Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR KERJA SISWA

( LKS )

SMK DWIKORA 1
JL. KRAMAT PULO GUNDUL III / 4 TANAH TINGGI
JAKARTA
KEGIATAN

BELAJAR 1

Standar Kompetensi : Menjelaskan prinsip dasar kelistrikan dan konversi tenaga


Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip dasar kelistrikan dapat dijelaskan
dengan benar
Indikator : Azas – azas kelistrikan

I. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat :
1. Memahami prinsip dasar kelistrikan
2. Menghitung besaran – besaran listrik
3. Membedakan arus ac dan dc
4. Mengetahui komponen dan rangkaian listrik pada mesin
5. Memahami fungsi dan kegunaan piranti listrik pada mesin

II. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini siswa harus terlebih dahulu memiliki dasar :
1. Pengetahuan r kelistrikan mesin
2. Membaca gambar
3. Menentukan piranti listrik

III. Petunjuk Belajar :


1. Petunjuk bagi Guru :
a. Ciptakanlah suasana kelas yang cocok untuk memulai pelajaran
b. Siapkanlah peralatan yang diperlukan sesuai petunjuk modul
c. Jelaskanlah tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa
d. Awasi kegiatan dan bantulah siswa yang mengalami kesulitan
e. Berilah tes kepada siswa pada setiap akhir kegiatan belajar
f. Berikanlah umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil tes nya
g. Buatlah catatan yang diperlukan untuk melengkapi dan menyempurnakan
modul
2. Petunjuk bagi murid:
a. Teliti kelengkapan halaman modul jika tidak lengkap konfirmasikan kepada
guru
b. Pelajari modul ini dimulai dengan membaca kegiatan belajar I terlebih dahulu
apabila menemui kesulitan dalam memahaminya bertanyalah kepada guru
c. Cocokkan informasi yang ada dalam modul dengan azaz-azas kelistrikan
d. Kerjakanlah tugas-tugas yang ada dalam modul, sampai anda yakin bahwa tugas
tersebut telah dapat diselesaikan dan dipahami dengan baik dan benar
e. Jangan berpindah ke kegiatan belajar berikutnya jika satu kegiatan belajar
belum dikuasai dengan baik
f. Bertanyalah kepada guru apabila anda mengalami kesulitan dalam memahami
modul ini.
LEMBAR KERJA SISWA
( LKS )

Standar Kompetensi : Menjelaskan Prinsip Dasar Kelistrikan dan Konversi Tenaga


Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Prinsip Dasar Kelistrikan Mesin
Judul Modul : Prinsip Dasar Kelistrikan Mesin
Materi :

A. DASAR – DASAR KELISTRIKAN


a. Sambungan Serie / Berderet :
a. R disambung serie
Pada penahan ( R = resintance ) yang disambung secara serie, maka :
- Arus tetap
- Tegangan terbagi
A R1 B R2 C

V1 V2 + -
I V

V Gambar 1

Contoh soal pada ( gambar 1 )

R1 = 2 Ω R2 = 4 Ω V = 12 v

Ditanya
a. Besarnya arus listrik yanga mengalir
b. Tegangan yang ada pada masing-masing penahan
c. Tegangan total ( dibuktikan )
Jawab

Rt = R 1 + R 2 = 2 + 4 = 6 Ω
a. I = V / R = V / Rt = 12 / 6 = 2 IA
b. V1 = I . R 1 = 2 . 2 = 4 v
V2 = I.R2 = 2.4 = 8 v
c. Vt = V 1 + V 2 = 4 + 8 = 12 v
atau
Vt = I. Rt = 2 . 6 = 12 v terbukti
Ket : Alat ukur Volt meter disambung secara paralel dengan rangkaian.
Dari gambar 1. Jika alat ukur kaki ( + ) diletakkan di titik A dan kaki ( - ) di titik B,
maka tegangan yang ada akan berbeda jika kaki ( - ) dipindah ke titik C. Perbedaan
tegangan di titik B dan C terjadi karena adanya penahan R diantara kedua titik tersebut.

b. R Paralel / Berjajar
Pada penahan yang disambung secara paralel, maka L
- Tegangan tetap
- Arus terbagi

R1
I1
A
R 2
I2
+ -

I A

V B
Gambar 2

Contoh soal pada ( gambar 1


R1 = 2 Ω R2 = 4 Ω I = 2 A

Ditanya
a. Besarnya tegangan
b. Arus yang mengalir pada masing-masing penahan
c. Arus total ( dibuktikan )
Jawab

