Anda di halaman 1dari 41

PEMBUKUAN

PAJAK
PENDAPAT ATAS DEFINISI AKUNTANSI PAJAK
Niswonger and Fees, Accounting Principles, 2007:
• Akuntansi SPT (tax return) dan pertimbangan konsekuensi perpajakan terhadap
transaksi atau kegiatan perpajakan dirumuskan sebagai bagian dari akuntansi yang
menekankan kepada penyusunan dan dalam rangka pemenuhan kewajiban
perpajakan

Pratiwi dan Hidayati (2020):


• Pembukuan perpajakan adalah proses mencatat, mengklasifikasi dan meringkas
transaksi ekonomi yang terkait dengan kewajiban perpajakan wajib pajak serta
diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan fiskal sesuai dengan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
KESIMPULAN TENTANG DEFINISI AKUNTANSI PAJAK

Jurnal-jurnal
Peraturan
Standar pajak
yangKeuangan
Akuntansi yang
diperlukan
berkaitan
sehubungan
yang dengan
mengatur
dengan transaksi
akuntansi
tentang yang terkait pajak
pajak
Peranan Akuntansi dalam
Sejarah Perpajakan di
Indonesia
1983 s.d. Saat ini

1979 s.d. 1983

Setelah Merdeka
s.d. 1979

Masa Penjajahan
Belanda
Masa Penjaja
hanBelanda
• Catatan pembukuan menekankan mekanisme Debit Kredit
berdasarkan praktik dagang untuk kepentingan Belanda.
• Jumlah pajak terutang ditentukan sepenuhnya oleh Fiskus
(official assessment system)
• Peranan akuntansi/pembukuan dalam perpajakan sangat
lemah

Setelah Merdeka s.d.


1979
• Tahun 1967, dikenal sistem Menghitung Pajak Sendiri
(MPS) dan Menghitung Pajak Orang Lain (MPO) yang
mulai diperkenalkan melalui UndangUndang Nomor
867 jo. PP 11 Tahun 1967
• Kewenangan Fiskus masih sangat luas
• Peranan akuntansi/pembukuan dalam perpajakan
belum terlalu kuat
1979- 1983
• Kewenangan fiskus dalam penetapan pajak terutang
dari Wajib Pajak menjadi terbatas
• Melalui Inpres 6, Tahun 1979 yang dikenal dengan
Paket 27 Maret 1979 dan KMK-108/KMK/1979,
Laporan Keuangan yang diaudit oleh akuntan publik
tidak dibenarkan untuk dikoreksi, kecuali bila laporan
keuangan tersebut tidak benar
• Peranan akuntansi/pembukuan dalam perpajakan
1983 – s a a t ini
semakin meningkat

• Self assessment system


• Reformasi Perpajakan
• Kewenangan fiskus tidak seluas pada UU
Perpajakan lama
• Peranan akuntansi/pembukuan sangat besar
PENCATATAN
Ps 28 (9) UU KUP:
Pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto
dan atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk
menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk
penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang
dikenakan pajak bersifat final
SUBJEK YANG WAJIB MENYELENGGARAKAN
PENCATATAN
Ps 28 (2) UU PPh jo. Ps 10A PP-9/2021 jo. Ps 2-5 PMK-54/2021:
Kelompok 1 2 3
Kriteria WP OP yang melakukan kegiatan usaha WP OP yang tidak WP OP yang memenuhi kriteria tertentu,
atau pekerjaan bebas yang melakukan kegiatan yaitu Peredaran bruto kegiatan usaha
diperbolehkan menghitung penghasilan usaha atau pekerjaan dan/atau pekerjaan bebas <= Rp4,8
neto dengan menggunakan NPPN, yaitu bebas milyar dan dikenai PPh final/bukan objek
yang memiliki peredaran bruto < Rp4,8
milyar/Tahun Pajak s.d.d. Ps 14 UU PPh
Kewajiban • Ada, dalam jangka waktu 3 bulan Tidak ada Tidak ada
pemberitahuan pertama dari Tahun Pajak ybs.
penggunaan • Khusus WP baru maka pemberitahuan
NPPN plg lambat mana yg lebih dulu antara 3
bulan di atas atau akhir Tahun Pajak
Contoh Pekerja bebas/profesional dengan Karyawan Pengusaha OP dengan peredaran bruto
peredaran bruto < Rp4,8 milyar/Tahun <= Rp4,8 milyar/Tahun Pajak (dan dikenai
Pajak PPh berdasarkan PP No. 23 Tahun 2018)
Catatan Pekerja bebas/profesional dengan peredaran - • Mempertimbangkan modal usaha, peredaran
bruto = Rp4,8 milyar/Tahun Pajak wajib bruto, dan tahun pendirian kegiatan usaha
menyelenggarakan pembukuan Wajib Pajak
• Dengan adanya pembatasan penggunaan PP
No. 23 Tahun 2018, maka pada akhirnya
pengusaha OP akan beralih ke kelompok 1

