Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMASDANA ALOKASI KHUSUS


(DAK) NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2O23

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam


rangka mewujudkan visi misi presiden yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.Untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diselenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan palayanan kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pertimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah, mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah
satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya untuk
meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah baik Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang merata,
terjangkau dan berkualitas.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal
298 ayat (7) menyebutkan belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan
dapat digunakan untuk kegiatan nonfisik. Dengan tersedianya anggaran DAK Bidang
Kesehatan untuk kegiatan fisik dan nonfisik, diharapkan dapat mendukung pembangunan
kesehatan di daerah yang sinergis dengan prioritas nasional.
Bantuan operasional kesehatan merupakan upaya pemerintah pusat dalam
membantu pemerintah daerah untuk mencapai target nasional di bidang kesehatan yang
menjadi tanggungjawab daerah.
Pelaksana bidang kesehatan di daerah adalah Puskesmas.Peran Puskesmas sangat
penting, karena menjadi ujung tombak dalam upaya kesehatan di masyarakat, terutama
upaya promotif dan preventif. Terdapat empat fungsi Puskesmas yang perlu terus
ditingkatkan, yaitu sebagai: 1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan; 2)
Pusat pemberdayaan masyarakat; 3) Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer; dan 4)
Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.
Salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut dengan
meningkatkan akses pelayanan kesehatan komprehensi, yang bermutu dan mudah
diperoleh kepada seluruh elemen masyarakat terutama dalam Upaya Kesehatan
Masyarakat.
Puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan yang
bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatan kesadaran,
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal.Dengan demikian Puskesmas berfungsi tidak hanya sebagai pusat pelayanan
kesehatan strata pertama, tetapi juga sebagai pusat penggerak pemabangunan
berwawasaan kesehatan serta pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas terdiri dari
UpayaKesehatan Masyarakat ( UKM ). Dimana UKM terdiri dari Upaya Kesehatan
Esensial dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Dalam rangka mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat
dankeberhasilan suatu program yang maksimal di lingkup wilayah kerja
Puskesmasdiperlukan suatu komunikasi dan koordinasi yang terencana dan terukur
dengan baik terutama dengan lintas program dan lintas sektor yang terkait. Adapun
pelaksanaaan kegiatan program secara cermat dan teliti.Untuk itu dibutuhkan suatu
perencanaan yang matang mulai dari tahapan pelaksanaan program, pembuatan jadwal
kepada lintas program dan lintas sektor yang terkait.
Komunikasi yang jelas dan mudah diterima akan sangat mendukung pencapaian
kinerja suatu program, dan koordinasi yang baik akan memudahkan dan mempercepat
upaya keberhasilan suatu program.Untuk mengukur  indikator keberhasilan tersebut telah
ditetapkan standar pelayanan minimal (SPM) bagi Kabupaten/Kota dan indikator
pencapaian target Millenium Development Goals (MDG,s). Sejalan dengan hal tersebutt
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan berusaha mendukung Pemerintah
Daerah dalam usaha pencapaian target SPM maupun MDG,s melalui bantuan operasional
kesehatan (BOK). Peran dana BOK Puskesmas diharapkan memberikan daya ungkit
meningkatkan fungsi Puskesmas dalam pelayanan dan manajemen didalam wilayah
kerjanya.
1. Dasar Hukum
a. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);
c. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang Kementerian Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 83);
d. Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022, No. 170 -2- 2022 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 260);
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1146);
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.07/2021 tentang pengelolaan
Dana Alokasi Khusus Nonfisik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 1032);
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang perubahan atas
peraturan menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2022;
2. Gambaran Umum
Jumlah penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pasar Ahad berdasarkan
data BPS tahun 2021 sebanyak 16,500 jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki-
laki sebanyak 8,149 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 8,351 jiwa. Dalam
kesehatan ibu dan anak terjadi beberapa permasalahan di UPTD Puskesmas Pasar
Ahad diantaranya; Masih Rendahnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Yanitu sebanyak 67,20 % Capaian tersebut belum mencapai target Rencana Strategis
Puskesmas Pasar Ahad Tahun 2021 Yaitu 100 % . Sedangkan imunisasi dasar lengkap
pada balita baru mencapai 57,7 %. Kasus balita gizi kurang (BB/U) 5,4%, balita
pendek (BB/U) 6.63 dan balita kurus (BB/TB) 3.54%.
Untuk penyakit menular dan tidak menular beberapa permasalahan yaitu jumlah
kasus HIV sebanyak 6 orang, angka kesembuhan BTA + 100%, pelayanan orang
dengan gangguan jiwa berat 87,1%, penyandang DM mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar 54,9%. Jumlah sarana kesehatan yang ada di UPTD
Puseksmas Pasar Ahad yang terdiri dari Jumlah Pustu 9 Unit,Polindes 3 Unit serta
Pelayanan UGD 24 Jam dan Rawatan Persalinan. Tenaga kesehatan yang merupakan
“jantung” dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) secara hitungan anjab belum
terpenuhi kebutuhan ideal baik jumlah dan peningkatan kapasitas sesuai update
ilmu kesehatan terbaru. Dari berbagai masalah kesehatan yang terjadi kami mengkaji
pemecahan masalah dengan merencanakan kegiatan yang bersumber dana BOK
Kabupaten. Adapun rincian menu kegiatan yang direncanakan dalam BOK
Kabupaten/Kota sebagai berikut:

No Rincian Menu/Komponen/Sub Komponen Uraian

1 Pelayanan kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja


Merupakan kegiatan pemeriksaan kesehatan kepada anak
sekolah dan remaja untuk mengetahui tentang kesehatan,
Pelaksanaan skrining kesehatan (termasuk
1.1 intelegensia, domain otak dan prilaku sehingga dapat ditemui
jiwa) pada anak usia sekolah dan remaja
secara dini permasalahan yang ada.
 

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah anak usia sekolah, remaja dan lintas sektor di
wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pasar Ahad.

No Rincian Menu/Komponen/Sub Komponen Jumlah Penerima Manfaat

UKM Esensial Primer

1. Pelayanan kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja


 Anak Usia sekolah
Pelaksanaan skrining kesehatan (termasuk jiwa) pada anak usia 24 Jorong
1.1  Remaja
sekolah dan remaja
 Lintas sektor 

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

Output Metode
No Rincian Menu/Komponen/Sub Komponen Tahapan pelaksana
Satuan Volume Pelaksanaan

UKM Esensial Primer

1. Pelayanan kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja


 24 1. Persiapan
Pelaksanaan skrining kesehatan (termasuk Dokumen
1..1 Jorong Swakelola Administrasi
jiwa) pada anak usia sekolah dan remaja laporan
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(februari sd
september)
4. Pembuatan
Laporan
Akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kurun waktu pencapaian keluaran/pelaksanaan pekerjaan ini adalah Januari sampai dengan
Desember 2023

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang di perlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten
sebesar Rp. 35.000.000- (Tiga Puluh Lima Juta Rupiah) dengan kebutuhan rincian menu kegiatan
sebagai berikut:
Rincian Kebutuhan BiayaUKM Essensial Primer :
No Rincian Kegiatan Kebutuhan Biaya
1 Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 35.000.000
1.1 Pelaksanaan skrining Kesehatan (termasuk jiwa) pada Anak 35.000.000
usia sekolah dan Remaja

Pasar Ahad, 16 Februari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Pasar Ahad

dr. Ety Puspita


Pembina / IV a
198309192009012004

Anda mungkin juga menyukai