PENDAHULUAN
Manusia sebagai hamba Allah dan sekaligus kholifat di bumi tak lepas dari
tugas dan tanggung jawabnya yaitu beribadah kepada Allah, Allah berfirman dalam
surat Adz- Dhariat 56: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku (Al Quran 1995:862). Adapun tujuan hidup vertikal
adalah keridhoan Allah; dan tujuan hidup horisontal adalah rahmat bagi segala alam
mengarungi hidup dan kehidupannya oleh sang Pencipta di alam akhirat kelak. Dan
Allah memberi manusia dengan berbagai potensi, akal, etika, budaya dan agama
yang menjadi piranti dan pedoman manusia dalam mengarungi hidup dan kehidupan
Manusia pada umumnya tidak ingin statis dan apatis dalam hidup dan
kehidupannya tetapi ia ingin selalu dalam kedinamisan dan kemajuan, tidak ingin
terbelenggu oleh kebodohan dan kemiskinan, tetapi ingin selalu mencari tahu dan
Allah sang Pencipta dan aku sebagai manusia ( yang dicipta/ makhluk )
Sebagai hamba yang selalu berbeda dalam dimensiNya, sehingga tak akan dapat
Nor Kholis, Siapakah Aku, Landasan Ilmu Kependidikan, Mhs-MP S2,UNNES 2003 1
bersatu aku dengan-Nya, aku sang hamba aku sang kholifah hanya dapat mendekati-
Nya. Namun aku percaya aku dapat menemukan-Nya karena Allah ada di mana aku
Allah ada. Allah meberiku akal untuk berfikir sehingga agama yang aku yakini dapat
menemukan jawabannya dimana Allah berada, aku selalu dapat munajat kepadaNya.
Hal ini dapat kubuktikan sewaktu aku menjalakan perintahNya didalam sholat yang
Aku sendiri selalu mencari tahu eksistensi diriku sendiri karena dengan
menemukan diriku akan dapat menemukan Allah, tapi eksistensiku sebagai hamba
Allah dan kholifah di bumi masih dalam proses menjadi diriku guna dapat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan pengkajian
Nor Kholis, Siapakah Aku, Landasan Ilmu Kependidikan, Mhs-MP S2,UNNES 2003 2
3. mendeskripsikan hakikat hidup dan tujuan perlunya hidup
yang relevan dengan judul diatas serta buah pemikiran penulis yang dapat
Nor Kholis, Siapakah Aku, Landasan Ilmu Kependidikan, Mhs-MP S2,UNNES 2003 3
BAB. II
PEMBAHASAN
Hakikat hidup dan segala aktifitasnya tidak dapat hidup terlepas dari alam
tertentu yang harus dipecahkan dengan tuntas untuk menjadi manusia yang sukses
(Anshari 1981:33). Manusia dalam hidupnya selalu menghadapi masalah dan akan
dapat meraih tujuan hidup yang dicita-citakan bila manusia dapat mengatasi
Tujuan hidup manusia ialah beribadah kepada Allah, Tuhan Yang Maha
Kuasa, beribadah dalam arti luas; Allah berfirman dalam surat Adz- Dhariat 56: Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku
(Al Quran 1995:862). Adapun tujuan hidup vertikal adalah keridhoan Allah; dan
tujuan hidup horisontal adalah rahmat bagi segala alam (Anshari 1983:177)
Rosululloh SAW bersabda : “ Man Arodaddun ya fa `alihi bil `ilmi waman Arodal
akhirota fa `alaihi bil `ilmi waman Arodahuma fa `alihi bil`ilmi “ Barang siapa
menghendaki kebahagiaan dunia maka wajib atasnya untuk mengetahui ilmunya; dan
barang siapa yang menghendaki kebahagiaan akhirat maka wajib baginya untuk
wajib baginya untuk mengetahui ilmunya (Al Hadits) (Rifa’i 1980:51-52). Alloh
SWT berfirman dalam surat Al-`Ashr : “ Innal insana lafi khusrin illaladzina
Nor Kholis, Siapakah Aku, Landasan Ilmu Kependidikan, Mhs-MP S2,UNNES 2003 4
Sedangkan bekal hidup, Allah telah memberinya jiwa dan raga, lahir dan batin,
dunia dan akhirat. Al Kindi berpandangan: jiwa dipandang intisari manusia. Roh
tidak tersusun tapi mempunyai arti penting, sempurna dan mulia (Nasution 1979:17)
kepada Allah, dan memakmurkan bumi. Allah berfirman dalam surat Adz- Dhariat
56: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku (Al Quran 1995:862). Tugas hidup yang tidak ringan ini akan
Surga akan akan diperuntukkan bagi orang-orang yang bertugas baik, orang-
Hidup berasal dari Allah, Tuhan sang Pencipta Alam dengan segala isinya dan
manusia yang hidup pasti akan kembali padaNya, karena segala sesuatu yang berasal
dari Allah akan kembali juga kepada Allah, Tuhan sang Pencipta. Dengan mengerti
hidup, manusia akan dapat menjalani betapa kerasnya hidup atau dapat menikmati
manisnya hidup. Namun seringkali manusia lupa apa hakikat hidup di dunia.
