Hipertensi Dalam Kehamilan Update - Dr. Roy Jansen, SP - OG
Hipertensi Dalam Kehamilan Update - Dr. Roy Jansen, SP - OG
Update
• Tatalaksana Postpartum
– Pada pasien dengan hipertensi dalam kehamilan dan masih dalam terapi
antihipertensi, kunjungan ulang dilakukan 2 minggu setelah pasien
dipulangkan.
– Jika parameter laboratorium masih di atas batas normal, pemeriksaan
fungsi hepar dan ginjal dilakukan sesuai indikasi klinis sampai kembali ke
nilai normal.
– Pada wanita yang dengan riwayat hipertensi dalam kehamilan, kunjungan
ulang dan evaluasi direncanakan 6-8 minggu setelah kelahiran.
– Untuk pasien dengan preeklamsia dan masih menunjukkan hasil proteinuria
≥+1 saat 6 – 8 minggu postpartum, evaluasi lebih lanjut dilakukan pada 3
postpartum untuk menilai fungsi ginjal.
Aspilet dan Suplementasi Calcium
Edukasi
• Pasien diberikan edukasi tentang memodifikasi
gaya hidupnya dan menurunkan berat badan.
• Pasien wajib ANC rutin di fasilitas kesehatan
• Pasien diberi edukasi bahwa keadaan ini memiliki
kemungkinan besar berulang pada kehamilan
berikutnya, sehingga diperlukan pencegahan dan
pengawasan sedari dini.
• Pasien dengan preeklamsia dijelaskan bahwa
risiko penyakit kardiovaskular akan meningkat,
termasuk hipertensi, penyakit jantung iskemik,
stroke, dan DVT di masa yang akan datang
Indikator Medis dan Syarat Pulang
• Indikator Medis:
– Bayi lahir sehat
– Tidak ada gejala dan keluhan terkait preeklamsia
– Tekanan darah terkontrol sebelum persalinan (≤135/85
mmHg) dan sesudah persalinan (≤150/90 mmHg).
– Parameter laboratorium menunjukkan tanda-tanda stabil
atau perbaikan
• Syarat Pulang untuk pasien rawat inap
– Pasien dengan preeklamsia yang telah melahirkan dapat
dipulangkan jika:
– Tidak ada gejala dan keluhan terkait preeklamsia
– Tekanan darah ≤150/90 mmHg, dengan atau tanpa terapi
– Parameter laboratorium menunjukkan tanda-tanda stabil
atau perbaikan
Penanganan Hipertensi dalam
Kehamilan di Puskesmas
• Penegakkan Diagnosis Hipertensi dalam kehamilan
penting bagi petugas di Faskes Tk I
• Puskesmas dapat menggolongkan tipe hipertensi
dalam kehamilan pada pasien (Preeklampsia,
Superimposed preeklampsia, hipertensi kronik atau
gestasional hipertensi)
• Pemeriksaan proteinuria harus dapat dilakukan di
Puskesmas (minimal dengan metode dipstick)
• Puskesmas menyediakan regimen MgSO4 dan
antihipertensi (pilihan: nifedipin 10 mgr atau
methyldopa 250/500 mgr)
Penanganan Hipertensi dalam
Kehamilan di Puskesmas
• Jika ditemukan pasien dengan preeklampsia di Puskesmas,
dilakukan rujukan ke RSUD dengan sebelumnya dipasang
IV line dan chateter urine untuk pemantauan urine output.
Pasien lalu diberikan pencegah kejang (MgSO4) sesuai
protap di atas. Pasien juga diberikan antihipertensi
(nifedipin atau methyldopa) dengan target MAP (mean
arterial pressure) ideal yaitu antara 90-110 mmHg
• Selama dirujuk, tetap dilakukan monitoring tanda vital dan
urine output.
• Jika pasien kejang/eklampsia, diberikan antikejang MgSO4
(2 gram/IV/selama 2-5 menit). Pemberian ini dapat diulang
sampai 2 kali. Pasien eklampsia tetap diperhatikan A-B-C
(Airway-Breathing-Circulation).
Daftar Pustaka
• Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK 01.07/MENKES/44/2017 tentang
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tatalaksana Komplikasi
Kehamilan
• Cunningham et al . 2018. William’s Obstetrics 25th Ed., New York.,
McGrawHill
• National Institute for Health Care Excellence. 2019. Hypertension in
Pregnancy. NICE Guidelines 2019
• National Institute for Health and Care Exellence. Preterm labor and
birth.Guideline (Draft for consultation). 2019
• American College of Obstetricians and Gynecologists. 2016. Management
of Preterm Labor
• American College of Obstetricians and Gynecologists. 2019. Gestasional
Hypertension and Preeclampsia
• Himpunan Kedokteran Feto Maternal Perkumpulan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Diagnosis
dan Tata Laksana Pre-eklamsia, 2016
Terima Kasih
KONTAK HP IGD VK RSST
0813-1793-8381