Anda di halaman 1dari 4

Pelayanan lansia yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi di masyarakat

A. Kesatan reproduksi lansia

Kesehatan reproduksi lansia (lanjut usia) meliputi kesehatan fisik dan mental setiap individu
sepanjang siklus kehidupannya sehingga pemeliharaan kesehatan pasca reproduksi (sering juga disebut
dengan kesehatan lansia) juga perlu mendapat perhatian kita bersama. Masa pasca reproduksi ini
ditandai dengan terjadinya penurunan berbagai fungsi alat atau organ tubuh.

Lansia atau lanjut usia, menurut WHO : pra lansia 45 - 54 tahun, lansia 55 - 64 tahun, aging people
65 tahun ke atas dan menurut BKKBN lansia adalah 60 tahun ke atas.

B. Prinsip pelayanan kesehatan lansia

1. Holistik
Seorang penderita lansia harus dipandang sebagai manusia seutuhnya, meliputi lingkungan
kejiwaan (psikologik), sosial dan ekonomi.
2. Vertikal
Pemberi layanan harus di mulai di masyarakat sampai ke pelayanan rujukan tertinggi yaitu
rumah sakit yang mempunyai sub - spesialis geriatic.
3. Horizontal
Pelayanan kesehatan harus merupakan bagian dari pelayanan kesejahteraan lansia secara
menyeluruh, lintas sektoral dengan dinas atau lembaga terkait dibidang kesejajaran misalnya
agama, pendidikan, kebudayaan, dan dinas sosial.
4. Harus mencankup aspek preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

C. Permasalahan Kesehatan Pasca Reproduksi

1. Klimakterium
Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Biasanya
masa ini disebut juga dengan pramenopause, antara usia 40 tahun, ditandai dengan siklus haid
yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan relatif banyak Nugroho.T,
(2010:75). Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala menopause pada usia 40-an dan
puncaknya tercapai pada usia 50 tahun Manuaba (2010:80).
Klimakterium merupakan bagian dari masa sebelum terjadinya menopause, yaitu masa
dimana siklus mentruasi mulai berlangsung tidak teratur dan pada masa tersebut seorang
wanita akan mengalami beberapa gejala klimakterium, salah satunya adalah hot flash yaitu
kemerahan pada kulit kepala, dada, wajah, hingga leher yang terasa panas. Setelah seorang
perempuan melewati masa menopause, maka perempuan tersebut akan mulai beranjak
mendaki anak tangga dalam artian di sini disebut fase pascamenopause yaitu istilah yang
ditetapkan untuk menyebut adanya gejala atau berhentinya menstruasi. Klimakterium dimulai
pada akhir tahap reproduksi dan berakhir pada awal senium, masa ini berlangsung beberapa
tahun sebelum dan setelah menopause (Hafifah Munawar, 2013).
Seorang perempuan yang memasuki usia menopause biasanya memiliki beberapa keluhan,
seperti perubahan fisik dan peningkatan jumlah kerapuhan tulang (Baziad, 2003). Secara umum,
gejala yang ditimbulkan oleh menopause adalah menstruasi tidak teratur, hot flushes (semburan
panas, perubahan emosi), selain gejala–gejala tersebut perempuan menopause akan mengalami
kecenderungan peningkatan jumlah kerapuhan tulang (osteoporosis) serta dapat lebih mudah
terserang beberapa penyakit, seperti jantung dan pembuluh darah. Kerapuhan tulang yang
terjadi pada perempuan menopause dapat menyebabkan peningkatan patah tulang. Sedangkan
penyakit kardiovaskular yang terjadi adalah penyakit jantung koroner. Akibat lainnya, yaitu
meningkatnya angka kanker payudara maupun endometrium (Baziad, 2003). Terjadinya
klimakterium maupun menopause biasanya sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat
genetik, tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada faktor lain yang dapat memengaruhi masa
klimakterium maupun menopause seorangperempuan terjadi lebih awal dari biasanya. Faktor-
faktor tersebut yaitu faktor sosial ekonomi dan status gizi.
2. Andropause
Andropause adalah kondisi yang disertai dengan penurunan hormon testosteronpada laki – laki.
Berbeda dengan menopause,dimana penurunan testosterone dan perkembangan gejala
berjalan lebih bertahap dibanding ketika terjadi menapause pada wanita. Sekitar 30 % laki – laki
pada usia 50 tahun akan mengalami andropause yang disebabkan oleh menurunnya kadar
testosterone (Geddes, 2008). Keluhankeluhan itu mirip pada wanita yang sudah menopause.
Ilmu tentang andropause danobat-obatnya juga masih baru maka kini muncul nama-nama atau
istilah untuk menamakan penyakit yang pada intinya penurunan hormon pada aging men
(Pangkahila, 2007).
Andropause merupakan proses alami yang terjadi seiring bertambahnya usia pada pria.
Semua pria pasti mengalami andropause dan gejala tersebut biasanya mulai terjadi pada pria
yang sudah berusia di atas 40 tahun. Sebagian pria bahkan telah mengalami sindroma
andropause sejak usia tiga puluhan, tetapi dengan jumlah yang relatif kecil yaitu kurang lebih
5%, Jika dilakukan deduksi berdasarkan kenyataan dan fakta bahwa faktor yang mempengaruhi
terjadinya andropause lebih banyak ditemui di Indonesia, antara lain: polusi lingkungan kerja,
beban lingkungan kerja, dan gaya hidup, maka sangatlah mungkin andropause lebih banyak
diderita oleh pria di Indonesia dibandingkan negara barat. Umumnya, andropause terjadi ketika
seorang pria mencapai usia 50-55 tahun. Usia andropause dipengaruhi banyak faktor,
diantaranya gaya hidup tidak sehat, misalnya merokok, mengkonsumsi minuman keras, seorang
akan lebih cepat mencapai andropause. Faktor psikologi dan kebugaran tubuh juga sangat
berperan.
Mekanisme terjadinya andropause adalah karena menurunnya fungsi dari sistem
reproduksi pria, yang selanjutnya menyebabkan penurunan kadar testosteron sampai dengan di
bawah angka normal. Hormon yang turun pada andropause ternyata tidak hanya testosteron
saja, melainkan penurunan multi hormonal yaitu penurunan hormon DHEA, DHEAS, Melantonin,
Growth Hormon.

D. Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat


1. Puskesmas santun lansia

Merupakan bentuk pendekatan pelayanan proaktif bagi usia lanjut untuk mendukung peningkatan
kualitas hidup dan kemandirian usia lanjut, yang mengutamakan aspek promotif dan preventif,
didamping aspek kreatif dan rehabilitatif.

Puskesmas santun Lansia memiliki ciri - ciri seperti berikut:

a. Pelayanan yang baik berkualitas dan sopan.

b. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada usia lanjut.

c. Memberikan keringanan atau penghapusan biaya pelayanan kesehatan bagi usia lanjut dari keluarga
miskin atau tidak mampu.

d. Memberikan dukungan atau bimbingan pada lansia dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
agar tetap sehat dan mandiri.

e. Melakukan pelayanan secara proaktif untuk dapat menjangkau sebanyak mungkin sasaran usia lanjut
yang ada di wilayah kerja puskesmas.

f. Melakukan kerjasama dengan lintas program dan lintas program terkait ditingkat kecematan dengan
asa kemitraan untuk bersama - sama melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
usia lanjut.

2. Pembinaan Kelompok Lanjut Usia

Pembinaan kesehatan usia lanjut melalui puskesmas dapat dilakukan terhadap sasaran usia lanjut yang
di kelompokan sebagai berikut:

a. Sasaran langsung

1. Pra - usia lanjut 45 - 59 tahun

2. Usia lanjut 60 - 69 tahun

3. Usia lanjut dengan risiko tinggi, yaitu usia lebih dari 70 tahun atau usia lanjut berumur 60

tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.

b. Sasaran tidak langsung

1. Keluarga dimana usia lanjut berada

2. Masyarakat dilingkungan usia lanjut berada

3. Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan kesehatan usia lanjut


4. Masyarakat luas

c. Posyandu Lansia

Posyandu lansia adalah suatu wadah pelayanan bagi usia lanjut di masyarakat, dengn menitikberatkan
pada upaya promotif dan preventif, serta tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Pembentukan posyandu lansia yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia dan mutu pelayanan
kesehatan lansia di masyarakat.

Tujuan dilakukannya posyandu pada lansia ini adalah meningkatkan dan mendekatkan pelayanan
kesehatan bagi lansia sehingga lansia mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan serta
meningkatkan peran serta masyarakat terutama para lansia.

Kegiatan yang dilakukan di posyandu lansia meliputi:


1. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan, lalu dihitung Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk
mengetahui status gizi lansia
2. Pelayanan kesehatan, misalnya pengukuran tekanan darah, dan memberikan pengobatan sederhana
3. Memberikan penyuluhan tentang gizi, pola hidup sehat, dan kesehatan lansia.

Anda mungkin juga menyukai