Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PENULISAN UNSUR SERAPAN

(Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Bahasa Indonesia)

Dosen Pengampu : Gagan Zakaria Sidik, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 12

1. Winda Lestari (278.342.22.025)


2. Yulia Nevy Andani (278.342.22.013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ASSA’IDIYYAH
CIPANAS-CIANJUR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan
karunia, rahmat, dan hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang
berjudul “Penulisan Unsur Serapan” makalah ini disusun sebagai tugas
kelompok mata kuliah “Bahasa Indonesia”, kami berusaha menyusun makalah
ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangunkan, kami terima dengan
senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi para pembacanya, atas perhatian dan kesempatan yang
diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan terimakasih.

Cipanas, 03 Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah .............................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Penulisan Unsur Serapan Umum .....................................................
B. Penulisan Unsur Serapan Khusus ....................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai
bahasa, baik dari bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda dan Bali maupun
dari bahasa asing, seperti bahasa Sanskerta, Jawa, Arab, Portugis, Belanda,
Cina dan Inggris. Berdasarkan taraf Integrasinya, unsur serapan dalam bahasa
Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar.
Kelompok pertama merupakan unsur bahasa sumber yang tidak diserap
kedalam bahasa Indonesia, seperti force majeure, de facto, de jure, dan
I’exploitation De I’homme par I’homme. Unsur-unsurr itu digunakan dalam
konteks bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pelafalannya masih mengikuti
cara asing.
Kelompok kedua merupakan unsur bahasa sumber yang penulisan dan
pelafalannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini,
penyerapan diupayakan agar ejaannya diubah seperlunya sehingga bentuk
Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Unsur bahasa sumber diserapan kedalam bahasa Indonesia dengan
memproritaskan bentuk, penyerapan bentuk tersebut meliputi huruf,
gabungan huruf, dan imbuhan. Kaidah yang berkaitan dengan imbuhan
dijelaskan dalam Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI.
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan dijelaskan di bawah ini. Di
dalam kaidah ini ada asal bahasa yang di cantumkan di dalam tanda kurung,
misalnya (Wolio), yang berarti berasal dari bahasa Wolio.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penulisan Unsur Serapan Umum ?
2. Bagaimana Penulisan Unsur Serapan Khusus ?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui bagaimana Penulisan Unsur Serapan Umum.
2.Untuk mengetahui bagaimana Penulisan Unsur Serapan Khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penulisan Unsur Serapan Umun
1. Harakat fatah atau bunyi /a/ (Arab) yang dilafalkan pedek atau panjang
menjadi a.
Misalnya:
'umrah (ٌ‫)ع ْ َمرة‬ umrah
Yatīm (‫)يَتِ ْي ٌم‬ yatim
ḥalāl (‫)حالَل‬
َ halal
riḍā' (‫)رضًا‬
ِ rida

2. Huruf ‘ain (‫ ع‬Arab) pada awal suku kata menjadi a, i, atau u.


Misalnya:
'ajā'ib ( ُ‫) َع َجاِئب‬ ajaib
sa'ādah (ٌ‫) َس َعا َدة‬ saadah
'ilm (‫) ِع ْل ٌم‬ ilmu
qā'idah (ٌ‫اع َدة‬
ِ َ‫)ق‬ kaidah
'uzr (‫)ع ُْذ ٌر‬ uzur
ṭā'ūn (‫)طَا ُعوْ ٌن‬ taun

3. Huruf ‘ain (‫ ع‬Arab) pada akhir suku kata menjadi k


Misalnya:
i'tiqād (‫)اِ ْعتِقَا ٌد‬ iktikad
ta'rīf ٌ ‫ْري‬
(‫ْف‬ ِ ‫)تَع‬ takrif
rukū' ٌ ْ‫) ُر ُكو‬
(‫ع‬ rukuk
simā' ٌ ‫)س َما‬
(‫ع‬ ِ simak

4. Huruf hamzah (‫ ء‬Arab) yang dibaca vocal menjadi a, i, atau u.


Misalnya:
amr (‫)َأ ْم ٌر‬ amar
mas'alah (ٌ‫) َمسَْئلَة‬ masalah
isyārah (ٌ‫ارة‬
َ ‫)ِإ َش‬ isyarat
nā'ib ( ٌ‫) نَاِئب‬ naib
ufuq ٌ ُ‫)ُأف‬
(‫ق‬ ufuk
uṣūl (‫)ُأصُوْ ٌل‬ usul

5. Gabungan huruf aa (Belanda) menjadi a.


Misalnya:
baal bal
octaaf oktaf
paal pal

6. Gabungan huruf ae yang bervariasi dengan e menjadi e.


Misalnya:
aesthetics, esthetic estetika
haemoglobin, hemoglobin hemoglobin
palaeography, paleography paleografi

7. Gabungan huruf ae yang tidak bervariasi dengan e tetap ae.


Misalnya:
aerobe aerob
aerosol aerosol
taekwondo (Korea) taekwondo

8. Gabungan huruf ai tetap ai.


Misalnya:
detail detail
retail retail
trailer trailer

9. Gabungan huruf au tetap au


Misalnya:
aura aura
caustic kaustik
hydraulic hidraulik

10. Gabungan huruf bl tetap bl.


Misalnya:
bleganjur (Bali) bleganjur
bleketepe (Jawa) bleketepe
blok (Belanda) blok

11. Huruf c (Inggris) yang diikuti a,o,u, atau konsonan menjadi k.


Misalnya:
calomel kalomel
catalyst katalis
construction konstruksi
consul konsul
cubic kubik
cursor kursor
cluster kluster
crystal Kristal

12. Huruf c yang diikuti e,i,oe, atau y menjadi s.


Misalnya:
cent sen
central sentral
circulation sirkulasi
circus sirkus
abiocoen abiosen
coelom selom
cyber siber
cylinder silinder
13. Gabungan cc yang diikuti o,u atau konsonan menjadi k.
Misalnya:
accomodation akomodasi
accordeon (Belanda) akordeon
acculturation akulturasi
accumulation akumulasi
acclimatization aklimatisasi
accreditation akreditasi

14. Gabungan huruf cc yang diikuti e dan i menjadi ks


Misalnya:
accent aksen
accessory aksesori
accidental aksidental
vaccine vaksin

15. Gabungan cch menjadi k.


Misalnya:
ecchymosis ekimosis
saccharin sakarin
zucchini zukini

16. Gabungan huruf ch yang diikutu a,o, atau konsonan menjadi k.


Misalnya;
charisma karisma
mechanic mekanik
cholera kolera
chorus korus
chromosome kromosom
technique teknik
17. Gabungan huruf ch yang dilafalkan /s/ atau /sy/ menjadi s.
Misalnya:
Attaché [ətaʃeɪ] atase
Brochure [brəʃʊə] brosur
Echelon [ɛʃəlɒn] eselon

18. Gabungan huruf ch yang dilafalkan /c/ menjadi c.


Misalnya:
Charter [tʃɑːtə] carter
kimchi (Korea) [kimtʃi] kimci
mochi (Jepang) [mɔtʃi] moci

19. Gabungan huruf ck menjadi k.


Misalnya:
check cek
racket raket
ticket tiket

20. Gabungan huruf cr (Belandaa, Inggris, Prancis) menjadi kr.


Misalnya:
creatief (Belanda) kreatif
crematie (Belanda) kremasi
cresol (Inggris) kresol
critic (Inggris) kritik
crêpe (Prancis) krep
croissant (Prancis) kroisan

21. Gabungan ct pada akhir kata menjadi k.


Misalnya:
abstract abstrak
contact kontak
contract kontrak

22. Huruf ç (Sanskerta) menjadi s.


Misalnya:
çabda sabda
çastra sastra
rāçi rasi

23. Gabungan dal dan ḍad (‫ د‬dan ‫ ض‬Arab) menjadi d.


Misalnya:
da'wah (ٌ‫) َد ْع َوة‬ dakwah
qā'idah (ٌ‫اع َدة‬
ِ َ‫)ق‬ kaidah
ḍa'īf ٌ ‫)ض ِعي‬
(‫ْف‬ َ daif
ḥāḍir (‫ض ٌر‬
ِ ‫)حا‬
َ hadir

24. Gabungan huruf dh menjadi d.


Misalnya:
dhandhang (Jawa) dandang
dharma (Sanskerta) darma
dhingklik (Jawa) dingklik

25. Huruf e tetap e.


Misalnya:
effect efek
regulation regulasi
synthesis sintesis

26. Gabungan huruf ea yang dilafalkan /i/ menjadi i.


Misalnya:
cream [kriːm] krim
gear [ɡɪə] gir
team [tiːm] tim

27. Gabungan huruf ea yang dilafalkan bukan /i/ tetap ea.


Misalnya:
Alinea [alɪnea] alinea
Pancreas [pankreas] pankreas
Theater [teatər] teater

28. Gabungan huruf ee menjadi e.


Misalnya:
apotheek (Belanda) apotek
idee (Belanda) ide
nominee (Inggris) nomine

29. Gabungan huruf ei tetap ei.


Misalnya:
eidetic eidetik
meiosis meiosis
protein protein

30. Gabungan huruf eo tetap eo


Misalnya:
geometry geometri
stereo stereo
zeolite zeolit.

31. Gabungan huruf eu tetap eu.


Misalnya:
neutron neutron
eugenol eugenol
europium europium
32. Gabungan huruf eu (Aceh, Sunda, Rejang) yang dilafalkan /ɘ/ tetap eu.
Misalnya:
meunasah (Aceh) meunasah
keukeuh (Sunda) keukeuh
sadeu (Rejang) sadeu

33. Huruf fa (‫ ﻑ‬Arab) menjadi f.


Misalnya:
afḍal َ ‫)َأ ْف‬
(‫ض ُل‬ afdal
ʼārif ٌ ‫َار‬
(‫ف‬ ِ ‫)ع‬ arif
faṣīḥ ِ َ‫)ف‬
(‫ص ْي ٌح‬ fasih

34. Huruf f tetap f.


Misalnya:
factor faktor
fanatic fanatik
fossil fosil

35. Gabungan huruf gh menjadi g.


Misalnya:
laghu (Sanskerta) lagu
sorghum sorgum
spaghetti spageti

36. Huruf gain (‫ غ‬Arab) menjadi g.


Misalnya:
Gībah (ٌ‫)غ ْيبَة‬
ِ gibah
Magfirah (ٌ‫) َم ْغفِ َرة‬ magfirah
Magrib ( ٌ‫) َم ْغ ِرب‬ magrib
37. Huruf ha dan ha (‫ ح‬dan ‫ ه‬Arab) menjadi h.
Misalnya:
ḥākim (‫) َحا ِك ٌم‬ hakim
iṣlāḥ (‫)ِإصْ اَل ٌح‬ islah
hawā' (‫)ه ََوا ٌء‬ hawa
sahm (‫) َس ْه ٌم‬ saham

38. Huruf hamzah (‫ ء‬Arab) pada tengah kata menjadi k.


Misalnya:
ma'mūm (‫) َمْأ ُموْ ٌم‬ makmum
mu'mīn (‫) ُمْؤ ِم ٌن‬ mukmin
ta'wīl (‫)تَْأ ِو ْي ٌل‬ takwil

39. Huruf hamzah (‫ ء‬Arab) pada akhir kata dihilangkan.


Misalnya:
imlā' (‫)ِإ ْماَل ٌء‬ imla
munsyi' ( ‫) ُم ْن ِشٌئ‬ munsyi
wuḍū' (‫) ُوضُوْ ٌء‬ wudu

40. Harakat kasrah atau bunyi /i/ (Arab) yang dilafalkan pendek atau
panjang menjadi i.
Misalnya:.
i'tikāf ٌ ‫)اِ ْعتِ َك‬
(‫اف‬ iktikaf
qiyāmah (ٌ‫)قِيَا َمة‬ kiamat
naṣīḥah (ٌ‫َص ْي َحة‬
ِ ‫)ن‬ nasihat
ṣaḥīḥ (‫)ص ِح ْي ٌح‬
َ sahih

41. Huruf i pada awal suku kata dan diikuti a atau o tetap i.
Misalnya:
iambus iambus
ion ion
iota iota

42. Gabungan huruf ie (Belanda) yang dilafalkan /i/ menjadi i


Misalnya:
favoriet [favorit] favorit
politiek [politik] politik
riem [rim] rim

43. Gabungan huruf ie (Latin) tetap ie.


Misalnya:
caries karies
species spesies
varietas varietas

44. Huruf jim (‫ ﺝ‬Arab) menjadi j.


Misalnya:
ḥijāb ( ٌ‫)ح َجاب‬
ِ hijab
ijāzah (ٌ‫)ِإ َجازَ ة‬ ijazah
juz' (‫)ج ُْز ٌء‬ juz

45. Huruf kha (‫ ﺥ‬Arab) menjadi kh.


Misalnya:
khuṣūṣ ( ٌ‫) ُخصُوْ ص‬ khusus
makhlūq ٌ ْ‫) َم ْخلُو‬
(‫ق‬ makhluk
tārīkh (‫َار ْي ٌخ‬
ِ ‫)ت‬ tarikh

46. Gabungan huruf kl tetap kl.


Misalnya:
klem (Belanda) klem
klenik (Jawa) klenik
kliniek (Belanda) klinik
47. Gabungan huruf kr tetap kr.
Misalnya:
krans (Belanda) krans
kri (Aceh) kri
krida (Sanskerta) krida

48. Huruf n (Jepang, Cina) di depan p menjadi m.


Misalnya:
kenpo (Jepang) kempo
lunpia (Cina) lumpia
tenpura (Jepang) tempura

49. Gabungan huruf ng tetap ng.


Misalnya:
contingent kontingen
congress kongres
linguistiek (Belanda) linguistic

50. Gabungan huruf oe (oi Yunani) menjadi e.


Misalnya:
amoeba, amoibe ameba
foetus fetus
oestrogen estrogen

51. Gabungan huruf oi (Belanda, Inggris, Prancis) tetap oi.


Misalnya:
croissant (Prancis) kroisan
point (Inggris) poin
reservoir (Belanda) reservoir
52. Gabungan huruf oo (Belanda) menjadi o.
Misalnya:
astroloog astrolog
bioscoop bioskop
provoost provos

53. Gabungan huruf oo yang dilafalkan /u/ menjadi u.


Misalnya:
cartoon [kɑːtuːn] kartun
pool [puːl] pul
proof [pruːf] pruf

54. Gabungan huruf oo (vocal ganda) tetap o.


Misalnya:
kamomoose (Wolio) kamomoose
noosphère noosfer
zoology zoology

55. Gabungan huruf ou yang dilafalkan /u/ menjadi u


Misalnya:
contour [kɒntʊə] kontur
coupon [kuːpɒn] kupon
souvenir [suːvənɪə] souvenir

56. Gabungan huruf o yang dilafalkan bukan /u/ tetap ou.


Misalnya:
coulrophobia [koʊlrəfoʊbiə] koulrofobia
mondou (Fakfak) [mɔndɔw] mondou
voucher [vaʊtʃə] voucer
57. Gabungan huruf ph menjadi f.
Misalnya:
microphone mikrofon
phase fase
spectograph spektograf

58. Gabungan huruf pl tetap pl.


Misalnya:
amplang amplang
implant implan
pleno pleno

59. Gabungan huruf pr tetap pr.


Misalnya:
apron apron
praja praja
product produk

60. Gabungan huruf ps tetap ps.


Misalnya:
pseudonym pseudonim
psychiatry psikiatri
psychosomatic psikosomatik

61. Gabungan huruf pt tetap pt.


Misalnya:
pterodactyl pterodaktil
pteropoda pteropoda
ptyalin ptialin
62. Huruf q menjadi k.
Misalnya:
aquarium akuarium
equator ekuator
frequency frekuensi

