Anda di halaman 1dari 12

PENGUJIAN KEAUSAN L-5

1. Pengujian keausan

2. Tujuan
a. Untuk mengetahui tingkat keausan pada material yang dominan pada logam benda uji
b. Mampu menganalisa mekanisme keausan yang terjadi pada beberapa jenis logam

3. Dasar Teori
Salah satu fenomena yang terjadi dalam bidang permesinan adalah fenomena kontak
antar komponen bisa berupa static contact, rolling contact atau sliding contact. Kontak
mekanik merupakan hal yang penting, karena dapat mempelajari bagaimana struktur
topografi permukaan (asperity) mengalami deformasi.
Sistem permesinan akan terdapat kontak antar permukaan antar permukaan pert yaitu
kontak yang dapat berupa poit contact (titik kontak), surfce contact (kontak permukaan) dan
line contact (kontak garis). Ketika kontak antar pert tersebut dikenakan sebuah gaya
mekanik, maka akan timbul suatu fenomena yang disebut keausan.
Keausan (wear) adalah hilangnya materi dari permukaan benda sebagai kehilangan
materi akibat dari gerak mekanik. Keausan umumnya sebagai kehilangan materi yang timbul
sebagai akibat interaksi mekanik dua permukaan yang bergerak sliding dan dibebani. Ini
merupakan fenomena normal yang terjadi jika dua permukaan saling bergesekan, maka akan
ada keausan permukaanatau perpindahan materi. Keausan dapat di pengaruhi oleh faktor
pembebenan, pelumasan, panjang lintasan dan sifat dari material tersebut.
Alat Tribotester pin-odise adalah alat uji gesek keausan yang terdiri dari pin dan disc.
Pin memiliki berbagai bentuk dan ukuran, yang umumnya berbentuk bola atau silinder
batang, sedangkan disc atau piringan dengan tebal tertentu berbebtuk plat dengan diameter
tertentu. Penggunaan msin pin on disc biasanya digunakan untuk menguji keausan jenis
sliding dan rolling. Carakerjanya adalah sebuah pin dengan holder untuk menjepit specimen
diberi beban terhadap piringan datar (disc), kemudian disc diputar denganmotor yang diatur
kecepatannya menggunakan inverter dan diseting dengan kecepatan konstan.
Gambar 37. Pengujian Keausan Pin On Disc

4. Bahan Pengujian
a. Kuningan
b. Baja Karbon sedang

5. Peralatan yang digunakan


a. Amplas
b. Alat uji keausan (pin on disc)
c. Stop watch
d. Timbangan

6. Proses Pengujian
a. Menyiapkan benda uji yang akan di lakukan pengujian
b. Menimbang benda uji sebelum dilakukan pengujian untuk mengetahui berat benda uji.
Gambar Menimbang Benda Uji pada Timbangan Digital

c. Memasang amplas pada piringan/disc pengujian/alat uji


d. Memasang benda uji pada holder pemberat, secara bergantian
e. Menyiapkan stopwatch sebagai penghitung lamanya proses pengujian.

Gambar. Menyiapkan stopwatch


f. Menyalakan mesin uji bersamaan dengan stop watch untuk menghitung lama pengujian.
Gambar 40. Memulai Pengujian

g. Mematikan mesin setelah melakukan proses pengujian selama 1 menit.

Gambar. Menghitung Waktu Pengujian dengan Stopwatch

h. Melepas benda uji dari penjepit.


i. Menimbang benda uji setelah dilakukan pengujian, dan mencatat besaran benda uji
setelah dilakukan pengujian.
Gambar. Menimbang Benda Uji setelah pengujian
j. Mengulangi langkah pengujian untuk benda yang uji berikutnya.

7. Hasil Pengujian
Tabel 9. Data Hasil Pengujian Keausan
Waktu
Berat Berat akhir Berat beban
No Bahan pengujian
awal(gram) (gram) (gram)
(detik)
1 Kuningan 160 60 159,86 210,2
2 Baja Karbon Sedang 84,08 60 84,05 210,2

8. Analisis Data
Penghitungan laju keausan material
Diketahui :
 Berat jenis Kuningan (P) = 8,73 g/cm3 = 8730 kg/m3
 Berat Jenis Baja Karbon Sedang (P) = 7,85 g/cm3 = 7850 kg/m3
 Panjang lintasan (L) = 18 cm = 0,18 m
 Berat Pembebanan 210,2 gram = 2,061 N
 Nilai Kekerasan Kuningan (H) = 91,63 HV
 Nilai Kekerasan baja karbon sedang (H) = 273 HV
Untuk mencari laju keausan menggunakan rumus :

V . xH
= WxL
K

K = Nilai Laju Keausan (mm3 / m3)


V = Volume aus (m3)
H = Nilai Kekerasan Material
W= Berat Pembebanan (N)
L = Panjang Lintasan (m)

a. Berat Keausan
Berat keausan dapat dihitung dengan persamaan :
Berat Keausan = Berat awal - Berat akhir
1) Bahan Kuningan
Berat Keausan = 160 gram – 159,86 gram
= 0,14 gram = 0,00014 kg
2) Bahan Baja Karbon Sedang
Berat Keausan = 84,08 gram – 84,05gram
= 0,03 gram = 0,00003 kg

b. Volume keausan
Volume keausan dapat dihitung dengan persamaan:
beratkeaus an(kg )
volumekeausan
 (beratjenis kg m3 )

1) Bahan Kuningan
0 ,00014 kg
8730 kg 3
Volume Keausan = m

−8 3
= 1,603×10 m
2) Bahan baja karbon sedang
0 ,00003 kg
7850 kg 3
Volume Keausan = m

−9 3
= 3,821×10 m
c. Laju Keausan
1) Bahan Kuningan

VxH
= WxL
K

−8
1,603.10 x91 ,63
= 2,061x 0,18
−6
1,468 x10
= 0 ,370
−6
K = 3,967 x10 mm3 / m3

2) Bahan Baja Karbon sedang

VxH
= WxL
K

−9
3,821.10 x273
= 2,061x 0,18
−6
1,043 x10
= 0,370
−6
K = 2,819 x 10 mm3 / m3

d. Hasil Penghitungan
Tabel Data Hasil Perhitungan
No Bahan Berat Volume keausan Laju keausan
keausan(Kg) (m3) (mm3 / m3)
1 Kuningan 0,00014 −8 3 −6
1,603×10 m 3,967 x10
2 Baja Karbon Sedang 0,00003 −9 3 −6
3,821×10 m 2,819 x 10

9. Pembahasan
Pada pengujian keausan yang dilakukan pada 2 jenis material yaitu kuningan dan baja
karbon sedang. Pada saat pengujian variable berat beban dan waktu pengujian sama, yang
membedakan hanyalah jenis bahannya. Didapatkan hasil pengurangan berat pada kuningan
sebesar 0,14 gram dan baja karbon sedang 0,03 gram. Dari data tersebut sekilas bisa kita
simpulkan bahwa keausan pada kuningan lebih besar dibandingkan dengan baja karbon
sedang dengan beban 210,2 gram dan waktu pengujian 60 detik. Sehingga bahan kuningan
lebih cepat aus dibandingkan dengan baja karbon sedang.
Pengujian lebih lanjut untuk mensimpulkan bahan mana yang lebih cepat aus adalah
dengan penghitungan laju keausan. Dimana nilai tersebut akan menunjukkan seberapa cepat
suatu material mengalami keausan. Dari hasil perhitungan laju keausan didapatkan nilai
−6 −6
material kuningan sebesar 3,967 x10 mm3 / m3 dan baja karbon sedang sebesar 2,819 x 10
mm3 / m3. Berdasarkan hasil perhitungan laju keausan bahan kuningan memiliki nilai laju
keasudan yang lebih besar dibandingkan dengan baja karbon sedang. Sehingga data ini
menguatkan hasil pengujian bahwa bahan kuningan lebih cepat aus dibandingkan baja
karbon sedang.
Di bidang teknik mesin, pengujian keausan digunakan untuk mengetahui besar
ketahanan suatu material terhadap keausan. Inilah perlunya pengujian keausan untuk
membantu dalam pemilihan material pada perancangan mesin. Jika suatu suatu material
memiliki tingkat keausan yang rendah maka material tersebut cocok digunakan sebagai
bahan pada komponen mesin yang saling bergesekan secara langsung, bergerak cepat serta
dikenai gaya yang besar. Sebagai contoh, dinding silinder. Begitu pula sebaliknya material
yang memiliki tigkat keausan tinggi tidak cocok digunakan digunakan sebagai material
penyusun komponen yang bergesekan secara langsung.

10. Kesimpulan
a) Material baja karbon sedang lebih tahan terhadap keausan dibanding dengan material
kuningan.
b) Perhitungan laju keausan digunakan untuk memastikan dan menguatkan data hasil
pengujian keausan.
c) Pengujian keausan dapat digunakan untuk merencanakan material penyusun sebuah
mesin.

11. Jawaban Pertanyaan Laporan


a) Laju keausan
Laju keausan adalah seberapa banyak / besar suatu material mengalami keausan.
b) Menghitung laju keausan material yang diuji
Bahan Kuningan

VxH
= WxL
K

−8
1,603.10 x91 ,63
= 2,061x 0,18
−6
1,468 x10
= 0 ,370
−6
K = 3,967 x10 mm3 / m3

Bahan Baja Karbon sedang

VxH
= WxL
K

−9
3,821.10 x273
= 2,061x 0,18
−6
1,043 x10
= 0,370
−6
K = 2,819 x 10 mm3 / m3
c) Penyebab keausan suatu material
Keausan dapat didefinisikan sebagai rusaknya permukaan padatan, umumnya melibatkan
kehilangan material yang progresif akibat adanya gesekan (friksi) antar permukaan
material. Keausan bukan merupakan sifat dasar material, melainkan respon material
terhadap system luar (kontak permukaan). Keausan merupakan hal yang biasa terjadi
pada setiap material yang mengalami gesekan dengan material lain.

12. Daftar Pustaka

Gultom, E. (2016). Studi Eksperimen dan Analisa Laju Keausan Material Alternatif pada Sepatu Rem
Lokomotif (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya).

13. Lampiran

Lampiran. Penggunaan alat uji keausan


Lampiran . Alat untuk pengujian keausan

Anda mungkin juga menyukai