Ps 17 PMK-54/2021: WP OP yang pada suatu TP sejak TP 2022, telah menyelenggarakan Pembukuan, tidak dapat melakukan
pencatatan dan/atau menggunakan NPPN pada TP-TP berikutnya
KETENTUAN PRINSIP-PRINSIP UMUM
PENCATATAN
Ps 3 PMK-54/2021:
◉ dengan memperhatikan iktikad baik dan mencerminkan
keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya serta didukung Tidak ada
penggelapan
dengan dokumen yang menjadi dasar pencatatan;
◉ di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab
PMK-196/2007
dan satuan mata uang Rupiah sebesar nilai yang sebenarnya jo. PMK-
dan/atau seharusnya terjadi dan disusun dalam bahasa 123/2019 hanya
berlaku bagi
Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri pembukuan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang perpajakan; Tahun
◉ dalam suatu Tahun Pajak berupa jangka waktu 1 tahun kalender pencatatan =
tahun takwim
mulai tanggal 1 Januari s.d. tanggal 31 Desember; dan
◉ secara kronologis dan sistematis berdasarkan urutan tanggal
diterimanya peredaran bruto dan/atau penghasilan bruto.
KETENTUAN LEBIH LANJUT TENTANG
PENCATATAN
DALAM PMK-54/PMK.03/2021
Ketentuan Pasal

Penghitungan peredaran bruto dalam rangka penentuan eligibility 6


penggunaan pencatatan
Isi pencatatan 7

Bentuk pencatatan dan jangka waktu penyimpanan pencatatan 8


CONTOH KASUS
No. Kondisi Wajib

1 Tn. Amir menjalankan usaha bengkel reparasi mobil dan juga menjual Pencatatan tanpa
suku cadangnya di dua tempat dengan omset Rp200.000.000 dan pemberitahuan
Rp250.000.000 selama tahun 2020
2 Tn. Homtan Patris, seorang pengacara dengan total fee Rp4 milyar Pencatatan dengan
selama tahun 2019 pemberitahuan
3 Tn. Suparno Patra, seorang karyawan PT X dengan gaji setahun Rp5 Pencatatan tanpa
milyar selama tahun 2021 pemberitahuan
4 Tn. Budi menjalankan usaha pakan ternak di dua tempat dengan Pencatatan tanpa
omset Rp4.000.000.000 dan Rp800.000.000 selama tahun 2020 pemberitahuan

5 Tn. Priono Bakti Sembodo, seorang konsultan pajak dengan total fee Pembukuan
Rp4,8 milyar selama tahun 2019
PENGERTIAN PEMBUKUAN
Pasal 1 angka 29 UU KUP jo. Ps 9 (7) PMK-54/2021

Proses pencatatan secara teratur untuk mengumpulkan


DATA dan INFORMASI KEUANGAN

MELIPUTI
 Harta
 Kewajiban sehingga dapat
 Modal dihitung besarnya
pajak yang terutang.
 Penghasilan dan Biaya
 Harga Perolehan dan Penyerahan Barang/Jasa
Yang ditutup dengan menyusun LAPORAN KEUANGAN
(NERACA & LABA RUGI)
Untuk periode Tahun Pajak tersebut
PERAN PEMBUKUAN DALAM
PERPAJAKAN
Informasi pembukuan diperlukan
untuk:
Pentingkah ◉ menghitung pajak terhutang
pembukuan ◉ menguji kebenaran
untuk penghitungan jumlah utang
perpajakan? pajak pada saat pengawasan,
pemeriksaan dan investigasi
(pemeriksan bukti
permulaan/penyidikan)
KEWAJIBAN PEMBUKUAN TAHUN PAJAK 2009 - DST
Pasal 28 ayat (1) UU KUP Jo. Pasal 14 ayat (2) UU PPh No. 36 Tahun 2008

WP ORANG PRIBADI YG:


• TIDAK MEMENUHI SYARAT UNTUK WAJIB PAJAK
MENYELENGGARAKAN PENCATATAN; ATAU BADAN
• MEMILIH ATAU “DIANGGAP” MEMILIH
MENYELENGGARAN PEMBUKUAN

Siapa Wajib
Menyelenggarakan
WAJIB
MENYELENGGARAKAN
PEMBUKUAN ? PEMBUKUAN
WP-OP yg Dianggap Memilih utk Menyelenggaran
Pembukuan

WP OP yang diperbolehkan menggunakan NPPN wajib


memberitahukan mengenai penggunaan NPPN kepada
Direktur Jenderal Pajak paling lama 3 (tiga) bulan sejak
awal tahun pajak yang bersangkutan
Pasal 14 (2) UU PPh

Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak memberitahukan


kepada Direktur Jenderal Pajak sesuai dengan jangka
waktu tersebut dianggap memilih menyelenggarakan
pembukuan
Pasal 14 (4) UU PPh jo. Ps 4 (4) PMK-54/PMK.03/2021
KETENTUAN MENGENAI PEMBUKUAN
Ps 28 ayat 3
harus diselenggarakan dengan memperhatikan ITIKAD BAIK dan
mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya (tidak ada
penggelapan);
4 harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,
angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa
Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan;
Bagaimanakah
seharusnya 5 diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau
pembukuan stelsel kas;
diselenggarakan?
7 Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan
pembelian, sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang;
8
Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain
Rupiah dapat diselenggarakan oleh Wajib Pajak setelah mendapat izin
Menteri Keuangan
Pasal 28 UU KUP jo. Ps 9 PMK-54/2021
Pembukuan dgn Bahasa Inggris dan USD
WP yg diperbolehkan adalah:
1. WP PMA
2. WP Kontrak Karya Pertambangan Minerba
3. WP KKKS migas
4. BUT
5. WP yg mendaftarkan emisi sahamnya baik sebagian/seluruhnya di bursa
efek LN
6. KIK yg menerbitkan reksadana berdenominasi USD dan telah
memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari
OJK
7. WP perusahaan anak yg berafiliasi langsung dgn perusahaan induk di LN
8. WP yg menyajikan LK dlm MUF-nya menggunakan USD sesuai SAK
Ps 3 (1) PMK-196/2007 jo. PMK-123/2019 (P3)
Kewajiban Pemberitahuan atas
Pembukuan dgn Bahasa Inggris dan USD
Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Karya atau Wajib Pajak Kontraktor Kontrak
Kerja Sama yang:
• sejak pendiriannya • 3 (tiga) bulan sejak tanggal
menyelenggarakan pembukuan pendirian
dengan bahasa Inggris dan USD
memberitahukan secara
tertulis ke KPP terdaftar
paling lambat • 3 (tiga) bulan sebelum tahun
• akan menyelenggarakan
pembukuan dengan bahasa buku yang menggunakan
Inggris dan USD bahasa Inggris dan USD
tersebut dimulai

Ps 5 PMK-196/2007 jo. PMK-123/2019 (P3)


