Anda di halaman 1dari 44

MODUL AJAR

PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS)

A. INFORMASI UMUM

Nama Penyusun : Muhammad Anis Zakaria, S.Pd


Asal Sekolah : SMK Muhammadiyah Randublatung
Mata Pelajaran : Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Jumlah Pesdik : 30 orang

Judul Elemen 1. Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah


2. Mendesain dan Mengevaluasi Penyelidikan Ilmiah
3. Menerjemahkan Data dan Bukti-Bukti Secara Ilmiah
Deskripsi Aspek : Zat dan Perubahannya
Aspek ini meliputi dasar-dasar besaran dan pengukuran, sifat zat
yang dibedakan secara kimia dan fisika, ciri-ciri dari perubahan
zat secara fisika dan kimia, serta penggolongan zat menjadi
unsur, senyawa, campuran dan cara pemisahan campuran yang
bermanfaat secara ekonomis.
Capaian Pembelajaran 1. Pada akhir fase E Peserta didik diharapkan dapat memahami
pengetahuan ilmiah dan menerapkannya; atau membuat
prediksi sederhana disertai dengan pembuktiannya.
Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti
makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya;
energi dan perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan
konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi,
sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku
ekonomi dan kesejahteraan.
Peserta didik juga mengaitkan fenomena-fenomena tersebut
dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
2. Pada akhir fase E Peserta didik dapat menentukan dan
mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan
ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu
pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi
kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah.
3. Pada akhir fase E Peserta didik dapat menerjemahkan data dan
bukti dari berbagai sumber untuk membangun sebuah
argumen serta dapat mempertahankannya dengan penjelasan
ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi
kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau
sumber data lain.
Peserta didik merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai
tindak lanjut, mengkomunikasikan proses dan hasil
pembelajarannya, melakukan refleksi diri terhadap tahapan
kegiatan yang dilakukan.
Kelas X TO
Tahun Pelajaran 2022/2023
Alokasi Waktu 30 JP / 1350 menit (5 x pertemuan @ 6 x 45 menit)
Jumlah Pertemuan 5
Fase Capaian E
Kompetensi Awal Pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki peserta
didik sebelum mempelajari modul ini adalah:
1) Dapat menjelaskan menyebutkan 3 wujud zat
2) Dapat menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat
3) Dapat menjelaskan perubahan fisika dan perubahan kimia
zat
Profil Pelajar Pancasila 1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak
Mulia
2) Berkebinekaan Global
3) Bergotong Royong
4) Mandiri
5) Bernalar Kritis
6) Kreatif
Sumber Pembelajaran 1) Bahan Ajar :
a) Buku Kimia SMK/MAK
b) Gambar-gambar yang berhubungan dengan zat dan
perubahannya
c) Modul ajar
d) Video
2) Internet
a) https://slidetodoc.com/bab-iii-zat-dan-wujudnya-peta-
konsep-zat/
b) https://smkn1sukorejo.sch.id/wp-content/uploads/
2020/08/Modul-KD-3.1-Materi-dan-Perubahannya.pdf
c) https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/28-
manajemen-pertanian-lahan-kering/topik-kuliah-praktek/
informasi-materi-kuliah-praktek1/512-materi-dan-perubahan-
materi
Bahan Pembelajaran 1) Batu kerikil
2) Air
3) Pewangi ruangan
4) Es batu
5) Kertas
6) Kayu
7) Lidi sapu
8) Nasi
9) Minyak kayu putih
10) Kapur Barus
11) Gula 1 sendok
12) Garam 1 sendok
13) Minyak Goreng 2 sendok
14) Pasir 2 sendok
Alat Praktik 1) Laptop
Pembelajaran 2) Gelas Ukur
3) Gelas air mineral
4) Botol air mineral
5) Gunting
6) Korek api
7) Pisau
8) Baskom
9) Lembar Kegiatan Siswa 6 lembar
10) Gelas 4 buah
11) Pengaduk/Sendok 1 buah
12) Spidol 1 buah
Media Pembelajaran LCD Proyektor, PPT
Target Peserta Didik 1) Peserta didik dengan kemampuan rata-rata : tidak ada
kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
2) Peserta didik dengan kemampuan di bawah rata-rata :
memiliki kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar (jika tidak sesuai dengan gaya belajarnya, tidak dapat
berkonsentrasi dalam waktu yang lama atau sebab lain).
3) Peserta didik dengan kemampuan di atas rata-rata : dapat
mencerna dan memahami dengan cepat dan mampu
mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS).
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Moda Pembelajaran Blended Learning
Metode Pembelajaran Diskusi, Presentasi, Demonstrasi, Simulasi Praktik
Bentuk Penilaian Asesmen Non Kognitif dan Asesmen Kognitif

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan 1) Peserta didik mampu menjelaskan dasar-dasar besaran dan
Pembelajaran pengukuran dengan menggunakan kalimatnya sendiri.
2) Peserta didik mampu menjelaskan jenis dan sifat zat yang
dibedakan secara kimia dan fisika dengan menggunakan
kata-katanya sendiri.
3) Peserta didik mampu menjelaskan ciri-ciri dari perubahan
zat secara fisika dan kimia dengan menggunakan kata-
katanya sendiri.
4) Peserta didik mampu menjelaskan penggolongan zat menjadi
unsur, senyawa, campuran dengan menggunakan kata-
katanya sendiri.
5) Peserta didik mampu menjelaskan pemisahan campuran
yang bermanfaat secara ekonomis dengan menggunakan
kata-katanya sendiri.
6) Peserta didik mampu melakukan penyelidikan ilmiah tentang
dasar-dasar besaran dan pengukuran secara mandiri.
7) Peserta didik mampu melakukan penyelidikan ilmiah tentang
jenis dan sifat zat yang dibedakan secara kimia dan fisika
secara mandiri.
8) Peserta didik mampu melakukan penyelidikan ilmiah tentang
ciri-ciri dari perubahan zat secara fisika dan kimia secara
mandiri.
9) Peserta didik mampu melakukan penyelidikan ilmiah tentang
penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran secara
mandiri.
10) Peserta didik mampu melakukan penyelidikan ilmiah tentang
pemisahan campuran yang bermanfaat secara ekonomis
secara mandiri.
11) Peserta didik mampu melakukan mengkomunikasikan proses
dan hasil pembelajarannya tentang dasar-dasar besaran dan
pengukuran secara mandiri.
12) Peserta didik mampu mengkomunikasikan proses dan hasil
pembelajarannya tentang jenis dan sifat zat yang dibedakan
secara kimia dan fisika secara mandiri.
13) Peserta didik mampu mengkomunikasikan proses dan hasil
pembelajarannya tentang ciri-ciri dari perubahan zat secara
fisika dan kimia secara mandiri.
14) Peserta didik mampu mengkomunikasikan proses dan hasil
pembelajarannya tentang penggolongan zat menjadi unsur,
senyawa, campuran secara mandiri.
15) Peserta didik mampu mengkomunikasikan proses dan hasil
pembelajarannya tentang pemisahan campuran yang
bermanfaat secara ekonomis secara mandiri.
2. Pemahaman Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik terdapat
Bermakna manfaat yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari :
1) Dapat memahami dasar-dasar besaran dan pengukuran.
2) Dapat memahami jenis dan sifat zat yang dibedakan secara
kimia dan fisika.
3) Dapat mengaplikasikan perubahan-perubahan fisika dan
kimia yang bermanfaat.
4) Dapat membuat larutan dan campuran dengan benar.
5) Dapat melakukan pemisahan campuran dengan benar.
3. Pertanyaan 1) Jika Anda diminta menanam metrinci unsur-unsur apa saja
Pemantik yang diperlukan tumbuhan, unsur apakah yang diperlukan
tumbuhan agar dapat hidup subur?
2) Jika Anda makan tape ketan yang dibeli dari pasar,
perubahan apa yang terjadi pada ketan menjadi tape ?
3) Pernahkah Anda melihat tukang bangunan mengaduk bahan
untuk membuat dinding rumah?

4. Persiapan Guru menyusun rencana pembelajaran dan mendesain penilaian


Pembelajaran pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa

5. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Langkah Pembelajaran
Tatap Muka Dalam Jaringan (online)
Kegiatan
Alokasi Alokasi
Uraian Uraian
Waktu Waktu
Pendahuluan - Guru mengucapkan 15 - Peserta menjawab 15
salam. menit salam. menit
- Guru melakukan doa - Peserta didik
- Guru melakukan melakukan doa.
presensi. - Peserta didik
- Guru menyampaikan mengisi form daftar
tujuan pembelajaran. hadir melalui link
- Guru menyampaikan Google Classroom
tahapan proses - Guru menginfokan
pembelajaran. tujuan pembelajaran,
- Guru membagi peserta tahapan proses
didik dalam kelompok pembelajaran dan
kecil (6 orang). hasil pembagian
kelompok melalui
WAG kelas.

Inti - Guru memfasilitasi 240 - Peserta didik 240


peserta didik dalam menit mereview kembali menit
mereview kembali tentang besaran dan
tentang besaran dan satuan.
satuan. - Guru membagikan
- Guru menuntun setiap materi modul dan
kelompok peserta didik video lewat Google
untuk mencermati Classroom tentang
materi berupa modul besran dan satuan
dan video yang agar dapat dicermati
terupload di Google oleh masing-masing
Classroom tentang kelompok.
Dasar-Dasar Besaran - Peserta didik dalam
dan Pengukuran. kelompoknya
- Guru menuntun peserta mencermati
didik untuk mencermati kemudian
kemudian melakukan melakukan kegiatan
kegiatan sesuai LKPD sesuai kegiatan
2.1 yang terupload di LKPD 2.1 lewat
Google Classroom Google Classroom
tentang besaran dan tentang besran dan
satuan. satuan.
- Guru menuntun peserta - Peserta didik
didik agar mendiskusikan
mendiskusikan dalam dalam kelompoknya.
kelompoknya. - Peserta didik
- Guru memfasilitasi mempresentasikan
peserta didik untuk hasil kerja
mempresentasikan kerja kelompoknya.
kelompoknya. - Setiap kelompok
- Guru membimbing agar membuat ringkasan
setiap kelompok dan menyusun
membuat ringkasan dan laporan dari proses
menyusun laporan dari kegiatan
proses kegiatan pembelajaran yang
pembelajaran yang dialaminya
dialaminya
- Guru memberikan
pendampingan untuk
peserta didik yang
memiliki kemampuan
di bawah rata-rata
terkait hal-hal yang
belum dipahami.

