Ekstrak tumbuhan obat yang dibuat dari simplisia nabati dapat digunakan sebagai bahan awal, bahan antara, atau bahan produk jadi. Oleh karena k arena itu ekstrak harus distandarisasi. Standar Standardis disasi asi adalah adalah serangk serangkaia aian n parame parameter ter,, prosed prosedur ur dan cara cara pengukur pengukuran an yang yang hasil hasilnya nya merupakan unsur-unsur terkait paradigma mutu kefarmasian, mutu dalam arti memenuhi syarat standar standar (kimia, (kimia, biologi, biologi, dan farmasi), farmasi), termasuk jaminan jaminan (batas-bat (batas-batas) as) stabilitas stabilitas sebagai produk kefarmasian umumnya. Standardisasi juga berarti proses menjamin bahwa produk akhir obat (obat, (obat, ekstr ekstrak ak atau atau produk produk ekstra ekstrak) k) mempuny mempunyai ai nilai nilai parame parameter ter terten tertentu tu yang yang konstan konstan dan ditetapkan (dirancang dalam formula) terlebih dahulu. ujuan dari dilakukan standarisasi ini yaitu agar diperoleh diperoleh bentuk bentuk bahan baku atau produk kefarmasia kefarmasian n yang bermutu, aman serta serta bermanfaat. !egunaan standarisasi ekstrak yaitu ekstrak obat terstandar antara lain mempertahankan konsis konsisten tensi si kandung kandungan an senyaw senyawaa aktif, aktif, batch yang yang diprod diproduks uksi, i, dan pemeka pemekatan tan kandungan kandungan senyawa aktif pada ekstrak. "arameter yang ditetapkan dalam standardisasi ekstrak antara lain parameter spesifik dan non spesifik. "arameter spesifik yaitu identitas, organoleptik, senyawa terlarut pada pelarut polar dan non polar serta profil kromatografi. Sedangkan parameter non spesifik yaitu susut pengeringan dan bobot jenis, kadar air, kadar abu, sisa pelarut, dan residu pestisida.
2.2. Pengertian Parameter Non Spesifik
"ara "arame mete terr non- non-sp spes esif ifk k adala adalah h segal segalaa aspe aspek k yang yang tida tidak k terk terkai aitt denga dengan n akti akti#i #ita tass farmakologis secara langsung namun mempengaruhi aspek keamanan dan stabilitas ekstrak dan sediaan yang dihasilkan. "arameter non-spesifik terdiri dari$ a) "ara "arame mete terr Susu Susutt !er !erin ing g %aitu pengukuran sisa &at setelah pengeringan pada temperatur 'o* selama + menit atau sampai erat konstan, yang dinyatakan sebagai nilai prosen. ujuannya memberikan batasan maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan. b) "arameter !adar ir ir "arameter "arameter kadar air merupakan merupakan pengukuran kandungan air yang berada di dalam bahan. "enetap "enetapan an parame parameter ter dilaku dilakukan kan dengan dengan cara cara yang yang tepat tepat yaitu yaitu titras titrasi, i, destil destilasi asi atau atau gra#imetri. ujuan dari parameter ini adalah memberikan batasan maksimal atau rentang tentang besarnya kandungan air di dalam bahan. c) "arameter obot jenis dalah massa per satuan olume pada suhu kamar tertentu (/o*) yang ditentukan dengan alat khusus piknometer atau alat lainnya. ujuannya memberikan batasan tentang besarnya masa per satuan #olume yang merupakan parameter khusus ekstrak (air sampai ekstrak pekat (kental) yang masih dapat dituang. d) "arameter !adar abu ahan yang dipanaskan pada temperatur dimana senyawa organik dan turunannya terdekstruksi dan menguap. Sehingga tinggal unsur mineral dan organik. ujuan dari parameter ini adalah memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak. e) "arameter *emaran 0ogam erat "arameter cemaran logam berat adalah menetukan kandungan logam berat secara spektroskopi serapan atom atau lainnya yang lebih #alid. ujuan dari parameter ini adalah untuk memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung logam berat tertentu (1g, "b, *u dll.) melebihi nilai yang ditetapkan karena berbahaya (toksik) bagi kesehatan. f) "arameter *emaran flatoksin "arameter cemaran aflatoksin merupakan parameter yang menetukan adanya aflatoksin dengan metode !romatografi 0apis ipis (!0). ujuan dari parameter ini adalah memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung cemaran jamur melebihi batas yang ditetapkan karena berpengaruh pada stabilitas ekstrak dan aflotoksin yang berbahaya bagi kesehatan. g) "arameter *emaran 2ikroba "arameter cemaran mikroba digunakan untuk menentukan (identifikasi) adanya mikroba yang patogen secara analisis. ujuan dari parameter ini adalah untuk memberikan jaminan bahwa ekstrak mengandung mikroba patogen dan tidak mengandung mikroba nonpatogen melebihi batas yang ditetapkan karena berpengaruh pada stabilitas ekstrak dan berbahaya (toksik) bagi kesehatan. h) "arameter Sisa "elarut 2enentukan kandungan sisa pelarut yang secara umum dengan kromatograf gas. ujuannya memberikan, jaminan bahwa selama proses tidak meninggalkan sisa pelarut yang memang seharusnya tidak boleh ada, sedangkan untuk ekstrak (air menunjukkan, jumlah pelarut (alcohol) sesuai dengan yang ditetapkan. i) "arameter 3esidu "estisida 2enentukan kandungan sisa pestisida yang mungkin saja pernah ditambahkan atau mengkotaminasi pada bahan simplisia pembuatan eksrak. ujuannya memberikan, jaminan bahha ekstrak tidak mengandung pestisida melebihi nilai yang ditetapkan karena berbahaya bagi kesehatan.
4"5S$ 4epkes 3epublik 6ndonesia. /. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat .