Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

Peradaban Islam Pada Masa Rosulallah Hingga Khalifahan

(Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Tarikh Al Hadharah Al Islamiyah)

Dosen Pengampu : H. Dendi Yuda S, S.Ag., M.Ag

Disusun Oleh:

Dede Pahrudin
Darul Maki

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG

TAHUN AJARAN 2022 / 2023


Kesimpulan
Dakwah Rasulullah dari zaman sebelum beliau diutus sebagai nabi dan rasul sudah memberikan
contoh untuk kita bahwa dari suri tauladan akhlak beliau patut untuk kita contoh dalam keseharian kita.

Seberat apapun yang Rasulullah hadapi Rasulullah selalu bergantung kepada Allah dengan segala
susah payahnya cobaan yang Allah berikan beliau tetap berpegang teguh dengan ketauhidan dan
menjunjung tinggi agama Islam yang beliau bawa.

Pada pada masa dakwah yang ada di Mekah Rasulullah bertitik fokus kepada penampakan agama
Allah yakni Islam dan menyuruh kepada -Nya agar tidak ada lagi kebiasaan khurafat ataupun sembahan
sembahan yang tidak semestinya untuk disembah, untuk menjunjung tinggi tauhidullah. Dakwah
Rasulullah secara sirriyah dan dan terang-terangan itu adalah tahapan bagaimana kita harus menjalani
sesuatu itu secara alami pendekatan yang terdekat untuk didahulukan.

Intisari dakwah Islam yang diberikan Nabi di Makkah selama lebih kurang 13 tahun meliputi:
i‟tikad dan keimanan, amal ibadat, dan akhlak.

Lalu pada masa periode Madinah Rasulullah saat semakin membuat Islam kuat dengan para
sahabat maka dimulailah titik untuk lebih memperluas penyebaran Islam. sejarah pemikiran dan
peradaban dalam bidang ini sangat berpegang teguh dengan sumber ajaran Al-Qur'an dan Hadist, yang
mana dari situ Islam datang membawa sistem sosial dan bilateral dalam kurun waktu 23 tahun selama
Rasulullah diutus sampai akhir hayatnya. Kiranya sampai disini, dari tulisan ini mungki banyak sekali
kesalahan atau yang perlu dikoreksi lagi karna saya masih dalam proses belajar.

Pertanyaan

1. Yasir Arafat: Pandangan anada mengenai inspirasi pembelajaran Ahlu Sufah yang ada di pinggiran
masjid Nabawi di Madinah?

2. Amiruddin: Hukum tentang poligami ditinjau dari sejarah pernikahan Nabi dengan Siti Khodijah?

3. Rimal Navis: Keterkaitan Aantara judul makalah dengan isi yang menyinggung tentang
khulafaurasyiddin?

Jawaban

1. Ahlussuffah adalah orang-orang yang memilih hidup zuhud beribadah siang malam, dan mendalami
ilmu agama. Kedekatan mereka dengan Rasulullah saw yang begitu intensif, membuat mereka tidak
hanya mendapat bimbingan ruhani, tetapi juga menjadi periwayat hadits terkemuka.  

Ketika kiblat resmi dipindah ke arah Ka’bah dari yang sebelumnya ke Baitul Maqdis, tepatnya enam
bulan setelah hijrah, dinding arah kiblat Baitul Maqdis yang berada di bagian belakang Masjid Nabawi
diperintahkan oleh Rasulullah saw untuk diberi atap. Kemudian atap inilah yang populer disebut ash-
Shuffah atau adz-Dzullah (tempat bernaung), tanpa penutup di tiap sisi-sisinya.
Mulanya kaum Anshar masih mampu menanggung kebutuhan hidup dan tempat tinggal kaum Muhajirin
yang datang ke Madinah sebelum dan sesudah Rasululah saw, hingga orang-orang yang datang sampai
berakhirnya periode pertama perang Badar.

Namun setelah itu, ketika arus hijrah semakin besar, kaum Anshar tidak lagi mampu menampungnya,
sehigga mereka tinggal di ash-Shuffah.   Menurut para sejarawan, setiap orang yang hijrah ke Madinah,
biasanya menemui Rasulullah saw terlebih dahulu. Kemudian beliau arahkan kepada orang Anshar yang
dapat menjamin hidupnya. Jika tidak ada yang bisa menjamin, lalu Rasulullah saw mengarahkannya
untuk tinggal di ash-Shuffah sementara waktu sampai menemukan jalan keluar. (As-Shallabi, as-Sîratun
Nabawiyyah, halaman 303).  

Jadi, awal penghuni ash-Shuffah adalah orang-orang Muhajirin. Namun selain dihuni oleh mereka, as-
Shuffah juga dihuni oleh orang-orang asing yang datang menemui Rasulullah saw untuk masuk Islam.
Jumlah Ahlushuffah tidak tetap. Dalam kondisi biasa mencapai 70 orang. Terkadang juga mencapai 80
orang.

2. Semua pernikahan Rasulullah dilandasi akhlak yang mulia, seperti yang dibuktikan istri lainnya,
Saudah, begitu juga Juwairiyah dan Shafiyah. Mereka pernah bermimpi melihat purnama jatuh ke
pangkuannya. Setelah menjadi istri Nabi Muhammad SAW, sadarlah mereka sosok purnama itu tak lain
adalah keindahan perangai beliau.

Kehidupan rumah tangga Rasul juga diwarnai riak kecemburuan. Tapi, semua kalah oleh pancaran cinta,
keadilan, dan romantisme Rasul untuk selalu membahagiakan.

Nabi Muhammad hidup hanya dengan Khadijah selama 17 tahun sebelum kerasulannya dan 11 tahun
sesudah itu.

Dan pada waktu itu pun sama sekali tak terlintas dalam pikirannya untuk menikah lagi dengan wanita
lain. Baik pada masa Khadijah masih hidup, ataupun sebelum Rasul menikah dengan Khadijah, belum
pernah tersiar kabar Muhammad SAW terpincut dengan seorang wanita.

Setelah Khadijah wafat, Rasulullah menikah dengan Saudah binti Zam'ah, janda Sakran bin Amr bin Abd
Syams. Tidak ada suatu sumber yang menyebutkan bahwa Saudah adalah seorang wanita cantik,
berharta, atau mempunyai kedudukan yang akan memberi pengaruh duniawi dalam pernikahan itu.

3. Massalah pembahasan yang menyinggung atau membahas sedikit mengenai khalifah itu hanya
pelengkapm dan pembatasan dari materi yang ingin kami sampaikan, karena kami juga menyadari ada
kelompok yang nantinya berpokus pada pembahasan Khalifah islam setelah Roaulullah yaitu
Khulafaurrasyiddin.

Anda mungkin juga menyukai