Penutup - Setiap kelompok 15 - Setiap kelompok 15


mengisi jurnal menit mengisi jurnal menit
kemajuan tugas melalui kemajuan tugas
link yang telah melalui link yang
disediakan. telah disediakan.
- Guru melakukan - Peserta didik
asesmen formatif. mengerjakan
- Guru menyampaikan asesmen formatif.
informasi terkait - Guru menyampaikan
kegiatan pebelajaran informasi terkait
untuk pertemuan kegiatan pebelajaran
selanjutnya. untuk pertemuan
- Guru mengakhiri selanjutnya.
pembelajaran dengan - Peserta didik
doa mengakhiri
- Guru mengucapkan pembelajaran
salam. dengan doa.
- Peserta didik
menjawab salam
guru.
Pertemuan ke-2
Langkah Pembelajaran
Tatap Muka Dalam Jaringan (online)
Kegiatan
Alokasi Alokasi
Uraian Uraian
Waktu Waktu
Pendahuluan - Guru mengucapkan 15 - Peserta menjawab 15
salam. menit salam. menit
- Guru melakukan doa - Peserta didik
- Guru melakukan melakukan doa.
presensi. - Peserta didik
- Guru menyampaikan mengisi form daftar
tujuan pembelajaran hadir melalui link
- Guru menyampaikan Google Classroom
tahapan proses - Guru menginfokan
pembelajaran tujuan pembelajaran,
- Guru membagi peserta tahapan proses
didik dalam kelompok pembelajaran dan
kecil (6 orang). hasil pembagian
kelompok melalui
WAG kelas.

Inti - Guru memfasilitasi 240 - Peserta didik 240


peserta didik dalam menit mereview kembali menit
mereview kembali tentang zat – zat
tentang zat – zat yang yang diperlukan
diperlukan tumbuhan tumbuhan untuk
untuk tumbuh dengan tumbuh dengan
subur. subur.
- Guru menuntun setiap - Guru membagikan
kelompok peserta didik materi modul dan
untuk mencermati video lewat Google
materi berupa modul Classroom tentang
dan video yang jenis dan sifat zat
terupload di Google yang dibedakan
Classroom tentang secara kimia dan
jenis dan sifat zat yang fisika agar dapat
dibedakan secara kimia dicermati oleh
dan fisika. masing-masing
- Guru menuntun peserta kelompok.
didik untuk mencermati - Peserta didik dalam
kemudian melakukan kelompoknya
kegiatan sesuai LKPD mencermati
2.2 yang terupload di kemudian
Google Classroom melakukan kegiatan
tentang jenis dan sifat sesuai kegiatan
zat yang dibedakan LKPD 2.2 lewat
secara kimia dan fisika Google Classroom
- Guru menuntun peserta tentang jenis dan
didik agar sifat zat yang
mendiskusikan dalam dibedakan secara
kelompoknya kimia dan fisika
- Guru memfasilitasi - Peserta didik
peserta didik untuk mendiskusikan
mempresentasikan kerja dalam kelompoknya
kelompoknya - Peserta didik
- Guru membimbing agar mempresentasikan
setiap kelompok hasil kerja
membuat ringkasan dan kelompoknya
menyusun laporan dari - Setiap kelompok
proses kegiatan membuat ringkasan
pembelajaran yang dan menyusun
dialaminya laporan dari proses
- Guru memberikan kegiatan
pendampingan untuk pembelajaran yang
peserta didik yang dialaminya
memiliki kemampuan
di bawah rata-rata
terkait hal-hal yang
belum dipahami.

Penutup - Setiap kelompok 15 - Setiap kelompok 15


mengisi jurnal menit mengisi jurnal menit
kemajuan tugas melalui kemajuan tugas
link yang telah melalui link yang
disediakan. telah disediakan.
- Guru melakukan - Peserta didik
asesmen formatif. mengerjakan
- Guru menyampaikan asesmen formatif.
informasi terkait - Guru menyampaikan
kegiatan pebelajaran informasi terkait
untuk pertemuan kegiatan pebelajaran
selanjutnya. untuk pertemuan
- Guru mengakhiri selanjutnya.
pembelajaran dengan - Peserta didik
doa mengakhiri
- Guru mengucapkan pembelajaran dengan
salam. doa.
- Peserta didik
menjawab salam
guru.

Pertemuan ke-3
Langkah Pembelajaran
Tatap Muka Dalam Jaringan (online)
Kegiatan
Alokasi Alokasi
Uraian Uraian
Waktu Waktu
Pendahuluan - Guru mengucapkan 15 menit - Peserta menjawab 15
salam salam menit
- Guru melakukan doa - Peserta didik
- Guru melakukan melakukan doa
presensi. - Peserta didik
- Guru menyampaikan mengisi form daftar
tujuan pembelajaran hadir melalui link
- Guru menyampaikan Google Classroom
tahapan proses - Guru menginfokan
pembelajaran tujuan pembelajaran,
- Guru membagi peserta tahapan proses
didik dalam kelompok pembelajaran dan
kecil (6 orang). hasil pembagian
kelompok melalui
WAG kelas.
Inti - Guru memfasilitasi 240 - Peserta didik 240
peserta didik dalam menit mereview kembali menit
mereview kembali tentang jenis dan
tentang jenis dan sifat sifat zat yang
zat yang dibedakan dibedakan secara
secara kimia dan fisika kimia dan fisikaGuru
- Guru menuntun setiap membagikan materi
kelompok peserta didik modul dan video
untuk mencermati lewat Google
materi berupa modul Classroom tentang
dan video yang jenis dan sifat zat
terupload di Google yang dibedakan ciri
Classroom tentang -ciri dari perubahan
jenis dan sifat zat yang zat secara fisika,
dibedakan ciri -ciri dari kimia dan biologi
perubahan zat secara agar dapat dicermati
fisika, kimia dan oleh masing-masing
biologi kelompok.
- Guru menuntun peserta - Peserta didik dalam
didik untuk mencermati kelompoknya
kemudian melakukan mencermati
kegiatan sesuai LKPD kemudian
2.3 yang terupload di melakukan kegiatan
Google Classroom sesuai kegiatan
tentang jenis dan sifat LKPD 2.3 lewat
zat yang dibedakan ciri Google Classroom
-ciri dari perubahan zat tentang jenis dan
secara fisika, kimia dan sifat zat yang
biologi dibedakan ciri -ciri
- Guru menuntun peserta dari perubahan zat
didik agar secara fisika, kimia
mendiskusikan dalam dan biologi
kelompoknya - Peserta didik
- Guru memfasilitasi mendiskusikan
peserta didik untuk dalam kelompoknya
mempresentasikan kerja - Peserta didik
kelompoknya mempresentasikan
- Guru membimbing agar hasil kerja
setiap kelompok kelompoknya
membuat ringkasan dan - Setiap kelompok
menyusun laporan dari membuat ringkasan
proses kegiatan dan menyusun
pembelajaran yang laporan dari proses
dialaminya kegiatan
- Guru memberikan pembelajaran yang
pendampingan untuk dialaminya
peserta didik yang
memiliki kemampuan
di bawah rata-rata
terkait hal-hal yang
belum dipahami.
Penutup - Setiap kelompok 15 - Setiap kelompok 15
mengisi jurnal menit mengisi jurnal menit
kemajuan tugas melalui kemajuan tugas
link yang telah melalui link yang
disediakan. telah disediakan.
- Guru melakukan - Peserta didik
asesmen formatif mengerjakan
- Guru menyampaikan asesmen formatif
informasi terkait - Guru menyampaikan
kegiatan pebelajaran informasi terkait
untuk pertemuan kegiatan pebelajaran
selanjutnya. untuk pertemuan
- Guru mengakiri selanjutnya
pembelajaran dengan - Peserta didik
doa mengakhiri
- Guru mengucapkan pembelajaran dengan
salam doa
- Peserta didik
menjawab salam
guru

Pertemuan ke-4
Langkah Pembelajaran
Tatap Muka Dalam Jaringan (online)
Kegiatan Alokas
Alokasi
Uraian i Uraian
Waktu
Waktu
Pendahuluan - Guru mengucapkan 15 - Peserta menjawab 15
salam menit salam menit
- Guru melakukan doa - Peserta didik
- Guru melakukan melakukan doa
presensi. - Peserta didik
- Guru menyampaikan mengisi form daftar
tujuan pembelajaran hadir melalui link
- Guru menyampaikan Google Classroom
tahapan proses - Guru menginfokan
pembelajaran tujuan pembelajaran,
- Guru membagi peserta tahapan proses
didik dalam kelompok pembelajaran dan
kecil (6 orang). hasil pembagian
kelompok melalui
WAG kelas.

Inti - Guru memfasilitasi 240 - Peserta didik 240


peserta didik dalam menit mereview kembali menit
mereview kembali tentang ciri -ciri dari
tentang ciri -ciri dari perubahan zat secara
perubahan zat secara fisika, kimia dan
fisika, kimia dan biologi.
biologi - Guru membagikan
- Guru menuntun setiap materi modul dan
kelompok peserta didik video lewat Google
untuk mencermati Classroom tentang
materi berupa modul unsur senyawa
dan video yang campuran agar dapat
terupload di Google dicermati oleh
Classroom tentang masing-masing
unsur senyawa kelompok.
campuran. - Peserta didik
- Guru menuntun peserta mendiskusikan
didik agar dalam kelompoknya
mendiskusikan dalam - Peserta didik
kelompoknya mempresentasikan
- Guru memfasilitasi hasil kerja
peserta didik untuk kelompoknya
mempresentasikan kerja - Setiap kelompok
kelompoknya membuat ringkasan
- Guru membimbing agar dari proses kegiatan
setiap kelompok pembelajaran yang
membuat ringkasan dari dialaminya
proses kegiatan
pembelajaran yang
dialaminya
- Guru memberikan
pendampingan untuk
peserta didik yang
memiliki kemampuan
di bawah rata-rata
terkait hal-hal yang
belum dipahami.
Penutup - Setiap kelompok 15 - Setiap kelompok 15
mengisi jurnal menit mengisi jurnal menit
kemajuan tugas melalui kemajuan tugas
link yang telah melalui link yang
disediakan. telah disediakan.
- Guru melakukan - Peserta didik
asesmen formatif mengerjakan
- Guru menyampaikan asesmen formatif
informasi terkait - Guru menyampaikan
kegiatan pebelajaran informasi terkait
untuk pertemuan kegiatan pebelajaran
selanjutnya. untuk pertemuan
- Guru mengakiri selanjutnya
pembelajaran dengan - Peserta didik
doa mengakhiri
- Guru mengucapkan pembelajaran dengan
salam doa
- Peserta didik
menjawab salam
guru

