Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Definisi Social Learning Theory

Social learning theory atau teori pembelajaran sosial merupakan salah satu teori dalam
perubahan perilaku yang diperkenalkan oleh Albert Bandura. Teori ini mengkaji proses
pembelajaran, pembentukan kepribadian, dan pengaruh lingkungan terhadap individu yang
sedang bersosialisasi, dan menjelaskan bahwa perubahan dan perkembangan perilaku
manusia dapat terjadi akibat adanya pengaruh dari bersosialisai atau stimulus sosial. Manusia
dapat belajar dengan mengamati perilaku orang lain secara langsung atau dengan mengamati
melalui media. Setelah mengamati perilaku orang lain manusia akan memiliki
kecenderungan untuk meniru dan memodelkannya di kehidupan sehari-hari, yang juga
didukung oleh beberapa faktor seperti perhatian dan motivasi.

Setiap perilaku yang diamati oleh manusia secara otomatis mendorong terjaidnya perubahan
perilaku dirinya. Terdapat beberapa faktor yang dapat mengubah proses mengamati tadi
menjadi proses perubahan. Menurut Bandura, dasar kognitif dalam proses belajar dapat
diringkas dalam empat tahap, yaitu: perhatian, mengingat, reproduksi gerak, dan motivasi.

 Perhatian (attention): Individu cenderung memerhatikan tingkah laku model untuk


dapat mempelajarinya. Perhatiannya tertuju kepada nilai, harga diri, sikap, dan lain-
lain yang ia kira dimiliki oleh model. Contohnya, seorang pemain musik yang tidak
percaya diri mungkin akan meniru tingkah laku pemain musik yang terkenal sehingga
tidak menunjukkan gayanya sendiri.
 Mengingat (retention): Individu yang sedang belajar harus merekam peristiwa yang
ingin ia tiru dalam sistem ingatannya. Ini memberikan kesempatan kepadanya untuk
meniru atau mengulang tindakan itu kelak bila diperlukan atau diingini.
 Peniruan gerak (reproduction): Setelah mengetahui atau mempelajari suatu tingkah
laku, individu juga cenderung menunjukkan kemampuannya atau menghasilkan
kembali apa yang ia ingat dalam bentuk tingkah laku. Misalnya, kemampuannya
dalam berbahasa asing atau bermain bola. Jadi setelah ia memperhatikan model dan
menyimpan informasi, sekarang saatnya untuk benar-benar mempraktikkan contoh
perilaku yang diamatinya. Praktik lebih lanjut dari perilaku yang dipelajari mengarah
pada kemajuan perbaikan dan keterampilan.
 Motivasi (motivation): Motivasi juga penting dalam pemodelan Bandura karena ia
adalah penggerak individu untuk terus melakukan sesuatu. Jadi, ia harus termotivasi
untuk meniru perilaku yang telah dimodelkan.
Contoh dari perilaku social learning theory ini adalah ketika seorang ibu mengajarkan dan
mencontohkan anaknya bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan. Dengan anak memperhatikan kebiasaan ibunya, diharapkan
sang anak memiliki perilaku menyikat gigi yang baik.

Sumber :

Ainiyah, Q. (2017). Social Learning Theory dan Perilaku Agresif Anak dalam Keluarga. JURNAL
ILMU SYARI’AH DAN HUKUM, 2(1).

Firmansyah, D., & Saepuloh, D. (2022). Social Learning Theory: Cognitive and Behavioral
Approaches. Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (JIPH), 1(3), 297–324.
https://doi.org/10.55927/jiph.v1i3.2317

Lesilolo, H. J. (2018). PENERAPAN TEORI BELAJAR SOSIAL ALBERT BANDURA


DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH. KENOSIS, 4(2).

Nursani, A. R., Murti, B., & Pamungkasari, E. P. (2017). Social Learning Theory on Factors
Associated with Dental Caries among Mentally Disabled School Children in Surakarta,
Central Java. Journal of Epidemiology and Public Health, 02(03), 201–215.
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2017.02.03.02

 White, James M. (2003). Family Development Theory. International Encyclopedia of


Marriage and Family

Anda mungkin juga menyukai