Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Nurul Hidayati

NIM : 2253B32054

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMA Trensains Tebuireng


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai Aksi 1: Meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa pada materi metabolisme sub bab fotosintesis.
Aksi 2: Meningkatkan minat belajar siswa pada materi
substansi genetik sub bab sintesis protein melalui model
pembelajaran pjBL dengan pendekatan inkuiri.
Penulis Nurul Hidayati, S. Pd
Tanggal 20 Januari 2023
Situasi:  Latar belakang dari praktik pembelajaran Aksi 1 ini
Kondisi yang menjadi latar adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa yang
belakang masalah, mengapa masih rendah pada materi metabolisme sub bab
fotosintesis. Hal ini diperoleh saat tahap identifikasi
praktik ini penting untuk
masalah ditandai dengan indikator:
dibagikan, apa yang menjadi
 Siswa kesulitan untuk mengingat kembali tentang
peran dan tanggung jawab anda tahapan dalam proses fotosintesis (reaksi terang dan
dalam praktik ini. gelap) karena cukup banyak istilah-istilah senyawa
kimia yang kurang familiar dan susah dihafalkan oleh
siswa
 siswa kesulitan dalam menjelaskan kembali dengan
bahasanya sendiri konsep fotosintesis
 beberapa siswa belum mampu menunjuk referensi
tertentu tentang tahapan dalam fotosintesis karena
masih menggunakan referensi yang minim yaitu
hanya melalui buku paket

 Latar belakang dari praktik pembelajaran Aksi 2 ini


adalah minat siswa yang masih rendah yaitu di bawah 50
% pada materi substansi genetik sub bab sintesis
protein. Hal ini diperoleh saat tahap identifikasi masalah
berdasarkan hasil angket yang diisi oleh siswa ditandai
dengan indikator berikut:
 Perasaan siswa saat mengikuti pembelajaran
menunjukkan rasa bosan
 Siswa tidak tertarik dalam materi subtansi genetik
sub bab sintesis protein karena konsep yang abstrak
 Perhatian siswa terhadap materi materi subtansi
genetik sub bab sintesis protein masih rendah hal ini
disebabkan karena media pembelajaran yang
digunakan guru tidak menarik siswa yaitu berupa
video animasi dan ppt yang digunakan belum bisa
membuat siswa memahami materi sintesis protein
karena menggunakan bahasa inggris serta durasi
yang terlalu cepat
 Keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih
kurang karena model pembelajaran yang digunakan
(model kooperatif dan pembelajaran langsung)
belum mengakomodir siswa dengan gaya belajar
yang berbeda-beda.

 Hal ini sangat penting untuk dibagikan karena


berdasarkan Praktik Pengalaman lapangan (PPL) yang
dilakukan banyak perubahan sikap pada siswa yang
berdampak pada proses pembelajaran. Selain itu agar
kita sebagai pendidik beradaptasi dengan peran sebagi
guru di abad 21 dengan melakukan model pembelajaran
inovatif di kelas seperti model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dan project Based Learning (pjBL).
Diharapkan dengan penerapan model pembelajaran
inovatif dapat membentuk perilaku saintifik, peilaku
social, dan mengembangkan rasa keingintahuan siswa.
Selain itu juga dapat membantu siswa dalam
memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam
pembelajaran sehingga dapat menarik minat belajar
siswa.

 Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini


adalah sebagai peneliti yaitu dalam mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi selama proses belajar
mengajar di kelas dan mencari solusi dari permasalahan
tesebut. Setelah meneliti dan menemukan solusi dengan
memilih model pembelajaran inovatif yang sesuai
dengan karakteristik materi yaitu menggunakan model
Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan
saintifik pada PPL Aksi 1 dan model project Based
Learning (pjBL) dengan pendekatan inkuiri pada PPL Aksi
2.

Tantangan : Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan adalah:


Apa saja yang menjadi Pada PPL Aksi 1:
tantangan untuk mencapai 1. Masih ada siswa yang kurang aktif dalam kegiatan
tujuan tersebut? Siapa saja yang diskusi karena peserta didik yang dominan lebih pandai
terlibat, dan pintar yang banyak menyelesaikan diskusi
kelompok tersebut.
2. Masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk
mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas
3. Anggapan peserta didik belajar materi fotosintesis yng
sulit sehingga kurang bersemangat
4. Siswa belum terbiasa dalam melakukan praktikum
Ingenhouz

Pada PPL Aksi 2


1. Masih dijumpai beberapa siswa dalam kelompok yang
kurang aktif
2. Menejemen waktu yang kurang karena pembuatan
proyek dilakukan di kelas dengan materi yang cukup
kompleks
3. Pembahasan saat presentasi yang belum urut pada
konsep kode genetik
4. Proses penilaian belum menyeluruh
5. Pada kegiatan penutup rencana tidak lanjut belum
tersampaikan

Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:


1. Dosen pembimbing: Memberikan saran dan masukan
untuk perangkat pembelajaran, hasil video aksi, sampai
pada tahap refleksi.
2. Guru Pamong: Memberikan saran dan masukan untuk
perangkat pembelajaran, hasil video aksi, sampai pada
tahap refleksi.
3. Kepala Sekolah : Memberikan saran untuk menemukan
solusi dalam menghadapi tantangan atau permasalahan
yang ditemukan.
4. Rekan sejawat : Bertukar pikiran dalam menemukan
solusi permasalahan, desain perangkat pembelajaran
yang menarik, serta mendiskusikan model dan
pendekatan pembelajaran yang sebaiknya diambil
dalam pelaksanaan PPL.
5. Peserta didik: Sebagai subjek dalam proses
pembelajaran yang membantu dalam mewujudkan
suasana pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan
pada perangkat pembelajaran,
6. Tim Ekskul Gopro yang berperan dalam
mendokumentasikan dalam kegiatan PPL

Aksi : Langkah-langkah yang lain juga diambil antara lain,


Langkah-langkah apa yang 1. Berkaitan dengan model pembelajaran
dilakukan untuk menghadapi Pada PPL Aksi 1
tantangan tersebut/ strategi Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terdiri
apa yang digunakan/ bagaimana dari 5 sintaks pembelajaran yaitu:
prosesnya, siapa saja yang Sintaks 1: Orientasi peserta didik pada masalah
Sintaks 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
terlibat / Apa saja sumber daya
Sintaks 3: Membimbing penyelidikan secara individu atau
atau materi yang diperlukan
kelompok
untuk melaksanakan strategi ini Sintaks 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Sintaks 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
dari model pembelajaran yang dipilih dari mulai tahap satu
sampai tahap akhir yang dituangkan dalam kegiatan
pembuka, inti dan penutup. Terdapat dua pertemuan.
Pada pertemuan pertama dilakukan sintaks 1-3, sedangkan
pada pertemuan 2 dilaksanakan pertemun 4-5.

Pada PPL Aksi 2


Model pembelajaran Project Based Learning (pjBL) terdiri
dari 6 sintaks pembelajaran yaitu:
Sintaks 1: Penentuan pertanyaan mendasar
Sintaks 2: Mendesain perencanaan proyek
Sintaks 3: Menyusun jadwal
Sintaks 4: Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
Sintaks 5: Mengembangkan dan menyajikan hasil
Sintaks 6: Mengevaluasi Pengalaman
dari model pembelajaran yang dipilih dari mulai tahap satu
sampai tahap akhir yang dituangkan dalam kegiatan
pembuka, inti dan penutup. Terdapat dua pertemuan.
Pada pertemuan pertama dilakukan sintaks 1-3, sedangkan
pada pertemuan 2 dilaksanakan pertemun 4-6.
2. Berkaitan dengan bahan ajar dan media pembelajaran
Saya menggunakan bahan ajar berupa modul
pembelajaran dan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
dengan pendekatan saintifik pada PPL aksi 1 sedangkan
PPL aksi 2 menggunakan LDS (Lembar Diskusi Siswa)
dengan pendekatan inkuiri. Untuk mengukur ketercapaian
belajar peserta didik. saya juga menggunaakan video
pembelajaran dan menampilkan ppt yang ditampilkan
lewat LCD proyektor dikolaborasikan dengan berbasis
TPACK sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang
diajarkan dan dapat meningkatkan minat belajar peserta
didik.

3. Berkaitan dengan penilaian


Saya juga menggunakan lembar penilaian untuk menilai
secara keseluruhan dari ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Tentunya dalam instrumen lengkap mulai
dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiapa ranah, dan
rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian di akhir
pembelajaran.
Lembar penilaian pada PPL aksi 1 meliputi lembar
observasi sikap, lembar penilaian kinerja, dan lembar
penilaian kognitif berupa soal pretest dan postes, serta
lembar refleksi. Sedangkan pada PPL aksi 2 meliputi
lembar observasi sikap, lembar penilaian proyek, dan
lembar penilaian kognitif, lembar refleksi serta angket
minat siswa.

Refleksi Hasil dan dampak  Dampak dari penggunaan model pembelajaran Problem
Bagaimana dampak dari aksi Based Learning (PBL) pada PPL aksi 1 dapat membuat
dari Langkah-langkah yang
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa meningkat dari
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif? 55% menjadi 83% yang diperoleh dari hasil pretest dan
Mengapa? Bagaimana respon posttes yang diisi oleh siswa. Siswa bersemangat dan
orang lain terkait dengan
tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena pada saat
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor pembelajaran peserta didik di bagi menjadi beberapa
keberhasilan atau kelompok serta per kelompok menyelesaikan
ketidakberhasilan dari strategi
kasus/permasalahan yang diberikan oleh pendidik dan
yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari keseluruhan mempresentasikannya. Hasil yang didapatkan selama
proses tersebut proses pembelajaran sangat efektif karena pemilihan
model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan
materi pembelajaran.
 Dampak dari penggunaan model pembelajaran project
Based Learning (pjBL) pada PPL aksi 2 dapat
meningkatkan minat belajar peserta didik pada materi
substansi genetik sub bab sintesis protein dari
presentase di bawah 50 % meningkat menjadi 73% dari
hasil angket minat yang telah diisi oleh 26 siswa. Peserta
didik bersemangat dan tidak cepat bosan dalam
pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta
didik di bagi menjadi beberapa kelompok serta per
kelompok membuat proyek yang berbeda sesuai dengan
topik yang diperoleh serta dipresentasikan. Hasil yang
didapatkan selama proses pembelajaran sangat efektif
karena pemilihan model dan media pembelajaran sudah
sesuai dengan materi pembelajaran.

 Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan


menggunakan langkah-langkah tersebut, respon dari
lingkungan sekitar yaitu teman sejawat dan kepala
sekolah memberikan respon positif. Faktor yang
menunjukkan bahwa model pembelajaran yang telah
dilakukan berhasil adalah dengan pemahaman peserta
didik dalam belajar. Oleh karena itu, pada PPL aksi 1
dengan model Problem Based learning (PBL) yang
dipadukan dengan kegiatan praktikum Ingenhouz bisa
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
serta pada PPL aksi 2 dengan model project Based
learning (pjBL) bisa meningkatkan minat belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai