Anda di halaman 1dari 115

TUGAS AKHIR

PEMASARAN PERMEN SUSU


DENGAN PENDEKATAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
DI KELOMPOK WANITA TANI MARGI RAHAYU
DESA GUNUNGSARI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

PROGRAM STUDI
PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

HANIFAH MAULIDIA ALVIANI PUTRI


04.03.18.171

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2022

1
TUGAS AKHIR

PEMASARAN PERMEN SUSU


DENGAN PENDEKATAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
DI KELOMPOK WANITA TANI MARGI RAHAYU
DESA GUNUNGSARI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

Diajukan sebagai syarat


untuk memperoleh Gelar Sarjana Terapan Peternakan (S.Tr.Pt)

PROGRAM STUDI
PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

HANIFAH MAULIDIA ALVIANI PUTRI


04.03.18.171

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2022

2
Alhamdulillah alaa Kulli Haal, Terima kasih Ya Allah atas segala nikmat, kesempatan,
kesehatan yang diberikan sehingga Tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik,
Sungguh ini murni campur tangan-Mu, bukan kehebatanku….

Tugas akhir ini saya persembahkan kepada Hanifah Maulidia Alviani Putri (diri saya
sendiri) Terima kasih sudah bertahan sampai pada titik ini bersama sama,

Kedua orang tua saya (Ayah Susilo Agung Prabowo dan Ibuk Ambar Wiani),
Adek saya (M. Rakha Dzaki Budiantana), Terima kasih atas semuannya terutama
do’a ayah ibuk yang selalu, terus dan pasti dipanjatkan untuk mbak dalam setiap
helaan nafas.

Keluarga besar saya, Sahabat, Teman dan semua yang sudah terlibat dalam
menyemangati saya, membantu saya dan utamanya mendoakan saya untuk kelancaran
Tugas Akhir ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua…

Tak lupa kepada Dosen Pembimbing Tercinta Bapak Dr. Ir Sunarto, MP dan
Ibu Kartika Budi Utami, SST, MP yang telah dengan sabar membimbing saya hingga
selesainya Tugas akhir ini.
Semoga Bapak dan ibu sekeluarga selalu berada dalam lindungan-Nya

i
PERNYATAAN ORISINILITAS

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang

pengetahuan saya, didalam naskah TA saya ini tidak terdapat karya ilmiah yang

pernah diajukan oleh orang lain sebagai Tugas Akhir atau untuk memperoleh gelar

akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip

dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah TA ini dapat dibuktikan terdapat unsur

PLAGIASI, saya bersedia TA ini digugurkan dan gelar vokasi yang telah saya

peroleh (S.Tr.Pt) dibatalkan, serta diproses sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Malang, Agustus 2022

Mahasiswa,

Hanifah Maulidia Alviani Putri


04.03.18.171

ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
TUGAS AKHIR

PEMASARAN PERMEN SUSU


DENGAN PENDEKATAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
DI KELOMPOK WANITA TANI MARGI RAHAYU
DESA GUNUNGSARI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

HANIFAH MAULIDIA ALVIANI PUTRI


04.03.18.171

Malang, 18 Agustus 2022


Mengetahui,
Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ir. Sunarto, MP Kartika Budi Utami, SST, MP


NIP. 19600905 198203 1 003 NIP. 19850523 200604 2 002

iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
TUGAS AKHIR

PEMASARAN PERMEN SUSU


DENGAN PENDEKATAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
DI KELOMPOK WANITA TANI MARGI RAHAYU
DESA GUNUNGSARI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

HANIFAH MAULIDIA ALVIANI PUTRI


04.03.18.171

Telah dipertahankan di depan penguji


pada tanggal 22 Juli 2022
Dinyatakan telah memenuhi syarat

Mengetahui,
Penguji I, Penguji II,

Dr. Ir. Sunarto, MP Kartika Budi Utami, SST, MP


NIP. 19600905 198203 1 003 NIP. 19850523 200604 2 002

Penguji III

Dr. Ir. Siswoyo, MP


NIP. 19610717 1991103 1 001

iv
RINGKASAN

Hanifah Maulidia Alviani Putri, NIRM 04.03.18.171. Pemasaran Permen Susu


Dengan Pendekatan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Di KWT Margi
Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Dosen Pembimbing:
Dr.Ir. Sunarto, MP dan Kartika Budi Utami, SST, MP.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui Penerapan Marketing Mix
yang meliputi 9P (Product, Promotions, Price, Place, People, Process, Physical
Evidence, Payment, dan Packaging) dalam pemasaran permen susu di KWT
Margi Rahayu Desa Gunung Sari Kecamatan Bumiaji Kota Batu, 2) Mengetahui
Rancangan Penyuluhan tentang pemasaran produk permen susu dengan
pendekatan bauran pemasaran/ Marketing Mix pada Anggota KWT Margi Rahayu
Desa Gunung Sari Kecamatan Bumiaji Kota Batu, 3) Mengetahui Hasil Evaluasi
Peningkatan Pengetahuan dari Kegiatan Penyuluhan tentang pemasaran produk
permen susu dengan pendekatan bauran pemasaran/ Marketing Mix di KWT Margi
Rahayu Desa Gunung Sari Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

Berdasarkan Hasil Kajian dan Pembahasan mengenai Pemasaran Permen


Susu dengan Pendekatan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) di Desa Gunungsari
Kecamatan Bumiaji Kota Batu dapat ditarik Kesimpulan sebagai berikut: 1).
Penerapan bauran pemasaran (Marketing Mix) 9P dalam penjualan permen susu
di KWT Margi Rahayu dapat disimpulkan bahwa aspek Product (Produk, Price
(Harga), People (SDM yang terlibat), Physical Efidence (Tampilan Fisik), dan
Packing (Pengemasan) secara keseluruhan dapat disimpulkan sudah diterapkan
dengan “Baik”. Beberapa aspek yang belum optimal diantaranya yaitu Place
(Tempat), Promotion (Promosi), Process (Proses) dan Payment (Pembayaran)
yang secara keseluruhan dapat disimpulkan belum diterapkan dengan baik/ perlu
peningkatan, 2). Rancangan Penyuluhan yang dilakukan yaitu sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan, dengan sasaran sebanyak 20 orang. Materi penyuluhan
yang disampaikan yaitu berdasarkan kajian mengenai Pemasaran Permen Susu
dengan Pendekatan Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Metode Penyuluhan dan
Media Penyuluhan yang digunakan sesuai dengan pertimbangan pemilihan dan
matriks penetapan metode dan media yaitu menggunakan media Folder dan
metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, 3). Evaluasi pada aspek pengetahuan,
didapatkan prosentase peningkatan dari hasil pre-test dan post-test sebanyak
51,2%.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan saya hidayah,

nikmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyusun Tugas Akhir dengan

judul “Pemasaran Permen Susu Dengan Pendekatan Bauran Pemasaran

(Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota

Batu” ini dengan baik. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak, dan saya ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Sunarto, MP., selaku dosen pembimbing I

2. Ibu Kartika Budi Utami, S.ST, M.Si., selaku dosen pembimbing II

3. Bapak Dr. Ir. Siswoyo, MP selaku dosen penguji

4. Ibu Dr. Wahyu Windari, S.Pt, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Peternakan

Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

5. Ibu Dr. Sad Likah, S.Pt, MP., selaku Ketua Program Studi Penyuluhan

Peternakan dan Kesejahteraan Hewan

6. Bapak Dr. Setya Budi Udrayana, S.Pt, M.Si selaku Direktur Politeknik

Pembangunan Pertanian Malang

7. Bapak Agus Sutrisno selaku Petugas Penyuluh Lapang Wilayah Desa

Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu

8. Seluruh Anggota KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan

Bumiaji Kota Batu

9. Orang tua serta teman-teman yang telah memberikan bantuan baik secara

moral maupun materil

Batu, Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................iv

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ................................................................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 5
2.2 Landasan Teori ...................................................................................... 7
2.2.1 Pemasaran ................................................................................... 7
2.2.2 Permen Susu ................................................................................ 8
2.2.3 Bauran Pemasaran ...................................................................... 8
2.2.4 Pengertian Penyuluhan .............................................................. 14
2.2.5 Tujuan Penyuluhan .................................................................... 15
2.2.6 Sasaran Penyuluhan .................................................................. 15
2.2.7 Materi Penyuluhan ..................................................................... 16
2.2.8 Metode Penyuluhan ................................................................... 16
2.2.9 Media Penyuluhan ...................................................................... 17
2.2.10 Evaluasi Penyuluhan ................................................................ 17
2.3 Alur Pikir Penelitian .............................................................................. 18

III. METODE PENELITIAN


3.1 Lokasi dan Waktu ................................................................................ 19
3.2 Metode Kajian ...................................................................................... 19
3.2.1 Populasi dan Sampel .................................................................. 19
3.2.2 Jenis Data ................................................................................... 20
3.2.3 Teknik Pengambilan Data ........................................................... 20
3.2.4 Analisis Data ............................................................................... 20
3.2.5 Pengujian Validitas Instrumen ..................................................... 21
3.3 Metode Perancangan Penyuluhan ....................................................... 21
3.3.1 Penetapan Tujuan ....................................................................... 21
3.3.2 Penetapan Sasaran..................................................................... 22
3.3.3 Penetapan Materi ........................................................................ 22
3.3.4 Penetapan Metode ..................................................................... 22
3.3.5 Penetapan Media ........................................................................ 22
3.4 Metode Implementasi ........................................................................... 22
3.4.1 Persiapan .................................................................................... 22
3.4.2 Pelaksanaan ............................................................................... 23
3.4.3 Evaluasi ...................................................................................... 23
3.5 Definisi Operasioanl Variabel ............................................................... 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Keadaan Umum Wilayah ...................................................................... 26
4.2 Hasil Kajian ........................................................................................... 27

ii
V. PERANCANGAN DAN UJI COBA RANCANGAN PENYULUHAN
5.1 Profil KWT Margi Rahayu ...................................................................... 37
5.2 Karakteristik Responden ....................................................................... 37
5.3 Perancangan Penyuluhan .................................................................... 39
5.4 Implementasi/ Uji Coba Rancangan Penyuluhan .................................. 41
5.5 Evaluasi Penyuluhan ............................................................................ 42

VI. PEMBAHASAN
6.1 Hasil Implementasi Penyuluhan ........................................................... 43
6.3 Rencana Tindak Lanjut ......................................................................... 45

VII. PENUTUP
9.1 Kesimpulan ........................................................................................... 46
9.2 Saran .................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kriteria Penialaian Aspek Pengetahuan ............................................... 24

Tabel 2. Potensi Sektor Peternakan Sapi Perah ................................................ 27

Tabel 3. Struktur Organisasi KWT Margi Rahayu............................................... 27

Tabel 4. Kondisi Responden Berdasarkan Umur ............................................... 28

Tabel 5. Kondisi Responden Berdasarkan Pendidikan ...................................... 28

Tabel 6. Kondisi Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................................... 29

Tabel 7. Bahan baku ......................................................................................... 31

Tabel 8. Tabulasi Data Pre-test ......................................................................... 43

Tabel 9. Tabulasi Data Post-test ........................................................................ 44

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Kecamatan Bumiaji

Lampiran 2. Matriks Pelaksanaan Tugas Akhir

Lampiran 3. Pertimbangan Pemilihan Metode Penyuluhan

Lampiran 4. Matriks Analisis Penetapan Metode Penyuluhan

Lampiran 5. Pertimbangan Pemilihan Media Penyuluhan

Lampiran 6. Matriks Analisis Penetapan Media Penyuluhan

Lampiran 7. Kisi-kisi Kuesioner Evaluasi Penyuluhan

Lampiran 8. Kuesioner Evaluasi Penyuluhan

Lampiran 9. Checklist Kajian

Lampiran 10. Lembar Penilaian Validitas Expert Judgment

Lampiran 11. Media Penyuluhan

Lampiran 12. Lembar Persiapan Menyuluh

Lampiran 13. Sinopsis

Lampiran 14. Berita Acara Penyuluhan

Lampiran 15. Daftar Responden/ Sasaran

Lampiran 16. Daftar Hadir Penyuluhan

Lampiran 17. Rekap Hasil Kajian

Lampiran 18. Rekap Hasil Pre-test

Lampiran 19. Rekap hasil Post-test

Lampiran 20. Hasil Analisa Perhitungan Rerata Jawaban Pre-test

Lampiran 21. Hasil Analisa Perhitungan Rerata Jawaban Post-test

Lampiran 22. Dokumentasi Kegiatan Tugas Akhir

v
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sapi perah merupakan salah satu komoditas peternakan yang

mengasilkan protein hewani berupa susu. Susu merupakan salah satu sumber

protein hewani yang mengandung gizi yang tinggi untuk kebutuhan manusia.

Selain itu, usaha sapi perah juga sangat berperan strategis dalam peningkatan

pendapatan serta peningkatan perekonomian daerah.

Produktivitas susu sapi perah di Jawa Timur mengalami peningkatan yang

signifikan sejak tahun 2018 hingga tahun 2020. Produktivitas tahun 2018

sebesar 512.846,75 liter, dengan prosentase peningkatan 1,6% pada tahun

2019, dan peningkatan produksi sebanyak 2,5% di tahun 2020. Provinsi Jawa

timur merupakan penyumbang susu sapi perah terbanyak di Jawa Timur

dengan produksi sebanyak 534.151,52 liter di tahun 2020 dimana Kota Batu

menjadi salah satu penyumbang produksi susu di Jawa Timur (Badan Pusat

Statistik, 2020).

Produktivitas susu sapi perah di Kota Batu mencapai 24.558,44 liter/ tahun,

salah satu daerah komoditas sapi perah adalah Kecamatan Bumiaji dengan

populasi sebanyak 3.422 ekor, dimana 60% diantaranya berada di Desa

Gunungsari yaitu ±1321 ekor (Badan Pusat Statistik,2020). Data tersebut

menunjukkan bahwa produktivitas susu sapi perah sangat signifikan karena

Kota Batu sudah dikenal sebagai sentra penghasil susu terbesar di Jawa Timur

sejak tahun 90an.

Kondisi peternak sapi perah di Kota Batu masih sangat bergantung pada

industri pengolahan susu dalam hal penjualan susu. Hal ini menyebabkan susu

dibeli dengan harga yang rendah, salah satu solusi yang dapat diterapkan yaitu

dengan meningkatkan harga jual susu, karena jika hal ini terus berlanjut dapat

1
2

mengakibatkan peternak mengalami kerugian dan lambat laun usaha

peternakan sapi perah dapat ditinggalkan, dan tidak dapat dipungkiri bahwa

masalah ini terjadi di Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

Upaya yang dapat dilakukan dalam menyikapi kondisi tersebut adalah

dengan mengembangkan susu segar menjadi produk olahan susu yang

memiliki nilai ekonomis tinggi. Produk olahan susu yang dibuat yaitu permen

susu, produk ini sudah mulai dibuat pada awal tahun 2020 oleh KWT Margi

Rahayu. KWT Margi Rahayu merupakan salah satu kelompok yang ada di

Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu yang berkomoditas usaha

peternakan sapi perah dan usaha pertanian. KWT Margi Rahayu

beranggotakan 20 Orang dengan mayoritas anggotanya memiliki ± 3-10 ekor

ternak sapi perah. Produk permen susu yang dibuat oleh KWT Margi Rahayu

bertujuan untuk meningkatan nilai ekonomis susu segar, akan tetapi dalam

pemasaran produk permen susu belum berjalan maksimal karena

keterbatasan SDM, legalitas produk, dan strategi marketing mix yang kurang

dipahami dan diterapkan.

Dalam mengatasi masalah tersebut, maka akan dilaksanakan kajian di

Kelompok Wanita Tani Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji

Kota Batu mengenai Pemasaran Permen Susu dengan Pendekatan Bauran

Pemasaran (Marketing Mix) untuk selanjutnya dilakukan penyuluhan

mengenai pemasaran permen susu dengan Pendekatan Bauran Pemasaran

(Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji

Kota Batu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan bauran pemasaran (Marketing Mix) yang meliputi

9P (Product, Promotions, Price, Place, People, Process, Physical


3

Evidence, Payment, dan Packaging) dalam pemasaran permen susu di

KWT Margi Rahayu Desa Gunung Sari Kecamatan Bumiaji Kota Batu?

2. Bagaimana Rancangan Penyuluhan tentang pemasaran produk permen

susu dengan pendekatan bauran pemasaran/ Marketing Mix pada Anggota

KWT Margi Rahayu Desa Gunung Sari Kecamatan Bumiaji Kota Batu?

3. Bagaimanakah Evaluasi Peningkatan Pengetahuan dari Kegiatan

Penyuluhan tentang pemasaran produk permen susu dengan pendekatan

bauran pemasaran/ Marketing Mix di KWT Margi Rahayu Desa Gunung

Sari Kecamatan Bumiaji Kota Batu?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Penerapan Marketing Mix yang meliputi 9P (Product,

Promotions, Price, Place, People, Process, Physical Evidence, Payment,

dan Packaging) dalam pemasaran permen susu di KWT Margi Rahayu

Desa Gunung Sari Kecamatan Bumiaji Kota Batu

2. Merancang Penyuluhan tentang pemasaran produk permen susu dengan

pendekatan bauran pemasaran/ Marketing Mix pada Anggota KWT Margi

Rahayu Desa Gunung Sari Kecamatan Bumiaji Kota Batu

3. Mengevaluasi Peningkatan Pengetahuan dari Kegiatan Penyuluhan

tentang pemasaran produk permen susu dengan pendekatan bauran

pemasaran/ Marketing Mix di KWT Margi Rahayu Desa Gunung Sari

Kecamatan Bumiaji Kota Batu

1.4 Manfaat

1. Bagi Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, sebagai perantara untuk

mengenalkan institusi kepada masyarakat yang terlibat dalam penelitian ini

2. Bagi Mahasiswa

a) Sebagai syarat dalam mendapatkan gelar Sarjana Terapan

Peternakan di Polbangtan Malang


4

b) Sebagai pembelajaran mengenai Konsepsi Bauran Pemasaran/

Marketing Mix yang meliputi 9P (Product, Promotions, Price, Place,

People, Process, Physical Evidence, Payment, dan Packaging) dalam

pemasaran permen susu di KWT Margi Rahayu Desa Gunung Sari

Kecamatan Bumiaji Kota Batu

c) Agar mampu merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi

penyuluhan di KWT Margi Rahayu Desa Gunung Sari Kecamatan

Bumiaji Kota Batu

3. Manfaat Bagi Peternak

a) Dapat dijadikan sebagai media pembelajaran mengenai strategi

Marketing Mix dalam pemasaran produk permen susu

b) Dapat melakukan evaluasi untuk pengembangan usaha pengolahan

berupa permen susu kedepannya

c) Dapat memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan produksi

permen susu.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian oleh Santoso, dkk. (2017) yang berjudul “Pengaruh Marketing

Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Permen Susu”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui Marketing Mix terhadap loyalitas konsumen permen susu

pada UMKM permen susu di Kecamatan Moyo Hilir. Jenis penelitian yang

digunakan adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini merupakan

masyarakat Kecamatan Sumbawa, Yang dalam penentuannya menggunakan

Teknik random sampling dengan mengambil sampel 100 orang responden.

Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda yang terdiri dari

uji validitas, reliabilitas, uji tuji f, uji determinasi dan uji asumsi klasik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Marketing Mix berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas konsumen dengan tingkat kepercayaan 62,2% sedangkan

sisanya 37,8% yang dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti,

dan mengintensifkan promosi serta efektivitas penjualan yang menggunakan

media sosial.

Penelitian oleh Sartika, dkk. (2020) dengan judul “Penerapan Bauran

Pemasaran (Marketing Mix) sebagai Strategi Pemasaran Produk Gulo Puan

Desa Bangsal”. Gulo puan terdiri dari gulo yang merupakan gula, dan puan

berarti susu kerbau. Gulo Puan juga dapat diolah kembali sebagai caramel/

permen Gulo Puan yang disebut Puan Candy. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk meningkatkan nilai jual Gulo Puan, selain itu juga untuk meningkatkan

keterampilan, jenis produk serta jumlah omset dalam penjualan gulo puan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelatihan pengemasan

produk, workshop pembuatan produk baru dan workshop penggunaan e-

commerce. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, dapat disimpulkan

5
6

bahwa produk, promosi, harga dan tempat/ lokasi mempengaruhi loyalitas

konsumen dalam membeli produk olahan puan. Hal ini diperlihatkan bahwa

terdapat pengaruh pada pelaksanaan PKMS terhadap mitra

Penelitian oleh Rohmat, dkk. (2020) yang berjudul “Pengaruh

Segmenting dan Targeting Terhadap Strategi Pemasaran Permen Jahe

Cantik pada PD. Tasacika”. Penelitian ini bertujaun untuk mengetahui

pengaruh segmentasi dan targeting terhadap strategi pemasaran permen jahe

cantic PD. Tasacika Kabupaten Sukabumi. Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode eksplanatory. Teknik

pengumpulan data yaitu dengan metode wawancara, observasi dan

penyebaran kueioner sebagai instrumen penelitian. Berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

segmenting dan targeting secara simultan terhadap strategi pemasaran pada

permen jahe cantic di PD. Tascika hal ini mempunyai arti bahwa segmentasi

dan targeting memiliki peran penting untuk menciptakan strategi pemasaran

yang lebih efektif dan efisien pada perusahaan.

Penelitian oleh Widanti, dkk. (2020) dengan judul “Pendampingan

Pengembangan Produk Permen Susu di Desa Balerante Jawa Tengah”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk olahan susu sapi

berupa aneka jeniss permen, hal ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk

meningkatkan nilai ekonomi susu dan memperpanjang umur simpannya.

Metode pelaksanaan pengabdian berupa pelatihan pembuatan permen susu

dan pendampingan uji coba produksi, pemasaran dan perizinan PIRT. Hasil

setelah dilakukannya pelatihan dan pendampingan yaitu kelompok ternak

mengalami peningkatan keterampilan mengolah susu menjadi berbagai jenis

permen susu. Hasil perhitungan analisis ekonomi sederhana yang telah


7

dilakukan menunjukkan bahwa usaha tersebut cukup menguntungkan dan

kedepannya dapat lebih dikembangkan lagi.

Penelitian oleh Suryaningsih, dkk. (2021) yang berjudul “Analisis

Kelayakan Usaha Soft Candy sebagai Produk Olahan Susu untuk

Meningkatkan Pendapatan Peternak Sapi Perah Desa Kemuning Lor”.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

teknologi pembuatan permen susu dan menghuting analisa kelayakan usaha

produksi soft candy guna meningkatkan pendapatan peternak sapi perah di

Desa Kemuning Lor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

observasi, sosialisasi dan pelatihan meliputi demonstrasi teknologi

pembuatan permen susu dan melakukan analisis kelayakan usaha produksi

permen susu (soft candy). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak susu

sapi perah dapat membuat permen susu (soft candy) dengan maksimal daya

simpan 3 bulan serta dalam kondisi kemasan yang baik. Permen susu

tersebut dimitra dan layak di produksi dengan maksimal produksi 6L setiap 2

hari, nilai BEP yang dihasilkan yaitu 51 kemasan dengan laju keuntungan

61,88% dan dengan memproduksi permen susu (soft candy) ini pendapatan

peternak Desa Kemuning Lor meningkat sebesar Rp. 1.284.375/ bulan.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pemasaran

Menurut Sunyoto (2012), Pemasaran merupakan kegiatan yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui

pertukaran dengan pihak-pihak yang berkepentingan di perusahaan.

Selain itu pemasaran juga bertujuan untuk mensejahterakan pekerja yang

berperan dalam kegiatan produksi dan masyarakat sekitar.

Kotler dan Amstrong (2012) juga mengemukakan pendapat terkait

definisi pemasaran yaitu proses sosial dan manajerial pada perorangan


8

atau organisasi dengan memperoleh apa yang mereka butuhkan dan apa

yang mereka inginkan melalui proses penciptaan dan pertukaran nilai

dengan yang lain.

Melakukan pemasaran produk membutuhkan strategi yang matang

dan tepat untuk dapat meningkatkan penjualan dengan memperhatikan

segmentasi pasar, target strategi posisi pasar dan memperhatikan bauran

pemasaran (Wibowo, 2015). Sama halnya dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Sinulingga, 2015) penempatan strategi pemasaran yang

benar adalah langkah awal untuk meningkatkan penjualan.

2.2.2 Permen Susu

Permen susu adalah produk olahan berbahan dasar susu yang

berwarna coklat dengan bahan tambahan yang diizinkan atau tanpa

penambahan makanan lain yang berbentuk padat. Permen susu biasanya

dibuat dari campuran gula, essense, agar-agar dan susu murni. Gula,

essense, dan agar-agar serta protein hewani susu akan mempengaruhi

pengkristalan dan perubahan warna menjadi coklat. Sedangkan,

penambahan gula dapat meningkatkan kekerasan permen susu yang

dikenal dengan istilah grainy. Reaksi pencoklatan yang terjadi pada proses

ini akan menghasilkan flavor, aroma, rasa dan warna coklat. (Suhartini,

2019)

2.2.3 Bauran Pemasaran/ Marketing Mix

Bauran pemasaran merupakan kombinasi antara variabel atau dapat

dikatakan sebagai aktivitas inti dari sebuah kegiatan pemasaraan,

sedangkan variabel yang dimaksud adalah respon pembeli atau konsumen

yang dapat mempengaruhi dan dikendalikan oleh organisasi/ perusahaan

(Assauri, 2014). Menurut Adrianah, 2017 bauran pemasaraan sangat

penting untuk menghubungkan antara kepuasan pelanggan dengan


9

berapa jumlah pelanggan yang diharapkan. Dalam menentukan sebuah

konsistensi pada strategi pemasaran bergantung pada beberapa faktor

yaitu harga, distribusi, produk, promosi, personel, proses serta bukti fisik.

Kotler (2005) berpendapat bahwa bauran pemasaran merupakan

seperangkat alat pemasaran teknis yang dapat dikendalikan oleh suatu

perusahaan dalam menghasilkan respon yang diinginkan pada pasar

sasaran. Kotler dan Armstrong juga mengemukakan bahwa konsep bauran

pemasaran ada 4 diantaranya yaitu product, place, prize dan promotion.

Lalu, pada saat yang sama Boom dan Bitner menambahkan bahwa dalam

bisinis jasa terdapat konsep pemasaran selain 3P. Yazid (2016)

mengusulkan bahwa bauran pemasaran juga mencakup 3P lainnya, yaitu

people, physical evidence dan process. Lalu dalam hal ini terdapat

penambahan 2P lainnya yang tergolong pada konsep bauran pemasaran

produk yaitu payment dan packaging.

Adapun konsep-konsep dalam bauran pemasaran antara lain:

2.2.3.1 Product (Produk)

Kotler dan Amstrong (2008) produk adalah segala sesuatu yang

ditawarkan kepada konsumen dengan tujuan menarik perhatian konsumen

serta memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Nana

(2015) Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar utnutk

mendapatkan perhatian, dibeli, dimanfaatkan dan digunakan untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Danang (2012) Produk akan selalu mengalami daur hidup, yang

terdiri dari:

a. Pengenalan produk
10

Pada tahap pengenalan ini, produsen mulai mengenalkan produknya

melalui promosi. Promosi bertujuan untuk menarik perhatian

konsumen agar tau informasi produk dan mau membeli produk.

b. Pertumbuhan produk

Dengan dilakukannya promosi, produk mulai dikenal dengan

masyarakat dan pada saat ini, produk mengalami peningkatan

penjualan, hal ini merupakan proses dimana produk mengalami

pertumbuhsn penjualan

c. Kejenuhan produk

Pada tahap kejenuhan ini, konsumen mulai bosan dengan produk,

pada tahap ini produsen diuji dengan tantangan yang besar dalam hal

pemasaran yang disebabkan oleh persaingan usaha.

d. Penurunan produk

Pada tahap ini, produk mengalami penurunan dalam hal penjualan.

Untuk dapat meningkatkan penjualan kembali, produsen harus

memiliki inovasi terhadap produk untuk menarik perhatian konsumen.

2.2.3.2 Price (Harga)

Kotler dan Amstrong (2008) harga yaitu sejumlah uang yang

ditagihkan, atas suatu produk atau juga dapat didefnisikan sebagai jumlah

dan nilai yang ditukarkan para pelanggan/ konsumen untuk memperoleh

manfaat dan memiliki atau menggunakan suatu produk. Menurut Kolter dan

Amstrong (2008), ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

menetapkan harga, yaitu (1) faktor internal perusahaan, meliputi: tujuan

pemasaran, perusahaan, strategi bauran pemasaran dan biaya produksi,

(2) faktor eksternal perusahaan, meliputi: sifat pasar dan permintaan,

adanya persaingan, kebijaksanaan serta peraturan pemerintah.


11

Adrianah (2017) juga menyatakan hal yang sama mengenai definisi

Harga. Harga dapat diartikan sebagai jumlah uang yang digunakan sebagai

alat ukur untuk memperoleh produk berupa barang/jasa, harga juga

diartikan sebagai penentu nilai produk di benak konsumen.

2.2.3.3 Place (Harga)

Menurut Hurriyati (2019) Dalam produk industry manufaktur place

diartikan sebagai saluran distribusi (zero channel, two level channels dan

multilevel channels) Tempat merupakan saluran distribusi yang termasuk

salah satu elemen bauran pemasaran dan bertanggung jawab

menyediakan produk baik berupa barang/ jasa yang dihasilkan oleh

perusahaan kepada konsumen (Hariyati,2017). Produk yang dihasilkan

baik barang/jasa dapat dicari dan ditemukan pada saat konsumen

membutuhkan produk tersebut di lokasi/ tempat (Nursyrwan et.al., 2020).

Indikator dari variabel place merupakan indikator lokasi yang

meliputi: letak, moda transportasi yang bertujuan untuk memudahkan

konsumen dalam menjangkau lokasi, kenyamanan serta keamanan lokasi

(Philip,2002). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Agusrinal (2014)

lokasinya lebih unggul, jalnnya mudah dijangkau baik dengan kendaraan

atau tidak.

2.2.3.4 Promotion (Promosi)

Hurriyati (2019) mengartikan promosi adalah salah satu faktor

penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Ratih juga menjelaskan

bahwa sebagus apa kualitas produknya jika konsumen belum pernah

mendengar, dan belum mengetahui berguna atau tidak bagi mereka, maka

mereka tidak akan membelinya. Pada hakikat menurut Buchari Alma

(2004), promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang

merupakan sebagian dari aktivitas pemasaran yaitu dengan menyebarkan


12

informasi terkait produk, mempengaruhi/ membujuk konsumen dengan

penawaran yang menarik, agar konsumen bersedia membeli/ menerima

serta loyal terhadap produk yang ditawarkan.

Menurut Suryana (2013), usaha-usaha yang dilakukan agar barang

dan jasa yang diproduksi dapat dikenal, ketahui dan merasa dibutuhkan

konsumen yaitu dengan melakukan (1) menginformasikan barang/jasa

yang di produksi kepada konsumen, (2) membujuk konsumen agar mau

membeli barang/jasa yang diproduksi, (3) mempengaruhi konsumen

sebisa mungkin agar tertarik terhadap barang/jasa yang dihasilkan.

Suryana menyatakan bahwa sebenarnya kegiatan promosi hanya seputar

periklanan dan promosi agar produk yang dihasilkan baik barang/jasa

dapat dikenal konsumen.

Bauran promosi/ komunikasi pemasaran itu terdiri dari (1) periklanan/

advertising, (2) promosi penjualan/ sales promotion, (3) hubungan

masyarakat/ public relation, (4) penjualan personal/ personal selling, (5)

pemasaran langsung/ direct marketing (Nana,2015).

2.2.3.5 People (SDM yang terlibat)

Bauran pemasaran people berhubungan dengan perencanaan

sumber daya manusia, job description, recruitment, pelatihan/

pengembangan SDM dan motivasi kerja. Menurut Faustinus (dalam

Adhaghassani, 2016) ’Perencanaan SDM merupakan fungsi pertama yang

harus dilakukan dalam sebuah organisasi. Perencanaan SDM adalah

langkah-langkah tertentu yang diambil oleh management guna menjamin

bahwa organisasi/perusahaan tersedia tenaga kerja yang tepat untuk

menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada

waktu yang tepat. Faustinus juga mengatakan bahwa dalam management

sumber daya manusia, perlu adanya pelatihan dan pengembangan kerja


13

untuk mencapai kinerja yang sesuai dengan klasifikasi kerja, dalam

pelatihan biasanya harus mencakup pengalaman belajar.

Akan tetapi dalam SDM tidak hanya menyangkut seperti apa job

description, recruitment dan apapun yang menyangkut tenaga kerja.

Menjadi seorang produsen/ penjual yang baik juga termasuk dalam aspek

People, Menurut Anonimous (2013) menjadi produsen yang professional

dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Memahami produk

2. Memahami konsumen

3. Menjadi seorang rekan kerja yang baik

4. Jujur

5. Siap membantu

6. Tampil beda

7. Cekatan

2.2.3.6 Process (Proses)

Hurriyati (2019) menjelaskan bahwa proses adalah semua prosedur

aktual, mekanisme dan aliran aktivitas yang digunakan untuk

menyampaikan produk baik barang/ jasa. Proses memiliki arti suatu upaya

yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan

aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.

Nirwana dalam Murtini, dkk (2019) ‘proses merupakan variabel yang

penting dalam perusahaan baik produk barang ataupun jasa yang

berkaitan dengan aktivitas yang dapat melibatkan prosedur, tugas, rencana

kerja, mekanisme dan juga aktivitas’

2.2.3.7 Physical Evidence (Tampilan Fisik)

Physical Evidence adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya

juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan merupakan segi paling


14

Nampak dalam kaitannya dengan situasi (Adhaghassani, 2016).

Sedangkan menurut Zeithaml, Bitner dan Gremler (2006) physical

evidence merupakan lingkungan dimana perusahaan memberikan

layanannya dan lokasi dimana perusahaan dapat berinteraksi dengan

konsumen, serta berbagi komponen yang tampak (tangible) dalam

menunjang kinerja dan kelancaran pelayanannya.

2.2.3.8 Packaging (Pengemasan)

Kotler dan Amstrong (2008) menjelaskan bahwa beberapa

keputusan yang berhubungan dengan pengembangan dan pemasaran

produk individual itu salah satunya mengenai packaging (pengemasan).

Kemasan merupakan wadah atau alat yang berguna untuk melindungi

produk agar tetap dalam keadaan baik hingga ke tangan konsumen.

Kemasan itu terdiri dari:

a. Kemasan dasar (primary package)

b. Kemasan tambahan (secondary package)

c. Kemasan pengiriman (shipping package)

2.2.3.9 Payment (Pemasaran)

Payment atau yang juga dimaksud dengan pembayaran adalah

system pembayaran dalam sebuah transaksi yang dapat dilakukan secara

tunai maupun non tunai (Yovita, 2020)

2.2.4 Pengertian Penyuluhan

Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K), arti

penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama

serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan

mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,

permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan


15

produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta

meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup

2.2.5 Tujuan Penyuluhan

Mulyadi (2013) menyatakan tujuan penyuluhan pertanian mencakup

tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan penyuluhan

jangka pendek yaitu menumbuhkan perubahan-perubahan dalam diri

petani yang mencakup tingkat pengetahuan, kecakapan, kemampuan,

sikap, dan motivasi petani terhadap kegiatan usaha tani yang dilakukan.

Tujuan penyuluhan jangka panjang yaitu peningkatan taraf hidup

masyarakat tani sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin. Tujuan

pemerintah terhadap penyuluhan pertanian adalah: meningkatkan produksi

pangan, merangsang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan

keluarga petani dan rakyat desa, serta mengusahakan pertanian yang

berkelanjutan.

Berdasarkan Permentan nomor 47 tahun 2016, tujuan peyuluhan

dirumuskan melalui 2 prinsip yaitu ABCD dan SMART. Yang diantaranya

terdiri dari (ABCD) Audience (sasaran), Behavior (perubahan perilaku yang

dikehendaki/ diharapkan), Condition (kondisi yang akan dicapai), dan

Degree (derajat kondisi yang diinginkan/ dicapai) serta (SMART) yang

terdiri dari Spesific, Measurable, Actionary, Realistic dan Timely yang

artinya upaya yang dilakukan harus focus/ khusus yang sesuai dengan

kebutuhan sasaran, dapat diukur, tujuan yang ditetapkan dapat dicapai

oleh sasaran, masuk akal dan memiliki Batasan waktu untuk mencapai

tujuan tersebut.

2.2.6 Sasaran Penyuluhan

Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K), ada dua


16

golongan yang berhak dijadikan sasaran dalam kegiatan penyuluhan yang

meliputi sasaran utama dan sasaran antara. Sasaran utama yang

dimaksud adalah pelaku utama dan pelaku usaha, sedangkan sasaran

antara adalah pemangku kepentingan lainnya. Dalam hal ini pemangku

kepentingan lainnya dapat berasal dari lembaga pemerhati penyuluhan

maupun generasi muda dan tokoh masyarakat. Karakteristik sasaran

dalam melakukan penyuluhan dapat dilihat berdasarkan tingkat

pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran serta keadaan sosial dan

budaya dari sasaran

2.2.7 Materi Penyuluhan

Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K) materi

penyuluhan diartikan sebagai pesan yang akan disampaikan oleh penyuluh

kepada sasaran penyuluhan. Pesan penyuluhan dapat berupa pesan

kognitif, afektif, psikomotorik maupun pesan kreatif. Pesan penyuluhan ada

yang bersifat anjuran (persuasif), larangan (instruktif), pemberitahuan

(informatif) dan hiburan (entertainment). Dalam bahasa teknis penyuluhan,

materi penyuluhan seringkali disebut sebagai informasi pertanian (suatu

data/bahan yang diperlukan penyuluh, petani-nelayan, dan masyarakat

tani).

2.2.8 Metode Penyuluhan

Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K) metode

penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik

penyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani

beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung, agar

mereka tahu, maudan mampu menerapkan inovasi (teknologi baru)


17

2.2.9 Media Penyuluhan

Media penyuluhan adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan

pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan pelaku utama

dan pelaku usaha sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar

pada diri pelaku utama dan pelaku usaha pertanian tersebut (Anonim,

2017). Media penyuluhan pertanian dapat diartikan segala bentuk benda

yang berisi pesan atau informasi yang dapat membantu kegiatan

penyuluhan pertanian. Media penyuluhan pertanian berguna untuk

mengefektifkan komunikasi antara sumber informasi dan penerima

informasi. Dalam kegiatan penyuluhan, penyampaian informasi dengan

kata-kata tidak selalu dapat dimengerti, untuk itu diperlukan media untuk

membantunya. Media penyuluhan pertanian disebut juga sebagai alat

bantu penyuluhan pertanian yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa

dan dicium dengan maksud untuk memperlancar komunikasi (Yudi dan

Andi, 2019).

2.2.10 Evaluasi Penyuluhan

Evaluasi penyuluhan pertanian adalah sebuah proses sistematis

untuk memperoleh informasi yang relevan tentang sejauh mana tujuan

program penyuluhan pertanian di suatu wilayah dapat dicapai sehingga

dapat ditarik suatu kesimpulan, kemudian digunakan untuk mengambil

keputusan dan pertimbangan-pertimbangan terhadap program penyuluhan

yang dilakukan. Kegiatan evaluasi dilakukan oleh evaluator, melalui

pengumpulan dan penganalisaan informasi secara sistematik mengenai

perencanaan, pelaksanaan, hasil, dan dampak kegiatan untuk menilai

relevansi, efektivitas, efisiensi pencapaian hasil kegiatan, atau untuk

perencanaan dan pengembangan selanjutnya dari suatu kegiatan (Utami,

2018).
18

2.3 Alur Pikir Penelitian

IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH

1. Produksi susu di Kota Batu mencapai 23.984.354 liter/ Tahun (Data Potensi Wilayah, 2020)
2. Populasi Populasi sapi perah di Kecamatan Bumiaji yaitu 3.422 ekor (BPS,2020)
3. Terdapat KWT Margi Rahayu di Desa Gunung Sari sebagai salah satu kelompok yang memiliki
komoditas peternakan sapi perah.

Keadaan sekarang Kondisi yang diharapkan

1. Rendahnya harga susu yaitu Rp. 5.000- 5.500/liter 1. Pemasaran permen susu dapat dilaksanakan
2. KWT Margi Rahayu meningkatkan nilai jual susu dengan maksimal
dengan membuat produk olahan susu yaitu 2. Meningkatnya kegiatan produksi permen
permen susu susu
3. Pemasaran produk permen susu belum maksimal 3. Meningkatnya pendapatan peternak melalui
4. Produksi permen susu menurun karena pandemi penjualan permen susu

Kesenjangan

1. Kurang maksimalnya pemasaran produk permen susu


2. Minimnya pengetahuan peternak mengenai pemasaran produk permen susu

Rancangan Penyuluhan

Sasaran Kajian
Anggota KWT Margi Rahayu Desa Gunung Sari
Kecamatan Bumiaji Kota Batu Pemasaran Permen Susu dengan Pendekatan
Materi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) di KWT
Pemasaran permen susu degan pendekatan Margi Rahayu Desa Gunung Sari Kecamatan
bauran pemasaran (marketing mix) Bumiaji Kota Batu
Media
Folder
Metode
Diskusi dan Ceramah
Evaluasi

Implementasi

Evaluasi Penyuluhan

Rencana Tindak Lanjut


19

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu

Lokasi pelaksanaan kajian di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari

Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Pelaksanaan kajian ini dilakukan pada bulan

Februari-Maret 2022

Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan dilaksanakan pada bulan Maret-

April 2022 yaitu setelah selesainya pelaksanaan kajian. Kegiatan penyuluhan

juga dilaksanakan di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan

Bumiaji Kota Batu.

3.2 Metode Kajian

3.2.1 Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam kajian ini adalah seluruh Produsen

produk permen susu yang merupakan Anggota KWT Margi Rahayu Desa

Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu sejumlah 20 orang dan

Konsumen produk permen susu KWT Margi Rahayu dengan kriteria

khusus.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu menggunakan dua

metode yaitu sampel jenuh untuk produsen permen susu, Menurut Sugiono

(2016) sampel jenuh merupakan teknik penentuan sampel dengan

melibatkan seluruh anggota populasi sebagai sampel, Teknik pengambilan

sampel ini biasa dilakukan ketika jumlah populasi relative kecil, yaitu

kurang dari 30 orang. Dan metode insidental sampling untuk konsumen

produk permen susu sebanyak 8 orang, sampling insidental adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan/ incidental bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai

sampel (Sugiono, 2016).


20

3.2.2 Jenis Data

a. Data primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara

langsung oleh peneliti, melalui hasil wawancara dengan responden

penelitian meliputi informasi tentang unsur-unsur Marketing Mix yang

meliputi 9P (Product, Promotions, Price, Place, People, Process,

Physical Evidence, Payment, dan Packaging)

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari

lembaga/instansi yang meliputi BPP, Desa/ Kelurahan melalui

programa penyuluhan pertanian dan identifikasi potensi wilayah lokasi

penelitian yaitu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

3.2.3 Teknik Pengambilan Data

a. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur ini nantinya akan digunakan dalam

pengumpulan data dengan menyiapkan kuesioner yang telah

disediakan dan berisi tentang pertanyaan yang sudah terlampir pada

Lampiran 9.

b. Survei

Survei biasanya dilakukan pada penelitian yang berjumlah populasi

besar maupun kecil. Survei juga dapat menentukan keakuratan hasil

pengamatan dengan kuesioner yang sudah dibagikan dan diisi.

3.2.4 Analisis Data

Analisis yang digunakan dala penelitian ini yaitu Deskriptif Kuantitatif.

Menurut Bungin (2015) Penelitian Deskriptif Kuantitatif adalah metode

yang digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan berbagai kondisi


21

atau situasi yang sebagaimana dapat diwawancara, diobservasi serta

dapat diungkapkan melalui bahan dokumenter. Metode analisis deskriptif

merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

mandiri, baik satu ataupun lebih tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono

2012)

3.2.5 Pengujian Validitas Instrumen

a. Expert Judgment

Expert Judgment merupakan validitas yang membutuhkan

pendapat ahli bidangnya, dalam hal ini adalah bidang pemasaran.

Instrument yang sudah dibuat selanjutnya dikonstruksi mengenai

aspek-aspek yang akan diukur yang berlandaskan teori spesifik

pemasaran untuk selanjutnya dapat dikonsultasikan dengan yang

berkompeten baik dosen pembimbing atau pakar ahli pemasaran

lainnya. Dan hasil dari konsultasi tersebut dijadikan masukan untuk

penyempurnaan instrument sehingga layak digunakan dalam

pengambilan data penelitian.

3.3 Metode Perancangan Penyuluhan

3.3.1 Penetapan Tujuan Penyuluhan

Perumusan tujuan penyuluhan yang digunakan yaitu, rumus SMART

yang terdiri dari Spesific (Khusus), Measurable (Terukur), Actionary (Dapat

dikerjakan), Realistic (Sesuai kemampuan) dan Timely (dengan batas

waktu). Dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan

Anggota KWT Margi Rahayu dalam hal Pemasaran Permen susu dengan

Pendekatan Bauran Pemasaran (Marketing Mix).

3.3.2 Penetapan Sasaran Penyuluhan


22

Sasaran dalam penyuluhan merupakan pihak yang berhak dalam

menerima manfaat penyuluhan. Sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini

yaitu anggota KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Batu Kota

Batu.

3.3.3 Penetapan Materi Penyuluhan

Materi penyuluhan yang akan digunakan terkait dengan kajian yaitu

tentang Pemasaran Permen Susu Dengan Pendekatan Bauran

Pemasaran (Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari

Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

3.3.4 Penetapan Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan merupakan cara atau Teknik yang harus

dipahami oleh seorang penyuluh, Bersama dengan pelaku utama dan

pelaku usaha dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Berkaitan

dengan hal itu, pemilihan metode penyuluhan, perlu memperhatikan

karakteristik sasaran penyuluhan hal ini dilakukan agar sasaran dapat

dengan mudah menangkap apa yang disampaikan oleh penyuluh.

3.3.5 Penetapan Media Penyuluhan

Media penyuluhan merupakan perantara atau alat bantu dalam

pelaksanaan penyuluhan yang dapat membuat sasaran dapat menerima

informasi atau pesan yang disampaikan melalui penyuluhan. Berkaitan

dengan hal itu, penetapan media penyuluhan diperlukan pertimbangan

dengan melihat karakteristik sasaran agar dapat memahami materi

penyuluhan.

3.4 Metode Implementasi

3.4.1 Persiapan

Persiapan yang perlu dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan

penyuluhan yaitu 1) Tempat diselenggarakannya penyuluhan, 2) Materi


23

Penyuluhan/ Sinopsis, 3) Media Penyuluhan, 4) Metode Penyuluhan, 5)

LPM/ Lembar persiapan menyuluh, 6) Daftar hadir penyuluhan, 7)

Kuesioner, dan 8) Pembuatan berita acara penyuluhan untuk dijadikan

bukti bahwa kegiatan penyuluhan benar-benar dilaksankan. Beberapa hal

diatas perlu dipersiapkan dengan matang untuk kelancaran

berlangsungnya kegiatan penyuluhan.

3.4.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan urutan

acara yang meliputi: Pembukaan, Perkenalan diri, Kegiatan penyuluhan,

Pengisian kuesioner dan Penutup. Selain itu, dalam pelaksanakan

penyuluhan ini juga harus memperhatikan komunikasi agar dapat

memaksimalkan tersampainya isi (pesan) dari penyuluhan tersebut.

3.4.3 Evaluasi Penyuluhan

Metode evaluasi yang akan digunakan dalam penyuluhan ini

merupakan metode deskriptif kuantitatif. Evaluasi penyuluhan dilakukan

dengan instrument yang berupa kuesioner evaluasi penyuluhan untuk

mengukur peningkatan pengetahuan peternak terhadap penyuluhan yang

telah dilaksanakan mengenai pemasaran permen susu dengan

pendekatan bauran pemasaran (marketing mix).

Kuesioner yang digunakan untuk mengevaluasi penyuluhan yaitu

menggunakan skala ordinal dengan teknik pemberian penilaian (scoring)

menggunakan metode rating scale, dengan penialaian sebagai berikut:

a. Skor sangat tinggi, dengan skor 4

b. Skor tinggi, dengan skor 3

c. Skor rendah, dengan skor 2

d. Skor sangat rendah, dengan skor 1

Adapun kriteria penialaian dalam aspek pengetahuan yaitu sebagai berikut:


24

Tabel 1. Kriteria Penilaian Aspek Pengetahuan


Variabel Dimensi
Pengetahuan Mengetahui
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengsintesis
Mengevaluasi
Sumber: Mardikanto,2007
25

3.5 Definisi Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Variabel


Segala sesuatu yang ditawarkan pada
Product
konsumen baik berupa barang/ jasa
Satuan moneter/ nilai yang harus
ditukarkan untuk memperoleh hak
Price
kepemilikan berupa produk barang/
jasa
Kegiatan yang dilakukan untuk
menyampaikan/ mengkomunikasikan
Promotion
suatu produk barang/ jasa kepada
konsumen

Tempat berlangsungnya kegiatan


Place penukaran hak kepemilikan yang
berupa barang/jasa

Orang yang bertindak/ terlibat dalam


People
pelayanan terhadap konsumen
Marketing Mix (X)
Prosedur dalam aktivitas penyediaan
Process
produk baik barang/ jasa

Sarana pendukung berupa fisik


penampilan yang dapat membantu
Physical Evidence konsumen dalam hal kenyamanan
dalam menggunakan produk berupa
barang/ jasa
Sarana pendukung berupa
perlindungan produk, desain kemasan,
Packaging dan informasi produk untuk
meningkatkan nilai dan fungsi sebuah
produk
Prosedur pembayaran dalam
Payment penukaran produk berupa barang/ jasa
baik secara electronik ataupun tidak
26

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Wilayah

4.1.1 Letak dan Luas Wilayah

Desa Gunungsari merupakan salah satu Desa yang berada di

Kecamatan Bumiaji, dan terletak di lereng Gunung Banyak yang memiliki

ketinggian rata-rata 1000 mdpl. Suhu di Desa Gunungsari ini mencapai

rata-rata 18-25℃ dan memiliki bentang wilayah yang berbukit.

Secara geografis, Desa Gunungsari terletak ± 5 km di sebelah utara

dari pusat pemerintahan Kota Batu dengan Batasan wilayah sebagai

berikut:

1. Sebelah Utara : Desa Punten

2. Sebelah Timur : Desa Sumberejo

3. Sebelah Selatan : Desa Pandesari Pujon

4. Sebelah Barat : Desa Sidomulyo

Secara administratif, Desa Gunungsari memiliki luas wilayah ±

318.883 Ha (4.106 Km2) yang terdiri dari 10 Dusun diantaranya yaitu

Dusun Kapru, Dusun Brau, Dusun Pager, Dusun Gunung, Dusun Jantur,

Dusun Prambatan, Dusun Kandangan, Dusun Talangrejo, Dusun

Ngebruk, Dusun Celaket Dan Dusun Brumbung yang terbagi menjadi 2.

Berdasarkan hasil regristrasi penduduk, Jumlah Keluarga di Desa

Gunungsari sebanyak 2.736 KK dengan jumlah penduduk 7.895 orang

yang terdiri dari 3.880 orang laki-laki dan 4.015 orang perempuan, yang

sebanyak 3,8% memiliki pekerjaan sebagai peternak yaitu sejumlah 306

orang (Programa BPP Bumiaji, 2021).


27

4.2 Potensi Sektor Peternakan Sapi Perah Desa Gunungsari

Adapun Potensi Sektor Peternakan Sapi Perah yang berada di Desa

Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2. Sektor Peternakan


Dewasa
No Jenis Ternak
Jtn Btn
1. Dewasa 39 529
2. Muda 93 104
3. Anak 85 192
JUMLAH 217 825
Sumber: Programa BPP Bumiaji, 2021

Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa potensi sapi perah

dengan jumlah 1.042 ekor dengan produksi susu rata-rata 3.042.640

liter/tahun dengan produksi 7-12 liter/ekor/hari (Programa BPP Bumiaji,

2021).

4.3 Hasil Kajian Penerapan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 9P

Penerapan 9P oleh KWT Margi Rahayu dalam penjualan permen susu

diketahui bahwa terdapat beberapa aspek yang belum dilakukan secara optimal

oleh produsen, sehingga kedepannya perlu peningkatan. Beberapa aspek yang

belum optimal diantaranya yaitu, Place atau tempat penjualan produk permen

susu, Promotion, Process dan Payment, seperti disajikan pada gambar 1.

Hasil Kajian Aspek Penerapan Bauran Pemasaran 9P


6

5
4,75 4,6 4,75 4,8
4
4,2 4,12 4,25 4,3
3 3,65 3,55 3,62 3,75
3 3
2 2,5 2,7 2,75
2,15
1

0
Product Price Place Promotion People Process Physical Packing Payment
Evidence

Produsen Konsumen

Gambar 1. Grafik Hasil Kajian


Sumber: Data primer diolah, 2022
28

Berdasarkan hasil rata-rata predikat skor produsen dan konsumen

keseluruhan yang didapatkan dari pengisian Checklist kajian lengkap

mencakup 9P dapat dikategorikan masuk pada predikat nilai “Baik” dengan

masing-masing skor pada produsen 32,95 dan pada konsumen 33,62.

Sebagaimana dapat dilihat pada lampiran 17, Adapun penjelasan per aspek

9P yaitu, sebagai berikut:

a. Product (Produk)

Produk yang diproduksi adalah permen susu yang terbuat dari 100%

susu sapi murni, tanpa pemanis buatan, tanpa pengawet dan dijamin sebagai

produk olahan susu yang aman. Produk ini diproduksi oleh KWT Margi

Rahayu yaitu salah satu kelompok wanita tani yang aktif di Desa Gunungsari

Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

Produk permen susu yang diproduksi telah memiliki merek yaitu

“Healthy” yang diharapkan dapat menyehatkan bagi konsumen yang

mengkonsumsinya karena dibuat dari susu sapi murni dengan kandungan

vitamin yang sangat banyak. Produk ini memiliki jargon “Sehat, lezat dan

penuh manfaat”, dengan berat 100 gram, dan juga terdapat komposisi bahan

yang digunakan yaitu susu segar, gula dan agar-agar. Berkaitan dengan hal

tersebut dapat dipastikan bahwa produk permen susu merupakan produk

yang aman, halal, tanpa pengawet, tanpa pemanis buatan, memiliki rasa yang

enak, dan menggunakan susu yang berkualitas baik.