Prinsip Taat Asas
Adalah prinsip yang sama digunakan dalam metode
pembukuan dengan tahun-tahun sebelumnya untuk
mencegah penggeseran laba/rugi. Misalnya diterapkan
dalam:
• Stelsel pengakuan penghasilan
Perubahan metode
• Tahun buku pembukuan harus
mendapat persetujuan
• Metode penilaian persediaan dari Direktur Jenderal
Pajak.
• Metode penyusutan/amortisasi
Penjelasan Ps 28 (5) UU KUP jo. Ps 9 (4)-(6) PMK-54/2021
STELSEL PEMBUKUAN

SAK PERPAJAKAN

akrual STELSEL KAS


(CAMPURAN)
Ps 28 UU KUP jo. Ps 9 (2) c
STELSEL AKRUAL DAN STELSEL KAS

Stelsel akrual adalah suatu metode penghitungan • Metode persentase tk


penyelesaian pekerjaan
penghasilan dan biaya dalam arti penghasilan diakui pada (konstruksi)
waktu diperoleh dan biaya diakui pada waktu terutang. • Metode lain yg dipakai
Jadi tidak tergantung kapan penghasilan itu diterima dan dlm BOT dan real
kapan biaya itu dibayar tunai. estate

Stelsel kas adalah suatu metode yang penghitungannya • Biasanya digunakan


oleh perusahaan kecil
didasarkan atas penghasilan yang diterima dan biaya OP, jasa transportasi,
yang dibayar secara tunai. hiburan, restoran
(waktu penyerahan
Menurut stelsel ini, penghasilan baru dianggap sebagai jasa dan penerimaan
penghasilan, bila benar-benar telah diterima tunai dalam kas tidak terpisah lama)
suatu periode tertentu, serta biaya baru dianggap sebagai
biaya, bila benar-benar telah dibayar tunai dalam suatu
periode tertentu.
STELSEL KAS UNTUK PENGHITUNGAN PPh

Pemakaian stelsel kas murni dapat mengakibatkan penghitungan


yang mengaburkan terhadap penghasilan, yaitu besarnya
penghasilan dari tahun ke tahun dapat disesuaikan dengan mengatur
penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Oleh karena itu untuk penghitungan Pajak Penghasilan dalam
memakai stelsel kas harus memperhatikan hal-hal antara lain sbb:

1.Penghitungan jumlah penjualan dalam suatu periode harus meliputi


seluruh penjualan, baik yang tunai maupun yang bukan. Dalam
menghitung harga pokok penjualan harus diperhitungkan seluruh
pembelian dan persediaan.
2.Dalam memperoleh harta yang dapat disusutkan dan hak-hak yang
dapat diamortisasi, biaya-biaya yang dikurangkan dari penghasilan
hanya dapat dilakukan melalui penyusutan dan amortisasi.
3.Pemakaian stelsel kas harus dilakukan secara taat asas (konsisten).

stelsel campuran
PERUNTUKAN STELSEL KAS (CAMPURAN)
Stelsel kas sebagai bagian dari stelsel pengakuan
penghasilan dapat diselenggarakan oleh WP Tertentu, yaitu:
• secara komersial berhak menyelenggarakan Pembukuan harus menyampaikan
berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku pemberitahuan setiap
Tahun Pajak untuk
bagi usaha mikro dan kecil (SAK EMKM); dan dapat menggunakan
• merupakan Wajib Pajak: stelsel kas
• orang pribadi yang diperbolehkan menggunakan NPPN
atau yg memenuhi kriteria tertentu, tetapi memilih atau
diwajibkan menyelenggarakan Pembukuan; atau
• badan yang memiliki peredaran bruto dari usaha tidak Paling lambat:
• Bersamaan dgn
melebihi Rp4,8 milyar dalam 1 (satu) Tahun Pajak. penyampaian SPT
Tahunan TP sebelumnya;
atau
• Mana yg lebih dulu antara
Ps 10 dan 12 PMK-54/2021
3 bulan sejak terdaftar atau
akhir TP utk WP baru

23
TAHUN BUKU DAN TAHUN PAJAK
• Tahun pajak adalah jangka waktu satu tahun kalender, kecuali bila wajib pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.
• Apabila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender,
penyebutan Tahun Pajak yang bersangkutan menggunakan tahun yang di dalamnya
termasuk enam bulan pertama atau lebih.
• Contoh:

Periode Pembukuan (Tahun Buku) Tahun Pajak


Ps 28 (6) UU KUP:
Perubahan thd. tahun buku harus
1 Juli 2002 – 30 Juni 2003 2002 mendapat persetujuan dari Dirjen
Pajak
1 Januari – 31 Desember 2013 2013

1 April 2013 – 31 Maret 2014 2013

1 Juli 2013 – 30 Juni 2014 2013

1 Oktober 2013 – 30 September 2014 2014


Preferensi Terhadap Ketentuan Perpajakan di Atas
Standar Akuntansi Keuangan dalam Pembukuan

Pembukuan harus diselenggarakan dengan cara


atau sistem yang lazim dipakai di Indonesia,
misalnya Standar Akuntansi Keuangan, kecuali
peraturan perundang-undangan perpajakan
menentukan lain.

Penjelasan Pasal 28 ayat (7) UU KUP


jo. Ps 9 PMK-54/2021
SANKSI BERKAITAN DENGAN KEWAJIBAN PEMBUKUAN

ADMINISTRASI PIDANA
apabila kewajiban sebagaimana dimaksud Pasal 39 ayat 1 UU KUP
dalam Pasal 28 (Pembukuan) atau Pasal 29 Setiap orang yang dengan sengaja:
(Pemeriksaan) tidak dipenuhi, sehingga f. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau
tidak dapat diketahui besarnya pajak yang dipalsukan seolah-olah benar atau tidak menggambarkan keadaan yg sebenarnya;
terutang g. tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak memperlihatkan atau
tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lainnya;
h. tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang
dikelola secara elektronik atau diselenggarakan secara program aplikasi on-line di
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (11);
berupa kenaikan sebesar :50 % dari PPh sehingga dapat menimbulkan kerugian pd pendapatan negara
yang tidak atau kurang dibayar;100 % dari
PPh yang tidak atau kurang dipotong, tidak
atau kurang dipungut, tidak atau kurang
disetorkan, dan dipotong atau dipungut
tetapi tidak atau kurang disetorkan;100 %
dari PPN dan PPnBM yang tidak atau dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 Ps 39 (2) UU KUP:
(enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak TP pengulangan:
kurang dibayar
atau kurang dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak ditambah menjadi
atau kurang dibayar.
2 kali
Pasal 13 (1d) jo Pasal 13 (3) UU KUP
Perbedaan Akuntansi Pajak
Dengan Akuntansi Komersial
Perbedaan Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak
Tujuan Menyediakan laporan dan Menghitung penghasilan kena
informasi keuangan termasuk pajak (laba fiskal) yang
menghitung laba sebelum pajak menjadi dasar penghitungan
(EBT) serta informasi lain pajak yang terutang
mengenai sumber daya entitas
kepada pihak pengambil
keputusan dan pihak lainnya
seperti investor, kreditur dan calon
investor/kreditur
Pembuat Ketentuan Dewan Standar Akuntansi Pemerintah (Direktorat
Keuangan (DSAK) IAI Jenderal Pajak)

*) UU Pajak memiliki prioritas untuk dipatuhi di atas praktek dan kelaziman akuntansi
Konsep Dasar Akuntansi Pajak yg Tertuang dlm UU Perpajakan

Konsep Pasal
Pengukuran dalam mata uang 28 (4) UU KUP
Kesatuan akuntansi 9 (1) UU PPh
Konsep kesinambungan 25 (1) UU PPh
Konsep nilai historis (historical cost principle) 10 (6) UU PPh
Periode akuntansi 28 (6) UU KUP
Konsep taat asas/konsistensi 28 (5) UU KUP
Konsep Dasar Akuntansi Pajak yg Tertuang dlm UU Perpajakan

