).

Kecemasan sedang memungkinkan seseorang memusatkan pada

masalah yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga

seseorang mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan

sesuatu yang terarah. Ketidaktahuan dapat menyebabkan munculnya

kecemasan dan pengetahuan dapat digunakan untuk mengatasi masalah

yang akan terjadi (Rifa, 2021).

Tingkat pendidikan yang rendah akan menentukan tingkat

pengetahuan seseorang dengan demikian dapat menyebabkan seseorang

mudah mengalami kecemasan. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang akan lebih mempengaruhi kemampuan berpikirnya.

Pengetahuan yang cukup tidak menutup kemungkinan bisa mencari

pengetahuannya dari media atau mendapat informasi dari petugas

kesehatan seperti masalah program vaksinasi covid 19, hal ini tentunya

pengetahuan seseorang akan bertamabah. Dengan bertambahnya

pengetahuan mereka akan mencari upaya untuk meningkatkan derajat

kesehatannya. Dengan pengetahuan yang cukup apalagi pengetahuan yang

baik nantinya bisa mempengaruhi kecemasan seseorang dalam menerima

vaksinasi covid 19 dengan memperhatikan pengetahuan yang didapatnya


80

akan keuntungan yang didapat dari vaksinasi covid 19. Dengan demikian

pengetahuan seseorang bisa mempengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil

dalam menerima vaksinasi covid 19. Hal ini sejalan dengan penelitian

Wiwin Setiorani (2021) yang menyatakan ada hubungan

pengetahuan dan sikap tentang Covid 19 dengan perilaku ibu hamil dalam

melakukan kunjungan kehamilan di Polindes Dumajah, Kecamatan Tanah

Merah.

.
81

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Karakteristik ibu hamil di Puskesmas Gunung Sari Kabupaten

Cirebon paling banyak berumur 20-35 tahun sebanyak 96 orang

(89,7%), usia kehamilan paling banyak pada trimester II sebanyak

67 orang ( 62,6%), semuanya multigravida sebanyak 107 orang

(100%), paritas multipara sebanyak 107 orang (100%) , tingkat

pendidikan lulusan SD/SMP sebanyak 73 orang (70,1%),

pekerjaan paling banyak wiraswasta sebanyak 92 orang (86,0%),

tingkat pengetahuannya baik sebanyak 37 orang (34,6%) dengan

tingkat kecemasan sedang sebanyak 53 orang (49,5%).

2. Pengetahuan ibu hamil tentang vaksinasi covid 19 paling banyak

ada pada kategori baik sebanyak 45 orang (42,0%).

3. Kecemasan ibu hamil dalam menerima vaksinasi covid 19 di

Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon sebagian besar ada

pada tingkat kecemasan sedang sebanyak 16 orang (64,0%).

4. Hasil uji statistic dengan menggunakan Chi Square diperoleh nilai

p value 0,000, lebih kecil dari nilai ∝(0,000<0,05) maka H0 ditolak

yang artinya bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap

kecemasan ibu hamil dalam menerima vaksinasi covid 19 di

wilayah Puskesmas Gunungsari Kabupaten Cirebon..


82

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon

Lebih digiatkan lagi sosialisasi tentang vaksinasi covid 19

bagi ibu hamil baik keuntungan dan kerugiannya sampai

masyarakat mengerti dan bisa menentukan sikap dan kesadaran

mereka dalam menerima vaksinasi covid 19 untuk mencapai

derajat kesehatannya.

2. Bagi STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Diharapakn referensi di keputakaan lengkap seperti

referensi terbaru tentang vaksinasi covid 19 atau materi lain

sehingga mempermudah mahasiswa kebidanan dalam mencari

referensi sebagai bahan dalam melakukan penelitian.

3. Bagi Responden

Diharapkan responden bisa meningkatkan pengetahuannya

tentang masalah vaksinasi covid 19, sehingga tidak ada kecemasan

lagi dalam menerima program vaksinasi covid 19 untuk mencapai

derajat kesehatan yang optimal bagi dirinya dan janin yang

dikandungnya.
DAFTAR PUSTAKA

Hoesodo. 2001. Mengatasi Kecemasan, Jakarta : PT Gramedi Pustaka Utama

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020). Pedoman Pencegahan dan


Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Diakses dari
https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/REV-
05_Pedoman_P2_COVID-19_13_Juli_2020.pdf, pada 3 November
2021
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020). Keputusan MenteriKesehatan
Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 Tentang
Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat dan Fasilitas
Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19).

Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84


Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19). Jakarta: Kemenkes RI; 2020

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Edisi Empat. Jakarta : Yayasan


Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ; 2011. h. 140-5; 158; 177-9;
183-5; 213; 282-7.

Pramasanthi RI. 2016.Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan Suami


dengan Kepatuhan Melaksanakan Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Kota Salatiga. UNS (Sebelas
Maret University)

Presiden RI. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan


Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Jakarta:
Presiden RI; 2020

Ramasamy A LF.2013.Association of education level with knowledge level of


antenatal care among reproductive age women. FK USU.

Rizki A., Kristiyanti R., Indriyana D. 2013. Hubungan yang Antara Pengetahuan
Ibu tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) Dengan Pemilihan Tempat Persalinan di Wilayah
Kerja Puskesmas Kajen I Kabupaten Pekalongan. Pekalongan
Stuart, dan Sundeen. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta:
EGC
World Health Organization. Vaccine Safety Bassics (Dasar-Dasar Keamanan
Vaksin). Modul 1. WHO; 2021.

World Health Organization. Vaccine Safety Bassics (Dasar-Dasar


Keamanan Vaksin). Modul 1. WHO; 2021.
8. Kemenkes RI. Pemerintah Pastikan Keamanan dan Kehalalan
Vaksin COVID-19. Jakarta: [Internet]. 2020 [cited 13 November
2021].
Lampiran 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nita Sagita
NIM : 20810083
Institusi Pendidikan : STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
Alamat : Cirebon
No Contact Person/Hp : 095864856524
Untuk memperoleh gelar sarjana kebidanan di Program Studi Kebidanan
Program Sarjana STIKes Guna Bangsa Yogyakarta, diwajibkan untuk melakukan
penelitian sebagai laporan akhir atau skripsi. Penelitian ini akan dilaksanakan di
Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon dengan judul penelitian “Hubungan
Pengetahuan Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menerima Vaksinasi Covid
19 Di Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Cirebon.”
Untuk itu saya mengharapakan kesediaan ibu untuk dijadikan responden
dalam penelitian ini. Jika ibu bersedia, bisa menandatangani lembar persetujuan
yang sudah disediakan. Identitas ibu akan dirahasiahkan dan hasil penelitian
hanya digunakan untuk keperluan penelitian saja.
Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih. Mudah-
mudahan dengan adanya partisipasi ibu dapat menyumbangkan sesuatu yang
bermanfaat bagi pengembangan ilmu kebidanan.

Cirebon, 2022

Nita Sagita
Lampiran 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama Responden : ............................
Umur : ............................
Alamat : ............................
No Hp : ............................
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk dijadikan responden
dalam penelitian mahasiswa STIKes Guna Bangsa Yogyakarta dengan
judul penelitian “Hubungan Pengetahuan Terhadap Kecemasan Ibu Hamil
Dalam Menerima Vaksinasi Covid 19 Di Wilayah Kerja Puskesmas
Gunung Sari Kabupaten Cirebon.”
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada unsur
paksaan dari siapapun. Semoga dengan keterlibatan saya dalam penelitian
ini dapat menyumbangkan karya ilmiah untuk pengembangan ilmu
kebidanan.

Ciamis, 2022

Ttd
(........................................)
Lampran 3
KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL
DALAM MERIMA VAKSINASI COVID 19 DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS GUNUNG SARI KABUPATEN CIREBON

Petunjuk Pengisian
Isilah biodata di bawah ini :
A. Data Demografi
No. Responden : ............................(diisi oleh peneliti)
Tanggal : .............................(diisi oleh peneliti)
Nama : .............................(initial, oleh responden)
Alamat : .............................(oleh responden)
Contact Person : .............................(oleh responden)

B. Karakteristik Responden (di isi oleh responden)


Pilihlah jawaban di bawah ini, sesuai dengan keadaan anda. Berilah
tanda ceklist ( √ ) pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan jawaban
anda!
1. Berapa umur Anda?
< 20 tahun
20-35 tahun
>35 tahun
2. Tamatan sekolah anda?
SD/SMP
SMA/SMK
Perguruan Tinggi (D1, DIII, S1, S2, S3)
3. Apa pekerjaan anda?
Ibu Rumah Tangga
PNS/TNI/POLRI/Profesi
Wiraswasta /Swasta lainnya

4. Berapa jumlah anak yang sudah dilahirkan ?


1 orang
> 1 orang
≥ 5 orang
5. Berapa tahun jarak kelahiran terakhir dengan kehamilan sekarang?
< 2 tahun
2-5 tahun
> 5 tahun
6. Apakah keluarga mendukung ibu untuk menerima vaksinasi Covid 19?
Mendukung
Tidak mendukung
Kurang mendukung

C. Pengetahuan Respondeen (Diisi responden)


Berilah tanda checklist (√) pada setiap item pernyataan yang paling tepat !
NO PERNYATAAN BENAR SALAH

1 Vaksinasi Covid 19 merupakan


upaya pemerintah dalam
rangka memutus mata rantai
penularan Covid 19
2 Penyakit Covid 19 merupakan
penyakit menular yang
disebabkan oleh Severe Acute
Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2),
3 Astra zeneka merupakan salah
satu jenis vaksin Covid 19
4 Perlunya sosialisasi tentang
vaksinasi Covid 19 bagi ibu
hamil
5 Vaksinasi Covid 19 sangat
bermanfaat bagi keselamatan
ibu dan janinnya.
6 Dalam rangka penanggulangan
pandemi Covid-19 pemerintah
mengadakan upaya dengan
anjuran menerapkan protokol
kesehatan, juga dengan
pemberian vaksinasi Covid 19
7 Istilah 3 M adalah mencuci
tangan, memakai masker dan
menjaga jarak.
8 Ibu hamil harus diberikan
vaksinasi Covid 19
9 Covid-19 dapat ditularkan dari
manusia ke manusia melalui
percikan batuk atau ludah
10 Di vaksinasi adalah syarat
menerima bantuan dari
pemerintah
Lampiran 4

LEMBAR KONSULTASI
Nama Mahasiswa : Nita Sagita
NIM : 20910083
Pembimbing II : Indah Fitri Agustina, S.S.T., M.Kes
Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan Terhadap Kecemasan Ibu
Hamil Dalam Penerimaan Vaksinasi Covid 19 Di
Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari
Kabupaten Cirebon.

No Hari/Tanggal Materi Catatan Tanda Tangan


Bimbingan Pembimbing Pembimbing
1 22-1-2022 Konsul Judul Penulisan judul
dengan spasi 1

2 25-1-2022 Revisi Judul Judul Acc


BAB I
BAB II Latar belakang
BAB III tinjau kembali,
kasus tahun 2021

Keaslian
penelitian
memakai jurnal
internasional

Jumlah populasi
diatas bulan
Januari

Di Do
ditambahkan
vaksinasi di
variabel
dependennya

3 26-1-2022 Revisi BAB Acc


I,II,III
4 2-1-2022 Revisi Sidang Acc
Proposal

10

11

12

Lampiran 5
LEMBAR KONSULTASI
Nama Mahasiswa : Nita Sagita
NIM : 20910083
Pembimbing II : Eka Vicky Yulivantina, S.S.T., M.Keb
Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan Terhadap Kecemasan Ibu
Hamil Dalam Penerimaan Vaksinasi Covid 19 Di
Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari
Kabupaten Cirebon.

No Hari/Tanggal Materi Catatan Paraf


Bimbingan Pembimbing Pembimbing
1 25-1-2022 Konsul Judul Acc

2 BAB I Untuk keaslian


BAB II penelitian di
BAB III cantumkn
tahunnya
3 26-1-2021 Revisi BAB Acc
I,II dan III

4 2-3-2022 Revisi sidang Acc


proposal

5 Skripsi Di analisa
univariate tuliskan
tempat
penelitiannya.

Referensi minimal
10 tahun ke
belakang

Di pembahasan
karakteristik per
karakteristik
dijelaskan.
6 Revisi

7
8

10

11

12
JADWAL PENELITIAN
NO KEGIATAN BULAN
JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL

1 Pengajuan Judul
2 Studi Pendahuluan
3 Menyusun proposal
4 Konsultasi proposal
5 Acc Proposal
6 Revisi Program
7 Ujian Proposal
8 Perbaikan Proposal
9 Uji validitas dan reliabilitas
10 Penilaian ahli, revisi produk
11 Penelitian
12 Penyusunan Laporan
13 KonsultasiLaporan
Penelitian
14 Sidang Skripsi
15 Revisi dan Acc Skripsi

Anda mungkin juga menyukai