Anda di halaman 1dari 16

l'ANlllJAN

ou t MA t l lK m 1'\l�t<.t �MA, MAN


UHARJO

PENYUSUN
TIM ETIK PUSKESMAS
MANGUHARJO

KOTA MAOIUN PUSKESMAS


MANGUHARJO
2023

i} Dipindai dengan
i} Dipindai dengan
LEMBAR PENGESAHAN

PAND.UAN
DILEMA ETIK DI PUSKESMAS
MANGUHARJO

Penyusun :
Tim ETIK

Di setujui oleh:

Madiun,
KEPALA UPTD PUSKESMAS MANGUHARJO PENANGGUNG JAWAB TIM ETIK

dr. ASRI TRESNAWATI IKA MAYAWATI, S. Farm., Apt

NIP. 19820323 201001 2 020 NIP. 19830313 201001 2 032

jj

3) Dipindai dengan
KATA PENGANTAR

1'a,.,..., Panjatxan PuJ1 Syukur Kehaduat Tuhan Yang Maha Esa. Yang tetah
,-,eirr.pah an moa ah, a dan memben kesempatan dalam rnenveteserkan
pandvan d'' -r-a e eberadaan panduan dilemma enk rm bag, Puskesmas
Manguharjo sangat oen ·ng arena a an memberikan panduan secara nnc,
terhadap kernunqkraa» oer+ese ahan eti di Pus esmas Manguharjo.

Tm Eti. 'n · merupakan salah satu upaya dalam peningkatan mutu pelayanan
dan
ese a-r-atan bai untu petugas dan kepada masyarakat. Kami berharap mi
acan
rrert'buah�n asil yang baik dan bermanfaat.

Panduan Dilema Etik ini bersifat dinamis sehingga dapat diubah


untux Peningkatan Mutu Pelayanan Puskesmas Manguharjo Kota Madiun.

Harapamva Panduan ini dapat terimplementasikan dengan baik di puskesmas

sehingga Puskesmas dapat senantiasa melakukan peningkatan mutu dan perbaikan


yang berkesinambungan.

Atas perhatian, dukungan, bantuan, serta kerjasamanya kami


ucapkan
terimakasih.

Madiun,
PENANGGUNG JAWAB TIM ETIK

IKA MAYAWATI, s. Farm., Apt

NIP. 19830313 201001 2 032

I} Dipindai dengan
iii

I} Dipindai dengan
DAFTAR ISJ
LEM BAR SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN .........................•.......................................... ii
KATA PENGANTAR Hi
DAFTAR ISI IV

BAB I PENDAHULUAN
A. Definisi . . .. . . . .. . .. . .. . . .. . . . .. . . .. .. .. . . . .. . . . . .. . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. ..
1
B. Tujuan 1
C. Sasaran .. . . . . .. . . . .. . .. .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . . . .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. . . . .. .. . . . .
.. 2
D. Dasar Hukum .. . . . . .. . .. . .. .. . .. . .. 2
E. Batasan Operasional.. . .. .. . .. . . .. . . . . .. . . .. . . .. .. . . . .. . 2
BAB II RUANG UNGKUP . . .. .... .... .. ...... . . .. .. .... .. . .. .. . . ... . .. . .. .. .. .. . . 3
BAB III TATA LAKSANA . . .. . . . . .. . .. .. . .. . . . . . . .. ... . . . .. . .. . .. . .. ... .. . .. . . . .. .. . .. .. .. . .
6

BAB N DOKUMENTASI 8

BAB V PENUTUP · ·· .. · · · · · · ···· 9

� Dipindai dengan
BAB I PENDAHULUAN
A. Definisi

Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku


manusia, baik secara sendinan maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke
arah.Etika juga berasal dari bahasa yunani, yaitu ethos berarti "kebiasaan".
"model perilaku" atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu
tindakan.
Etik ialah suatu norma atau nilai (value) mengenai sikap batin dan penlaku
manusia. Oleh sebab itu, masih bersifat abstrak, belum tertuhs. Jika sudah
tertulis, disebut kode etik.
Dilema etik merupakan situasi yang dihadapi o\eh seseorang yang
mengharuskan dibuatnya keputusan mengenai perilaku yang patut, situasi yang
dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang layak harus
dibuat. untuk itu diperlukan pengambilan keputusan untuk mengadapi dilema
etika tersebut, yaitu :
1. mendapatkan fakta-fakta yang
relevan
2. menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. menentkan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi
dilema.
4. menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. menentukan konsekwensi yang dari setiap alternative
6. menetapkan tindakan yang tepat.

B. Tujuan
Melaksanakan penanganan dilema etik dengan baik, meningkatkan mutu

pelayanan dan peningkatan efektifitas pelayanan Puskesmas Manguharjo.

� Dipindai dengan
c. sasaran
Pengguna Layanan Kesehatan di witavah Pusxesmas
'angu'la')O
D. Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indones a nomor 36 ta'"lun 2009 �tang
Kesehatan;
2. Undang-Undang omor 29 Tahun 2004 tentang J>ra � eoo :te-an
(Lembaran Negara Repuollk Indonesia Tahun 2004 omor � 16 Ta"'\oa�n
Lembaran Negara Republik Indonesia omor 4431):
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republi Indonesia ornor 42 Tah n 20
Tentang Komite Etik Dan Hukum Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republi Indonesia o-nor 43 Tanen 2.C:.9
Tentang Puskesmas ;
5. Peraturan Menteri Kesehat:an Republik Indonesia omor 34 Ta'u.n 20�
Tent:ang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, ini Laborato
'urn Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Prakti 1andiri Do�,
0a"' Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;

E. Batasan Operasional

Puskesmas menghadapi banyak tantangan dalam memberi an pelavaoan


kesehatan yang aman dan berkualitas. Kemajuan dalam bdanq te nolog
kedokteran, sumber daya yang terbatas, dan harapan pasien 'ong terus
meningkat sejalan dengan rnakin meningkatnya pendidikan masyara at serta
dilema etik dan kontroversi yang sering terjadi telah menjadi hal yang dapat
dihadapi oleh Puskesmas. Penyelenggaraan pelayanan UKM dan U P
dilaksanakan dengan pertimbangan etik dalam pengambilan eputusar
pelayanan.

� Dipindai dengan
BAB II
RUANG UNGKUP

Tipe-tipe Etika
1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan.lebih lanjut, bioetika di fokuskan
pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan ,
biotekhnologi, pengobatan, politik, hukum, dan teknology. pada lingkup yang lebih
sempit, bioetik merupakan evaluasi etika pada moralitas treatment atau inovasi
teknology, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. pada lingkup yang
lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semnua tindakan moral yang mungkin
membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap
perasaan takut dan nyeri, yan meliputi semua tindakan yang berhbungan
dengan pengobatan dan biologi. isu dalam bioetik antara lain :
peningkatan mutu genetik, etika lingkungan pemberian pelayanan
kesehatan.
2. Clinical Ethics/Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. contoh Clinical Ethics:
adanya perset;juan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya
merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia)
3. Nursing ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan
keputusan etik.Etika keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang
mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktek
keperawatan.Inti falsafah keperawatan adalah hak dan martabat manusia,

sedangkan focus etika keperawatan adalah sifat manusia yang unik.


Ci Dipindai dengan CamScanner
b. Ruar,g LmgJ...up
1. Otonom, (Autonomy)
Pnnsip otonorm didasar an pada kevakman bahwa individu mampu berflkir
logis dan mampu mebuat keputusan sendir I. Orang dcwasa diangggap kompeten
dan mem, 1 , e uatan membuat sendm, mermhh dan rnerruhki berbaga,
keputusan atau p11ihan ang harus d1harga1 oleh orang lain. Otonom,
merupakan hak emandrtan dan ebebasan rndividu yang menuntut pembedaan din.

Praktek profesronat merefteksikan otonom, saat perawat mengharga, hak-


haka khen dalaM membuat eputusan tentang perawatan dirinya;
2. Berbuat bai (Benefic,ence)
Benefidence berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau
kejahatm dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam
situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi;
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain

yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini


direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang

benar sesuai hokum, standar praktek dan keyakinan yang benar


untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan;

4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien;
5. Kejujuran (veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran.Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.
Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan

kebenaran.Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif dan objektif


untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan

� Dipindai dengan
mengatakan yang scbcnai nya k pada kllcn tcntanq c-,cgdla sesuatu
yang berhubungan dcngan kcadaan drrrnyc1 <,<..•l,unt> rncnjalarn pcrawaten.
6. Menepal1 JanJ1 (f1dcl1ty)
Prins,p fidelity dlbuluhkan lndivldu untuk mcnghc1rgoi jdnJ1 den
korrutmenrwa terhadap orang lain. Pcrawal sclia pada korrutmcnnva dan
mencpeu JdnJ1 serta menvrrnpan rahasra klien.Ketaatan, kesetlaan, adalah
kewajiban sesoranq perawat untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya
kepada pasien,
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus
dijaga privasinya.Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan Yf en hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.Tidak ada

seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh


klien dengan bukti persetujuan.

� Oipindai dengan
BAB III
TATA LAKSANA

Keputusan mengenai pelayanan menimbulkan pertanyaan, konflik, atau


dilema bagi Puskesmas dan pasien, keluarga atau pembuat keputusan, dan
lainnya. Dilema ini dapat timbul dari masalah akses, etik, pengobatan atau
pemulangan pasien, dan sebagainya.

Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima dari :

i. Media massa
ii. iii. iv. v. Kotak saran Keluhan pasien Laporan staf
Telepon pengaduan

vi. Somasi pasien/ kuasa hokum


vii. Tokoh masyarakat
viii. LSM
Unit pelayanan / pelaksana program yang menerima keluhan I pengaduan
melakukan hal-hal :
i. Mencatat dan mengkaji informasi :
a. Identitas
b. Kondisi pasien I masyarakat
c. Peristiwa atau kejadian
d. Tuntutan pasien/ masyarakat
ii. Menanggapi keluhan :
a. Membuat penjelasan sementara
b. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
c. Menenangkan pelapor
iii. Melaporkan kepada Tim Etik adanya keluhan atau complain
iv. Tim Etik melakukan tindak lanjut
a. Menelaah keluhan / complain

� Dipindai dengan
b. Memberi pertimbangan
c. Meminta pengarahan tindak. lanjut dari Kepala Puskesmas
d. Menindak.lanJuti instruk.si Kepala Pusk.esmas
ix. Rapat dengan satuan k.erja terkait

� Dipindai dengan
BAB IV

DOKUMENTASl

Sebagaimana telah diuraikan diatas, tentang langkah atau tindak yang


perlu dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan masalah dilema etik di
Puskesmas manguharjo akan dilakukan pencatatan, pelaporan dan pengarsipan sesuai
ketentuan dan dilaksanakan monitoring serta evaluasi secara berkala serta dilakukan
pelaporan secara berkala (setiap bulan).

Secara berkala panduan ini akan di evaluasi, sehingga bila diperlukan


perubahan - perubahan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, akan dilakukan revisi
dan disosialisasikan.

� Dipindai dengan
BAB V

PENUTUP

Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam kegiatan


penyelenggaraan puskesmas antara petugas dengan pasien maupun sesama
petugas. Dalam membuat keputusan yang berkaitan dilema etik, dapat diambil
keputusan yang menguntungkan dan tidak bertentangan dengan nilai yang diyakini.
Pengambilan keputusan yang tepat diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan.

(i Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai