RAMLAYANI
221160011
Makhluk hidup tidak dapat berpijak jika tidak ada tanah. Tanah adalah
siklus hidrologi, air hujan yang jatuh mencapai tanah akan mengalami
dan pori-pori serta batuan yang ada dibawah tanah yang dapat bergerak
juga sebagai media pengatur air. Kondisi tanah menentukan jumlah air
mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga
kemampuan tanah menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima
ke bawah. Berdasarkan gaya yang bekerja pada air tanah yaitu gaya
adhesi, kohesi dan gravitasi, maka air tanah dibedakan menjadi: air
1.2Rumusan Masalah
tanaman.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya
dinyatakan dengan berat kering. Kadar air tanah dapat dinyatakan dalam
persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara
dikering ovenkan dalam oven pada suhu 100 °C – 110 °C untuk waktu
terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-
mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian
pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan
ukuran pori-pori pada tanah. Penentuan kandungan air dalam tanah dapat
ditentukan dengan istilah nisbi, seperti basah dan kering dan istilah jenuh
Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat
atau isi. Air tambahan berikutnya akan bergerak ke bawah melalui proses
tetapi juga horizontal. Tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya
bahan organik. Hal ini terkait dengan pengaruh tekstur terhadap proporsi
bahan koloidal, ruang pori dan luas permukaan adsorptif, makin halus
kekeringan, serta tingkat pertumbuhan. Iklim dalam hal ini cuaca dan
dalam tanah. Suhu dan perubahan udara merupakan anomali cuaca yang
berpengaruh terhadap jumlah air tersedia adalah daya hisap (matrik dan
dalam tanah maka makin tinggi juga kadar dan ketersediaan air tanah.
Kadar air tanah merupakan salah satu bagian penyusun tanah. Air
tanah hampir seluruhnya berasal dari udara dan atau atmosfer terutama
didaerah tropis air hujan itu dapat mrembes ke dalam tanah yang disebut
permukaan tanah. Air infiltrasi tadi bila dalam jumlah banyak dan terus
yang kedap air yang kemudian berkumpul disitu menjadi air tanah atau
persentase keadaan tanah padaa titik layu permanen. Dalam hal ini nilai-
rendah mempunyai tekstur yang kasar nilainya akan lebih rendah lagi
maksimum adalah jumlah air maksimal yang dapat ditampung oleh tanah
setelah hujan turun dengan sangat lebat atau besar. Semua pori-pori
tanah baik makro maupun mikro, dalam keadaan terisi oleh angin
laksanakan pada hari Jumat 24 Juli 2022 pukul 09:00 WITA – selesai di
Muhammadiyah Parepare.
yaitu: Oven, Timbangan, Kompor, Gas, Alat Tulis, Kertas Milimeter Block.
Bahan yang digunakan pada praktikum penetapan kadar air tanah ini
4.1 Hasil
sebagai berikut :
Diketahui :
Ditanyakan :
30−25 gram
Nilai Kandungan air tanah lapisan I = ×100 %
25 gram
5 gram
= × 100 %
25 gram
= 0,2 %×100 %
= 20%
30 – 23 gram
Nilai Kandungan air tanah lapisan II = ×100 %
23 gram
7 gram
= × 100 %
23 gram
= 0,30%×100 %
= 30%
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, kadar air pada lapisan II lebih besar dari
kering tiap sampel, Menghitung kadar air tiap sampel konstan bahan
agak tinggi.
suatu bahan selain bahan baku, cara pengolahan bahan juga sangat
juga dapat berpengaruh terjadinya perbedan kadar air pada suatu bahan
hanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air
kadar air tanah dan kondisi cuaca peranan air bagi tumbuhan sangat
yang kekurangan air akan menyebabkan tanaman layu dan akhirnya akan
hidup akan lembab karena kelebihan air, keadaan lembab tersebut akan
5.1 Kesimpulan
metode gravimetrik.
metode gravimetrik.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam memilih tanah pertanian, perlu diperhatikan
kandungan air tanah untuk suatu jenis tanah. Karena kadar air tanah
perkembangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Buckman, H. O., and Brady. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Bharata Karya
Aksara.
Hakim. N. Et al. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung : Penerbit
Universitas Lampung.
Hanafiah, K.A. 2004. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Rajawali Pers.
LAMPIRAN
Gambar 1.
Sampel tanah lapisan I dan
lapisan II
DOKUMENTASI KADAR AIR TANAH
KL
DOKUMENTASI KADAR AIR TANAH