kehidupan kelak di akhirat nanti. Banyak manusia yang tidak beriman tebal, lupa
akan sang Kholiqnya sehingga manusia silau akan gemerlapnya kenikmatan dunia
Nor Kholis, Siapakah Aku, Landasan Ilmu Kependidikan, Mhs-MP S2,UNNES 2003 5
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Siapakah aku, aku adalah hamba Allah dan sebagai kholifah di bumi .
2. Syarat dan bekal hidup, manusia harus memiliki IPTEK dan IMTAK ,
sebab dengan bekal tersebut manusia akan mengerti akan arti hidup dan
maupun di akhirat.
dimuka bumi ini dan diberi kelebihan akal berfikir untuk mensyukuri atas
nikmat yang telah diberikan kepada manusia. Dan sebagai manusia hidup
kepadaNya. Dan sebagai tujuan hidup horisontal adalah manusia mencari keri
4. Sebagai manusia yang hidup mempunyai tanggung jawab kepada sang Kholiq
yaitu Allah SWT atas semua amal perbuatan manusia ketika hidup di dunia.
Nor Kholis, Siapakah Aku, Landasan Ilmu Kependidikan, Mhs-MP S2,UNNES 2003 6
DAFTAR PUSTAKA
Rachman, Maman, Dkk. 2003, Filsafat Ilmu , Semarang ; UPT MKU Universitas
Negeri Semarang.
Rifa`I, M uhammad, 1980, 300 Hadits Bekal Da`wah dan Pembina Pribadi Muslim
Semarang ; Wicaksana.
Nor Kholis, Siapakah Aku, Landasan Ilmu Kependidikan, Mhs-MP S2,UNNES 2003 7
BAB. III
PEMBAHASAN
Aku sang kholifah di bumi, yang selalu beraktifitas untuk dapat menjabarkan
sifat-sifat Tuhan dalam hidup sehari-hari dalam batas-batas kemanusiaan. Aku pun
dapat hidup selalu dalam rel-rel dan lindungan-Nya. Aku hamba Tuhan yang selalu
beraktifitas dan mengarungi hidup untuk dapat meraih cita-cita yang diimpikan. Aku
pun beraktifitas sesuai dengan kemampuanku untuk dapat menjadi aku. Dan aku
agar hidupku dapat dekat dengan-Nya karena dengan dekat kepada-Nya hidupku
akan bahagia, di samping aku akan dapat membuka misteri-misteri hidup dan
bijaksana untuk dapat menjadi manusia yang sukses. Dan manusia harus dapat
dapat berbuat dan bersikap bagaimana seharusnya hidup yang baik dan bijakasana
serta hidup yang dapat memberi makna/manfaat. Hidup berasal dari Tuhan dan akan
kembali pada Tuhan. Dengan mengerti akan hidup manusia akan dapat menghindari
Dia yang mencipta dan memberi hidup manusia. Tuhan berfirman dalam surat Adz-
Dhariat 56: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
Nor Kholis, Siapakah Aku, Landasan Ilmu Kependidikan, Mhs-MP S2,UNNES 2003 8
menyembah-Ku. Beribadah yang menuju keridhoan Tuhan itulah menjadi tujuan
hidup vertikal, dan tujuan hidup yang horisintal adalah rahmat bagi segala alam.