Kasmir dan Jakfar (2003) menyatakan bahwa ada beberapa strategi

dalam pengembangan produk yaitu penentuan logo dan motto produk,

menciptakan merek, menciptakan kemasan dan label. Hal ini dibuktikan

dengan adanya beberapa unsur tersebut produk dapat lebih dikenal dan ingat

oleh konsumen (Edi, 2017).


29

Berkaitan dengan hasil kajian mengenai penerapan bauran pemasaran

(Marketing Mix) pada aspek produk ini mayoritas responden baik produsen

maupun konsumen menyatakan bahwa produk sangat memenuhi kriteria

penilaian tertinggi dengan melaksanakan 8-9 poin parameter sebagaimana

yang telah terdapat pada Lampiran 3. Lembar Checklist kajian dengan

predikat rata-rata skor produsen 4,2 dan konsumen 4,75 yang masuk dalam

kategori nilai “Baik”. Adapun gambar produk permen susu sebagai berikut:

Gambar 2. Produk permen susu


Sumber: Hasil Kajian, 2022

b. Price (Harga)

Harga produk permen susu awalnya ditetapkan secara tidak tertulis dan

terhitung oleh produsen yaitu dengan harga Rp.10.000/ pack dengan berat 90

gr permen susu dan dalam pembuatan 1 resep dapat menghasikan 8

pack/bungkus permen susu. Namun, dalam hal ini harga produk akan

ditetapkan dengan menggunakan biaya mark-up. Menurut Samryn (2012)

Mark Up adalah selisih antara harga jual suatu produk dengan harga

pokoknya. Selisih ini biasanya dinyatakan dalam persentase dari biaya yang

dapat diperhitungkan. Dengan rumus sebagai berikut:

Harga jual= bahan baku modal + (bahan baku modal x Mark-up)

Dengan bahan baku dibawah ini:


30

Tabel 7. Bahan Baku


Bahan baku modal Jumlah Harga
Susu murni 3L Rp. 30.000
Gula 500 gr Rp.7.500
Agar-agar 1 sdt Rp. 1.000
Kemasan+stiker Rp.4000/pack Rp. 32.000
JUMLAH Rp. 70.500
Sumber: Data Pribadi diolah, 2022

Dengan perhitungan:

Harga bahan baku = Rp. 70.500

Mark-up = 20%

Harga jual= Rp. 70.500 + (Rp. 70.500X 20%)

= Rp. 86.500/ 8 pack

= Rp. 10.575

Jika dilihat dari perhitungan diatas harga jual produk permen susu yaitu

Rp. 10.575. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari harga awal penjualan yang

semula Rp. 10.000 produsen dapat dikatakan rugi walaupun hanya

Rp.575/packnya hal ini dapat dijadikan alasan untuk menaikkan harga produk

permen susu agar lebih meningkatkan keuntungan. Selanjutnya produsen

melakukan perbandingan harga dengan beberapa produk permen susu di

Kota Batu yaitu seharga Rp. 15.000-Rp20.000/packnya dengan berat yang

berbeda-beda. Sehubungan dengan hal tersebut produsen mencoba tes

pasar serta untuk pelaksanaan kajian ini dilakukan yaitu dengan memberi

harga pada produk permen susu Rp.12.000/packnya.

Pentingnya dilakukan perhitungan biaya Mark-Up yaitu untuk

menghitung biaya pokok produksi yang pasti agar penentuan harga jual

produk tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, sehingga bisa

menguntungkan dan mempu bersaing dengan kompetitornya (Oktavia, 2020).

Penetapan harga perlu memperhatikan beberapa faktor yang

mempengaruhi, baik berpengaruh secara langsung maupun tidak. Faktor


31

yang berpengaruh secara langsung yaitu harga bahan baku, biaya produksi,

biaya pemasaran, peraturan pemerintah dan faktor lainnya. Sedangkan faktor

yang tidak langsung yaitu produk yang dijual sejenis, potongan harga untuk

reseller (Alma, 2006). Disebutkan dalam jurnal penelitian Hesti (Budiwati,

2012), Menurut Kotler indikator variabel harga adalah kesesuaian harga

dengan daya beli, kesesuaian harga dengan kualitas produk, adanya

potongan harga yang menarik dan adanya cashback jika produk mengalami

kerusakan.

Hasil yang didapat dari tes pasar dan pelaksanaan kajian tersebut

melalui pengisian Checklist kajian pada bagian price/ harga ini dapat

dikatakan bahwa harga produk permen susu “Healthy” yang diproduksi oleh

KWT margi rahayu ini terjangkau, harga sesuai dengan kualitas produk, lebih

murah dari pesaing dengan predikat rata-rata skor produsen 3,65 “Cukup

Baik” dan konsumen 4,12 yang termasuk dalam kategori “Baik”

c. Place (Tempat)

Tempat penjualan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam

kelangsungan dan keberlanjutan pemasaran produk permen susu. Namun,

dalam hal ini belum terdapat lokasi strategis yang dapat dijangkau oleh

konsumen produk permen susu akan tetapi pada saat pelaksanaan kajian dan

melakukan tes pasar dengan melakukan pemasaran via online yaitu melalui

Instagram, Facebook dan Whatsapp antusias para konsumen cenderung lebih

banyak melalui Whatsapp. Secara tidak langsung, jika hal ini nantinya

dilakukan secara terus-menerus dapat meningkatkan penjualan produk

permen susu.

Menurut Tjiptono dalam jurnal penelitian Hesti (Budiwati,2012) indikator

dalam pemilihan tempat yaitu Akses yang misalnya tempatnya mudah

dijangkau, Visibilitas yaitu lokasi yang strategis dan sarana serta prasarana
32

yang memadai. Adapun tempat pemasaran secara online salah satunya yaitu

melalui media sosial, diantaranya adalah melalui penggunaan Instagram,

Facebook, Youtube, Tiktok, Twitter serta Whatsapp yang dapat dilakukan

secara mudah, murah dan cepat yaitu membuat postingan yang menarik

(Anonim, 2021).

Hasil yang didapat dari pelaksanaan kajian melalui pengisian Checklist

kajian pada bagian Place/ Tempat dapat dikatakan bahwa dalam pemasaran

permen susu ini dibutuhkan lokasi/ tempat yang strategis, yang dapat

dijangkau mudah oleh konsumen bak secara online maupun offline. Predikat

skor yang didapat dari produsen yaitu 2,15 dan dari konsumen yaitu 2,5 yang

masing-masing skor tersebut dalam kategori “Buruk”, sehingga perlunya

peningkatan dalam lokasi/tempat pemasaran produk permen susu.

d. Promotion (Promosi)

Promosi dalam pemasaran merupakan yang sangat menentukan

keberhasilan program pemasaran, dengan promosi konsumen secara tidak

langsung dapat mengetahui informasi/ deskripsi produk baik dari segi harga,

tampilan fisik produk, dan lain-lain. Promosi dapat dilakukan dengan 2 cara

yaitu melalui online yaitu dengan melalui sosial media seperti Whatsapp,

Facebook dan Instragram sehingga promosi dapat dengan mudah dijangkau

oleh konsumen. Selain itu promosi juga dapat dilakukan secara offline yaitu

dengan mempromosikan produk dengan mulut ke mulut atau dapat melalui

penyebaran brosur yang berisi tentang informasi/ deskripsi produk (Evriani,

2021).

Memudahkan konsumen dan produsen baik saat melakukan promosi

dan menjangkau informasi produk permen susu melalui promosi, sebaiknya

promosi dilakukan secara online selain dapat menghemat biaya, promosi

secara online juga dapat dilakukan dengan cepat dan mudah sehingga
33

informasi promosi produk permen susu dapat lebih cepat dan mudah

dijangkau oleh konsumen. Sementara ini, kegiatan promosi belum dilakukan

secara maksimal oleh produsen permen susu yaitu KWT Margi Rahayu

dikarenakan hanya melayani pemesanan made by order yaitu jika ada

konsumen yang memesan baru dibuatkan produk, tidak melalui kegiatan

promosi, hal inilah yang menjadikan faktor kurang dikenalnya produk permen

susu “Healthy” yang di produksi oleh KWT Margi Rahayu ini. Yang dapat

dibuktikan dari hasil pengisian checklist kajian pada bagian promotion dengan

predikat skor produsen 2,7 dan konsumen 2,75 yang dapat dikategorikan

“Buruk”, sehingga kedepannya sangat perlu dilakukan promosi untuk

meningkatkan penjualan produk dan agar produk permen susu ini dapat lebih

dikenal konsumen secara luas.

e. People (SDM yang terlibat)

SDM (Sumber Daya Manusia) yang terlibat dalam pemasaran produk

permen susu ini seharusnya menyangkut tenaga kerja, yaitu mengenai

Recruitment, Pelatihan dan motivasi kerja. Menurut Hurriyati (2010)

menyebutkan bahwa dalam unsur people terdiri dari beberapa hal, yaitu:

pembagian kerja, rekrutmen karyawan, pelatihan, motivasi dan penghargaan.

Arifka (2021) juga mengatakan bahwa People sangat berperan penting dalam

praktik pemasaran, baik sebagai produsen ataupun konsumen.

Berkaitan dengan hal tersebut, karena dalam usaha produksi permen susu

ini masih tergolong sebagai UMKM (Usaha Mikro Kelas Menengah) maka

SDM yang terlibat dan dimaksud adalah produsen/ KWT Margi Rahayu itu

sendiri, sebanyak 20 orang. Dalam hal ini aspek-aspek yang dinilai dalam

Sumber Daya Manusia adalah bagaimana pelayanan produsen terhadap

konsumen permen susu “Healthy” yang dapat dilihat dari hasil pengisian

Checklist bagian People/ SDM yang terlibat dengan predikat skor produsen
34

4 ,6 dan konsumen 4,75 yang dapat dikategorikan “Baik”.

f. Process (Proses)

Proses merupakan kegiatan apa saja yang dilakukan dalam produksi

permen susu dari hulu ke hilir, yang meliputi bagaimana prosedur pembuatan

permen susu hingga distribusi langsung kepada konsumen. Hal ini sangat

penting karena proses dilakukan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen. Menurut Zeithmal dan Bitner yang dikutip oleh Ratih Hurriyati

(Hurriyati, 2010) bahwa proses merupakan seluruh prosedur aktual,

mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan produk.

Sehubungan dengan hal tersebut, hasil yang didapatkan dari pengisian

Checklist kajian bagian Proses dengan predikat skor produsen 3,55 dan

konsumen 3,62 yang dapat dikategorikan “Cukup”, akan tetapi kedepannya

perlu peningkatan lagi untuk proses penjualan dan pemasaran yang lebih baik

lagi.

g. Physical Evidence (Tampilan fisik)

Physical Evidence atau yang dapat dikatakan tampilan fisik, dalam

produk permen susu yaitu mencakup bagaimana penampilan fisik produk/

komponen yang tampak dalam produk seperti terdapat tanggal expired,

kemasan tidak rusak pada saat sudah berada di tangan konsumen, kemasan

didesain dengan menarik, dll. Fatihudin dan Firmansyah (2019)

mengemukakan pendapat bahwa Bukti Fisik (Physical Evidence) adalah

lingkungan, warna, tata letak serta fasilitas tambahan yang berkaitan dengan

tampilan sebuah produk/ jasa yang ditawarkan. Bentuk kemasan yang

disajikan untuk menarik minat konsumen.

Sehubungan dengan hal tersebut, hasil yang didapatkan dari pengisian

Checklist kajian bagian Physical Evidence/ Tampilan fisik produk permen susu
35

dengan predikat skor produsen 4,25 yang dapat dikategorikan “Baik” dan

predikat skor konsumen “3,75” yang dapat dikategorikan “Cukup”.

h. Packing (Kemasan)

Packing atau Kemasan juga salah satu aspek yang dinilai dalam kajian

ini yang merupakan faktor penting dalam penjualan sebuah produk yang

meliputi kemasan dasar/ primer, kemasan tambahan dan kemasan

pengiriman serta bagaimana jenis bahan pengemasan yang digunakan,

dikemas dengan rapi dan bersih. Nurif dan Syukrianti (2010) menjelaskan

bahwa kemasan merupakan suatu kesan singkat dalam suatu citra pada

produk dari sebuah perusahaan. Kurniawan (2017) juga menjelaskan bahwa

desain kemasan yang ada pada sebuah produk yang baik itu bukan hanya

dibuat sebagai daya tarik saja, akan tetapi sebagai identifikasi yang memiliki

kaitan erat dengan struktur, bentuk, material, warna, tipografi, citra dan

elemen desain kemasan yang lain sehingga dapat memiliki fungsi untuk

membedakan produk satu dengan produk lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil pengisian

Checklist kajian didapatkan hasil predikat skor produsen 4,8 dan konsumen

4,3 yang dapat dikategorikan sama-sama “Baik”.

i. Payment (Pembayaran)

Payment atau Teknis Pembayaran/ Transaksi pembayaran yang

dilakukan dalam pembelian produk permen susu, yang meliputi pembayaran

permen susu dapat dilakukan dengan mudah, dapat dilakukan tunai maupun

non-tunai. Karena jumlah transaksi dalam pembelian permen susu biasanya

dilakukan dalam jumlah yang tidak begitu besar, jadi seluruh pembayaran

yang dilakukan yaitu dengan cara tunai/ secara langsung. Tidak dapat

dipungkiri, jika kedepan usaha permen susu ini dapat berkembang pesat dan

dapat dijual melalui e-commerce pembayaran dapat direncanakan melalui


36

non-tunai. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari pengisian Checklist kajian

bagian Payment/ pembayaran predikat skor produsen yaitu 3 dan konsumen

3 yang keduanya dapat dikategorikan “Cukup”.


37

BAB V
PERANCANGAN DAN UJI COBA RANCANGAN PENYULUHAN

5.1 Profil Kelompok Wanita Tani Margi Rahayu

KWT/ Kelompok Wanita Tani Margi Rahayu merupakan sekumpulan ibu-

ibu yang memiliki aktivitas pada bidang pertanian maupun peternakan dengan

beranggotakan 20 orang. Dalam pembentukan KWT ini yaitu bertujuan untuk

pengembangan usaha tani/ternak anggota KWT Margi Rahayu, musyawarah,

bertukar pikiran dan memecahkan masalah yang dihadapi secara bersama-

sama dengan didampingi oleh PPL/ Petugas penyuluh lapang.

Adapun struktur organisasi yang terdapat pada KWT Margi Rahayu

yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. Struktur Organisasi KWT Margi Rahayu


No Struktur Keterangan
1. Nama Kelompok Wanita Tani Margi Rahyu
2. Tahun berdiri 2007
3. Ketua KWT Sulistin
4. Sekretaris Siti Khoiriyah
5. Bendahara Pujiliswati
6. Jumlah anggota KWT 20 Orang
Sumber: Data Sekunder, 2022.

5.2 Karakteristik Responden

Responden yang teriibat yaitu seluruh anggota Kelompok Wanita Tani

Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu, sebanyak 20

orang sebagaimana yang terlampir pada Lampiran 15. Adapun karakteristik

responden berdasarkan Umur, Pendidikan, dan Pekerjaan sebagai berikut:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berikut merupakan karakteristik responden berdasarkan umur,

Tabel 4. Kondisi Responden Berdasarkan Umur


Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)
26-35 5 25
36-45 4 20
46-55 6 30
38

56-65 5 25
Total 20 100
Sumber: Analisis Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 4, diketahui bahwa jumlah anggota terbanyak

adalah usia kisaran 46-55 tahun, namun hal itu tidak menjadi masalah bagi

KWT Margi Rahayu, dikarenakan pada usia kisaran 26-35 tahun atau yang

dapat disebut sebagai usia produktif juga tidak selisih begitu banyak, yaitu

dengan selisih 1 orang.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berikut meruakan karakteristik responden berdasarkan Pendidikan,

Tabel 5. Kondisi Responden Berdasarkan Pendidikan


Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
SD 15 75
SLTP 5 25
Total 20 100
Sumber: Analisis Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat bahwa mayoritas Pendidikan

anggota KWT Margi Rahayu yaitu SD sebanyak 15 orang dengan

prosentase 75% dan SLTP sebanyak 5 orang dengan prosentase 25%.

Tingkat Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalam kehidupan sehari-hari, karena dapat mempengaruhi banyak hal

seperti pengetahuan, pemahaman dan produktivitas SDM/ Sumber Daya

Manusianya.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berikut merupakan karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan,

Tabel 6. Kondisi Responden Berdasarkan Pekerjaan


Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase (%)
Petani 9 45
Peternakan 9 45
Ibu Rumah Tangga 2 10
Total 20 100
Sumber: Analisis Data Primer, 2022
39

Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat bahwa mayoritas responden

bekerja sebagai petani dan peternak dengan prosentase masing-masing

45%. Hal ini dapat dilihat bahwa di KWT Margi Rahayu ini bukan hanya

sebuah kelompok yang bergerak pada bidang peternakan saja akan

tetapi juga pertanian.

5.1 Perancangan Penyuluhan

5.1.1 Tujuan Penyuluhan

Tujuan penyuluhan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui tingkat

pengetahuan peternak/ anggota KWT mengenai pemasaran permen susu

dengan pendekatan bauran pemasaran (marketing mix) 9P di KWT Margi

Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu dengan

peningkatan pengetahuan >30% selama ±1 bulan.

5.1.2 Sasaran Penyuluhan

Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah seluruh anggota KWT

Margi Rahayu atau selaku produsen produk permen susu, yaitu sebanyak

20 orang.

5.1.3 Materi Penyuluhan

Materi yang akan digunakan dalam kegiatan penyuluhan yaitu sesuai

dengan kajian yang telah dilaksanakan yaitu mengenai pemasaran permen

susu dengan pendekatan bauran pemasaran (marketing mix) 9P. Materi

yang telah ditetapkan ini selanjutnya akan disampaikan kepada sasaran

penyuluhan untuk disusun dalam bentuk sinopsis dan LPM/ lembar

persiapan menyuluh. Sinopsis digunakan untuk mempermudah penyuluh

dalam menyampaikan materi penyuluhan yang telah disusun sistematis

agar tetap dalam topik materi penyuluhan. Sedangkan LPM digunakan

untuk memperkirakan waktu yang digunakan untuk pelaksanaan

penyuluhan agar menunjang keberhasilan kegiatan penyuluhan. Hal ini


40

sesuai dengan UU No. 16 Tahun 2006 mengenai Sistem Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang mendefinisikan Materi

Penyuluhan sebagai bahan/ pesan yang disampaikan oleh Fasilitator/

Penyuluh terhadap pelaku utama dan pelaku usaha yang dapat berupa

informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hokum dan

kelestarian lingkungan. Pemilihan materi penyuluhan yang disesuaikan

dengan hasil kajian ini dilakukan untuk mengetahui aspek pemasaran

mana yang belum diterapkan dengan baik oleh produsen sehingga dapat

dijadikan topik/ materi penyuluhan guna kedepannya dalam pemasaran

permen susu ini dapat mencakup seluruh aspek 9P.

