Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR ILMU TANAH


PENETAPAN KADAR AIR TANAH

RAMLAYANI
221160011

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2022
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah memiliki peranan penting bagi kehidupan makhluk hidup.

Makhluk hidup tidak dapat berpijak jika tidak ada tanah. Tanah adalah

bagian permukaan kulit bumi yang merupakan tempat kegiatan

organisme. Manusia dan hewan darat melakukan kegiatan seperti hidup,

tumbuh dan berkembang, dan kegiatan lainnya di atas tanah. Tanaman

juga membutuhkan tanah sebagai media tumbuh tanaman. Tanah

menyediakan air dan unsure hara yang baik bagi tanaman.

Tanah juga memiliki peranan penting dalam siklus hidrologi. Dalam

siklus hidrologi, air hujan yang jatuh mencapai tanah akan mengalami

infiltrasi. Infiltrasi adalah peristiwa dimana air bergerak melalui celah-celah

dan pori-pori serta batuan yang ada dibawah tanah yang dapat bergerak

secara vertikal dan horizontal di bawah permukaan tanah hingga ke

sistem air permukaan.

Tanah tidak hanya sebagai media pertumbuhan bagi tanaman, tetapi

juga sebagai media pengatur air. Kondisi tanah menentukan jumlah air

yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada permukaan tanah.

Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanahseperti pada proses

pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang

mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga

berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman.


Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian besartergantung pada

kemampuan tanah menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima

ke bawah. Berdasarkan gaya yang bekerja pada air tanah yaitu gaya

adhesi, kohesi dan gravitasi, maka air tanah dibedakan menjadi: air

higroskopis, air kapiler dan air gravitasi.

1.2Rumusan Masalah

a. Apa yang di maksud kadar air tanah?

b. Apa faktor–faktor yang mempengaruhi kadar air tanah?

c. Apa hubungan kadar air dengan tanaman?

1.3 Tujuan Praktikum

a. Untuk mengetahui apa pengertian kadar air tanah

b. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air tanah

c. Untuk mengetahui apa hubungan anatara kadar air dengan

tanaman.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kadar Air

Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya

dinyatakan dengan berat kering. Kadar air tanah dapat dinyatakan dalam

persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara

ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran tentang

ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah tertentu. Cara

penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah

dikering ovenkan dalam oven pada suhu 100 °C – 110 °C untuk waktu

tertentu (Hakim, 1986).

Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang

terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-

mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian

pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan

ukuran pori-pori pada tanah. Penentuan kandungan air dalam tanah dapat

ditentukan dengan istilah nisbi, seperti basah dan kering dan istilah jenuh

atau tidak jenuh (Hakim, 1986).

Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat

atau isi. Air tambahan berikutnya akan bergerak ke bawah melalui proses

penggerakan air jenuh.Penggerakan air tidak hanya terjadi secara vertikal

tetapi juga horizontal. Tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya

lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau


liat. Kondisi kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu

pertumbuhan tanaman. Gaya gravitasi tidak berpengaruh terhadap

penggerakan horizontal (Hakim, 1986).

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Air

Kadar air dalam tanah tergantung pada banyaknya curah hujan,

kemampuan tanah menahan air, besarnya evapotranspirasi, kandungan

bahan organik. Hal ini terkait dengan pengaruh tekstur terhadap proporsi

bahan koloidal, ruang pori dan luas permukaan adsorptif, makin halus

teksturnya akan makin banyak, sehingga makin besar kapasitas

menyimpan air (Hanafiah, 2014).

Faktor iklim dan tanaman juga menentukan kadar dan ketersediaan

air tanah. Faktor iklim yang berpengaruh meliputi: curah hujan,

temperatur, dan kecepatan angin. Faktor tanaman yang berpengaruh

meliputi bentuk dan kedalaman perakaran dalam tanah, toleransi terhadap

kekeringan, serta tingkat pertumbuhan. Iklim dalam hal ini cuaca dan

penyebaran vegetasi juga berpengaruh pada tingkat penyerapan air

dalam tanah. Suhu dan perubahan udara merupakan anomali cuaca yang

berpengaruh terhadap efisiensi penggunaan air tanah dan dapat hilang

melalui saluran evaporasi pada permukaan tanah prinsipnya terkait

dengan suplai evapotranpirasi (Hanafiah, 2014).

Selain sifat tanah, faktor tumbuhan dan iklim sangat mempengaruhi

jumlah air yang dapat diabsorsikan tumbuhan tanah, faktor-faktor

tumbuhan antara lain, bentuk perakaran, daya tahan terhadap kekeringan,


tingkat dan stadia pertumbuhan. Faktor iklim antara lain, temperatur,

kelembaban dan kecepatan angin. Diantara sifat-sifat tanah yang

berpengaruh terhadap jumlah air tersedia adalah daya hisap (matrik dan

osmotik), kedalaman tanah dan pelapisan tanah. Luas permukaan

penyerapan juga lebih banyak sehingga semakin tinggi bahan organik

dalam tanah maka makin tinggi juga kadar dan ketersediaan air tanah.

