Anda di halaman 1dari 2

Pemerintah Negara Panem secara resmi telah menyatakan bahwa organisasi yang bernama Faksi

Insurgent merupakan organisasi yang terlarang di negaranya. Pelarangan tersebut tertuang dalam
Surat Keputusan Bersana (SKB) Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum Negara Panem.
SKB tersebut juga merupakan pembubaran organisasi Faksi Insurgent. Pertimbangan Pemerintah
Negara Panem membubarkan dan melarang organisasi Faksi Insurgent karena dalam kegiatannya
organisasi tersebut dianggap sering melakukan pelanggaran ketertiban umum dan tindakannya
sering melanggar hukum.

Berdasarkan kasus posisi diatas, jelaskan menurut pendapat anda:

Apakah hak berkumpul, berorganisasi dan menyatakan pendapat termasuk dalam derogable


rights  atau  non derogable rights?

Berikan teori yang tepat untuk mendukung argumen anda, tuliskan referensinya, dan dilarang
plagiasi!

Hak Asasi Manusia (HAM) pada dasarnya tidak bersifat mutlak pada manusia, HAM dapat dibagi
menjadi dua macam yaitu yakni hak yang bersifat relativ atau dapat ditunda pemenuhannya
(derogable rights) dan hak yang bersifat mutlak (nonderogable rights) yang tidak dapat ditunda
pemenuhannya dalam kondisi darurat sekalipun,

Derogable rights 

Derogable rights adalah hak-hak yang masih dapat dikurangi atau dibatasi pemenuhannya oleh
negara dalam keadaan tertentu, atau hak-hak yang tercakup dalam hak sipil dan politik yang tidak
bersifat absolut yang boleh dikurangi pemenuhannya oleh negara dalam keadaan tertentu.

Hak-hak derogable rights adalah:

1. Hak atas kebebasan berkumpul secara damai


2. Hak atas kebebasan berserikat, termasuk membentuk dan menjadi anggota serikat buruh
3. Hak atas kebebasan menyatakan pendapat atau berekpresi, termasuk kebebasan mencari,
menerima dan memberikan informasi dan segala macam gagasan tanpa memperhatikan
batas (baik melalui lisan atau tulisan).

Non-derogable rights

Non-derogable rights adalah hak asasi manusia (“HAM”) yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun, termasuk dalam keadaan perang, sengketa bersenjata, dan/atau keadaan darurat, atau
non-derogable rights adalah hak-hak yang tercakup dalam hak sipil dan politik yang bersifat absolut
yang tidak boleh dikurangi pemenuhannya oleh negara dalam keadaan apapun.

Hak-hak yang termasuk dalam non-derogable rights menurut Pasal 28I ayat (1) UUD 1945 meliputi:

a. Hak untuk hidup;

b. Hak untuk tidak disiksa;

c. Hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani;

d. Hak beragama;
e. Hak untuk tidak diperbudak;

f. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum; dan

g. hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut.

Berdasarkan kasus diatas dimana Pemerintah Negara Panem yang membubarkan organisasi Faksi
Insurgent karena dalam kegiatannya organisasi tersebut dianggap sering melakukan pelanggaran
ketertiban umum dan tindakannya sering melanggar hukum, dimana dalam organisasi tsb terhadap
hak-hak yaitu : hak berkumpul, berorganisasi dan menyatakan pendapat maka ini termasuk dalam
Derogable Rights walaupun penjaminan tentang kebebasan berpendapat dan berekspresi di dalam
kovenan-kovenan internasional merupakan salah satu hak dasar manusia harus dipenuhi karena
memang sudah ada. Dalam pasal 19 DUHAM dikatakan; “Setiap orang berhak atas kebebasan
berpendapat dan berekspresi, dalam hal ini mencakup kebebasan untuk berpegang teguh pada
pendapat tertentu tanpa mendapatkan gangguan, dan untuk mencari, menerima, dan
menyampaikan informasi dan ide/gagasan melalui media apa saja tanpa memandang batas-batas
wilayah” Dalam pasal ini dikatakan secara tegas bahwa memang hak kebebasan berpendapat harus
dilindungi dan ditegakkan tanpa ada intervensi dari manapun tetapi derogable dapat diambil untuk:

1. Menghormati hak atau reputasi (nama baik) orang lain


2. Melindungi kemanan nasional, ketertiban umum, kesehatan ataupun moral umum/public

Derogable Right dapat dilakukan karena adanya ancaman atau keadaan darurat ( Public emergency)
terhadap keadaan bangsa dan keberadaannya

Sumber:

https://www.hukumonline.com/klinik/a/arti-privasi--iderogable-rights-i--dan-inon-derogable-
rights-i-lt4d5605606b42e

tribratanews.kepri.polri.go.id/2020/07/02/hak-privasi/

Anda mungkin juga menyukai