Pendahuluan Fix
Pendahuluan Fix
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang sangat mudah memberikan
gejala apabila timbul gangguan pada tubuh. Salah satu gangguan tersebut dapat
disebabkan oleh paparan yang lama dengan sinar matahari. Paparan yang lama
dengan sinar matahari sering terjadi pada epidermis, khususnya stratum korneum.
Salah satu penyakit yang disesabkan oleh paparan yang lama dengan sinar
matahari yaitu Cutaneous horn.(1)
Cutaneous horn adalah proliferasi jinak pada kulit di bagian epidermis
karena paparan yang lama dengan sinar matahari. Cutaneous horn disebabkan
oleh hiperkeratosis yang dapat terjadi pada daerah-daerah tubuh yang sering
terpapar sinar matahari, seperti wajah, telinga, punggung tangan, dan kulit kepala.
Lesi dapat subklinis dalam waktu yang lama atau mungkin tumbuh besar menjadi
massa fulminan yang menetap selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
(1,2)
LAPORAN KASUS
1
Identitas Pasien
Nama : Fitria Dewi
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kampung Baru
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Pernikahan : Menikah
HP/ Telp : 082370522932
Nomor CM : 0-92-75-68
Tanggal Periksa : 26 Juli 2016
Anamnesis
Keluhan Utama : Benjolan di pelipis kiri
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUDZA dengan benjolan, benjolan berwarna abu-
abu kecoklatan dengan permukaan kasar dan lunak
timbul sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu.
Awalnya benjolan hanya bersifat kecil kemudian
semakin membesar dan menyerupai tanduk.
Benjolan tidak terasa gatal, namun biasanya secara
tidak sadar pasien menggaruk benjolan tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu : Empat tahun yang lalu pasien juga megeluhkan hal
yang sama yaitu terdapat benjolan di pelipis kanan,
namun sudah hilang dengan sendirinya.
Riwayat Penggunaan Obat : Pasien mengkonsumsi obat kortikosteroid
(Prednison sejak) SMP kelas tiga (± usia 15 tahun),
karena asma yang diderita pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluarga yang sedang atau pernah
menderita penyakit yang sama dengan pasien.
Riwayat Kebiasaan Sosial : Pasien merupakan ibu rumah tangga yang memiliki
pekerjaan sampingan sebagai pedagang makanan
(katering), yang mana setiap harinya pasien keluar
2
rumah dan terpapar matahari, terutama matahari di
siang hari.
Pemeriksaan Tanda Vital
Status Dermatologis
Diagnosis Banding
1. Cutaneus horn
2. Actinic keratosis hipertrofi
3. Granuloma piogenik
4. Veruka vulgaris
5. Moluskum kontangiosum
3
Pemeriksaan Penunjang
Resume
Diagnosa Klinis
Cutaneous horn
Tatalaksana
1. Cryoterapi
Dengan cara melakukan pembekuan pada lesi menggunakan nitrogen cair yang
dioleskan atau disemprotkan pada lesi, kemudian menunggu hingga suhu
dibawah -160°C hingga terbentuk frozen halo di sekitar lesi (2-10 detik).
2. Elektrokauterisasi
Prosedur bedah yang menggunakan tenaga listrik untuk memanaskan jaringan
tertentu pada tubuh guna mengendalikan pendarahan, dan memotong jaringan
abnormal.
4
3. Shave Excision
Pemotongan secara tangensial pada lesi dengan menggunakan surgical blade
yang terlebih dahulu dilakukan lokal anastesi pada daerah sekitar lesi.
4. Farmakologis
Topikal: 5-Fluorouracil 1% cream 2x / hari selama 4 minggu
Imiquimod 5% cream 2x / minggu selama 14 minggu
Diclofenac 3% gel 2x / hari selama 90 hari
Edukasi
1. Memberitahukan kepada pasien bahwa penyakit ini disebabkan oleh sering
terpaparnya dengan sinar matahari.
2. Memberitahukan kepada pasien untuk menghindari menggaruk lesi saat
gatal.
3. Memberitahukan pasien untuk menghindari kontak langsung dengan sinar
matahari saat bepergian keluar rumah (memakai tabir surya, payung, atau
topi).
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
5
ANALISA KASUS
6
Penyakit Definisi Regio Deskripsi Lesi Gambar
Cutaneous horn Hiperkeratosis yang Wajah, Bentuk morfologi
dapat terjadi pada telinga, dari Cutaneous
daerah-daerah tubuh punggung horn menyerupai
yang sering terpapar tangan, dan tanduk yang
sinar matahari.(1) kulit kepala. terbentuk dari
(1)
keratin yang
tersusun rapat dan
kompak dengan
dasar rata, nodular,
atau keratiformis.
(1,2)
7
terlihat
menunjukkan
adanya trombosis
dan pelebaran
kapiler.(1,2)
8
Tatalaksana untuk Cutaneous horn adalah dengan Cryoterapi, yaitu
dengan cara melakukan pembekuan pada lesi menggunakan nitrogen cair yang
dioleskan atau disemprotkan pada lesi, kemudian menunggu hingga suhu dibawah
-160°C hingga terbentuk frozen halo di sekitar lesi (2-10 detik). Kemudian dengan
Elektrokauterisasi, yaitu dengan prosedur bedah yang menggunakan tenaga listrik
untuk memanaskan jaringan tertentu pada tubuh guna mengendalikan pendarahan,
dan memotong jaringan abnormal dan dapat juga menggunakan metode Shave
Excision yaitu dengan cara pemotongan secara tangensial pada lesi dengan
menggunakan surgical blade yang terlebih dahulu dilakukan lokal anastesi pada
daerah sekitar lesi. Untuk Farmakologis dapat diberikan obat Topikal: 5-
Fluorouracil 1% cream 2x / hari selama 4 minggu, Imiquimod 5% cream 2x /
minggu selama 14 minggu, Diclofenac 3% gel 2x / hari selama 90 hari.(10)
9
DAFTAR PUSTAKA
6. Nair PA, Chaudhary AH, Mehta MJ. Actinic keratosis underlying cutaneous
horn at an unusual site: a case report. 2013. p: 1-5.
10