Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM BIDANG

PERTAHANAN DAN KEAMANAN


Dosen Pengampu

Marintan Lasrida Sitorus, S.H.,M.H.

Disusun Oleh
Daffa Arkan Rizquloh (224301005)
Kelas A

Sekolah Tinggi Hukum Bandung


Kota Bandung
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuwataala serta Salawat dan
salam kita kirimkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Sallallahu-alaihiwasallam,
karena atas hidayah-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan. Rahmat dan salam senantiasa
tercurahkan karena didalam mengerjakan makalah ini penulis di berikan kesehatan serta akal
fikiran sehingga dapat menulis makalah sesuai dengan tugas pendidikan kewarganegaraan.
Dengan hormat dan penuh keihlasan kami sampaikan kepada dosen mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan Ibu Marintan Lasrida Sitorus, S.H.,M.H. sebagai pengampu mata kuliah
pendidikan kwarganegaraan, dan tentunya saya berharap makalah ini dapat memenuhi tugas
dalam perkuliahan.

Penulis menyadari pada setiap diri seseorang tidak ada yang sempurna karena
sempurna sepenuhnya hanya milik alloh SWT. Maka dari itu Penulis memohon kepada
Bapak/Ibu dosen khususnya, dan pada kalayak umum (pembaca) apabila menemukan
kesalahan atau kekurangan dalam penulisan makalah ini adalah sebuah kewajaran dari sifat
manusia, baik berupa dari segi bahasanya maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis
yang akan datang. Atas kekurangan dalam makalah ini penulis memohon maaf serta apabila
terdapat keganjalan penulis mohon maaf.

Bandung, Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................2
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara ......................................................................................2
2.2 Pengertian Implementasi .................................................................................................3
2.3 Unsur Dasar dan Implementasi Wawasan Nusantara .....................................................3
2.4 Fungsi Wawasan Nusantara ............................................................................................5
2.5 Tujuan Wawasan Nusantara ............................................................................................5
2.6 Implementasi Wawasan Nusantara .................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................8
3.1 Implementasi Wawasan Nusantara Pada Bidang Pertahan dan Keamanan ....................8
3.2 Hambatan terhadap Implementasi Wawasan Nusantara Pada Bidang Pertahanan
dan Keamanan .................................................................................................................9
3.3 Ancaman terhadap Implementasi Wawasan Nusantara Pada Bidang Pertahanan
dan Keamanan .................................................................................................................9
3.4 Tantangan terhadap Implementasi Wawasan Nusantara Pada Bidang Pertahanan
dan Keamanan..................................................................................................................11
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN...................................................................................12
4.1 Simpulan .........................................................................................................................12
4.2 Saran ................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.


Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena
potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak.
Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah
perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam
juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa
Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia.
Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan
pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan
suasana damai.

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.

Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar
dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

iv
1.2. Identifikasi Masalah
Didalam makalah ini yang berjudul “Implementasi Wawasan Nusantara Dalam
Bidang Pertahanan dan Keaman” maka dari itu identifikasi masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Pengertian dari Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
b. Pengertian dari Implementasi.
c. Unsur-Unsur Dasar dan Implementasi Wawasan Nusantara.
d. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara.
e. Implementasi Wawasan Nusantara.
f. Bentuk-bentuk hambatan, ancaman, tantangan, dan gangguan yang dapat
menghalangi terwujudnya Implementasi Wawasan Nusantara khususnya di bidang
pertahanan dan keamanan.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Wawasan Nusantara dan Ketahan Nasional


A. Wawasan nusantara

Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya, di dalam eksistensinya yang sarwa nusantara serta pemekarannya di dalam
mengekspresika diri di tengah-tengah lingkungan nasionalnya (Lemhanas, 1992). Wawasan
nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenal diri dan tanah airnya sebagai
negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam (Prof. Dr. Wan Usman)
Wawasan nusantara adalah wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan
berdasarkan UUD 1945 yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenal diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional (Tap MPR, 1993 dan 1998).

B. Ketahanan nasional

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi dan berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang dating dari luar maupun dari dalam,
yang langsung maupun yang tidak langsung membahayakan integritas, identitas,

v
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya
(Lemhannas, 1989).