1/Rt = 1/ R 1 + 1/R 2
Sehingga Rt = ___1____
1/R1 + 1/R2

Rt = R1 x R2
R1 + R2

= 2 x 4
2 + 4

= 8 / 6 = 1,33 Ω

a. V = I . Rt. = 2 . 1.33 = 2,6 V


b. I 1 = V / R1 = 2,6 / 2 = 1,33 A
I 2 = V / R2 = 2,6 / 4 = 0,6 A
c. It = I 1 + I 2 = 1,33 + 0,6 = 1,9 A dibulatkan 2 A
Atau
It = V/Rt = 2,6/1,33 = 2 A terbukti
Dari gambar 2 . Jika alat ukur Ampere meter kaki ( + ) diletakkan di titik A dan kaki ( - ) di
titik B ( catatan : sambungan pada kaki A dan B harus diputus ndahulu ), maka hasil
pengukuran akan berbeda jika salah satu R dilepas, ini membuktikan bahwa arus akan
berbeda tergantung dari berapa banyak/besar penahan yang ada.

a. C Serie
Pada condensator ( C mempunyai satuan Farad disingkat F ) yang disambung secara
serie, maka perhitungannya sama seperti R di sambung secara paralel, hanya R1
diganti dengan C1 dan R2 = C2 dan Rt = Ct

C1 C2

I
V

Gambar 3

b. C Paralel
Pada C yang disambung secara paralel, maka perhitungannya sama seperti R
disambung serie.

C1

C2

I
V

Gambar 4
c. Batere Serie
Jika beberapa buah bater dihubungkan dengan cara ujung batere 1, kaki ( + )
dihubung ke ujung ( - ) batere 2 dan ujung ( + ) bater 2 dihubung ke ujung ( - ) bater
3, sambungan demikian disebut sambungan serie,

B1 B2

Gambar 5
Contoh
Vt = B 1 + B 2 ……………….. V

d. Batere Paralel
Jika beberapa buah batere, ujung ( - ) dihubungkan ke ujung ( - ) batere yang lain, dan
ujung ( + ) dihubungkan ke seluruh bater yang ada, sambungan seperti ini dinamakan
sambungan paralel.

B1

B2

Gambar 6

Contoh
Vt = B1 + B 2
Jumlah batere ……………………… V
e. Batere Sambungan Oposisi / Serie Kombinasi
Sambungan seperti ini dipakai jika tegangan yang yang diperlukan tidak sesuai
dengan nilai besaran batere yang ada, sehingga harus disambung dengan cara
kombinasi sampai didapat tegangan yang diinginkan.

b1 b2 b3 b4 b5
A B C D

Gambar 7
Contoh

Vab = b1 + b2
Vbc = b3
Vcd = b4 + b5
Vac = + Vab + ( - Vbc )
Vca = + Vcb + ( - Vba )
Vcd = + vab + ( - Vbc ) + ( + Vcd )
dst ………

Vt = VS. ( n – 2.m )

Keterangan : Vt = tegangan total ( v )


Vs = tegangan sumber / jumlah tegangan dari keseluruhan batere
n = jumlah batere
m = jumlah sambungan oposisi

Soal – soal :

1. Alat ukur Amper meter dengan kemampuan batas ukur 2 A, akan digunakan untuk
mengukur suatu rangkaian yang mempunyai tegangan 24 v dan penahannya sebesar 6
Ω. Dapat digunakankah alat aukur tersebut, jika dapat atau tidap berikan alasannya !

2. Diketahui soal pada gambar. Hitung R 1 ?

R1 R2 = 2 Ω

I = 4 A

V = 24 v
3.
4. Dari gambar dibawah. Hitung besarnya arus ?

20 Ω

5 Ω

10 Ω

A B C D

5v 10 v 15 v 20 v 25 v

********** o O o **********
IV. Uraian Materi
Pengoperasian mesin CNC bubut tidak sama dengan mesin bubut konvensional.
Pada mesin bubut konvensional cara pengoperasiannya dilakukan secara mekanik
melalui handle-handle atau tuas-tuas yang terdapat pada mesin tersebut. Adapaun pada
mesin CNC pengoperasiannya dilakukan dengan secara layanan manual atau layanan
CNC(terpogram) melalui saklar-saklar tombol pengendali yang terdapat pada panel
pengendali / kontrol mesin.
Jadi dalam pengoperasian mesin bubut CNC ada 4 tahapan yang harus diperhatikan
dalam proses pembubutan, yaitu sebagai berikut :
1. Memahami instruksi kerja
2. Melakukan pemeriksaan awal
3. Mengoperasikan mesin bubut CNC
4. Mengawasi mesin / proses

A. Instruksi kerja pengoperasian mesin CNC TU-2A


Instruksi pengoperasian mesin CNC dibagi menjadi 2 yaitu :
b. Instruksi pengoperasian kerja layanan manual
c. Instruksi pengoperasian kerja layanan CNC (Terpogram)
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan fungsi layanan manual sebagai berikut :
 Pembubutan memanjang
 Pembubutan melintang
 Pengeboran lubang
 Pembesaran lubang (reamer)
1. Instruksi kerja pelayanan manual CNC TU-2A
Jenis-jenis pengerjaan yang dapat dilakukan dengan layanan manual adalah :
a. Pembubutan memanjang
b. Pembubutan melintang
c. Pengeboran lubang
d. Pe-reameran (memperbesar) lubang

Adapun instruksi kerja layanan manual yang perlu diketahui adalah :


a. Menghidupkan dan mematikan
Gbr.1 saklar utama
mesin
Cara menghidupkan mesin adalah dengan cara
memutar kunci saklar ke posisi angka 1 atau
kearah kanan.
Adapun cara mematikan mesin adalah :
Matikan layar monitor terlebih dahulu,
kemudian menempatkan revolvert diantara
kepala tetap dan kepala lepas, memutar kunci
saklar utama untuk mematikan mesin CNC.
b. Menggerakkan dan Mengatur Putaran Spindle Utama
Untuk menggerakkan spindle
utama, memutar cekam atau
berputar sesuai rpm yang
diinginkan caranya sebagai
berikut :
Putarlah saklar operasi mesin ke
kanan (ke posisi 1) maka spindle
akan berputar. Besarnya jumlah
putaran (rpm) dapat dibaca pada
sajian (display) rpm (s). Untuk Gbr.3 Saklar presentase
menaikkan jumlah putaran rpm
sesuai dengan yang di inginkan,
putarlah saklar presentase rpm ke
kanan mulai dari angka 10 s/d 100
dan perhatikan sajian jumlah rpm
pada display monitor. Untuk
menurunkan jumlah besaran
putaran, saklar presentase diputar ke kiri, dan untuk menghentikan putaran
spindle putar saklar ke posisi “ 0”.

c. Menggerakkan eretan/Support
Pada mesin bubut CNC terdapat 2 macam Gbr.4 Tombol Eretan
eretan yaitu :eretan memanjang yang dapat
bergerak sepanjang lintasan sumbu utama
(koordinat Z) dan eretan melintang yang
bergerak sepanjang lintasan tegak lurus sumbu
utama (kordinat X)
Adapun untuk menggerakkan eretan kearah dua
sumbu tersebut adalah dengan menekan tombol
X dan tombol Z pada panel kontrol. (perhatikan
gambar 2)

d. Mengatur kecepatan asutan / eretan (mm/menit)


Gbr.5 sakalar asutan

Kecepatan asutan untuk sumbu X dan Z pada layanan manual diatur melalui
saklar pengatur kecepatan asutan. Batas kecepatan maksimum diatur berkisar
antara 5 s/d 400 mm/menit. Besar kecepatan asutan diatur sesuai dengan
kecepatan spindle utama dan bergantung pada besar kecepatan potong pahat,
diameter benda kerja, jenis bahan pahat dan benda.

e. Perhitungan kecepatan asutan , kecepatan potong dan putaran


Spindel utama :
- Kecepatan asutan juga dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

F = S x f mm/menit

Keterangan :
F : Kecepatan asutan (mm/menit)
S : jumlah putaran spindle utama (Rpm atau putaran/menit)
.f : Lebar pemakanan pahat kearah sumbu X atau sumbu Z (mm/put)

- Kecepatan Potong (Vs)


Kecepatan potong merupakan suatu harga yang diperlukan dalam
menentukan kecepatan proses penyayatan benda kerja. Harga kecepatan
potong (Vs) sangat ditentukan oleh :
 Bahan dan jenis alat potong
Semakin tinggi kekuatan / kekerasan alat potong, maka harga
kecepatan potongnya semakin besar, begiut pula sebaliknya.
 Bahan dan diameter benda kerja
Semakin tinggi kekuatan/kekerasan bahan yang dipotong, harga
kecepatan potongnya semakin kecil (begitu pula sebaliknya)
 Besar asutan ( lebar pemakanan pahat)
Semakin lebar jarak asutan, maka harga kecepatan potongnya
semakin kecil, begitu pula sebaliknya.
 Dalamnya penyayatan/pemotongan
Semakin tebal/dalam penyayatan semakin kecil harga kecepatan
potongnya, begitu pula sebaliknya.

Rumus kecepatan potong (Vs)


Vs = πds
1000 m/menit
Keterangan :
Vs : Kecepatan potong pahat (m/menit)
.d : Diameter benda kerja (mm)
.s : Jumlah putaran spindle utama ( put/menit)

- Jumlah putaran spindle utama (s)

s = 1000.Vs
πd putaran menit/rpm
Keterangan :
Vs : Kecepatan potong pahat (m/menit)
.d : Diameter benda kerja (mm)
.s : Jumlah putaran spindle utama ( put/menit)

Contoh :
Diketahui :
.d = 40 mm .fx = 0,03 mm/put
Vs = 150 m/menit H = 0,2 mm
.fz = 0,06 mm/put
Ditanya :
S = ? (put/menit)
Fz dan Fx =? (mm/menit)
Jawab :
Jumlah putaran Spindle utama (S)
S = Vs x 1000
πd
= 150 x 1000 = 1194,2 put/menit
3,14 x 40

Kecepatan asutan
Fx = S . fx = 1200 . 0,06 = 72 mm/menit
Fz = S . fz = 1200 . 0,03 = 36 mm/menit

2. Instruksi kerja pelayanan CNC TU-2A


Pengoperasian layanan CNC dapat dilakukan dengan memilih layanan fungsi CNC,
dimana masukkan yang di input dalam memori mesin berupadata dalam bentuk
bahasa numerik (angka dan huruf). Adapun instruksi kerja yang dilakukan dalam
pengoperasian dengan fungsi layanan CNC adalah sebagai berikut :
 Masukan data
Adalah proses memasukkan angka dan huruf sebagai masukan data program
 Pemrosesan data
Data yang masuk di proses dan dipahami oleh mesin
 Keluaran data
Data masukan yang telah diproses diubah dalam bentuk perintah – perintah
gerakan
 Pelaksanaan (eksekusi)
Perintah perintah gerakan di taati Gbr.6 Tombol eksekusi
oleh mesin dalam bentuk
pelaksanaan pembubutan sesuai
program.

Memasukkan data kedalam memori


mesin dilakukan dengan cara
menekan saklar dan tombol.
Adapun tombol-tombol yang
digunakan dalam men-input data
dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu:
 Tombol eksekusi
Fungsi dan kegunaan tombol eksekusi adalah sebagai berikut :
H/C : untuk memilih layanan manual atau CNC (Hand/CNC)
INP (Input) : untuk memasukkan data kedalam memori mesin
DEL Delete) : untuk menghapus data satu kata untuk diganti
REV (Reverse) : untuk memundurkan cursor ke nomor blok program
sebelumnya
FWD (Forward) : untuk memajukan cursor ke blok program selanjutnya
“ → /Tombol panah “ : untuk memindahkan cursor kearah mendatar
(dari kiri ke kanan )
Tombol START : untuk memulai pengerjaan secara fungsi layanan
CNC
“ – “ / Tombol negative : untuk penetapan harga negative dari angka
masukan Program
Tombol M : untuk memasukkan data miscellaneous dan
untuk pelaksanaan uji jalan.

Tombol eksekusi gabungan :


INP + FWD : untuk memerintahkan berhenti sementara
INP + REV : untuk menghilangkan alarm dan perintah kembali
ke awal nomor blok program
DEL + INP : untuk menghapus program seluruhnya
~ + INP : untuk mensisipkan blok program
~ + DEL : untuk menghapus blok program satu baris

 Tombol masukan data


Tombol – tombol masukan data terdiri dari tombol angka-angka mulai dari 0 s/d
9, tombol M dan tombol negative.
Gbr.7 Tombol masukan
a. Tombol angka 0 s/d 9 berfungsi
data
untuk nilai besaran dari gerak lintasan eretan
dalam arah koordinat sumbu X dan sumbu Z.
b. Tombol negative berfungsi
untuk menetapkan harga negative dari suatu
besaran lintasan eretan dalam arah koordinat
sumbu X dan sumbu Z
Fungsi dari tombol masukan data
a. Memilih fungsi layanan CNC
Sewaktu mesin dihidupkan, mesin berada dalam layanan manual, untuk
memilih layanan CNC tekan tombol H/C sehingga layanan akan berpindah
ke layanan CNC.
b. Memasukkan data program
Apabila pada monitor
tersaji fungsi layanan
CNC, masukkan data
program pada format
program sesuai dengan
address dengan cara
mengetik / menekan
tombol tombol masukan
data sesuai fungsi masing-
masing.
Pengetikan data masukan program harus benar-benar sesuai dengan data
masukan program yang telah dirancang/dibuat oleh programmer.
c. Memeriksa data program
Masukan data program harus diperiksa kebenarannya untuk pelaksanaan uji
jalan dengan menekan tombol “M” dari nomor blok 00 sampai nomor blok
terakhir. Apabila masukan data program sudah benar, setelah menekan
tombol M pada akhir nomor blok program akan kembali ke nomor blok
awal.
d. Mengatur kedudukan posisi pahat
Untuk mengatur kedudukan pahat pada titik nol, tekan tombol H/C sehingga
layanan CNC berpindah ke layanan manual. Setelah benda kerja dan pahat
terpasang dengan benar, lakukan langkah setting sebagai berikut:
- Putarlah saklar operasi mesin ke kanan (posisi 1) alalu aturlah putaran
spindle utama pada sakalr pengatur presentase putaran.
- Geserkan pahat mendekati diameter luar benda kerja dengan menekan
tombol X (-) hingga menyentuh benda kerja, lalu tekan tombol DEL.
- Mundurkan pahat dengan
menekan tombol X (+), lalu
gerakkan pahat dengan
menekan tombol Z(+) sampai
melewati bagian depan
permukaan benda kerja.
- Gerakkan pahat dengan
menekan tombol X(-) hingga
berada didepan permukaan
benda kerja. Kemudian
gerakkan pahat ke arah sumbu Z(-) hingga menyentuh permukaan
benda kerja lalu tekan DEL.
- Kemudian posisi kan pahat dengan nilai pergerakan sumbu X dan Z
hingga pada monitor akan terlihat angka 500 (X=500 dan Z=500).

V. Rangkuman
1. Instruksi kerja adalah perintah kerja langsung yang
disusun secara berurutan untuk memandu pelaksanaan suatu pekerjaan.
2. Ada 2 jenis instruksi kerja dalam CNC yaitu instruksi
kerja pengoperasian layanan manual dan instruksi kerja pengoperasian layanan
CNC (terpogram)
3. Fungsi pengoperasian layanan manual hanya digunakan
untuk mengeset posisi pahat sebelum pengerjaan pembubutan otomatis dimulai.
4. Besar kecepatan asutan diatur sesuai dengan kecepatan
spindle utama dan bergantung pada besar kecepatan potong pahat, diameter benda
kerja, jenis bahan pahat dan benda.
5. Harga kecepatan potong (Vs) sangat ditentukan oleh :
 Bahan dan jenis alat potong
Semakin tinggi kekuatan / kekerasan alat potong, maka harga kecepatan
potongnya semakin besar, begiut pula sebaliknya.
 Bahan dan diameter benda kerja
Semakin tinggi kekuatan/kekerasan bahan yang dipotong, harga kecepatan
potongnya semakin kecil (begitu pula sebaliknya)
 Besar asutan ( lebar pemakanan pahat)
Semakin lebar jarak asutan, maka harga kecepatan potongnya semakin kecil,
begitu pula sebaliknya.
 Dalamnya penyayatan/pemotongan
Semakin tebal/dalam penyayatan semakin kecil harga kecepatan potongnya,
begitu pula sebaliknya.
6. Adapun instruksi kerja yang dilakukan dalam
pengoperasian dengan fungsi layanan CNC adalah sebagai berikut :
 Masukan data
Adalah proses memasukkan angka dan huruf sebagai masukan data program
 Pemrosesan data
Data yang masuk di proses dan dipahami oleh mesin
 Keluaran data
Data masukan yang telah diproses diubah dalam bentuk perintah – perintah
gerakan
 Pelaksanaan (eksekusi)
Perintah perintah gerakan di taati oleh mesin dalam bentuk pelaksanaan
pembubutan sesuai program.
7. Urutan kerja mengoperasikan mesin CNC secara
pelayanan fungsi CNC adalah :
a. Memasukkan program
b. Mengecek kebenaran program
c. Mengecek kebenaran lintasan pahat
d. Memasang benda kerja
e. Menempatkan pahat pada posisi awal jalan
f. Menjalankan program
8. Terdapat 2 jenis tombol instruksi kerja pelayanan CNC
yaitu : tombol masukan eksekusi dan tombol data

VI. Tugas
VII.

Anda mungkin juga menyukai