Disusun oleh :
ERLANDY SINGGIH PRADANA
MATA PELAJARAN
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO
MOJOKERTO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi
pembaca untuk mempelajari hukum administrasi negara.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan terhadap makalah
ini. Oleh kerena itu, penulis meminta kepada para pembaca untuk memberikan
masukan bermanfaat yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini agar dapat diperbaiki bentuk maupun isi makalah sehingga kedepannya dapat
menjadi lebih baik.
2
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
2.1 Pengertian Hukum Administrasi Negara...............................................................
2.2 Apa itu Negara hukum ( Rechtstaat ) ...................................................................
2.2.1 Pengertian Negara Hukum.....................................................................
2.3 Klasifikasi Negara Hukum....................................................................................
2.3.1 Negara Hukum Klasik............................................................................
2.3.2 Negara Hukum Modern..........................................................................
2.4 Asas Legalitas........................................................................................................
2.5 Kebebasan Bertindak Administrasi Negara...........................................................
2.6 Sumber Hukum......................................................................................................
2.6.1 Sumber Hukum Tertulis..........................................................................
2.6.2 Sumber Hukum tidak Tertulis................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................
3.2 SARAN.................................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, saya dapat menarik kesimpulan dan merumuskan
beberapa rumusan masalah yang mana menurut saya layak untuk diangkat,
dibicarakan serta dibahas, dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk itu, dalam suatu Negara hukum diperlukan asas perlindungan, artinya
dalam UUD ada ketentuan yang menjamin hak-hak asasi manusia. UUD 1945
memuat beberapa asas yang memberikan perlindungan tersebut, yaitu:
4
Prins dan Scholten mengatakan bahwa Negara hukum bukan
dilihat dari bentuk, tapi isinya. Hal itu berarti:
a. Bagaimana kekuasaan dijalankan,
b. Siapa yang mengawasinya.
Kedua hal ini yang membedakannya dengan Negara kekuasaan dan
bila ingin mengetahui apakah suatu Negara itu adalah Negara hukum, maka
yang harus diperhatikan adalah hukum administrasinya.
5
(nachtwakkerstaat). Akibatnya, Negara tidak aktif mengatur kehidupan rakyatnya.
Dengan demikian, Hukum Administrasi Negara dalam arti hukum yang mengatur
hubungan penguasa dan rakyat juga terbatas sekali.
7
kegentingan yang memaksa, dimana peraturan penyelesaian untuk masalah itu
belum ada.
b. Delegasi Perundangan-Undangan
Delegasi perundang-undangan (delegasi van wetgeving) berarti administrasi
Negara diberi kekuasaan untuk membuat peraturan organic pada undang-undang.
Maksudnya, karena pembuat UU pusat tidak dapat memperhatikan setiap masalah
secara rinci yang timbul di seluruh wilayah Negara, maka sesuai sifatnya suatu
UU, pembuat UU pusat hanya membuat peraturan secara garis besarnya saja. Jadi,
berdasarkan delegasi perundang-undangan, maka pemerintah atau administrasi
Negara dapat membuat peraturan pemerintah untuk menjalankan UU sebagaimana
mestinya (pasal 5 Ayat 2 UUD 1945).
c. Droit function
Droit function adalah kemerdekaanseorang pejabat administrasi Negara tidak
berdasarkan delegasi yang tegas dalam menyelesaikan suatu persoalan yang
konkret. Kemerdekaan ini perlu agar administrasi Negara dapat menjalankan
pekerjaannya secara lancar, sesuai untuk memenuhi kebutuhan masing-masing
individu dan sekaligus mengoreksi hasil pembuatan UU.
Contohnya :
1. UUD 1945
2. TAP MPR
3. UU
4. Perpu
5. PP
6. Keppres
7. Perda.
Hal tersebut berbeda dengan TAP MPR XX / MPRS / 1966 tentang Kepmen
dan Permen yang tidak termasuk dalam hierarki. Tata urutan perundang-
undangan berdasarkan TAP MPRS No.XX /1966 adalah :
9
1. UUD 1945
2. TAP MPR
3. UU dan Perpu
4. PP
5. Keppres, Inpres
6. Permen, Instruksi Menteri, kepmen,
7. Perda, Kep. Kepala Daerah.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Utrech mengatakan bahwa Hukum Administrasi Negara ialah himpunan
peraturan-peraturan tertentu yang menjadi sebab, maka Negara berfungsi. Dengan
kata lain, Hukum Adminitrasi Negara merupakan sekumpulan peraturan yang
memberi wewenang kepada administrasi Negara untuk mengatur masyarakat.
2. Menurut penjelasan UUD 1945, Negara republik Indonesia adalah Negara yang
berdasarkan atas hukum ( rechstaat ), tidak berdasarkan kekuasaan belaka
( machtstaat ).
3. Negara hukum diperlukan asas perlindungan, artinya dalam UUD ada ketentuan
yang menjamin hak-hak asasi manusia. UUD 1945 memuat beberapa asas yang
memberikan perlindungan tersebut, yaitu:
a. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul ( pasal 28 ),
b. Kemerdekaan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan ( pasal 28 ),
c. Berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ),
d. Kemerdekaan memeluk agama (pasal 29),
e. Berhak ikut mempertahankan Negara (pasal 30).
4. Negara hukum disebut Negara hukum klasik karena hukum timbul pada saat
sesudah terjadinya reformasi terhadap Negara totaliter pada zaman absolutisme,
dimana semua kekuasaan Negara berada dalam satu tangan.
5. Negara hukum modern, tujuannya bukan hanya menjaga keamanan, tapi disebut
oleh Lemaire bestuurszorg atau menyelenggarakan kesejahteraan umum oleh
pemerintah. Negara modern pun disebut sebagai Negara kesejahteraan atau
welfare state.
6. Dengan adanya asas legalitas sebagai unsur yang utama dalam suatu Negara
hukum maka hal itu berarti setiap tindakan administrasi Negara atau penguasa
harus berdasarkan hukum yang berlaku.
13
7. Hukum Administrasi Negara, dikenal tiga jenis kemerdekaan bertindak, yaitu :
a. Freies Ermessen
c. Delegasi Perundangan-Undangan
Delegasi perundang-undangan (delegasi van wetgeving) berarti administrasi
Negara diberi kekuasaan untuk membuat peraturan organic pada undang-undang.
Maksudnya, karena pembuat UU pusat tidak dapat memperhatikan setiap masalah
secara rinci yang timbul di seluruh wilayah Negara, maka sesuai sifatnya suatu
UU, pembuat UU pusat hanya membuat peraturan secara garis besarnya saja. Jadi,
berdasarkan delegasi perundang-undangan, maka pemerintah atau administrasi
Negara dapat membuat peraturan pemerintah untuk menjalankan UU sebagaimana
mestinya (pasal 5 Ayat 2 UUD 1945).
c. Droit function
9. Sumber hukum tidak tertulis yang dalam Hukum Administrasi Negara terkenal
dengan sebutan asas umum pemerintahan yang layak (baik) atau General
Principles of Good Government ( dalam bahasa belanda disebut sebagai Algemen
Bepalingen van Behoorlijk bestuur disingkat ABBB ).
3.2 SARAN
Saran saya adalah agar kedepannya sistem administrasi Negara yang ada di
Indonesia lebih baik lagi dan terus ditingkatkan,tidak menyulitkan warga dalam
14
melakukan administrasi serta meningkatkan pelayanan sistem administrasi terpadu
dan mudah dijangkau dan biaya ringan.
DAFTAR PUSTAKA
https://a http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-adm-
negara.htmlndruhk.blogspot.com/2012/07/hukum-administrasi-negara.html?m=0
http://pusdikmin.com/perpus/file/hukum%20administrasi%20negara.pdf
15