2.2. Pengertian Implementasi


Secara bahasa, implementasi berarti pelaksanaan, penerapan. Secara umum,
implementasi adalah tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang telah disusun
dengan matang, cermat dan terperinci. Implementasi dilakukan jika sudah ada perencanaan
yang baik dan matang, atau sebuah rencana yang telah disusun pada hari sebelumnya,
sehingga sudah ada kepastian dan kejelasan akan rencana tersebut. Implementasi merupakan
penyediaan sarana untuk melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat
terhadap sesuatu. Yaitu suatu kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan dengan serius
dan mengacu pada norma-norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

2.3. Unsur Dasar dan Implementasi Wawasan Nusantara


Sebagai cara pandang bangsa dan negara Indonesia yang berdasar Pancasila dan UUD
1945 serta dinamika politik kenegaraan maupun gejala social, wawasan nusantara
mengandung tiga unsur poko yaitu wadah (countour), isi (content), dan tata laku (conduct)
a. Wadah
Wawasan nusantara mewujudkan diri dalam bentuk Nusantara yang manunggal secara bulat
dan utuh.Untuk membahas batas dan wujud ini perlu diingat bahwa asas wilayah negara kita
adalah asas negara kepulauan (archipelagic state). Dalam konsepsi berpikir atau paradigm
Nusantara, negara kepulauan adalah sebagai berikut :
1) Pulau dan perairan merupakan kesatuan yang utuh
2) Lautan diseraki pulau atau perairan sebagai unsur pokok, bukan daratan
Jadi Nusantara adalah laut yang diseraki atau ditebari pulau-pulau, bukan rangkaian pulau-
pulau dalam laut. Adapun batas negara kepulauan adalah sebagai berikut :
1) Adanya garis dasar yang menghubungkan titik terluar dari pulau-pulau terluar
2) Sejauh atau seluas dua belas mil dari garis dasar merupakan laut territorial
3) Sejauh atau seluas dua ratus mil dari garis dasar merupakan zona ekonomi eksklusif

Sehubungan dengan beberapa konsekuensi negative, maka agar dapat mempertahankan


kelangsungan hidupnya, bangsa Indonesia harus cukup kuat lahir dan batin serta harus dapat
bersikap bebas aktif. Hal ini berarti bahwa bangsa Indonesia harus memilikikemampuan
untuk mengelola, memanfaatkan, dan mengendalikan segala kekuatan yang melintasinya .
Sifat pokok wawasan nusantara ialah kesatuan dan persatuan di bidang wilayah, bangsa,
ideology, politik, ekonomi, social budaya, psikologi, pertahanan keamanan.Di samping itu,
wawasan nusantara harus berkeseimbangan, artinya berimbang antara dunia dan akhirat,

vi
antara jiwa dan pikiran, antara mental dan spiritual, serta antara peri kehidupan darat, laut,
dan udara.

b. Isi
Cita-cita wawasan nusantara selaras dengan cita0cita bangsa Indonesia yang dirumuskan
dalam Pembukaan UUD1945. Berdasarkan kesadaran terhadap letak negara pada posisi
silang, wawasan nusantara tercermin pada perspektif kehidupan manusia Indonesia dalam
eksistensinya yang meliputi dua komponen dasar yang terpadu, yaitu cita-cita dan asas
sebagai berikut:
a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945
b. Asas yang berciri manunggal, utuh menyeluruh, mengarah kepada persatuan dan kesatuan
serta keserasian dan keseimbangan antarsegenap aspek kehidupan yg tertuang dalam enam
asas yang meliputi :
1) Satu kesatuan ruang wilayah
2) Satu kesatuan politik
3) Satu kesatuan social budaya
4) Satu kesatuan ekonomi
5) Satu kesatuan pertahanan keamanan
6) Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya pada seluruh aspek dan dimensi kehidupan

c. Tata laku
Unsur tata laku wawasan nusantara dapat dibedakan sebagai tata laku batiniah dan tata laku
lahiriah.Tata laku batiniah berwujud sebagai landasan falsafah dan sikap mental bangsa serta
dipengaruhi juga oleh kondisi lingkungan hidupnya.Tata laku lahiriah terlihat pada tata
laksana yang mencakup tata perencanaan, tata pelaksanaan dan tata pengawasan. Tata laku
tersebut berupa UUD 1945 berdasarkan Wawasan Nusantara yang melahirkan ketahanan
nasional yang tangguh
Baik letak/kondisi geografis maupun pembangunan yang sedang berlangsung, mengakibatkan
perubahan-perubahan yang sering membawa dampak negative terhadap kehidupan.
Perkenalan dengan kebudayaan lain melalui berbagai cara sering menimbulkan perubahan
dan pergeseran nilai-nilai budaya. Dalam menanggapi pengaruh kebudayaan asing itu, seperti
yang telah kita lihat, masyarakat selama ini kurang selektif. Masyarakat kurang dapat
memilih dan memilah budaya mana yang diperlukan atau yang cocok dengan kepribadian .
Selain itu , pembangunan yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi dapat menyebabkan
manusia menjadi materialistis dan individualis.

vii
2.4. Fungsi Wawasan Nusantara.
Fungsi wawasan nusantara adalah sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaa, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan begitu wawasan nusantara
adalah landasan berpikr rakyat Indonesia agar memiliki pola pikir dan perilau yang baik dan
benar. Landasan dalam berwawasan nusantara dalam kehidupan kita harus didasari oleh
berkeTuhanan, berkeadilan dan tentunya berperikemanusiaan. Tanpa wawasan nusantara
yang benar akan sulit bagi seseorang untuk dapat berperilaku sesuai dasar-dasar nilai budi
luhur bangsa Indonesia.

2.5. Tujuan Wawasan Nusantara.

Tujuan wawasan nusantara ke dalam, yaitu terwujudnya kesatuan aspek kehidupan


nasional. Di dalam aspek kehidupan nasional terdaoat aspek alamiah dan aspek social

A. Aspek alamiah meliputi tiga (Trigatra) yaitu :

1) Gatra kondisi geografis

2) Gatra keadaan dan kekayaan alam

3) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk

B. Aspek social terdiri lima (Pancagatra) yaitu :

1) Gatra ideology

2) Gatra politik

3) Gatra ekonomi

4) Gatra social budaya

5) Gatra pertahanan dan keamanan

Tujuan wawasan nusantara ke luar, yaitu ikut serta mewujudkan kesejahteraan,


ketertiban, dan perdamaian seluruh umat manusia di dunia.

viii
2.6. Implementasi Wawasan Nusantara.

Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir,
pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi
pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam
kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan nasional.

A. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan
aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal
proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Dengan
demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek
kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya
untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

B. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional

a) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik

Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan
perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif. Implementasi wawasan
nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang
sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat aspiratif dan
terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

b) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan


ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, implementasi wawasan nusantara
mencerminkan tanggung jawab pengelolaa sumber daya alam yang memperhatikan
kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu
sendiri.

ix
1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan
milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara
merata.

2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa
mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.

3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha


bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.

C. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup
sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan
bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau
kepercayaan,serta golongan berdasarkan status sosialnya. Budaya Indonesia pada hakikatnya
adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya
bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan
dengan nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.

D. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan


keamanan

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan


menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap
bela negara pada tiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan
bangsa serta bela negara ini menjadi modal utama yang akan mengerakkan partisipasi setiap
warga negara indonesia dalam menghadapi setiap bentuk ancaman antara lain :

1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta
dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

x
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Implementasi Wawasan Nusantara Pada Bidang Pertahan dan Keamanan

Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang merupakan


pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan
nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional
tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi Ketahanan
Nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dan dapat dikatakan bahwa
Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling
mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar
tetap jaya dan berkembang seterusnya.

Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan hankam akan menumbuh


kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap
bela negara pada setiap warga Negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan
bangsa serta bela negara ini akan menjadi modal utama yang menggerakkan partisipasi setiap
warga negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya
dan dari mana pun datangnya, atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa
dan kedaulatan negara.

Ada Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi wawasan nusantara
dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu:

1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan


kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan
kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan
belajar kemiliteran.

xi
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan
keamanan.

3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar
Indonesia.

3.2. Hambatan terhadap Implementasi Wawasan Nusantara Pada Bidang


Pertahanan dan Keamanan.

Untuk dapat mewujudkan pertahanan dan keamanan yang kondusif dalam kaitannya
dengan ketahanan nasional tentu ada beberapa hal yang dapat menghambat, hal yang
menjadi hambatan terhadap implementasi Wawasan Nusantara pada bidang
pertahanan dan keamanan adalah Pemberontakan, pemberontakan yang terjadi di
dalam sebuah negara merupakan bentuk hambatan yang sangat berbahaya bagi
pertahanan dan keamanan negara tersebut. Pemberontakan dapat terjadi akibat
berbagai hal dimana muncul ketidakpuasaan dan ketidakpercayaan kelompok tertentu
terhadap pemerintahan negara yang sah sehingga memiliki keinginan untuk
membentuk pemerintahan sendiri yang dikehendaki.

3.3. Ancaman terhadap Implementasi Wawasan Nusantara Pada Bidang Pertahanan


dan Keamanan

Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan bisa datang dengan beragam bentuk,
tapi umumnya berupa ancaman militer. Ancaman militer sendiri adalah ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai memiliki
kemampuan berbahaya bagi kedaulatan negara. Bentuk-bentuk ancaman militer di
bidang pertahanan dan kemanan bisa berupa agresi atau invasi, pemberontakan
bersenjata, pelanggaran wilayah, spionase, aksi teror, dan lain sebagainya. Ancaman
militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu, harus diterapkan
strategi yang tepat untuk mengatasinya. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi

xii
ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan sebagai berikut.

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.

(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.

(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.

(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat,
serta menegakkan hukum.

(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait
dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.

Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara


Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia. Dengan kata
lain, pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan
POLRI saja, tetapi masyarakat sipil juga bertanggung jawab terhadap pertahanan dan
kemanan negara. TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat sipil dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa
strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman
militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (sishankamrata). Sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta pada

xiii
hakikatnya adalah segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang
seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta
seluruh wilayah negara merupakan satu kesatuan pertahanan yang utuh dan
menyeluruh. Dengan kata lain, penyelenggaraan sishankamrata didasarkan pada
kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan
kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

3.4. Tantangan terhadap Implementasi Wawasan Nusantara Pada Bidang


Pertahanan dan Keamanan

Jika dahulu bangsa di berbagai dunia hanya mengenal perang konvensional namun
saat ini semua telah berubah. Saat ini arah perang telah berubah menjadi perang
informasi. Kita sering mendapatkan serangan informasi negatif dengan berbagai
bentuk yang berisi hal-hal buruk tentang Indonesia. Oleh karena itu, TNI sebagai
garda depan pertahanan negara dan Polri sebagai garda depan keamanan negara perlu
mengantisipasi tantangan hankam di dunia maya dan media sosial.

xiv
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1. Simpulan
Wilayah Indonesaia sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak celah
kelemahan yang dapat dimanfatakan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat meruntuhkan
bahkan dapat mengakibat kan disintregrasi bangsa indonesia. Indonesia yang memiliki
kurang lebih 13.670 pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan
itu tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/POLRI saja tetapi semua lapisan masyarakat
Indonesia. Bila hanya mengandalkan pihak POLRI/TNI saja dengan persenjataan yang tidak
lengkap mungkin bangsa indonesia sudah hancur tercabik-cabik oleh bangsa lain. Dengan
adanya persatuan di antara penduduk bangsa indonesia yang bineka tunggal ika.
Wawasan nasional bangsa indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan
pedoman bagi pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional
merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional itu dapat
berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang
sesuia dengan karakteristik bangsa indonesia. Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus
dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban
demi nusa dan bangsa. Dalam kaitanya pemuda sebagai penerus bangsa hendaknya
ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga mereka terhadap bangsa dan tanah
airnya lebih yakin dan lebih mendalami.

4.2. Saran
Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam dimana
sangat banyak sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebab kita sebagai pemuda
haruslah ikut aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan mengetahui dan memahami
teori dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan dipakai untuk memperjuangkan dan
mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan mudah menerima ideologi dari negara asing
yang malah membawa kita menjauh dari ideologi sendiri dan kita harus bisa menyaring
informasi -informasi yang kita dapatkan agar serangan informasi negatif bisa di cegah karena
jika tidak dapat menyaring informasi yang kita dapat akan berdampak pada melemahnya
Ketahanan Nasional. Oleh karena itu, dengan semangat pejuang yang kita warisi penulis
berharap para pemuda dapat membantu dan mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional
yang baik.

xv
xvi
DAFTAR PUSTAKA

____________. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Kelompok Kerja Kewarganegaraan


Lemhannas. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Chaidir, Basri. 1995. Wawasan Nusantara Wawasan Nasional Indonesia. Lembaga Ilmu
Humaniora Institut Teknologi Indonesia, Jakarta
Iskandar, Dani. 2011. Implementasi Wawasan Nusantara Sebagai Ketahanan Nasional.
Utomo, Sucipto. 2013. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Berbagai Aspek Kehidupan
Nasional. http://utomosucipto1.blogspot.co.id
Jamaludin, Ujang. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi-Buku Ajar
Bersama BKS PTN-Barat (Palembang : Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah
Indonesia Bagian Barat, 2017), hlm 94
https://guruppkn.com/hambatan-di-bidang-pertahanan-dan-keamanan. Diakses pada 13
Januari 2023
https://www.pustakamadani.com/2019/04/strategi-mengatasi-ancaman-di-bidang_4.html
Diakses pada 13 Januari 2023

xvii

Anda mungkin juga menyukai