Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Melinda Irsan

NIM : 20800120015
KELAS : PGMI A
Tugas :
1. Lengkapilah form 1.2. di bawah ini (lihat contoh form 1.1. diatas).
2. Lengkapilah form 1.2 dengan masalah yang sudah anda pilih pada tugas 3 no 2,
pertemuan 4 .

Form 1.2. Identifikasi masalah


Identifikasi masalah rendahnya pemahaman konsep ipa siswa
Fakta/bukti kongkrit 1. hasil tes akhir siswa dibawah KKM yaitu 50
yang bisa diukur atau persen
diamati
2. peserta didik kurang dapat mengklasifikasikan
objek-objek menurut sifat atau konsep
3. tidak dapat memberi contoh dan noncontoh
dalam sebuah konsep
4. tidak dapat menggunakan, memanfaatkan, dan
memilih prosedur dalam IPA.
Identifikasi penyebab 1. media pembelajaran IPA yang kurang inovatif
masalah (kenapa ini
2. kurang memvisualisasikan materi yang abstrak
terjadi
karena keterbatasan media dan fasilitasnya
Brainstorming menggunakan media pembelajaran powerpoint interaktif
pemecahan masalah yang dilakukan dengan praktik, latihan, tutorial,
permainan, simulasi, penemuan, dan pemecahan
masalah.

Tulislah rumusan 1. apakah penerapan media powerpoint interaktif


masalah dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA
siswa?

3. Buatlah latar belakang masalah merujuk pada form 1.2. yang sudah anda lengkapi :
- Lihat buku PTK Karangan prof. Dr Ekawarna
a. hal. 46. Poin 2.5. Penulisan Latar belakang masalah;
b. hal. 60 poin D. Latar belakang,
c. poin E. Rumusan masalah.
- Silahkan baca juga referensi yang lain yang ada punya
latar belakang masalah
Pembelajaran IPA sangat berguna bagi kehidupan anak, karena IPA berhubungan
langsung dengan kehidupan manusia dan alam semesta. Guru harus paham bahwa
IPA perlu diajarkan dengan tepat, karena melalui pembelajaran IPA, anak diberikan
kesempatan untuk berlatih berpikir kritis. Sebelum memasuki tahapan tersebut, anak
dihadapkan pada tahapan eksplorasi, pengenalan konsep, dan penerapan konsep.
Pembelajaran IPA SD memerlukan pengetahuan dasar mengenai konsep dalam setiap
unit pembelajaran. Menurut Santa dan Alverman (dalam Samatowa, 2018: 8-9) bahwa
melalui pembelajaran IPA anak mampu memahami dan mengaplikasikan berbagai
konsep untuk menjelaskan kejadian yang berhubungan dengan konsep tersebut serta
mampu menjalani suatu proses perubahan konsepsi.
Pemahaman anak tentang berbagai konsep yang sesuai dengan materi yang mereka
pelajari akan membawa anak pada pembelajaran yang berdayaguna untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang seharusnya. Cullingford dan Claxton (dalam Samatowa,
2018:11) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
anak memerlukan kegiatan pemahaman konsep serta diberi kesempatan untuk
mengembangkan sikap ingin tahunya dengan berbagai penjelasan logis. Selain itu,
Samatowa (2018:7) mengemukakan bahwa pemahaman konsep anak dalam
pembelajaran IPA harus berkembang dengan baik melalui pengamatan langsung,
sebelum mengenal informasi-informasi abstrak. Pemahaman konsep yang seharusnya
dapat berkembang dengan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, pada
kenyataannya tidak seperti itu.
Hasil observasi melalui wawancara dengan salah satu guru SD 121 Balang Loe
Balang yang mengajar di Kelas IV, terungkap bahwa pemahaman konsep peserta
didik dalam mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini terlihat dari beberapa hasil tes
akhir peserta didik di kelas IV yang menunjukkan nilai mata pelajaran IPA masih di
bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu sebanyak 50%, terutama dalam
materi daur hidup hewan. Rendahnya pemahaman konsep IPA dapat dilihat karena
peserta didik kurang dapat mengklasifikasikan obyek-obyek menurut sifat atau
konsepnya, kurang dapat memberi contoh dan non contoh dari sebuah konsep, serta
tidak dapat menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur tertentu. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya pemahaman konsep IPA peserta
didik, salah satunya media yang diterapkan selama proses pembelajaran IPA kurang
bervariatif serta kurang memvisualisasikan materi yang abstrak karena keterbatasan
media dan fasilitasnya.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA peserta didik di
Sekolah Dasar, peneliti menawarkan solusi pembelajaran dengan menggunakan
multimedia interaktif. Munir (2015) menyampaikan bahwa dengan multimedia
interaktif peserta didik akan sangat terbantu dalam memahami konsep atau materi
yang abstrak karena materi tersebut dapat dikonkritkan melalui multimedia interaktif.
Hal tersebut dibenarkan oleh hasil penelitian yang membuktikan bahwa multimedia
interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep pada pembelajaran IPA karena
mampu mengkonkritkan konsep-konsep yang tergolong abstrak (Gunawan, dkk,
2014; Hotimah & Ali, 2017; Pranowo, dkk, 2017).

Anda mungkin juga menyukai