Anda di halaman 1dari 25

Tugas Kelompok

MAKALAH
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
(Evaluasi Program Pembelajaran Kelas Rangkap)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
NUNIK APRILIANI : A1G121067
ROSINTA P. PANGGABEAN : A1G121074
IDA FEBRIANI : A1G121104
FERRI HASKIN : A1G121097
HASNIATI : A1G121101

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Terima kasih seagung-agungnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
mengizinkan dan memberikan kelancaran selama proses penulisan makalah
Pembelajaran Kelasr Rangkap (PKR). Sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan dengan baik guna memenuhi kegiatan bukti belajar kita.
Makalah ini membahas tentang “Evaluasi Program Pembelajaran Kelas
Rangkap” Dibuatnya makalah ini dengan tujuan agar kita bisa memahami dan
mengetahui bagaimana evaluasi dalam kegiatan pembelajaran kelas rangkap.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
dari saya. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga segala isi dan pemahaman
yang di dapat dari makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca.

Kendari, 07 Maret, 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan Masalah ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Evaluasi Pembelajaran .............................................................. 3
2.2 Cara Penilaian Terhadap Pelaksanaan PKR ........................................... 4
2.3 Penyusunan Rancangan Evaluasi Pembelajaran Kelas Rangkap ............. 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 21
3.2 Saran ..................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembelajaran yang layak adalah pembelajaran yang dilakukan dengan
memenuhi standar minimal pembelajaran yang harus terjadi di dalam kelas, ad akelas,
ada guru, dan ada bahan ajar. Pembelajaran dapat berjalan dengan baik ketika
memiliki kelengkapan komponen pembelajaran, bagaimana pembelajaran bisa
berjalan baik dan efektif, jika gurunya saja tidak lengkap, apalagi siswa tidak
mempunyai buku-buku yang diperlukan.
Jika para siswa pada setiap kelas hanya sedikit, bagaimana guru dapat
mengoptimalkan pembelajaran, tanpa mengurangi nilai keberadaan tenaga guru.
Salah satu pendekatan/ model yang dapat dikembangkan untuk menanggulangi
permasalahan tersebut adalah melalui Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR).
Permasalahan lainnya dalam pola pembelajaran dengan tingkatan kelas sekarang
terutama untuk sekolah-sekolah yang terbatas dari komponen guru, siswa,
pembiayaan, sarana dan prasarana adalah terpasilitasinya setiap kemampuan dan
minat anak untuk mata pelajaran tertentu.
Seorang guru yang mengajar di kelas rangkap tentunya harus memiliki
keterampilan pembelajaran dalam PKR, meliputi keterampilan dalam mengawali dan
mengakhiri dalam proses pembelajaran PKR, cara mendorong belajar asik dan
membicarakan belajar mandiri, cara mengelola kelas PKR dengan baik, cara
melakukan praktek program pengajaran PKR di kelas, serta cara melakukan evaluasi
program pembelajaran PKR.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu evaluasi?
2. Bagaimana cara melalukan penilaian pada terhadap pelaksanaan PKR?
3. Bagaimana penyusunan Rancangan Evaluasi Pembelajaran Kelas Rangkap?

1
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui konsep evaluasi
2. Untuk mengetahui cara melalukan penilaian pada terhadap pelaksanaan PKR
3. Untuk mengetahui penyusunan Rancangan Evaluasi Pembelajaran Kelas
Rangkap

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP EVALUASI PEMBELAJARAN

Pengertian evaluasi dalam arti luas adalah suatu proses dalam merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
berbagai alternatif keputusan. Sedangkan evaluasi pembelajaran adalah suatu proses
berkelanjytan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi, dalam menilai
(assessment keputusan yang dibuat untuk merancang suatu sistem pembelajaran.
Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi mempunyai tiga
implikasi berikut ini:

a) Pertama, evaluasi merupakan suatu proses terus-menerus, bukan hanya pada


akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanaknnya pembelajaran.
b) Kedua, proses evaluasi harus diarahkan ke tujuan tertentu, yaitu untuk
mendapatkan berbagai jawaban tentang bagaimana memperbaiki
pembelajaran.
c) Ketiga, evaluasi mengharuskan penggunaan berbagai alat ukur yang akurat
dan bermakna, untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna
membuat keputusan.

Dengan demikian, evaluasi adalah proses yang berkaitan dengan


pengumpulan informasi yang memungkinkan pendidik untuk meningkatkan tingkat
kemajuan pembelajaran, dan memnentukan pembelajaran ke depan agar lebih baik.
Kemudian, ada pula tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam memahami apa yang
dimaksud dengan evaluasi, khususnya evaluasi pembelajaran, yaitu:

a) Kegiatan evaluasi adalah proses yang sistematis. Evaluasi (dalam


pembelajaran) adalah kegiatan yang terencana dan dilakukan secara

3
berkesinambungan. Evaluasi bukan hanya merupakan kegiatan akhir atau
penutup dari suatu program tertentu, namun merupakan kegiatan yang
dilakukan pada permulaan, selama pembelajaran berlangsung, dan pada akhir
pelaksanaan pembelajaran belangsung.
b) Dalam kegiatan evaluasi dibutuhkan serbagai informasi atau data yang
menyangkut objek yang sedang dievaluasi. Dalam kegiatan pengajaran, data
yang dimaksud dapat berupa perilaku atau penampilan peserta didik selama
mengikuti pelajaran, hasil ulangan, atau tugas-tugas rumah. Berdasarkan data
tersebut, selajutnya dapat diambil suatu keputusan sesuai dengan maksud dan
tujuan evaluasi yang sedang dilaksanakan. Hal yang perlu dikemukakan disini
adalah ketepatan keputusan hasil evaluasi sangat bergantung pada kesahihan
dan objektivitas data yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
c) Setiap evaluasi khususnya evaluasi pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari
berbagai tujuan pembelajaran yang tidak dicapai. Tanpa menentukan atau
merumuskan tujuan terlebih dahulu maka tidak mungkin dapat menilai sejauh
mana pencapaian penilaian membutuhkan suatu kriteria tertentu sebagai acuan
dalam menentukan batas ketercapaian objek yang dinilai. Adapun tujuan
pembelajaran merupakan kriteria pokok dalam penilaian.

2.2 CARA PENILAIAN TERHADAP PELAKSANAAN PKR

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap,


yaitu:

a) Mengecek keterlaksanaan jadwal. Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)


yang baik seharusnya terjadwal dengan baik. Artinya kita sadar dan siap betul
kapan, di kelas mana, dan materi pelajaran yang mana yang akan diajarakan di
kelas-kelas yang di rangkap. Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) yang baik
tidak bisa dilaksanakan secara insidental artinya sewaktu-waktu karena

4
situasi. Karena itu, jadwal harian dan mingguan sangatlah penting baik bagi
guru maupun siswa.
b) Mengecek keterlaksanaan pembelajaran di kelas-kelas yang di rangkap.
Dalam rangka Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) tentunya guru sudah
mempersiapkan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dikerjakan di kelas yang
di rangkap, dan kegiatan apa pula yang di harapkan dapat dilakukan oleh
siswa. Bukankah kita sebagai guru sepakat bahwa pengajaran apapun,
dimanapun, dan kapan pun dapat dianggap berhasil bila dapat menghasilkan
terjadinya kegiatan belajar siswa. Karena itu pengecekan terhadap kegiatan itu
sangatlah penting.
c) Mencatat materi pembelajaran yang tidak sempat diajarkan. Dalam
praktik bisa saja terjadi dimana suatu materi pelajaran tidak sampai diajarakan
karena situasi mendadak. Misalnya mendadak mendapat tugas lain, atau
terjadi becana alam (banjir) atau kejadian lain. Hal tersebut harus dicatat,
agar minggu yang akan datang materi tersebut tidak lupa di ajarkan kepada
peserta didik. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dirugikan.
d) Mencatat kegiatan yang tertunda. Hal itu bisa terjadi karena kehabisan
waktu, atau tidak ada alat, atau kehabisan bahan, atau karena ganggguan lain.
Tidaklah perlu dikhawatirkan asalkan kita catat dan selajutnya segera
dikerjakan lebih lanjut. Rencanakan kembali kapan kegiatan yang terpaksa
tertunda itu akan di lanjutkan. Dengan cara itu kita telah memperbaiki rencana
pemebelajaran sambil berjalan. Tapi janganlah lupa mengatur kembali, bila
perlu jadwal mingguannya.
e) Mencatat tugas-tugas yang harus diberikan kepada siswa pada minggu
berikutnya. Maksud kita membari tugas untuk hari/minggu berikutnya adalah
memberi pijakan atau dasar bagi materi yang akan datang dan atau memberi
tuntutan belajar lebih lajut. Pendek kata kita sebagai guru menginginkan agar
murid dapat belajar terus menerus. Proses ini sangat bermakna bagi murid bila
guru selalu memberi umpan balik atas kegiatan belajar murid. Itu sebabnya

