Disebutkan dalam kitab al-Ikbtiyârâtul Fiqbiyyab (hlm.282): “iddah wanita yang telah ditalak tiga
adalah selama satukali siklus haidh.”
Dengan satu kali haidh, bersihnya rahim wanita darikehamilan sudah dapat diketahui. Setelah jelas
bahwa ia tidaksedang hamil, barulah ia boleh menikah dengan laki-laki lain.
275
Hamil. ”
56
Pendapat pertama: Talak seperti ini boleh dan hukumnya sah. Ini adalah pendapat asy-Syafi’i dan
pendapat lama yang diriwayatkan dari Ahmad. Pendapat ini juga dipilih oleh al-Kharqi.
Pendapat kedua: Talak seperti ini diharamkan, namun talak tiganya sah. Ini adalah pendapat Malik
dan Abu Hanifah; serta pendapat baru yang diriwayatkan dari Ahmad, yang dipilih oleh mayoritas
sahabatnya. Pendapat kedua ini juga diriwayatkan dari sejumlah besar ulama Salaf dari kalangan
Sahabat dan Tabi’in. Berbeda dengan pendapat pertama yang hanya dinukil dari sebagian mereka.
Pendapat ketiga: Talak tersebut diharamkan dan talak yang diucapkannya itu berlaku atau terhitung
satu talak saja. Pendapat ini dinukil dari sejumlah ulama Salaf dan Khalaf dari kalangan Sahabat
Rasulullah ,seperti az-Zubair bin al-Awwam dan Abdurrahman bin Auf. Sementara, ada dua pendapat
dari Ali, Ibnu Mas’ud, dan Ibnu Abbas tentang hal ini. Pendapat ini dikemukakan pulaoleh sejumlah
besar Tabi’in dan orang-orang setelah mereka, seperti Thawus, Khallas bin Amru, dan Muhammad
bin Ishaq. Pendapat ini juga merupakan pendapat Dawud dan mayoritas sahabatnya.
57
122
Talak ba-in adalah talak yang dijatuhkan setelah talak kedua, atau sebelum suami sempat
berhubungan intim dengan iserinya (sejak pertama kali akad nikah), atau juga talak dengan tebusan
harta yang disebut dengan kbulu’, sebagaimana akan dijelaskan kemudian-insya Allab.
Talak ba-in terbagi menjadi dua jenis. Pertama: Talak ba-in bainunab sugbra, (talak ba-in kecil) yaitu
dalam talak satu dan talak dua. Kedua: Talak ba-in bainunah kubra (talak ba-in besar) yaitu dalam
talak tiga.
124
Lagi dengan wali, akad dan mahar yang baru, serta kerelaan
Laki-laki lainnya)
125
Perhitungan Talak
Tiga, yaitu talak ba-in bainunah kubra, dan saat masa iddahnya