Tidak mudah memang untuk dapat beribadah menuju keridhoan Tuhan dan dapat
memberi kebaikan, kegunaan dan rahmat karena syetan selalu menghadang dan
dan keihlasan hati dalam beribadah manusia dapat menyingkirkan godaan syetan dan
Manusia dalam menghadapi hidup memiliki syarat hidup dan bekal hidup,
syarat hidup itu sendiri paling tidak manusia memiliki iptek dan imtak. Iptek untuk
hidup ukhrowi, dan tidak menutup kemungkinan dalam urusan duniawi memadukan
iptek dan imtak agar hidup di dunia selalu diwarnai nilai-nilai keimanan dan
atasnya untuk mengetahui ilmunya; dan barang siapa yang menghendaki kebhagiaan
akhirat maka wajib baginya untuk mengetahui ilmunya; dan barang siapa
(Al Hadits) (Rifa’i 1980:51-52. Di samping itu manusia pun harus berkarya yang
baik dan berkarya dengan baik agar manusia tidak tergilas oleh putaran jaman yang
sangat cepat, tapi harus juga bias menerima keadaan yang ada yang diberikan Tuhan.
Sedang untuk bekal hidup manusia memiliki jiwa dan raga atau lahir dan batin. Jiwa
bagi manusia merupakan sesuatu yang harus ada karena jiwa menjadi inti hidup, dan
Nor Kholis, Siapakah Aku, Landasan Ilmu Kependidikan, Mhs-MP S2,UNNES 2003 9
(Harun:17). Jiwa raga manusia harus kuat dalam mengarungi hidup agar tidak mudah
goyah dan tergelincir kejurang nista. Lahiriah dan rohaniahnya harus selalu diberi
makanan yang sesuai, baik dan halal agar selalu tegar dan seimbang dalam
kepada Allah, dan memakmurkan bumi. Allah berfirman dalam surat Adz- Dhariat
56: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku (Al Quran 1995:862). Tugas hidup yang tidak ringan ini akan
akan akan diperuntukkan bagi orang-orang yang bertugas baik, orang-orang shaleh
orang-orang jahat dalam hidupnya di dunia. Namun Tuhan akan membuka pintu
Nor Kholis, Siapakah Aku, Landasan Ilmu Kependidikan, Mhs-MP S2,UNNES 2003 10
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hidup adalah sebuah aktifitas, dan manusia akn sukses dalam hidupnya
Tujuan hidup manusia adalah beribadah kepada Allah, tujuan hidup vertical
adalah keridhoan Allah, dan tujuan hidup horizontal adalah rahmat bagi seluruh
alam.
Syarat hidup, manusia paling tidak memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi,
iman dan takwa, serta berkarya dengan baik dan bias menerima keadaan yang
diberikan Tuhan. Sedang bekal hidup manusia memiliki jiwa dan raga, lahir dan
Tugas hidup manusia adalah beribadah kepalah Allah Yang Maha Kuasa dan
memakmurkan bumi.
B. Saran-saran
1. Manusia dalam hidupnya supaya berjalan sesuai dengan ajaran Tuhan dan
2. Manusia harus membekali diri dengan baik agar tugas hidupnya berjalan baik
Nor Kholis, Siapakah Aku, Landasan Ilmu Kependidikan, Mhs-MP S2,UNNES 2003 11
DAFTAR PUSTAKA
Anshari, Endang Saifuddin. 1981. Ilmu, Filsafat dan Agama. Surabaya:Bina Ilmu.
Departemen Agama RI. 1995. Al Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: Karya Toha
Putra.
Nasution, Harun. 1979. Filsafat dan Mistisisme dalam Islam. Jakarta:bulan Bintang.
Moh. Rifa’i. 1980. 300 Hadits Bekal Da’wah dan Pembina Pribadi Muslim.
Semarang:Wicaksana.
Nor Kholis, Siapakah Aku, Landasan Ilmu Kependidikan, Mhs-MP S2,UNNES 2003 12