KARAKTERISTIK DIODA
NIM : 215090300111027
Kelompok : 01
Korektor Asisten
...... CO Asisten
Catatan: ......
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
____________________________________
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Praktikum dilaksnakan agar terpenuhinya tujuan praktikum dan didapatkan hasil sesuai
denga tujuannya. Adapun tujuan praktikum pada topik kelima praktikum Elektronika Dasar
dengan judul Karakteristik Dioda yaitu dapat dipahaminya karakteristik diode saat dibias
maju maupun saat dibias mundur. Kemudian dapat dipahaminya karakteristik diode Zener
letika dibias mundur.
Gambar 1.1 Bias maju dan bias mundur pada dioda (Giancoli, 2014).
Karakteristik diode terdiri dari tegangan dan arus yang mengalir pada diode. Ketika
tegangan maju dan mendekati potensial penghalang, maka arus juga mulai meningkat. Hal
ini berarti tegangan dan arus sebanding. Setelah mencapai potensial penghalang, terjadilah
peningkatan arus secara drastis sehingga harus dibatasi dengan sebuah resistor.tegangan
yang dibias maju dan melintasi diode besarnya akan sama denga besar potensial penghalang
(Floyd, 2014).
METODOLOGI
Dalam praktikum karakteristik diode peralatan yang digunakan berupa voltmeter Dc,
Amperemeter DC, variable power supply dan rangkaian uji diode dimana masig-masing
dibutuhkan satu buah. Rangkaian uji terdiri dari Fuse 1A, dioda Zener 6,2 V dengan arus 1 A,
dioda Zener 5,6 V dengan 1 A, tahanan 100Ω dengan daya 5Watt, tahanan 180 Ω dengan daya
5Watt yang masing-masing trediri dari satu buah, serta dibutuhkan dua buah dioda IN4007.
Saklar S2 dihubungkan sedangkan saklar yang lain diputus, sehingga didapatkan gambar
rangain seperti pada gambar 2.3. amperemeter diposisikan pad I 1 seperti pada gambar dan pada
amaperemeter dipilih mode DC. Selanjutnya terminal voltmeter dihubungkan ke titik A-D
(terminal positif ke titik A dan negative ketitik D), a voltmeter dipilih pula mode tegangan DC.
Varible power supply diatur agar didapatkan tegangan keluaran 0 V atau tegangan keluaran
sekecil mungkin. Kemudian terminal voltmeter dipindahkan kr titik C-D (Terminal positif ke
titik C dan negative ke titik D) sehingga pada voltmeter dapat dilihat teganagn VCD atau
tegangan diode. Teganga diode VCD dan arus diode I1 dicatat. Tegangan VAD dicatat juga dengan
cara dipindahkannya posisi terminal voltmeter ke titik A-D sementara. Setelah itu, posisi
terminal dikembalikan lagi ke titik C-D. dan untuk pencatatannya digunakan tabel dengan
format seperti pada gambar 2.4. Kemudian tegangan keluaran pada power supply dinaikkan
agar didapatkan kenaikan 1 V pada tegangan diode dan dilakukan pencatatan pada tegangan
dan arus diode. Tegangan dinaikkan gingga pencatatan dilakukan berulang kali hingga
didapatkan tegangan diode sekitar 15 V.
Percobaan kali ini hamper sama dengan Dioda D3. Saklar S4 akan disambungkan atau
diputus agar dapat ditunjukkan keadaan digunakannya atau tidak regulasi oleh diode D 4.
Putusnya S4 merupakan keadaan tegangan VCD tanpa regulasi sedangkan ketika tersambungnya
S4 merupakan tegangan VCD saat digunakan regulasi. Untuk tahap selanjutnya dilakukan
tahapan seperti pada metode diode D3 sebagai regulator. Dengan gambar rangkaian sebagai
berikut.