Pertemuan ke-5
Langkah Pembelajaran
Tatap Muka Dalam Jaringan (online)
Kegiatan
Alokasi Alokasi
Uraian Uraian
Waktu Waktu
Pendahuluan - Guru mengucapkan 15 - Peserta menjawab 15
salam menit salam menit
- Guru melakukan doa - Peserta didik
- Guru melakukan melakukan doa
presensi. - Peserta didik
- Guru menyampaikan mengisi form daftar
tujuan pembelajaran hadir melalui link
- Guru menyampaikan Google Classroom
tahapan proses - Guru menginfokan
pembelajaran tujuan pembelajaran,
- Guru membagi peserta tahapan proses
didik dalam kelompok pembelajaran dan
kecil (6 orang). hasil pembagian
kelompok melalui
WAG kelas.
Inti - Guru memfasilitasi 240 - Peserta didik 240
peserta didik dalam menit mereview kembali menit
mereview kembali tentang ciri -ciri dari
tentang ciri -ciri dari perubahan zat secara
perubahan zat secara fisika, kimia dan
fisika, kimia dan biologi
biologi - Setiap kelompok
- Guru menuntun setiap peserta didik
kelompok peserta didik mencermati
untuk mencermati kemudian
kemudian melakukan melakukan kegiatan
kegiatan sesuai LKPD sesuai kegiatan
2.4 yang terupload di LKPD 2.4 lewat
Google Classroom Google Classroom
tentang unsur senyawa tentang unsur
campuran senyawa campuran
- Guru menuntun peserta - Peserta didik
didik agar mendiskusikan
mendiskusikan dalam dalam kelompoknya
kelompoknya - Peserta didik
- Guru memfasilitasi mempresentasikan
peserta didik untuk hasil kerja
mempresentasikan kerja kelompoknya
kelompoknya - Setiap kelompok
- Guru membimbing agar membuat ringkasan
setiap kelompok dan menyusun
membuat ringkasan dan laporan dari proses
menyusun laporan dari kegiatan
proses kegiatan pembelajaran yang
pembelajaran yang dialaminya
dialaminya
- Guru memberikan
pendampingan untuk
peserta didik yang
memiliki kemampuan
di bawah rata-rata
terkait hal-hal yang
belum dipahami.
Penutup - Setiap kelompok 15 - Setiap kelompok 15
mengisi jurnal menit mengisi jurnal menit
kemajuan tugas melalui kemajuan tugas
link yang telah melalui link yang
disediakan. telah disediakan.
- Guru menyampaikan - Guru menyampaikan
informasi terkait informasi terkait
kegiatan pebelajaran kegiatan pebelajaran
untuk pertemuan untuk pertemuan
selanjutnya. selanjutnya
- Guru mengakiri - Peserta didik
pembelajaran dengan mengakhiri
doa pembelajaran dengan
- Guru mengucapkan doa
salam - Peserta didik
menjawab salam
guru

6. Asesmen
Lembar Asesmen Diagnostik
Asesmen Non Kognitif
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.
A B C

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada


semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar
di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi bengkel, lalu melihat kondisi yang tidak
nyaman, misalnya dari segi ventilasi ataupun penataan alatnya yang kurang rapi?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang zat dan perubahannya ?

Juml
Aspek
Asesmen Jenis Tes Bentuk Tes ah Waktu
Penilaian
Soal
Diagnostik Mengambil hasil asesmen sumatif fase sebelumnya
15
Formatif Keterampilan Non Tes Presentasi Hasil Karya -
menit
Penilaian Antar
Sikap Non Tes - 5 menit
Teman
Tes 15
Sumatif Pengetahuan Tanya Jawab 5 soal
Lisan menit

a. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik yang dilakukan adalah asesmen diagnostik kognitif, yaitu dengan
menggunakan asesmen sumatif pada fase sebelum.
b. Asesmen Formatif
1) Penilaian Keterampilan
Penilaian Keterampilan menggunakan bentuk tes presentasi hasil karya menurut
LKPD.
Rubrik Asesmen Presentasi Hasil
Belum Cukup Sangat
Kompeten
Aspek Kompeten Kompeten Kompeten
(70-84)
(0-64) (65-69) (85-100)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Presentasi tidak mampu mampu mampu mampu
mempresentasik mempresentasika mempresentasi mempresentasi
an hasil karya n hasil karya kan hasil karya kan hasil
namun dengan dengan sikap observasi
sikap yang kurang yang baik dengan sikap
baik namun tidak yang baik dan
mampu mampu
berdiskusi berdiskusi
Hasil - Data disajikan - Data disajikan - Data - Data
Karya dengan kurang dengan kurang disajikan disajikan
lengkap lengkap dengan dengan
- Pembahasan - Pembahasan kurang kurang
tidak sebagian lengkap lengkap
berhubungan berhubungan - Pembahasan - Pembahasan
dengan hasi dengan hasi berhubungan berhubungan
data yang data yang dengan hasi dengan hasi
diperoleh diperoleh data yang data yang
- Susunan - Susunan laporan diperoleh diperoleh
laporan tidak kurang rapi - Susunan - Susunan
rapi laporan laporan rapi
kurang rapi

2) Penilaian Sikap
Rubrik Penilaian antar Teman
Nama Teman yang dinilai : ………………
Nama siswa penilai : ………………

Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom 1, 2, 3 atau 4 sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya
N
Pernyataan 1 2 3 4
o
1 Teman saya aktif berdiskusi
Teman saya menghargai semua anggota
2
kelompok
Teman saya berpartisipasi dalam
3
mengerjakan tugas kelompok
Teman saya punya ide untuk memecahkan
4
masalah
Jika ada kendala dalam mengerjakan tugas,
5 teman saya punya cara untuk
menyelesaikannya
Teman saya dapat menyelesaikan tugas yang
6
menjadi tanggung jawabnya
Juml a h Skor
Nila i= x 1 00
24

Keterangan:
1 : sangat jarang
2 : jarang
3 : sering
4 : selalu

c. Asesmen Sumatif
Daftar Pertanyaan Lisan
1. Sifat materi ditinjau dari hubungannya dengan pembentukan zat baru materi
mempunyai dua sifat. Jelaskan semuanya serta berilah contoh minimal 1 contoh !
2. Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Sifat-sifat dari ketiga wujud zat
tersebut berbeda satu dengan yang lain. Bagaimanakan sifat zat padat bila dirinci
dari susunan partikel, gaya tarik menarik partikel, gerak partikel, volume, dan
bentuk ?
3. Perubahan terjadi pada zat karena berubah massanya, berubah volumenya,
berubah wujudnya, atau berubah menjadi materi lain. Terdapat 2 perubahan zat,
yaitu : perubahan fisika dan perubahan kimia, Jelaskan semuanya serta berilah
contoh minimal 1 contoh !
4. Karakteristik dari unsur, senyawa, dan campuran memiliki ciri yang betrda antara
satu dengan yang katn. Jelaskan semuanya serta berilah contoh minimal 1 contoh!
5. Campuran heterogen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Koloid dan Suspensi.
Jelaskan semuanya serta berilah contoh minimal 1 contoh!

Kriteria Penilaian Pertanyaan Lisan

No. Nilai
Soa 0
20 10 5
l
1 Menjawab Menjawab Menjawab, Menjawab salah /
lengkap dan benar 2 dan 3 tapi hanya tidak menjaewab
benar benar 1
2 Menjawab Menjawab Menjawab, Menjawab salah /
lengkap dan benar 4 dan 3 tapi hanya tidak menjaewab
benar benar 1
3 Menjawab Menjawab Menjawab, Menjawab salah /
lengkap dan benar 2 dan 3 tapi hanya tidak menjaewab
benar benar 1
4 Menjawab Menjawab Menjawab Menjawab 1 atau
lengkap dan benar 5 atau 4 benar 3 atau 2 salah / tidak
benar menjaewab
5 Menjawab Menjawab Menjawab, Menjawab salah /
lengkap dan benar 2 dan 3 tapi hanya tidak menjaewab
benar benar 1

7. Pengayaan dan Remidial


a. Pengayaan
Memberikan tugas pengayaan bagi peserta didik yang memiliki capaian lebih dari 80
dengan menjadikannya tutor sebaya bagi peserta didik yang memiliki kemampuan di
bawah rata-rata.
b. Remidial
1) Pembelajaran remidial dilaksanakan bagi peserta didik dengan pencapaian di bawah
70.
2) Tahapan pembelajaran remidial dilakukan melalui pembelajaran remidial secara
tutor sebaya dan diakhiri dengan tes.

8. Refleksi Peserta Didik dan Guru


1) Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran ?
2) Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran ?
3) Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran ?
4) Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik ?
5) Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini ?
6) Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran ?
7) Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi ?

LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
LKPD 2.2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Projek IPAS


Elemen : Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah
Capaian : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
Pembelajaran pengetahuan ilmiah dan menerapkannya, membuat prediksi
sederhana di sertai dengan pembuktiannya, fenomene
fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari
berbagai aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya,
Tujuan : menjelaskan zat dan perubahannya, energi dan perubahannya,
Pembelajaran bumi dan antariksa.
Peserta didik menjelaskan jenis dan sifat zat yang dibedakan
: secara kimia dan fisika
Alat dan Bahan - Gelas ukur
- Gelas air mineral
- Botol air mineral
- Batu kerikil
- Air
- Pewangi ruangan

Langkah-langkah : 1. Zat Padat


 Siapkan batu kerikil, gelas ukur, dan gelas air
mineral!
 Masukkan batu kerikil ke dalam gelas ukur yang
kosong! Amati bentukdan volumenya?
 Dari gelas ukur, pindahkan batu kerikil ke gelas air
mineral! Amati bentuk dan volumenya?
 Terakhir, dari gelas air mineral, letakkan batu kerikil
di meja, amati juga bentuk dan volumenya?
 Lihatlah dalam buku paketmu tentang gerak partikel,
gaya tarik menarik, dan jarak anta partikel zat padat!
 Masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel yang
telah tersedia!
2. Zat Cair
 Siapkan air, gelas ukur, gelas air mineral, dan botol
air mineral!
 Tuangkan air ke dalam gelas ukur! Amati bentuk dan
volumenya?
 Dari gelas ukur, pindahkan air ke gelas air mineral!
Amati bentuk dan volumenya?
 Terakhir, dari gelas air mineral, masukkan air ke
dalam botol air mineral, amati juga bentuk dan
volumenya?
 Lihatlah dalam buku paketmu tentang gerak partikel,
gaya tarik menarik,dan jarak antar partikel zat cair!
 Masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel yang
telah tersedia!
3. Zat Gas
 Siapkan pewangi ruangan!
 Semprotkan pewangi ruangan! Amati bentuk dan
volumenya?
 Lihatlah dalam materi di google classroom atau
browsing internet tentang gerak partikel, gaya tarik
menarik,dan jarak antar partikel zat gas!
 Masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel yang
telah tersedia!
4. Setelah 3 zat selesai kalian praktikan kemudian
presentasikan hasil kerja kelompokmu !
5. Susunlah laporan dan kumpulkan !

Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
LKPD 2.3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Projek IPAS


Elemen : Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah
Capaian : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
Pembelajaran pengetahuan ilmiah dan menerapkannya, membuat prediksi
sederhana di sertai dengan pembuktiannya, fenomene
fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari
berbagai aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya,
menjelaskan zat dan perubahannya, energi dan
perubahannya, bumi dan antariksa.
: Peserta didik menjelaskan dibedakan ciri -ciri dari perubahan
Tujuan Pembelajaran zat secara fisika dan kimia.

Alat dan Bahan - Es batu


- Kertas
- Kayu
- Lidi sapu
- Nasi
- Minyak kayu putih
- Kapur Barus
- Gunting
- korek api
- pisau baskom

Langkah-langkah : 1. Es
Letakkan es batu pada baskom, kemudian diamkan
beberapa saat.
Amati perubahan yang terjadi.
Masukkan data yang 8nda peroleh dalam tabel berikut

2. Kertas
Ambil selembar kertas.
Gunting kertas tersebut hingga menjadi bagian-bagian
kecil.
Amati perubahan yang terjadi.
Masukkan data pengamatan 8nda pada tabel berikut
3. Kayu
Ambil sebatang kayu.
Potong kayu tersebut menggunakan pisau.
Amati perubahan yang terjadi.
Masukkan data pengamatan 8nda pada tabel berikut

4. Lidi
Ambil sebatang lidi sapu dan korek api
Bakar lidi sapu tersebut dengan menggunakan korek api.
Amati perubahan yang terjadi.
Masukkan data hasil pengamatan anda dalam tabel berikut

5. Kapur barus
Letakkan kapur barus pada tempat terbuka kemudian
diamkan seloama 2 hari.
Amati perubahan yang terjadi.
Masukkan data yang 8nda peroleh dalam tabel berikut

6. Setelah 5 macam selesai kalian praktikan kemudian


presentasikan hasil kerja kelompokmu !
7. Susunlah laporan dan kumpulkan !

Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
LKPD 2.4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : IPAS


Elemen : Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah
Capaian : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
Pembelajaran pengetahuan ilmiah dan menerapkannya, membuat prediksi
sederhana di sertai dengan pembuktiannya, fenomene
fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari
berbagai aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya,
menjelaskan zat dan perubahannya, energi dan perubahannya,
Tujuan : bumi dan antariksa.
Pembelajaran Peserta didik menjelaskan unsur senyawa campuran
:
Alat dan Bahan : - Lembar Kegiatan Siswa 6 lembar
Alat - Gelas 4 buah
- Pengaduk/Sendok 1 buah
- Spidol 1 buah
:
Bahan - Gula 1 sendok
- Garam 1 sendok
- Minyak Goreng 2 sendok
- Pasir 2 sendok

Langkah-langkah : 1. Masukkan 1 sendok gula dan air pada gelas ke-1, aduk
hingga merata, beri label A!
2. Masukkan 1 sendok garam dan air pada gelas ke-2, aduk
hingga merata, beri label
3. B!
4. Masukkan 2 sendok minyak dan air pada gelas ke-3, aduk
hingga merata, beri label
5. C!
6. Masukkan 2 sendok pasir dan air pada gelas ke-4, aduk
hingga merata, beri label D!
7. Amati keempat gelas, perbedaan apa sajakah yang dapat
kamu lihat ?
8. Catatatlah hasil pengamatanmu !
9. Setelah kalian melakukan praktik A, B, C , dan D
kemudian presentasikan hasil kerja kelompokmu !
10. Susunlah laporan dan kumpulkan !

Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

MATERI 2.1
BESARAN DAN PENGUKURAN
A. Besaran dan Satuan
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan.
Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran suatu besaran yang diikuti bilangan.
Besaran dalam fisika terbagi menjadi dua:
a. Besaran pokok, yaitu besaran yang satuannya telah ditentukan secara internasional (SI)
sebagai dasar besaran lain (turunan). Tujuh besaran pokok:
Besaran Satuan
panjang meter (m)
massa kilogram (kg)
waktu detik (s)
kuat arus listrik Ampere (A)
suhu Kelvin (K)
intensitas cahaya candela (cd)
jumlah zat mol
b. Besaran turunan, yaitu besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Beberapa
besaran turunan, yaitu:
Besaran Satuan
luas m²
kecepatan m/s
gaya kg m/s² (N)
usaha kg m²/s² (J)
tekanan kg/ms² (Pa)
frekuensi 1/s (Hz)
daya kg m²/s³ (W)

Besaran berdasarkan arahnya terdiri dari:


a. Besaran skalar, besaran yang tak punya arah. Contoh: massa (m), panjang (L), waktu (t),
kelajuan (v), massa jenis (ρ).
b. Besaran vektor, besaran yang punya arah. Contoh: gaya (F), percepatan (a), kecepatan (v),
momentum (p).

B. Dimensi Besaran
Dimensi besaran adalah cara suatu besaran tersusun atas besaran pokok.
Besaran Dimensi
panjang L
massa M
waktu T
kuat arus listrik I
suhu θ
intensitas cahaya J
jumlah zat N
Contoh :
Tentukan dimensi besaran gaya dan usaha !
Jawab :
Gaya :
F = m.a
F = M.L/T²
F = M.L.T–²
Usaha :
W = F.s
W = M.L.T–².L
W = M.L².T–²
Dimensi besaran dapat digunakan untuk :
a. Membuktikan kesetaraan dua besaran
Contoh :
Buktikan bahwa besaran momentum dan impuls adalah besaran yang setara!
Momentum
P = m.v
P = M.L.T-1
Impuls
I = M.L.T-2 .T = M.L.T-1
kedua besaran tersebut setara.
b. Membuktikan kebenaran suatu persamaan atau rumus
Contoh :
Buktikan bahwa rumus λ = v.t bernilai benar!
λ = v.t
L = L.T-1.T
L=L
berarti rumus tersebut benar.

C. Pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran lain.
Beberapa perbandingan internasional pada besaran pokok per satuannya :
1) Panjang
Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum, dalam selang
waktu 1/299.792.458 s.
2) Massa
Satu kilogram didefinisikan sebagai massa 1 liter air murni bersuhu 4°C.
3) Waktu
Satu detik didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan atom cesium-133 untuk bergetar
sebanyak 9.192.631.770 kali.
4) Kuat arus listrik
Satu Ampere didefinisikan sebagai kuat arus yang dialirkan melalui dua buah kawat yang
sejajar dan diletakkan pada jarak pisah 1 m dalam vakum, menghasilkan gaya 2 x 10 -7 N
tiap meter kawat.
5) Suhu
Satu Kelvin didefinisikan sebagai 1/273.16 kali suhu termodinamika titik tripel air.

6) Intensitas cahaya
Satu candela didefinisikan sebagai intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang
memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 x 10 12 Hz dengan intensitas
radiasi sebesar 1/683 W/Sr.
7) Jumlah zat
Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom
yang terdapat pada 0.012 kg karbon-12.

Walaupun telah memiliki definisi, pengukuran masih memiliki kesalahan atau ketidakpastian
dalam pengukurannya.
Kesalahan pengukuran sistematis diakibatkan :
a. Keterbatasan ketelitian alat ukur.
b. Kesalahan pengaturan/kalibrasi alat ukur.
c. Kesalahan sudut pandang (paralaks) saat membaca alat ukur.
d. Kesalahan akibat penyederhanaan nilai/sistem.
e. Pengukuran tunggal sehingga tidak akurat.
Oleh karena itu, kesalahan relatif atau batas suatu toleransi pengukuran harus selalu
dicantumkan dalam hasil pengukuran.
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan terhadap suatu besaran sebanyak satu
kali saja.
Nilai kesalahan pengukuran tunggal antara lain :
a. Kesalahan mutlak
Δx = 1/2 x ketelitian
b. Kesalahan relatif
KR = Δx/x
dengan persentase kesalahan relatif
%KR = Δx/x x 100%
Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan terhadap suatu besaran secara
berulang untuk mendapatkan akurasi.
Nilai kesalahan pengukuran berulang antara lain:
a. Kesalahan mutlak
Δx = (Σ|xi-x̅|)/n
b. Kesalahan relatif
KR = Δx/x
dengan persentase kesalahan relatif
%KR = Δx/x x 100%
Keterangan :
xi = data pengukuran i
x̅ = rata-rata hasil pengukuran
n = jumlah percobaan
Penulisan akhir hasil pengukuran:
l = x ± Δx
l = x ± KR

D. Pengukuran Panjang
Dalam pengukuran panjang, dapat digunakan:
a. Penggaris/mistar
Penggaris adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 1 mm/0,1 cm.

Pengukuran
x = x2 – x1
x = 7,2 – 0,5
x = 6,7
∆x = 1/2 x ketelitian
∆x = 1/2 x 0,2 cm
∆x = 0,05 cm
l = x ± Δx
l = 6,7 ± 0,05 cm

b. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 0,1 mm/0,01 cm.

Panjang pada skala utama (xutama) adalah skala yang terdapat di sebelah kiri titik 0 skala
nonius.
Panjang pada skala nonius (xnonius) adalah skala yang berimpit dengan skala utama.
Pengukuran
x utama = 3,1 cm
x nonius = 0,07 cm
x = xutama + xnonius
x = 3,1 + 0,07
x = 3,17 cm
Δx = 1/2 x ketelitian
Δx = 1/2 x 0,01 cm
Δx = 0,005
l = x ± Δx
l = 3,17 ± 0,005 cm

c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 0,01 mm/0,001 cm.

Panjang pada skala utama (xutama) adalah skala terpanjang yang masih dapat terbaca.
Panjang pada skala nonius (xnonius) adalah skala yang berimpit dengan skala utama.
Pengukuran:
xutama = 3,5 mm
xnonius = 0,37 mm
x = xutama + xnonius
x = 3,5 + 0,37
x = 3,87 mm
Δx = 1/2 x ketelitian
Δx = 1/2 x 0,01 mm
Δx = 0,005 mm
l = x ± Δx
l = 3,87 ± 0,005 mm

E. Pengukuran Massa
Dalam pengukuran massa, dapat digunakan:
a. Neraca lengan/Ohaus
Neraca lengan adalah alat ukur massa dengan ketelitian 0,01 g.
Neraca lengan terdiri dari tempat beban, skala beban, beban geser, sistem pengatur khusus
dan penunjuk.

Cara pengukuran massa menggunakan neraca lengan :


1. Atur beban geser pada posisi nol dan sistem pengatur khusus, sehingga neraca lengan
berada dalam keadaan seimbang.
2. Letakkan benda yang akan diukur pada tempat beban.
3. Atur beban geser yang ada sehingga neraca seimbang.
4. Jumlahkan seluruh bacaan skala masingmasing lengan skala yang merupakan massa
benda yang diukur.
b. Neraca pegas
Neraca pegas adalah alat ukur massa dengan ketelitian 0,5 g.
Neraca pegas terdiri dari pegas dan selongsong besi yang ujungnya terdapat pengait.
Cara pengukuran massa dengan neraca pegas adalah dengan menggantung benda yang
akan diukur pada pengait neraca. Bacaan skala yang ditunjuk oleh penunjuk neraca sama
dangan massa benda yang diukur.

F. Pengukuran Waktu
Dalam pengukuran waktu, biasanya digunakan stopwatch.
Stopwatch analog adalah alat ukur waktu yang memiliki ketelitian 1 s, adapun stopwatch
digital dapat memiliki ketelitian yang lebih presisi.
Stopwatch analog terdiri dari tombol dan jarum penunjuk.
a. Tombol stopwatch terdiri dari tombol mulai, berhenti dan reset. Tombol reset berfungsi
untuk mengembalikan jarum penunjuk ke posisi nol.
b. Jarum jam terdiri dari jarum besar dan jarum kecil. Jarum besar adalah jarum yang
menunjukkan menit, sedangkan jarum kecil adalah jarum yang menunjukkan detik.

Cara pengukuran waktu menggunakan stopwatch :


1. Tekan tombol reset lalu lepaskan sehingga jarum penunjuk kembali ke posisi nol.
2. Tekan tombol mulai lalu lepaskan ketika hendak memulai pengukuran.
3. Tekan tombol berhenti lalu lepaskan ketika pengukuran tepat selesai.
4. Hasil akhir adalah penjumlahan bacaan jarum besar (menit) dengan bacaan jarum kecil
(detik).

G. Angka Penting
Angka penting adalah angka yang dihasilkan dari hasil pengukuran (bukan penghitungan),
termasuk angka yang ditaksirkan.
Contoh :
Pada hasil pengukuran 8,9 cm, Angka 8 merupakan angka pasti, dan 9 merupakan angka
taksiran.
Aturan dalam penggunaan angka penting :
a. Semua angka selain nol adalah angka penting (a.p.).
Contoh:
3,21 (3 a.p.)
2,2 (2 a.p.)
1,559 (4 a.p.)
b. Angka nol yang terletak di antara dua angka adalah angka penting.
Contoh :
3,01 (3 a.p.)
2,5009 (5 a.p.)
20,09 (4 a.p.)
c. Angka nol yang terletak di belakang koma desimal adalah angka penting.
Contoh :
3,00 (3 a.p.)
9,0 (2 a.p.)
44,500 (5 a.p.)
d. Seluruh angka nol yang terletak di sebelah kiri koma desimal dan menyatakan bilangan
<1 bukan angka penting.
Contoh :
0,1 (1 a.p.)
0,0088 (2 a.p.)
0,00609 (3 a.p.)

e. Semua angka nol yang terletak di kanan angka bukan nol namun tidak diikuti koma
desimal bukan angka penting, kecuali diberi tanda.
Contoh :
1205000 (4 a.p.)
22400 (3 a.p.)
1205000 (6 a.p.)
22400 (4 a.p)

Aturan pembulatan bilangan dalam fisika adalah sebagai berikut :


a. Angka yang nilainya >5 dibulatkan ke atas.
Contoh :
.6,38 dibulatkan menjadi 6,4
b. Angka yang nilainya <5 dibulatkan ke bawah.
Contoh :
8,34 dibulatkan menjadi 8,3
c. Angka yang nilainya =5 dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil, dan
dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap.
Contoh :
4,25 dibulatkan menjadi 4,2
5,55 dibulatkan menjadi 5,6

Operasi hitung angka penting harus mengikuti aturan berikut:


1) Penjumlahan dan pengurangan
Hasil dari operasi menghasilkan hanya satu angka taksiran saja dan angka penting paling
sedikit.
Contoh :
23,12 + 1,2 = 24,32 dibulatkan 24,3 (3 a.p.)
21,9 – 1,15 = 20,75 dibulatkan 20,8 (3 a.p.)
2) Perkalian dan pembagian
Hasil dari operasi menghasilkan banyak angka penting yang paling sedikit dari bilangan
yang dioperasikan.
Contoh :
12,2 (3 a.p.) x 3,5 (2 a.p.) = 42,70 dibulatkan 43 (2 a.p.)
3214 (4 a.p.) x 121 (3 a.p.) = 388894 menjadi 388000 (3 a.p.)
1,44 (3 a.p.) : 7,2 (2 a.p.) = 0,2 menjadi 0,20 (2 a.p.)
2564 (4 a.p.) : 12 (2 a.p.) = 213,666… menjadi 210 (2 a.p.)
3) Pemangkatan dan penarikan akar
Hasil dari operasi menghasilkan banyak angka penting yang sama dengan bilangan yang
dioperasikan.
Contoh :
(2,5)2 = 6,25 ≈ 6,3 (2 a.p.)
√225 = 15 ≈ 15,0 (3 a.p.)
4) Perkalian dan pembagian dengan bilangan eksak
Hasil dari operasi menghasilkan banyak angka penting yang sama dengan bilangan hasil
pengukuran.
Contoh :
Suatu benda panjangnya 1,25 m jika diperpanjang menjadi 4 kalinya, maka,
1,25 x 4 = 5,00 (3 a.p.)
Notasi ilmiah adalah notasi yang menyederhanakan bilangan yang sangat kecil atau sangat
besar menjadi satu tempat satuan.
a x 10n
a = bilangan pokok/mantisa (1 < a < 10)
10n = orde besar
n = orde bilangan
Contoh:
0,0000000257 menjadi 2,57 x 10-8
965300 menjadi 9,653 x 105
MATERI 2.2
JENIS DAN SIFAT ZAT YANG DIBEDAKAN SECARA KIMIA DAN FISIKA

A. Definisi Materi
Materi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki massa, menempati ruang, dan
memiliki sifat dapat dilihat, dicium, didengar, dirasa, atau diraba. Dari batasan ini maka kita
dapat menyatakan benda-benda termasuk materi, misalnya: tumbuhan, hewan, manusia, batuan,
minyak bumi, tanah, air, udara, bakteri, atom, molekul, dan lain-lain.
A.1. Sifat Materi
Setiap materi memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat materi menunjukkan ciri atau karakteristik
dari materi itu. Mengenal sifat-sifatnya berarti mengenal materi itu, demikian juga sebaliknya.
Sifat materi ditinjau dari hubungannya dengan pembentukan zat baru materi mempunyai dua
sifat :
1) Sifat fisika
Yaitu sifat-sifat zat yang tidak ada hubungannya dengan penbentukan zat baru. Contoh :
warna, rasa, massa jenis, wujud, titik didih.
Sifat fisika ditinjau ukuran dan jumlahnya mempunyai 2 sifat yaitu :
a) Sifat Intensif yaitu sifat fisika yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran zat
seperti warna, bau , titik didih, dan lain-lain. Contoh : Gula 1 sendok dengan gula 1 kg
sama-sama manis.
b) Sifat Ekstensif yaitu sifat fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat seperti
kelarutan, massa jenis, volume, dan lain-lain. Contoh : Pasir 2 kg, lempeng alumunium
2 cm².
2) Sifat Kimia
Yaitu sifat-sifat zat yang ada hubungannya dengan pembentukan zat baru. Contoh : Mudah
sukarnya terbakar, mudah sukarnya membusuk, mudah sukarnya berkarat, mudah sukarnya
terurai.

A.1.1. Sifat Fisika


Tabel 1. Contoh Sifat Fisika dan Kimia Pada Beberapa Materi
MATERI
SIFAT
AIR GARAM DAPUR BENSIN
Sifat Fisika      
 Wujud Cair Padat Cair
 Bentuk - Kristal -
 Rasa Tidak berasa Asin Khas
 Bau Tidak berbau Tidak berbau Khas
 Warna Tidak berwarna Putih Kuning muda
 Titik didih 1000C 1413°C -
 Titik Beku 0°C 801°C -
 Titik Bakar - - 30-50°C
Sifat Kimia Tidak terbakar Tidak terbakar Mudah terbakar

Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan,
kelarutan, kekeruhan, dan kekentalan.

a. Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Sifat-sifat dari ketiga wujud zat tersebut
seperti pada Tabel 1.
Tabel 2. Perbedaan Sifat Zat Padat, Zat Cair dan Zat Gas
No Zat Padat Zat Cair Zat Gas
1 Susunan partikelnya sangat Susunan partikelnya kurang Susunan partikelnya sangat
rapat dan teratur rapat dan kurang teratur berjauhan dan tidak teratur
2 Gaya tarik menarik antar Gaya tarik menarik antar Gaya tarik menarik antar
partikelnya kuat partikelnya kurang kuat partikelnya sangat lemah
3 Partikel tidak dapat Partikel dapat bergerak tapi Partikel dapat bergerak dan
bergerak bebas, hanya terbatas berpindah tempat dengan
bergetar ditempatnya bebas
4 Memiliki bentuk tetap Memiliki bentuk yang tidak Memiliki bentuk tidak tetap
tetap (menyesuaikan
wadah)
5 Memiliki volume tetap Memiliki volume tetap Memiliki volume tidak tetap
 
Padatan memiliki bentuk tetap karena partikel-partikelnya diikat erat bersama, sering dalam
pola teratur yang disebut dengan kisi (lattice). Dalam suatu cairan, gaya antarpartikel terlalu
lemah untuk menahannya dalam formasi yang tetap sehingga partikel-partikel ini dapat
bergeser dengan mudah dan saling melewati satu sama lain. Energi kinetik partikel-partikel gas
cukup besar. Gas juga memiliki energi kinetik yang cukup untuk menyebar dan memenuhi
seluruh tempat atau wadahnya. Perhatikan susunan partikel-partikel zat padat, cair dan gas pada
gambar 1

Zat Padat Zat Cair Zat Gas


Gambar 1: Susunan Partikel
b. Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel suspensi yang
halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada sampel keruh maka intensitasnya akan berkurang
karena dihamburkan. Hal ini bergantung konsentrasinya. Alat untuk mengetahui intensitas
cahaya pada zat cair yang keruh ini atau untuk mengetahui tingkat kekeruhan disebut 
turbidimetry.

c. Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan atau viskositas adalah ukuran ketahanan zat cair untuk mengalir. Untuk mengetahui
kekuatan mengalir  (flow rate) zat cair digunakan  viskometer.  Flow rate digunakan untuk
menghitung indeks viskositas. Aliran atau viskositas suau cairan dibanding dengan aliran air
memberikan viskositas relatif untuk cairan tersebut. Viskositas sangat dipengaruhi oleh struktur
molekul cairan. Jika struktur molekulnya kecil dan sederhana maka molekul tersebut dapat
bergerak cepat, misalkan air. Jika molekulnya besar dan saling bertautan maka zat tersebut akan
bergerak sangat lambat, misalkan oli. Molekul-molekul cairan yang bergerak cepat dikatakan
memiliki viskositas atau kekentalan rendah sedangkan molekul cairan yang bergerak lambat
dikatakan memiliki kekentalan tinggi.

d. Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap.
Mendidih terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih sedangkan menguap terjadi pada
suhu berapa saja di bawah titik didih. Misal pada saat anda menjemur pakaian, maka airnya
menguap bukan mendidih. Titik didih berbagai zat berbeda, bergantung pada struktur dan sifat
bahan. Perhatikan titik didih beberapa zat pada tekanan 1 atm pada Tabel 2.

e. Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair. Misal garam dapur jika
dipanaskan akan meleleh menjadi cairan. Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal zat
padat tersebut. Zat cair dan zat gas juga memiliki titik leleh tetapi perubahannya tidak dapat
diamati pada suhu kamar.

f. Kelarutan
Larutan merupakan campuran homogen. Dalam larutan terdapat dua komponen yaitu pelarut
dan terlarut. Pelarut merupakan zat yang melarutkan dan biasanya jumlahnya lebih banyak,
sedangkan terlarut merupakan zat yang terlarut, biasanya jumlahnya lebih kecil. Misal larutan
garam, maka zat terlarutnya garam dan pelarutnya air. Pada umumnya larutan berupa cairan
tetapi larutan juga terjadi dalam bentuk gas dan padat. Contoh larutan gas adalah udara yang
terdiri dari oksigen, nitrogen, karbon dioksida dan gas-gas lain. Contoh larutan padatan adalah
stainless steel. Kelarutan menerangkan tingkat suatu zat saling melarutkan. Ahli kimia
menerangkan kelarutan dengan istilah berupa banyaknya zat terlarut tertentu yang akan melarut
ke dalam larutan tertentu pada suhu tertentu. Kemampuan melarut bergantung pada gaya tarik
partikel zat terlarut dengan partikel pelarutnya. Misal dalam proses pelarutan garam dalam air,
maka molekul air pertama-tama menarik molekul garam menjauh satu dengan lain hingga suatu
saat tercapai suatu keadaan molekul air tidak mampu memisahkan molekul garam dari yang
lain atau disebut jenuh.
Kelarutan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti berikut: suhu, volume
pelarut, ukuran zat terlarut, jenis zat terlarut, jenis pelarut. Pada pokok bahasan ini, hanya akan
dibahas pengaruh suhu, volume pelarut dan ukuran zat terhadap kelarutan suatu zat.
1) Suhu
Perhatikan saat anda membuat air kopi. Gula dan kopi akan lebih cepat larut dalam air panas
daripada dalam air dingin. Mengapa demikian? Pada saat melarutkan bentuk padat menjadi
cair melibatkan penghancuran struktur yang kaku, atau kisi-kisi kistal dari zat padat. Pada
peristiwa ini diperlukan energi. Kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik partikel zat
bertambah sehingga partikel pada suhu yang tinggi bergerak lebih cepat dibandingkan pada
suhu rendah. Kondisi ini menyebabkan terjadinya tumbukan antara partikel zat terlarut
dengan partikel pelarut.

2) Volume pelarut
Misalkan anda melarutkan 2 sendok makan gula dalam 100 mL air dan melarutkan 2 sendok
makan gula dalam 5.000 mL air, manakah yang lebih cepat larut? Gula 2 sendok makan
akan lebih cepat larut dalam 5.000 mL air daripada dalam 100 mL air. Semakin besar
volume pelarut, maka jumlah partikel pelarut akan semakin banyak. Kondisi tersebut
memungkinkan lebih banyak terjadi tumbukan antara partikel zat terlarut dengan partikel zat
pelarut sehingga zat padat umumnya lebih mudah larut.

3) Ukuran zat terlarut


Misalkan anda melarutkan 2 sendok makan gula pasir halus dalam 100 mL air dan 1 sendok
makan gula batu dalam 100 mL air, manakah yang lebih cepat larut? Gula pasir lebih cepat
larut daripada gula batu. Hal ini karena gula pasir halus memiliki ukuran partikel yang lebih
kecil sehingga memiliki permukaan sentuh yang luas dibandingkan gula batu. Jadi makin
kecil ukuran zat terlarut makin besar kelarutan zat tersebut.

A.1.2. Sifat Kimia


Sifat kimia merupakan sifat yang dihasilkan dari perubahan kimia, antara lain mudah
terbakar, mudah busuk, dan korosif. Sifat-sifat ini karakteristik.
a. Mudah terbakar
Pernahkah anda menyalakan kembang api? Saat anda membakar kembang api maka
dengan segera akan terjadi nyala warna-warni yang indah. Pada peristiwa ini terjadi
perubahan kimia. Pada mulanya kembang api dibuat dari campuran antara kalium nitrat
(KNO3) , belerang dan arang kayu. Namun sekarang kembang api telah dibuat dengan
warna-warni, yaitu dari strontium dan litium (warna merah), natrium (warna kuning),
barium (warna hijau), dan tembaga (warna biru). Contoh lain yang mudah terbakar adalah
fosfor. Fosfor dapat terbakar bila kena udara, membentuk senyawa fosfor oksida. Oleh
karena itu fosfor disimpan di dalam air. Fosfor dimanfaatkan untuk membuat korek api.

b. Mudah busuk
Jika buah dan sayur dibiarkan di udara terbuka  maka lama kelamaan buah dan sayur
tersebut akan membusuk. Buah dan sayur yang busuk akan menimbulkan bau yang tidak
sedap. Proses pembusukan ini karena adanya mikroorganisme.

c. Korosif
Perkaratan atau korosi merupakan peristiwa rusaknya logam oleh pengaruh lingkungan,
yaitu adanya oksigen dan kelembapan. Besi adalah salah satu contoh logam yang mudah
berkarat. Pada proses korosi terbentuk zat yang jenisnya baru yaitu karat. Gejala yang
tampak pada korosi adalah terjadi perubahan warna. Pada umumnya logam bersifat
korosif kecuali emas, platina, dan air raksa.
A.2. Massa
Massa materi menunjukkan jumlah (kuantitas) materi itu yang dinyatakan menurut ukuran SI
dalam satuan kilogram (simbol; kg ). 1 ton = 1000 kg 1 kg = 1000 g = 10 ons 1 g = 1000 mg

A.3. Volum
Volum materi menunjukkan jumlah (kuantitas) materi itu yang dinyatakan menurut ukuran SI
dalam satuan desimeter-kubik ( symbol: dm3). 1 m3 = 1000 dm3; 1 dm3 = 1000 cm3; 1 L =
1000 mL = 1000cc.
MATERI 2.3
CIRI -CIRI DARI PERUBAHAN ZAT SECARA FISIKA, KIMIA DAN BIOLOGI

B. Perubahan Materi
Tidak ada yang abadi, kecuali Tuhan Yang Maha Esa, pencipta materi tersebut. Dengan
demikian materi di alam ini selalu mengalami perubahan. Perubahan terjadi karena berubah
massanya, berubah volumenya, berubah wujudnya, atau berubah menjadi materi lain.
Perubahan tersebut sering kali kita lihat, seperti: air mendidih manjadi uap, besi berkarat, susu
menjadi basi, ledakan mercon, kapur barus menyublim, dan masih banyak lagi.
Sesungguhnya, perubahan materi melibatkan perubahan sifat dari materi itu sendiri. Perubahan
sifat ini ada yang hanya melibatkan perubahan sifat fisikanya saja, dan ada juga yang
melibatkan perubahan sifat kimianya. Biasanya perubahan sifat kimia suatu materi selalu
melibatkan juga perubahan sifat fisikanya.
Para ahlikimia mengelompokkan menjadi2perubahan, yaitu: perubahan fisika dan perubahan
kimia.

B.1. Perubahan Fisika


Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak disertai terjadinya zat baru, tidak
berubah zat asalnya, hanya terjadi perubahan wujud, perubahan bentuk atau perubahan
ukuran. Contoh: jika air dipanaskan akan berubah menjadi uap air, sedangkan jika air
didinginkan maka air akan membeku menjadi es. Es, air dan uap adalah zat yang sama
hanya wujudnya saja yang berbeda.

