Berikan contoh tentang Quine Duham Problem sesuai bidang studi dimana
sebuah proses verifikasi/falsifikasi dari suatu hipotesis memiliki asumsi-
asumsi yang mempengaruhi penerimaan hipotesis tersebut. Mahasiswa bisa
mulai dengan anomali kemudian diikuti dengan hipotesis beserta asumsi-
asumsi di sekitar hipotesis.
Salah satu contoh Quine Duham Problem dalam bidang hukum adalah
dalam proses pembuktian hukum perkara Hak Atas Kekayaan Intelektual
spesifiknya hak cipta terhadap karya-karya musik. Contohnya, ada sebuah
anomali di mana seorang musisi menciptakan sebuah karya musik dengan dasar
filosofi, teknik atau gaya yang mirip dengan karya seni musik musisi lain yang
telah lebih dulu terkenal. Kemudian, musisi tersebut mengaku bahwa karyanya
adalah karya asli dan bukanlah plagiat dari karya musisi-musisi yang lebih dulu
terkenal.
Hipotesis yang diajukan adalah bahwa karya seni tersebut memang asli,
dan bukan merupakan plagiat dari karya seniman yang lebih dulu terkenal.
Namun, ada asumsi-asumsi di sekitar hipotesis ini yang mempengaruhi
penerimaan atau penolakan hipotesis tersebut.
Dalam kasus seperti ini, Quine Duham Problem muncul karena sulit
untuk membedakan antara asumsi-asumsi ini dan hipotesis itu sendiri. Sebagai
penegak hukum, kita harus mempertimbangkan semua asumsi-asumsi yang
mungkin dan melakukan analisis terhadap fakta-fakta yang ada untuk mencapai
kesimpulan yang objektif mengenai kasus hak cipta karya seni musik tersebut.
Tidak ada teori ilmiah yang dapat dianggap benar secara mutlak dan
abadi karena teori ilmiah memiliki sifat dinamis atau berkembang. Bahkan
teori-teori yang telah terbukti secara kuat sekalipun selalu terbuka untuk
pengujian, modifikasi, dan bahkan penolakan jika ditemukan bukti yang cukup
kuat yang menyatakan sebaliknya.
Jadi, dapat dikatakan bahwa semua teori ilmiah berada dalam sebuah
proses pengujian, dan ketika bukti yang cukup kuat ditemukan untuk menolak
atau memodifikasi teori yang ada, maka teori tersebut dapat digantikan oleh
yang baru dan lebih baik.