5.1.4 Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini

yaitu Ceramah, diskusi dan tanya jawab sesuai dengan karakteristik

sasaran, kondisi lapangan dan daya adopsi sasaran penyuluhan. Metode

Ceramah dipilih dengan beberapa pertimbangan salah satunya karena

metode ceramah dianggap sebagai metode yang baik dan dapat diterima

dengan baik juga oleh sasaran. Motode ini sangat cocok untuk sasaran

baik yang berpendidikan tinggi maupun rendah (Notoadmodjo, 2010).

Pemilihan metode penyuluhan ini dilakukan pertimbangan pemilihan

metode penyuluhan terlebih dahulu untuk selanjutnya dilakukan analisis

metode dengan menggunakan matriks pemilihan metode penyuluhan. Hal

ini dilakukan agar dapat memilih metode penyuluhan yang tepat,

tercapainya tujuan penyuluhan dan materi penyuluhan yang disampaikan

dapat dipahami oleh sasaran penyuluhan. Adapun tabel pertimbangan

pemilihan metode penyuluhan dan matriks analisis penentuan metode

penyuluhan sebagaimana telah dilampirkan pada Lampiran 3 dan 4.


41

5.1.5 Media Penyuluhan

Media penyuluhan yang digunakan dalam penyuluhan yaitu adalah

folder. Folder merupakan media informasi penyuluhan pertanian yang

disajikan secara lembaran informasi pertanian dengan bentuk lembaran

kertas yang dilipat-lipat secara teratur, yang berisi uraian materi yang

berkesinambungan dari masing-masing lipatan kertas (Maria, 2019).

Pemilihan media penyuluhan ini juga berdasarkan pertimbangan

pemilihan media dan analisis pada matriks pemilihan media penyuluhan.

Pemilihan media penyuluhan ini diharapkan dapat menarik perhatian

sasaran pada saat kegiatan penyuluhan dan memudahkan sasaran untuk

memahami materi penyuluhan. Folder adalah salah satu alat bantu/ media

yang efektif dan efisien sehingga diharapkan mampu memudahkan

sasaran untuk menerima dan menerapkan materi penyuluhan yang

dberikan. Adapun tabel pertimbangan pemilihan media penyuluhan dan

matriks analisis penetapan media penyuluhan sebagaimana telah terlampir

pada Lampiran 5 dan 6.

5.2 Implementasi/ Uji Coba Rancangan Penyuluhan

5.2.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan Penyuluhan

Lokasi Kegiatan Penyuluhan dilaksanakan di Kediaman Ketua KWT

Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu dan untuk

Waktu Kegiatan Penyuluhan dilaksanakan pada Hari Kamis 31 Maret 2022

pada pukul 14.00 WIB-selesai.

5.2.2 Persiapan

Dalam tahap persiapan ini dimulai dengan koordinasi dengan PPL

untuk mendiskusikan mengenai metode dan media serta pelaksanaan

kegiatan penyuluhan. Selanjutnya yaitu mempersiapkan media, LPM

(Lembar Persiapan Menyuluh), Sinopsis, Berita Acara Penyuluhan, Daftar


42

Hadir Penyuluhan dan Kuesioner Penyuluhan sebagaimana telah terlampir

pada Lampiran 8, 11, 12, 13, 14, dan 16.

5.2.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan penyuluhan dilakukan pada tanggal 31 Maret 2022,

yang bertempat di kediaman Ketua KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari

Kecamatan Bumiaji Kota Batu dengan jumlah sasaran yang hadir dalam

penyuluhan adalah 20 orang, yang merupakan ibu-ibu anggota KWT Margi

Rahayu.

5.3 Evaluasi Penyuluhan

Evaluasi penyuluhan yang digunakan yaitu mengukur peningkatan

aspek pengetahuan sasaran dengan pengisian kuesioner tertutup baik pre-

test dan post-test yang dibantu pengisiannya oleh pengkaji dengan

menyesuaikan kondisi dan jawaban sasaran sebelum dan setelah

dilakukannya penyuluhan mengenai Pemasaran Produk Permen Susu

dengan Pendekatan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) di KWT Margi

Rahayu. Waktu pelaksanaan pengisian kuesioner tertutup pre-test dan post-

test tidak dilaksanakan pada waktu yang bersamaan, kuesioner pre-test diisi

pada saat responden belum mendapatkan informasi dari pengkaji terkait 9P,

dan kuesioner post-test diisi pada saat setelah dilakukannya penyuluhan.

Pada saat pelaksanaan kajian, pengkaji juga menyampaikan informasi-

informasi mengenai aspek bauran pemasaran 9P tersebut, yang bertujuan

agar responden/ sasaran dapat lebih memahami serta mendapatkan informasi

berkali-kali mengenai 9P, sehingga tidak pada saat pelaksanaan kegiatan

penyuluhan saja. Adapun Kisi-kisi Kuesioner Penyuluhan dan Kuesioner

Penyuluhan yang telah terlampir pada Lampiran 7 dan 8.


43

BAB VI
PEMBAHASAN

6.1 Hasil Implementasi Penyuluhan

6.1.1 Evaluasi Penyuluhan

Evaluasi Penyuluhan dilakukan melalui kuesioner evaluasi

penyuluhan yang menggunakan acuan taksonomi bloom dengan aspek

pengetahuan yang terdiri dari 6 tingkatan diantaranya mengetahui,

memahami, menerapkan, menganalisis, mengsintesis dan mengevaluasi.

Pengukuran aspek pengetahuan sasaran untuk evaluasi penyuluhan

ini menggunakan Analisa Rerata Jawaban Kuesioner yang berdasarkan

hasil jawaban responden pada pengisian kuesioner yang diberikan. Isi dari

kuesioner tersebut adalah terkait materi yang telah disampaikan pada

kegiatan penyuluhan. Kuesioer yang digunakan terdapat 20 butir

pertanyaan yang mencakup dimensi-dimensi aspek pengetahuan.

6.1.2 Pre-test

Berdasarkan jawaban responden pada kuesioner pre-test aspek

pengetahuan, dapat digambarkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 8. Tabulasi Data Pre-test


Skor
Nilai Nilai
Aspek yang Presentase Keterangan
Maksimal Minimal
diperoleh
Pengetahuan 1.600 400 652 40,75% Rendah
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan tabel 8, dapat dilihat bahwa responden mendapatkan

skor 652 pada pre-test yang dilakukan sebelum penyuluhan, dengan

prosentase 40,75% sehingga dapat disimpulkan masuk pada ketegori

penilaian “Rendah”. Adapun perhitungan data dengan garis kontinum

menggunakan analisa perhitungan rerata jawaban berdasarkan skoring

mengenai aspek pengetahuan yaitu dapat dilihat pada Lampiran 20.


44

6.1.3 Post-test

Berdasarkan jawaban responden pada kuesioner post-test aspek

pengetahuan, dapat digambarkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 9. Tabulasi Data Post-test


Skor
Nilai Nilai
Aspek yang Presentase Keterangan
Maksimal Minimal
diperoleh
Sangat
Pengetahuan 1.600 400 1274 79,62%
Tinggi
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan tabel 9, dapat dilihat bahwa responden mendapatkan

skor 1274 pada post-test yang dilakukan setelah penyuluhan, dengan

presentase 79,62%. Adapun perhitungan data dengan garis kontinum

menggunakan analisa perhitungan rerata jawaban berdasarkan skoring

mengenai aspek pengetahuan yaitu dapat dilihat pada Lampiran 21.

6.1.4 Deskripsi Analisis Data Evaluasi

Berdasarkan hasil analisis rerata jawaban kuesioner diatas baik pre-

test dan post-test yang menganalisis tentang tingkat pengetahuan

responden/ seluruh anggota KWT Margi Rahayu pada penyuluhan tentang

Pemasaran Permen Susu dengan Pendekatan Bauran Pemasaran

(Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan

Bumiaji Kota Batu didapatkan hasil pada pre-test sebanyak 452 skor

dengan presentase 40,75% dengan kriteria penialaian yang tergolong

Rendah dan pada post-test dengan skor 1274 dengan presentase 79,62%

dengan kriteria penilaian yang tergolong Sangat Tinggi.

Dapat disimpulkan bahwa dengan setelah dilakukannya

penyuluhan mengenai Pemasaran Permen Susu dengan Pendekatan

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu Desa

Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu dapat meningkatkan


45

pengetahuan sasaran dan hasil tersebut menunjukkan bahwa materi

penyuluhan tersebut diterima dengan baik oleh sasaran penyuluhan.

Berikut perhitungan peningkatan pengetahuan pre-test dan post-test,

Presentase post-test – Presentase pre-test = 79,62%-40,75%

= 38,87%

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa perubahan

tingkat pengetahuan sasaran dari hasil pre-test dan post-test terjadi

perubahan yang tergolong cukup yaitu 38,87%.

6.2 Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil evaluasi dan pelaksanaan penyuluhan didapatkan

beberapa rencana tindak lanjut sebagai berikut:

1. Peningkatkan mutu/ kualitas produk permen susu, melakukan diversifikasi

rasa permen susu serta mengurus pengajuan legalitas baik P-IRT, NKV

atau BPOM

2. Pengembangan pemasaran produk permen susu secara online agar dapat

diakses lebih mudah oleh konsumen

3. Pengembangan SDM melalui pelatihan/ pendampingan mengenai

pengorganisasian KWT, Strategi Pemasaran berbasis Online dan

pengolahan susu
46

BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Kajian dan Pembahasan mengenai Pemasaran

Permen Susu dengan Pendekatan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) di

Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu dapat ditarik Kesimpulan

sebagai berikut:

1. Penerapan bauran pemasaran (Marketing Mix) 9P dalam penjualan

permen susu di KWT Margi Rahayu dapat disimpulkan bahwa aspek

Product (Produk), Price (Harga), People (SDM yang terlibat), Physical

Evidence (Tampilan Fisik), dan Packing (Pengemasan) secara

keseluruhan dapat disimpulkan sudah diterapkan dengan “Baik”.

Beberapa aspek yang belum optimal diantaranya yaitu Place (Tempat),

Promotion (Promosi), dan Payment (Pembayaran) sehingga perlu

peningkatan dalam penerapannya.

2. Rancangan Penyuluhan yang dilakukan yaitu sesuai dengan kegiatan

yang dilakukan, dengan sasaran sebanyak 20 orang. Materi penyuluhan

yang disampaikan yaitu berdasarkan kajian mengenai Pemasaran

Permen Susu dengan Pendekatan Bauran Pemasaran (Marketing Mix).

Metode Penyuluhan dan Media Penyuluhan yang digunakan sesuai

dengan pertimbangan pemilihan dan matriks penetapan metode dan

media yaitu menggunakan media folder dan metode ceramah dan diskusi.

3. Evaluasi penyuluhan pada aspek pengetahuan didapatkan prosetase dari

hasil pre-test dan post-test sebanyak 38,87%.


47

7.2 Saran

1. Bagi KWT Margi Rahayu

Diharapkan kedepannya dapat mengembangkan Pemasaran Permen

Susu ini dengan pendekatan Bauran Pemasaran 9P terutama pada

beberapa aspek yang belum diterapkan dengan baik, yaitu: Place

(Tempat), Promotion (Promosi), Process (Proses) dan Payment

(Pembayaran) agar lebih efektif dan mengalami peningkatan penjualan

salah satunya dengan mengikuti kegiatan pengembangan SDM berupa

pelatihan/ pendampingan mengenai pemasaran produk berbasis online,

KWT Margi Rahayu juga diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam

proses pengembangan dan kemajuan kelompok tani.

2. Bagi Instansi Terkait

Diharapkan kedepannya agar dapat memberikan motivasi dan

memberikan fasilitas untuk pemasaran produk permen susu agar dapat

lebih dikenal luas oleh masyarakat kota batu khususnya dan jika lebih baik

lagi dapat menjadi salah satu produk UMKM Kota Batu sehingga dapat

meningkatkan penjualan permen susu

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, jika akan mengambil penelitian yang sejenis,

lebih baik jika lokasi, sasaran, dan aspek pemasaran yang digunakan

berbeda agar dapat memperoleh hasil yang maksimal.


48

DAFTAR PUSTAKA

Adhaghassani. F. S. 2016. Strategi bauran pemasaran (marketing mix) 7P


(Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence)
di Cherryka Bakery

Adrianah. 2017. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Volume Penjualan Pada


P.T. Ardan Masogi Tbk Di Kota Pare-Pare. Jurnal Ekonomi, 5(1), 11–22.

Agusrinal, D. D. 2014. Perancangan Strategi Pemasaran Pada Produk Anyaman


Pandan. Jurnal Sains, Teknoligi Dan Industri, Vol. 11.

Alma, Buchari. 2004. Manajement Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta.


Bandung

___________.2006. Kewirausahaan. Bandung: AlfabetaAlma.

Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit
Prenhalindo

Anonymous. 2013. Ciri-ciri Produsen yang Profesional.

_________.2021. sosial Media Marketing.

Arifka, N. 2021. Penerapan Strategi Bauran Pemasaran 7P Dalam Meningkatkan


Penjualan (Studi Kasus Pada Sambel Layah Areawinangun). Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam. IAIN Purwokerto.

Assauri, Sofjan. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Produktivitas Susu Sapi Perah di Jawa Timur.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Produktivitas Susu Sapi Perah di Kota Batu.

Budiwati, Hesti. 2012. Implementasi Marketing Mix Dan Pengaruhnya Terhadap


Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Unggulan Keripik
Pisang Agung Kab. Lumajang.

Bungin, 2015. Pengertian Analisis Deskriptif Kuantitatif.

Danang Sunyoto. 2012. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: PT.


Buku Seru.

Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji. 2017. Pengertian Media Penyuluhan.


Lampung.

Evriani. 2021. Rancangan Penyuluhan Pemasaran Pupuk Organik Desa Rumbio


Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal. Politeknik
Pembangunan Pertanian Malang: Malang.
49

Farida, I., Tarmizi, A., & November, Y. 2016. Analisis Pengaruh Bauran
Pemasaran 7P Terhadap Kepuasan Pelanggan Pengguna Gojek
Online. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi
UNIAT, 1(1), 31–40.

Faitihudin. D & Anang. F. 2019. Pemasaran Jasa (Strategi Mengukur Kepuasan


dan Loyalitas Pelanggan. CV Budi Utama. Yogyakarta

Hariyati. 2017. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Nasabah Menggunakan


Produk Mitra 1qra’ Plus Pada Ajb Bumiputera 1912 Syariah Cabang
Lemabang Palembang., 6, 5–9.

Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Penerbit


Alfabeta. Bandung

____________. 2019. Pengertian Promosi. Bauran Pemasaran dan Loyalitas


Konsumen. Penerbit Alfabeta. Bandung

Kotler & Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. (Alih Bahasa: Bob
Sabran, M.M). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid I dan II. Jakarta: PT. Indeks

Kurniawan, M. 2017. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Minuman Sari


Buah Sirsak. Universitas Brawijaya: Malang.

Mardikanto, Totok. 2007. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Penerbit:


Sebelas Maret University Press, Surakarta.

Maria, Jessyca. 2019. Jenis-jenis Media Penyuluhan. Politeknik Pembangunan


Pertanian Medan, Medan.

Mulyadi. 2013. Tujuan Penyuluhan Pertanian. Universitas Padjajaran.


Bandung.

Murtini, A., Zamhari., Oktalina, G. 2019. Analisa Bauran Pemasaran 7P untuk


Menentukan Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume Penjulan
(Studi Kasus pada Home Industry CV. Melati Kota Pangkalpinang).
STIE-IBEK Pangkal Pinang.

Nana Herdiana A. 2015. Manajemen Strategi Pemasaran. Bandung: Pustaka Setia

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta:


Rineka Cipta.

Nurif, M., Mukhtar, S. 2010. Peranan Packing dalam Meningkatkan Hasil Produksi
Terhadap Konsumen. Jurnal Sosial Humanira, Vol 8 No 2.

Nursyirwan, V. I., Ardaninggar, S. S., Septiningrum, L. D., Gustiasari, D. R., &


Hasan, J. M. 2020. Implementasi Strategi Pemasaran dalam
Meningkatkan Volume Penjualan. Jurnal PkM Pengabdian Kepada
Masyarakat, 3(2), 238.
50

Oktavia, N., 2020. Analisis Penetapan Harga Jual Menggunakan Metode Mark Up
Pricing Pada Produk Permen Susu (Studi pada Permen Susu Selamat
Gama Desa Penyaring Kabupaten Sumbawa). Journal of Accounting,
Finance, and Auditing, 2(1), pp.28-40.

Philp, K. 2002. Analisis Manajemen Pemasaran Perencanaan, Impementasi dan


Pengendalian. 1(3), 89.

Rohmat, S. Tsani, A., Rini, N. 2020. Pengaruh Segmenting dan Targeting terhadap
Strategi Pemasaran Permen Jahe Cantik pada PD. Tasacika.
Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

Samryn, L.M.2012. Akuntasi Manajemen: Informasi Biaya Untuk Mengendalikan


Aktivitas Operasi dan Informasi Kencana: Jakarta.

Santoso, A., Sudodo, Y., Fietroh, M. 2017. Pengaruh Marketing Mix Terhadap
Loyalitas Konsumen Permen Susu. Universitas Teknologi Sumbawa.

Sartika. D., Saluza, I., dan Roswati. 2020. Penerapan Bauran Pemasaran
(Marketing Mix) sebagai Strategi Pemasaran Produk Gulo Puan Desa
Bangsal. Universitas Indo Global Mandiri.

Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta
Bandung. Bandung.

_______,2012. Pengertian Metode Analisis Deskriptif. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif. Penerbit Alfabeta Bandung. Bandung.

Sinulingga, N. A. B. 2015. Pengaruh strategi pemasaran terhadap volume


penjualan pada PT. Citramandiri Lestari Medan. Jurnal Mantik Penusa,
17(1), 60–64.

Suharti dan Hartati, P. 2019. Pengembangan Usaha Permen Susu dengan


Penambahan Ekstrak Kopi (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ternak
Andini di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang). Universitas
Muhammadiyah Jakarta.

Suryana. 2013. Kewirausahaan Kiat da Proses Menuju Sukses. Jakarta: Penerbit


Salemba Empat.

Suryaningsih, W., Brilliantina, A., Sasmita, I., Hariono, B., Wijaya, R. 2021. Analisis
Kelayakan Usaha Soft Candy sebagai Produk Olahan Susu untuk
Meningkatkan Pendapatan Peternakan Sapi Perah Desa Kemuning Lor.
Politeknik Negeri Jember.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,


Perikanan, dan Kehutanan.

Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2016 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian


Perikanan dan Kehutanan

Utami, B.N., 2018. Praktik Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Politeknik


Pembangunan Pertanian Malang: Malang. Jawa Timur
51

Wibowo, D. H., Arifin, Z., & Sunarti. (2015). Analisis Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo).
Jurnal Administrasi Bisnis, 29(1), 59–66.

Widanti, A., dan Sutardi. 2020. Pendampingan dan Pengembangan Produk


Permen Susu di Desa Balerante Jawa Tengah. Universitas Slamet
Riyadi, Indonesia.

Yovita. 2020. Pengertian Payment.

Yudi, R., dan Andi, W. 2019. Pengertian Media Penyuluhan Pertanian. Modul
Media Penyuluhan Pertanian. Politeknik Pembangunan Pertanian
Malang. Malang.

Zeithaml, V. A., Bitner, M.J. & Gremler, D.D. (2006). Service Marketting (4th ed).
New York: The MC Graww-Hill Companies, Inc.
Lampiran 1. Peta Kecamatan Bumiaji
Lampiran 2. Matriks Pelaksanaan Tugas Akhir

2021 2022
No Kegiatan
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags

1. Identifikasi Potensi Wilayah

2. Penyusunan Proposal
Tugas Akhir
3. Seminar Proposal

4. Pelaksanaan Kajian

5. Pelaksanaan Penyuluhan

6. Penyusunan Laporan Tugas


Akhir
7. Seminar Hasil

8. Perbaikan Laporan Tugas


Akhir
9. Ujian Komprehensif

10. Penyelesaian Dan Penjilidan


Laporan Tugas Akhir
Lampiran 3. Pertimbangan Pemilihan Metode Penyuluhan
Karakteristik Sasaran
Sasaran Penerapan Materi
Metode Kondisi/ Jumlah Teknik
Karakteristik Tujuan Penyuluhan Penyuluha
Keragaan Sasaran Komunikasi
n
Anggota KWT Margi 1. Karakteristik Pribadi Untuk mengetahui tingkat Jenis Perseoran Langsung
Rahayu Desa Gunungsari a. Jenis Kelamin Perempua Materi: gan (20
pengetahuan peternak/
Kecamatan Bumiaji Kota n Sosial orang)
Batu b. Umur 27-64 th anggota KWT mengenai (Pemasara
c. Tingkat pengalaman > dari 3 n)
pemasaran permen susu
thn
dengan pendekatan bauran
pemasaran (marketing mix)
9P di KWT Margi Rahayu
Desa Gunungsari
Kecamatan Bumiaji Kota
Batu
2. Topik Materi 2. Status Sosial Ekonomi
Penyuluhan :
Pencegahan Mastitis
melalui Teat Dipping/
a. Tingkat Pendidikan Dominan
SD & SMP
b. Tingkat Pendapatan -
c. Jumlah tanggungan <3
keluarga orang
c. Keterlibatan dalam Anggota
Kelompok
3. Pengalaman Beragribinis >3
tahun
4. Tingkat Adopsi (sadar, Mencob
minat, menilai, mencoba a
menerapkan)
5. Perilaku Keinovatifan Penerima
(pembaharu/Inovator, awal/ early
Penerima awal/Early adopter
adopter, penerima
mayoritas awal/early
majority, penerima
mayoritas lambat/late
majority, pengikut/leggard)
6. Moral Petani (moral Rasional
subsistensi dan moral
rasionaitas)
Lampiran 4. Matriks Analisis Penetapan Metode
Penyuluhan
Keput
Prio usan
Analisis Penetapan Metode Penyuluhan ri- Penet
tas apan
Pering
metod
kat
e
Sar
Jenis Karaste Juml ana Kond
Tujuan Materi Sosial Teknik Keb Kelemba
Metode ristik ah Bia Pra isi
Penyul Penyul Buday komun ija- gaan
Penyul Sasara sasar ya sa- Peny
uhan uhan a ikasi kan Petani
uhan n an ran u-luh
a
Jenis
Kelamin
: Perte Kelo
Pengeta Langsu Mur
Peremp Sosial muan mpok
huan ng ah
uan usia Arisan (20)
27-64
tahun
1.
√ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 10 I
Diskusi
2.
Anjang √ - - - - √ √ - √ - - 4
Diskusi
sana
dan
3.
Ceram
Demon
√ - √ - √ √ - - - - √ 5 ah
strasi
cara
4.
√ - - - - √ - - - - √ 3
Demon
strasi
hasil
5.Pame
√ - - - - √ - - - - - 2
ran
6.
Sekola
h - √ √ - √ √ - - - - - 4
Lapang
(SL)
7.
Temu √ - - - - √ - - - - - 2
wicara

8.
Temu
bisnis – √ √ - - - √ - - - - - 3
Temu
usaha
9.
Temu
karya – √ - - - - √ √ - - - - 3
Temu
hasil
10.
Magan - - √ - - √ - - - - - 2
g
11.
Mimbar
√ √ - - √ √ - - - - - 4
saraseh
an
12.
Kursus √ √ √ - - √ - - - - - 4
tani
13.
Cerama √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 10 II
h
Lampiran 5. Pertimbangan Pemilihan Media Penyuluhan

DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN


Kegiatan Penyuluhan: Pemasaran Produk Permen Susu dengan Pendekatan Bauran Pemasaran/ Markrting Mix
Tujuan Penyuluhan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan peternak/ anggota KWT mengenai pemasaran permen susu
dengan pendekatan bauran pemasaran (marketing mix) 9P di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari
Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Karakteristik Sasaran Pertimbangan Penetapan/Pemilihan Media


Sasaran Metod
Materi Teknik
Penerapan Metode Kondisi/ e yang Jumlah
Karakteristik Tujuan Penyuluhan Penyuluh Komuni-
Keragaan Digun Sasaran
an kasi
akan
1. Anggota KWT 1. Karakteristik Pribadi Untuk mengetahui Pemasara Diskus Perorang Langsun
Margi Rahayu tingkat pengetahuan n permen i dan an (20 g
a. Jenis Kelamin Perempuan peternak/ anggota KWT susu Ceram Orang)
b. Umur 27 - 64 tahun mengenai pemasaran dengan ah
c. Tingkat pengalaman > 3 tahun permen susu dengan pendekata
2. Topik Materi 2. Status Sosial Ekonomi pendekatan bauran n bauran
Penyuluhan: pemasaran (marketing pemasara
Pemasaran permen a. Tingkat Pendidikan Dominan SD mix) 9P di KWT Margi n 9P
susu dengan Rahayu Desa
pendekatan bauran Gunungsari Kecamatan
pemasaran Bumiaji Kota Batu
b. Tingkat Pendapatan -
c. Jumlah tanggungan keluarga < 3orang
c. Keterlibatan dalam Kelompok Anggota
3. Pengalaman Beragribinis (sapi perah) > 3 tahun
4. Tingkat Adopsi (sadar, minat, menilai, Mencoba
mencoba menerapkan)
5. Perilaku Keinovatifan Penerima
(pembaharu/Inovator, Penerima awal/ early
awal/Early adopter, penerima mayoritas adopter
awal/early majority, penerima mayoritas
lambat/late majority, pengikut/leggard)
6. Moral Petani (moral subsistensi dan Rasional
moral rasionaitas)
Lampiran 6. Matriks Analisis Penetapan Media Penyuluhan

Analisis Penetapan Media Penyuluhan


Metode Kelem
Tujuan Materi Sosial
Karasteristi yang Jumlah Infrastu ba -
Penyuluh Penyulu Buday
k Sasaran digunak sasaran ktur gaan Keputusa
N Jenis Media an han a Priorit
an Petani n
o Penyuluhan as
Jenis Penetapa
Diskusi, Sarana
Kelamin: Peroran Pertem Peringkat n media
Pengetah dan dan
Perempuan Sosial gan (20 uan
uan Cerama prasara
Usia: 27-64 orang) arisan
h na
tahun
1 Poster √ √ x √ x √ √ 5
Film Layar
2 √ x x X √ x √ 3
Lebar
3 Video tutorial √ √ x √ x x √ 4
4 Folder/Leaflet √ √ √ √ √ √ √ 7 I
5 Brosur √ √ - √ √ √ √ 6
Peta
6 Singkap/Flipc √ x x X x x x 1
hart
7 Papan Panel √ x x √ √ x √ 4
Siaran
8 √ x x X x x √ 2
Pedesaan Folder/
Kaset Leaflet
9 √ x x X x x x 1
Rekaman
10 Slide √ √ √ X x x √ 4
11 Foto √ x x X √ x √ 4
12 Transparansi √ x √ √ x x x 3
13 Model √ x x √ x √ x 3
14 Papan Tulis √ x x X √ √ √ 4
15 Telephone X x x X x √ x 1
Lampiran 7. Kisi-Kisi Kuesioner Evaluasi Pengetahuan Kegiatan Penyuluhan

No
Variabel Dimensi Indikator
item
• Responden mengetahui apa yang dimaksud dengan
marketing mix/ bauran pemasaran
• Responden mengetahui tujuan adanya marketing mix
Mengetahui dalam pemasaran permen susu 1,2,3,4
• Responden mengetahui 9P dalam marketing mix
• Responden mengetahui teknis pelaksanaan
pemasaran menggunakan marketing mix
• Responden memahami bahwa dengan menerapkan
marketing mix dapat terjadi peningkatan penjualan
• Responden dapat memahami/ melihat potensi pasar
permen susu pada konsumen
• Responden memahami tentang kualitas produk
permen susu 5,6,7,8,
Memahami
• Responden memahami tentang bagaimana 9,10
menetapkan harga permen susu
• Responden memahami seperti apa promosi produk
yang baik
• Responden memahami bagaimana mendesain
kemasan produk permen susu yang menarik
• Responden mengetahui alat yang digunakan
dalam pembuatan permen susu
• Responden mengetahui bahan yang digunakan
Pengetahuan dalam pembuatan permen susu
• Responden mengetahui seluruh rangkaian 11,12,
Menerapkan proses pembuatan permen susu 13,14,
• Responden dapat melakukan pemasaran 15
permen susu secara mandiri dengan
menerapkan marketing mix
• Responden menganggap bahwa penerapan
marketing mix dapat diterapkan dengan mudah
• Responden dapat menganalisis bahwa dengan
mengolah susu menjadi produk olahan berupa
permen susu dapat meningkatkan harga jual susu
Menganalisis sebanyak 2X lipat 16,17
• Responden dapat mengukur keberhasilan
pemasaran permen susu dengan metode marketing
mix
• Responden dapat menyimpulakan bahwa marketing
mix sangat penting dalam proses pemasaran permen
Mengsintesis susu 18,19
• Responden dapat menjelaskan proses pemasaran
permen susu
• Responden dapat mengevaluasi/menilai
Mengevaluasi pemasaran permen susu sebelum dan sesudah 20
menerapkan marketing mix
Lampiran 8. Kuesioner Evaluasi Pengetahuan Kegiatan Penyuluhan

KUESIONER PENYULUHAN
“PEMASARAN PRODUK PERMEN SUSU DENGAN PENDEKATAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) 9P
DI KWT MARGI RAHAYU DESA GUNUNG SARI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU”

NAMA : ALAMAT :
USIA : LAMA BETERNAK :
PENDIDIKAN TERAKHIR : PRODUKSI HARIAN SUSU :

INDIKATOR KRITERIA PENILAIAN SKOR


PARAMETER

Menyebutkan dengan tepat 4


1. Responden mampu menyebutkan
Menyebutkan kurang tepat 3
dengan benar apa itu marketing mix/
Menyebutkan tapi tidak tepat 2
Bauran Pemasaran
Tidak menyebutkan 1
Menetapkan tujuan dengan tepat 4
2. Responden mampu menetapkan
Menetapkan tujuan dengan kurang tepat 3
tujuan adanya Marketing Mix/ Bauran
Pemasaran dalam pemasaran permen Menetapkan tujuan tapi tidak tepat 2
Mengetahui
susu Tidak menyebutkan 1
Menyebutkan 8-9 aspek 4
3. Responden mampu mengetahui
Menyebutkan 5-7 aspek 3
aspek 9P dalam Marketing Mix/
Menyebutkan 4-1 aspek 2
Bauran Pemasaran
Tidak menyebutkan 1
4. Responden mampu mengetahui Responden sangat mengetahui 4
bagaimana teknis pelaksanaan Responden mengetahui 3
pemasaran menggunakan Marketing Responden kurang mengetahui 2
Mix/ Bauran Pemasaran
Responden tidak mengetahui 1

5. Responden memahami bahwa Responden sangat mengetahui 4


dengan menerapkan Marketing Mix Responden mengetahui 3
dapat meningkatkan penjualan Responden kurang mengetahui 2
permen susu Responden tidak mengetahui 1
Responden sangat mengetahui 4
6. Responden dapat memahami/ melihat Responden mengetahui 3
potensi pasar permen susu pada Responden kurang mengetahui 2
konsumen
Responden tidak mengetahui 1
Responden sangat mengetahui 4
7. Responden memahami tentang Responden mengetahui 3
kualitas produk permen susu Responden kurang mengetahui 2
Memahami Responden tidak mengetahui 1
Responden sangat mengetahui 4
8. Responden memahami tentang
Responden mengetahui 3
bagaimana cara menetapkan harga
Responden kurang mengetahui 2
permen susu
Responden tidak mengetahui 1
Responden sangat mengetahui 4
9. Responden mampu memahami
Responden mengetahui 3
bagaimana cara promosi produk
Responden kurang mengetahui 2
permen susu yang baik
Responden tidak mengetahui 1
Responden sangat mengetahui 4
10. Responden memahami bagaimana
Responden mengetahui 3
mendesain kemasan produk permen
Responden kurang mengetahui 2
susu yang menarik
Responden tidak mengetahui 1
Menerapkan Responden menyebutkan lengkap 4
11. Responden mampu menyebutkan Responden menyebutkan kurang lengkap 3
peralatan apa saja yang digunakan Responden menyebutkan 1 alat 2
untuk membuat permen susu Responden tidak dapat menyebutkan 1
Responden dapat menyebutkan 3 bahan lengkap 4
12. Responden mampu menyebutkan
semua bahan yang digunakan dalam Responden dapat menyebutkan, tetapi kurang tepat 3
pembuatan permen susu Responden hanya menyebutkan 1 bahan 2
Responden tidak dapat menyebutkan 1
Responden mampu menyebutkan secara lengkap 4
13. Responden mampu menjelaskan
Responden mampu menyebutkan, tetapi tidak lengkap 3
seluruh proses pembuatan permen
Responden mampu menyebutkan, tetapi salah 2
susu
Responden tidak mengetahui sama sekali 1
Responden sangat mengetahui 4
14. Responden mampu menerapkan
pemasaran permen susu secara Responden mengetahui 3
mandiri dengan menerapkan Responden kurang mengetahui 2
Marketing mix
Responden tidak mengetahui 1
Responden merasa bahwa marketing mix sangat mudah 4
diterapkan
Responden merasa bahwa marketing mix cukup mudah 3
15. Responden menganggap bahwa
diterapkan
penerapan Marketing mix diterapkan
Responden sangat merasa bahwa marketing mix tidak 2
dengan mudah
mudah diterapkan
Responden sangat merasa bahwa marketing mix sangat 1
tidak mudah diterapkan
16. Responden mampu menganalisis Responden sangat mampu 4
bahwa dengan melakukan Responden cukup mampu 3
pengolahan susu menjadi produk Responden kurang mampu 2
Analisis
permen susu dapat meningkatakan Responden tidak mampu 1
harga jual susu sebanyak 2X lipat
Responden sangat mampu 4
17. Responden mampu mengukur Responden cukup mampu 3
keberhasilan permen susu dengan Responden kurang mampu 2
metode Marketing mix/ Bauran Responden tidak mampu 1
pemasaran
18. Responden mampu menyimpulkan Responden sangat mengetahui 4
bahwa Marketing mix/ Bauran Responden mengetahui 3
pemasaran sangat penting dalam Responden kurang mengetahui 2
proses pemasaran permen susu Responden tidak mengetahui 1
Sintesis
Responden sangat mampu 4
19. Responden mampu menjelaskan Responden cukup mampu 3
proses pemasaran permen susu Responden kurang mampu 2
Responden tidak mampu 1
20. Responden mampu mengevaluasi/ Responden mampu melakukan evaluasi dengan tepat 4
menilai pemasaran permen susu Responden cukup mampu melakukan evaluasi 3
Evaluasi sebelum dan sesudah menerapkan Responden kurang mampu melakukan evaluasi 2
Marketing mix dalam pemasaran
produk permen susu Responden tidak dapat melakukan evaluasi 1
Lampiran 9. Check List Kajian

CHECK LIST
“PEMASARAN PRODUK PERMEN SUSU DENGAN PENDEKATAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
DI KWT MARGI RAHAYU DESA GUNUNG SARI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU”

NAMA RESPONDEN : ALAMAT :


USIA : NO HP (WA) :
PENDIDIKAN TERAKHIR : SUMBER INFORMASI PRODUK :

INDIKATOR PARAMETER KRITERIA PENILAIAN SKOR

a. Produk permen susu dibuat dengan bahan yang Melaksanakan 8-9 poin 5
aman
b. Produk permen susu dibuat dengan bahan yang
Melaksanakan 7-6 poin 4
halal
c. Produk permen susu dibuat tanpa pengawet
Product
d. Produk permen memiliki rasa yang enak Melaksanakan 4-5 poin 3
(Produk)
e. Produk permen susu memiliki beberapa varian rasa
f. Produk permen susu berbahan dasar susu segar
g. Menggunakan kualitas susu yang baik (tidak rusak) Melaksanakan 3-2 poin 2
h. Dibuat menggunakan gula murni
Melaksanakan 1 poin/ tidak
i. Dibuat dengan agar-agar plain 1
melaksanakan
a. Permen susu dijual dengan harga yang terjangkau Melaksanakan 7 poin 5
b. Biasanya terdapat potongan harga jika membeli
Price
dalam jumlah banyak (tertentu) Melaksanakan 6 poin 4
(Harga)
c. Harga yang ditentukan sesuai dengan kualitas
produk permen susu Melaksanakan 5-4 poin 3
d. Harga lebih murah dari pesaing
Melaksanakan 3-2 poin 2
e. Harga ditentukan sesuai dengan biaya produksi
f. Harga ditentukan sesuai dengan biaya transaksi
g. Harga ditentukan berdasarkan keuntungan yang Melaksanakan 1 poin/ tidak
1
ingin diperoleh dengan persentase ±20% melaksanakan

a. Terdapat lokasi strategis dalam penjualan produk Melaksanakan 7 poin 5


permen susu
b. Lokasi penjualan riil (offline) mudah dijangkau oleh Melaksanakan 6 poin 4
konsumen
c. Terdapat lokasi penjualan online Melaksanakan 5-4 poin 3
Place d. Marketplace Online Facebook dapat dideteksi
(Tempat) dengan mudah oleh konsumen
e. Marketplace Online Instragram dapat dideteksi Melaksanakan 3-2poin 2
dengan mudah oleh konsumen
f. Marketplace Online Whastapp
g. Harga produk sesuai dengan jenis packaging yang Melaksanakan 1 poin/ tidak
digunakan 1
melaksanakan

a. Promosi produk permen susu dilakukan secara Melaksanakan 7 poin 5


terus-menerus
b. Media promosi permen susu juga disampaikan Melaksanakan 6 poin 4
melalui whats app
c. Permen susu juga dipromosikan melalui Instagram Melaksanakan 5-4 poin 3
Promotion
d. Promosi juga dilakukan melalui facebook
(Promosi) Melaksanakan 3-2poin 2
e. Kata promosi yang digunakan menarik
f. Promosi produk permen susu mudah dipahami oleh
konsumen Melaksanakan 1 poin/ tidak
1
g. Terdapat reseller produk permen susu yang melaksanakan
membantu promosi produk
a. Produsen permen susu melayani penjualan dengan
Melaksanakan 7 poin 5
cepat
b. Produsen permen susu melayani penjualan dengan
Melaksanakan 6 poin 4
sopan
c. Produsen permen susu melayani penjualan sesuai
dengan pesanan konsumen Melaksanakan 5-4 poin 3
People
d. Produsen permen susu melayani konsumen secara
(SDM yang Melaksanakan 3-2poin 2
responsive
terlibat)
e. Dalam pelayanan konsumen jika diperlukan,
melibatkan anggota kelompok
f. Produsen permen susu berupaya melayani Melaksanakan 1 poin/ tidak
Konsumen secara optimal melaksanakan 1
g. Produsen permen susu melayani konsumen dengan
jujur
a. Dalam pembuatan permen susu menggunakan 3
bahan dasar yaitu susu, gula dan agar-agar Melaksanakan 7 poin 5
b. Penyediaan produk disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen
Melaksanakan 6 poin 4
c. Produk selalu ready stock, untuk pelayanan
penjualan yang cepat
Process d. Distribusi produk permen susu dilakukan dengan Melaksanakan 5-4 poin 3
(Proses) cepat
e. Tidak pernah ada complain mengenai distribusi
produk permen susu Melaksanakan 3-2poin 2
f. Tidak pernah ada complain mengenai rasa/ kualitas
produk
Melaksanakan 1 poin/ tidak
g. Tidak pernah ada complain mengenai pelayanan 1
melaksanakan
pembelian produk permen susu
Physical a. Tampilan produk permen susu menarik
Melaksanakan 8-7 poin 5
efidence b. Kemasaran produk permen susu terdapat merk
(Tampilan fisik) c. Terdapat tanggal expired permen susu Melaksanakan 6 poin 4
d. Terdapat tabel kandungan gizi permen susu
e. Kemasaran tidak rusak pada saat diterima oleh Melaksanakan 5-4 poin 3
konsumen
f. Kemasan produk permen susu hygienis Melaksanakan 3-2poin 2
g. Terdapat nota pembelian sebagai bukti fisik
pembelian produk permen susu Melaksanakan 1 poin/ tidak
1
h. Logo merk produk permen susu menarik melaksanakan
a. Kemasan permen bersih Melaksanakan 7 poin 5
b. Kemasan permen rapi
c. Dikemas dengan kemasan yang terdapat kemasan Melaksanakan 6 poin 4
dasarnya/ kertas permen
Melaksanakan 5-4 poin 3
d. Dikemas dengan kemasan yang terdapat kemasan
Packing
tambahan/ kertas yang melapisi kertas permen Melaksanakan 3-2poin 2
(Pengemasan)
e. Dikemas dengan pengemasan terakhir/ kemasaran
pengiriman
f. Packing menggunakan bahan yang anti minyak Melaksanakan 1 poin/ tidak
1
g. Packing produk permen susu tertutup rapat/ terdapat melaksanakan
clipseat
a. Pembayaran dalam pembelian produk permen susu Melaksanakan 7 poin 5
dilakukan dengan mudah
b. Pembayaran dilakukan dengan cepat Melaksanakan 6 poin 4
c. Pembayaran dapat dilakukan tunai
d. Pembayaran dapat dilakukan non tunai Melaksanakan 5-4 poin 3
Payment
e. Pembayaran non tunai hanya berupa transfer bank Melaksanakan 3-2poin 2
(Pembayaran)
f. Pembayaran sesuai dengan harga produk yang
dibeli
g. Dalam pemesanan produk permen susu yang Melaksanakan 1 poin/ tidak
1
banyak, pembayaran dapat dilakukan 2 kali melaksanakan
KETERANGAN SKOR:

Kisaran Skor Predikat Hasil

37-45 Sangat baik


28-36 Baik
19-27 Cukup baik
10-18 Buruk
9 Sangat buruk
Lampiran 10. Lembar Penilaian Validitas Expert Judgment

LEMBAR PENILAIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN


BERDASARKAN PADA EXPERT JUDGMENT

Judul Penelitian: “Pemasaran Permen Susu Dengan Pendekatan Bauran


Pemasaran (Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu Desa
Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu”

Peneliti : Hanifah Maulidia Alviani Putri

Expert Judgment : Dr. Ir. Sunarto, MP

Petunjuk Pengisian:

Lembar penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu tentang

instrument penelitian yang dibuat peneliti untuk mengumpulkan data penelitian.

Tujuan evaluasi ini yaitu untuk memperoleh instrument yang valid dan reliabel.

Berkaitan dengan hal tersebut, saya mohon untuk dapat memberikan respon pada

setiap pertanyaan berikut dengan memberi tanda (√ ) pada kolom dibawah ini:

1. Berikan tanda (√ ) pada kolom nilai sesuai penilaian terhadap instrument yang

terlampir. Dengan rentangan validasi mulai dari (5) “Sangat Valid” sampai

dengan (1) “Tidak Valid”. Berikut keterangan selengkapnya mengenai skala

penilaian

5 = Sangat Valid

4 = Valid

3 = Cukup Valid

2 = Kurang Valid

1 = Tidak Valid

2. Apabila penilaian Bapak/Ibu adalah “Cukup Valid”, “Kurang Valid” ataupun

“Tidak Valid”, maka saya mohon untuk memberikan saran serta kritikan yang

sifatnya membangun untuk instrument penelitian saya pada kolom yang

tersedia
A. Aspek Penilaian

Skor Validitas
No Aspek yang dinilai
5 4 3 2 1

Instrument harus mampu


1.
mengidentifikasi fakta di Lapangan
Instrument mengandung indikator
2. atau unsur-unsur pemasaran permen
susu
Instrument disusun berdasarkan
pendekatan yang sesuai dengan
3.
kaidah keilmuan atau kebijakan atau
regulasi
Instrument penilaian sesuai dengan
4.
kisi-kisi instrument
Berdasarkan aspek materi/isi,
instrument dapat mengungkap
5. kualitas isi dan mengungkap
kesalahan materi yang disampaikan
dan saran perbaikannya

B. Kritik dan Saran

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………..
C. Kesimpulan

Mengacu pada validasi yang telah dilakukan, dapat dinyatakan bahwa

instrument penelitian yang dibuat peneliti ini dinyatakan:

1. Layak untuk digunakan atau untuk mengumpulkan data

2. Layak untuk digunakan atau untuk mengumpulkan data sesuai dengan

revisi dan saran

3. Tidak layak digunakan untuk mengumpulkan data

*) Mohon lingkari pada nomor yang sesuai dengan kesimpulan Bapak.

Malang, 2 Februari 2022


Expert Judgment

Dr. Ir. Sunarto, MP


NIP. 19600905 198203 1 003
LEMBAR PENILAIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
BERDASARKAN PADA EXPERT JUDGMENT

Judul Penelitian: “Pemasaran Permen Susu Dengan Pendekatan Bauran


Pemasaran (Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu Desa
Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu”

Peneliti : Hanifah Maulidia Alviani Putri

Expert Judgment : Kartika Budi Utami, SST, MP

Petunjuk Pengisian:

Lembar penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu tentang

instrument penelitian yang dibuat peneliti untuk mengumpulkan data penelitian.

Tujuan evaluasi ini yaitu untuk memperoleh instrument yang valid dan reliabel.

Berkaitan dengan hal tersebut, saya mohon untuk dapat memberikan respon pada

setiap pertanyaan berikut dengan memberi tanda (√ ) pada kolom dibawah ini:

1) Berikan tanda (√ ) pada kolom nilai sesuai penilaian terhadap instrument yang

terlampir. Dengan rentangan validasi mulai dari (5) “Sangat Valid” sampai

dengan (1) “Tidak Valid”. Berikut keterangan selengkapnya mengenai skala

penilaian

5 = Sangat Valid

4 = Valid

3 = Cukup Valid

2 = Kurang Valid

1 = Tidak Valid

2) Apabila penilaian Bapak/Ibu adalah “Cukup Valid”, “Kurang Valid” ataupun

“Tidak Valid”, maka saya mohon untuk memberikan saran serta kritikan yang

sifatnya membangun untuk instrument penelitian saya pada kolom yang

tersedia
A. Aspek Penilaian

Skor Validitas
No Aspek yang dinilai
5 4 3 2 1

Instrument harus mampu


1.
mengidentifikasi fakta di Lapangan
Instrument mengandung indikator
2. atau unsur-unsur pemasaran permen
susu
Instrument disusun berdasarkan
pendekatan yang sesuai dengan
3.
kaidah keilmuan atau kebijakan atau
regulasi
Instrument penilaian sesuai dengan
4.
kisi-kisi instrument
Berdasarkan aspek materi/isi,
instrument dapat mengungkap
5. kualitas isi dan mengungkap
kesalahan materi yang disampaikan
dan saran perbaikannya

B. Kritik dan Saran

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………..
C. Kesimpulan

Mengacu pada validasi yang telah dilakukan, dapat dinyatakan bahwa

instrument penelitian yang dibuat peneliti ini dinyatakan:

1. Layak untuk digunakan atau untuk mengumpulkan data

2. Layak untuk digunakan atau untuk mengumpulkan data sesuai dengan

revisi dan saran

3. Tidak layak digunakan untuk mengumpulkan data

*) Mohon lingkari pada nomor yang sesuai dengan kesimpulan Bapak.

Malang, 5 Februari 2022


Expert Judgment

Kartika Budi Utami, SST, MP


NIP. 19850523 200604 2 002
Lampiran 11. Media Penyuluhan Marketing mix merupakan strategi diperhatikan pada variabel produk ini

PENYULUHAN pemasaran yang terdiri dari beberapa yaitu Kualitas produk (bagaimana bahan

PEMASARAN PRODUK PERMEN SUSU DENGAN variabel diantaranya 4P, 7P atau 9P. baku yang digunakan dalam pembuatan
PENDEKATAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING Varabel-variabel tersebut dapat produk apakah halal dan aman,
MIX) DI KWT MARGI RAHAYU DESA GUNUNGSARI dikatakan sangat penting dalam bagaimana rasa produk, ada berapa
KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU
merancang rencana pemasaran sebuah varian rasa produk, dan segala hal yang

produk. Terutama dalam pemasaran menyangkut tentang produk.

permen susu di KWT Margi Rahayu Adapun faktor penting dalam variabel ini

Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji yaitu “buatlah produk yang dibutuhkan/

Kota Batu. Berikut penjelasan diinginkan oleh konsumen”.


Oleh:
lengkapya… 2. Price/ Harga
Hanifah Maulidia Alviani Putri
04.03.18.171 1. Product/ Produk Harga adalah sejumlah uang yang

Penyuluhan Peternakan dan Kesrawan VIIA Produk adalah apa saja yang dikeluarkan oleh konsumen untuk

diproduksi oleh seorang produsen untuk dapat memiliki/ mendapatkan produk.


POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG memenuhi kebutuhan konsumen, dalam Harga juga menjadi variabel yang
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
hal ini produknya yaitu adalah permen penting karena jika menjual produk
KEMENTRIAN PERTANIAN
2022 susu. Beberapa hal yang harus dengan harga rendah pasti akan
mengalami kerugian, akan tetapi jika VC : Biaya pembuatan per produk Promosi adalah variabel terpenting

dijual dengan harga yang tinggi pasti Jadi nantinya kita dapat mengetahui dalam marketing mix yaitu segala upaya

akan menyurutkan minal para berapa jumlah produk dan berapa untuk meningkatkan brand awareness/

konsumen. rupiah produk yang kita jual untuk kesadaran konsumen akan merk produk

Dalam penentuan harga produk dapat mencapai profit/ keuntungan. yang dibeli.

kita dapat menggunakan rumus untuk 3. Place/ Tempat Promosi dapat dilakukan dengan

menentukan titik impas/ BEP (Break Tempat adalah lokasi fisik yang menyebarluaskan melalui berbagai

Event Point) yaitu dengan rumus: dijadikan tempat berjalannya macam media sosial untuk

𝑩𝑬𝑷 (𝒖𝒏𝒊𝒕) =
𝑭𝑪 produksi/ usaha. Dalam hal ini tempat mempermudah konsumen mendapatkan
𝑷 − 𝑽𝑪
usaha bukan hanya berupa tempat informasi mengenai produk yang dijual.
𝒂𝒕𝒂𝒖
𝑭𝑪 produksi, tempat pemasaran yang Promosi yang digunakan dapat
𝑩𝑬𝑷 (𝑹𝒑) =
𝑽𝑪
𝟏− 𝑷 berbentuk bangunan/ lokasi yang menggunakan postingan yang di desain

Keterangan: berbentuk fisik, namun juga dapat secara menarik dan dilakukan secara

FC : Seluruh biaya yang digunakan berbentuk marketplace seperti media teratur.

untuk membuat produk sosial melalui Whastapp, Instagram, Jika dalam 7P terdapat penambahan:

P : Volume/ jumlah keseluruhan Facebook, Website Toko Online, dll. 5. People/ Orang

produk yang dibuat 4. Promotion/ Promosi


Yang dimaksut sebagai People mengetahui produk sampai dengan Teknis Pembayaran apakah dapat

disini adalah SDM/ sumber daya tertarik untuk membeli produk dilakukan secara tunai/ non tunai

manusia yang menjalankan suatu usaha permen susu. 9. Packaging/ Pengemasan

tersebut. 7. Physical Efidence/ Tampilan Fisik Bagaimana pengemasan produknya…

Dalam hal ini yaitu adalah Anggota KWT bukti fisik seperti berupa logo, Apakah terdapat kemasan Primer,

Margi Rahayu. kelengkapan informasi produk pada Sekunder, dan Kemasan pengiriman.

6. Process/ Proses kemassan seperti tanggal expired,

Proses juga dapat dikatakan sebagai komposisi, merek, dll ~Thank You~
prosedur produksi produk permen Dan jika 9P terdapat penambahan:

susu/ alur mulai dari konsumen 8. Payment/ Pembayaran


Lampiran 12. Lembar Persiapan Menyuluh

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH

Pemasaran Permen Susu Dengan Pendekatan Bauran Pemasaran

(Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Batu

Kota Batu

Nama : Hanifah Maulidia Alviani Putri

Judul : Pemasaran Permen Susu Dengan Pendekatan Bauran

Pemasaran (Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu Desa

Gunungsari Kecamatan Batu Kota Batu

Waktu : 30 menit

Sasaran : Anggota KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan

Bumiaji Kota Batu

Metode : Ceramah dan Diskusi

Proses Penyuluhan:

No Waktu Uraian Kegiatan Keterangan

- Salam pembuka dan


diteruskan dengan
obrolan yang difokuskan
pada materi yang
- Pembukaan dipelajari
I 5’
- Menyampaikan tujuan - Menjelaskan kepada
sasaran suluh tentang
tujuan diadakannya
penyuluhan dan hasil
yang akan dicapai.
- Menjelaskan materi
penyuluhan yaitu tentang
pemasaran permen susu
- Penyampaian materi dengan pendekatan
II 15’ - Tanya jawab bauran pemasaran
(Marketing Mix)
- Melakukan tanya jawab
bersama sasaran
penyuluhan
- Wawancara pengisian
Kuesioner tertutup untuk
- Wawancara pengisian melakukan evaluasi
kuesioner penyuluhan
III 10’
- Kesimpulan - Menyimpulkan
- Penutup pelaksanaan penyuluhan
- Mengakhiri kegiatan
Lampiran 13. Sinopsis

SINOPSIS

Pemasaran Permen Susu Dengan Pendekatan Bauran Pemasaran


(Marketing Mix) di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji
Kota Batu

