Anda di halaman 1dari 6

BAB I

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan saat ini dihadapkan pada dua masalah, di suatu
pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
belum banyak tertangani, dilain pihak telah terjadi peningkatan kasus penyakit
tidak menular (PTM) yang banyak disebabkan oleh gaya hidup karena
urbanisasi, modernisasi, dan globalisasi salasatunya adalah diabetes melitus.
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit dimana terjadi
gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Hal ini diakibatkan
oleh kurangnya sensitivitas otot ataupun jaringan terhadap insulin, yang
disebut dengan resistensi insulin ataupun oleh kurangnya hormon insulin atau
disebut dengan defisiensi insulin (Guyton & Hall, 2017). Diabetes mellitus
adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang disebabkan oleh
adanya peningkatan kadar gula glukosa darah akibat kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif (Syahbudin, 2016). Bahaya diabetes sangat besar dan
dapat memungkinkan penderita menjadi lemah ginjal, buta, menderita
penyakit bagian kaki dan banyak komplikasi serius dan menyebabkan tingkat
kematian yang tinggi. Penderita DM menghadapi bahaya setiap harinya
karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. Glukosa darah mengandung
kadar yang berubah-ubah sepanjang hari terutama pada saat makan, dan
beraktifitas (Tjokoprawiro, 2017).

Terdapat dua jenis penyakit diabetes mellitus, yaitu Diabetes mellitus


tipe I (insulin-dependent diabetes mellitus) dan diabetes mellitus tipe II
(noninsulin-dependent diabetes mellitus). Diabetes mellitus tipe I yaitu
dicirikan dengan hilangnya sel penghasil insulin pada pulau-pulau langhernas
pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes mellitus
tipe II, terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk merespon dengan wajar
terhadap aktivitas insulin yang dihasilkan pankreas (resistensi insulin),

1
2

sehingga tidak tercapai kadar glukosa yang normal dalam darah. Diabetes
mellitus tipe II lebih banyak ditemukan dan meliputi 90% dari semua kasus
diabetes di seluruh dunia (Maulana, 2009).

Diabetes mellitus (DM) sudah merupakan salah satu ancaman utama


bagi kesehatan umat manusia pada abad 21. WHO memperkirakan bahwa
pada tahun 2025, jumlah penderita DM akan membengkak menjadi 300 juta
orang (Sudoyo, 2016). Menurut WHO kasus DM di Indonesia pada tahun
2010 adalah 8,4 juta orang berada pada rangking 4 dunia setelah India (31,7
juta), Cina (20,8 juta), dan Amerika Serikat (17,7 juta), dan WHO
memperkirakan akan meningkat pada tahun 2030, India (79,4 juta), Cina
(42,3 juta), Amerika Serikat (30,3 juta), dan Indonesia (21,3 juta) (Wild,S.,
2014). DM tipe II banyak ditemukan (>90%) dibandingkan dengan DM tipe
I. DM tipe II timbul setelah umur 30 tahun sedangkan DM tipe I biasanya
terjadi sebelum usia 30 tahun. Penyakit yang bersifat menahun (kronis) dapat
menyerang pria maupun wanita,namun kasus tersebut meningkat pada wanita
(Tahitian,2018)

. Berdasarkan data departemen kesehatan RI 2017, diabetes mellitus tipe II


merupakan salasatu dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di
rumah sakit di Indonesia dengan jumlah rata-rata 4.216 kasus (5,7%) (Depkes
RI, 2017).
Peningkatan prevalensi data penderita diabetes mellitus salasatunya yaitu
provinsi jawa barat yang mencapai 152.075 kasus (profil kesehatan jawa barat
2018).
Angka kejadian diabetes mellitus tipe II pada beberapa rumah sakit di jawa
barat cukup tinggi salasatunya di rumah sakit kartika cibadak dari bulan
januari sampai dengan bulan desember tahun 2019 terdapat 4053 kasus dan
menempati urutan ke enam dari 10 kasus penyakit terbanyak di rumah sakit
kartika cibadak. Pada tahun 2020 sampai bulan Agustus saja sudah terdapat
1.813 kasus angka kesakitan diabetes mellitus tipe II pada pasien rawat inap
dan masih menjadi bagian dari 8 kasus penyakit terbanyak di rumah sakit
3

kartika cibadak sampai bulan Agustus tahun 2020. (Sumber: Rekam medik
rumahsakit kartika cibadak tanggal 08 September 2020 )
Bila tidak segera ditangani dengan tepat lonjakan pasien diabetes mellitus
tipe II tersebut akan menjadi PR yang sangat berkesan terlebih pasien yang
rutin dan berulangkali kembali dirawat akibat kemungkinan karna
pengetahuan tidak memadai dan persiapan pulang yang kurang matang yang
dapat dilakukan selama pasien pulang dan menjalani perawatan lanjutan di
rumah. Mengingat tingginya angka kematian terhadap diabetes mellitus tipe II
dan menjadi masalah kematian terbesar diantara PTM lainnya hendaknya
peran perawat sebagai paramedis yang terlibat dalam fokus masalah kesehatan
dapat memberikan peran dominannya untuk menumbuhkan pengetahuan
pasien terhadap masalah penyakitnya maupun pemberian asuhan keperawatan
yang tepat terhadap pasien yang di rawatnya agar berpotensi menguirangi
angka kematian akibat penyakit diabetes mellitus tipe II tersebut maupun
mengurangi angka kejdian diabetes mellitus tipe II yang tumbuh dengan
sangat pesat.
Karna tingginya kasus pasien diabetes mellitus tipe II di rumahsakit
kartika cibadak selama satu tahun terakhir pada tahun 2019 dan termasuk
paling tinggi dari 8 penyakit tertinggi tahun 2020 maka penulis tertarik untuk
mengambil fokus kasus pada karya tulis ilmiah ini dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Tn.D dengan diabetes mellitus tipe II di ruang perawatan
Irna 3 utama Rumah Sakit Kartika Cibadak”

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran secara umum tentang proses asuhan
keperawatan pada klien Tn. D dengan diabetes melitus tipe II di ruang Irna
3 Utama Rumah Sakit Kartika Cibadak
2. Tujuan Khusus
Secara umum penulisan ini bertujuan agar:
4

a. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan pada klien Tn.D


dengan diabetes melitus tipe II di ruang Irna 3 Utama Rumah Sakit
Kartika Cibadak
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperwatan pada klien Tn.D
dengan diabetes melitus tipe II di ruang Irna 3 Utama Rumah Sakit
Kartika Cibadak
c. Penulis mampu menyusun rencana keperawatan pada klien Tn.D
dengan diabetes melitus tipe II di ruang Irna 3 Utama Rumah Sakit
Kartika Cibadak
d. Penulis mampu melakukan tindakan keperawatan pada Tn.D dengan
diabetes melitus tipe II di ruang Irna 3 Utama Rumah Sakit Kartika
Cibadak
e. Penulis mampu menyusun evaluasi keperawatan pada klien Tn.D
dengan diabetes melitus tipe II di ruang Irna 3 Utama Rumah Sakit
Kartika Cibadak

C. RUANG LINGKUP
Dalam penulisan karya tulis kasus ini penulis mengambil judul kasus yaitu
asuhan keperawatan pada Tn.D dengan diabetes melitus tipe II di ruang Irna 3
Utama Rumah Sakit Kartika Cibadak pada tanggal 07 September 2020 sampai
dengan 10 September 2020, selama 3x24 jam.

D. METODE PENULISAN
Karya tulis ini penulis susun dengan metode deskriptif naratif yaitu
gambaran tentang suatu proses keperawatan pada Tn.D dengan diabetes
melitus tipe II di ruang irna 3 Utama Rumah Sakit Kartika Cibadak
Pendekatan proses keperawatan tersebut terdiri dari pengkajian
keperawatan, prumusan diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,
implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan. Adapun teknik
penulisan yaitu pengumpulan data dengan melakukan observasi kemudian
5

mengambarkannya dengan memaparkan dalam bentuk asuhan keperawatan,


sedangkan untuk pengumpulan data sebagai berikut:
1. Anamnesa
Diproleh dengan menanyakan kepada klien, keluarga, perawat, dokter,
dan prtugas kesehatan lainnya mengenai perjalanan penyakit dan hal-hal
yang berhubungan dengan penyakit tersebut.
2. Observasi
Pengadaan pengamatan dan peralatan langsung terhadap keadaan
pasien serta perkembangan penyaklit dengan melakukan asuhan
keperawatan.
3. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data tentang keadaan pasien dari catatan medic, catatan
perawat, hasil pemeriksaan laboratorium, serta pemeriksaan lain.
4. Studi Perpustakaan
Metode pengumpulan data dengan mempelajari sumber tertulis berupa
yang ada hubungannya dengan materi yang bersifat terkait dalam
pembuatan karyatulis ilmiah dan melalui akses internet.
5. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Asuhan Keperawatan ini disusun secara sistematis
dan diurutkan menjadi lima bab:
Bab I Pendahuluan : yang terdiri dari lima sub yang meliputi
latarbelakang masalah, tujuan penulisan, ruang
lingkup, keperawatan.
Bab II Konsep Dasar : Pada bab ini diuraikan pengertian, anatomi
fisiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis,
pemeriksaan diagnostik, komplikasi,
penatalaksaan, pencegahan, asuhan
keperawatan.
Bab III Tinjauan Kasus : Merupakan ringkasan dari proses asuhan
keperawatan yang meliputi pengkajian
keperawatan, prumusan diagnosa keperawatan,
6

intervensi keperawatan, implementasi


keperawatan, dan evaluasi keperawatan.
Bab VI Pembahasan : Pada bab ini penguraian ada atau tidaknya
hambatan saat pengkajian dan solusi yang
diambil, alasan diagnosa muncul, teori data,
rasional rencana keperawatan, sudah sesuaikah
pelaksanaan sesuai dengan rencana faktor
pendukung dan menghambat dalam pelaksaan
evaluasi, sudah sesuaikah tindakan keperawatan
dengan tujuan yang dibuat.
Bab V Penutupan : Berisi mengeni kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai