AKM 4E/09
Analisis Varian
1. Varian Volume
Rumus yang digunakan yaitu (BH - SH) SR
Varian mengalami Unfavorable dapat disebabkan karena kelangkaan sumber daya, anggaran
kapasitas yang terlalu tinggi, dan penggunaan fasilitas tidak sesuai SOP. Untuk mengatasi hal
tersebut maka dapat diambil solusi yaitu menghemat penggunaan sumber daya, melakukan
penyesuaian anggaran, dan mengikuti prosedur sesuai SOP. Varian mengalami Favorable dapat
disebabkan karena Harga bahan baku stabil, anggaran kapasitas stabil, dan fasilitas sudah sesuai
SOP.
2. Varian Terkendali
Rumus yang digunakan yaitu BOP Variabel + BOP Tetap
Varian mengalami Unfavorable dapat disebabkan karena terjadinya inflasi/kenaikan sumber
daya, terjadinya peningkatan harga bahan baku, dan penggunaan fasilitas tidak sesuai SOP.
Untuk mengatasi hal tersebut maka dapat diambil solusi yaitu melakukan perbaikan anggaran,
melakukan perbaikan harga baku, dan mengikuti prosedur sesuai SOP. Varian mengalami
Favorable dapat disebabkan karena Sumber daya stabil, Harga bahan baku stabil, dan fasilitas
sudah sesuai SOP.
Untuk Kartu Biaya Standar terdapat 3 bagian utama yaitu Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja
Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik. Pada Bagian Bahan baku dapat dihitung Bahan baku kayu dengan
satuan M3, kemudian dapat dilakukan perhitungan Standard Cost Bahan baku yang berasal dari Standar
Price/M3 dikalikan dengan Standar Quantity/Unit. Pada Bagian Tenaga Kerja Langsung dapat dihitung
tiap departemen dengan satuan JKL, kemudian dapat dihitung Standard Cost Biaya Tenaga Kerja
Langsung yang berasal dari Standard Rate/JKL tiap departemennya dikalikan dengan Standard
Hours/Unit tiap departemennya. Selanjutnya Pada Bagian Overhead Pabrik dapat dihitung tiap
departemennya dengan cost drivernya masing-masing, kemudian dapat dilakukan perhitungan Standard
Cost Biaya Overhead Pabrik yang berasal dari Standard Rate/Cost Driver tiap departemennya dikalikan
dengan Standard Hours/Unit tiap departemennya. Sehingga didapatkan total standard cost per unit dari
jumlah Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja langsung, dan Biaya Overhead Pabrik. Perhitungan Kartu
Biaya Standar dilakukan terhadap keempat produk yang diproduksi.
ABC VS VBC
WGW OW BW BBW
Setelah dilakukannya perhitungan yaitu dengan menggunakan Activity Based Costing yaitu perhitungan
biaya berdasarkan aktivitasnya pada setiap produk maka dihasilkan seperti diatas yaitu Total BOP, Unit
Dianggarkan, BOP/Unit ABC, dan BOP/Unit VBC. Pada tabel diatas produk WGW dinyatakan
Undercosting jika dilakukan perbandingan antara ABC dengan VBC, produk OW dinyatakan Overcosting,
produk BW dinyatakan Undercosting, dan produk BBW dinyatakan Overcosting. Pada BOP/Unit ABC
dilakukan penjumlahan setiap produknya maka menghasilkan 383.507, sedangkan pada BOP/Unit VBC
dilakukan penjumlahan setiap produknya maka menghasilkan 376.509.Pada pemaparan tersebut dapat
diketahui bahwa hasil BOP/Unit untuk ABC lebih tinggi dibandingkan dengan VBC, hal tersebut dapat
terjadi karena perhitungan dilakukan untuk setiap aktivitas selama berlangsungnya proses produksi.
Akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan perekayasaan aktivitas.
Rekayasa Aktivitas
Dilakukan perekayasaan aktivitas sehingga dapat diefisienkan dan diefektifkan oleh ABC yang
sebelumnya dipaparkan bahwa ABC memiliki biaya lebih tinggi dari VBC. Perekayasaan dilakukan bukan
hanya untuk sekedar mengurangi biaya, melainkan dilakukan karena biaya yang terkandung pada
aktivitas di ABC termasuk dalam aktivitas yang Non Value Added. Sehingga melalui pertimbangan
tersebut dapat dilakukan perekayasaan, yaitu sebelum dilakukan perekayasaan terdapat 33 aktivitas
menjadi 22 aktivitas. Perekayasaan aktivitas tersebut dilakukan dengan mengeliminasi, menggabungkan,
ataupun menyeleksi aktivitas.