B.1.1. Perubahan Fisika Karena Perubahan Wujud


Peristiwa perubahan fisika yang mengakibatkan perubahan wujud dapat terjadi karena
pengaruh pemanasan. Materi yang telah mengalami perubahan fisika karena perubahan
wujud dapat  dikembalikan pada wujud semula. Contoh perubahan fisika karena per-
ubahan wujud, antara lain:
a. Es yang berwujud padat jika dibiarkan di tempat terbuka akan berubah wujud
menjadi air.
b. Air jika dipanaskan akan berubah wujud menjadi uap.
c. Embun terjadi karena uap air di udara melepaskan panas dan menjadi air.
d. Kapur barus jika dibiarkan di tempat terbuka akan menyublim menjadi gas.

B.1.2. Perubahan Fisika karena Perubahan Bentuk


Tukang kayu mengubah kayu menjadi kursi dan meja. Perubahan materi dari kayu
menjadi kursi termasuk perubahan fisika. Hal ini karena kayu hanya mengalami
perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya tidak berubah.
Contoh lain adalah perubahan materi dari aluminium menjadi teko, sendok, dan panci.
Hal ini termasuk perubahan fisika karena aluminium hanya mengalami perubahan bentuk
saja, sedangkan sifatnya tidak berubah.

B.1.3. Perubahan Fisika karena Perubahan Ukuran


Contoh: biji kopi digiling menjadi serbuk kopi dan batu dipecah-pecah. Sifat kopi tidak
berubah, yang berubah hanya ukurannya. Demikian juga dengan batu yang dipecah-
pecah.

B.1.4. Perubahan Fisika karena Perubahan Volume


Contoh: raksa atau alkohol dalam termometer memuai jika menyentuh permukaan yang
panas sehingga dapat digunakan sebagai pengukur suhu. Sifat raksa dan alkohol tidak
berubah meskipun mengalami pemuaian.

B.1.5. Perubahan Fisika karena Perubahan Bentuk Energi


Ingat bahwa energi tidak dapat dihilangkan dan juga tidak dapat diciptakan. Energi hanya
dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lain. Contoh: lampu pijar menyala dan kipas
angin berputar.

B.1.6. Perubahan Fisika karena Pelarutan


Pernahkah anda membuat es jeruk? Jika anda membuat es jeruk, anda terlebih dahulu
memeras jeruk untuk mengambil sari jeruknya, kemudian melarutkan sari jeruk tersebut
ke dalam air dingin. Nah, apakah rasa jeruk tersebut berubah setelah anda campurkan
dengan air dingin? Rasa jeruk setelah dicampurkan dengan air dingin tetap sama. Oleh
karena sifat jeruk tidak berubah setelah dilarutkan dalam air, peristiwa ini tergolong
perubahan fisika karena pelarutan.
Contoh lain perubahan fisika karena pelarutan adalah ketika anda membuat kopi. Rasa
kopi setelah dilarutkan dalam air tetap sama atau tidak berubah.

B.2. Perubahan Kimia


Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang menyebabkan terjadinya satu atau lebih
zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia selanjutnya disebut reaksi kimia. Contoh: Besi
berkarat, proses fotosintesis, pembuatan tempe (fermentasi), indutri asam sulfat, industri
alkohol dan lain-lain. Perubahan kimia dapat terjadi karena beberapa proses yaitu:

B.2.1. Peristiwa Perubahan Kimia karena Pembakaran


Salah satu perubahan kimia yang sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari
adalah peristiwa pembakaran. Pembakaran adalah reaksi kimia antara materi yang
terbakar dengan oksigen. Oleh karena itu, reaksi pembakaran sering disebut reaksi
oksidasi. Peristiwa kebakaran hutan merupakan salah satu contoh perubahan kimia
akibat pembakaran. Contoh lainnya adalah pembakaran  kembang api. Reaksi
pembakaran banyak digunakan sebagai sumber energi. Misalnya, pembakaran bensin di
dalam mesin mobil dapat menghasilkan energi gerak sehingga mobil dapat bergerak.
Peristiwa perubahan kimia karena pembakaran juga terjadi dalam tubuhmu. Bahan
makanan yang telah anda makan diproses dalam tubuh dengan cara pembakaran
sehingga menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Proses pembakaran kimia dalam tubuh dapat dituliskan sebagai berikut.
Mengapa pada proses pembakaran dapat timbul asap? Asap terjadi akibat pembakaran
yang tidak sempurna. Pembakaran tidak sempurna terjadi karena oksigen yang tersedia
untuk bereaksi tidak mencukupi sehingga sebagian karbon tidak terbakar. Pembakaran
yang tidak sempurna dapat menghasilkan gas beracun, yaitu karbon monoksida (CO)
yang menyebabkan sesak napas.

B.2.2. Peristiwa Perubahan Kimia karena Perkaratan


Apakah yang dimaksud dengan peristiwa perkaratan itu? Perkaratan adalah reaksi kimia
antara logam dengan udara (oksigen) dan air. Perkaratan merupakan peristiwa
perubahan kimia karena menghasilkan zat yang baru. Paku yang terbuat dari besi jika
bereaksi dengan udara dan air, maka besi (Fe) tersebut dapat berubah menjadi karat besi
(Fe2O3⋅nH2O). Sifat besi dan karat besi sangat berbeda. Besi mempunyai sifat yang kuat,
sedangkan karat besi mempunyai sifat yang rapuh. Faktor-faktor yang mempercepat
proses perkaratan antara lain:
a. Adanya uap air (udara yang lembap),
b. Adanya uap garam atau asam di udara,
c. Permukaan logam yang tidak rata,
d. Singgungan dengan logam lain.
Peristiwa perkaratan ini menimbulkan banyak kerugian karena benda-benda yang
terbuat dari besi menjadi rapuh dan cepat rusak. Nah, bagaimana cara mencegah
peristiwa perkaratan pada besi? Peristiwa perkaratan pada besi dapat dicegah dengan
cara:
a. Menghindarkan kontak langsung antara benda yang terbuat dari besi dengan oksigen
atau air. Ini dapat dilakukan dengan cara mengecat, melumuri besi dengan oli,
membalut besi dengan plastik, atau melapisi besi dengan timah;
b. Memperhalus permukaan logam, misalnya diamplas;
c. Mencegah logam agar tidak terkena uap garam atau asam;
d. Menyimpan logam di tempat kering.

B.2.3. Peristiwa Perubahan Kimia karena Pembusukan


Pernahkah kamu menyimpan buah-buahan, seperti apel di tempat yang terbuka hingga
beberapa hari? Apakah yang terjadi dengan apel tersebut? Apel yang dibiarkan di
tempat terbuka dalam waktu yang lama akan busuk. Pembusukan adalah peristiwa
perubahan kimia karena mikroorganisme. Pada apel yang membusuk, apel berubah
menjadi bau, berlendir, dan mengeluarkan gas. Oleh karena sifat apel setelah membusuk
berbeda dengan apel sebelum membusuk, maka peristiwa pembusukan apel dapat
dikatakan sebagai perubahan kimia.

B.2.4. Peristiwa Perubahan Kimia karena Peragian


Proses peragian merupakan proses di mana zat asal yang mengandung
karbohidrat/protein dengan bantuan mikroorganisme (ragi/bakteri) akan berubah
menjadi zat-zat lain. Contohnya: singkong & beras diubah menjadi tape, kedelai diubah
menjadi kecap, tempe, tepung gandum diubah menjadi roti.

B.2.5. Peristiwa Perubahan Kimia karena Perusakan atau Pelapukan


Proses perusakan atau pelapukan yaitu kerusakan yang terjadi karena aktivitas mikroba,
enzim atau reaksi kimia. Contohnya: makanan menjadi basi, minyak menjadi tengik,
pelapukan kayu, buah-buahan membusuk.
B.2.6. Peristiwa Perubahan Kimia karena Proses Fotositesis
Proses fotosintesis terjadi dengan adanya klorofil (zat hijau daun). Dengan bantuan
sinar matahari tumbuh-tumbuhan mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa
dan gas oksigen. Reaksinya sebagai berikut:

B.2.7. Peristiwa Perubahan Kimia karena Proses Pencernaan Makanan


Pada proses pencernaan makanan, nasi (karbohidrat) dalam tubuh kita dengan bantuan
enzim diubah menjadi glukosa: Enzim + Karbohidrat à glukosa

B.2.8. Peristiwa Perubahan Kimia karena Proses Pernapasan


Proses pernapasan terjadi di mana glukosa dari hasil pencernaan dalam tubuh akan
dibakar dengan oksigen menghasilkan karbondioksida, air, dan energi. Reaksinya:
Glukosa + Oksigen → karbondioksida + air + energi
C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O + energi
Bagaimana membedakan perubahan kimia dari perubahan fisika selain dengan jalan
membuktikan terjadinya zat yang jenisnya baru? Reaksi kimia (perubahan kimia) sering
disertai gejala atau tanda-tanda terbentuknya zat baru. Ada empat macam petunjuk yang
menandai berlangsungnya suatu reaksi kimia yaitu pembentukan gas, pembentukan
endapan, perubahan warna, dan perubahan suhu.
Dari uraian tentang perubahan materi di atas, maka kita bisa membedakan antara
perubahan fisika dengan perubahan kimia lewat gambar 2.
Gambar 2. Perubahan Fisika dan Kimia dalam Kehidupan Sehari - Hari
C. Manfaat Perubahan Materi
Perubahan fisika berperan penting dalam industri obat-obatan atau farmasi, yaitu dalam
proses ekstrasi zat-zat aktif yang terkandung dalam bahan alam. Zat-zat aktif ini berguna
untuk bahan baku obat. Senyawa yang terkandung dalam dedaunan atau akar-akaran
dikeluarkan menggunakan pelarut tertentu dalam alat khusus. Menyeduh kopi dengan air
panas, merupakan ekstraksi kafein dari kopi agar larut dalam air. Kafein bersifat larut dalam
air panas.

Seperti halnya perubahan fisika, perubahan kimia pun banyak manfaatnya. Hampir semua
industri yang memproduksi bahan baku menggunakan prinsip-prinsip perubahan kimia atau
reaksi kimia. Dalam industri plastik, zat-zat organik yang bersumber dari gas alam dan
minyak bumi diubah melalui reaksi dan proses kimia menjadi plastik, misalnya polietilen
(PE), polipropilen (PP), dan polivinilklorida (PVC).
Hampir semua industri, mulai dari yang berteknologi sederhana (misalnya industri tahu)
hingga yang berteknologi tinggi (misalnya pembuatan pesawat terbang) menerapkan prinsip-
prinsip perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan kimia dan perubahan fisika terkadang terjadi secara bersamaan, misalnya pada
pembakaran lilin. Lilin terbakar menghasilkan nyala dan asap hitam (karbon). Hal
ini menunjukkan terjadinya reaksi kimia. Di sisi lain, terjadi pula perubahan fisika yaitu lilin
meleleh menjadi cair.
MATERI 2.4
UNSUR SENYAWA CAMPURAN

D. Klasifikasi Materi
Materi yang ada di alam dapat diklasifikasikan menjadi unsur, senyawa dan campuran. Unsur
adalah bentuk paling sederhana dari suatu zat, terdiri hanya dari satu jenis atom saja. Molekul,
yaitu unit struktur independen terdiri dari dua unsur atau lebih yang saling terikat. Senyawa
adalah dua atau lebih unsur berbeda yang terikat secara kimia. Campuran adalah kelompok dua
macam zat atau lebih yang secara fisik saling terkait. Untuk membedakan pemahaman tentang
atom, molekul, campuran dapat dilihat pada  Gambar 3. Materi dapat dikelompokkan ke dalam
2 golongan besar, yaitu zat tunggal, yaitu unsur & senyawa dan campuran 
Karakteristik dari unsur, senyawa, dan campuran adalah sebagai berikut:

D.1. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat yang lebih sederhana
dengan reaksi kimia, contohnya: besi, emas, tembaga , alumunium, oksigen, belerang.
Unsur dapat dikelompokkan menjadi:
1. Unsur logam,  seperti: besi, alumunium, emas, tembaga, seng, platina, perak.
2. Unsur non logam: oksigen, hydrogen, belerang, karbon, fospor, nitrogen.
Sifat-sifat unsur logam dan sifat-sifat unsur non logam, adalah sebagai berikut:
Beberapa unsur yang kita kenal sehari-hari, ada yang berada dalam keadaan bebas
(monoatomik) dan berada dalam bentuk yang terikat dengan unsur lain/bentuk senyawa
(poliatomik). Contoh unsur monoatomik: karbon , emas, besi dan lain-lain. Contoh unsur
poliatomik: belerang, fosfor, hydrogen dan lain-lain.

D.2. Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang masih dapat diuraikan menjadi dua zat atau lebih dengan
sifat yang berbeda dari asalnya. Senyawa yang kita kenal sehari-hari adalah air, garam
dapur, gula, urea, kalsium karbonat (kapur).
Contoh penguraian senyawa menjadi zat-zat lain (dengan cara kimia ):
1. Air (H2O)
o Senyawa Air adalah zat cair jernih tidak berasa, tidak berwarna dan tidak dapat
terbakar.
o Unsur penyusunnya: Gas hydrogen yang sangat mudah terbakar dan gas oksigen
yang diperlukan dalam proses pembakaran.

2. Gula (C6H12O6)
o Senyawa Gula tebu merupakan zat padat putih dan rasanya manis
o Unsur penyusun: karbon, gas hydrogen dan gas oksigen. Karbon (arang) adalah
zat padat yang berwarna hitam, gas hydrogen mudah terbakar, sedangkan gas
oksigen diperlukan untuk pembakaran

3. Garam dapur (NaCl)


o Senyawa Natrium klorida (NaCl) merupakan zat padat berwarna putih dan
rasanya asin.
o Unsur penyusun: Natrium dan klorin. Natrium merupakan logam yang reaktif
sedangkan gas klorin merupakan unsur non logam yang sangat reaktif dan berbau.

D.3. Campuran
D.3.1. Pengertian Campuran
Di alam kebanyakan materi dalam bentuk campuran. Air di sungai, air sumur,
paduan logam, tanah, asap , udara, air gula kabut dll.
Campuran adalah suatu bahan yang terdiri atas dua atau lebih zat yang berlainan
bergabung menjadi satu yang masih mempunyai sifat zat asalnya dengan tidak
mempunyai komposisi yang tetap. Campuran dapat dibedakan menjadi campuran
heterogen dan campuran homogen (campuran sejati )

D.3.2. Campuran Homogen


Campuran homogen adalah campuran yang tidak bisa dibedakan antara zat-zat
yang bercampur di dalamnya. Seluruh bagian yang bercampur mempunyai sifat
yang sama. Contohnya:
o Udara merupakan campuran bermacam-macam gas seperti nitrogen, oksigen,
dan lain-lain dan masing-masing gas tidak bisa dibedakan.
o Paduan logam merupakan campuran dari beberapa jenis logam, masing –
masing logam tidak bisa dibedakan.
Suatu campuran homogen yang dengan mikroskop pun tidak bisa dibedakan
partikel-partikel penyusunnya disebut larutan.

D.3.3. Campuran Heterogen


Campuran heterogen adalah campuran yang mengandung zat-zat yang tidak dapat
bercampur satu dengan yang lain secara sempurna. Masih dapat dikenali sifat-sifat
partikel dari zat asal yang bercampur tersebut, seperti bentuk dan warnanya.
Contohnya:
o Batu-batu yang ada di alam (batu kapur, batu pualam)
o Air Lumpur
o Air dengan minyak
o Adonan bangunan: campuran pasir, semen, gamping, dan air
o Minuman kopi: campuran air, gula, bubuk kopi.

Campuran heterogen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:


a. Koloid
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang ukuran partikel penyusunnya terletak
antara larutan dan suspensi. Contohnya air susu, cat, dan awan.
b. Suspensi
Suspensi adalah campuran kasar dan tampak heterogen. Antarpartikel penyusun
suspensi masih terdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa
menggunakan mikroskop. Contoh: air sungai yang keruh, air dan minyak dikocok,
dan campuran kapur dan air

Dari uraian di atas kita dapat mengelompokkan campuran heterogen dan campuran
homogen dengan melihat ciri-cirinya pada table 3

Tabel 3. Perbedaan sifat antara unsur, senyawa, dan campuran


Unsur Senyawa Campuran
Tergolong zat tunggal Tergolong zat tunggal Terdiri dari dua jenis zat
tunggal atau lebih.
Tidak dapat diuraikan Dapat diuraikan secara kimia Dapat dipisahkan secara
secara kimia. menjadi zat yang lebih fisika.
sederhana
Tersusun dari atomatom Terbentuk dari dua jenis Perbandingan komposisi zat
yang sejenis. unsur atau lebih dengan tunggal yangbercampur tidak
perbandingantertentu tertentu(tidak tetap)
Mempunyai sifat yang Mempunyai sifat tertentu Masih mempunyai sifat zat
tertentu, contoh: besi, yang berbeda dari sifat asalnya. Contoh: larutan
krom, emas, seng,oksigen, unsurpenyusunnya. Contoh: gula,larutan garam dapur,
karbon, magnesium. cuka, alk0hol, garam dapur, kecap, sirop.
air accu (asam sulfat).

A. Kadar Zat
Kadar Campuran
Kadar zat menyatakan banyaknya zat itu dalam sejumlah campurannya. Kadar zat dalam
campuran dapat dinyatakan dalam satuan persen (%) dan bagian perjuta (bpj) atau
permillion (ppm).
Persen Massa:   Persen Volum:
     
Bagian perjuta (bpj) atau permilion (ppm):
     

Contoh soal :
Bila 25 gram garam dapur dilarutkan dalam 100 gram air sehingga dihasilkan larutan
garam. Hitunglah kadar garam dalam larutan tersebut dalam satuan:
1. Persen massa.
2. bpj.

Jawab:
a). PERSEN MASSA GARAM b). bpj GARAM DAPUR:
DAPUR:
   
(perhatikan bahwa 20% = 2. 10  bpj, sehingga a% = a x 104 bpj)
5

Gambar 3 : Bagan struktur klasifikasi materi

3. Glosarium
 Materi : segala sesutu yang mempunyai massa, menempati ruang, dan memiliki sifat
seperti dapat dilihat, dicium,diraba, didengar atau dirasa.
 Sifat fisika : sifat-sifat zat yang tidak ada hubungannya dengan penbentukan zat baru
meliputi: wujud, rasa bau, warna, bentuk dan tetapan fisika.
 Sifat kimia : sifat-sifat zat yang ada hubungannya dengan pembentukan zat baru meliputi
kereaktifan (kemudahan bereaksi; mudah terbakar), rumus kimia, struktur ikatan.
 Perubahan fisika : merupakan perubahan yang hanya melibatkan perubahan sifat fisika
materi, berifat sementara dan tidak menghasilkan zat baru.
 Perubahan kimia : merupakan perubahan materi yang melibatkan pada sifat fisika
maupun sifat kimia materi, perubahan yang menghasilkan zat baru yang sifatnya kekal.
 Unsur : zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana
dengan reaksi kimia biasa.
 Senyawa : zat tunggal yang dapat diuraikan secara kimia menjadi zat yang lebih
sederhana yang berbeda sifatnya dengan zat asal.
 Campuran : gabungan dari dua atau lebih zat dengan komposisi yang tidak tetap dan sifat
zat yang bergabung tidak berubah.
 Campuran homogen : campuran yang serba sama
 Campuran heterogen : ccampuran yang serbaneka.
 Kadar zat : banyaknya zat itu dalam sejumlah campurannya.

4. Daftar Pustaka
Michael Purba, Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk SMK/MAK Kelas X,
Penerbit Erlangga.
Michael Purba, Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK dan MAK Kelas X,
Penerbit Erlangga.
Catur Supriyanto, Kimia SMK C1(Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa), Mediatama.
Eko Suryanto, Kimia SMK C1(Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi),
Mediatama.
https://slidetodoc.com/bab-iii-zat-dan-wujudnya-peta-konsep-zat/
https://smkn1sukorejo.sch.id/wp-content/uploads/2020/08/Modul-KD-3.1-Materi-dan-
Perubahannya.pdf
https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/28-manajemen-pertanian-lahan-
kering/topik-kuliah-praktek/informasi-materi-kuliah-praktek1/512-materi-dan-
perubahan-materi
https://www.youtube.com/watch?v=jzF00TD7KXQ
https://www.youtube.com/watch?v=1mz5YoU0YcQ
https://www.youtube.com/watch?v=Zgyw3KJk5yw

Blora, 22 Februari 2022


Mengetahui,
Guru Mapel

Suwit, S.Ag.,S.Pd.,M.Pd. Muhammad Anis Zakaria, S.Pd


NBM. 1003984 NBM.1192510

Anda mungkin juga menyukai