Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan 20

Tutor : Nur’aini, M. Kep., Ns., Sp.Kep.Mat

Materi :

1. Gangguan pada masa kehamilan: KET (Kehamilan Ektopik Terganggu), Mola hidatidosa,
Placenta previa, Solutio placenta, HEG (Hiperemesis Gravidarum), PEB (Preeklampsi
berat)
2. Status Obstetric
3. Pemeriksaan leopold + Tinggi Fundus Uteri (TFU)
4. Taksiran persalinan
5. Adpatasi perubahan fisik ibu hamil

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 1


GANGGUAN PADA MASA KEHAMILAN

Defenisi Etiologi Tanda & gejala Penatalaksanaan Dx. Keperawatan


KET (Kehamilan FAKTOR UTERUS  Perdarahan  Penderita yang  Kekurangan
Ektopik Terganggu) Uterus hipoplastis pervagina disangka KET harus volume cairan
 (uterusnya kecil)  Kesadaran dirawat untuk berhubungan
Kehamilan yang menurun penanggulangan. dengan
terjadi di luar rahim FAKTOR OVUM  Pucat  Bila dalam kehilangan
(uterus) Migrasi eksterna dari  Hipotensi dan keadaan syok, cairan aktif
Kehamilan ektopik ovum dan migrasi hipovolemia perbaiki keadaan ditandai dengan
adalah suatu internal ovum  Nyeri abdomen umum dengan perdarahan
kehamilan yang dan pelvis pemberian cairan  Nyeri akut
pertumbuhan sel FAKTOR TUBA  Serviks tertutup yang cukup: berhubungan
telur yang telah Operasi dan sterilisasi dextrose 5%, dengan agen
dibuahi tidak tuba yang tidak glukosa 5%, garam cedera fisik
menempel pada sempurna fisiologi, dan (ruptur tuba
dinding transfusi darah. falopi,
endomatrium  Setelah diagnosis pendarahan
kavum uteri. sudah jelas/pasti intraperitonial)
Sebagian besar KET dan keadaan  Risiko infeksi
kehamilan ektopik umum baik berhubungan
berlokasi di tuba. lakukan laparotomi dengan
menghilangkan prosedur invasif
sumber
perdarahan.
 Sisa darah
dikeluarkan dan
dibersihkan agar
penyembuhan
lebih cepat
 Berikan antibiotik
dan anti inflamasi
Mola Hidatidosa   Faktor ovum  Mual dan muntah  Pemeriksaan Dini  Nyeri
kehamilan abnormal  Imunoselektif dari parah yang  Pemeriksaan USG berhubungan
berupa tumor jinak tropoblast. menyebabkan 10%  Lakukan dengan
yang terjadi sebagai  Keadaan sosio- pasien masuk RS. pengosongan terputusnya
akibat kegagalan ekonomi yang rendah  Pembesaran rahim jaringan mola kontinuitas
pembentukan  Usia yang tidak sesuai dengan segera. jaringan
“bakal janin“  Kekurangan protein dengan usia  Antisipasi  Intoleransi
sehingga terbentuk kehamilan (lebih komplikasi (krisis aktivitas
jaringan permukaan besar). tiroid, perdarahan berhubungan

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 2


membran (vili-vili)  Infeksi virus dan  Amenore dan hebat atau dengan
mirip gerombolan faktor kromosom tanda-tanda perforasi uterus). kelemahan
buah anggur. yang belum jelas kehamilan.  Lakukan  Gangguan pola
Kehamilan ini  Perdarahan pengamatan lanjut tidur
abnormal dimana pervaginam hingga minimal 1 berhubungan
hampir seluruh vili berulang. Darah tahun. dengan adanya
korialisnya cenderung nyeri
mengalami berwarna coklat.  Gangguan rasa
perubahan Pada keadaan nyaman:
hidrofobik. lanjut kadang hipertermi
keluar gelembung berhubungan
mola. dengan proses
 Tidak terabanya infeksi
bagian janin pada  Kecemasan
palpasi dan tidak berhubungan
terdengarnya DJJ dengan
sekalipun uterus perubahan
sudah membesar status
setinggi pusat atau kesehatan
lebih.
 Tidak ada aktifitas
janin.
 Hipertensi akibat
kehamilan,
Preeklamsia atau
eklamsia yang
terjadi sebelum
usia kehamilan 24
minggu, dan biasa
menetap sampai
trimester dua.
Plasenta Previa  Keadaan  Perdarahan Penanganan Aktif  Syok
Plasenta Endometriumnya pervaginam  Persalinan per hipovolemik b.d
berimplantasi kurang baik, misal  Tanpa alasan dan vaginam. kehilangan
abnormal pada karena atrofi tanpa nyeri  Persalinan per cairan
segmen bawah endometrium  Pada ibu abdominal  Perubahan
rahim (SBR), tergantung perfusi jaringan
menutupi atau tidak Faktor Risiko: keadaan umum Penanganan (pasif) uteri plasenta
menutupi Ostium Keadaan dan jumlah darah  Perdarahan b.d kadar O2 ke
Uteri Internum Endometriumnya yang keluar trisemester III, jaringan
(OUI). kurang baik, misal

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 3


karena atrofi  Pada janin, disertai show janin/fetus
endometrium turunya janin ke bawa ke RS menurun
pintu atas  Perdarahan  Intoleransi
panggul (PAP) sedikit, janin msh Aktivitas b.d
(Manuaba, 2005) hidup, blm kelelahan
inpartus, <37 mng,
BB<2500 gr,
ditunda dgn
istirahat dan obat
 Bila anemia,
lakukan transfusi
& obat penambah
darah

Solusio Plasenta ->  Hipertensi 1. Perdarahan Konservatif:  Syok


Plasenta yang  Trauma abdomen pervaginam  Menunda hipovolemik b.d
letaknya normal  Tali pusat pendek 2. Nyeri tekan uterus kelahiran jika janin kehilangan
pada korpus uteri, atau nyeri pinggang masih immature cairan
terlepas dari Faktor Risiko: 3. Gawat janin dan solusio  Perubahan
perlekatannya 1. Adanya riwayat 4. Persalinan plasenta derajat perfusi jaringan
sebelum janin lahir. penyakit plasenta prematur idiopatik ringan uteri plasenta
previa pada kehamilan 5. Kontraksi  Perbaiki b.d kadar O2 ke
sebelumnya . berfekuensi tinggi hypovolemia, jaringan
2. Kehamilan terjadi 6. Uterus hipertonik anemia ibu janin/fetus
ketika usia menginjak 7. Kematian janin sehingga fungsi  Nyeri (akut) b.d
lebih dari 35 tahun plasenta yang trauma jaringan
3. Pernah menjalani masih  Ansietas b.d
operasi kuret atau berimplantasi ancaman yang
pengangkatan mioma dapat dipulihkan. dirasakan pada
pada rahim klien
4. Adanya riwayat Aktif: (kehilangan)
persalinan secara  Melahirkan janin janin
caesar sesegera mungkin  Risiko tinggi
5. Adanya riwayat (biasanya melalui infeksi b.d
keguguran pada SC) proosedur
kehamilan  Apabila janin telah invasif
6. Hamil Kembar meninggal,
dianjurkan untuk
persalinan
pervaginam (agar

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 4


proses pemulihan
ibu lebih cepat)
HEG (Hiperemesis Sering terjadi pada  Muntah yang  Edukasi ibu  Gangguan
Gravidarum)  primigravida, mola hebat mengenai tanda Nutrisi kurang
Keadaan dimana hidatidosa dan  Haus dan gejala yang dari
penderita mual dan kehamilan ganda. Hal  Dehidrasi mungki timbul kebutuhan
muntah lebih dari 10 ini menimbulkan  BB menurun selama kehamilan, tubuh b.d
kali dalam 24 jam dugaan bahwa faktor (>1/10 normal) sehingga ibu pengeluaran
sehingga hormon memegang  Keadaan umum memiliki persiapan nutrisi yang
mengganggu peranan, karena pada menurun mental dan tidak berlebihan
kesehatan dan kedua keadaan  Peningkatan suhu stress dan intake
pekerjaan sehari- tersebut hormon tubuh  Bedrest total kurang
hari. Khorionik  Ikterik  Makan dalam porsi  Gangguan
gonadotropin  Gangguan kecil dan lebih Keseimbangan
dibentuk berlebihan. kesadaran, sering Cairan dan
delirium  Jangan menahan Elektrolit b.d
Faktor organik,  Biasanya terjadi lapar Kehilangan
karena masuknya vili pada minggu ke 1-  Hindari makanan Cairan
khorialis dalam 6 yang terlalu  Intoleransi
sirkulasi maternal dan berlemak dan Aktifitas b.d
perubahan metabolik pedas Kelemahan
akibat hamil serta  Hindari faktor Umum
resistensi yang pemicu mual,
menurun dari pihak seperti bau-bauan
ibu tehadap menyengat, suara
perubahan. bising, menyetir
mobil, dsb.
Faktor psikologik,
kekhawatiran
terhadap kehamilan
dan persalinan, takut
terhadap tanggung
jawab sebagai ibu,
dapat menyebabkan
konflik mental yang
dapat memperberat
mual dan muntah.

Preeklampsi Berat Umumnya terjadi  Tekanan Tekanan  Usia kehamikan <  Pola nafas tidak
(PEB)  kelainan pada kehamilan darah 160/100 37 minggu: efektif b.d
multiorgan spesifik pertama, kehamilan di mmHg atau lebih Kehamilan penurunan
pada usia remaja dan dipertahankan suplai oksigen

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 5


kehamilan yang kehamilan di atas usia  Proteinuria 5gr selama mungkin  Gangguan rasa
ditandai dengan 40 tahun. Beberapa atau lebih per liter sambil nyaman b.d
adanya hipertensi, faktor risiko:  Oliguria, yaitu memberikan terapi nyeri
edema dan  Riwayat kencing jumlah urin kurang medikamentosa  Kelebihan
proteinuria tetapi manis, kelainan dari 500 cc per 24  Usia kehamilan ≥ volume cairan
tidak ginjal, lupus atau jam 37 minggu: b.d gangguan
menunjukkan tanda- rematoid arthritis.  Adanya gangguan kehamilan diakhiri mekanisme
tanda kelainan  Riwayat tekanan serebral, gangguan setelah mendapat regulasi
vaskuler atau darah tinggi yang visus, dan rasa terapi
hipertensi kronis sebelum nyeri pada medikamentosa
sebelumnya, adapun kehamilan epigastrium untuk stabilisasi
gejalanya  Kegemukan  Terdapat edema ibu.
biasanya muncul  Riwayat mengalami paru atau sianosis  Penderita
setelah kehamilan preeklamsia  Keluhan subjektif: preeklampsia berat
berumur 20 minggu sebelumnya nyeri epigastrium, harus segera
 Riwayat gangguan masuk rumah sakit
preeklamsia pada penglihatan, nyeri untuk rawat inap
ibu atau saudara kepala, oedema dan dianjurkan
perempuan paru, dan sianosis tidur miring ke kiri.
 Gizi buruk gangguan  Pengelolaan cairan
 Gangguan aliran kesadaran pada
darah ke Rahim  Pemeriksaan: preeklampsia:
 Kehamilan kembar kadar enzim hati untuk mencegah
meningkat disertai terjadinya edema
ikterus, paru dan oliguria
perdarahan pada (diuretikum:
retina, trombosit Furosemid).
kurang dari  Pemberian obat
100.000/mm antikejang untuk
 Sindrom Hemolysis mencegah
Elevated Liver terjadinya kejang
Enzym Low Platelet (eklampsia):
Count (HELLP) diazepam, fenitoin,
MgSO4

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 6


STATUS OBSTETRI
Penulisan status obstetri yaitu:

GPA
a) G (Gravida) yaitu jumlah kehamilan yang diawali perempuan. Diikuti dengan jumlah seluruh
kehamilan ini.
b) P (Para) yaitu jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran janin yang memenuhi syarat
untuk melangsungkan kehidupan (28 minggu atau 1000 gram)
c) A (Abortus) yaitu jumlah kelahiran yang diakhiri dengan aborsi spontan atau terinduksi pada usia
kehamilan < 20 minggu atau berat < 500 gram
NB: Kehamilan kembar, maka G1, P2 (catatan kembar 2 lahir) Mola hidatidosa (dihitung abortus)

Contoh soal:
Seorang perempuan (34 tahun) datang ke poli kebidanan untuk memeriksakan kehamilannya. Pasien
mengatakan saat ini adalah kehamilan ketiga, anak pertama keguguran dan anak kedua lahir prematur.
Bagaimana status obstetri pasien?

Pembahasan: Pasien hamil ketiga, maka G = 3 Anak pertama keguguran, maka A = 1 Anak kedua lahir
prematur (berat < 2500 gram atau kehamilan < 36 minggu), maka P = 1

Penulisannya: G3P1A1

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 7


PEMERIKSAAN LEOPOLD DAN PEMERIKSAAN TINGGI FUNDUS UTERI (TFU)

Palpasi leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu hamil untuk menentukan posisi dan letak
janin dengan melakukan palpasi abdomen. Palpasi leopold terdiri dari 4 langkah yaitu:
 Leopold I: Leopold I bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri dan bagian janin yang
terdapat pada bagian fundus uteri
 Leopold II: Leopold II bertujuan untuk menentukan punggung dan bagian kecil janin di sepanjang
sisi maternal
 Leopold III: Leopold III bertujuan untuk membedakan bagian persentasi dari janin dan sudah
masuk dalam pintu panggul
 Leopold IV: Leopold IV bertujuan untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada pemeriksaan
Leopold III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas
panggul. Memberikan informasi tentang bagian presentasi: bokong atau kepala, sikap/attitude
(fleksi atau ekstensi), dan station (penurunan bagian presentasi).

Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri (TFU)


Perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkan dengan patokan.

Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri


12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus

Rumus Tinggi Fundus Uteri


1) Rumus Bartholomew
Antara simpisis pubis dan pusat dibagi menjadi 4 bagian yang sama, maka tiap bagian
menunjukkan penambahan 1 bulan. Fundus uteri teraba tepat di simpisis umur kehamilan 2 bulan
(8 minggu). Antara pusat sampai prosesus xifoideus dibagi menjadai 4 bagian dan tiap bagian
menunjukkan kenaikan 1 bulan. Tinggi fundus uteri pada umur kehamilan 40 minggu (bulan ke-
10) kurang lebih sama dengan umur kehamilan 32 minggu (bulan ke-8).

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 8


2) Rumus Mc Donald
Fundus uteri diukur dengan pita. Tinggi fundus dikalikan 2 dan dibagi 7 memberikan umur
kehamilan dalam bulan obstetrik dan bila dikalikan 8 dan dibagi 7 memberikan umur kehamilan
dalam minggu.
Ex: Seorang perempuan hamil (27 tahun), datang memeriksakan kehamilan di Puskesmas pada
tanggal 1 Januari 2018. Saat dilakukan anamnesis, klien mengatakan lupa kapan Hari pertama
Menstruasi terakhir. Saat dilakukan pemeriksan abdomen, leopol I teraba kepala, dan TFU 24 cm.
Maka taksiran usia kehamilan: (24x8) : 7 = 27 minggu jalan 28

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 9


MENGHITUNG TAKSIRAN PERSALINAN DAN USIA KEHAMILAN
Penggunaan Hukun Nagele

Hukum Nagele mengasumsikan bahwa perempuan memiliki siklus menstruasi 28 hari dan kehamilan
terjadi pada hari keempat belas.

Hukum Nagele adalah sebagai berikut: setelah menentukan hari pertama dari haid terakhir, kurangi 3 dari
kalender bulan dan tambah 7 hari; atau tambah 7 hari dari HPHT dan hitung maju 9 bulan kalender.

 Bulan Januari-Maret: Hari +7, Bulan +9, Tahun tetap


 Bulan April-Desember: Hari +7, Bulan -3, Tahun +1

Penggunaaan Hukum Nagele:

Ex: HPHT  10 Juli 2012 maka:

Hari Bulan Tahun


HPHT 10 7 2012
+7 -3 +1
Perkiraan tanggal lahir 17 4 (April) 2013

Ex: HPHT  10 Februari 2012 maka:

Hari Bulan Tahun


HPHT 10 2 2012
+7 +9 -
Perkiraan tanggal lahir 17 11 (Nov) 2012

 Jika HPHT sudah diketahui, maka usia kehamilan saat ini bisa dihitung dengan
penghitungan sederhana seperti biasa
Usia kehamilan: Tanggal pemeriksaan – HPHT; hasil pengurangan, setiap usia
kehamilan 3 bulannya, ditambah 1 minggu (berarti jika usia kehamilannya 6 bulan
ditambah 2 minggu, jika usia kehamilan 9 bulan ditambah +3 minggu).

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 10


Contoh Soal:
Klien Ny. Z (19 tahun) G1P0A0 datang untuk melakukan pemeriksakan kehamilan pada tanggal 20 Agustus
2017. Dari data anamnesis, diketahui HPHT pada tanggal 4 April 2017. Berapa minggukah usia kehamilan
Ny. Z?

Pembahasan:
Usia kehamilan: Tanggal pemeriksaan - HPHT
Tanggal pemeriksaan : 20-08-2017
HPHT : 4-04-2017
------------------- -
16 4 -
Maka usia kehamilan dari Ny. Z adalah: 4 bulan 16 hari.
Ada aturan tambahan bahwa, setiap kelipatan usia kehamilan 3 bulan, harus ditambah 1 minggu;
Jadi, usia kehamilan pada contoh soal di atas adalah: 4 bulan, 16 hari +1 minggu
Jika dikonversi (diubah ke dalam) minggu, (seperti yang kita ketahui bahwa 1 bulan= 4 minggu; 7 hari= 1
minggu), maka usia kehamilan pada soal di atas menjadi:
 4 bulan = 4x4 = 16
 16 hari = 16:7 = 2 minggu lebih 2 hari
 Setiap 3 bulan: +1 minggu
Maka Jawabannya: (16+1+2) minggu + 2 hari: 19 minggu 2 hari

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 11


ADAPTASI PERUBAHAN FISIK IBU HAMIL

1. Sistem Reproduksi
 Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas
lebih dari 4.000 cc. Rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim,
serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan endometrium menjadi desidua.
 Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada akhir bulan.
Posisi rahim dalam kehamilan.
 Vaskularisasi. Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan
anak-anak cabangnya, pebuluh darah vena mengembang dan bertambah.
 Serviks uteri. Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang disebut
dengan tanda Goodell
 Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya
plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron.
 Vagina dan Vulva terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga pada
bagian tersebut terlihat lebih merah ataiu kebiruan, kondisi ini yang disebut dengan
tanda Chadwick (Sulistyawati, 2011).

2. Sistem Urinaria Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada usia
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke
ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar).

3. Sistem Kardiovaskular Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
menitnya atau biasa disebut sebagai curah jantung (cardiac output) meningkat sampai 30-
50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya
pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka denyut
jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi
80-90 kali/menit). Pada ibu hamil dengan penyakit jantung, ia dapat jatuh dalam keadaan
decompensate cordis.

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 12


4. Sistem Gastrointestinal Perubahan sistem pencernaan yang dirasakan ibu hamil adalah
sebagai berikut:

Trimester 1
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, terdapat perasaan enek (nausea). Hal ini mungkin
dikarenakan kadar hormon esterogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus
menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama
berada di dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus. Hal
ini mungkin baik untuk reabsorbsi, tetapi menimbulkan konstipasi yang memang merupakan
salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumapai adanya gejala muntah
(emesis) pada bulan-bulan pertam kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal
sebagai morning sickness. Apabila emesis terjadi terlalu sering dan terlalu banyak
dikeluarkan (hiperemesis gravidarum). Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari
mual dan muntah yang terjadi.

Trimester 2 dan 3
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selain itu,
perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga
perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar,
ke arah atas dan lateral. Wasir (hemoroid) cukup sering terjadi pada kehamilan.

5. Metabolisme
Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah sebagai berikut: 1. Kalsium. Dibutuhkan rata-
rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk pembentukan tulang terutama di trimester akhir
dibutuhkan 30-40 gram. 2. Fosfor. Dibutuhkan rata-rata 2 gr/hari. 3. Air. Wanita hamil
cenderung mengalami retensi air (sulistyawati, 2011).

6. Sistem Muskuloskeletal
Esterogen dan progesteron memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvis
pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan
kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.
Simfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia kehamilan 32 minggu dan sakrooksigeus tidak
teraba, diikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian belakang.

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 13


7. Sistem Integumen
Sistem intugumen yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut.
Trimester 1
a. Palmar eritema (kemerahan di telapak tangan) dan spider nevi.
b. Linea alba/nigra.
Trimester 2 dan 3
a. Chloasma dan perubahan warna areola.
b. Striae gravidarum (bulan 6-7)

8. Payudara
Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut: a. Selama
kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat. b. Dapat teraba nodul-nodul,
akibat hipertropi kelenjar alveoli. c. Bayangan vena-vena lebih membiru. d. Hiperpigmentasi
pada areola dan puting susu. e. ASI sudah diproduksi dimulai dari minggu ke-16 kehamilan.

9. Sistem Endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH dan FSH. Follicle
stimulating hormone (FSH) merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan
berpindah ke permukaan ovarium di mana ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai
korpus luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesteron. Progesteron dan
esterogen merangsang poliferasi dari desidua (lapisan dalam uterus) dalam upaya
mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi. Plasenta, yang terbentuk secra sempurna
dan berfungsi 10 minggu setelah pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus
luteum untuk memproduksi esterogen dan progesterone.

10. Indeks Massa Tubuh (IMT) Dan Berat Badan


Peningkatan berat badan selama kehamilan juga mencakup produksi konsepsi (janin,
plasenta dan cairan amniotik), dan hipertropi beberapa jaringan maternal (uterus, payudara,
darah, cadangan lemak, cairan ekstraselular dan ekstravaskular).

11. Sistem Pernafasan


Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan pembentukan
hormon progesterone menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya.
Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen
untuk janin dan untuk dirinya.

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 14


12. Sistem neurologi
Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat menyebabkan timbulnya gejala
neurologis dan neuromuskular berikut:

a. Kompresi saraf panggul atau stasis vaskular akibat pembesaran uterus dapat
menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah.
b. Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri tarikan pada saraf atau kompresi akar
saraf.
c. Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome
selama trimester akhir kehamilan.
d. Akroestesia (rasa baal dan gatal di tangan) yang timbul akibat posisi bahu yang
membungkuk dirasakan oleh beberapa wanita selama hamil.
e. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas dan tidak pasti
tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga dihubungkan dengan gangguan
penglihatan, seperti kesalahan refraksi, sinusitis, atau migren.
f. “nyeri kepala ringan”, rasa ingin pingsan, dan bahkan pingsan (sinkop) sering terjadi
pada awal kehamilan. Ketidakstabilan vasomotor, hipotensi postural, atau hipoglikemia
mungkin merupakan keadaan yang bertanggung jawab atas gejala ini.
g. Hipokalsemia dapat menyebabkan timbulnya masalah neuromuskular, seperti kram
otot atau tetani.

Perubahan – perubahan maternal pada setiap trimester:

TRIMESTER PERTAMA
 Tanda tanda fisik yang dapat dilihat adanya spoting, terjadi 11 hari setelah konsepsi saat
implantasi, jika siklus mensn 28 hari, perdarahan ini terjadibeberapa hari sebelum mens
dengan pendarahan kurang dari biasanya
 Setelah terlambat satu kali mens, nyeri dan pembesaran payudara, rasa kelelahan, sering
kencing, morning sicness, mulai mg ke 8 sampai mg ke 12.
 Setelah 12 mg fut dirasakan diatas sympisis
 Kenaikan BB 1-2 kg selama trimester I
TRIMESTER KEDUA
 Uterus akan terus tumbuh
 Setelah 16 minggu uterus setengah antara sym dan pusat
 BB semakin bertambah
 Ibu merasa punya banyak energi
 Pd 20 mg fundus mulai dekat dengan pusat
 Payudara mulai mengeluarkan kolostrum

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 15


 Ibu merasakan gerakan bayinya
 Mulai adanya perubahan pada kulit: cloasma, strie, gravidarum dan linea nigra

TRIMESTER KETIGA
 Pada minggu ke 28 tinggi fundus uteri berada pada setengah pusat dengan px
 Payudara penuh dan lunak
 Sering buang air kecil karena adanya tekanan pada vesika urinaria, pada kehamilan 36-
38 bagian terbawah janin mulai masuk ke PAP (pintu atas panggul),
 Nyeri punggung dan pinggang sehingga susah tidur
 Kontraksi brakton hicks meningkat

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 16

Anda mungkin juga menyukai