Gambar 2.7 Rangkaian Dioda D4 sebagai Regulator
1. Amperemeter DC
2. Voltmeter DC
3. Power Supply
4. Rangkaian Uji
BAB III
𝑺𝟒 diputus 𝑺𝟒 disambung
N0. VAD VCD VAD
I1 (mA) VCD (V) I1 (mA) I2 (mA) I1-I2 (mA)
(V) (V) (V)
1 1 1,015 0,000066 1,078 1,08 0,000096 0,000026 0,00007
2 2 2,116 0,00019 2,005 2,00 0,000198 0,000038 0,00016
3 3 2,973 0,00029 3,053 3,042 0,000358 0,000045 0,000313
4 4 4,13 0,00031 4,13 4,12 0,001356 0,000051 0,001305
5 5 5,26 0,00056 5,16 5,15 0,03294 0,000053 0,032887
6 6 6,13 0,00066 6,14 5,59 5,407 0,000049 5,406951
7 7 6,98 0,00076 6,96 5,64 13,17 0,000055 13,169945
3.2 PERHITUNGAN
3.3 GRAFIK
3.3.1 Bias Maju Dioda D1
Grafik Bias Maju Dioda D1
100
90
80
70
60
50
I1
40
30
20
10
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
VCD
0.001
0.0008
0.0006
I1
0.0004
0.0002
0
0 2 4 6 8 10 12
-0.0002
VCD
0.0007
0.0006
0.0005
0.0004
I1
0.0003
0.0002
0.0001
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
VCD
3.3.3.2 S3 disambung
10
6
I1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
-2
VCD
0.0007
0.0006
0.0005
0.0004
I1
0.0003
0.0002
0.0001
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
VCD
3.3.4.2 S4 disambung
12
10
6
I1
0
0 1 2 3 4 5 6
-2
VCD
3.4 PEMBAHASAN
3.4.1 ANALISA PROSEDUR
3.4.1.1 FUNGSI ALAT
Peralatan yang digunakan dalam praktikum terdapat fungsinya masing-
masing. Untuk alat yang digunakan dalam praktiku karakteristik diode beserta
fungsinya yaitu terdapat satu buh voltmeter DC yang digunakan sebagai alat
ukur tegangan dalam rangkaian yang merupakan rangkaian searah.
Amperemeter DC digunakan sebagai alat ukur arus dalam rangkaian dan juga
yang diukur erupakan arus searah. Variable power supply berfungsi sebagai
penghasil tegangan keluaran yang digunakan dalam praktikum. Rangkaian uji
coba yang dimana sebagai alat praktikum yang akan diuji. Dan beberapa alat
yang berada pada rangkaian uji yaitu terdapat diode sebagai penyearah arus
listrik. Fuse yang berfungsi sebagai pemutus antara variable power supply
dengan rangkaian uji. Tahanan sebagai penghambat arus dan tegangan dalam
suatu rangkaian. Dioda Zener 5,6 V sebagai penahan pada tegangan 5-6 V,
diode Zener 6,2 V digunakan sebagai regulator pada tegangan 6-7 Volt.
40
30
20
10
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
VCD
Bias maju merupakan keadaan dimana kutub positif baterai dihubungkan dengan
terminal P, sedangkan kutubnegatif dihubungkan dengan terminal N sehingga dapat dihasilkan
tegangan dengan sifat bias maju. Pada bias maju diode D1 dapat diketahui bahwa pada tegangan
0,23 V hingga 0,7 V nilai arus yang dihasilkan masih relative kecil. Sedangkan pada tegangan
diatas 0,7 V arus yang dihasilkan didapatkan kenaikan yang cukup besar. Sehingga pada
kenaikan diatas 0,7 V diode berada pada keadaan dapat mengalirkan arus pada rangkaian
sehingga arus dapat terdeteksi dengan baik oleh amperemeter DC.
0.001
0.0008
0.0006
I1
0.0004
0.0002
0
0 2 4 6 8 10 12
-0.0002
VCD
Bias mundur merupakan dimana keadaan sebaliknya dari bias maju, yaitu terminal
negative terhubung dengan sisi P diode, sedangkan terminal negative terhubung dengan sisi N
diode. Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa arus yang dihasilkan oleh tegangan diode semakin
membesar. Pada tegangan 1-2 V nilai arus yang dihasilkan sangat kecil bahkan hamper
mendekati titik nol. Kemudian pada tegangan 2 V mulai terjadi perubahan nilai arus dengan
cukup besar sehingga pada titik 2 V, rangkaian sudah dapat mengalirkan arus dengan cukup
baik. Pada posisi ini pula disebut dengan tegangan breakdown karena arus yang dihasilkan
semakin membesar sehingga mulai dari tegangan 2 V arus dapat mengalir dengan baik.
0.0007
0.0006
0.0005
0.0004
I1
0.0003
0.0002
0.0001
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
VCD
Grafik diatas merupakan grafik pada saat diode D3 sebagai regulator dan saklar S3
diputus. Pada saat itu, arus yang dihasilkan oleh tegangan memiliki kurva naik turun. Pada
tegangan 1-3 V arus yang dihasilkan semakin naik, sedangkan pada saat tegangan 4 V, arus
yang dihasilkan semakin turun. Akan tetapi, pada saat tegangan 5 V, arus yang dihasilkan
kembali naik. Dalam hal ini, pada tegangan titik 4 V merupakan tegangan breakdown diode
sehingga diode hanya dianggap sebagai konduktor biasa, bukan lagi sebagai penyearah dari
tegangan pada rangkaian.
Garfik VCD dengan I1 saat S3 disambung
12
10
6
I1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
-2
VCD
0.0007
0.0006
0.0005
0.0004
I1
0.0003
0.0002
0.0001
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
VCD
Grafik diatas menunjukan keadaan diode Zener ketika diode D 4 sebagai regulator dan
saklar S4 diputus. Dalam hal ini diode Zener mulai bekerja dari awal hingga tegangan puncak.
Dioda Zener pada grafik ini menunjukkan bahwa pada tegangan 1-3 V diode dibias maju
sehingga arus yang dihasilkan juga semakin naik. Sedangkan ketika berada pada tegangan 3-4
V diode berusaha untuk mempertahankan keadaan diode sehingga nilai arus yang dihasilkan
pun tetap. Sealnjutnya pada tegangan 3-7 V diode bergerak dengan bias maju dengan kurva
yang cukup tinggi. Pada saat ini diode Zener bekerja dengan baik dan dapat mulai
menghantarkan arus listrik dengan baik.
12
10
6
I1
0
0 1 2 3 4 5 6
-2
VCD
Grafik diatas menunjukkan kurva dimana dioda D4 sebagai regulator dan saklar S4
disambungkan. Sehingga untuk mulai dari tegangan diode Zener 1-5,15 V diode
mempertahankan keadaan arus dan diode hanya sebagai konduktor biasa dan tidak sebagai
penyearah arus dala rangkaian, maka pada sat ini diode berperan sebagai regulator atau
penghambat. Pada saat tegangan 5,15-5,64 V tegangan hanya berubah sedikit sedangkan arus
yang dihasilkan berubah dengan cukup besar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dioda merupakan komponen elektrmagnetik yang berfungsi sebagai penyearah arus dan
tegangan dalam suatu rangkaian. Sehingga arus dan teganga yang didalam rangkaiannya
terdapat diode, maka arus nya merupakan arus searah atau arus DC.
4.2 SARAN
Halliday, D., Resnick, R., Walker, J. 2014. Fundamentals of Physics. 10th Edition. New Jersey:
Wiley
Young, H. D., Freedman, R. A. 2012. Sears and Zemansky University Physics with Modern
Physics. 13th Edition. New York: Pearson
LAMPIRAN
LAMPIRAN DASAR TEORI
(Listiriyani, 2018).
(Giancoli, 2014).
(Halliday, 2014).
(Floyd, 2014).
(Young, 2012).
(Young, 2012).
FOTO RANGKAIAN PERCOBAAN
DHP
POSTTEST