Konsep Pasal
Konsep materialitas 9 (2) UU PPh
Konsep konservatisme 9 (1) c UU PPh
Konsep realisasi/akrual dalam pengakuan 4 (1) UU PPh
pendapatan
Konsep matching cost against revenue 6 (1) UU PPh
Konsep pengungkapan penuh 14 UU PPh
Konsep keseragaman dan 13 UU PPh
keterbandingan/preferensi terhadap UU
Perpajakan
Konsep Dasar yg Berlaku pada (Persamaan antara)
Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Pajak

Konsep dasar akuntansi berlaku umum Laporan Keuangan Fiskal


dan Komersial meliputi :
 Accrual Basis : pengakuan transaksi saat terjadi, dilaporkan
pada periode tsb.
 Going Concern : mengasumsikan aktivitas perusahaan akan
tetap berlangsung terus.
Proses Penjurnalan yg Berlaku Pada
Akuntansi Komersial dan Akuntansi Pajak
Saldo Normal Akun-Akun Pajak
Definisi Penghasilan
(Dari Perspektif Akuntansi)

Peningkatan aset, atau penurunan liabilitas, yang


menghasilkan peningkatan ekuitas, selain yang berkaitan
dengan kontribusi dari pemegang klaim ekuitas

(KKPK 2019)
Klasifikasi Penghasilan
(Dari Perspektif Akuntansi)

REVENUES (Pendapatan)
aliran masuk atau kenaikan Aktiva dan/atau pelunasan
Kewajiban selama satu periode yang menyebabkan
kenaikan Ekuitas yang berasal dari aktivitas utama dan
rutin perusahaan

GAINS (Keuntungan)
kenaikan Ekuitas (Aktiva Bersih) dari transaksi
insidentil perusahaan, kecuali yang terkait
dengan pemilik
Definisi Penghasilan
(Dari Perspektif Pajak)
tambahan kemampuan ekonomis;
diterima atau diperoleh Wajib Pajak;
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia;
dipakai untuk konsumsi/menambah kekayaan
Wajib Pajak; dengan nama dan dalam bentuk
apapun

pasal 4 (1) UU 36/2008


Klasifiikasi Penghasilan
(Dari Perspektif Pajak)
Pasal 4 (1)
Penghasilan yang Merupakan Obyek Pajak yg Dikenakan PPh menurut
ketentuan umum dalam UU PPh

Pasal 4 (2)
Penghasilan yang Dikenakan PPh yang bersifat Final

Pasal 4 (3)
Penghasilan yang Bukan Merupakan Obyek Pajak
Biaya Menurut Akuntansi

Definition of Cost
A cost might be an expense or it might be an asset.

Definition of Expense
An expense is a cost that has expired (used up) or was necessary in
order to earn revenues. The matching principle guides accountants as
to when a cost will be reported as an expense.

Example of a Cost
A company's property insurance bill for the next six months of
insurance shows a cost of $6,000. Initially the cost of $6,000 is
reported as the current asset Prepaid Insurance (or Prepaid Expense)
since the cost has not been used up (has not expired).
Akuntansi Keuangan vs Akuntansi Pajak

BEDA
TETAP AKUNTANSI PAJAK

Biaya Non Deductible Expense

KEBUTUHAN AKAN
Penghasilan Bukan Objek Pajak PEMBUKUAN
EKSTRAKOMPTABEL
Perbedaan
Bukan Penghasilan
Transaksi ekonomi yang menurut
Penghasilan ketentuan perpajakan
perlakuannya berbeda dengan
Bukan Biaya Deductible Expense
Standar Akuntansi Keuangan,
 Penyusutan dicatat dalam pembukuan
BEDA  Penilaian Inventory tersendiri, terpisah dari
WAKTU  Penyisihan Kerugian Piutang pembukuan dalam siklus
akuntansi keuangan.

Anda mungkin juga menyukai