63. Huruf qaf (‫ ﻕ‬Arab) menjadi k


Misalnya:
maqām (‫) َمقَا ٌم‬ makam
muṭlaq (‫ق‬ ْ ‫) ُم‬
ٌ َ ‫طل‬ mutlak
qurūn (‫)قُرُوْ ٌن‬ kurun

64. Gabungan huruf rh menjadi r.


Misalnya:
rhesus resus
rhinoscope rinoskop
rhombus rombus

65. Huruf śa, sin, dan ṣad (‫س‬, ‫ ث‬,dan ‫ ص‬Arab) menjadi s.
Misalnya:
aśiri (‫)ﴽﺜﻳﺮي‬ asiri
wāriś ٌ ‫ار‬
(‫ث‬ ِ ‫) َو‬ waris
asās ( ٌ‫)َأ َساس‬ asas
silsilah (ٌ‫)س ْل ِسلَة‬
ِ silsilah
khuṣūṣ ( ٌ‫) ُخصُوْ ص‬ khusus
ṣaḥḥ (‫)ص َّح‬
َ sah

66. Huruf syin (‫ ﺵ‬Arab) menjadi sy.


Misalnya:
'arsy ( ٌ‫) َعرْ ش‬ arasy
'āsyiq ٌ ‫)عَا ِش‬
(‫ق‬ asyik
syukr (‫) ُش ْك ٌر‬ syukur

67. Gabungan huruf sc yang diikuti a,o,u, atau konsnan menjadi sk.
Misalnya:
scallop skalop
scandium skandium
score skor
scotopia skotopia
scuba skuba
scutella skutela
sclerosis sklerosis
manuscript manuskrip

68. Gabugan huruf sc yang diikuti e,i atau y menjadi s.


Misalnya:
oscilator osilator
scintillation sintilasi
hyoscyamine hiosiamina
scyphistoma sifistoma

69. Gabungan huruf sch yang diikuti vocal menjadi sk.


Misalnya:
schema skema
schizophrenia skizofrenia
scholastiek skolastik

70. Gabungan huruf sr tetap sr.


Misalnya:
asrār (Arab) asrar
asri (Sanskerta) asri
srisip (Jawa) srisip
71. Huruf t yang diikuti i dan dilafalkan /s/ menjadi s.
Misalnya:
garantie [xarɑn(t)si] garansi
patient [patiënt] pasien
politie [poli(t)si] polisi

72. Huruf ṭa (‫ ﻁ‬Arab) menjadi t.


Misalnya:
muṭlaq (‫ق‬ ْ ‫) ُم‬
ٌ َ ‫طل‬ mutlak
syarṭ ( ٌ‫) شَرْ ط‬ syarat
ṭabīb ( ٌ‫)طَبِيْب‬ tabib

73. Gabungan huruf th menjadi t.


Misalnya:
bathok (Jawa) batok
methode (Belanda) metode
thesis tesis

74. Gabungan huruf tr tetap tr.


Misalnya:
putren putren
transfer transfer
matra matra

75. Gabungan huruf ts (Jepang) tetap ts.


Misalnya:
jujitsu jujitsu
mochitsuki mocitsuki
tsunami tsunami

76. Huruf u tetap u.


Misalnya:
bus bus
modus modus
unit unit

77. Harakat dhomah atau bunyi /u/ (arab) yang dilafalkan pendek atau
panjang menjadi u.
Misalnya:
mubāḥ (‫) ُمبَا ٌح‬ mubah
ufuq (‫ق‬ٌ ُ‫)ُأف‬ ufuk
mafhūm (‫) َم ْفهُوْ ٌم‬ mafhum
qāmūs ( ٌ‫)قَا ُموْ س‬ kamus

78. Gabungan huruf ua tetap ua.


Misalnya:
aquarium akuarium
dualism dualisme
equator ekuator

79. Gabungan huruf ue tetap ue.


Misalnya:
consequent konsekuen
duet duet
frequency frekuensi

80. Gabungan huruf ui tetap ui.


Misalnya:
conduite konduite
equinox ekuinoks
equivalent ekuivalen
81. Gabungan huruf uo tetap uo
Misalnya:
uodenum duodenum
fluorescence fluoresens
quota kuota

82. Gabungan huruf uu menjadi u


Misalnya:
lectuur lektur
prematuur prematur
vacuum vakum

83. Huruf v tetap v.


Misalnya:
evacuation evakuasi
vision visi
vitamin vitamin

84. Huruf wau (‫ و‬Arab) yang tidak terletak pada akhir kata tetap w.
Misalnya:
jadwal (‫)ج ْد َو ٌل‬
َ jadwal
taqwā (‫)تَ ْق ًوى‬ takwa
wujūd (‫) ُوجُوْ ٌد‬ wujud

85. Huruf wau (‫ و‬Arab) terdiri atas dua konsosnan dan didahului u.
Misalnya:
nubuwwah (ٌ‫)نُبُ َّوة‬ nubuat
quwwah (ٌ‫)قُ َّوة‬ kuat
ukhuwwah (ٌ‫)ُأ ُخ َّوة‬ ukhuah

86. Huruf x pada awal suku kata tetap x.


Misalnya:
macroxenoglossophobia makroxenoglosofobia
xenon xenon
xylophone xilofon

87. Huruf x pada tengah kata atau akhir suku kata menjadi ks.
Misalnya:
executive eksekutif
taxi taksi
complex kompleks
latex lateks

88. Gabungan huruf xc yang diikuti e atau i menjadi ks.


Misalnya:
exception eksepsi
excess ekses
excision eksisi
excitation eksitasi

89. Gabungan hruf xc yang diikuti a,o,u, atau konsonan menjadi ksk.
Misalnya:
excalatie ekskalasi
excavatie ekskavasi
excomunnicatie ekskomunikasi
excoriation ekskoriasi
excubation ekskubasi
excursie ekskursi
exclusief eksklusif
excretie ekskresi
90. Huruf y yang dilafalkan /y/ tetap y.
Misalnya:
yakitori (Jepang) [yakitɔri] yakitori
yoga (Sanskerta) [yoga] yoga
yuan (Cina) [yuán] yuan

91. Huruf y yang dilafalkan /ai/ atau /i/ menjadi i.


Misalnya:
cyber [sʌɪbə] siber
psychodrama [sʌɪkə(ʊ)drɑːmə] psikodrama
dynamo (Belanda) [dinamo] dinamo
yttrium [ɪtrɪəm] itrium

92. Huruf ya (‫ ﻱ‬Arab) pada awal suku kata menjadi y.


Misalnya:
hidāyah (ٌ‫) ِهدَايَة‬ hidayah
ya'nī (‫)يَ ْعنِي‬ yakni
yaqīn (‫)يَقِي ٌْن‬ yakin

93. Huruf ya (‫ ﻱ‬Arab) yang didahului i dihilangkan.


Misalnya:
khiyānah (ٌ‫)خيَانَة‬
ِ khianat
qiyās ( ٌ‫)قِيَاس‬ kias
ziyārah (ٌ‫)زيَا َرة‬
ِ ziarah

94. Huruf z tetap z.


Misalnya:
zenith zenit
zodiac zodiak
zygote zigot
95. Huruf zai, żal, dan ẓa (‫ذ‬, ‫ ز‬,dan ‫ ظ‬Arab) menjadi z.
Misalnya:
zamān ٌ ‫)زَ َم‬
(‫ان‬ zaman
zuhd (‫) ُز ْه ٌد‬ zuhud
ustāż (‫)ُأ ْستَا ُذ‬ ustaz
żāt ٌ ‫) َذ‬
(‫ات‬ zat
ḥāfiẓ (ٌ‫)حافِظ‬
َ hafiz
ẓālim (‫)ظَالِ ٌم‬ zalim
B. Penulisan Unsur Serapan Khusus
a. Deret konsosnan pada akhir kata bahasa Arab disisipi vocal yang sama
dengan vocal sebelumnya (/a/, i/, atau /u/) diantara deret konsosnan
tersebut.
Misalnya:
'aqd (‫) َع ْق ٌد‬ akad
fajr (‫)فَجْ ٌر‬ fajar
jild (‫)ج ْل ٌد‬
ِ jilid
milk ٌ ‫) ِم ْل‬
(‫ك‬ milik
syukr (‫) ُش ْك ٌر‬ syukur
'umr (‫) ُع ْم ٌر‬ umur
b. Deret konsonan pada akhir kata bahasa arab dapat ditambah vocal /u
Misalnya:
farḍ ( ٌ‫)فَرْ ض‬ fardu
ṡalj (‫)ثَ ْل ٌج‬ salju
waqt ٌ ‫) َو ْق‬
(‫ت‬ waktu
c. Konsonan ganda diserap menjadi konsonan tunggal.
Misalnya:
accu aki
'allāmah alamah
ballet balet
commission komisi
effect efek
espresso espreso
ferrum ferum
gabbro gabro
kaffah kafah
onnagata onagata
pizza piza
salfeggio salfegio
tafakkur tafakur
tammat tamat
terracotta terakota
ummat umat
Konsonan rangkap dipertahankan jika menimbulkan ketaksaan atau
konotasi negatif.
Misalnya:
mann manna (bandingkan dengan mana)
mass massa (bandingkan dengan masa)
teller teller (bandingkan dengan teler)
d. Unsur serapan yang suda lazim digunakan dan tidak sesuai dengan kaidah
umum penulisan unsur serapan tidak diubah.
Misalnya:
Alamat majelis rabu
Bengkel majemuk sahabat
Dongkrak majenun sehat
Faedah makalah selasa
Heran medan senin
Kabar nalar setan
Kamis napas sirsak
Khotbah paham soal
Koperasi perlu syahadat
Lafal pikir telepon
Lahir popular terjemah
Majedub proyek trayek
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulisan kata digunakan untuk membentuk suatu kata atau kalimat yang
benar, sehingga penggunaannya ika digunakan dalam penilusan kata/kalimat
polanya akan sesuai dengan unsur-unsur penulisan kata/kalimat. Bahwa ada
sebagian kecil bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing maupun bahasa
daerah yang dijadikan bahasa baku yang sesuai dengan EYD yang disebut
dengan unsur serapan.
Penulisan unsur serapan merupakan unsur pinjaman dalam bahasa
Indonesia. Kata-kata bahasa Indonesia banyak menyerap dari bahasa asing.
Penyerapan kata tersebut diambil dan diubah sesuai dengan karakteristik
pengucapan masyarakat Indonesia.
B. Saran
Sebagai anak-anak Bangsa Indonesia kita seharusnya lebih mencintai
Bahasa Indonesia. Walaupun, dalam kemunikasi sehari-hari kita
menggunakan bahasa yang tidah terdapat dalam kaidah Bahasa Indonesia
yang benar. Tapi setidaknya, kita menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar saat berada dalam forum-forum resmi. Kepada para pengajar,
pendidik, dam pembimbing. Diharapkan dapat lebih menumbuhkan rasa
nasinalisme terhadap Bangsa Indnesia kepada anak-anaknya dengan salah
satu cara mengajarkan mereka Bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Moelin. Antn M. (ed). 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka

Marahimin, Ismail. 2001. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya

McCrimmon, James M.1984. writing with a purpose. Buston: Houghton Mifflin


Companny.

Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan


Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Rahayu, Minto. 2007. Bahasa
Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Grasindo.

Rahardi, Kunjaya. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta:


Erlangga.

https://ejaan.kemdikbud.go.id/eyd/unsur-serapan/ di akses 25/04/2023 17:25

Anda mungkin juga menyukai