Anda di halaman 1dari 7

RESUME KEKRITISAN SISTEM ENDOKRIN (DM)

DosenPengampu: Tri Suwarto, S.Kep, Ners., M.Kep

Kelompok 4:
1. Fakhrana Rifqi Aziz 132021030441
2. Mohammad Mustaqim 132021030442
3. Halimatul Badriyah 132021030443
4. Anggun Martianingsih 132021030444
5. Nur Ayna 132021030445
6. Emiliya Usfi 132021030488
7. Ammylia Kusumahati 132021030489
8. Indra Bagus Setyawan 132021030490

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2022/2023
A. Definisi Diabetes Mellitus
1. Definisi Diabetes Mellitus
Diabetes Mellits merupakan adanya penurunan sekersi inslin
atau sensitivitas inslin sehingga mengakibatkan hiperglikemi yang
berkaitan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak,
dan protein karena gangguan metabolisme yang menyebabkan
komplikasi kronik (Kusuma & Huda, 2016).
Dibetes Mellits adalah adanya hiperglikemi akibat penurunan
fungsi sekresi insulin atau penurnan kerja insulin atau keduanya
(Sima,at all, 2019).
B. Klasifikasi Diabetes Mellitus
Klasifikasi klinis Diabetes Melllitus dibagi menjadi 3 :
1. Diabetes Mellitus Tipe 1 : atau dapat di sebut IDDM (Insulin
dependent diabetes mellitus) adalah suatu keadaan dimana tubuh
seseorang tidak dapat menghasilakan inslin dikerenakan sel beta di
pankreas mengalami kerusakan yang disebabkan oleh faktor
autoimun (Putra, at all, 2020).
2. Diabetes Mellits Tipe 2 : atau dapat disebut NIDDM (Non Insulis
Dependent Diabetes Mellitus) adalah suatu keadan dimana
pankreas seseorang tidak dapat bekerja atau bekerja secara tidak
maksimal untuk menghasilkan insulin sehingga menyebabkan
hiperglikemi (Putra, at all, 2020).
3. Diabetes Gestasional : atau disebut juga diabetes kehamilan adalah
diabetes yang terjadi saat seseorang sedang hamil. Diabetes
gestasional dapat disebabkan adanya riwayat DM, obesitas, riwayat
melahirkan bayi besar, dan usia ibu saat kehamilan (Putra, at all,
2020).
4. DiabetesMellitus tipe lain : Diabetes Mellitus karena adanya
gangganoleh penyakit lain sehingga kinerja pankreas selaku
penghasil inslulin terhambat, misalnya radang pankreas, pemakaian
obat antihipertensi, malnitrisi, dan infeksi (Sima, at all, 2020).
C. Faktor Resiko Diabetes Mellitus
1. Faktor yang dapat dimodifikasi
Faktor resiko yandapat dimodifikasi atau dapat disebut faktor resiko
yang dapat diubah antara lain : pola hidup, olahraga, diet, dan
pengobatan (Putra, at all, 2020).
2. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi
Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi ata yang tidak dapat
dirubah antara lain : riwayat keluarga dengan DM, ras dan etnik,
riwayat kehamilan dengan DM (Putra, at all, 2020).
D. Manifestasi Klinis Diabetes Mellitus (Kusuma, Huda)
Manifestasi klinis Diabetes Mellitus berkaitan dengan konsekuensi
metabolic kekurangan insulin, diantaranya :
1. Kadar gula darah puasa tidak normal >140 mg/dl
2. Kadar gula darah berlebih sehingga menyebabkan menigkatnya
pengeluaran urin (poliuria) dan sering timbul rasa haus (polidipsia)
3. Rasa lapar berlebihan (polifagia), tetapi berat bada menurun
4. Merasa mengantuk dan lelah
5. Gejala lain seperti kesemuatan, gatal, mata kabur, impotensi,
peruritas vulva
E. Komplikasi Diabetes Melitus
1. Komplikasi Akut
a) Hipoglikemia :
Turunnya kadar gla darah secara drastis akibat penggunaan
obat indulin berlebihan sehingga dapat menyebabkan
pandangan kabur, sakit kepala, gemetar, keringat dingin.
Penurunan kadar gla darah yeng berlebihan dapat
mengakibatkan pingsan, koma, sampai pada kematian.
b) KAD (Ketoasidosis Diabetikum)
Karena tubuh tidak dapat menghasilkan gula dan glukosa
menjadi energi sehingga tubuh menggnakan lemak dan zat
keton menjadi energi sehingga menyebabkan zat asam yang
berbahaya menumpuk di dalam tubuh sehingga menyebabkan
dehidrasi, sesak napas, hingga kematian jika tidak segera
ditangani dengan tepat.
c) Hyperosmolar Hyperglycemis state
HHS ditandai dengan haus yan berat, kejang, lemas, ganggan
kesedaran karena adanya lonjakan gula darah yang sangat
tinggi pada waktu tertentu.
2. Komplikasi Kronis
a) Gangguan pada mata (Retinopati Diabetic)
Kerusakan pada retina mata disebabkan oleh tingginya
kadar gula. Apabila kada gula dibiarkan terus meningkat, maka
akan menyebabkan glaukoma dan gangguan penglihatan
(Putra, et. all, 2020).
b) Kerusakan ginjal (Nefrotik Diabetic)
Diabetes yang dapat menyebabkan kerusakan pada
ginjal biasanya disebt silent killer karena pada awalnya tidak
disadari, akan tetapi bila keadaan sudah semakin parah, akan
seseorang akan mengalami anemia, mudah lelah,
pembengkakan, dan ganggan elektrolit (Putra, et. all, 2020).
c) Kersakan saraf (Neuropati diabetic)
Kerusakan saraf terjadi pada kaki penderita DM.
Kerusakan pada saraf akibat tingginya kadar gula darah atau
aliran darah yang tidak maksimal, sehingga dapat menyebabkan
rasa kesemutan, mati rasa, atau nyeri akibat terganggunya saraf
sensori.
Kerusakan saraf juga bisa terjadi pada pencernaan atau
disebut dengan gastoperosis. Pada rusaknya saraf pencernaan
biasanya ditandai dengan mal, muntah, cepat kenyang saat
makan (Putra, et. all, 2020).
d) Masalah kaki dan kulit
Dikarenakan penderita DM memiliki kada gula darah
yang tinggi, maka apabila terdapat luka pada kaki atau kulit sulit
disembuhkan karena aliran darah yang rendah serta mudahnya
bakteri berkembang biak yang menyebabkan luka menjadi lebih
cepat memburuk sehingga dapat menyebabkan gangren atau
ulkus diabetikum (Putra, et. all, 2020).
e) Penyakit Kardiovaskuler
Rusaknya pembuluh darah pada penderita DM dapat
menyebabkan menurunnya sirklasi darah pada tbuh termasuk
aliran darah ke jantung. Komplikasi yang menyerang penderita
DM yang disebabkan oleh kerusakan jantung adalah stroke,
penyempitan arteri (arterosklerosis), dan serangan jantung
(Putra, et. all, 2020).
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Kadar Glukosa Darah
Kadar glkosa dara sewakt dan puasa dengan metode enzimatik
sebagai patokan penyaring
2. Tes Laboratorium DM
Jenis tes pada pasien DM dapat berupa tes saring, tes diagnostik,
tes pemantauan terapi, dan tes untuk mendeteksi komplikasi
3. Tes Saring
Tes saring pada DM :
a. GDP, GDS
b. Tes Glukosa Urin :
1). Tes Konvensional (Metode Reduksi Benedict)
2). Tes carik celup (metode glucose oxidase/hexokinase)
4. Tes Diagnostik
Tes Diagnostik pada DM : GDP, GDS, GD2PP (Glukosa Darah 2
Jam Post Prandial), Glukosa jam ke-2 TTGO
5. Tes Monitoring Terapi
GDP : plasma vena, darah kapiler
GD2PP : plasma vena
A1c : darah vena, darah kapiler
6. Tes untuk Mendeteksi Komplikasi
Tes yang mendeteksi Komplikasi :
a. Mikroalbuminuria : urin
b. Ureum, kreatinin : plasma vena (puasa)
c. Kolesterol total : plasma vena (puasa)
d. Kolesterol HDL : plasma vena (puasa)
e. Kolesterol LDL : plasma vena (puasa)
f. Trigliserida : plasma vena (puasa)
G. Penatalaksanaan
Insulin pada DM tipe 2 diperlukan pada keadaan :
1. Penurunan berat badan yang cepat
2. Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
3. Ketoasidosis diabetik (KAD) atau hiperglikemia hiperosmolar non
ketotik (HONK)
4. Hiperglikemia dengan asidosis laktat
5. Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
6. Stress berat (infeksi sistemik, operasi besar, AMI, stroke)
7. Kehamilan dengan DM gestasional yang tidak terkendali dengan
perencanaan makan
8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
9. Kontradiksi dan alergi terhadap OHO
DAFTAR PUSTAKA

Decroli, Eva. (2019). Diabetes Mellitus Tipe 2. Padang. Pusat


Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas
Gayatri, Rara Warih, dkk. (2019). Diabetes Mellitus dalam Era 4.0.
Malang. Penerbit Wineka Madia
Putra, Stefanus Erdana, dkk. (2020). Buku Saku Diabetem Mellitus
untuk Awam. Srakarta. UNS Press
Najihah, Rifa Ainun, dkk. (2022). Upaya Peningkatan Kualitas
Hidup Lansia dengan Penyakit Diabetes Mellitus (DM) melalui
Penerapan Manajemen Diri. Jurnal Pengabdian Masyarakat.
Vol.3 No. 2. Hal : 301-308
Indriani, Astri Tantri, dkk. (2021). Peningkatan Pengetahuan Diet
Diabetes, Self Management Diabetes dan Penurunan Tingkat
Stres Menjalani Diet pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret. Jurnal Warta LPM.
Vol. 24 No. 2. Hal : 285-296
Rahmadiyah, Dwi Cahya, dkk. (2020). Program Emas Dalam
Kontrol Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal
Pengabdian Masyarakat. Vol. 5 No. 1. Hal : 24-30
Kusuma, Hardi & Nuararif, Amin Huda. (2016). Asuhan
Keperawatan Praktis. Jogjakarta. Penerbit Mediaction Jogja

Anda mungkin juga menyukai