5
tugas-tugas itu harus kita catat agar pada saatnya kita dapat mengecek
pekerjaan murid dan memberi balikan secara lebih khusus dan tepat.
f) Mencatat pertanyaan murid yang belum sempat terjawab. Pernyataan
siswa bisa berisi minta penjelasan ulang atau permintaan penegasan. Semua
itu merupakan tanda-tanda telah terjadinya kegiatan mental murid. Bila
pertanyaan itu belum terjawab harus dicatat untuk dibahas dalam pertemuan
berikutnya. Pembelajaran yang berpijak pada atau yang bertolak dari
pertanyaan murid merupakan salah satu ciri prinsip belajar yang mengaktifkan
peserta didik.
g) Mencatat peserta didik yang belum bertanya terlibat secara aktif dalam
belajar. Murid yang diam ada kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal
misalnya rendah diri, pemalu, rendah kemampuan, sakit, dan lambat mengerti.
Dalam kelas Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) malah mungkin lebih
banyak lagi penyebabnya. Oleh karena itu, maka kita harus membari perhatian
sama banyak kepada murid yang aktif dan murid yang tidak aktif. Semua
murid harus dapat melakukan proses belajar. Dengan kata lain murid yang
tidak aktif harus di dorong agar ia menjadi murid yang aktif.
h) Menuliskan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam Pembelajaran Kelas
Rangkap (PKR). Sesungguhnya PKR bisa terjadi di sekolah manapun. Tapi
yang tidak bisa dihindari tentunya di SD-SD sekolah kecil atau SD biasa yang
jumlah gurunya lebih kecil dari jumlah kelas. Oleh karena itu, PKR harus di
terima bukan hanya sebagai keterpaksaan tetapi suatu tugas profesional. Bila
hal itu kita terima sebagai suatu tugas profesional kita harus selalu
menyempurnakan PKR. Ingatlah bahwa dalam pembelajaran tidak ada satu
carapun yang dapat diterima sebagai satu-satunya cara yang ampuh. Mengajar
adalah seni yang berwawasan keilmuan. Artinya, guru PKR harus memahami
ilmu dan seni pembelajaran merangkap kelas.
i) Mencatat hal-hal yang memuaskan dan yang mengecewakan anda
sebagai guru dalam PKR. Bekerja dalam bidang apapun, di mana pun dan

6
kapan pun akan mengalami rasa puas dan kecewa. Puas dan kecewa seperti
dua sisi dari satu mata uang. Artinya rasa puas dan kecewa harus di terima
sebagai suatu keadaan yang wajar dan tidak dapat di tolak salah satunya. Yang
penting bagaimana memanfaat kan keduanya untuk mengorek diri kita.
Demikian juga dalam PKR. Malah bila kita ingin selalu maju, kita harus
selalu memiliki rasa tidak puas. Artinya kita selalu ingin memperbaiki diri.
j) Mencatat hal-hal yang perlu dibicarakan dengan guru lain. “Mengapa
harus dicatat hal-hal yang perlu dibicarakan dengan guru lain? Masih
ingatkah anda bahwa salah satu ciri guru profesional ialah memiliki rasa dan
sikap kesejawatan atau kolegalisme (rasa kesatuan dalam tugas) yang kuat.
Artinya antara pribadi guru harus tercipta, terpelihara dan terbian kesejawatan,
rasa setugas, setanggung jawab, dan selangkah kerja. Lebih-lebih lagi bagi
anda yang mengajar di SD terpencil yang gurunya hanya 2-3 orang termasuk
anda. Kesemua itu merupakan modal besar bagi berhasilnya pembelajaran
merangkap kelas.

2.3 PENYUSUNAN RANCANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN KELAS

RANGKAP

a) Menetapkan Model PKR


Model utama dalam pembelajaran kelas rangkap adalah model yang paling
sederhana disebut dengan PKR 221 yang artinya 2 kelas, 2 mata pelajaran, 1 ruangan.
Model PKR 221 merupakan model PKR murni, karena prinsip keserempakan
terpenuhi tanpa batas fisik, prehatian dan tatap muka sebagai wahana pedagodis
control guru terhadap kelas dapat berlangsung terus menerus. Model ini sangat
dianjurkan untuk digunakan karena paling efektif di antara model lainnya. Namun,
model ini hanya mampu diterapkan jika jumlah siswa tidak terlalu banyak.

7
Adapun contoh model kegiatan pembelajarannya yaitu:
KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI WAKTU
KEGIATAN
Guru memberikan 10 Menit
Pendahuluan
pengarahan dalam satu
ruangan, menggunakan 2
papan tulis atau satu papan
tulis dibagi dua.
Guru menulis topik dan
tujuan pembelajaran di
masing-masing kelas.
Guru menerapkan berbagai 60 Menit
Inti
metode pembelajaran yang
sesuai untuk masing-
masing kelas. Selama
kegiatan ini guru dapat
melaksanakan
pemantapan, bimbingan,
balikan sesuai keperluan.
Guru berdiri di depan kelas 10 Menit
Penutup
untuk memberikan
komentar dan penguatan
sesuai keperluan. Serta
memberikan tindak lanjut
misalnya berupa tugas atau
pekerjaan ruma.

8
Kemudian, ada pula model PKR 222 yang memiliki arti 2 kelas, 2 mata
pelajaran, dan 2 ruangan. Model PKR 222 ini merupakan model PKR modifikasi
yang digunakan bagi kondisi siswa lebih dari 20 atau ukuran ruangan kelas yang
tidak dapat menampung 2 kelas sekaligus (karena jumlah siswanya). Dalam
penerapan model PKR 222 ini guru dapat mengikuti petunjuk proses pembelajaran
sebagai berikut:

DESKRIPSI ALOKASI WAKTU


KEGIATAN
KEGIATAN
Guru mengumpulkan 2 10 Menit
Pendahuluan
kelas dalam satu ruangan
atau bila kelas tidak
mencukupi, dapat
mengumpulkan siswa 2
kelas di halaman atau
lapangan sekolah, atau
juga dapat dilakukan di
kelas yang bersampingan/
berdekatan.
Selanjutnya guru
memberikan pengarahan
umum secara berselang
untuk 2 kelas tersebut.
Guru menerapkan berbagai 60 Menit
Inti
metode pembelajaran
untuk masing-masing
kelas. Yang perlu menjadi
perhatian Guru disini
jangan sampai pada saat
guru sedang menghadapi 1

9
kelas, kelas yang satunya
lagi tanpa kegiatan
sehingga terjadi kegaduhan
(ribut) di kelas. Guru harus
mengatur waktu agar
seimbang antara kedua
kelas tersebut. Ada saat
dimana guru berdiri di
pintu penghubung antara 2
kelas selama
berlangsungnya
pembelajaran.
Guru berdiri dipindu 10 Menit
Penutup
penghubung menghadap 2
kelas untuk mengadakan
refleksi umum mengenai
materi dan kegiatan belajar
yang telah dilaksanakan.
Guru memberikan
komentar dan penguatan
sesuai keperluan, serta
memberikan tinda lanjut
contohnya, pekerjaan
rumah.

10
Lalu, ada pula model PKR 333 adalah 3 kelas, 3 mata pelajaran, dan 3
ruangan. Model PKR 33 sama dengan model PKR 22 yang merupakan model PKR
modifikasi karena prinsip keserempakannya tidak terkendali dengan utuh secara tatap
muka. Model PKR 33 ini hanya digunakan bila memang secara fisik tidak
memungkinkan menerapkan model PKR 222. Adapun dalam penerapan model PKR
33 ini guru dapat mengikuti petunjuk proses pembelajaran sebagai berikut:

KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI WAKTU


KEGIATAN
Guru mengumpulkan kelas 10 Menit
Pendahuluan
dalam satu ruangan atau
bila kelas tidak mencukupu
dapat mengumpulkan
siswa 3 kelas di halaman
sekolah.
Selanjutnya guru
memberikan pengarahan
umum secara berselang
untuk 3 kelas tersebut.
Guru menerapkan metode 60 Menit
Inti
belajar dengan
memanfaatkan aneka
sumber belajar yang
tersedia seperti LKPD,
dianjurkan pembelajaran
siswa bersifat mandiri.
Guru harus mengatur
waktu agar seimbang

11
antara ketiga kelas
tersebut. Tidak dapat
dihindari aka nada waktu
tunggu yang lama masing-
masing kelas, hal ini dapat
diperkecil dengan
meningkatkan kemandirian
siswa dan menggalakan
tutor sebaya atau ketua
kelas.
Guru berdiri menghadap 3 10 Menit
Penutup
kelas untuk mengadakan
refleksi umum mengenai
materi dan kegiatan belajar
yang telah dilaksanakan.
Guru meberikan komentar
dan penguatan sesuai
keperluan, serta
memberikan tindak lanjut
berupak penugasan.

12
b) Menyusun RPP dan Evaluasi (Penilaian) PKR

RANCANGAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP


Model 221

Satuan Pendidikan : SD
Tema : Kelas 2 Tema 2 Bermain di Lingkunganku
Kelas 3 Tema 3 Benda di Sekitarku
Kelas / Semester : Kelas 2 / Semester 1
Kelas 3 / Semester 1
Waktu : 2x35 Menit

A. KOMPETENSI INTI
Kelas 2
KI-3. Memahami pengetahuan fakual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI-4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
Kelas 3
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak
beriman dan berakhlak mulia

13
B. KOMPETENSI DASAR
Kelas 2
Matematika
3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian yang melibatkan
bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan
sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan pembagian.
4.4 Menyelesaikan masalah perkalian dan pembagian yang melibatkan
bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan
sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan pembagian.
Bahasa Indonesia
3.2 Menguraikan kosakata dan konsep tentang keragaman benda berdasarkan
bentuk dan wujudnya dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui
teks tulis, lisan, visual, dan/atau ekspolarasi lingkungan.
4.2 Melaporkan penggunaan kosakata bahasa Indonesia yang tepat atau bahasa
daerah hasil pengamatan tentang keragaman benda berdasarkan bentuk
dan wujudnya dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual.
SBdP
3.4 Mengenal pengolahan bahan alam dan buatan dalam berkarya.
4.4 Membuat hiasan dari bahan alam dan buatan.

Kelas 3
Bahasa Indonesia
3.1 Menggali informasi tentang konsep perubahan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan.

4.1 Menyajikan hasil informasi tentang konsep perubahan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari dalam bentuk lisan, tulis, dan visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif.

Matematika
3.7 Mendeskripsikan dan menentukan hubungan antar satuan baku untuk
panjang, berat, dan waktu yang umumnya digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan antarsatuan baku
untuk panjang, berat, dan waktu yang umumnya digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.

14
SBdP
3.2 Mengetahui bentuk dan variasi pola irama dalam lagu.
4.2 Menampilkan bentuk dan variasi irama melalui lagu.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kelas 2
 Dengan melakukan pengamatan sederhana tentang keragaman benda dalam
permainan perosotan, siswa dapat mengelompokkan keragaman benda di
lingkungan sekitar berdasarkan wujudnya dengan disiplin.
 Dengan membaca teks percakapan tentang pembagian, siswa dapat
memecahkan masalah sehari hari yang melibatkan pembagian dengan
cermat.
 Dengan mengerjakan latihan tentang pembagian siswa dapat menyatakan
kalimat matematika yang berkaitan dengan masalah tentang pembagian
dengan cermat.
 Dengan mengamati teks percakapan, siswa dapat mengidentifikasi
langkahlangkah membuat karya hiasan dengan bahan alami dengan cermat.
 Dengan mengidentifikasi langkah-langkah membuat karya hiasan dengan
bahan alami, siswa dapat membuat karya hiasan kartu ucapan selamat
ulang tahun menggunakan bahan alami dengan disiplin.

Kelas 3
 Dengan membaca wacana tentang wujud benda, siswa dapat
mengidentifikasi informasi yang terkait dengan wujud benda dengan tepat.
 Dengan melakukan pengamatan benda, siswa dapat mengelompokkan
benda berdasarkan wujudnya dengan tepat.
 Dengan menjawab pertanyaan, siswa dapat menuliskan pokok-pokok
informasi yang berkaitan dengan wujud benda dengan kalimat efektif.
 Dengan mengerjakan latihan soal, siswa dapat mengkonversi satuan km ke
m atau sebaliknya dengan tepat.
 Dengan mengerjakan soal cerita, siswa dapat memecahkan masalah sehari-
hari mengenai panjang dengan tepat.
 Dengan mengamati contoh gerakan tari, siswa dapat mengidentifikasi
gerak kuat dan lemah kaki dengan tepat.

15
 Dengan menirukan gerakan kaki di buku, siswa dapat mempraktikkan
dinamika gerakan kaki dengan tepat.

Materi Pembelajaran
Kelas 2
 Mencatat isi teks pendek yang berkaitan dengan keragaman benda.
 Mengelompokkan keragaman benda di lingkungan sekitar berdasarkan
wujudnya.
 Mengidentifikasi langkah-langkah membuat karya hiasan dengan bahan
alami.
 Membuat karya hiasan dengan bahan alami.
 Menyatakan kalimat matematika yang berkaitan dengan masalah tentang
pembagian.
 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan pembagian.

Kelas 3
 Membaca wacana terkait wujud benda.
 Melakukan pengamatan terhadap wujud benda.
 Menjawab pertanyaan berdasarkan pengamatan.
 Mengerjakan soal mengkonversikan satuan km ke m.
 Menyelesaikan soal cerita.
 Mempraktikkan gerak lemah dan kuat kaki dalam tarian

D. METODE PEMBELAJARAN
Kelas 2
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
Kelas 3
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

16
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Kegiatan & Kelas 2 Kelas 3


Alokasi waktu Bermain di Tempat Wujud Benda
(ditandai dengan Wisata
’)
1 Pendahuluan (5’)  Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
 Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin oleh salah
satu siswa.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
2 Inti I (15’) Guru memberikan penjelasan tentang pelajaran yang
akan dibahas dengan mengarahkan siswa untuk
mengamati benda-benda di sekitar kelas.
3 Inti II (15’)  Siswa mendengarkan Secara berkelompok
teks bacaan “Bermain siswa diarahkan
Perosotan” mengamati benda-benda
 Siswa bertanya jawab yang ada di sekolah, dan
tentang isi teks bacaan mengelompokkan benda-
“Bermain Perosotan” benda tersebut. Jenis
 Guru memberi pengelompokkan dibuat
penjelasan tentang isi bebas.
teks bacaan dan
keragaman benda
4 Inti III (15’)  Secara berkelompok  Guru mengemukakan
siswa melakukan beberapa pertanyaan,
pengamatan sederhana seperti apakah
tentang keragaman pengelompokkan
benda di taman yang dibuat sudah
bermain berdasarkan
 Siswa wujudnya?
mengelompokkan  Siswa
keragaman benda di mempresentasikan
lingkungan sekitar hasil kerja
berdasarkan wujudnya kelompoknya

17
 Siswa saling tanya
jawab tentang hasil
diskusi kelompok.
5 Inti IV (15’)  Guru memberi tugas  Siswa membandingkan
individu hasil pengelompokkan
 Siswa Mengerjakan sebelum dan sesudah
tugas individu diskusi
 Salah satu siswa maju
mempresentasikan
hasil diskusi.
6 Penutup (5’)  Guru memberikan feedback dan penguatan materi
yang telah dipelajari
 Guru memberikan PR sebagai tindak lanjut
 Guru menutup pemnbelajaran dengan salam

F. PENILAIAN
1. PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran / Topik : 1. Tema 2 Bermain di Lingkunganku
2. Tema 3 Benda di Sekitarku
Kelas/Semester : II (Dua) dan III (Tiga)/ 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)

Perubanan tingkah laku


Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..

18
Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

2. PENILAIAN PENGETAHUAN: TES TERTULIS


Bentuk Tes : Uraian
Butir Soal :
Kelas 2
1. Sebutkan ciri-ciri benda padat ?
2. Sebutkan ciri-ciri benda cair ?
3. Sebutkan contoh benda padat!
4. Sebutkan contoh benda cair!
5. Sebutkan contoh benda gas!

Kelas 3
1. Sebutkan tiga macam benda berdasarkan wujudnya!
2. Identifikasi tiga contoh benda berwujud padat yang ada di lingkungan
sekolah!
3. Jelaskan tiga sifat yang dimiliki benda padat!
4. Jelaskan tiga sifat yang dimiliki benda cair!
5. Jelaskan tiga sifat yang dimiliki benda gas!

Kunci Jawaban
Kelas 2
1. Bentuknya tetap, keras dan dapat berubah bentuk bila diberi perlakuan
2. Bentuknya berubah sesuai tempatnya, volumenya tetap dan mengalir
dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
3. Batu, meja, kursi
4. Minyak, kecap, susu
5. Udara, asap kendaraan
Kelas 3
1. Benda yang berwujud padat, cair dan gas
2. Pensil, batu dan meja
3. Bentuknya tetap, volumenya tetap dan dapat berubah bentuk bila diberi
perlakuan

19
4. Bentuknya berubah sesuai tempatnya, volumenya tetap dan mengalir
dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
5. Bentuknya berubah sesuai tempatnya, volumenya berubah sesuai
tempatnya dan menekan ke segala arah

Pedoman Penskoran
No. 1 – 5 = 20

Skor maksimum 20 x 5 = 100


Nilai = ( Skor yang diperoleh peserta didik/ Skor maksimum ) x 100

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Pedoman Guru Tema : Bermain di Lingkunganku Kelas II (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018).
 Buku Siswa Tema : Bermain di Lingkunganku Kelas II (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018).
 Buku Pedoman Guru Tema : Benda di Sekitarku Kelas III (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018).
 Buku Siswa Tema : Benda di Sekitarku Kelas III (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Benda-benda di sekitar lingkungan kelas.
 Gambar benda-benda padat, gas, cair

Mengetahui, Guru Kelas


Kepala SDN ………..,

………………… ...................................
NIP. ………… ....................

20
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Seorang guru yang mengajar di kelas rangkap tentunya harus memiliki
keterampilan pembelajaran dalam PKR, meliputi keterampilan dalam mengawali dan
mengakhiri dalam proses pembelajaran PKR, cara mendorong belajar asik dan
membicarakan belajar mandiri, cara mengelola kelas PKR dengan baik, cara
melakukan praktek program pengajaran PKR di kelas, serta cara melakukan evaluasi
program pembelajaran PKR. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan pembelajaran
kelas rangkap ini, perlu untuk mengetahui cara-cara pelaksanaan praktik PKR di
kelas, berdasarkan pada poin-poin yang ada pada pembahasan makalah ini
sebelumnya.

3.2 SARAN
Untuk penyempurnaan makalah ini, kami memerlukan saran dan kritikan
dari pembaca sehingga makalah ini dapat kami perbaiki menjadi lebih baik lagi.

21
DAFTAR PUSTAKA

Aria Djalil, dkk. 2011. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta. Universitas Terbuka
Djalil, A., 2004. Pembelajaran Kelas Rangkap. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Phafiandita, Adisna Nadia, dkk. 2022. Urgensi Evaluasi Pembelajaran di Kelas. 3(2)
Susilo. 2022. Contoh Laporan PKR (Pembelajaran Kelas Rangkap) dan Contoh RPP
Model PKR 221, 22, dan 33 MediaEducation.
https://www.mediaeducations.com/2022/06/contoh-laporan-pkr-
pembelajaran-kelas.html Diakses pada 07 Maret 2023 pada pukul 16:24
WITA

22

Anda mungkin juga menyukai