Anda di halaman 1dari 3

250

7. Iddah istri yang telah ditalak tiga

Disebutkan dalam kitab al-Ikbtiyârâtul Fiqbiyyab (hlm.282): “iddah wanita yang telah ditalak tiga
adalah selama satukali siklus haidh.”

Dengan satu kali haidh, bersihnya rahim wanita darikehamilan sudah dapat diketahui. Setelah jelas
bahwa ia tidaksedang hamil, barulah ia boleh menikah dengan laki-laki lain.

275

Tidak ada kewajiban nafkah untuk wanita yang ditalak

Ba-in, kecuali wanita itu sedang hamil. Dasar hukumnya

Adalah sabda Nabi:

(( ‫ال تفقة لك إال أن تكونى حامال‬. ))

“Tidak ada nafkah untukmu, kecuali jika kamu sedang

Hamil. ”

56

Pendapat pertama: Talak seperti ini boleh dan hukumnya sah. Ini adalah pendapat asy-Syafi’i dan
pendapat lama yang diriwayatkan dari Ahmad. Pendapat ini juga dipilih oleh al-Kharqi.

Pendapat kedua: Talak seperti ini diharamkan, namun talak tiganya sah. Ini adalah pendapat Malik
dan Abu Hanifah; serta pendapat baru yang diriwayatkan dari Ahmad, yang dipilih oleh mayoritas
sahabatnya. Pendapat kedua ini juga diriwayatkan dari sejumlah besar ulama Salaf dari kalangan
Sahabat dan Tabi’in. Berbeda dengan pendapat pertama yang hanya dinukil dari sebagian mereka.

Pendapat ketiga: Talak tersebut diharamkan dan talak yang diucapkannya itu berlaku atau terhitung
satu talak saja. Pendapat ini dinukil dari sejumlah ulama Salaf dan Khalaf dari kalangan Sahabat
Rasulullah ,seperti az-Zubair bin al-Awwam dan Abdurrahman bin Auf. Sementara, ada dua pendapat
dari Ali, Ibnu Mas’ud, dan Ibnu Abbas tentang hal ini. Pendapat ini dikemukakan pulaoleh sejumlah
besar Tabi’in dan orang-orang setelah mereka, seperti Thawus, Khallas bin Amru, dan Muhammad
bin Ishaq. Pendapat ini juga merupakan pendapat Dawud dan mayoritas sahabatnya.

57

Pendapat keempat: adalah pendapat sebagian pengikut

Mu’tazilah dan Syi’ah. Pendapat ini tidak pernah diucapkan


Oleh seorang pun dari para ulama Salaf. Orang-orang ini

Menyatakan: ‘Talaknya tidak berlaku sama sekali.’

122

1. Pengertian talak ba-in

Talak ba-in adalah talak yang dijatuhkan setelah talak kedua, atau sebelum suami sempat
berhubungan intim dengan iserinya (sejak pertama kali akad nikah), atau juga talak dengan tebusan
harta yang disebut dengan kbulu’, sebagaimana akan dijelaskan kemudian-insya Allab.

2. Jenis talak ba-in

Talak ba-in terbagi menjadi dua jenis. Pertama: Talak ba-in bainunab sugbra, (talak ba-in kecil) yaitu
dalam talak satu dan talak dua. Kedua: Talak ba-in bainunah kubra (talak ba-in besar) yaitu dalam
talak tiga. 

124

Dijelaskan di dalam kitab al-Fatâwâ (XXXII/313):

“Kesimpulannya, talak ba-in ada dua jenis. Pertama: Bainunah

Kubra, yaitu talak ba-in yang terjadi akibat jatuhnya talak

Tiga yang mengharamkan suami menikahi istrinya lagi

Hingga istrinya itu menikah dengan laki-laki lain. Kedua:

Bainunah sughra, yaitu talak ba-in yang menjadikan wanita

Itu bukan istrinya lagi (namun suami boleh menikahinya

Lagi dengan wali, akad dan mahar yang baru, serta kerelaan

Dari wanita tersebut, tanpa ia harus dinikahi dahulu oleh

Laki-laki lainnya)
125

C. Masalah Seputar Gugurnya

Perhitungan Talak

Jika seorang suami menceraikan istrinya dengan talak

Tiga, yaitu talak ba-in bainunah kubra, dan saat masa iddahnya

Berakhir, lalu wanita itu menikah dengan laki-laki lain dan

Bercampur dengannya; tetapi kemudian suami keduanya itu

Menceraikan atau wafat meninggalkan si wanita, hingga masa

Iddahnya selesai; lalu suami yang pertama tadi menikahinya

Lagi, maka dalam kondisi demikian ia memiliki tiga talak lagi

Atas istrinya tersebut.

Adapun jika dalam kasus yang sama-istrinya itu ditalak

Dengan talak ba-in sughra; jika suami pertama menikah lagi

Dengannya (setelah wanita itu berpisah dari suami keduanya),

Maka perhitungan talaknya melanjutkan perhitungan talak

Terakhir yang ia jatuhkan kepada wanita tersebut.

Anda mungkin juga menyukai