Tanah di penjuru bumi ini memiliki karakteristik tanah yang berbeda

sehingga akan berpengaruh terhadap kandungan air tanah itu

sendiri (Hakim, 1986).

2.3 Hubungan Kadar Air dengan Pertumbuhan Tanaman

Kadar air tanah merupakan salah satu bagian penyusun tanah. Air

tanah hampir seluruhnya berasal dari udara dan atau atmosfer terutama

didaerah tropis air hujan itu dapat mrembes ke dalam tanah yang disebut

infiltrasi. Sedangkan sisanya mengalir di permukaan tanah sebagai aliran

permukaan tanah. Air infiltrasi tadi bila dalam jumlah banyak dan terus

merembes kedalam tanah secara vertikal dan meninggalkan daerahnya

perakaranya yang disebut perkolasi, yang akhirnya sampai pada lapisan

yang kedap air yang kemudian berkumpul disitu menjadi air tanah atau

sering disebut ground water (Hanafiah, 2014).

Banyaknya air yang tersedia bagi tanaman dicari dengan jalan

penentuan kandungan air pada tanaman lapang dikurangi dengan

persentase keadaan tanah padaa titik layu permanen. Dalam hal ini nilai-

nilainya sangat ditentukan terutama oleh tekstur tanah. Tekstur tanah


yang lebih tinggi mempunyai tekstur yang halus, sebaliknya tekstur yang

rendah mempunyai tekstur yang kasar nilainya akan lebih rendah lagi

dibandingkan dengan hal yang tadi. Kapasitas kandungan air tanah

maksimum adalah jumlah air maksimal yang dapat ditampung oleh tanah

setelah hujan turun dengan sangat lebat atau besar. Semua pori-pori

tanah baik makro maupun mikro, dalam keadaan terisi oleh angin

sehingga tanah menjadi jenuh dengan air (Hanafiah, 2014).

Kekurangan air bagi tanaman menyebabkan proses aktivitas dan

fisiologis tanaman terhambat bahkan tidak akan berjalan, tanaman yang

kekurangan air akan menyebabkan tanaman layu dan akhirnya

menyebabkan kematian. Jaringan-jaringan tanaman tidak lagi berfungsi

baik. Sedangkan kelebihan air pada tanaman akan meyebabkan

permukaan tanah tempat tanaman hidup akan lembab karena kelebihan

air, keadaan lembab tersebut memunculkan mikro organisme jamur yang

mengakibatkan tumbuhnya penyakit bagi tanaman (Sutanto 2005)


BAB III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Dasar- Dasar Ilmu Tanah ”Pengamatan Kadar Air Tanah” di

laksanakan pada hari Jumat 24 Juli 2022 pukul 09:00 WITA – selesai di

Laboratorium Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas

Muhammadiyah Parepare.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum penetapan kadar air tanah ini

yaitu: Oven, Timbangan, Kompor, Gas, Alat Tulis, Kertas Milimeter Block.

Bahan yang digunakan pada praktikum penetapan kadar air tanah ini

yaitu : Tanah Terganggu Lapisa I dan II

3.3 Prosedur kerja

Siapkan sample tanah I dan II. Timbangan cawan petridish, kemudian

tambahkan 30 gram tanah kering udara. Keringkan dalam oven dengan

suhu 105°C selama 1 x 24 jam. Mengeluarkan tanah dari oven lalu

dinginkan, kemudian menimbang tanah tersebut. Perhitungan :

Berat basah−berat Kering


Kandungan air tanah (%) = ×100 %
Berat kering
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan pengamatan dan perhitungan maka diperoleh hasil

sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Perhitungan Kadar Air pada sampel tanah Terganggu

Jenis Tanah Kadar Air Tanah (%)


Lapisan Tanah terganggu 1 20%
Lapisan Tanah Terganggu 2 30%
Rumus mencari nilai kadar air tanah :

Berat basah−berat Kering


Kandungan air tanah (%) = ×100 %
Berat kering

Diketahui :

Berat kering tanah lapisan 1 = 30 gr

Berat kering tanah lapisan 2 = 23 gr

Berat Basah tanah lapisan 1 = 25 gr

Berat basah tanah lapisan 2 = 23 gr

Ditanyakan :

Kadar air tanah = …… ?

30−25 gram
Nilai Kandungan air tanah lapisan I = ×100 %
25 gram

5 gram
= × 100 %
25 gram

= 0,2 %×100 %

= 20%
30 – 23 gram
Nilai Kandungan air tanah lapisan II = ×100 %
23 gram

7 gram
= × 100 %
23 gram

= 0,30%×100 %

= 30%
4.2 Pembahasan

Kadar air merupakan sejumlah air yang terkandung dalam suatu

benda, misalnya dalam praktikum ini adalah kelembaban tanah.

Berdasarkan hasil pengamatan, kadar air pada lapisan II lebih besar dari

pada lapisan I. yang dimana jumlah lapisan II sebesar 30% sedangkan

lapisan I sebanyak 20%.

Metode oven/pengeringan yang digunakan merupakan salah

satu metode pemanasan langsung dalam penetapan kadar air. Dalam

metode ini bahan dipanaskan pada suhu tertentu sehingga

semua air menguap yang di tunjukkan oleh berat. Mengeluarkan

sampel dari oven, Mendinginkan dalam desikator, Menimbang berat

kering tiap sampel, Menghitung kadar air tiap sampel konstan bahan

setelah periode pemanasan tertentu. Kehilangan berat bahan yang

terjadi menunjukkan jumlah air yang terkandung. Metode ini terutama

di gunakan untuk bahan-bahan yang stabil terhadap pemanasan yang

agak tinggi.

Faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya perbedan kadar air

suatu bahan selain bahan baku, cara pengolahan bahan juga sangat

berpengaruh pada kandungan air suatu bahan,kelembaban udara

juga dapat berpengaruh terjadinya perbedan kadar air pada suatu bahan

serta suhu pengeringan bahan dapat juga berpengaruh pada perbedaan

kadar air bahan.


Air bagi tanaman merupakan bahan untuk fotosintesis, tetapi

hanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air

yang di gunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan

yang digunakan untuk hidrasi 1 %, termasuk untuk memelihara dan

menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik. Selama pertumbuhan

tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat .Kebutuhan air bagi

tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis

tanaman dalam hubungannya dengan tipe dan perkembangannya,

kadar air tanah dan kondisi cuaca peranan air bagi tumbuhan sangat

besar diantaranya untuk pemakaian evapotranspirasi ,di gunakan

untuk proses asimilasi, sebagai pengangkut unsur hara, sebagai

pengatur tegangan sel, dan sebagai bagian dari tanamaan baik

sebagai penyusun jaringan, maupun sebagai penolong sifat bahan

penyusun jaringan tersebut.

Kekurangan air bagi tanaman dapat menyebabkan aktivitas prposes

dan fisiologis tanaman terhambat bahkan tidak akan berjalan. tanaman

yang kekurangan air akan menyebabkan tanaman layu dan akhirnya akan

menyebabkan kematian pada tanaman karena jaringan-jaringan tanaman

tidak lagi berfungsi dengan baik. Sedangkan kelebihan air pada

tanaman akan meyebabkan permukaan tanah tempat tanaman

hidup akan lembab karena kelebihan air, keadaan lembab tersebut akan

memunculkan mikro organisme jamur yang akan mengakibatkan

tumbuhnya penyakit bagi tanaman.


BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Pada lapisan tanah I memiliki kadar air 20% dengan menggunakan

metode gravimetrik.

2. Pada lapisan tanah II memiliki kadar air 30% dengan menggunakan

metode gravimetrik.

3. Faktor yang mempengaruhi kadar air pada tanah yang diamati

adalah besar kecilnya air yang diberikan, kandungan bahan

organik, kedalaman tanah, tekstur tanah dan pori tanah..

5.2 Saran
Sebaiknya dalam memilih tanah pertanian, perlu diperhatikan

kandungan air tanah untuk suatu jenis tanah. Karena kadar air tanah

cukup berperan setelah bahan organik tanah yang turut mempengaruhi

kandungan unsur hara yang diperlukan tanaman dalam pertumbuhan dan

perkembangannya.
DAFTAR PUSTAKA

Buckman, H. O., and Brady. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Bharata Karya
Aksara.
Hakim. N. Et al. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung : Penerbit
Universitas Lampung.
Hanafiah, K.A. 2004. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Rajawali Pers.

Hardjowigeno, Sarwono H. 1987. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademik


Pressindo.
Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan
Kenyataan. Yogyakarta: Kanisius.

LAMPIRAN
Gambar 1.
Sampel tanah lapisan I dan
lapisan II
DOKUMENTASI KADAR AIR TANAH

Gambar 1. Sampel Tanah Terganggu I dan II

Gambar 2. Proses Pengeringan Sampel


Tanah Terganggu

KL
DOKUMENTASI KADAR AIR TANAH

Gambar 3. Proses Oven Tanah Terganggu

Gambar 4. Tanah Terganggu Setalah Di Oven

Anda mungkin juga menyukai