Marketing mix merupakan strategi pemasaran yang terdiri dari beberapa


variabel diantaranya 4P, 7P atau 9P. Varabel-variabel tersebut dapat dikatakan
sangat penting dalam merancang rencana pemasaran sebuah produk. Terutama
dalam pemasaran permen susu di KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari
Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Berikut penjelasan lengkapya…
1. Product/ Produk
Produk adalah apa saja yang diproduksi oleh seorang produsen untuk
memenuhi kebutuhan konsumen, dalam hal ini produknya yaitu adalah permen
susu. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada variabel produk ini yaitu
Kualitas produk (bagaimana bahan baku yang digunakan dalam pembuatan
produk apakah halal dan aman, bagaimana rasa produk, ada berapa varian
rasa produk, dan segala hal yang menyangkut tentang produk.
Adapun faktor penting dalam variabel ini yaitu “buatlah produk yang
dibutuhkan/ diinginkan oleh konsumen”.
2. Price/ Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen untuk dapat
memiliki/ mendapatkan produk. Harga juga menjadi variabel yang penting
karena jika menjual produk dengan harga rendah pasti akan mengalami
kerugian, akan tetapi jika dijual dengan harga yang tinggi pasti akan
menyurutkan minal para konsumen.
Dalam penentuan harga produk kita dapat menggunakan rumus untuk
menentukan titik impas/ BEP (Break Event Point) yaitu dengan rumus:
𝑭𝑪
𝑩𝑬𝑷 (𝒖𝒏𝒊𝒕) =
𝑷 − 𝑽𝑪
𝒂𝒕𝒂𝒖
𝑭𝑪
𝑩𝑬𝑷 (𝑹𝒑) =
𝑽𝑪
𝟏− 𝑷

Keterangan:
FC : Seluruh biaya yang digunakan untuk membuat produk
P : Volume/ jumlah keseluruhan produk yang dibuat
VC : Biaya pembuatan per produk
Jadi nantinya kita dapat mengetahui berapa jumlah produk dan berapa rupiah
produk yang kita jual untuk dapat mencapai profit/ keuntungan.
3. Place/ Tempat
Tempat adalah lokasi fisik yang dijadikan tempat berjalannya produksi/ usaha.
Dalam hal ini tempat usaha bukan hanya berupa tempat produksi, tempat
pemasaran yang berbentuk bangunan/ lokasi yang berbentuk fisik, namun juga
dapat berbentuk marketplace seperti media sosial melalui Whastapp, Instagram,
Facebook, Website Toko Online, dll.
4. Promotion/ Promosi
Promosi adalah variabel terpenting dalam marketing mix yaitu segala upaya
untuk meningkatkan brand awareness/ kesadaran konsumen akan merk produk
yang dibeli.
Promosi dapat dilakukan dengan menyebarluaskan melalui berbagai macam
media sosial untuk mempermudah konsumen mendapatkan informasi mengenai
produk yang dijual.
Promosi yang digunakan dapat menggunakan postingan yang di desain secara
menarik dan dilakukan secara teratur.
Jika dalam 7P terdapat penambahan:
5. People/ Orang
Yang dimaksut sebagai People disini adalah SDM/ sumber daya manusia
yang menjalankan suatu usaha tersebut.
Dalam hal ini yaitu adalah Anggota KWT Margi Rahayu.
6. Process/ Proses
Proses juga dapat dikatakan sebagai prosedur produksi produk permen susu/
alur mulai dari konsumen mengetahui produk sampai dengan tertarik untuk
membeli produk permen susu.
7. Physical Efidence/ Tampilan Fisik
bukti fisik seperti berupa logo, kelengkapan informasi produk pada kemassan
seperti tanggal expired, komposisi, merek, dll
Dan jika 9P terdapat penambahan:
8. Payment/ Pembayaran
Teknis Pembayaran apakah dapat dilakukan secara tunai/ non tunai
9. Packaging/ Pengemasan
Bagaimana pengemasan produknya… Apakah terdapat kemasan Primer,
Sekunder, dan Kemasan pengiriman.
Lampiran 14. Berita Acara Penyuluhan

BERITA ACARA
PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN

Pada hari Kamis Tanggal 31 Bulan Maret Tahun 2022, Pukul 14.00 WIB s/d
selesai. Telah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan : Pelaksanaan Penyuluhan Tugas Akhir
Lokasi : KWT Margi Rahayu Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji
Kota Batu
Materi Penyuluhan : Pemasaran Permen Susu Dengan Pendekatan Bauran
Pemasaran (Marketing MIx)
Tujuan Penyuluhan : Memberikan informasi kepada sasaran penyuluhan dalam
menerapkan bauran pemasaran (Marketing Mix) 9P dalam
penjuaan permen susu
Output : Agar sasaran penyuluhan dapat mengetahui dan
menerapkan bauran pemasaran (Marketing Mix) dalam
penjualan produk permen susu
Pihak yang terlibat : Petugas Penyuluh Lapang, Mahasiswa dan Anggota KWT
Margi Rahayu
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebagai admisnistrasi kegiatan
penyuluhan dalam rangka kajian mahasiswa dalam penyelesaikan Tugas Akhir
Polbangtan Malang.

Batu,31 Maret 2022


Mengetahui,
Mahasiswa
Petugas Penyuluhan

(Agus Sutrisno)
(Hanifah Maulidia Alviani Putri)
NIP. 19680812 202121 1 01
Lampiran 15. Daftar Responden

No Nama Responden Usia Pekerjaan Pendidikan


1. Dwi hartanti 36 Petani SD
2. Enik 50 Petani SLTP
3. Juma’ini 58 Peternak SD
4. Khasanah sari 27 Ibu rumah tangga SMP
5. Mislikah 50 Peternak SD
6. Nasiaten 64 Petani SD
7. Ning wahyuni 28 Peternak SLTP
8. Niswinarti 53 Peternak SD
9. Pujiliswati 39 Peternak SLTP
10. Renita 29 Ibu rumah tangga SD
11. Rinda Agustina 31 Peternak SLTP
12. Ruminah 64 Petani SD
13. Siti khoiriyah 44 Peternak SD
14. Siti kholipah 53 Petani SD
15. Sulistin 42 Peternak SD
16. Sumiati 56 Peternak SD
17. Sutri 50 Peternak SD
18. Tanti 62 Peternak SD
19. Weni 32 Petani SD
20. Yuliati 48 Petani SD
Lampiran 16. Daftar Hadir

DAFTAR HADIR PENYULUHAN TUGAS AKHIR


PEMASARAN PERMEN SUSU DENGAN PENDEKATAN BAURAN PEMASARAN
(MARKETING MIX) DI KWT MARGI RAHAYU DESA GUNUNGSARI KECAMATAN BUMIAJI
KOTA BATU

NO NAMA ALAMAT TTD

1. Dwi Hartanti Gunungsari, Bumiaji

2. Enik Gunungsari, Bumiaji

3. Juma’ini Gunungsari, Bumiaji

4. Khasanah sari Gunungsari, Bumiaji

5. Mislikah Gunungsari, Bumiaji

6. Nasiaten Gunungsari, Bumiaji

7. Ning wahyuni Gunungsari, Bumiaji

8. Niswinarti Gunungsari, Bumiaji

9. Pujiliswati Gunungsari, Bumiaji

10. Renita Gunungsari, Bumiaji

11. Rinda Agustina Gunungsari, Bumiaji

12. Ruminah Gunungsari, Bumiaji

13. Siti khoiriyah Gunungsari, Bumiaji

14. Siti kholipah Gunungsari, Bumiaji

15. Sulistin Gunungsari, Bumiaji

16. Sumiati Gunungsari, Bumiaji

17. Sutri Gunungsari, Bumiaji

18. Tanti Gunungsari, Bumiaji

19. Weni Gunungsari, Bumiaji


20. Yuliati Gunungsari, Bumiaji

Batu, 31 Maret 2022

Mahasiswa
Ketua Kelompok Wanita Tani

(Sulistin) (Hanifah Maulidia Alviani Putri)

Mengetahui,

Petugas Penyuluhan

(Agus Sutrisno)
NIP. 19680812 202121 1 001..................................
Lampiran 17. Rekap Hasil Kajian

REKAPITULASI PENILAIAN KAJIAAN PENERAPAN MARKETING MIX PERMEN SUSU


HASIL KAJIAN
PENILAIAN/ SKOR
PENDIDI T
U SUMBER P PL PHYSIC PA
NAM KAN ALAM NO PR PRO PE PR PA O produk produk
SI INFORMAS RI A AL YM
A TERKAHI AT WA OD MOT OP OC CKI T produs konsum
A I PRODUK C C EVIDEN EN
R UK ION LE ESS NG AL en en
E E CE T
PRODUSEN 4.2 4.75
Khasa 8124
2 Gunun Sbg
nah smp 9869 5 5 2 3 5 3 4 4 3 34
7 gsari produsen
sari 645
price price
juma'i 5 Gunun Sbg
sd . 5 3 2 2 5 4 4 5 3 33 produs konsum
ni 9 gsari produsen
en en
8311
3 Gunun Sbg
Puji smp 7942 5 3 1 1 5 3 3 5 3 29 3.65 4.125
9 gsari produsen
570
rumin 6 Gunun Sbg
sd . 5 4 2 3 5 3 4 5 3 34
ah 4 gsari produsen
8214 place place
sulisti 4 Gunun Sbg
sma 3353 5 5 2 3 5 4 4 5 3 36 produs konsum
n 2 gsari produsen
026 en en
rinda
3 Gunun Sbg
agusti smp . 5 5 2 3 5 4 5 5 3 37 2.15 2.5
2 gsari produsen
na
mislik 5 Gunun Sbg
sd . 4 3 2 3 5 4 5 5 3 34
ah 0 gsari produsen
promot promoti
4 Gunun Sbg ion on
sutri sd . 5 3 3 3 4 4 4 5 3 34
9 gsari produsen produs konsum
en en
ning
2 Gunun Sbg
wahy sd . 5 3 2 3 4 4 4 5 3 33 2.7 2.75
7 gsari produsen
uni
siti
4 Gunun Sbg
khoiri sd . 5 5 2 3 5 3 5 5 3 36
4 gsari produsen
yah
people people
niswin 5 Gunun Sbg
sd 4 3 3 3 4 4 3 4 3 31 produs konsum
arti 3 gsari produsen
en en
4 Gunun Sbg
enik sltp 4 4 2 3 4 3 5 5 3 33 4.6 4.75
5 gsari produsen
4 Gunun Sbg
yuliati sd 3 3 2 2 4 3 5 5 3 30
8 gsari produsen
dwi proses proses
3 Gunun Sbg
harta sd 3 3 2 3 5 4 3 5 3 31 produs konsum
6 gsari produsen
nti en en
siti
5 Gunun Sbg
kholip sd 3 4 3 3 4 3 5 5 3 33 3.55 3.625
3 gsari produsen
ah
3 Gunun Sbg
weni sd 4 3 2 3 5 4 4 5 3 33
2 gsari produsen
physical physical
2 Gunun Sbg
renita sd 4 4 3 2 5 4 5 5 3 35 produs konsum
9 gsari produsen
en en
sumia 5 Gunun Sbg
sd 4 4 2 3 4 4 5 5 3 34 4.25 3.75
ti 6 gsari produsen
6 Gunun Sbg
tanti sd 3 3 2 2 4 3 4 5 3 29
2 gsari produsen
packing packing
nasiat 6 Gunun Sbg
sd 3 3 2 3 5 3 4 4 3 30 produe konsum
en 4 gsari produsen
n en
KONSUMEN 4.85 4.375
8123
2
fatiha sma batu 3057 teman 5 5 2 3 4 2 4 5 3 33
1
846
payme paymen
1 temas, nt t
novi smp . produsen 5 5 3 4 5 4 5 5 3 39
7 Batu produs konsum
en en
nadya
2 sisir,
aulia smk . produsen 5 5 3 4 5 4 5 5 3 39 3 3
1 batu
dewi
agus ngaglik
5
sutris smk Kota . produsen 4 3 2 2 4 5 3 4 3 30
4
no Baatu
kota X predikat X predikat
2
anin sma malan . produsen 4 4 3 2 5 3 4 5 3 33 nilai nilai
0
g konsumen produsen
sisir
ambar 4
sma kota . produsen 5 3 2 2 5 4 3 4 3 31 33.625 32.95
wiani 7
batu
sisir
2
dinda sma kota . produsen 5 5 3 3 5 4 4 3 3 35
0
batu
sisir
4
atik s1 kota . produsen 5 3 2 2 5 3 2 4 3 29
5
batu
Lampiran 18. Rekap hasil Pre-test

SKOR JAWABAN PERTANYAAN


TO
NAMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 TAL
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Dwi
hartan 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 32
ti
Enik 2 3 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 34
Juma’i
2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 1 33
ni
Khasa
nah 3 2 2 3 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 1 1 1 2 34
sari
Mislik
1 1 1 2 3 1 2 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
ah
Nasiat
2 3 3 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 31
en
Ning
wahy 3 3 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 31
uni
Niswin
2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 34
arti
Pujilis
4 3 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 34
wati
Renita 3 1 1 1 3 4 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 32
Rinda
Agust 3 3 2 2 1 1 1 3 2 2 4 2 2 1 1 1 1 2 1 1 36
ina
Rumin
1 1 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 31
ah
Siti
khoiriy 2 1 1 1 2 3 2 2 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 31
ah
Siti
kholip 2 3 2 1 1 1 1 4 2 3 1 2 2 1 1 2 1 1 3 1 35
ah
Sulisti
1 1 1 1 1 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 31
n
Sumia
2 2 1 1 1 1 3 1 1 2 2 1 2 2 2 4 1 2 3 1 35
ti
Sutri 4 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 1 1 1 33
Tanti 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 3 1 2 2 1 1 2 1 30
Weni 2 2 2 3 2 1 1 1 1 2 2 1 3 2 2 2 1 1 1 2 34
Yuliati 2 1 1 3 1 1 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 33
TOTAL SKOR YG DIDAPAT 652
Lampiran 19. Rekap hasil Post-test

SKOR JAWABAN PERTANYAAN


TO
NAMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 TAL
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Dwi
hartan 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 66
ti
Enik 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 63
Juma’i
3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 67
ni
Khasa
nah 4 4 3 4 3 2 4 2 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 62
sari
Mislik
4 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 61
ah
Nasiat
3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 60
en
Ning
wahy 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 60
uni
Niswin
4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 65
arti
Pujilis
4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 61
wati
Renita 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 2 3 4 2 3 4 3 2 3 61
Rinda
Agust 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 68
ina
Rumin
3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 63
ah
Siti
khoiriy 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 68
ah
Siti
kholip 3 4 4 4 4 3 2 4 2 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2 64
ah
Sulisti
4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 62
n
Sumia
3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 2 66
ti
Sutri 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 2 3 2 61
Tanti 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 63
Weni 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 66
Yuliati 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 67
127
TOTAL SKOR YG DIDAPAT
4
Lampiran 20. Hasil Analisa Perhitungan Rerata Jawaban Pre-test

Berikut perhitungan rerata jawaban Pre-test responden:

a. Skor maksimum = 4 x 20 (pertanyaan) x 20 (responden)

= 1.600

b. Skor minimal = 1 x 20 (pertanyaan) x 20 (responden)

= 400

c. Skor yang didapat = 652

d. Median = (Nilai Maks-Nilai Min)/ 2 + Nilai Min

= (1600-400)/2 + 240 = 840

e. Kuadran 1 = (Nilai Min + Median)/2

= (400 + 804)/2 = 602

f. Kuadran 2 = (Nilai Maks + Median)/2

= (1.600 + 804)/2 = 1.202

Jika didistribusikan pada garis kontinum, maka dapat dilihat posisi pre-test

aspek pengetahuan pada responden, seperti dibawah ini:

SR R M T ST

400 602 652 840 1202 1.600

Keterangan:

SR : Sangat Rendah

R : Rendah

M : Median
T : Tinggi

ST : Sangat Tinggi

Berdasarkan data yang diperoleh dari total skor jawaban responden pada

pre-test yaitu 652, maka untuk mengetahui presentase skor dapat dihitung melalui

perhitungan dibawah ini:

Total Skor/ Skor Maks x 100% = 652 / 1600 x 100% = 40,75%

Dengan disajikan dalam gars kontinum sebagai berikut:

0 25 % 50 % 75 % 100%

Keterangan:

SR : Sangat Rendah = Angka 0%-25%

R : Rendah = Angka 25-50%

T : Tinggi = Angka 50-75%

ST : Sangat Tinggi = Angka 75-100%

Berdasarkan data diatas, dengan total keseluruhan skor 652 dan

presentase 40,75% yang yang masuk pada kategori Rendah.


Lampiran 21. Hasil Analisa Perhitungan Rerata Jawaban Post-test

Berikut perhitungan rerata jawaban Post-test responden:

a. Skor maksimum = 4 x 20 (pertanyaan) x 20 (responden)

= 1.600

b. Skor minimal = 1 x 20 (pertanyaan) x 20 (responden)

= 400

c. Skor yang didapat = 1274

d. Median = (Nilai Maks-Nilai Min)/ 2 + Nilai Min

= (1600-400)/2 + 240 = 840

e. Kuadran 1 = (Nilai Min + Median)/2

= (400 + 804)/2 = 602

f. Kuadran 2 = (Nilai Maks + Median)/2

= (1.600 + 804)/2 = 1.202

Jika didistribusikan pada garis kontinum, maka dapat dilihat posisi post-test

aspek pengetahuan pada responden, seperti dibawah ini:

SR R M T ST

400 602 840 1202 1274 1.600

Keterangan:

SR : Sangat Rendah

R : Rendah

M : Median

T : Tinggi

ST : Sangat Tinggi
Berdasarkan data yang diperoleh dari total skor jawaban responden pada

post-test yaitu 1274, maka untuk mengetahui presentase skor dapat dihitung

melalui perhitungan dibawah ini:

Total Skor/ Skor Maks x 100% = 1274 / 1600 x 100% = 79,62%

Dengan disajikan dalam gars kontinum sebagai berikut:

0 25 % 50 % 75 % 100%

Keterangan:

SR : Sangat Rendah = Angka 0%-25%

R : Rendah = Angka 25-50%

T : Tinggi = Angka 50-75%

ST : Sangat Tinggi = Angka 75-100%

Berdasarkan data diatas, dengan total keseluruhan skor 1274 dan

presentase 79,62% yang yang masuk pada kategori Sangat Tinggi.


Lampiran 22. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Perizinan ke BPP Bumiaji Gambar 2. Koordinasi Ketua KWT

Gambar 3. Proses pembuatan permen Gambar 4. Pemotongan permen susu

Gambar 5. Desain kemasan primer Gambar 6. Pengemasan permen susu

Gambar 7. Permen susu Gambar 8. Produk permen susu


Gambar 9. Perbandingan packing Gambar 10. Kajian dengankonsumen
permen dengan brand lain

Gambar 11. Kajian dengan konsumen Gambar 12. Kajian dengan konsumen

Gambar 13. Pengisian gg form kajian Gambar 14. Kajian dengan produsen
konsumen

Gambar 15. Kajian dengan produsen Gambar 16. Kajian dengan produsen
Gambar 17. Penyuluhan Gambar 18. Penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai