Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu Pilosopia yang merupakan gabungan dari
kata Philos yang berarti mencintai dan Sophia yang berarti kebijakan. Filsafat atau
Philoshopia dapat kita artikan sebagai kebijaksanaan atau mencintai sebuah kebenaran.
Memahami Filsafat Pancasila adalah kewajiban bagi setiap warga negara, agar dapat
memahami makna dari Pancasila, menjadi sebuah negara yang berhasil mengaplikasikan
pedoman dan dasar negaranya dengan baik. sedangkan Pancasila merupakan Sebuah Pilar atau
pedoman dasar negara yang menggambarkan Cita-cita serta tata bernegara, isi dari pancasila
ialah inti dari tujuan terbentuknya negara indonesia, isi dari pancasila ini saling berkaitan dan
memilik kesinambungan yang berarti.
Filsafat merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang mencari sebuah kebenaran,
kebenaran dari sesuatu, Filsafat hampir mirip dengan ilmu Hakikat dalam Agama. Filsafat
Pancasila juga bisa diartikan sebagai tuntunan norma-norma didalam kehidupan dan sebagai
pedoman setiap warga negara berdasarkan konsep hidup manusia dan etika yang berubah
seiring waktu. Ilmu Hakikat jika dibandingkan dengan Filsafat Pancasila masih lebih dalam
pembahasan Hakikat, Filsafat Pancasila ini mencakup kebenaran sesuai dengan norma-norma
bukan kepada kebenaran di dalam Agama seperti yang terdapat dalam ilmu Hakikat. Orang
yang menguasai ilmu filsafat ini disebut sebagai Filsof dan hasil dari ilmu filsafat ini berupa
filosofi. nah berikut beberapa landasan dari filsafat
Filsafat ini merupakan Induk dari semua jenis Ilmu pengetahuan, karenanya Ilmu
filsafat ini dibagi dalam beberapa macam, ilmu filsafat ini dibagi dalam 3 bidang, dalam 3
bidang tersebut akan dibagi lagi menjadi ilmu - ilmu pengetahuan yang sifatnya Spesialis.
berikut macam-macam dari pengembangan ilmu filsafat.
1. Filsafat Alam
Filsafat Alam ini menghasilkan ilmu-ilmu Eksakta seperti : kimia, fisika, matematika,
biologi dan lain2.
2. Filsafat Sosial
Filsafat Sosial ini menghasilkan Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kegiatan sosial
seperti: Sosiologi, antropologi, ekonomi, sejarah dll.
3. Filsafat Agama
Filsafat Agama atau yang disebut juga dengan Humaniora ini menghasilkan ilmu-ilmu
yang berkaitan dengan Agama.
FILSAFAT PANCASILA
A. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan
manusia. Secara etimologis istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani “philein” yang
artinya “cinta” dan “sophos” yang artinya “hikmah” atau “kebijaksanaan” atau “wisdom”.
B. Pengertian Pancasila sebagai Suatu Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan
yang utuh. Dasar filsafat negara pancasila adalah merupakan satu kesatuan yang bersifat
majemuk tunggal.
C. Kesatuan Sila-Sila Pancasila
Kalau dilihat dari intinya, urut-urutan Lima sila menunjukkan suatu rangkaian tingkat
dalam luasnya dan isi-sifatnya, merupakan pengkhususan dari sila-sila dimukanya.
Sila-sila Pancasila sebagai kesatuan dapat dirumuskan pula dalam hubungannya saling
mengisi atau mengkualifikasi dalam rangka hubungan hierarkhis piramidal. Tiap-tiap sila
mengandung empat sila lainnya, dikualifikasi oleh empat sila lainnya.
D. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sisitem Filsafat
Secara filosofis pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki, dasar
ontologis, dasar epistimologis dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem
filsafat yang lainnya.
E. Pancasila Sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik
Indonesia
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia, mengandung makna
bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan serta kenegaraan harus
berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya
merupakan suatu sumber dari hukum dasar dalam negara Indonesia. Sebagai suatu sumber
dari hukum dasar, secara objektif merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran, cita-cita
hukum, serta cita-cita moral yang luhur yang meliputi suasana kejiwaan, serta watak bangsa
Indonesia, yang pada tanggal 18 Agustus 1945 telah dipadatkan dan diabstraksikan oleh
para pendiri negara menjadi lima sila dan ditetapkan secara yuridis formal menjadi dasar
filsafat negara Republik Indonesia.