Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN UKL-UPL

PEMBANGUNAN JARINGAN GAS (JARGAS) SAMBUNGAN RUMAH (SR) UNTUK RUMAH TANGGA KAB SUBANG

1.1. Latar Belakang


Pada awal tahun 2007, Liquid Petroleum Gas (LPG) diperkenalkan oleh
Pemerintah ke masyarakat untuk menggantikan minyak tanah sebagai bahan bakar
untuk memasak. Konversi ini dilakukan pemerintah untuk menekan subsidi minyak tanah
yang mengalami kenaikan yang sangat besar sehingga membebani Anggaran,
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selain itu penggunaan LPG juga lebih ramah
lingkungan. Untuk mengganti subsidi minyak tanah itu, Pemerintah memberikan subsidi
berupa LPG 3 kg berwarna hijau yang lebih dikenal sebagai tabung gas melon.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi,


mengamanatkan bahwa penyelenggaraan kegiatan usaha minyak dan gas bumi, harus
menjamin efisiensi dan efektifitas tersedianya minyak dan gas bumi baik sebagai sumber
energi maupun sebagai bahan baku untuk kebutuhan dalam negeri. Untuk
mengaplikasikan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001, tentang Minyak dan
Gas Bumi tersebut pada saat ini Pemerintah sedang gencar untuk melaksanakan atau
membangun jaringan gas sambungan rumah untuk rumah tangga.

Demi mengebut pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) Nasional,


Presiden Joko Widodo telah meneken dan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi untuk Rumah
Tangga dan Pelanggan Kecil.

Tujuan dari program pembangunan jargas adalah memberikan akses energi kepada
masyarakat, memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui penghematan

I-1
LAPORAN PENDAHULUAN UKL-UPL
PEMBANGUNAN JARINGAN GAS (JARGAS) SAMBUNGAN RUMAH (SR) UNTUK RUMAH TANGGA KAB SUBANG

pengeluaran biaya bahan bakar, membantu ekonomi masyarakat menuju ekonomi


masyarakat mandiri dan ramah lingkungan dan mengurangi beban subsidi BBM dan/atau
LPG pada sektor rumah tangga, dengan adanya jargas juga mempermudah masyarakat
karena tersedia setiap saat, tidak perlu keluar rumah mencari LPG jika sewaktu-waktu
kehabisan.

Pada tanggal 1 juli 2019 telah dilaksanakan audiensi antara Bupati Subang dengan
Ditjen Migas, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam rangka untuk
percepatan pembangunan jaringan gas rumah tangga di Kabupaten Subang.

Dari hasil audiensi tersebut disebutkan bahwa salah satu persyaratan suatu daerah dapat
dibangun jargas yaitu memiliki atau dekat dengan sumber gas, tersedia infrastruktur penyaluran
gas bumi dan ketersediaan pasar atau pelanggan, sehingga sebelum menerima bantuan untuk
pembangunan jaringan gas rumah tangga dari Ditjen Migas, Kementrian Energi dan Sumber Daya
Mineral perlu dilakukan terlebih dahulu Kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL). Untuk itu kami dari Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral,
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Tahun Anggaran 2019 untuk melaksanaan Kegiatan
Kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) Sambungan Rumah (SR) Untuk Rumah Tangga. Komponen
utama dalam gas bumi adalah metana (CH4). Metana merupakan molekul hidrokarbon
rantai terpendek dan teringan. Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan
pemanasan global ketika terlepas ke atmosfer. Saat terlepas ke atmosfer, metana
umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun
begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida (CO2) dan
air. Akibatnya, efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya
berlangsung sesaat. Salah satu langkah strategis Pemerintah untuk menggantikan
penggunaan minyak bumi adalah meningkatkan penggunaan bahan bakar gas bumi untuk
sektor rumah tangga dan pelanggan kecil. Program ini disebut jaringan gas untuk rumah
tangga atau gas kota. Jaringan gas untuk rumah tangga berarti mengalirkan gas melalui
jaringan pipa hingga ke rumah tangga Pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah
tangga merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan untuk
diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih dan murah serta
program komplementer konversi minyak tanah ke Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk
percepatan pengurangan penggunaan minyak bumi. Melalui program ini, masyarakat

I-2
LAPORAN PENDAHULUAN UKL-UPL
PEMBANGUNAN JARINGAN GAS (JARGAS) SAMBUNGAN RUMAH (SR) UNTUK RUMAH TANGGA KAB SUBANG

diharapkan mendapatkan bahan bakar yang lebih bersih, aman, dan murah. Terkait hal ini,
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendapatkan penugasan
penyediaan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga dari Pemerintah melalui
Perpres Nomor 19 tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011 dan
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor.1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional Tahun 2010. Program pembangunan jaringan distribusi gas
bumi untuk rumah tangga ini dibangun di kota- kota atau daerah yang dekat
dengan sumber gas bumi dan memiliki jaringan transmisi gas bumi.

1.2. Maksud Dan Tujuan


Maksud kegiatan ini adalah untuk menyusun dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) pembangunan jaringan gas
(jargas) sambungan rumah (SR) untuk rumah tangga, dengan tujuan :
1. Untuk mengidentifikasi kegiatan dan dampak yang ditimbulkannya terhadap
lingkungan hidup;
2. Untuk mengetahui kondisi lingkungan disekitar kegiatan;
3. Merumuskan langkah-langkah dalam melakukan pencegahan, penanggulangan dan
pengendalian dampak negatif yang terjadi akibat kegiatan jaringan gas (jargas)
sambungan rumah (SR) untuk rumah tangga;
4. Merumuskan langkah-langkah peningkatan dampak positif akibat kegiatan
pembangunan jaringan gas (jargas) sambungan rumah (SR) untuk rumah tangga;

1.3 Sasaran

Sasaran Kegiatan Kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya


Pemantauan Lingkungan (UPL) Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) Sambungan Rumah
(SR) Untuk Rumah Tangga, adalah :
 Jaringan Gas
 komponen fisika, kimia, biologi lingkungan kegiatan (kualitas udara, debu,
kebisingan, kualitas air permukaan, flora dan fauna)
 komponen sosial, ekonomi dan budaya lingkungan kegiatan (persepsi masyarakat,
konplik sosial)

I-3
LAPORAN PENDAHULUAN UKL-UPL
PEMBANGUNAN JARINGAN GAS (JARGAS) SAMBUNGAN RUMAH (SR) UNTUK RUMAH TANGGA KAB SUBANG

1.4 Lokasi Kegiatan

Lokasi Kegiatan Kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya


Pemantauan Lingkungan (UPL) Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) Sambungan Rumah
(SR) Untuk Rumah Tangga adalah di Kecamatan Subang, Kabupaten Subang.

1.5 Lingkup Kegiatan


Dalam melaksanakan kegiatan penyusunan UKL-UPL ini, lingkup kegiatan yang
harus dilakukan oleh konsultan adalah:
a. Melakukan survey lapangan.
 Pengumpulan data sekunder yang diperlukan dan relevan dengan pekerjaan.
 Koordinasi dengan pihak proyek dan instansi terkait lainnya.
 Menyusun UKL-UPL sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
b. Melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), meliputi
 komponen fisika, kimia, biologi lingkungan kegiatan (kualitas udara, debu,
kebisingan, kualitas air permukaan, flora dan fauna)
 komponen sosial, ekonomi dan budaya lingkungan kegiatan (persepsi masyarakat,
konplik sosial)

c. Melakukan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), meliputi :


 Pemantauan kualitas udara, debu
 Pemantauan kualitas Kebisingan
 Pemantauan kebisingan selama masa konstruksi
 Pemantauan persepsi masyarakat

1.6. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


jangka waktu pelaksanaan pekerjaan penyusunan ukl-upl pembangunan jaringan gas
(jargas) sambungan rumah (sr) untuk rumah tangga ini adalah 30 (tiga puluh) hari kalender
sejak spmk.

I-4
LAPORAN PENDAHULUAN UKL-UPL
PEMBANGUNAN JARINGAN GAS (JARGAS) SAMBUNGAN RUMAH (SR) UNTUK RUMAH TANGGA KAB SUBANG

1.7. Dasar Hukum


Peraturan terkait lingkungan hidup di Indonesia dibuat dalam rangka mengatur
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup berdasarkan
kebijaksanaan nasional secara terpadu. Peraturan perundang-undangan tersebut dimulai
dari Undang-undang yang bersifat nasional sampai kepada Keputusan Bupati/Walikota.
Beberapa bentuk peraturan perundangan yang mendasari pelaksanaan studi Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)
kegiatan pembangunan jaringan gas (jargas) sambungan rumah (sr) untuk rumah tangga
adalah sebagai berikut :
1). Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3 : Bumi, dan air, dan kekayaan yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat.
2). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi:
a. Pasal 3C menyatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan usaha minyak dan
gas bumi harus menjamin efisiensi dan efektifitas tersedianya minyak dan gas
bumi sebagai sumber energi maupun bahan baku untuk kebutuhan dalam
negeri.
b. Pasal 8 ayat 2 menyatakan bahwa pemerintah wajib menjamin ketersediaan
dan kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang merupakan komoditas
vital dan menguasai hajat hidup orang banyak di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3). Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional,
menyatakan bahwa dalam mempercepat pelaksanaan penggunaan energi altematif
sebagai pengganti substitusi BBM dalam rangka mengurangi subsidi BBM khususnya
minyak tanah yang digunakan oleh rumah tangga, sehingga meningkatkan fuel security
of supply agar tercapai keseimbangan energy mix.
4). Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997 tentang
Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi, Bab II pasal 6 ayat (1)
menyatakan bahwa selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum dimulainya
penggelaran, perubahan dan atau perluasan Pipa Penyalur, Pengusaha wajib
menyampaikan laporan secara tertulis kepada Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang

I-5
LAPORAN PENDAHULUAN UKL-UPL
PEMBANGUNAN JARINGAN GAS (JARGAS) SAMBUNGAN RUMAH (SR) UNTUK RUMAH TANGGA KAB SUBANG

mengenai:
a. Letak geografis.
b. Denah penggelaran Pipa Penyalur.
c. Proses diagram.
d. Jumlah perincian tenaga kerja dan perubahanya.
e. Hal hal yang dianggap perlu oleh Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.

1.8. Keluaran
Keluaran yang diharapkan sebagai aspek pendekatan lingkungan hidup yang
digunakan adalah pendekatan teknologi, ekonomi dan institusi :
a) Keluaran memuat informasi awal tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Pembangunan Jaringan Gas (Jargas)
Sambungan Rumah (SR) Untuk Rumah Tangga yang berada di Kecamatan Subang,
Kabupaten Subang dan dapat diperoleh dari penyelidikan terdahulu yang
mungkin pernah dilakukan.
b) Keluaran Kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) Sambungan Rumah (SR)
Untuk Rumah Tangga memuat hasil penyelidikan lengkap tentang Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) rencana
Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) Sambungan Rumah (SR) Untuk Rumah
Tangga Kabupaten Subang.

I-6

Anda mungkin juga menyukai