Setelah putusan sela ini dibacakan kemudian hakim menanyakan kepada Jaksa penuntut
Umum dan Penasehat Hukum terdakwa apakah paham dengan isi putusan sela ini.
(Maka keduanya menjawab, bahwa mereka telah paham dengan putusan sela tersebut)
Jaksa Penuntut Umum : Ya kami dapat menghadirkan saksi-saksi pada hari ini begitu
juga dengan korban untuk bisa kita dengar keterangan yang
lebih jelas
Kemudian jaksa penuntut umu memanggil para saksi yang telah diajukannya yaitu atas nama
DANANG SYARIF HIDAYAT (ARIF) dan GILANG PERDANA AKLIS (AKLIS) untuk masuk ke dalam ruang
persidangan agar dapat diperiksa demi lancarnya acara persidangan hari ini
Sebelum memulai persidangan, hakim terlebih dahulu meminta agar para saksi
menyerahkan agar diperlihatkan kartu identitasnya agar bisa dicatat oleh panitera..
Lalu, para saksi tersebut mengeluarkan kartu identitasnya berupa KTP (Kartu Tanda
Penduduk) dan menyerahkannya kepada Hakim Ketua
Kemudian hakim bertanya kepada para saksi sebelum melakukan pemeriksaan di dalam
acara persidangan ini terlebih dahulu menanyakan kepada para saksi apakah mereka siap disumpah
berdasarkan agama dan kepercayaannya masing-masing
Hakim Ketua : Kepada para saksi apakah siap disumpah berdasarkan agama dan
kepercayaannya masing-masing
Dan kedua saksi ditanyakan mengenai agamanya, kedua saksi tersebut beragama Islam.
Kemudian para saksi siap disumpah demi kelancaran pemeriksaan di persidangan. Lalu, mereka
disumpah dengan mengikuti kata-kata yang dikeluarkan oleh Hakim Anggota, yang isinya sebagai
berikut :
“Demi Allah saya bersumpah, akan memberikan keterangan dan kesaksian yang sebenar-
benarnya, tidak lain dari yang sebenar-benarnya”
Setelah disumpah, hakim menyuruh salah satu saksi agar keluar terlebih dahulu, dan Saksi
yang keluar yaitu saksi II atas nama GILANG PERDANA AKLIS (AKLIS) dan Saksi I atas nama DANANG
SYARIF HIDAYAT (ARIF) tetap berada di dalam ruangan. Hakim bertanya identitas kepada saudara
saksi I yang telah dijawabnya, kemudian terjadi dialog antara Hakim dan Saksi I.
Jaksa Penuntut Umum: “saudara saksi, anda menyebutkan bahwa Terdakawa memainkan
kembang api dengan asal-asalan. Bagaimana maksud saudara
bahwa terdakwa memainkan kembang api secara asal-asalan, coba
saudara perjelas?”
(lalu Jaksa Penuntut Umum mengatakan pertanyaan dari kami cukup sampai disitu saja pak. Hakim)
Penasihat Hukum : “”saudara saksi mengapa anda bias ada di rumah Terdakwa, ada
keperluan apa saudara kerumah Terdakwa?’
Penasihat Hukum : “Terima kasih pak. Hakim saya rasa cukup, pertanyaan dari saya
kepada saksi”
Hakim Ketua : “Bagai mana saudara saksi ada lagi hal lain yang ingin anda
sampaikan?”
Hakim Ketua : “Baik, silahkan ambil kartu identitas anda dan silahkan
meninggalkan ruangan persidangan”
Kemudian, selanjutnya hakim menyuruh jaksa penuntut umum untuk memanggil
saksi berikutnya atas nama GILANG PERDANA AKLIS (AKLIS) dan Jaksa Penuntut Umum pun
menyuruh saksi berikutnya untuk masuk ke dalam ruang persidangan
Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Hakim Anggota untuk bertanya kepada
saksi
Saksi II : “Pada saat itu saya yang berada di rumah yang pas kebetulan
di depan rumah saya Terdakwa bermain kembang api, pada
saat bermain kembang api saya sudah melarang Terdakwa
untuk tidak bermain di situ, agar si Terdakwa pergi ke tanah
lapang. Tetapi Terdakwa tidak menghiraukan peringaan saya
dan tetap bermain”.
Jaksa Penuntut Umum : “apakah saudara mengetahu kenapa si Terdakwa kabur begitu saja
meninggalkan kejadian?”
Jaksa Penuntut Umum : “anda mengatakan si Terdakwa kabur karena ketakutan. Apakah
anda mengetahui sendiri si terdakwa memang kabur karena
ketakutan?”
Saksi II : “ iya , berdasarkan yang saya lihat begitu pak jaksa karena yang
mengetahui kebakaran itu pertama kali adalah saya. Karena
kebakaran tersebut tepat di depan mata saya yang pas pada saat
itu saya sedang menuju ke rumah korban kebakaran yang berada 5
rumah dari rumah saya”
Jaksa Penuntut Umum : “setahu anda apakah si Terdakwa memiliki unsure kesengajaan
untuk membkar atau mengarahkan kembag api tersebut ke aragh
rumah korban?”
Saksi II : “setahu saya tidak Karena kembang api tersebut di mainkan atau
di arahkan kesegala arah ”
Jaksa Penuntut Umum : “sedikitpun menurut anda tidak ada unsur kesengajaan?”
Penasihat Hukum : “Intrupsi Majelis Hakim, pertanyaan jaksa penuntut umum, terlalu
memaksa saksi untuk menjawab hal yang bersifat menerka-nerka”
Hakim Ketua : “keberatan diterima harap Jaksa Penuntut Umum, tidak bertanya
yang membuat saksi menerka-nerka”
Jaksa Penuntut Umum : “saya rasa pertanyaan saya cukup majelis hakim”
Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penasihat Hukum untuk bertanya kepada
saksi
Penasihat Hukum : “saya rasa pertanyaan dari saya cukup majelis hakim”
Hakim Ketua : “Bagai mana saudara saksi ada lagi hal lain yang ingin anda
sampaikan?”
Hakim Ketua : “Baik, silahkan ambil kartu identitas anda dan silahkan
meninggalkan ruangan persidangan”
Lalu kemudian hakim bertanya kepada penasehat hukum apakah dia telah menyiapkan
saksi-saksi untuk meringankan tuduhan jaksa terhadap terdakwa. Kemudian penasehat hukum
menyatakan bahwa dia telah menyiapkan dua saksi untuk dapat diperiksa dipersidangan hari ini.
Hakim memepersilahkan penasehat hukum untuk memanggil para saksi yang diajukannya.
Kemudian Penasihat Hukum memanggil para saksi yang telah diajukannya yaitu atas nama
Saksi I
Nama HIDAYAT DANANG SYARIF, Umur 21 Tahun, Pekerjaan Mahasiswa, Alamat Jl. Kapten
Muslim No.113 Medan
Saksi II
Nama AKLIS GILANG PERDANA Umur 23 Tahun, Pekerjaan Mahasiswa Alamat Jl. Bilal No. 403
Medan.
Sebelum memulai persidangan, hakim terlebih dahulu meminta agar para saksi
menyerahkan agar diperlihatkan kartu identitasnya agar bisa dicatat oleh panitera..
Lalu, para saksi tersebut mengeluarkan kartu identitasnya berupa KTP (Kartu Tanda
Penduduk) dan menyerahkannya kepada Hakim Ketua
Kemudian hakim bertanya kepada para saksi sebelum melakukan pemeriksaan di dalam
acara persidangan ini terlebih dahulu menanyakan kepada para saksi apakah mereka siap disumpah
berdasarkan agama dan kepercayaannya masing-masing. Dan kedua saksi ditanyakan mengenai
agamanya, kedua saksi tersebut beragama Islam. Kemudian para saksi siap disumpah demi
kelancaran pemeriksaan di persidangan. Lalu, mereka disumpah dengan mengikuti kata-kata yang
dikeluarkan oleh Hakim Anggota, yang isinya sebagai berikut :
“Demi Allah saya bersumpah, akan memberikan keterangan dan kesaksian yang sebenar-
benarnya, tidak lain dari yang sebenar-benarnya”
Setelah disumpah, hakim menyuruh salah satu saksi agar keluar terlebih dahulu, dan Saksi
yang keluar yaitu saksi II atas nama AKLIS GILANG PERDANA dan Saksi I atas nama HIDAYAT
DANANG SYARIF, tetap berada di dalam ruangan. Hakim bertanya identitas kepada saudara saksi I
yang telah dijawabnya, kemudian terjadi dialog antara Hakim dan Saksi I.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah anda mengenal terdakwa?”
Hakim Anggota I : “setelah ia mengatan begitu apa anda tetap berada di rumah atau
ikut memasang kembang api?”
Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk bertanya
kepada saksi
Jaksa Penuntut Umum: “saudara saksi, apakah anda mengetahui kejadian yang
berlangsung?”
Saksi I : “saya tidak melihat secara langsung karena saya berada di dalam
rumah”
Jaksa Penuntut Umum : “saya rasa pertanyaan dari saya cukup majelis hakim”
Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penasihat Hukum untuk bertanya kepada
saksi
Penasihat Hukum : “saudara saksi anda bilang anda adalah teman Terdakwa, apakah
anda tahu memang watak Terdakwa yang sering lalai?”
Saksi I : “ya saya mengetahui watak Terdakwa, karena kami sudah lama
berteman
Saksi I : “yaaa mau gimana lagi. Kalau tahu begini jadinya pasti saya larang,
tetapi biasanya juga kami menyambut tahun baru selalu bermain
kembang api seperti ini”
Hakim Ketua : “Bagai mana saudara saksi ada lagi hal lain yang ingin anda
sampaikan?”
Hakim Ketua : “Baik, silahkan ambil kartu identitas anda dan silahkan
meninggalkan ruangan persidangan”
Kemudian Hakim Ketua memerintahkan Penasehat Hukum untuk memanggil Saksi II MUKLIS
HANIF untuk masuk ke dalam ruangan persidangan.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah anda mengenal terdakwa?”
Saksi II : “yang saya ketahui terdakwa adalah orang yang baik, ramah,
yaa memang dia sedikit ugal-ugalan dan ceroboh”
Hakim Anggota I : “apakah anda mengetahui telah terjadi peristiwa tanggal 31
Desember 2010 tepatnya pukul 21.00?”
Saksi II : “saya mengetahuinya karena pas kejadian itu kebetula saya
memang berada dekat dengan tersangka?”
Hakim Anggota I : “tolong anda ceritakan bagaimana kejadiannya berlangsung”
Saksi II : “pada saat itu Tersangka bermain kembang api seperti biasa,
saya pun mengambil kursi dan menaruhnya d depan rumah
Tersangka untuk melihat dengan jelas kembang api yang d
pasang Tersangka, kejadian itu berlangsung cepat karena
Tersangka tidak tau bahwa percikan kembang api itu
mengenai salah satu rumah warga dimana iya menyadarinya
setelah api membesar dan sudah melalap salah satu rumah
warga dank arena panic dan takut dia menjadi sasaran amukan
warga Tersangka pun melarikan diri untuk menghindari
amukan warga”
Hakim Anggota II : “Bagaimana cara Tersangka bermain kembang apai yang anda
lihat?”
Saksi II : “memang Tersangka memainkan kembang api dengan asal-
asalan pak hakim dimana iya mengarahkannya sedikit
menyamping bukan luruh tinggi ke atas”
Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk bertanya
kepada saksi
Jaksa Penuntut Umum : “saudara saksi, anda mengatakan bahwa Tersangka memainkan
kembang api tesebut secara menyamping, kalau anda
memngetahui itu kenapa anda tidak melarangnya bukankan anda
tahu itu bebahaya?”
Saksi II : “ya saya sudah coba katakan bahwa itu berbahaya terhadap
Tersangka tetapi tidak dihiraukan”
Jaksa Penuntut Umum : “terima ksih majelis saya rasa pertanyaan saya cukup”
Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penasihat Hukum untuk bertanya kepada
saksi
Penasihat Hukum : “saudara saksi, kira-kira sejak Tersangka memainkan kembang api
kapan baru rumah tersebut terbakar?”
Saksi II : “karena pada malam itu angin bertiup kecang sehingga api dengan
cepat menyebar dan pemadam kebakaran pun terlambat datang”
Hakim Ketua : “Bagai mana saudara saksi ada lagi hal lain yang ingin anda
sampaikan?”
Setelah mendengarkan keterangan para saksi, Majelis hakim kembali bertanya kepada jaksa
apakah dapat menghadirkan terdakwa pada hari ini. Kemudian jaksa menjawab bahwa dia dapat
menghadirkan terdakwa pada hari ini juga. Lalu, hakim memerintahkan jaksa untuk mendudukan
terdakwa di depan pengadilan.
Hakim Ketua : “saudara Terdakwa apa benar anada memainkan kembang api
dengan asal?”
Hakim Ketua : “kenapa anda bermain kembang api dengan asal-asalan bukankah
anda tahu itu berbahaya?”
Terdakwa : “saya sudah sering bermain seperti itu pak hakim tapi baru kali ini
kejadiannya lain”
Hakim Anggota I : “apakah anada tidak memikirkan akibat dari perbuatan anada akan
menjadi seperti ini?”
Hakim Anggota I : “Lalu, mengapa anda memainkan kembang api secara asal padahal
sudah banyak yang memperingatkan anada?”
Terdakwa : “saya, mengakui saya salah, saya melakukanya, saya khilaf, saya
terlalu egois karena tidak memperdulikan nasehat orang lain oleh
Karen itu saya mengakui semua kesalahan saya”
Hakim Anggota II : “lantas apa tanggapan tetangga anda dengan permohonan maaf
dari anda?”
Terdakwa : “ya saya sangat menyesal pak. Hakim, dan saya berjanji tidak akan
mengulanginya lagi”
Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk bertanya
kepada Terdakwa
Jaksa Penuntut Umum : “saudara Terdakwa apakah anda mengakui peristiwa yang terjadi
pada hari Senin tanggal 31 Desembe 2010 pukul 21.00 di dasari
kehendak anda sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain”
Terdakwa : “ya saya mengakuinya, itu didasari kehendak saya sendiri tanpa
ada kehendak orang lain disitu”
Jaksa Penuntut Umum : “saudara Terdakwa kenapa anda kabur begitu saja meninggalkan
perbuatan anada?”
Jaksa Penuntut Umum : “saya rasa pertannyaan dari saya cukup majelis hakim”
Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penasihat Hukum untuk bertanya kepada
Terdakwa
Penasihat Hukum : “saudara terdakwa, anda mengakui perbuatan anda ini salah.
Apakah anda menyesalinya?”
Penasihat Hukum : “niat anda bermaink kembanga api memang untuk menyambut
tahun baru?”
Terdakwa : “ya, benar tidak ada niat lain hanya untuk penyambutan tahun
baru”
Penasihat Hukum : “kenapa anda tidak mendengarkan nasehat orang lain untuk tidak
bermain kembang api di daerah itu dan jangan memainkannya
secara asal”
Terdakwa : “ya saya sangat menyesal untuk tidak memperdulikan baik teman
maupun tetangga saya yang sudah menasehati saya”
Setelah selesai melakukan pemeriksaa terhadap terdakwa, maka hakim ketua menanyakan
pada jaksa penuntut hukum tentang pembacaan tuntutan, lalu jaksa penuntut umum meminta
waktu 1 (satu) minggu untuk mempersiapkan tuntutannya.
Kemudian hakim ketua menyatakan sidang ditunda minggu depan pada tanggal 12 Desember
2011, Setelah itu sidang dinyatakan ditunda. Dan memerintahkan terdakwa agar jaksa penuntut
umum kembali menahannya, dan dapat menghadirkannya kembali di persidangan berikutnya.
Kemudian hakim ketua mengetuk palu sebanyak 1 (satu) kali.
Demikianlah berita acara persidangan ini diperbuat dan ditanda tangani oleh hakim ketua dan
panitera.